Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI ZAT MAKANAN

Disusun oleh :

William Shan Bailey Sitanggang / XI A 1 / 33

SEKOLAH MENENGAH ATAS MARSUDIRINI

BEKASI

2019
I.       TUJUAN

Mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat pada bahab makanan.

II.    DASAR TEORI

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup
membutuhkan makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam
mengerjakan aktifitas sehari-harinya.Makanan dapat membantu kita dalam
mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.Memakan makanan
yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.Setiap
makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein, karbohidrat, lemak, dan
lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan
yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh
tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan
digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi
glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut
zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.

KARBOHIDRAT

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling
sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai
yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen
struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa,
pektin, serta lignin.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh


menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme
dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

AMILUM

Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan
utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai
produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa
tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan
4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya
pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis,
glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa
sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada
sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada
glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian


glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang
lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan")
dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber
energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan
lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi
cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa
dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung
diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK

Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak
nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya
disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya
yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

BIURET

Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini


adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang
bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret
juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-
CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai
turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji
kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan
biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan
peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan
demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT

reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan


Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian
bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita
coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik),
dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun
ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton,
dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh
dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang
berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga
(I) oksida yang tidak larut dalam air.

Cara kerja Benedict


Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika
Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi.
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai
gula pereduksi.

LUGOL

            Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat pada
tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu
setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai
antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen
untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes medis. 
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida
kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik,
lebih disukai untuk tujuan ini. 

            Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI)
dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total
volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan
yodium SD larut dalam air melalui pembentukan triiodida (I- 
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang terdiri dari
unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. solusi Lugol
mengandung alkohol. 

Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine,
solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. 
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan
dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai
bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa
organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

III.             ALAT DAN BAHAN

Alat :

1.      Penjepi tabung reaksi

2.      Pipet tetes

3.      Lumpang porselin

4.      Tabung reaksi

5.      Pembakar spritus

6.      Pemes/pisau

7.      Papan proselin

8.      Spatula/pengaduk

9.      Rak tabung reaksi

10.  Gelas ukur

Bahan :

1.      Reagen (lugol, biuret, benedict)


2.      Kertas buram

3.      Bahan makanan yang ingin di uji ( Santen kelapa, singkong, tepung kanji,
pisang ambon, putih telur, kunung telur)

IV.                LANGKAH KERJA

1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.

2.      Melakukan uji makanan.

3.      Percobaan 1 : Uji amilum

a.       Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.

b.      Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.

c.       Mengamati perubahan warna yang terjadi.

d.      Memasukkan data pada table pengamatan.

4.      Percobaan 2 : Uji protein

a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan


penumbuk.

b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.

c.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.

e.       Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu,
maka bahan makanan tersebut mengandung protein.

f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain.

5.      Percobaan 3 : Uji glokusa.


a.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.

b.      Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.

c.       Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.

d.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.

e.       Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.

f.       Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama
dengan bahan makanan yang lain

6.      Percobaan 4 : Uji Lemak.

a.       Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.

b.      Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus.

c.       Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung


lemak.

d.      Memasukkan data pada table pengamatan.

e.       Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.


V.             DATA PENGAMATAN

Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :

Perubahan Warna Noda Kandungan Makanan


Bahan
No makanan
yg di uji
Lugol Benedict Biuret Amilum Glukosa Potein Lemak

Santan
1 Ungu Merah bata Ungu √ √ √ √
Kelapa

Biru ke
2 Singkong Merah bata Biru √ √
hitaman

Ungu
3 Tempe Kuning Ungu √
kehitaman

Tepung Biru ke
4 Biru Ungu √ √
kanji hitaman

Pisang
5 Kuning Merah bata Biru √
ambon

Putih
6 Putih telur Biru Ungu √
kekuning2an

Kuning
7 Kuning hijau ungu √ - - √ √
telur

VI.          PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung


karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam,
maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan
tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan
protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.

          Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa


pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal
itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di
mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika
Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi.
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai
gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.

          Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas


buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada
pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah
mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung
lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

Uji santan kelapa


Ø  Pada uji amilum, santan kelapa tidak mengandung amilum karena setelah ditetesi
reagen lugol santan berubah menjadi ungu.

Ø  Pada uji protein, santan kelapa mengandung protein karena setelah ditetesi reagen
biuret warna menjadi ungu.

Ø  Pada uji glokusa santan kelapa mengandung glokusa karena setelah ditetesi denan
reagen benedict dan memanaskannya di atas pembakar spritus berubah warna
menjadi merah bata.

Ø  Uji lemak, senten kelapa dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya diatas
pembakar spritus dan mengakibatkan noda tramparan pada kertas buram tersebut, hal
itu menunjukkan bahwa santan kelapa mengandung lemak.

Uji Pisang Ambon

Ø  Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan
warna biru kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum.

Ø  Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah
menghasilkan perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung
protein.

Ø  Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan
memanaskannya di atas pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah
bata. Maka pisang ambon mengandung glukosa.

Ø  Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak
mengandung lemak.

Uji Putih Telur

Ø  Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan
warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih
telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya
memiliki warna biru kehitaman.

Ø  Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna menjadi ungu.

Ø  Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar
spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur
tidak mengandung glukosa.

Ø  Uji lemak, putih telur  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak
mengandung lemak.

Uji Kuning Telur

Ø  Uji amilum, kuning telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan
warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa kuning
telur memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya
memiliki warna biru kehitaman.

Ø  Uji protein, kuning telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret
warna menjadi ungu.

Ø  Uji glukosa, kuning telur ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar
spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut kuning telur
tidak mengandung glukosa.

Ø  Uji lemak, kuning telur  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus  meninggalkan noda transparan. Maka kuning telur mengandung
lemak.

Uji Tempe

Ø  Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna
putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki
amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman.

Ø  Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.

Ø  Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar


spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak
mengandung glukosa.

Ø  Uji lemak, tempe  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak
mengandung lemak

Uji Singkong

Ø  Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman.

Ø  Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan
reagen biuret berubah warna menjadi biru.

Ø  Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar


spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata.

Ø  Uji lemak, singkong  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak
mengandung lemak.

Uji tepung kanji

Ø  Uji amilum, tepung kanji yang ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung amilum.

Ø  Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
Ø  Uji glukosa, tepung kanji ditetesi benedict kemudian di panggang di atas
pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut
tempe tidak mengandung glukosa.

Ø  Uji lemak, tepung kanji  yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tepung kanji tidak
mengandung lemak.

VII.       KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :

Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung


amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan
yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa
makanan yang mengandung lemak.

Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan
yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu,
maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan
reagen benedict dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi
merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan  makanan
yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada pembakar spritus, jika
meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung
lemak.

Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan
makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon.
Bahan makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji,
putih telur dan kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain :
santan kelapa dan kuning telur.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang
mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan
lemak.

B.     Saran

Pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum


mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan
teori-teori yang ada pada setiap bab.

VIII.             DAFTAR PUSTAKA

http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/uji-kandungan-makanan.html

http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/

http://www.id.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai