Anda di halaman 1dari 11

ANALISA KANDUNGAN MINYAK GERANIUM

Dosen Pengampu : Dr. Sri Yadial Chalid, M.Si

OLEH :
WILDAH NURKHAIRAH
11170960000019

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020 M /1441 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah kimia pangan II berjudul
“Analisa Kandungan Minyak Geranium” selesai tepat pada waktunya.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kimia pangan II
dan juga untuk memberi wawasan mengenai kandungan yang terdapat dalam minyak
geranium.

Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Sri Yadial Chalid selaku dosen
pengampu kimia pangan II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
memberikan saya tambahan wawasan mengenai bidang ini.

Saya menyadari bahwasanya makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,


maka dari itu saya berharap, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penting bagi saya agar kedepannya makalah yang saya buat menjadi lebih baik.

Tangerang Selatan, 13 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II KANDUNGAN MINYAK GERANIUM........................................................3
BAB III MANFAAT MINYAK GERANIUM.............................................................5
BAB IV KESIMPULAN...............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................7

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bunga geranium.....................................................................................................1


Gambar 2. Struktur geraniol dan sitronerol..............................................................................3
Gambar 3. Struktur linelool dan terpineol................................................................................3
Gambar 4. Minyak geranium...................................................................................................5

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Tanaman geranium merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki


banyak manfaat. Tanaman ini memiliki nama lain dengan sebutan “Tapak Dara” dan
nama latinnya adalah Stork atau bangau. Tanaman ini banyak dijumpai di Afrika
Selatan. Warna bunga dari tanaman ini sangat beragam, mulai dari warna putih,
merah, dan merah jambu.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Famili : Geraniaceae
Genus : Geranium
Species : Geranium radula cavan

Gambar 1. Bunga geranium

1
Tanaman geranium merupakan jenis tumbuhan yang tinggi dan diketahui
berpotensi sebagai bahan obat dan bahan pestisida alami. Tanaman ini memiliki
bahan aktif dan digunakan sebagai repelen (Kardinan, 2003). Geranium memiliki
kandungan minyak atsiri yang memiliki bau menyengat. Bau ini tidak disukai oleh
nyamuk dan serangga.

Geranium merupakan salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak


atsiri. Tanaman ini memiliki fungsi sebagai antimikroba atau zat yang mempunyai
kemampuan untuk menghancurkan atau menekan pertumbuhan mikroorganisme.

Minyak merupakan istilah umum untuk cairan organik yang tidak larut atau
hanya dapat bercampur dengan pelarut organik saja. Minyak tumbuhan geranium
termasuk kedalam lipid. Minyak dibedakan dari lemak berdasarkan sifat fisiknya
pada suh ruang, dimana minyak memiliki wujud cair, sedangkan lemak berwujud
padat.

2
BAB II

KANDUNGAN MINYAK GERANIUM

Minyak geranium diekstrak melalui destilasi uap dari bagian batang dan daun
tanaman geranium. Komponen utama minyak ini adalah α-pinene, myrcene,
limonene, menthone, linalool, geranyl acetate, sitronelol, geraniol dan geranyl
butyrate. Minyak yang dihasilkan memiliki warna pucat kuning-coklat atau kehijauan
dan memiliki bau seperti bau mawar.

Minyak geranium memiliki bau yang sangat tidak disukai oleh nyamuk. Bau
yang dihasilkan minyak geranium terikat sebagai β-geranil glikosida (Guenther,
1990). Kandungan lainnya adalah geraniol (C10H18O) dan sitronerol (C10H20O)
sebanyak 75-80% serta bahan lain seperti linalool dan terpineol (Kardinan, 2003).

Gambar 2. Struktur geraniol dan sitronerol

Gambar 3. Struktur linelool dan terpineol


Geraniol dan sitronelol dalam minyak atsiri geranium berjumlah sekitar 75-
80%. Kedua senyawa ini mengeluarkan bau yang sangat tidak disukai oleh nyamuk.

3
Senyawa aktif linalool dalam minyak geranium digunakan sebagai relpelen dan dapat
merusak sistem saraf serangga. Minyak geranium diketahui tidak menimbulkan iritasi
pada kulit, dikarenakan didalamnya terkandung geraniol dan linalool.

Kandungan geraniol dan sitronelol terdapat pada daun geranium. Geraniol dan
sitronelol termasuk kedalam senyawa aktif dari daun geranium yang merupakan
golongan minyak atsiri. Minyak atsiri adalah hasil metabolit sekunder yang diperoleh
dari tanaman serta memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap bakteri, virus,
jamur, dan hama. Sifat minyak ini mudah menguap pada suhu 25 oC dan penguapan
semakin besar bila terpapar panas.

Geraniol dan sitronelol merupakan senyawa golongan keloid dan triterpenoid.


Senyawa ini hasil metabolit sekunder, dimana geraniol dan sitronelol pun memiliki
fungsi untuk melindungi tanaman geranium itu sendiri dari hama. Beberapa golongan
terpenoid memiliki aktivitas antibakteri.

Geraniol adalah monoterpenoid dan alkohol. Geraniol merupakan bagian dari


minyak geranium. Struktur gerniol sendiri mirip dengan sitronelol. Geraniol
merupakan senyawa alifatik alkohol yang mengandung dua ikatan etilen. Isomer dari
geraniol adalah linalool C10H18O , namun tetap memiliki perbedaan dari segi putaran
optic inaktif, titik didih lebih tinggi dan memiliki berat jenis yang lebih tinggi.
Geraniol juga berisomer dengan nerol (Tatang, 2016).

Geraniol berwarna jernih dan memiliki bau seperti mawar, dikarenakan


memiliki dua ikatan etilen maka geraniol mempunyai tingkat reaktivitas yang tinggi.
Geraniol sering digunakan dalam industri parfum, shampoo, sabun dan industri
pewangi lainnya (Tatang, 2016).

Sitronelol merupakan senyawa terpen alkohol dan diyakini sitronelol juga


terdapat dalam struktur limonene dan rodinol alami dari terpineol. Memiliki aroma
seperti mawar dan berwarna jernih. Sitronelol lebih stabil dibandingkan dengan
geraniol (Tatang 2016)

4
BAB III

MANFAAT MINYAK GERANIUM

Gambar 4. Minyak geranium


Minyak geranium yang memiliki kandungan geraniol dan sitronelol tentu
mempunyai fungsi sebagai pengusir nyamuk. Hal ini dikarenakan minyak geranium
menghasilkan bau yang menyengat dan sangat tidak disukai oleh nyamuk. Bau yang
ditimbulkan dari minyak geranium mengandung senyawa aktif yang bercampur
dengan gas di udara sehingga menyebabkan nyamuk tidak tertarik dengan bau yang
dihasilkan.

Minyak geranium diketahui mempunyai efektivitas sebagai tabir surya.


Menurut Cumpelik (1972) sediaan tabir matahari disebut suntan apabila nilai
presentase transmisi eritema 6-8% dan nilai presentase transmisi pigmentasi 45-86%.
Minyak geranium diketahui memiliki efektivitas sebagai tabir surya yang
dikategorikan suntan karena memiliki nilai presentase eritema dan transmisi
pigmentasi sebesar 62,68% .

Minyak geranium yang mengandung geraniol dan sironelol termasuk kedalam


golongan terpenoid. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian mengenai aktivitas
antimikroba, golongan tersebut dapat melawan strain S. aureus, Streptococcus
faecalis dan Escherichia coli.

5
BAB IV

KESIMPULAN

Minyak geranium yang berasal dari tumbuhan geranium, didalamnya


memiliki komponen utama minyak seperti α-pinene, myrcene, limonene, menthone,
linalool, geranyl acetate, sitronelol, geraniol dan geranyl butyrate. Bau yang
dihasilkan oleh minyak geranium tidak disukai nyamuk dan serangga. Manfaat lain
dari minyak geranium adalah sebagai tabir surya dan antimikroba terhadap strain S.
aureus, Streptococcus faecalis dan Escherichia coli.

6
DAFTAR PUSTAKA

Cumpelik BS, 1972. S. Analitical Procedures and Evaluation of Sunscreens. Journal


of The Society of Cosmetics Chemist., 23: 333–345.

Fri Rahmawati, Maria B, I Made A. 2017. Antibacterial Activity and Phytochemical


Analysis Geranium homeanum Turez Leaves. Curr.Biochem. 4(3):13-22.

Guenther, E. 1990. Minyak Atsiri Jilid I. UI Press, Jakarta.

Julianto, Tatang. 2016. Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Deepublish, Yogyakarta.

Kardinan A. 2003. Mengenal Lebih Dekat Tanaman Pengusir dan Pembasmi


Nyamuk. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Sanjaya,Y., Adisenjaya, Yusuf,H. Wijayanti, L. 2014. Efektivitas Daya Tolak Ekstrak


Geranium radula cavan Tehadap Nyamuk Aedes aegepti (Linn). Bionatura-
Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati dan Fisik. 16(2):62-67.

Widji S, Noor I, Soemiati, Epipit. 2005. Penentuan Persentase Transmisi Eritema dan
Pigmentasi Beberapa Minyak Atsiri. Ber.Penel.Hayati. 10:117-121.

Anda mungkin juga menyukai