Anda di halaman 1dari 3

Nama :- Abdul Afiq Afifi Bin Abdul Majid

No. Nim :- 1191030001

Kelas :- IAT A-3

Jurusan :- Ilmu Quran & Tafsir

Tema:- Ruang lingkup Antropologi

Rumusan :-

Ruang lingkup Antropologi

Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi
budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Objek dari antropologi adalah
manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ruang lingkup
Antropologi terbahagi kepada dua bahagian, antaranya Antropologi Fizik dan Antropologi
Budaya. Kedua-dua ruang lingkup tersebut membawa makna dan tujuan yang berbeza
terhadap suku bangsa dan kebudayaan dan masyarakat yang dikaji.

A. Ruang Lingkup Antropologi Fizik.

Antropologi Fisik mempelajari manusia dari segi biologinya sebagai contoh, bentuk
tubuh, warna rambut, warna kulit, dan lainnya. Objek antropologi fisik,adalah mengenai
penelitian fenotipik (ciri-ciri tubuh manusia yang ada diluar anggota), juga mengenai
genotipik (ciri-ciri manusia yang ada didalam anggotanya). Tujuan penelitian Antropologi
Fisik adalah untuk memahami sejarah terjadinya berbagai macam bentuk corak manusia di
dunia, agar dapat dikelompokkan dalam berbagai golongan ras.

Paleo-Antropologi dan Somatologi sebagai bagian dari Antropologi Fisik. Paleo-


Antropologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia
dengan meneliti fosil-fosil yang ditemui olh para arkeologi. Somatologi adalah ilmu yang
mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik yang ada pada tubuh
manusia ketika itu.
Menurut orang awam membicarakan Antropologi hanyalah berfikir tentang fosil- fosil
Memang pemikiran yang demikian tidak selamanya salah karena mempelajari fosil
merupakan suatu cabang penelitian Antropologi. Arkeologi pada dasarnya berbeda dengan
Antropologi, di mana sesungguhnya arkeologi merupakan salah satu cabang Antropologi.

B. Ruang Lingkup Antropologi Budaya.

Antropologi budaya memfokuskan perhatianya atau kajiannya kepada kebudayaan


manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat dan persekitarannya. Menurut Haviland
cabang antropologi budaya ini mempunyai empat bahagian iaitu arkeologi, antropologi
linguistic, dan etnologi.

Antropologi budaya juga merupakan pembelajaran tentang social practical, bentuk-


bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa,yang mana, makna diciptakan dan disetujui
sebelum digunakan oleh masyarakat manusia. Biasanya, istilah antropologi budaya dikaitkan
dengan tradisi riset dan penulisan antropologi di Amerika. Pada awal abad ke-20, Franz Boas
(1940) mencadangkan tinjauan kritikal terhadap andaian antropologi evolusi dan kemasukan
yang cenderung bersifat perkauman.

Dalam hal itu, Boas menekankan pihaknya dengan perbandingan dan generalisasi
antropologi tradisional yang dianggapnya kurang sesuai, selanjutnya ia mengembangkan
aliran baru yang sering disebut antropologi Boas. Dalam hal ini, Boas merumuskan konsep
kebudayaan yang bersifat relative. plural dan holistic. Saat ini, kajian antropologi budaya
lebih menekankan pada empat aspek yang tersusun.

A. Pertimbangan politik, di mana antropologi budaya sering terjebak oleh kepentingan-


kepentingan politik     dan membiarkan penulisannya masih menggunaka metode-metod yang
sudah lama dan kurang sesuai untuk digunakan, yang mana sudah terbukti kurang layak
untuk menyusun sebuah karya ilmiah, seperti yang dikeluhkan Said dalam orientalisme
(1970).

B. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan. jika pada awalnya bertumpuk


pada andian kepatuhan dan penguasaan masing-masing terhadap kebudayaanya  sedangkan
pada masa kini dengan munculnya karya Bourdieu (1977) dan Foucault (1977,1978) kian
menekankan pengunaan taknis diskursus budaya yang melayani kalangan tertentu di
masyarakat.

C. Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya,  dimana terjadi pergeseran makna


kebudayaan dari homogenitas ke heterogenitas yang menekankan peran bahasa sebagai
sistem formal abstraksi-abstraksi kategori  budaya.

D. Preferensi dan pemikiran individual dimana terjadinya hubungan antara jati diri dan
emosi, sebab antara kepribadiyaan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai