Anda di halaman 1dari 49

PEDOMAN AUDITOR MUTU INTERNAL (AMI)

UNIVERSITAS HALU OLEO

TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab
Rektor Universitas Halu Oleo

Ketua
Dr. La Ode Santiaji Bande, S.P., M.P.

Sekretaris
Dr. Saefuddin, S.Pd., M.Si.

Anggota
Dr. La Ode Alwi, S.P., M.P.
Dr. Fahinu, M.Si.
Drs. Aceng Haetami, M.Si.

Editor
Drs. Salim

Penerbit
Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan
Universitas Halu Oleo (LPPMP – UHO)
Jl. H.E.A. Agusalim Mokodompit, Kampus Hijau Bumi Tridharma
Anduonuhu, Kendari 93232
www.uho.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas berkah limpahan


dan rahamat-NYa sehngga Dokumen Audit Mutu Internal ini, dapat
diselesaikan dengan baik. Audit Mutu Internal dilakukan sebagai
proses panjang untuk instrospeksi diri pada kemampuan dan kapasitas
yang kita miliki. Karena itulah, ada monitoring dan evaluasi terkait
dengan capaian di lingkup UHO. Hal ini bertujuan untuk melihat
realitas di UHO sudah sesuai dengan yang tertulis dalam standar
operasional pelaksanaan, prosedur, maupun instruksi kerja. Usaha
memonitor dari sistem dan manageman di UHO untuk melihat siklus
dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pertanggungjawaban seputar
kebijakan, prosedur atau persyaratan yang dijadikan rujukan selama
ini.
Dokumen Audit Mutu Internal disusun sebagai acua dalam
mengukur kinerja dari lembaga, unit-unit, maupun perangkat kerja
lainnya dalam rangka mengidentifikasi permasalahan hingga capaian
yang telah terlaksana. Tujuan dari audit mutu internal agar ada
perbaikan pada kinerja, juga penambahan capaian yang dilakukan
UHO dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi dan
informasi. Audit mutu internal ini juga menjadi bagian dari sistem
penjaminan mutu yang dilakukan oleh UHO agar bisa diketahui
maupun diakses secara jelas oleh masyarakat.
Keberadaan buku ini dapat memberikan manfaat kepada
evaluasi kinerja lembaga, membantu pengambil keputusan menilai
kinerja lembaga, unit, dan perangkat kerja yang dimiliki secara taktis
dan strategis, memberikan referensi bagi pengambil keputusan
merumuskan dan menetapkan skala prioritas lembaga dalam jangka
pendek, menengah, dan panjang, serta meningkatkan kinerja lembaga,
unit, dan perangkat UHO.
Demikian, pengantar ini kami sampaikan. Kami berharap bahwa
buku Audit Mutu Internal ini dapat bermanfaat bagi auditor, lembaga,
unit-unit, maupun perangkat kerja lainnya di lingkup UHO. Amin.

Kendari, Agustus 2020


Ketua LPPM,

Dr. La Ode Santiaji Bande, S.P., M.P

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I …………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Tujuan AMI …………………………………………………………. 3
C. Manfaat AMI ………………………………………………………… 3
D Dasar Hukum ………………………………………………………. 4
E. Ruang Lingkup AMI……………………………………………….. 5
BAB II AUDITOR DAN AUDITEE …………………………………. 7
A. Auditor AMI …………………………………………………………. 7
B. Auditee………………………………………………………………… 9
BAB III PELAKSANAAN AMI…………………………………………. 12
A. Tahapan Pelaksanaan AMI ……………………………………… 12
B. Instrumen AMI …………………………………………………….. 14
C. Laporan Hasil AMI ………………………………………………… 15
BAB IV KODE ETIK AUDITOR ……………………………………… 16
A. Pengertian …………………………………………………………… 16
B. Tujuan ……………………………………………………………….. 17
C. Komponen …………………………………………………………… 17
D. Azaz Auditor ………………………………………………………… 17
E. Perilaku Auditor ……………………………………………………. 19
F. Penegakan Disiplin ………………………………………………... 19
D. Sanksi ………………………………………………………………… 20
BAB V RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN ……………………….. 21
A. Pengetian ……………………………………………………………. 21
B. Tujuan ……………………………………………………………….. 21
C. Prinsip Dasar Rapat Tinjauan Manajemen …………………. 21
D. Masukan Rapat Tinjauan Manajemen ……………………….. 21
E. Hasil Rapat Tinjuan Manajemen ………………………………. 21
F. Peserta ……………………………………………………………….. 22
G. Prosedur …………………………………………………………….. 22
H. Alur Kerja …………………………………………………………… 24
BAB VI PENUTU ……..……………………………………………….. 26
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 26
B. Catatan Penutup ………………………………………………….. 27
Matriks Lingkup Auditee dan Dokumen Indikasi AMI ………… 28

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, mutu pendidikan
tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan
tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar yang ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi. Bila Standar Pendidikan Tinggi disepadankan
dengan kata “janji”, maka mutu adalah tingkat kesesuaian antara
penyelenggaraan dengan “janji”. Atau dengan kata lain satunya kata
dengan perbuatan. Tatkala “janji” belum terpenuhi, dapat dianggap
sebagai belum bermutu. Sebaliknya, kapan tingkat penyelenggaraan
sama dengan janji, maka saat itu disebut mutu telah tercapai.
Universitas Halu Oleo sebagai bagian dari pendidikan tinggi telah
menetapkan standar mutu sebagaimana tertuang dalam Paraturan
Rektor No. 2 tahun 2019 tentang Dokumen Mutu yang terdiri dari 3
(tiga) buku, yakni : buku 1 tentang Kebijakan Mutu; Buku 2 tentang
Manual Mutu; dan buku 3 adalah standar mutu. Pada standar mutu
memuat standar pendidikan dan pembelajaran, standar penelitian dan
standar pengabdian kepada masyarakat dimana masing-masing
standar tersebut terdiri dari 8 (delapan) standar sehingga total secara
keseluruhan terdiri dari 24 standar. Sesuai dengan No. 62 Tahun
2016 tersirat bahwa untuk meningkatkan kualitas mutu setiap
perguruan tinggi harus melibihi standar yang telah ditetapkan oleh
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI).
Berdasarkan amanah undang-undang tersebut, telah
menetapkan standar tambahan sebagaimana termuat dalam Peraturan
Rektor Universitas Halu Oleh No. 2 tahun 2019 bahwa standar
tambahan sebagai tambahan dari standar nasional terdiri dari 10
standar yakni (i) standar visi dan misi; (ii) standar penjaminan mutu;
(iii) standar tata pamong; (iv) standar suasana akademik; (v) standar
informasi; (vi) standar kerjasama; (vii) standar penerimaan mahasiswa
baru; (viii) standar kemahasiswaan dan alumni; (ix) standar standar
sarana dan prasarana umum; serta (x) standar pengelolaan lingkungan
kampus.

4
Penetapan semua standar tersebut, untuk dilaksanakan secara
konsisten dan bertanggung jawab oleh setiap institusi pemerintah
khususnya Universitas Halu Oleh. Untuk mengukur tingkat kesesuaian
antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar dengan
standar yang telah ditetapkan Universita Halu Oleh, dilakukan
Evaluasi Pelaksanaan melalui sistim Audit Mutu Internal (AMI).
Sebagai sebuah sarana, pendidikan memiliki berbagai sistem dan
perangkat teknis dalam penyelenggaraannya. Sistem dan perangkat
teknis ini digunakan untuk memastikan dan memberi penjaminan
mutu kepada pelaku-pelakunya mencapai standar mutu yang
ditetapkan. Untuk megetahui standar mutu yang ditetapkan berjalan
dan menjadi pedoman bagi penyelenggara pendidikan maka diperlukan
audit mutu baik secara internal maupun eksternal. Audit Mutu
Internal (AMI) merupakan penilaian yang dilakukan oleh lembaga
secara internal atas kebijakan dan prosedur yang dijalankan.
Sementara Audit Mutu Eksternal (AME) merupakan penilaian lembaga
oleh pihak lain di luarnya.
Secara umum, audit adalah serangkaian kegiatan yang
sistematis, independen, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit (audit evidence) dan mengevaluasinya secara objektif untuk
menentukan sejauh mana kriteria audit terpenuhi. Audit internal
disebut juga fisrt party audit karena dilakukan oleh internal lembaga.
Bagi lembaga yang telah menerapkan sebuah sistem manajemen mutu,
audit internal merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus
dijalankan oleh lembaga
Kriteria audit pada Audit Mutu Internal, yang diperiksa adalah
seputar kebijakan, prosedur atau persyaraan yang dijadikan rujukan.
Audit Mutu Internal bertujuan untuk memeriksa sejauh mana
organisasi menerapkan sistem manajemen mutu di lingkungan
organisasinya, memeriksa kesesuaian penerapan dengan persyaratan
sistem majemen mutu, menilai gap antara organisasi dengan standar
mutu yang diterapkan.
Universitas Halu Oleo sebagai lembaga pendidikan tinggi
memiliki kepentingan untuk mengukur kinerja lembaga, unit, dan
perangkat kerja pendukungnya. Audit Mutu Internal menjadi salah
satu instrumen evaluasi yang diberlakukan untuk menemukenali
(assesment), mendiagnosa, dan memetakan persoalan dan capaian
kinerja dalam satu periode tertentu.

5
Dalam konteks di atas, Audit Mutu Internal di Universitas Halu
Oleo diselenggarakan dengan tujuan utama meningkatkan kinerja
lembaga memberikan pelayanan pendidikan kepada penggunanya.
Peyelenggaraan Audit Mutu Internal yang bersifat periodik memberi
gambaran secara gradual perkembangan dan perubahan antar tahap.
Kesinambungan Audit Mutu Internal membantu para stakeholders
Universitas Halu Oleo merancang capaian kinerja secara sistematis dan
kohesif.

B. Tujuan Audit Mutu Internal (AMI)

Secara umum tujuan umum Audit Mutu Internal (AMI) UHO


ialah melaksanakan verifikasi kesesuaian antara pelaksanaan dengan
standar pendidikan tinggi dalam rangka mendapatkan rekomendasi
ruang peningkatan mutu dan menjamin akuntabilitas berdasarkan
praktek baik serta temuan atau ketidaksesuaian antara
penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi.
Tujuan Khusus AMI adalah sebagai berikut:
1. Untuk memastikan konsistensi penjabaran kurikulum dan
silabus/RPS dengan spesifikasi program studi, tujuan pendidikan
dan kompetensi lulusan (Learning Outcomes);
2. Untuk memastikan konsistensi perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi proses pembelajaran terhadap pencapaian kurikulum dan
silabus/RPS;
3. Untuk memastikan kepatuhan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi proses pembelajaran terhadap Standar Operasional
Prosedur (SOP) program studi;
4. Untuk memastikan kecukupan penyediaan sarana-prasarana dan
sumberdaya pembelajaran;
5. Untuk memastikan kesesuaian atau ketaksesuaian pelaksanaan
dan standar yang telah ditetapkan;
6. Untuk memastikan proses dan hasil proses pencapaian mutu
sehingga dapat ditentukan keefektifan pencapaian dari tujuan yang
telah ditetapkan (Indikator Kinerja Utama (IKU);
7. Untuk menyiapkan laporan kepada teraudit (auditee) sebagai dasar
perbaikan mutu selanjutnya;
8. Untuk memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem
penjaminan mutu;

6
9. Untuk membantu institusi/program studi dalam mempersiapkan
diri dalam rangka audit eksternal atau akreditasi.

C. Manfaat Audit Mutu Internal (AMI)

Audit merupakan salah satu simpul dalam siklus penjaminan


mutu Universitas Halu Oleo. Audit Mutu Internal lebih merupakan
upaya peningkatan mutu bukan penilaian. Dengan demikian baik
auditor maupun auditee duduk pada sisi yang sama yaitu sisi untuk
meningkatkan mutu institusi. Dengan demikian Audit mutu
merupakan kegiatan yang perlu dilakukan secara internal dengan
kesadaran dan kemauan dari dalam institusi. Manfaat Audit Mutu
Internal adalah didapatkannya materi nyata bahanbahan tinjauan
manajemen untuk membuat keputusan mutu. Dengan demikian Audit
Mutu Internal merupakan salah satu dasar pengembangan institusi.
Manfaat AMI UHO, secara langsung adalah diperoleh
rekomendasi peningkatan mutu pendidikan tinggi. Rekomendasi
bermanfaat bagi pimpinan/pengelola Program Studi tersebut dalam
mengembangkan berbagai program untuk mencapai Visi UHO. AMI
merupakan salah satu langkah untuk mengetahui kesesuaian standar
dengan pelaksanaan yang telah dilakukan pada berbagai aspek yang
ditetapkan dalam lingkup AMI, antara lain:
1. Konsistensi penjabaran kurikulum dan silabus dengan tujuan
pendidikan, dan kompetensi lulusan yang diharapkan (Learning
Outcomes).
2. Konsistensi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran terhadap pencapaian kurikulum dan silabus.
3. Kepatuhan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses
pembelajaran terhadap manual prosedur dan instruksi kerja
program studi.
4. Kecukupan penyediaan sarana – parasarana dan sumber daya
pembelajaran, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
5. Konsistensi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penelitian dan
pengabdian serta kerjasama.

7
D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 50 tahun 2014 tentang Sistem PenjAudit Mutu Internalnan
Mutu Pendidikan Tinggi.
6. Peraturan MENPAN & RB No. 15 tahun 2014 tentang Komponen
Standar Pelayanan Publik.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
8. Peraturan Rektor Universitas Halu Oleo Nomor 2 Tahun 2019
tentang Sistem Penjamunan Mutu Internal (SPMI) Universitas Halu
Oleo

E. Ruang Lingkup Audit Mutu Internal

1. Standar Pendidikan dan Pembelajaran, terdiri atas :


1) Standar kompetensi lulusan
2) Standar isi pembelajaran
3) Standar proses pembelajaran
4) Standar penilaian pembelajaran
5) Standar dosen dan tenaga kependidikan
6) Standar sarana dan prasarana pembelajaran
7) Standar pengelolaan pembelajaran
8) Standar pendanaan dan pembiayaan pembelajaran
2. Standar penelitian
1) Standar hasil penelitian;
2) Standar isi penelitian;

8
3) Standar proses penelitian
4) Standar penilaian penelitian
5) Standar peneliti
6) Standar sarana dan prasarana penelitian
7) Standar pengelolaan penelitian
8) Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian
3. Standar pengabdian
1) Standar hasil pengabdian;
2) Standar isi pengabdian;
3) Standar proses pengabdian
4) Standar penilaian pengabdian
5) Standar pelaksana pengabdian
6) Standar sarana dan prasarana pengabdian
7) Standar pengelolaan pengabdian
8) Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian
4. Standar tambahan
1) Standar visi dan misi;
2) Standar isi penjaminan mutu;
3) Standar tata pamong
4) Standar suasana akademik
5) Standar informasi
6) Standar sarana kerjasama
7) Standar penerimaan mahasiswa baru
8) Standar kemahasiswaan dan alumni
9) Standar sarana dan prasarana umum
10) Standar pengelolaan lingkungan kampus

9
BAB II
AUDITOR DAN AUDITEE

A. Auditor AMI
UHO menunjuk beberapa orang sebagai Auditor AMI. Auditor
adalah orang yang memiliki kompetensi tentang kegiatan AMI yang
dibuktikan dengan sertifikat training sebagai auditor atau lulus
serangkaian tes yang ditetapkan. Hal yang perlu dicatat, seorang
auditor AMI tidak boleh mengaudit pekerjaannya sendiri.
Di UHO, auditor AMI adalah dosen perorangan yang memenuhi
kualifikasi tertentu dan dinilai memiliki kecakapan yang memadai
setelah melalui serangkaian tes dan bertugas melakukan audit
terhadap kinerja lembaga, unit, dan perangkat kerja memberikan
pelayanan pendidikan kepada pengguna.
Jabatan, tugas dan wewenang auditor AMI ditetapkan oleh surat
Keputusan Rektor UHO dan berlaku 1 (satu) tahun atau 2 (dua) kali
masa penugasan (semester gasal dan genap). Dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya, auditor diberi fasilitas dan instrumen kerja
yang dibutuhkan. Fasilitas auditor diantaranya adalah staf pelaksana,
pembiayaan, dan perangkat teknis yang dibutuhkan.
Secara detiail, auditor AMI di lingkungan UHO adalah sebagai berikut:
a. Kriterian dan Kualifikasi Auditor:
a. dosen tetap UHO;
b. berpendidikan minimal S-2;
c. memiliki kemampuan mengoperasionalkan komputer dan
sistem teknologi informasi;
d. memiliki kemampuan komunikasi yang baik;
e. memiliki kemampuan metode dan teknis audit kinerja; dan
f. lulus tes sebagai auditor AMI
5. Karateristik Auditor
a. tidak mengaudit pekerjaan yang pernah atau sedang berada di
bawah tanggungjawabnya;
b. tidak bias terhadap auditee;
c. memiliki pengetahuan atas topik-topik yang ditugaskan dan
apabila diperlukan dapat melibatkan pakar yang dapat diterima
oleh auditee; dan
d. mempunyai pengalaman dan mengenal lokasi audit.

10
6. Rektruitmen Auditor
Auditor AMI direkrut dari dosen tetap UHO sesuai dengan
kebutuhan yang ada. Rasio kebutuhan auditor paling adalah 2 kali
jumlah lembaga, unit, dan perangkat kerja yang menjadi sasaran
audit atau auditee. Jumlah auditor relatif sesuai dengan dinamika
perkembangan lembaga, unit, dan perangkat kerja yang ada
Rekruitmen auditor AMI berlangsung dalam 3 (tiga) tahap,
yaitu pendaftaran, tes kemampuan dasar, dan tes psikologi.
Pendaftaran auditor AMI bersifat terbuka bagi seluruh dosen tetap
UHO. Masing-masing dosen tetap UHO memiliki hak yang sama
untuk mendaftar sebagai auditor AMI. Pengecualian diberlakukan
kepada dosen UHO yang memiliki tugas tambahan sebagai
pimpinan institut (Rektor dan para Wakil Rektor) dan fakultas
(dekan dan para Wakil Dekan). Tahap pendaftaran ini sekaligus
sebagai tahap seleksi pertama yang bersifat administratif.
Tes kemampuan dasar audit merupakan seleksi tahap kedua
yang diarahkan untuk menilai substansi pemahaman dan kapasitas
calon auditor AMI dalam bidang audit kinerja. Dalam praktiknya,
UHO melalui Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPPMP) dapat melibatkan pihak luar dalam tahap
seleksi substantif ini.
Setelah semua tahap seleksi dilakukan, calon auditor yang
memenuhi kriteria dan kualifikasi yang ditetapkan diusulkan oleh
LPPMP kepada Rektor UHO untuk diputuskan sebagai Auditor AMI.

7. Wewenang dan Tanggungjawab


Wewenang auditor adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan audit kinerja terhadap lembaga, unit, dan
perangkat kerja di lingkungan UHO;
b. melakukan evaluasi terhadap lembaga, unit, dan perangkat
kerja UHO sebagai auditee sesuai dengan instrumen AMI yang
berlaku;
c. melakukan komunikasi dengan auditee untuk pelaksanaan AMI
pada periode tertentu;
d. menetapkan status atau penilaian kinerja terhadap auditee yang
diaudit; dan
e. memberikan catatan, saran, dan rekomendasi terhadap auditee
dan pihak-pihak lain yang memiliki keterkaitan dalam rangka

11
meningkatkan kinerja sesuai dengan regulasi dan standar
operasional yang ditetapkan.
Sedangkan tanggungjawab auditor adalah sebagai berikut:
a. melaksanakan AMI sesuai instrumen yang berlaku;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan AMI dengan auditee dan
lembaga pelaksana; dan
c. melaporkan hasil dan pelaksanaan AMI.

8. Prinsip Auditor
a. ethical conduct (etika pelaksanaan)
b. fair presentation (penyampaian yang adil)
c. due professional care (memperhatikan cara
d. kerja yang profesional)
e. independence and objective (tidak memihak)
f. Evidence (bukti)

B. Auditee
Auditee adalah entitas organisasi atau bagian/unit organisasi
operasinal dan program termasuk proses, aktivitas dan kondisi tertentu
yang diaudit. Penyeleksian auditee dapat dilakukan dengan 3 (tiga)
metode, yaitu :
1. Systematic selection
Bagian audit internal menyusun suatu jadwal audit tahunan yang
berkenaan dengan audit yang diperkirakan akan dilaksanakan.
Secara tipikal jadwal tersebut dikembangkan dengan
mempertimbangkan risiko. Auditee potensial yang menunjukkan
tingkat risiko yang tinggi mendapat prioritas untuk dipilih.
2. Ad Hoc Audits
Metode ini digunakan dengan mempertimbangkan bahwa operasi
tidak selalu berjalan tepat seperti yang direncanakan. Pimpinan
menugaskan auditor internal untuk mengaudit bidang/area
fungsional tertentu yang dipandang bermasalah. Dengan demikian
pimpinan memilih auditee bagi auditor internal.
3. Auditee Requests
Pimpinan seringkali memerlukan input dari auditor internal untuk
mengevaluasi kelayakan dan keefektifan pengendalian internal serta
pengaruhnya terhadap operasi yang berada pada struktur tertentu.

12
Oleh karena itu, auditee yang dimaksud mengajukan permintaan
untuk diaudit.
Auditee organisasi berkaitan dengan sekelompok orang dan
fasilitas. Karena itu semua orang yang berinteraksi dengan auditor
disebut sebagai auditee. Auditee dalam lingkup UHO adalah sebagai
berikut:
1. Bidang Akademik
Auditee bidang akademik adalah lembaga, unit, dan perangkat kerja
lainnya di lingkungan UHO yang memberikan pelayanan akademik
berupa perkuliahan, bimbingan, pengasuhan, asistensi, dan
pendampingan terhadap mahasiswa sebagai pengguna utama
layanan akademik. Dengan definisi ini, maka auditee bidang
akademik adalah fakultas, jurusan dan program studi, pasca
sarjana, Unit Bahasa, LPPM, dan Bagian Akademik
2. Bidang Administrasi Akademik
Auditee bidang administrasi akademik adalah lembaga, unit, dan
perangkat kerja di lingkungan UHO yang memberi dukungan
pelaksanaan kegiatan akademik secara administratif dan aspek
teknis lainnya. Dengan cakupan pengertian ini, auditee bidang
pelayanan kependidikan adalah Bagian Administrasi masing masing
fakultas dan pasca sarjana, Sub Bagian Tata Usaha Humas dan
Rumah Tangga, Bagian Akademik dan Kemahasiswaan,
Bendahara/Keuangan
3. Bidang Non Akademik Kemahasiswaan
Auditee bidang Non Akademik Kemahasiswaan adalah lembaga, unit,
dan perangkat kerja di lingkungan UHO yang member pelayanan,
bimbingan, dan asitensi terhadap mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan dan pengembangan keterampilan baik dalam bidang
akademik maupun non akademik. Auditee dalam bidang non
akademik kemahasiswaan adalah Wakil Rektor 3, Sub Bagian
Kemahasiswaan, Bendahara/Keuangan, Wakil Dekan 3, Pembina
Mahasiswa, Jurusan dan Program Studi.
4. Bidang Kepegawaian
Auditee bidang kepegawaian adalah lembaga, unit, dan perangkat
kerja di lingkungan UHO yang memiliki fungsi spesifik terkait
dengan pengembangan dan pembangunan sumberdaya manusia.

13
Auditee bidang kepegawaian adalah Wakil Rektor 2, Kepala Biro, dan
Bagian Kepegawaian.
5. Bidang Kelembagaan
Auditee bidang kelembagaan adalah lembaga, unit, dan perangkat
kerja di lingkungan UHO yang memiliki mandat untuk
membangunan dan mengembangkan kelembagaan baik secara
internal maupun eksternal. Auditee bidang kelembagaan terdiri dari
Kepala Biro, Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 2, Wakil Rektor 3, LPPMP,
LPPM.

14
BAB III
PELAKSANAAN AMI
A. Tahapan Pelaksanaan AMI

1. Sosialisasi AMI
Kegiatan ini dilaksanakan oleh LPPMP sebagai organisasi
pelaksana. Sosialisasi menjadi rangkaian paling pertama dari
keseluruhan dan tahap-tahap AMI. Hal-hal yang disampaikan
dalam sosialisasi AMI adalah sebagai berikut:
a) alokasi waktu AMI;
b) sasaran atau ruang lingkup AMI;
c) instrumen AMI;
d) pelaporan AMI;
e) etika AMI.
2. Jadwal AMI
Tahapan-tahapan AMI ditetapkan secara final oleh LPPMP yang
mengikat auditor dan auditee. Khusus visitasi auditor kepada
auditee, jadwalnya bersifat tentatif sesuai kesepakatan keduanya.
Namun pelaksanaan visitasi masih berada pada alokasi waktu
yang ditetapkan oleh LPPMP dalam jadwal AMI. Dengan demikian
maka tidak akan menganggu tahapan-tahapan AMI lainnya.
3. Forum Auditor
Kegiatan ini didesain untuk melakukan pemahaman bersama
antarauditor dan LPPMP pelaksana. Materi-materi yang dibahas
dalam forum auditor adalah:
a) instrumen AMI yang meliputi instrument visitasi dan pelaporan
auditor AMI;
b) etika AMI meliputi etika auditor dan pelaksana;
c) sasaran atau ruang lingkup AMI;
d) penjadwalan visitasi dan komposisi auditor;
e) tahap dan jadwal AMI;
f) panduan AMI;
4. Forum Auditee
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan auditee atas AMI
yang akan dilaksanakan. Forum ini mempertemukan antara

15
auditee yang akan diaudit dengan LPPMP sebagai pelaksana. Hal-
hal yang dibahas dalam forum auditee adalah sebagai
berikut:
a) instrumen visitasi AMI
b) hak dan kewajiban auditee
c) penjadwalan visitasi AMI
d) hal-hal teknis lainnya
5. Visitasi
Visitasi adalah kunjungan audit dari auditor AMI kepada auditee
di lingkungan UHO. Visitasi bertujuan untuk memperoleh data
audit dari standar mutu yang diterapkan pada masing masing
lembaga, unit, dan perangkat kerja lainnya. Data audit ini
kemudian dijadikan sebagai basis bagi auditor untuk melakukan
evaluasi dan analisis terhadap pencapaian standar mutu yang
diberlakukan.
6. Laporan Pendahuluan AMI
Laporan pendahuluan merupakan risalah auditor AMI atas tahap
visitasi pertama terhadap auditee. Risalah ini sebagai bahan
braisntorming antara auditor AMI dengan auditee untuk
merumuskan hasil dan evaluasi AMI secara partisipatif pada
revisitasi (visitasi ke-2). Dengan mendasarkan pada risalah ini
diharapkan rumusan dan pengambilan keputusan sebagai hasil
dan evaluasi AMI dapat diterima pihak-pihak terkait dengan baik.
7. Forum Klarifikasi dan Revisitasi
Forum ini merupakan pertemuan antara auditor dan auditee
pasca visitasi audit. Auditor menyampaikan laporan pendahuluan
yang berisi temuan-temuan atas kerja audit yang dilakukan.
Dalam rangka menyusun kesimpulan, sebelumnya auditor
berkomunikasi dengan auditee untuk memastikan bahwa hasil
yang akan dirumuskan tidak ada persoalan dan pihak-pihak
terkait dapat menerimanya. Selain itu, forum klarifikasi ini juga
digunakan untuk menjadwal ulang revisitasi apabila auditee
mengajukan penambahan waktu untuk melakukan perbaikan
sesuai dengan temuan atau rekomendasi pendahuluan dari
auditor.

16
Waktu perbaikan maksimal diberikan auditor kepada auditee
selama 2 (dua) minggu. Pada waktu yang telah ditentukan, auditor
melakukan revisitasi dan hasil-hasil yang diperoleh sudah tidak
bisa diperbaiki. Artinya hasil-hasil dari revisitasi menjadi bahan
bagi auditor untuk mengambil kesimpulan audit.
8. Penyusunan Laporan
Auditor diberi waktu 1 (satu) minggu untuk menyusun laporan
pelaksanaan atas audit yang dilakukan. Isi laporan dari auditor
memuat hal hal sebagai berikut:
a. pendahuluan, menguraikan tentang metode dan tahapan
audit;
b. profil singkat auditee;
c. kegiatan-kegiatan yang diaudit;
d. temuan awal;
e. proses perbaikan;
f. temuan audit; dan
g. kesimpulan, berisi rekomendasi dan penilaian auditor.

B. Instrumen AMI
1. Instrumen Visitasi AMI
Dalam melaksanakan visitasi AMI, auditor dibekali instrumen
sistem penilaian. Auditor menyesuaikan dengan standar dan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam sistem tersebut. Apabila
terdapat catatan atau informasi yang belum terkover dalam
instrumen yang ada, auditor menuliskan dalam lembar tersendiri
yang disediakan dan menjadi kesatuan dalam sistem.
2. Pelaporan Auditor
Pelaporan auditor AMI terdiri dari laporan pendahuluan dan
laporan hasil AMI. Isi laporan pendahuluan adalah catatan auditor
atas visitasi dan penilaian awal berbasis instrumen yang
digunakan. Catatan dan evaluasi tersebut dituangkan dalam
template-template yang telah disiapkan.
Laporan hasil AMI merupakan narasi keseluruhan dan hasil
analisis final auditor atas visitasi dan revisitasi kepada auditee.
Format laporan hasil AMI dari auditor disiapkan dalam bentuk
template. Auditor menyesuaikan dengan template yang dimaksud.

17
C. Laporan Hasil AMI
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sebagai penyelenggara AMI di UHO
menyusun laporan pelaksanaan kegiatan 1 (satu) minggu setelah
auditor menyelesaikan laporan pelaksanaan audit. Format laporan
AMI menyesuaikan dengan format laporan yang berlaku di
lingkungan UHO. Beberapa hal yang ditambah dalam laporan ini
adalah:
1. Rekap hasil temuan.
2. Penilaian auditee oleh auditor atas audit yang dilakukan.
3. Rekomendasi atas temuan-temuan audit pada masing-masing
auditee.
Laporan AMI ini disampaikan kepada pimpinan UHO dan menjadi
salah satu dokumen mutu yang bisa digunakan oleh pihak-pihak
terkait dalam rangka meningkatkan kinerja dan profesionalisme
lembaga dalam memanifestasikan pernyataan pernyataan mutu yang
ditetapkan.

18
BAB IV
KODE ETIK AUDITOR
A. Pengertian
Etika diartikan sebagai nilai-nilai atau norma norma moral yang
mendasari perilaku manusia. Etika secara umum didefinisikan sebagai
perangkat prinsip moral atau nilai. Secara lebih komprehensif, etika
berarti keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan oleh
masyarakat untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya
menjalankan kehidupannya. Secara spesifik, etika berarti seperangkat
nilai atau prinsip moral yang berfungsi sebagai panduan untuk
berbuat, bertindak atau berperilaku. Karena berfungsi sebagai
panduan, prinsip-prinsip moral tersebut juga berfungsi sebagai kriteria
untuk menilai benar/salahnya perbuatan/perilaku.
Sementara kode etik diartikan sebagai nilai-nilai, orma-norma,
atau kaidah-kaidah untuk mengatur perilaku moral dari suatu
profesi/tugas melalui ketentuan-ketentuan tertulis yg harus dipenuhi
dan ditaati setiap anggota profesi/petugas. Kode Etik merupakan
komitmen moral organisasi yang berisi:
1. Hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang oleh anggota
profesi/petugas.
2. Hal-hal yang harus didahulukan atau yang harus diprioritaskan oleh
profesinal/petugas ketika menghadapi situasi konflik atau dilematis.
3. Tujuan dan cita-cita luhur profesi.
4. Sanksi kepada anggota profesi/petugas yang melanggar kode etik.
Diberlakukannya kode etik adalah pertama, melindungi
kepentingan masyarakat atau pengguna layanan dari kemungkinan
kelalaian, kesalahan atau pelecehan, baik disengaja maupun tidak
disengaja oleh anggota profesi/petugas. Kedua, melindungi keluhuran
profesi dari perilaku-perilaku menyimpang oleh anggota
profesi/petugas.
Kode etik dapat berfungsi optimal membutuhkan 2 (dua) syarat,
yaitu dirumuskan sendiri oleh profesional atau petugasnya sendiri.
Kode etik tidak akan efektif apabila ditentukan atau dirumuskan
institusi di luar profesi itu. Kemudian pelaksanaan kode etik harus
diawasi secara terus-menerus. Setiap pelanggaran akan dievaluasi dan
diambil tindakan oleh suatu dewan yang khusus dibentuk.

19
B. Tujuan
Tujuan perumusan kode etik auditor ini untuk memacu
pencapaian (tercapainya) budaya etis di kalangan auditor AMI. Kode
etik ini diperlukan oleh auditor AMI untuk menumbuhkan kepercayaan
auditor yang akan melaksanakan tugas AMI.
C. Komponen
Kode etik auditor ini terdiri atas duakomponen, yaitu: azas kode
etik audit AMI dan perilaku auditor AMI, yang menggambarkan norma
perilaku yang perlu dimiliki oleh auditor AMI.
Kode etik ini membantu para auditor AMI untuk menafsirkan azas-azas
kode etik AMI ke dalam penerapan praktis dan dimaksudkan untuk
memandu auditor dalam berperilaku etis. Kode etik ini berlaku untuk
perorangan dan atau kelompok yang melaksanakan audit AMI.
D. Azaz Auditor AMI
Auditor AMI harus mampu menerapkan dan menegakkan azaz-
azaz sebagai berikut:
1. Integritas; auditor mampu membangun kepercayaan orang lain
bahwa keberpihakkan yang dimiliki semata-mata ditujukan kepada
kebenaran dan fakta. Integritas ini menjadi dasar bagi auditor
dalam mengambil keputusan dan penilaiannya terhadap auditee.
Untuk mewujudkan auditor yang berintegritas tinggi, standar
perilaku yang ditetapkan adalah:
a. melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan, dan
tanggung jawab;
b. mentaati hukum dan membuat laporan sesuai ketentuan
peraturan dan profesi;
c. tidak terlibat dalam aktivitas ilegalatau terlibat dalam tindakan
yang dapat menurunkan wibawa profesi auditor AMI atau
organisasi; dan
d. menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis
dari organisasi.
2. Objektivitas; auditor AMI menunjukkan objektivitas profesional
tingkat tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang
sedang diaudit. Auditor AMI membuat penilaian yang seimbang dari
semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh

20
kepentingan-kepentingan mereka sendiri atau orang lain dalam
membuat penilaian. Sikap dan tindakan etis untuk mewujudkan
objektivitas auditor AMI adalah:
a. tidak berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang
dapat atau dianggap mengganggu penilaian;
b. tidak akan menerima apa pun yang dapat atau dianggap
mengganggu profesionalitas penilaian; dan
c. mengungkapkan semua fakta material yang diketahui yang jika
tidak diungkapkan dapat mengganggu pelaporan kegiatan yang
sedang diaudit.
3. Kerahasiaan; auditor AMI menghormati nilai dan kepemilikan
informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi
tanpa izin kecuali ada ketentuan peraturan atau kewajiban
profesional untuk melakukannya. Perilaku yang harus dilakukan
oleh auditor AMI untuk mewujudkan prinsip kerahasiaan adalah:
a. berhati-hati dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang
diperoleh dalam tugas mereka; dan
b. tidak akan menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi
atau yang dengan cara apapun akan bertentangan dengan
ketentuan peraturan atau merugikan tujuan yang sah dan etis
dari organisasi.
4. Kompetensi; auditor AMI menerapkan pengetahuan, keterampilan,
dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan AMI.
Perilaku yang harus ditunjukkan auditor untuk mewujudkan
kompetensi adalah:
a. melakukan AMI sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;
dan
b. terus-menerus meningkatkan kemampuan dan efektivitas serta
kualitas layanan auditor.
5. Independensi; auditor AMI tidak terlibat konflik kepentingan
(conflict of interest) dengan pihak pihak lain yang terkait terutama
auditee. Hal yang perlu dilakukan oleh auditor AMI untuk menjaga
independensinya adalah:
a. menghindari pertemuan dengan auditee di luar kegiatan audit
selama proses AMI;
b. melakukan proses AMI secara kelompok; dan

21
c. tidak melakukan audit pada auditee di mana ia menjadi bagian
organisasi/unit.

E. Perilaku Auditor AMI


Dalam melaksanakan AMI, auditor harus memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
1. Tidak menggurui (Never Challenge a person).
2. Selalu menampilkan sebuah sisi kebenaran dan adil (Always
present a true and fair view).
3. Langsung ke pokok permasalahan dan tidak bertele-tele (Go fact
finding No fault finding).
4. Perpikir sistematis (Use Systemetics methods).
5. Selalu mengejar kesesuaian dengan standard (Never lose sight of the
product).
6. Berusaha mencari tahu pemahaman Auditee, bukan pemahaman
Auditor (Find Out the auditee’s interpretation, not yours).
7. Segala sesuatunya selalu dipersiapkan (Always be properly
prepared).
8. Selalu membantu Auditee (Always help the Auditee)
9. Menjalin komunikasi seefektif mungkin dengan Auditee
Communicate effectively with Auditee).
10. Selalu menindaklanjuti permintaan perbaikan (Always follow up
corrective action request).

F. Penegakan Disiplin
Apabila Rektor UHO menerima laporan tertulis dan resmi
mengenai adanya pelanggaran kodek etik auditor AMI, Rektor UHO
akan melaksanakan penegakan disiplin sebagai berikut :
1. Rektor UHO membentuk Komisi Etika Auditor yang terdiri dari 5
orang, serta bertugas untuk jangka waktu 2 (dua) bulan.
2. Komisi Etika Auditor segera mempelajari isi laporan tersebut.
3. Komisi Etika Auditor mengadakan rapat untuk mendengarkan
klarifikasi auditor terlapor dan juga pelapor secara terpisah.
4. Setelah mendengarkan penjelasan terlapor dan pelapor, apabila
tidak terbukti dan ada kesepakatan kedua belah pihak, maka
prosedur pemeriksaan tidak dilanjutkan.
5. Apabila terbukti ada pelanggaran kode etik auditor AMI, maka
auditor terlapor segera memperbaiki laporan yang dibuatnya.

22
6. Komisi Etika Auditor melaporkan hasil kerjanya kepada Rektor
UHO.

G. Sanksi
Auditor yang tidak mematuhi atau melanggar kode etik auditor
AMI akan dinilai dan ditindak sesuai prosedur penegakan disiplin yang
berlaku. Jenis sanksi yang diberikan adalah:
1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis pertama, kedua dan ketiga.
3. Pemberhentian sementara sebagai auditor untuk jangka waktu
tertentu.
4. Pemberhentian sebagai auditor.

23
BAB V
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
A. Pengertian
Rapat Tinjauan Mutu adalah rapat evaluasi formal yang
dilakukan jajaran manajemen terhadap penerapan Sistem Manajemen
Mutu. Rapat Tinjauan Manajemen dipimpin langsung oleh pimpinan
setiap periode waktu tertentu dan dihadiri oleh seluruh jajaran
manajemen yang dipimpinnya.
B. Tujuan
Memberikan Pedoman kepada jajaran manajemen untuk
membuktikan komitmennya terhadap Sistem Manajemen Mutu dengan
melakukan evaluasi Sistem Manajemen Mutu secara berkala dan
berkesinambungan yang berhubungan dengan Kebijakan Mutu,
Sasaran Mutu dan Kepuasan Pelanggan.
C. Prinsip Dasar Rapat Tinjauan Manajemen
1. Dipimpin oleh Pimpinan Manajemen.
2. Dilakukan secara periodik.
3. Bertujuan memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas
sistem manajemen.
4. Tinjauan termasuk penilaian kesempatan, peningkatan, kebutuhan
perubahan sistem, dan kebijakan dan sasaran mutu.
D. Masukan Rapat Tinjauan Manajemen
1. Hasil Audit.
2. Umpan Balik Pengguna layanan/konsumen.
3. Kinerja Proses & Pemenuhan Produk.
4. Status Tindakan Koreksi & Pencegahan.
5. Tindak Lanjut Tinjauan sebelumnya.
6. Perubahan Sistem Manajemen Mutu.
7. Rekomendasi untuk peningkatan.
E. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen
1. Keputusan dan tindakan untuk meningkatan efektifitas proses.
2. Peningkatan pada produk.
3. Kebutuhan sumber daya.
F. Peserta
1. Jajaran Manajemen UHO, yaitu Rektor dan Wakil Rektor.

24
2. Jajaran Manajemen Fakultas adalah Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan
Sekretaris Jurusan (Program Studi).
3. Kepala Biro sebagai Managemen Representative.
4. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP)
sebagai Quality System Control (QSC).
5. Unit Jaminan Mutu Fakultas, yaitu adalah petugas penjamin mutu
di tingkat Fakultas dan Kelompok Kerja Jaminan Mutu
Jurusan/Program Studi.
6. Auditee, yaitu lembaga, unit, bagian, dan perangkat kerja di
lingkungan UHO yang teraudit. Selain jajaran manajemen, auditee
AMI adalah Perpustakaan, LPPM, Laboratorium Bahasa, Pasca
Sarjana, Bagian Administrasi Umum, Bagian Keuangan dan
Perencana, dan Bagian Fakultas.
G. Prosedur
1. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dipimpin oleh LPPMP dan Rektor.
2. LPPMP berkoordinasi dengan Rektor untuk menentukan jadwal RTM
AMI.
3. Undangan tertulis Rapat Tinjauan Manajemen beserta agenda rapat
disiapkan dan didistribusikan oleh LPPMP paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum tanggal pelaksanaan rapat. Undangan rapat tersebut
ditandatangani oleh Ketua LPPMP yang diketahui atau disetujui oleh
Rektor.
4. Bila karena suatu hal Rapat Tinjauan Manajemen terpaksa ditunda
atau dibatalkan, maka LPPMP bertanggung jawab
menginformasikan secara tertulis penundaan atau pembatalan dan
waktu pengganti rapat yang baru kepada seluruh peserta rapat
paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan rapat yang
dijadwalkan semula dilaksanakan.
5. Rapat Tinjauan Manajemen dapat juga dihadiri oleh pejabat
struktural atau personel lain yang terkait dengan masalah yang
akan dibahas dalam rapat tersebut dengan undangan yang sama
dengan peserta lain.
6. Masukan dan pokok bahasan dalam rapat Tinjauan Manejemen
bersifat kebijakan yang bersifat strategis antara lain :
a. Perubahan dan pengesahan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu,
dan Rencana Mutu;
b. Tindak lanjut dari Rapat Tinjauan Manajemen sebelumnya;

25
c. Hasil Audit Mutu Internal (AMI) baik yang akademik maupun
non akademik dan tindak lanjutnya yang bersifat kebijakan
dan bersifat strategis;
d. Masukan dari pelanggan;
e. Peninjauan Prosedur Mutu;
f. Evaluasi kinerja proses dan kesesuaian produk;
g. Hasil penerapan teknik statistik dan tindak lanjutnya;
h. Perubahan-perubahan sistem, aturan, dan teknologi yang
berpengaruh terhadap Sistem Manajemen Mutu;
i. Alokasi sumber daya yang berpengaruh terhadap sistem;
j. Rencana dan strategi baru yang berkaitan dengan Sistem
Manajemen Mutu
7. RTM dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan sekali setelah pelaksanaan
dan perumusan hasil AMI.
8. RTM dipimpin oleh Rektor. LPPMP harus memastikan rapat telah
membahas semua agenda rapat. Peserta wajib mengisi Daftar Hadir
yang disiapkan oleh LPPMP.
9. Semua keputusan rapat dicatat dalam Notulen Rapat yang
dilakukan oleh LPPMP atau personil yang ditunjuk.
10. Sebelum RTM selesai, notulis membacakan seluruh hasil atau
keputusan rapat beserta penanggungjawab permasalahan
serta tanggal penyelesaian tindak lanjutnya.
11. Notulen Rapat Tinjauan Manajemen harus jelas
menginformasikan personel penanggungjawab permasalahan
serta batas waktu penangannnya. Personel penanggungjawab
permasalahan ditunjuk dari peserta rapat atau personel lain
yang ditentukan dalam rapat tersebut.
12. Notulen Rapat Tinjauan Manajemen harus sudah dibagikan
kepada semua undangan rapat paling lambat 4 (empat) hari
kerja terhitung sejak tanggal rapat, lengkap dengan data
peserta yang hadir dan tidak hadir. Satu salinan Notulen Rapat
diarsipkan oleh LPPMP. LPPMP bertanggungjawab
memonitoring perkembangan tindak lanjut keputusan Rapat
Tinjauan Manajemen sesuai batas waktu yang ditentukan
dalam notulen rapat.
13. Peserta Rapat yang diundang tetapi tidak hadir harus jelas
menyatakan alasan ketidakhadirannya kepada LPPMP. Dalam
hal peserta Rapat Tinjauan Manajemen berhalangan hadir

26
dapat diwakilkan pada pejabat struktural lain di unitnya yang
ditunjuk.
14. Semua Catatan Mutu yang berhubungan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dan tindak lanjutnya diarsipkan oleh
LPPMP.
15. Setiap Unit yang ada di lingkungan UHO dan lingkungan
Fakultas diharuskan mengadakan Rapat Review Unit secara
periodik 4 (empat) bulan sekali untuk mengevaluasi proses-
proses yang ada, kinerja unit dan peninjauan Sasaran Mutu
Unit.
16. Hasil Rapat Review Unit ditindaklanjuti dan terdokumentasi
pada unit yang bersangkutan.
H. Alur Kerja
Pelaksana/PJ Dokumen/
No. Kegiatan
Rektor LPPMP Keterangan
1 Koordinasi penetapan LPPMP
jadwal RTM mempersiapakan
pelaksanaan
teknis
2 Membuat dan Undangan
mendistribusikan maksimal 3 hari
undangan sebelum
pelaksanaan
3 mempersiapkan petugas Notulis,
registrasi,
konfirmasi
undangan
4 Mempersiapkan materi 1. Hasil RTM
atau input RTM sebelumnya
2. Hasil AMI
3. Masukan dari
pengguna
4. Laporan
tindak lanjut
RTM
sebelumnya
5 Mempersiapkan 1. Daftar hadir
administrasi AMI 2. Tempale
notulensi
3. Tempale
masukan
tertulis dari
peserta
6 Melaksanakan RTM Pembahasan
sesuai dengan
agenda yang

27
telah
disampaikan
7 Mencatat semua
keputusan dan proses
dalam notulen
8 Memvacajab notulen di
akhir RTM
9 Membagikan hasil Maksimal 4 hari
notulensi kepada semua setelah
peserta RTM pelaksanaan RTM

28
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Audit Mutu Internal (AMI) UHO dilaksanakan dengan sasaran
kegiatan dan programyang terkait dengan akademik dan non
akademik. Bidang akademik merupakan program dan aktivitas yang
secara langsung didesain sebagai instrument pencapaian standar mutu
yang telah ditetapkan terkait dengan kompetensi utama pengguna
layanan, yaitu mahasiswa. Sedang bidang non akademik adalah
seluruh kegiatan dan program yang mendukung bagi tercapainya
kompetensi utama pengguna layanan baik dari sisi administrasi
maupun soft skill lainnya.
AMI dilaksanakan untuk memberi jaminan kepada semua
stakeholders UHO bahwa mutu yang dijanjikan sesuai dengan standar
yang ditetapkan. Jaminan tersebut mencakup standar proses dan
hasil. Namun demikian AMI bukan sebagai forum untuk memberikan
justifikasi atas sebuah proses dan hasil yang ada melainkan sebagai
ruang bagi pengambil keputusan untuk melihat profile layanan dan
pencapaian standar mutu yang dijanjikan kepada pengguna.
Dalam prosesnya, AMI melibatkan auditor yang diberi mandat
secara proporsional untuk melakukan audit atau pemeriksaan
sekaligus memberikan penilaian terhadap lembaga, unit, dan perangkat
kerja di lingkungan UHO. Hasil audit ini akan menjadi pedoman bagi
pimpinan untuk menindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi atau
analisis auditor atas AMI yang dilaksanakan.
Lembaga, unit, dan perangkat kerja sebagai auditee berkewajiban
bekerjasama dengan auditor untuk memberikan informasi secara
akurat untuk sehingga dapat memberikan narasi yang tepat atas
realitas pelayanan yang diberikan. Auditor pada prinsipnya membantu
auditee untuk menemukenali (assesment) hambatan dan kendala yang
dihadapi dalam memberi pelayanan kepada pengguna. Dengan
kerjasama yang kolaboratif ini diharapkan pelayanan lembaga, unit,
dan perangkat kerja di lingkungan UHO dapat berlangsung prima dan
memuaskan pengguna.

29
B. Catatan Penutup
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
(LPPMP) UHO menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua
pihak atas penyelenggaraan Audit Mutu Internal (AMI). Pedoman ini
tentu masih banyak kekuarangan yang perlu mendapat
penyempurnaan di waktu-waktu mendatang.
Untuk itu kami sangat berharap pihak-pihak yang terkait dengan
AMI dapat memberi masukan dan saran untuk perbaikan dan
penyempurnaan panduan ini. Masukan dan saran tersebut dapat
disampaikan secara langsung ke LPPMP UHO Gedung Rektorat Lantai
2.

30
Matriks Lingkup, Auditee, dan Dokumen Indikatif AMI
A. STANDAR PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
A. Kompetensi Lulusan
1 BUKU III SPMI, Rumusan kompetensi lulusan
Point. 01 VII.a selaras visi dan misi keilmuan
program studi
2 BUKU III SPMI, Rekapan rerata lulusan IPK >
Point. 01 VII.b 3,00
3 BUKU III SPMI, Rekapan rerata lama studi: S1
Point. 01 VII.c = 4,5 tahun, S2 :
4 BUKU III SPMI, Rekapan lama tunggu lulusan
Point. 01 VII.d mendapatkan pekerjaan
pertama (6 bulan)
5 BUKU III SPMI, Kesesuaian bidang kerja
Point. 01 VII.e dengan kompetensi bidang
studi (>80%)
6 BUKU III SPMI, Penelusuran Alumni/Tracer
Point. 01 VII.f Studi
7 BUKU III SPMI, Adanya lulusan yang bekerja
Point. 01 VII.g ditingkat nasional,
internasional/multinasional
8 BUKU III SPMI, Adanya publikasinya lulusan
Point. 01 VII.h sarjana pada jurnal ilmiah,
Program Magister pada Jurnal
Nasional terakreditasi
internasional dan lulusan
Program Doktor pada Jurnal
Internasional berreputasi
B. Isi Pembelajaran
1 BUKU III SPMI, Ketersediaan kurikulum
Point. 02 VII.b
2 BUKU III SPMI, Rekonstruksi kurikulum setiap
Point. 02 VII.b.1 rentang waktu tertentu
3 BUKU III SPMI, Pelibatan stakeholder dalam
Point. 02 VII.b.2 rekonstukrsi kurikulum
4 BUKU III SPMI, Ketersediaan RPS
Point. 02 VII
5 BUKU III SPMI, Mekanisme penyusunan RPS
Point. 02 VII
6 BUKU III SPMI, Berita acara penyusunan RPS
Point. 02 VII oleh dosen pengampu mata
kuliah
C. Proses Pembelajaran
1 BUKU III SPMI, Penerapan sistem penugasan
Point. 03. VII.a dosen berdasarkan kebutuhan,
kualifikasi, keahlian dan
pengalaman dalam proses
pembelajaran

31
2 BUKU III SPMI, Ketersediaan pedoman
Point. 03. VII.b implementasi kurikulum yang
mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan,
dan peninjauan kurikulum
yang mempertimbangkan
umpan balik dari para
pemangku kepentingan,
pencapaian isu-isu strategis
untuk menjamin kesesuaian
dan kemutakhirannya
3 BUKU III SPMI, Ketersediaan pedoman yang
Point. 03. VIII.c komprehensif dan rinci tentang
penetapan strategi, metode dan
media pembelajaran, serta
penilaian pembelajaran
4 BUKU III SPMI, Ketersediaan dokumen formal
Point. 03. VIII.d kebijakan dan pedoman yang
komprehensif dan rinci untuk
mengintegrasikan kegiatan
penelitian dan PkM ke dalam
pembelajaran
5 BUKU III SPMI, Bukti hasil monitoring dan
Point. 03. VII.g evaluasi yang efektif tentang
mutu proses pembelajaran
yang hasilnya terdokumentasi
secara komprehensif dan
ditindak lanjuti secara
berkelanjutan
D. Penilaian Pembelajaran
1 BUKU III SPMI, Ketersediaan pedoman tata
Point. 04. VI.a cara penilaian mahasiswa
dalam pencapaian learning
outcome (LO) Program Studi
dan LO mata kuliah, serta
ekspektasi LO mata kuliah
2 BUKU III SPMI, Ada bukti hasil monitoring
Point. 04. VI.a dan evaluasi yang efektif
tentang mutu penilaian
pembelajaran yang hasilnya
terdokumentasi secara
komprehensif dan ditindak
lanjuti secara berkelanjutan
E. Dosen dan Tenaga Kependidikan
1 BUKU III SPMI, Persentase jumlah dosen Guru
Point. 05. VII.b Besar terhadap jumlah total
dosen tetap sebesar > 15%
2 BUKU III SPMI, Persentase jumlah dosen yang
Point. 05 VII.c memiliki sertifikasi pendidik
profesional terhadap jumlah
seluruh dosen tetap sebesar >

32
80%
3 BUKU III SPMI, Persentase jumlah dosen tidak
Point. 05. VII.d tetap terhadap jumlah seluruh
dosesn tetap < 10%
4 Permenristek dikti Rasio dosen tetap terhadap
…………….. mahasiswa 1 : 30 (saintek)
dan 1 : 40 (soshum), 1 : 10
(profesi)
5 BUKU III SPMI, Program Studi memiliki tenaga
Point. 05 VII.f kependidikan yang memenuhi
tingkat kecukupan dan
kualifikasi berdasarkan jenis
pekerjaanya (pustakawan,
laboran, teknisi dan lain lain)
F. Sarana dan Prasarana Pembelajaran
1 BUKU SPMI, Sarana dan prasarana yang
Point 06. VII.a relevan dan mutakhir untuk
mendukung pembelajaran
2. BUKU III SPMI, sistem informasi untuk
Point. 06 VII.b layanan administrasi yang
terbukti efektif memenuhi
aspek-aspek berikut:
1) mencakup layanan
akademik, keuangan,
SDM, dan sarana dan
prasarana (aset);
2) mudah diakses oleh
seluruh unit kerja dalam
lingkup institusi;
3) lengkap dan mutakhir;
4) seluruh jenis layanan
telah terintegrasi dan
digunakan untuk
pengambilan keputusan;
5) seluruh jenis layanan yang
terintegrasi dievaluasi
secara berkala dan
hasilnya ditindak lanjuti
untuk penyempurnaan
sistem informasi.
BUKU III SPMI, sistem informasi untuk
Point. 06 VII.c layanan proses pembelajaran
yang terbukti efektif memenuhi
aspek-aspek berikut:
1) ketersediaan layanan e-
learning, perpustakaan (e-
journal, e-book, e-

33
repository, dan lain-lain.),
2) mudah diakses oleh sivitas
akademika, dan 3) seluruh
jenis layanan dievaluasi
secara berkala yang
hasilnya ditindak lanjuti
untuk penyempurnaan
sistem informasi
G. Pengelolaan Pembelajaran
1 BUKU III SPMI, Program Studi memiliki
Point. 07 VII.a kebijakan, rencana strategis,
dan operasional
2 BUKU III SPMI, Program Studi memiliki
Point. 07 VII.b panduan perencanaan,
pelaksanaan evaluasi,
pengawasan; penjaminan mutu
dan pengembangan kegiatan
pembelajaran dan dosen
3 BUKU III SPMI, Program Studi memiliki
Point. 07 VII.d laporan kinerja Koordiantor
Program Studi dalam
menyelenggarakan progam
pembelajaran setiap semester
4 BUKU III SPMI, Program Studi memiliki
Point. 07 VII.f dokumen formal kebijakan
suasana akademik yang
mencakup: kebebasan
akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi
keilmuan
5 BUKU III SPMI, Program studi
Point. 07. V.c.1 menyelenggarakan program
pembelajaran sesuai standar
isi, standar proses, standar
penilaian yang telah ditetapkan
dalam rangka mencapai
capaian pembelajaran lulusan
6. BUKU III SPMI, Program studi melakukan
Point. 07. V.c.2 kegiatan pemantauan dan
evaluasi secara periodik dalam
rangka menjaga dan
meningkatkan mutu proses
pembelajaran
7. BUKU III SPMI, Melaporkan hasil program
Point. 07. V.c.3 pembelajaran secara periodik
sebagai sumber data dan
informasi dalam pengambilan
keputusan perbaikan dan
pengembangan mutu
pembelajaran

34
h. Pembiayaan Pembelajaran
1 BUKU III SPMI, Keterlibatan program studi
Point. 08 VII.e dalam perencanaan target
kinerja, perencanaan kegiatan
kerja dan perencanaan alokasi
dan pengelolaan dana

B. STANDAR PENELITIAN
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN Y T
(BUTIR MUTU) KHUSUS
A. STANDAR HASIL PENELITIAN
1 BUKU III SPMI, Program Studi memiliki
01. VII.a dokumen laporan kegiatan
penelitian dosen program
studi, yang memenuhi 5 aspek,
yakni: 1) komprehensif, 2)
rinci, 3) relevan, 4) mutakhir,
dan 5) disampaikan tepat.
Kelima aspek tersebut dibuat
oleh pengelola penelitian
dilaporkan kepada pimpinan
perguruan tinggi dan
mitra/pemberi dana.
2. BUKU III SPMI, Keterkaitan penelitian dengan
01. VII.b pendidikan dalam rangka
memenuhi capaian
pembelajaran lulusan maka: (i)
minimal satu mahasiswa yang
dilibatkan dalam setiap
penelitian; (ii) Jumlah
penelitian yang memperoleh
HaKI minimal 1 per program
studi/pusat dalam setiap 3
tahun; (iii) Jumlah prototipe
produk atau kebijakan yang
dihasilkan minimal 1 per
program studi/pusat dalam
setiap 3 tahun
3. BUKU III SPMI, Jumlah hasil penelitian yang
01. VII.c telah dikomersilkan minimal 1
per program studi/pusat
dalam setiap 3 tahun;
4. BUKU III SPMI, Jumlah tulisan ilmiah, karya
01. VII.d penelitian, dan HaKI: (i)
Jumlah tulisan ilmiah yang
dipublikasikan dalam bentuk
buku, prosiding seminar,
jurnal ilmiah nasional/

35
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN Y T
(BUTIR MUTU) KHUSUS
internasional minimal 1 per
penelitian; (ii) jumlah karya
penelitian dosen yang
memperoleh penghargaan/
award di tingkat nasional/
internasional minimal 1 karya
per program studi per 5 tahun;
(iii) Jumlah HaKI yang
diregistrasi minimal 2 per
program studi dan/atau pusat
per 3 tahun
5. BUKU III SPMI, Jumlah Proposal Hibah
01. VII.e Kompetisi: (i) Persentase
jumlah proposal hibah
kompetisi yang diajukan oleh
mahasiswa terhadap jumlah
mahasiswa program studi S1
minimal 5%; (ii) Persentase
jumlah proposal hibah
kompetisi yang diterima
terhadap jumlah proposal yang
diajukan oleh mahasiswa
program studi S1 minimal
50%; (iii) Jumlah mahasiswa
yang mengikuti kegiatan PKM
lebih dari 50 orang per tahun
6. BUKU III SPMI, Jumlah penelitian dosen yang
01 VII.f sesuai bidang atas biaya
sendiri atau dibiayai dari
dalam atau luar negeri (sebagai
ketua atau anggota per dosen
per tahun) dan melibatkan
mahasiswa minimal 1 judul per
tahun;
7. BUKU III SPMI, Persentase rata-rata jumlah
01 VII.g penelitian dosen yang sesuai
bidang per tahun yang
bekerjasama dengan dalam
negeri lebih dari 20%;
8. 01 VII.h Persentase rata-rata jumlah
penelitian dosen yang sesuai
bidang per tahun yang
bekerjasama dengan luar
negeri lebih dari 10%.
B. STANDAR ISI PENELITIAN
1. BUKU III SPMI, Tersedianya dokumen formal
02. VII.a Rencana Strategis Penelitian
yang memuat landasan
pengembangan, peta jalan

36
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN Y T
(BUTIR MUTU) KHUSUS
penelitian, sumber daya,
sasaran program strategis dan
indikator kinerja
2. BUKU III SPMI, Tersedianya panduan
02 VII.b penelitian, bukti sosialisasi
yang mudah diakses sesuai
dengan Renstra Penelitian,
serta difahami oleh stakeholder
3. BUKU III SPMI, Terselenggaranya kegiatan
02 VII.c pelatihan dengan pihak terkait
4. BUKU III SPMI, Terselenggaranya kerjasama
02 VII.d penelitian dengan pihak
eksternal terkait
C. STANDAR PROSES PENELITIAN
1. BUKU III SPMI, Terimplementasinya dokumen
03. VII.a formal rencana strategis
penelitian yang memuat
landasan pengembangan, peta
jalan penelitian, sumber daya,
sasaran program strategis dan
indikator kinerja
2. BUKU III SPMI, Tersosialisasinya kebijakan,
03 VII.b sistem pengelolaan dan
roadmap serta pedoman
penelitian pada seluruh dosen
dan mahasiswa Program Studi.

3. BUKU III SPMI, Adanya bukti yang sahih


03 VII.b tentang penetapan dokumen
pelaksanaan proses penelitian
terkait tatacara (1) penilaian
dan review, (2) legalitas
pengangkatan reviewer, 3)
hasil penilaian usul penelitian,
(4) legalitas penugasan
peneliti/ kerjasama peneliti, (5)
berita acara hasil monitoring
dan evaluasi, serta (6)
dokumentasi output penelitian.
4. BUKU III SPMI, Tersedianya format dokumen
03 VII.c pelaporan penelitian yang
dirujuk oleh pengelola
penelitian untuk disampaikan
kepada pimpinan UHO dan
mitra/pemberi dana, yang
memuat aspek- aspek

37
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN Y T
(BUTIR MUTU) KHUSUS
berikut:1) komprehensif, 2)
rinci, 3) relevan, 4) mutakhir,
dan 5) disampaikan tepat
waktu
D. STANDAR PENILAIAN PENELITIAN
1. BUKU III SPMI, Indikaktor pencapaian untuk
04 VII.d perencanaan: (i) Tersedianya
panduan penilaian penelitian
oleh LPPM UHO; (ii)
Tersdianya rencana penelitian
jangka panjang, menengah dan
tahunan; (iii) Tersedianya
perencanaan anggaran/dana
yang memadai dan
berkelanjutan
2. BUKU III SPMI, Indikator pencapaian untuk
04 VII.e pelaksanaan: (i) Adanya
kesesuaian pelaksana
penelitian dengan proposal; (ii)
Adanya kesesuaian isi
penelitian dengan proposal; (iii)
Adanya kesesuaian waktu
pelaksanaan penelitian dengan
proposal; dan (iv) Adanya
kesesuaian anggaran/dana
pelaksanaan penelitian dengan
proposal
3. BUKU III SPMI, Indikator pencapaian untuk
04 VII.f evaluasi dan perbaikan: (i) Ada
checklist penilaian kesesuaian;
dan (ii) Ada tindakan koreksi
terhadap ketidaksesuaian
E. STANDAR PENELITI
1. BUKI III. SPMI Rasio jumlah penelitian dosen
05, VII.a UHO yang dibiayai luar negeri
dalam 3 (tiga) tahun terakhir
dengan total jumlah dosen
tetap UHO lebih besar dari 0,1
(faktor koreksi).
F. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
PENELITIAN
1. BUKI III SPMI Tercukupinya sarana dan
06, VII.a prasarana terlihat dari
ketersediaan, kemutakhiran,
dan relevansi dari fasilitas dan
peralatan untuk penelitian
sesuai SN-DIKTI

38
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN Y T
(BUTIR MUTU) KHUSUS
2. BUKI III SPMI.Tersedianya Sistem TIK
06, VII.b (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) untuk
mengumpulkan data penelitian
yang akurat, dapat
dipertanggungjawabkan dan
terjaga kerahasiaannya
3. BUKI III SPMI Tersedianya Sistem TIK
06, VII.a (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) untuk mengelola
dan menyebarkan hasil
penelitian
G. STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN
1. BUKI III SPMI Tersedianya panduan
07, VII.b pelaksanaan penelitian
2. BUKI III SPMI Adanya administrasi dan
07, VII.c pengelolaan kegiatan dan hasil
penelitian
3. BUKI III SPMI Adannya laporan pertanggung
07, VII.d jawaban yang baik
4. BUKI III SPMI Sistem penjaminan mutu
07, VII.f penelitian
5. BUKI III SPMI Adanya panduan pemantauan
07, VII.g dan evaluasi pelaksanaan
penelitian
6. BUKI III SPMI Adanya pelatihan peningkatan
07. VII.h kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian,
publikasi dan kepemilikan hak
kekayaan intelektual
7. BUKI III SPMI Adanya desiminasi hasil-hasil
07, VIIi peneliti
8. BUKI III SPMI Jumlah pelatihan, lokakarya
07, VII.i dan seminar yang diikuti baik
lokal, nasional maupun
intemasional
9. BUKI III SPMI Kenaikan perolehan hibah
07, VII.j. kompetitif
H PEMBIAYAAN PENELITIAN
1. BUKI III SPMI Rata-rata dana penelitian
08, VII.k dosen/ tahun minimal 20 juta
dalam 3 (tiga) tahun terakhir
2. BUKI III SPMI Persentase penggunaan dana
08, VII.l penelitian terhadap total dana
perguruan tinggi minimal 5%
dalam 3 (tiga) tahun terakhir

39
C. STANDAR PENGABDIAN
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
A. STANDAR HASIL PENGABDIAN
1 Buku III SPMI Program Studi memiliki
01, VII.a dokumen laporan kegiatan
pengabdian dosen program
studi, yang memenuhi 5
aspek, yakni: 1) komprehensif,
2) rinci, 3) relevan, 4)
mutakhir, dan 5) disampaikan
tepat.
2. Buku III SPMI, Keterkaitan pengabdian
01, VII.b dengan pendidikan dalam
rangka memenuhi capaian
pembelajaran lulusan maka:
(i) minimal satu mahasiswa
yang dilibatkan dalam setiap
pengabdian; (ii) Jumlah
pengabdian yang memperoleh
HaKI minimal 1 per program
studi/pusat dalam setiap 3
tahun; (iii) Jumlah prototipe
produk atau kebijakan yang
dihasilkan minimal 1 per
program studi/pusat dalam
setiap 3 tahun
3. Buku III SPMI Jumlah hasil pengabdian yang
01, VII.c telah dikomersilkan minimal 1
per program studi/pusat
dalam setiap 3 tahun;
4. Buku III SPMI Jumlah tulisan ilmiah, karya
01, VII.d pengabdian, dan HaKI: (i)
Jumlah tulisan ilmiah yang
dipublikasikan dalam bentuk
buku, prosiding seminar,
jurnal ilmiah nasional/
internasional minimal 1 per
pengabdian; (ii) jumlah karya
pengabdian dosen yang
memperoleh penghargaan/
award di tingkat nasional/
internasional minimal 1 karya
per program studi per 5 tahun;
(iii) Jumlah HaKI yang
diregistrasi minimal 2 per
program studi dan/atau pusat
per 3 tahun
5. Buku III SPMI. Jumlah Proposal Hibah
01, VII.e Kompetisi: (i) Persentase
jumlah proposal hibah

40
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
kompetisi yang diajukan oleh
mahasiswa terhadap jumlah
mahasiswa program studi S1
minimal 5%; (ii) Persentase
jumlah proposal hibah
kompetisi yang diterima
terhadap jumlah proposal yang
diajukan oleh mahasiswa
program studi S1 minimal
50%; (iii) Jumlah mahasiswa
yang mengikuti kegiatan PKM
lebih dari 50 orang per tahun
6. Buku III SPMI. Jumlah pengabdian dosen
01, VII.f yang sesuai bidang atas biaya
sendiri atau dibiayai dari
dalam atau luar negeri
(sebagai ketua atau anggota
per dosen per tahun) dan
melibatkan mahasiswa
minimal 1 judul per tahun;
7. Buku III SPMI Persentase rata-rata jumlah
01, VII.g pengabdian dosen yang sesuai
bidang per tahun yang
bekerjasama dengan dalam
negeri lebih dari 20%;
8. Buku III SPMI. Persentase rata-rata jumlah
01, VII.h pengabdian dosen yang sesuai
bidang per tahun yang
bekerjasama dengan luar
negeri lebih dari 10%.
B. STANDAR ISI PENGABDIAN
1. Buku III SPMI. Kenaikan jumlah hasil
02, VII.a publikasi
2. Buku III SPMI. Kenaikan jumlah Hak
01, VII.b Kekayaan Intelektual
3. Buku III Kenaikan jumlah bahan ajar
SPMI.01, VII.c atau modul hasil pengabdian
4. Buku III SPMI. Kenaikan peringkat UHO
01, VII.d dalam pemeringkatan
perguruan tinggi secara
nasional maupun
Internasional
C. STANDAR PROSES PENGABDIAN
1. Buku III SPMI. Terimplementasinya dokumen
03, VII.a formal rencana strategis
pengabdian yang memuat
landasan pengembangan, peta

41
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
jalan pengabdian, sumber
daya, sasaran program
strategis dan indikator kinerja
2. Buku III Tersosialisasinya kebijakan,
SPMI.03, VII.c sistem pengelolaan dan
roadmap serta pedoman
pengabdian pada seluruh
dosen dan mahasiswa Program
Studi.

3. Buku III SPMI. Adanya bukti yang sahih


03, VII.d tentang penetapan dokumen
pelaksanaan proses
pengabdian terkait tatacara
(1) penilaian dan review, (2)
legalitas pengangkatan
reviewer, 3) hasil penilaian
usul pengabdian, (4) legalitas
penugasan peneliti/ kerjasama
peneliti, (5) berita acara hasil
monitoring dan evaluasi, serta
(6) dokumentasi output
pengabdian.

4. Buku III SPMI.Tersedianya format dokumen


03, VII.h pelaporan pengabdian yang
dirujuk oleh pengelola
pengabdian untuk
disampaikan kepada pimpinan
UHO dan mitra/pemberi dana,
yang memuat aspek- aspek
berikut:1) komprehensif, 2)
rinci, 3) relevan, 4) mutakhir,
dan 5) disampaikan tepat
waktu
D. STANDAR PENILAIAN PRNGABDIAN
1. Buku III SPMI UHO memiliki bukti yang
04, VII.a sahih yang dilakukan oleh Tim
Review tentang pelaksanaan
proses PkM yang mencakup 6
aspek, yaitu: 1) tatacara
penilaian dan review; 2)
legalitas pengangkatan
reviewer; 3) hasil penilaian
usul PkM; 4) legalitas
penugasan pelaksana
PkM/kerjasama PkM; 5) berita
acara hasil monitoringdan

42
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
evaluasi, serta 6) dokumentasi
output PkM
2. Buku III SPMI Tim review melakukan
04, VII.b penilaian terhadap
pelaksanaan proses PkM
secara berkala dan
ditindaklanjuti
3. Buku III SPMI LPPM/Program Studi memiliki
04, VII.c dokumen pelaporan kegiatan
PkM dari pengelola PkM dan
dilaporkan kepada Rektor
UHO dan mitra/pemberi dana
terkait yang memenuhi 5
(lima) aspek, yaitu
komprehensif, rinci, relevan,
mutakhir dan disampaikan
tepat waktu
E. STANDAR PELAKSANA PENGABDIAN
1. Buku III Point Rasio jumlah pelaksana
05 SPMI, VII.A pengabdian dosen UHO yang
dibiayai luar negeri dalam 3
(tiga) tahun terakhir dengan
total jumlah dosen tetap UHO
lebih besar dari 0,1 (faktor
koreksi)
2. Buku III SPMI. Terbentuknya kelompok
05, VII.b pelaksana PkM yang dapat
menghasilkan produk PkM
yang bermanfaat untuk
menyelesaikan permasalahan
di masyarakat, serta dapat
menghasilkan produk PkM
yang berdaya saing nasional
F. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
PENGABDIAN
1. Buku III SPMI. Tercukupinya sarana dan
06, VII.a prasarana terlihat dari
ketersediaan, kemutakhiran,
dan relevansi dari fasilitas dan
peralatan untuk pengabdian
sesuai SN-DIKTI
2. Buku III SPMI Tersedianya Sistem TIK
06, VII.b (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) untuk
mengumpulkan data
pengabdian yang akurat,
dapat dipertanggungjawabkan
dan terjaga kerahasiaannya

43
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
3. Buku III SPMI.
Sarana dan prasarana
06, VII.c pengabdian kepada
masyarakat dalam lingkup
UHO, telah memenuhi standar
mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan
G. STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN
1. Buku III SPMI. UHO memiliki dokumen formal
07, VIIa Rencana Strategis PkM yang
memuat landasan
pengembangan, peta jalan
PkM, sumber daya (termasuk
alokasi dana PkM internal),
sasaran program strategis dan
indikator kinerja, serta
berorientasi pada daya saing
internasional.
2. Buku III SPMI UHO memiliki pedoman PkM
07, VII.b yang disosialisasikan, mudah
diakses, sesuai dengan
rencana strategis PkM, serta
dipahami oleh pemangku
kepentingan
3. UHO memiliki dokumen
pelaporan kegiatan PkM dari
pengelola PkM kepada
pimpinan perguruan tinggi
dan mitra/pemberi dana
terkait yang memenuhi 5
aspek yakni: komprehensif,
rinci, relevan, mutakhir dan
disampaikan tepat waktu
4. Buku III SPMI. UHO memiliki kelompok
07, VII.c pelaksana PkM yang
fungsional yang ditunjukkan
dengan: 1) adanya bukti legal
formal keberadaan kelompok
pelaksana PkM, 2)
dihasilkannya produk PkM
yang bermanfaat untuk
menyelesaikan permasalahan
di masyarakat, dan 3)
dihasilkannya produk PkM
yang berdaya saing nasional

44
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
5. Buku III SPMI.
UHO memiliki bukti yang
07, VII.d sahih tentang pelaksanaan
proses PkM yang mencakup 6
aspek dalam pelaksanaan
proses PkM yakni: (i) tata cara
penilaian dan review, (ii)
legalitas pengangkatan
reviewer, (iii) hasil penilaian
usul PkM, (iv) legalitas
penugasan pelaksana
PkM/kerjasama PkM, (v) berita
acara hasil monitoring dan
evaluasi, serta (vi)
dokumentasi output PkM
H PEMBIAYAAN PENGABDIAN
1. Buku III SPMI. Rata-rata dana pengabdian
08, VII.e dosen/ tahun minimal 20 juta
dalam 3 (tiga) tahun terakhir
2. Buku III SPMI. Persentase penggunaan dana
065 VII.f pengabdian terhadap total
dana perguruan tinggi minimal
5% dalam 3 (tiga) tahun
terakhir

D. STANDAR TAMBAHAN
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
A. STANDAR VISI DAN MISI
1 Buku III SPMI, Adanya bukti keterwakilan dari
01.VII.a pemangku kepentingan internal
dalam merealisasikan visi dan misi
2. Buku III SPMI, Ketajaman analisis keterkaitan
01.VII.b antara visi, misi, tujuan dan
sasaran program studi
3. Buku III SPMI, Adanya kerealistikan penahapan
01.VII.c startegi pengembangan program
studi
4. Buku III SPMI, Adanya dokumen rencana
01.VII.d pengembangan: jangka panjang,
jangka menengah, dan jangka
pendek
6. Buku III SPMI, Adanya sistem monitoring dan
01.VII.e evaluasi terhadap pencapaian visi,
misi, dan tujuan
B. STANDAR PENJAMINAN MUTU
1. Buku III SPMI, Adanya kebijakan SPMI yang telah

45
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
02.VII.a ditetapkan oleh Senat Akademik
2. Buku III SPMI, Terimplementasinya dokumen
02.VII.b SPMI yang dibuktikan dengan
keberadaan 5 (lima) unsur SPMI,
memiliki standar yang melampaui
dari SN-DIKTI, dan menerapkan
SPMI berbasis resiko (Risk Based
Audit) atau inovasi lainnya
3. Buku III SPMI, Terimplementasinya budaya mutu
02.VII.c melalui rapat tinjauan
manajemen, yang mengagendekan
pembahasan unsur unsur budaya
mutu
4. Buku III SPMI, Adannya pelaksanaan
02.VII.e manual/pedoman mutu dan
manual prosedur/SOP yang
ditetapkan dalam sistem
penjaminan mutu;
5. Buku III SPMI, Terbentuknya unit pengelola
02.VII.f penjaminan mutu fakultas dan
KKJM pada tingkat
jurusan/program studi dengan
tujuan untuk mengintegrasikan
implementasi SPMI;
C. STANDAR TATA TATA PAMONG
1. BUKU III. SPMI. Adanya dokumen dan
03.VII.a implementasi dokumen formal tata
pamong dan tata kerja
2. BUKU III SPMI. Adanya bukti yang sahih
03.VII.b (dokumen formal kebijakan dan
peraturan) guna menjamin
integritas dan kualitas institusi
yang dilaksanakan secara
konsisten, efektif dan efisien
3. BUKU III SPMI. Adanya dokumen dan
03.VII.c implementasi dokumen formal
struktur organisasi dan tata kerja
institusi yang dilengkapi dengan
tugas dan fungsi secara konsisten,
efisien dan efektif
4. BUKU III SPMI. Terimplementasinya Good
03.VII.d University Governance yang
mencakup aspek: kredibilitas,
transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, keadilan dan
manajemen resiko secara
konsisten, efektif dan efisien.

46
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
5. BUKU III SPMI. Tersedianya dokumen dan
03.VII.e implementasi kode mahasiswa,
dosen dan tenaga kependidikan
6. BUKU III SPMI. Adanya implementasi sistem
03.VII.f informasi tentang program studi
yang dapat diaskes oleh semua
stakeholders
7. BUKU III SPMI. Adanya implementasi pedoman
03.VII.i tentang: (1) rancangan dan
analisis jabatan, (2) uraian tugas,
(3) prosedur kerja, (4) program
peningkatan kompetensi
manajerial yang sistematis untuk
pengelola unit kerja, yang
menggambarkan keefektifan dan
efisiensi manajemen operasi di
setiap unit kerja
D. STANDAR SUASANA AKADEMIK
1. BUKU III SPMI. Ketersediaan dokumen formal
04.VII.a kebijakan suasana akademik yang
komprehensif dan rinci yang
mencakup: otonomi keilmuan,
kebebasan akademik dan
kebebasan mimbar akademik.
2. BUKU III SPMI. Bukti survey kepuasan kinerja
04.VII.b program studi dan umpan balik
dari stakeholder internal
3. BUKU III SPMI. Bukti melakukan analisis dan
04.VII.c perencanaan strategis
pengembangan suasana akademik
dan implementasinya secara
efektif dan konsisten
4. BUKU III SPMI. Bukti melakukan sosialisasi
04. VII.d pelaksanaan standar suasana
akademik
5. BUKU III SPMI. Tersedianya sarana dan prasarana
04.VII.e pendukung suasana akademik
yang kondusif ditingkat program
studi
6. BUKU III SPMI. Adanya perwakilan mahasiswa
04.VII.f untuk melakukan perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
pendukung suasana akademik
yang kondusif ditingkat fakultas,
Program Studi/Jurusan
E. STANDAR INFORMASI

47
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
1. BUKU III SPMI. Ketersediaan teknologi informasi
05.VII.a dan komunikasi (TIK) untuk
layanan administrasi yang
terbuksi efektif dan memenuhi
aspek-aspek berikut:
1) mencakup layanan layanan
akademik, keuangan, SDM,
dan sarana prasarana (asset);
2) mudah diakses oleh seluruh
unit kerja dalam lingkup UHO;
3) lengkap dan mutakhir;
4) seleuruh jenis layanan telah
terintegrasi dan digunakan
untuk pengambilan keputusan;
dan
5) seluruh jenis layanan yang
terintegrasi dievaluasi secara
berkala dan hasilnya ditindak
lanjuti untuk penyempurnaan
sistem informasi
2. BUKU III SPMI. Sistem informasi untuk layanan
05. VII.b proses pembelajaran, penelitian
dan PkM yang terbukti efektif
memenuhi aspek-aspek: (i)
ketersediaan layanan e-learning,
perpustakaan e-journal, e-book, e-
resipository, dll); (ii) mudah
diakses oleh sivitas akademika,
dan (iii) seluruh jenis layanan
dievaluasi secara berkala yang
hasilnya ditindaklanjuti untuk
penyempurnaan sistem informasi
3. BUKU III SPMI. Memiliki sistem aliran data dan
05. VII.b otoritas akses data
BUKU III SPMI. Adanya basis dan informasi yang
05. VII.c terdapat dalam sistem informasi
UHO yang mencakup:
administrasi akademik, profil
mahasiswa dan lulusan, SDM,
asset (sarana dan prasarana),
keuangan, dan sistem
pembelajaran
BUKU III SPMI. Sistem informasi yang
05. VII.d dikembangkan telah dimanfaatkan
untuk komunikasi internal dan
eksternal kampus serta akses bagi
mahasiswa dan dosen terhadap
sumber informasi ilmiah minimal
meliputi: website UHO, fasilitas

48
REFERENSI CATATAN
NO PERNYATAAN S TS
(BUTIR MUTU) KHUSUS
internet, email dosen dan
mahasiswa menggunakan
@uho.ac.id, jaringan lokal dan
nirkabel
4. BUKU III SPMI. Adanya bukti tentang sistem
05. VII.e perekaman data dan informasi
yang mudah dilacak dan
digunakan secara efektif dan
efisien untuk memberikan
peringatan dini agar segera
dilakukan tindakan perbaikan

49

Anda mungkin juga menyukai