Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tiva Novianti Lubis

Nim : 0206192005
jurusan : Hukum / IV - A
Mata Kuliah : Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Dosen pengampu : M. Ikhsan Lubis, MH
———————————————————————————————————————
———————————————————————————————————————

Jurnal 5
PERLINDUNGAN HAK-HAK ANAK DALAM UPAYA PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN ANAK

Kesimpulan

Menurut saya, anak adalah merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya
yang kelak suatu saat nanti ia akan menjadi generasi muda yang akan meneruskan/penerus cita-cita
perjuangan bangsa dalam pembangunan nasional. Generasi muda inilah yang nanti diharapkan
menjadi manusia berkualitas, mampu memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa
dalam Wadah Kesatuan Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena
itu diharapkan setiap anak memiliki hak yang Harus dilindungi mulai dari ia di kandungan,
dilahirkan hingga Sampai ia dewasa karena Hak anak adalah hak dasar yang wajib diberikan dan
didapatkan oleh anak, baik meliputi anak usia dini, remaja usia 12-18 tahun serta Hak anak ini tidak
hanya berlaku bagi anak yang mempunyai orang tua saja melainkan anak yang sudah tidak
mempunyai orang tua, dan juga anak-anak terlantar. Jadi oleh sebab itu Hak anak menjadi sesuatu
yang sudah selayaknya didapatkan oleh anak agar terdapat serta timbulnya kesejahteraan bagi anak.

sebagaimana yang telah kita ketahui tercantum dalam KHA(Konvensi Hak Anak) yang diratifikasi
kedalam Kepres No 36 Tahun 1997, terdapat 10 Hak Mutlak Anak yang antara lain sebagai berikut :
Hak Gembira, Hak Pendidikan, Hak Perlindungan, Hak Untuk memperoleh Nama, Hak atas
Kebangsaan, Hak Makanan, Hak Kesehatan, Hak Rekreasi, Hak Kesamaan dan Hak Peran dalam
Pembangunan. Sedangkan untuk hak dasar anak, terdapat 4 hak dasar anak, yaitu : Hak Hidup, Hak
Tumbuh Kembang, Hak Partisipasi dan Hak Perlindungan.

Jika kita berbicara tentang perlindungan hak anak dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak ,
mungkin tidak akan ada habisnya karena sampai sekarang hal-hal mengenai masalah anak masih
banyak kita Temui di Indonesia karena Seperti yang kita ketahui di Indonesia masih sampai
sekarang masih banyak anak-anak belum merasa Jika kebutuhan dirinya terpenuhi, karena banyak
aspek-aspek yang mungkin melatarbelakangi tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut contohnya
anak yang ditelantarkan oleh Orang tuanya yang mengakibatkan anak tersebut tidak terurus, tidak
terpelihara, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan sosialnya, yang
mengakibatkan terganggu atau terhambat pertumbuhan jasmani dan perkembangan kepribadian
anak tersebut atau masih banyak alasan-alasan di balik latar belakang kenapa masih banyak
kasus-kasus mengenai masalah-masalah hak anak seperti Terlantar karena tidak mempunyai orang
tua atau orang tua miskin sehingga tidak mampu mengurusnya,Terlantar karena keluarganya
mempunyai masalah sosial psikologis/keluarga retak., anak tersebut Tidak sekolah atau putus
sekolah. Atau anak tersebut termasuk kedalam anak yatim terlantar,anak piatu terlantar,anak
yatim-piatu terlantar,anak putus sekolah, anak tidak sekolah atau anak di luar jangkauan sistem
sekolah dan anak yang terancam kemerosotan fungsi sosialnya.

anak akan merasa sejahtera Jika hak-haknya terpenuhi Karena tingkat kesejahteraan anak dapat
diukur dari seberapa besarnya kebutuhannya terpenuhi.

Oleh sebab itu untuk meningkatkan Kesejahteraan anak maka yang perlu dilakukan adalah dengan
menciptakan kondisi yang dimana anak sudah mulai diperlakukan dengan baik. Maksud dari
diperlakukan dengan baik disini adalah terpenuhinya semua kebutuhan dan hak dasar si anak
serta anak juga dapat mengembangkan dirinya di lingkungan sosialnya dan Kesejahteraan anak
juga dapat dilihat jika anak tersebut bisa merasa aman, bisa merasakan kasih sayang yang cukup
dari kedua orang tuanya.

Seperti pendapat menurut Nasikun (1993) yang mengatakan bahwa terdapat empat indikator
mengenai Konsep kesejahteraan dan konsep martabat manusia yaitu: Rasa aman (security),
Kesejahteraan (welfare), Kebebasan (freedom), dan Jati diri (Identity).

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya
agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi
terwujudnya anak yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.

Di indonesia Ada beberapa upaya dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mengurangi
permasalahan perlindungan dan pemenuhan hak anak, seperti salah satunya upaya untuk
mengurangi pekerja anak di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui Sejak jaman dahulu hingga sekarang pemerintah terus melakukan
inovasi-inovasi program-program yang bisa menjadi tolak ukur dalam pengentasan pekerja anak
dengan cara peningkatan kualitas pendidikan.
Adapun upaya-upaya lainnya yang telah dilakukan terkait perlindungan dan pemenuhan hak anak
yaitu: Pemerintah membuat berbagai program salah satunya Penerbitan akta kelahiran gratis bagi
anak, DPR/DPRD membuat UU/Perda untuk melindungi anak dari tindak kekerasan dan
eksploitasi, mengancam pelaku dengan ancaman hukuman sehingga diharapkan bisa menimbulkan
efek jera.dan Jajaran penegak hukum (polisi, jaksa) dan penegak keadilan (hakim) memproses
setiap pelanggaran hak anak dengan tegas, tanpa pandang bulu, dan memberi sanksi yg setimpal
dengan pelanggaran yang dilakukan.

menurut Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) yang menegaskan bahwa terdapat kewajiban
bagi semua lembaga masyarakat dan negara untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak yang
dianggap merupakan kewajiban bersama, sesuai dengan landasan hukum yang diberikan secara
khusus seperti yang dicantumkan dalam pasal-pasal UUD 1945 atau dalam berbagai Peraturan
Perundang-Undangan yang lain. Hal ini bertujuan agar apa yang dilakukan oleh lembaga
masyarakat dan negara dapat menjamin pelaksanaan tersebut dilakukan secara komprehensif
dengan tepat penanganan serta tepat sasaran. Selain itu, perlu adanya keseimbangan antara
perlindungan hak anak dan pemberian kewajiban bagi anak dalam kapasitas mendidik anak. Oleh
karena itu, disamping melindungi hak-haknya, hal itu juga bertujuan agar tidak menjadi salah asuh
dan salah arah, oleh sebab itu maka perlu juga kita mengetahui apa kewajiban yang perlu
dilaksanakan oleh anak yaitu salah satunya mengetahui apa yang menjadi hak-haknya sebagai anak.

untuk meningkatkan kesejahteraan anak maka perlu adanya upaya untuk menjalin kerjasama yang
positif. Jika peningkatan upaya perlindungan anak dapat diatasi dengan baik, maka kesejahteraan
anak pun akan lebih mudah dicapai. Karena selama ini nyatanya banyak pelanggaran hak anak yang
terjadi disebabkan oleh minimnya atau masih tidak jelasnya perlindungan terhadap anak. Oleh
karena itu di harapkan semoga kedepannya lembaga-lembaga pemerintah dapat bersikap bijak
dalam menyelesaikan masalah-masalah terhadap hak anak ini agar tidak terus berlarut-larut dan
tidak bertambah banyak.

Anda mungkin juga menyukai