Ebook Majalah Asy Syariah Edisi 83 - Keadilan Hukum Al Quran
Ebook Majalah Asy Syariah Edisi 83 - Keadilan Hukum Al Quran
Puji syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan kepada kita.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Alhamdulillah, Maktabah IMU dapat kembali menghadirkan Ebook
Majalah Asy Syariah.
Keadil
Keadilan
adil an Islam Adalah agama yang penuh dengan keadilan. Hukum Islam adalah
hukum yang paling adil, karena sumbernya berasal dari Rabb yang Maha
Mengetahui dan Maha Bijaksana. Dan Islam adalah agama yang indah dan
mudah. Itulah hakikat yang sebenarnya.
Hukum
Musuh-musuh Allah Subhanahuwata’ala sebenarnya sadar bahwa Islam
adalah agama yang mulia, agama yang penuh dengan keindahan. Bahkan,
kekaguman itu terucap dari lisan sebagian mereka atau telah masuk dalam
relung hati mereka. Akan tetapi, kedengkian dan hasad menghalangi mereka dari
hidayah. Begitu pula kejahilan dan hawa nafsu membuat hati mereka terbalik.
Al-Qur’an Islam agama yang adil, indah dan mudah, semuanya dibahas dalam
majalah asy syariah edisi kali ini.
Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari tulisan dalam edisi kali
ini. Wassalamu’alaikum warahmatullah wa barokaatuh.
Padahal perang dalam Islam juga tidak membela suku atau bangsa
tertentu, bukan soal perebutan takhta, wanita, pengaruh, atau
sekadar minyak bumi, melainkan demi membela agama Allah l.
Juga bukan perang barbar layaknya suku-suku primitif, melainkan
dipenuhi kasih sayang karena dipagari oleh banyak aturan, seperti
larangan membunuh wanita dan anak-anak, larangan membunuh
pendeta yang sedang beribadah di tempat ibadahnya, tidak
memaksa tawanan untuk masuk Islam, tidak pula memaksauntuk
membayar jizyah yang tinggi, dsb.
Kala umat manusia berada dalam jurang kejahiliahan itu, Allah Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Yang Maha rahman mengutus Rasul-Nya yang terbaik, Nabi Besar adalah rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam). Agama
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai pemberi yang diliputi kesempurnaan dan keindahan. Syariatnya yang
peringatan, membawa petunjuk ilahi, agama Islam yang benar dan senantiasa relevan sepanjang masa benar-benar menyinari segala
Kitab Suci al-Qur’an. sudut kehidupan. Tak hanya wacana keilmuan yang dihadirkan,
misi tazkiyatun nufus (penyucian jiwa) dari berbagai akhlak tercela
Dengan itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjuki umat (amoral) pun selalu ditekankan, seiring dengan misi keilmuan
manusia kepada jalan keselamatan dan mengentaskan mereka dari tersebut yang mengawal umat manusia menuju puncak kemuliaan.
jurang kejahiliahan menuju kehidupan Islam yang terang Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
benderang. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
g
َ lِbOَPَfْ Oe ً bَ
ْ َرP[Oك ِإ
َ Pَvfْ U
َ ْ َأرPَpَو
ن
َ Tُ ِ`آa
ْ bُ Oْ اcَ `ِ ْ َآTOَ َوSِ fe ُآg
ِ heKO اiَfj
َ ُc`َ Mِ k
ْ lُOِ m
enَ Oْ اg
ِ hِىٰ َودKَ Mُ Oْ PِR Sُ OَTُU َرW
َUَ ِْي َأرZO[ اTَ ُه
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk
“Dialah (Allah Subhanahuwata’ala) yang telah mengutusR asul- (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (al-Anbiya’: 107)
Nyad engan (membawa) petunjuk dan agama yang benar,agar
Allah memenangkan agama tersebut atas semua agama yang ada, Syariatnya senantiasa memerhatikan hubungan antara hamba dan
walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (ash-Shaff: 9) Penciptanya (Allah Subhanahuwata’ala), dengan memurnikan
ibadah hanya untuk-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
َ َوإِنbَ yْ nِ Oْ ب وَا
َ Pَuyِ Oْ اtُ Mُ bُ feَ hُ ْ َوtMِ leآ£َ hُ َوSِ sِ Pَh ْtMِ lْ fَj
َ Tُfuْ hَ ْtMُ vْ pe PًOTُU َرg َ lelpe ¡ُOْ ِ ا¢ َ َ Rَ ِيZO[ اTَ ُه ©
ُ lِ ُأSِ lْ Oَ َوِإ
ُ fْ [آTَ sَ Sِ lْ fَj
َ eR َرSُ f[O اtُ yُ Oَِٰ ۚ ذSِ f[O اiَO ِإSُ bُ yْ n
ُ َ ْ ٍء
َ gpِ Sِ lِ ْtuُ qْ fَuَ
ْ اPَpَو
tُ lِyn
َ Oْ ا£ُ hِ£َ Oْ اTَ ْ ۚ َو ُهtMِ Rِ اTُn َ fْ hَ P[bOَ ْtMُ vْ pِ g َ hِ`
َ َ )( وg ٍ lِzp ل
ٍ Pَf
َ ِqOَ W ُ zْ }َ gِp اTُPَ)( آ
‘Tentang apa pun yang kalian perselisihkan, maka putusannya
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat sifat demikian)
rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat- Nya kepada itulah Allah Rabbku. Hanya kepada-Nyalah aku bertawakal dan
mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka al- hanya kepada-Nya pula aku kembali.’ (asy-Syura: 10)
Kitab (al-Qur’an) dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya
mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, dan Oleh karena itu, apa yang diputuskan dan dinyatakan benar oleh
(juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum Kitabullah (al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya maka itulah yang
berhubungan dengan Mereka Dia-lah Yang Maha perkasa lagi benar, sedangkan yang selainnya adalah kesesatan.” (Tafsir Ibnu
Maha bijaksana.” (al-Jumu’ah: 2—3) Katsir 2/345)
Kedudukan keduanya sebagai dasar hukum semakin nyata Dengan mengikuti keduanya, akan diraih keberuntungan di dunia
manakala Allah Subhanahuwata’ala memerintahkan orang-orang dan di akhirat. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
yang beriman agar kembali kepada keduanya saat terjadi
perbedaan pendapat di antara mereka. Allah Subhanahuwata’ala tُ ُ`هpُ ْ¡hَ W
ِ lِ«ِOْ ْرَا ِة وَاTu[Oْ ِ اt ُهKَ vِj PًRTُuyْ pَ Sُ َ ُوK« ِ hَ ِيZ[O ا [ pe ¡ُOْ ا
[ zِ v[ Oل ا
َ TُU`[ Oن ا َ Tُzِ u[hَ g
َ hِZO[ا
berfirman, ْt َ` ُه
ْ ْ ِإtMُ vْ jَ ُ َ hَ َو¢ َ ®ِ Pَzr
َ Oْ اtُ Mِ lْ fَj
َ ` ُمe n
َ hُ ت َو
ِ Pَzle
[ O اtُ Mُ Oَ W
nِ hُ ِ` َوyَ vُbOْ اg ِjَ ْt ُهPَMvْ hَ ف َو
ِ ْ`ُوbَ Oْ PِR
Satu hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap muslim dan 1. Al-Qur’an adalah buatan Muhammad, bukan wahyu dari Allah
muslimah bahwa berpegang teguh dengan al-Qur’an dan Sunnah Subhanahuwata’ala. Allah Subhanahuwata’ala membantah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu dengan cara seseorang tuduhan semacam ini dalam firman-Nya,
memahaminya secara benar sesuai dengan pemahaman
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya (as- tٍ lِfj
َ tٍ lِy
َ ْنKُ O[ gِp ن
َ ْ`ُ Oْ اi[fَuُOَ
َ [َوِإ
P[O ٍ hَ W
[ َ`وْا ُآhَ ْ َو ْ}`ًا ۚ َوإِنtMِ ِ َوِ ذَاcُ TُMَ qْ hَ ً أَنv[ ْ َأ ِآtMِ Rِ Tُf}ُ ٰifَj
َ Pَvfْ َ |
َ ۖ َو
َ lْ Oَ ُ ِإbِ uَ
ْ hَ g[p tُMvْ pِ َو Sُ ْ Kُ O[ gep ًاKhِKَ PًUْ¡Rَ َرZِ vُlOe Pًble }َ () ۜ Pً|Tَ j ِ Sُ O[ Wَ« ْ hَ ْtOَب َو َ Pَuyِ Oْ اcِ Kِ zْ j
َ ٰifَj
َ ل
َ £َ َِي أZO[ اSِ f[Oِ Kُ bْ n
َ Oْا
g
َ lِOَ¡ [وOْ ُ` اlِ¥PَU َأP[Oَا ِإZ`ُوا ِإنْ َٰهqَ َآg
َ hِZO[ل ا ُ Tُhَ َ َ TُO ِدPَ«hُ كَ ءُوPَ| ٰ ِإذَاiu[ َ ۚ PَMRِ اTُvpِ ْ¨hُ Pًvَ َ |`ًا
ْ ْ َأtMُ Oَ ن
[ ت َأ
ِ PَnOِP[²Oن ا َ Tُfbَ ْ َh g
َ hِZO[ اg
َ lِvpِ ْ¨bُ Oْ َ` اa
e zَ hُ)( َو
“Diantara mereka adaorang yang mendengarkan (bacaan)mu, “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya
padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka al-Kitab (al-Qur’an) dan dia tidak Mengadakan kebengkokan di
(sehingga mereka tidak) memahaminya dan( Kamil etakkan) dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan
sumbatan di telinga mereka. Jika pun Mereka melihat segala tanda( siksaan yang sangat pedih dari sisi Allahdan memberi berita
kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sampai gembira kepada orang-orang Yang beriman, yang mengerjakan
apabila mereka Datang kepadamu untuk membantahmu, orang- amal saleh, bahwa mereka akan mendapat Pembalasan yang
orang kafir itu berkata, ‘Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan baik.” (al-Kahfi: 1—2)
orang- orang dahulu’.” (al-An’am: 25)
Demikianlah Kitab Suci al-Qur’an. Betapapun banyaknya makar
g
ِ Rْ وَاg
ِ lِآPَbَ Oْ ٰ وَاipَ Pَulَ Oْ ٰ وَاiRَ ْ`ُ Oْ ِي اZOِل َو
ِ TُU`[ fِO َوSِ f[fَِ ٰ ُ َ`ىOْ اWِ ْ َأ ْهgpِ Sِ OِTُUٰ َرifَj َ Sُ f[O َء اPَ َأP[p
ۚ اTُMuَ Pَ Sُ vْ j
َ ْt ُآPَMَ Pَp َوcُ ُوZrُ َ ل ُ TُU`[ O اtُ ُآPَs Pَpْ ۚ َوtyُ vِp ِءPَlvِ °
ْ ¡َ Oْ اg
َ lْ Rَ ً Oَن دُو
َ Tُyhَ PَO ْ َآW ِ lِz
[ Oا
ب
ِ Pَِ Oْ اKُ hِK َ Sَ f[Oن ا
[ ۖ ِإSَ f[Oا اTُs[وَا
g
َ lِuzِ r
ْ bُ Oْ ِ` اa
e Rَ ا ۗ َوTُbfِU
ْ َأSُ fََ ٌK
ِ وَاSٌ Oَْٰ ِإtyُ Mُ Oَِٰ َ “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri al-Kitab
(Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mengenal anak-
“Ilah (sesembahan) kalian semua ialah Ilah Yang Maha Esa, anak mereka sendiri. Sungguh, sebagian diantara mereka
karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (al-
gembira kepadaorang orang yang tunduk patuh ( kepada Alah).” Baqarah: 146)
(al-Hajj: 34)
Dalam ayat lain, Allah Subhanahuwata’ala berfirman tentang ahlul
Sebenarnya Mereka Tahu kitab,
Musuh-musuh Allah Subhanahuwata’ala sebenarnya sadar bahwa ِءPَO¨ُ `ُوا َٰهqَ َآg
َ hِZf[Oِ ن
َ TُOTُhَ ت َو
ِ Tُ°P[O وَا
ِ ْz«
ِ Oْ PِR ن
َ Tُvpِ ْ¨hُ ب
ِ Pَuyِ Oْ اg
َ pe Pًzlِ²َ اTُs أُوg َ hِZO[ اiَO َ` ِإsَ ْtOََأ
Islam adalah agama yang mulia, agama yang penuh dengan PًflِzU
َ اTُvpَ g
َ hِZO[ اg
َ pِ ٰىKَ َأ ْه
keindahan. Bahkan, kekaguman itu terucap dari lisan sebagian
mereka atau telah masuk dalam relung hati mereka. Akan tetapi, “Apakah kamu tidak memerhatikan orang-orang yang diberi bagian
kedengkian dan hasad menghalangi mereka dari hidayah. dari al-Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, serta
Kejahilan dan hawa nafsu membuatnhati mereka terbalik, seperti mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah), bahwa
kekufuran Fir’aun dan kaumnya. mereka itu lebih benar jalannya daripada orang-orang yang
beriman.” (an-Nisa: 51)
ۚ ½اTfُj
ُ َوPًbfْ ¾
ُ ْtMُ
ُ qُ َ أPَMuْ vَ َ lْ uَ U
ْ وَاPَMRِ ُواKn
َ|
َ ٌ )( َوglِzp ٌ`n
ْUِ َاZا َٰهTُOPَ} َ` ًة² ِ zْ pُ PَvsُPَh ْtMُ sْ َءPَ| P[bfََ
g
َ hِK
ِ qْ bُ Oْ ُ اzَ }ِ Pَj ن
َ Pَ¿ آ
َ lْ `ْ َآk ُ Pَ Ayat ini turun berkenaan dengan dua tokoh ahlul kitab, Huyai bin
Akhthab dan Ka’b al-Asyraf. Keduanya mengerti betul kerasulan
“Tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keduanya juga sangat
mereka, berkatalah mereka‘Ini adalah sihir yang nyata.’ Mereka yakin akan kebenaran Islam.
mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka)
padahal hati mereka meyakini (kebenaran)-nya. Maka dari itu, Namun, ketika musyrikin Makkah bertanya kepada keduanya saat
perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat datang ke Makkah, “Kalian adalah ahlul kitab. Kabarkanlah kepada
kebinasaan.” (an-Naml: 13—14) kami siapa yang lebih mendapat petunjuk, kami atau Muhammad
dan pengikutnya?” Keduanya menjawab dengan jawaban yang
Demikian pula ahlul kitab yang di atas ilmu. Mereka berpaling dari disebutkan oleh Allah Subhanahuwata’ala dalam ayat di atas,
Adapun kalian, wahai orangorang Barat yang sok mengaku 1. Mentadabburi dalil-dalil al-Kitab dan as-Sunnah tentang
modern, kami nyatakan kepada kalian bahwa sesungguhnya kalian keindahan Islam termasuk amalan yang termulia. Allah
memiliki aturan dan perundang-undangan yang menghancurkan Subhanahuwata’ala berfirman,
akhlak dan membolehkan berbagai perkara yang haram. Di
antaranya adalah zina dan penyimpangan seksual. Di antaranya ب
ِ PَzOْ ¡َ Oْ اTُO [آ َ` أُوZَ uَ lَ Oِ َوSِ sِ Pَh `ُواR[ K[ lَ Oe ٌ َركPَzpُ
َ lْ Oَ ِإcُ PَvOْ £َ َبٌ أPَuِآ
juga adalah riba yang menghancurkan ekonomi umat. Kalian
menghalalkan bangkai dan daging babi yang mengakibatkan sifat “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
2. Mempelajari dan mentadabburi keindahan Islam adalah salah 5. Mempelajari dan menyebarkan mahasin Islam termasuk
satu bentuk syukur terhadap nikmat Islam yang dianugerahkan oleh sebesar-besar dakwah (ajakan) kepada kaum muslimin untuk lebih
Allah Subhanahuwata’ala. Allah Subhanahuwata’ala berfirman, bertamassuk (berpegang teguh) dengan Islam.
ْثKe n
َ َ
َ Re ِ َرbَ ْ vِ Rِ P[pَوَأ 6. Pembahasan mahasinul Islam juga sebagai bantahan bagi
musuh-musuh Allah Subhanahuwata’ala yang selalu
“Dan terhadap nikmat Rabbmu maka hendaklah kamu menyebut- memutarbalikkan fakta, dan menyematkan tuduhantuduhan keji
nyebutnya (dengan bersyukur).” (adh-Dhuha: 11) terhadap Islam yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
3. Merenungkan keindahan Islam dan kesempurnaan syariat Allah
Subhanahuwata’ala adalah salah satu sebab bertambahnya Demi Allah, pembahasan mahasinul Islam, seperti diungkapkan
keimanan, hingga ia merasakan kelezatan iman. Semakin kuat oleh Ibnul Qayyim rahimahumullah, tidak mungkin kita ibaratkan
perhatian seorang muslim terhadap keindahan agama ini, semakin dengan kata-kata. Seandainya seluruh orang cerdas
kokoh tapak kakinya dalam mengenal agama ini, mengenal mendiskusikannya tidaklah mungkin mereka mampu menunaikan
keindahan dan kesempurnaannya, serta keburukan apa pun yang hak-haknya. Apa yang kita lakukan hanyalah upaya kecil untuk
menyelisihinya. Ia pun menjadi orang yang kuat keimanannya. menyadarkan diri kita dari kelalaian, dan usaha untuk mensyukuri
nikmat Islam yang Allah Subhanahuwata’ala anugerahkan kepada
Barang siapa mengenal Islam di atas ilmu, dia akan ridha Allah kita. Di samping itu, kita berusaha memberikan peringatan kepada
Subhanahuwata’ala sebagai Rabbnya, Muhammad musuh-musuh Allah Subhanahuwata’ala yang berupaya mengolok-
Subhanahuwata’ala sebagai nabinya, dan Islam sebagai olok Islam bahwa makar busuk mereka tidak pernah akan berhasil.
agamanya, serta tidak pernah terbetik dalam kalbunya untuk Sebab, Allah Subhanahuwata’ala lah yang menyempurnakan
mencari ganti selain Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam cahaya agama-Nya, kemudian di hadapan mereka sungguh ada
bersabda (yang artinya), “Tiga sifat yang jika itu ada pada diri azab yang pedih.
seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: (Pertama) Allah
Subhanahuwata’ala dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain ن
َ ِ`ُوPَyOْ اcَ `ِ ْ َآTOَ َوcِ ِرTُ t uِ pُ Sُ f[Oْ وَاtMِ َا ِهTْ ¡َ Rِ Sِ f[O َر اTُ اTُqِ
ْ lُ Oِ ن
َ ُوKhِ`hُ
keduanya (; Kedua) ia mencintai seseorang, tidaklah mencintainya
melainkan karena Allah Subhanahuwata’ala;(Ketiga) ia membenci “Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan
untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan
darinya sebagaimana ia benci untuk dilempar dalam api.” cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (ash-Shaff: 8)
Dan (ingatlah) ketika Allah Subhanahuwata’ala berfirman“ ,Hai isa Nabi Musa ‘Alaihissalam, salah seorang nabi termulia dari bani
putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia Israil, termasuk ulul ‘azmi, agama yang beliau serukan kepada
‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang ilah (sesembahan) selain Fir’aun dan pengikutnya juga Islam. Namun, mereka menolaknya.
Allah?’ Isa menjawab, ‘Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku Di saat yang Allah Subhanahuwata’ala tidak menerima lagi tobat,
mengatakan apa yang bukan hakku ( mengatakannya).Jika aku barulah Fir’aun bertobat dan menyatakan keislaman. Perhatikan
pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah firman Allah Subhanahuwata’ala berikut.
mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan
aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya ل
َ Pَ} ق
ُ `َ ·َ Oْ اSُ ٰ ِإذَا َأدْ َر َآiu[
َ ۖ ْوًاKj
َ َوPًl·ْ Rَ cُ ُدTُv|
ُ ن َوُ ْTj
َ ْ`ِ ْtMُ َ zَ ْs¡َ َ `َ n
ْ zَ Oْ اW
َ lِ®`َاU
ْ ِ ِإvzَ Rِ Pَْ َوزPَ|َو
Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Aku tidak pernah g
َ lِbfِ
ْ bُ Oْ اg
َ pِ Pَ َوَأW
َ lِ®`َاU
ْ ِإTُvRَ Sِ Rِ ْvَ pَ ِيZO[ اP[O ِإSَ Oَٰ ِإPَO Sُ [ َأ ُ vَp
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan
kepadaku (mengatakan) nya yaitu: Sembahlah Allah, Rabbku dan Dan Kami memungkinkan bani Israil melintasi laut, lalu mereka
Rabb kalian, dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak
berada diantara mereka. Maka setelah Engkau angkat aku, menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah
Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha hampir tenggelam berkatalah dia, “Saya beriman bahwa tidak ada
Menyaksikan atas segala sesuatu’.” (al-Maidah: 116—117) ilah selain ilah yang diimani oleh bani Israil, dan saya termasuk
kaum muslimin (orang – orang yang berserah diri kepada Allah).”
Nabi Isa ‘Alaihissalam, yang kini masih hidup di langit. Di akhir (Yunus: 90)
zaman, beliau akan turun ke muka bumi menegakkan syariat Islam
beserta hukum-hukum yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu Perhatikan ucapan Fir’aun di saat ajalnya. Ia menyatakan dirinya
‘alaihi wa sallam, bahkan dengan tawadhu’ beliau shalat di seorang muslim, beriman kepada Musa Alaihissalam. Namun, ia
Inilah salah satu keindahan Islam, semua nabi dan rasul Islam, Agama yang Diridhai oleh Allah Subhanahuwata’ala
menyerukan Islam, memerintahkan umatnya mengesakan Allah
Subhanahu wa ta’ala dalam beribadah dan meninggalkan thaghut, Di antara keindahan Islam yang sangat mendasar, Islam adalah
sesembahan selain Allah l. satusatunya agama yang diridhai oleh Allah Subhanahuwata’ala.
Allah Subhanahuwata’ala tidak menerima dari seorang hamba
ْgp[ tُMvْ pِ َوSُ f[Oَى اKْ َهgp[ tُMvْ bِ َ ۖ ت َ Tُ°P[Oا اTُzvِ uَ |
ْ وَاSَ f[Oُوا اKzُj
ْنا ِ َأPًOTُU ٍ [رp[ ُأW
e ِ ُآPَvxْ َ Rَ ْKَ Oََو selain Islam. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
g
َ lِRZe yَ bُ Oْ ُ اzَ }ِ Pَj ن
َ Pَ¿ آ
َ lْ `ُوا َآk ُ Pَ ض ِ ْ َ¡رOْ `ُوا ِ اlَِ ۚ ُ OَPَf [ O اSِ lْ fَj
َ ْ[ َ
g
َ hِ`U
ِ PَrOْ اg
َ pِ َ` ِة
ِ §ْO ِ اTَ َو ُهSُ vْ pِ W
َ َzْ hُ gَfَ Pًvhِ ِم دPَfU
ْ ِOْ َ` اlْ °
َ Êِ uَ zْ hَ gَpَو
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan),“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut “Barang siapa mencari agama selain agamaIslam, sekali-kali
itu.” Lantas diantara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk tidaklah akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di akhirat
oleh Allah dan ada pula di antaranya orang – orang yang telah pasti termasuk orang-orang yang rugi.” (Ali Imran: 85)
kesesatan baginya. Maka dar itu, berjalanlah kamu di muka bumi
dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang orang yang As-Sa’di rahimahullah berkata, “Barang siapa beribadah kepada
mendustakan (rasul rasul). (an-Nahl: 36) Allah Subhanahuwata’ala dengan selain agama Islam yang Allah
Subhanahuwata’ala meridhainya untuk hamba-Nya, sungguh
Dalam ayat yang lain, Allah Subhanahuwata’ala berfirman, amalannya tertolak, tidak diterima. Sebab, agama Islam sajalah
yang mengandung ketundukan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,
اTُOTُ} () g َ lِ ِ`آa
ْ bُ Oْ اg َ pِ نَ Pَ آPَp ۖ َوPًqlِv َ tَ lِ`َاهRْ َ ِإf[pِ ْWRَ ْW}ُ ۗ ُواKuَ Mْ sَ ٰ َرىPَ²َ ْدًا َأوTُا هTُTُا آTُOPَ}َو ketulusan (dalam beribadah kepada-Nya), dan ketaatan kepada
َ sِ أُوPَpط َوِ PَzUْ ¡َ Oْ ب وَاَ Tُْ hَ ق َو َ PَnU ْ َوِإW َ lِjPَbU ْ َوِإtَ lِ`َاهRْ ٰ ِإiOَل ِإ
َ £ِ ُ أPَp َوPَvlْ Oَل ِإ
َ £ِ ُ أPَp َوSِ f[OPِR P[vpَ para rasul-Nya. Siapa pun yang tidak membawa Islam berarti ia
ن
َ Tُbfِْ pُ Sُ Oَ g ُnْ َ ْ َوtMُ vْ pe Kٍ
َ َأg َ lْ Rَ ق
ُ `e qَ ُ PَO ْtMِ Re [رgِp ن
َ Tlzِ v[ O ا
َ sِ أُوPَpٰ َوi َ lِjٰ َوiU َ Tُp () tidak menempuh sebab keselamatan dari azab Allah Subhanahu
wa ta’ala dan keberuntungan dengan pahala-Nya. Semua agama
Mereka berkata,“Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi selain Islam adalah batil.” (Tafsir as-Sa’di)
atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.”
Katakanlah,“Tidak, bahkan (kami mengikuti) agamaIbrahim yang
“Semua bayit erlahir di atas fitrah, maka kedua orang tuanyalah Karena Islam adalah fitrah yang manusia terlahir di atasnya, semua
yang menyebabkannya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. ajaran Islam adalah ajaran yang diterima oleh fitrah manusia,
Sُ zَ fَ°
َ P[OٌِإK
َ َأg
َ hّKِ O [د اPa
َ hُ ْgOَ`ٌ َو
ْ hُ g
َ hّKِ Oَا اZن َه
[ ِإ Semua keutamaan shalat semakin memperingan ibadah yang
agung ini. Demikianlah semua syariat Islam, mudah dan
“Sesungguhnya agama Islam ini mudah, dan tidak ada seorang pun dimudahkan oleh Allah Subhanahuwata’ala.
memperberat agama ini melainkan ia akan dikalahkan.” (HR. al-
Bukhari dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
Ò
ُ qُ َ¡َ `ِ lْ
[ O َ ِ اlْ Mَ َآgِ leO اg َ pe tُyOَ m ُ fُ ْ َأeْ ۖ َأtyُ Re [رgep ٍ hَ §ِR tُyuُ ْ | ِ ْK}َ e َأW َ lِ®`َاU ْ ِ ِإvRَ ٰiOَ ِإPًOTُUَو َر Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahumullah, beliau berkata,
ن
َ Tُf¡ْ ُآsَ PَbRِ tُyُ ze َ ۖ َوُأSِ f[Oن ا
ِ ْ ِذRِ ٰisَ ْTbَ Oِْ اlْ ص َوُأَ `َ Rْ ¡َOْ وَاSَ bَ َ¡ ْآOْ ئ ا
ُ `ِ Rْ ۖ َوُأSِ f[Oن ا ِ ْ ِذRِ `ًاlْ ¥
َ نُ Tُylَ َ Sِ lِ “Perjalanan hidup Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh
g
َ lِvpِ ْ¨p tُuvُْ إِن آtyُ O[ ً hَ §َO َ Oَِٰن ِ ذ [ ْ ۚ ِإtyُ sِ TُlRُ ِ ن َ `ُو
ِ K[ sَ Pَpَو termasuk ayat-ayat (mukjizat), demikian pula akhlaknya, sabda-
sabdanya, perbuatan-perbuatannya, syariatnya, umatnya, dan
“Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa karamah-karamah orang orang saleh dari umat beliau, semua itu
sesuatu tanda(mukjizat) dariRabb-mu, yaitu aku membuat untuk termasuk ayat (mukjizat-mukjizat) beliau.”
kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya,
maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku Mukjizat-mukjizat Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang banyak
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang dan beragam itu bisa dibagi menjadi dua kelompok:
yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati
dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu 1. Mukjizat-mukjizat yang terjadi di masa hidup Rasulullah
makan dan apa yang kamu simpan dirumahmu. Sesungguhnya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berakhir dengan wafatnya beliau.
pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran Misalnya, makanan dan minuman yang sedikit menjadi banyak
kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.” (Ali dengan berkah Allah Subhanahuwata’ala, demikian pula keluarnya
Imran: 49) air yang melimpah dari jari-jemari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Semua mukjizat itu berakhir dengan wafatnya beliau.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, 2. Mukjizat yang terus berlangsung sesudah wafatnya hingga hari
kiamat. Contohnya, al-Qur’an dan beritaberita gaib yang beliau
g
َ pِ
َ
ِjْ ْ ُأK}َ Õ
[ ِإ
ٍّ zِ َ ْgpِ ِءPَlzِ ْ ¡َ Oْ اg
َ pِ Pَp kabarkan dalam sabda-sabdanya yang mulia lantas terjadi
sebagaimana yang beliau kabarkan, seperti tanda-tanda hari
“Tidak ada seorang nabi pun, kecuali diberi mukjizat yang dengan kiamat.
Dikatakan kepada Salmanal- Farisi radhiyallahu anhu,“Sungguh, “Akan selalu ada sekelompok umatku berperang di atas al-haq,
Nabi kalian telah mengajari kalian segala sesuatu, sampai pun mendapat kemenangan sampai hari kiamat.” (HR. Muslim no. 3547
masalah adab membuanghajat.” Salman menjawab,“ Benar. Beliau dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu)
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk menghadap
kiblat ketika buang air besar atau kencing. Beliau melarang pula Islam adalah agama yang universal bukan hanya untuk kalangan
kami beristinja’ dengan tangan kanan dan beristinja dengan batu Arab, namun juga non-Arab, bahkan untuk kalangan jin, seperti
kurang dari tiga atau beristinja dengan tulang.” (HR. Abu Dawud firman Allah Subhanahuwata’ala,
no. 6)
Pًlِb|
َ ْtyُ lْ Oَ ِإSِ f[Oل ا
ُ TُU َرeس ِإ
ُ P[vO اPَMh َأPَh ْW}ُ
Tidak hanya mengatur muamalah antara manusia dan Allah
Subhanahuwata’ala, atau antarmanusia, tetapi Islam juga Katakanlah,“Hai manusia sesungguhnyaa kua dalahu utusan Allah
menerangkan muamalah manusia dengan binatang atau jin. Dari kepada kalian semua.” (al-A’raf: 158)
Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu , dari Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Islam adalah agama yang mengajari umatnya berbuat baik (ihsan).
Bahkan, semua syariat Islam adalah ihsan. Islam adalah rahmat
Pokok-Pokok Keimanan
ن
[ Kَ lَِ¡آOَ Sِ f[OPَs )( َوg َ hِK ِهP[aO اg َ pe tُyOَِٰٰ ذifَj َ Pَ َوَأg [ َ` ُه َ َ ِيZO[ض ا ِ ْ َ¡رOْ ت وَا ِ وَاPَb [ Oب ا ْ َرtyُ R [رWَR ل َ Pَ} Pokok-Pokok Jual Beli, Sewa- Menyewa, dan Serikat
W
َ َ َ gَp اTُOPَ} () ن َ Tُ| ِ ْ`hَ Sِ lْ Oَْ ِإtMُ f[َ Oَ ْtMُ O[ `ًاlِz َآP[Oَاذًا ِإZ| ُ ْtMُ fََ «َ َ () g َ hِ`Rِ ْKpُ اTOTَ sُ أَنKَ ْ Rَ tُypَ Pَv ْ َأ
ٰifَj
َ Sِ Rِ اTُsْ¡َ اTُOPَ} () tُ lِ`َاهRْ ِإSُ Oَ ل ُ Pَhُ ْtْ ُآ ُ` ُهZhَ iًuَ Pَvْ bِ U َ اTُOPَ} () g َ lِbOِP[kO اg َ bِ Oَ Sُ [ ِإPَvuِ Mَ Oِ§ِR َاZَٰه Manusia membutuhkan sesamanya. Di antara kebutuhan itu adalah
َاZْ َٰهt ُ` ُهlِz َآSُ fََ َ ْWRَ لَ Pَ} () tُ lِ`َاهRْ ِإPَh Pَvuِ Mَ Oِ§ِR َاZ َٰه َ fْ َ َ
َ َا َأأTُOPَ} () ن َ ُوKMَ a ْ hَ ْtMُ f[َ Oَ س ِ P[vO اg ِ lُ j
ْ َأ kebutuhan untuk tukar-menukar apa yang mereka miliki dalam
ٰifَj
َ اTُyِ ُ t[ Èُ () ن َ TُbOِP[kO اtُ uُ َْ أtyُ [ ا ِإTُOPََ ْtMِ ِ qُ َٰ أiOَا ِإTُ| َ `َ َ () ن َ Tُ ِ vَh اTُPَْ إِن آt ُهTُO¡َ U ْ Pَ bentuk jual beli, sewa menyewa, atau berserikat dalam usaha.
ْt ` ُآ ُ hَ PَO َوPًlْ َ ْtyُ ُ qَ vَh PَO Pَp Sِ f[Oن ا ِ دُوgِp ن َ ُوKzُ ْ uَ َ ل َأ
َ Pَ} () ن َ Tُ ِ vَh ِءPَO¨ُ َٰهPَp َ bْ fِj َ ْKَ Oَ ْtMِ U ِ ُرءُو Islam datang menghalalkan jual beli, sewa-menyewa, dan serikat
ن
َ Tfُِ ْ sَ Pَfَ ۖ َأSِ f[Oن اِ دُوgِp ن َ ُوKzُْ sَ PَbOِْ َوtyُ O[ ف Å )( ُأ dengan beragam jenisnya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
Maka Ibrahim membuat berhala berhala itu hancur berkeping- PَR`e O [` َم ا
َ َ َوlْ zَ Oْ اSُ f[O اW
[َ َوَأ
keping, kecuali yang terbesar (induk) dari patung patung yang lain;
agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. Mereka berkata, “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (al-
“Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan Baqarah: 275)
kami? Sesungguhnya dia termasuk orang-orangyangzalim.”
Mereka berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang Kebolehan tersebut tentu tidak dilepas begitu saja oleh syariat,
mencela berhala-berhala ini, namanya Ibrahim.” namun Islam memberikan aturan-aturan yang demikian indah
dalam setiap jenis muamalah tersebut, hingga terlindungilah semua
Mereka berkata, “(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang pihak dari kezaliman dan terwujudlah berkah Allah
dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan.” Mereka Subhanahuwata’ala atas jual beli, sewa menyewa, dan serikat
g
َُ ْ ْ َأtyُ h ْ َأt ُآTَ fُzْ lَ Oِ َةPَln
َ Oْ ت وَا َ ْTbَ Oْ اm
َ fََ ِيZO[`ٌ )( اhِK}َ ْ ٍء َ W e ٰ ُآifَj
َ Tَ َو ُه
ُ fْ bُ Oْ اcِ Kِ lَ Rِ ِيZO[ك ا َ َرPَzsَ
ۖت
ٍ ُوPَqsَ gِp g ِ bَٰ
ْ `[ O اm ِ fْ
َ ِ ٰ َ`ىsَ P[p ۖ Pً}Pَz¥ ِ ت ٍ وَاPَbU َ َ zْ U
َ m َ fَ
َ ِيZO[ ُر )( اTُq·َ Oْ ا£ُ hِ£َ Oْ اTَ ۚ َو ُهPًfbَ j َ
ٌ`lَِ Tَ َو ُهPًU ِ Pَ `ُ ² َ zَ Oْ اَ lْ Oَ©ْ ِإfَِ vhَ g
ِ lْ sَ `[ َ` َآ²
َ zَ Oْ | ِ ا
ِ ْ ارt[ Èُ () ٍرTُُ gِp ٰ َ`ىsَ ْW َ` َه² َ zَ Oْ | ِ ا
ِ ْرPَ
“Maha suci Allah yang di tangan- Nyalah segala kerajaan, dan Dia
Maha kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik a
malnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha Pengampun. Yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat
sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi,
niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak
menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam
keadaan payah.” (al-Mulk:1—4)
Tidak akan masuk jannah orang yang dalam kalbunya ada seberat Sebagai jawaban, cukup kita bacakan ayat Allah
dzarrah kesombongan. Seseorang bertanya, “Bagaimana dengan Subhanahuwata’ala yang menunjukkan keindahan qishash,
orang yang suka memakai baju yang bagus dan alas kaki yang
bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?” Rasul Shallallahu ن
َ Tُu[ sَ ْtyُ f[َ Oَ ب
ِ PَzOْ ¡َOْ ِ اO أُوPَh ٌةPَlَ ص
ِ Pَ²ِ Oْ ْ ِ اtyُ Oََو
‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah Maha indah dan
menyukai keindahan ,kesombongan adalah menolak kebenaran “Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu,
dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim) wahai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (al-
Baqarah: 179)
Qishash dalam Sorotan Musuh Allah Subhanahuwata’ala
Bagi yang beriman dengan firman Rabbul ‘Alamin ini, ia akan
Qishash, hukum hadd dan jihad fi sabilillah, seringkali dipakai kaum mendapatkan kemuliaan. Namun, siapa yang mencoba-coba
zindiq, munafik, dan musuh-musuh Allah Subhanahuwata’ala untuk menyimpangkan ayat atau mengingkarinya, bersiaplah menikmati
menyudutkan Islam. Dengan syariat ini, mereka menggambarkan azab Allah Subhanahuwata’ala. Berilah kabar gembira kepadanya
Islam sebagai agama yang sadis, kasar, atau tidak berupa jahannam, wal ‘iyadzubillah.
berperikemanusiaan.
Pengertian Qishash dan Dalil Pensyariatan
Propaganda-propaganda tersebut membuat orang-orang yang
dungu atau lemah iman mengatakan bahwa Islam adalah agama Secara bahasa, “qishash” ٌصPَ²}ِ berasal dari bahasa Arab yang
yang kejam, atau setidaknya mengatakan bahwa hukum qishash berarti “mencari jejak”, seperti “al-qashash”. Adapun secara istilah,
dan hukum had tidak lagi relevan di masa masa ini, serta lebih pas qishash adalah: Membalaspelakukejahatanseperti perbuatannya,a
jika qishash dan hudud lalu diganti dengan hukuman lain, seperti pabilai am embunuh maka dibunuh dan bila ia memotong anggota
denda atau kurungan. tubuh maka anggota tubuhnya juga dipotong. Hal ini ditunjukkan
oleh firman Allah Subhanahuwata’ala,
Qishash disyariatkan dalam al- Qur’an dan as-Sunnah, serta ijma’. Tَ Mُ َ ٌWlِu}َ Sُ Oَ W
َ uِ }ُ ْgpَ َو:ل
َ Pَ} t[ Èُ Sِ lْ fَj
َ iَvÈْ ´ َوَأ
َ اKَ bِ n
َ َ س
ِ P[vO َم ِ اPَ} َ y[ pَ Sِ OِTُU َرiَfj َ ´ ُ اÆ َ uَ َ P[bOَ
Di antara dalil dari al-Qur’an adalah firman Allah W
َ uُْ hَ ْ َأنP[p َوِإTَ qُ ْ hَ ْ َأنP[p ِإg
ِ hْ `َ k
َ [vO ِ` اlْ r
َ Rِ
Subhanahuwata’ala,
Ketika Allah Subhanahuwata’ala membukakan kemenangan untuk
ْgbَ َ ۚ ٰixَ ُ¡Oْ PِR ٰixَ ُ¡Oْ وَاKِ zْ َ Oْ PِR Kُ zْ َ Oْ ` وَاe n ُ OْPِR ` nُ Oْ ۖ اiَfuْ َ Oْ ص ِ ا ُ Pَ²ِ Oْ اtُ yُ lْ fَj
َ © َ uِ ا ُآTُvpَ g َ hِZO[ اPَMh َأPَh Rasul-Nya atas kota Makkah, beliau berdiri memuji Allah
g
ِ bَ َ ۗ ٌ bَ
ْ ْ َو َرtyُ Re [رgep ٌ¿lِqr ْ sَ َ Oَِٰن ۗ ذ
ٍ Pَ ْ ِ Rِ Sِ lْ Oَف َوَأدَاءٌ ِإ
ِ ْ`ُوbَ Oْ PِR ٌعPَzsePَ ٌْء َ Sِ lِْ َأgpِ Sُ Oَ َ qِ jُ Subhanahuwata’ala dan menyanjungnya lalu bersabda,“Siapa
ن
َ Tُu[sَ ْtyُ f[َ Oَ ب ِ PَzOْ ¡َ Oْ ِ اO أُوPَh ٌةPَlَ ص ِ Pَ²ِ Oْْ ِ اtyُ Oٌَ )( َوtlِOَابٌ َأZj َ Sُ fََ
َ Oَِٰ ذKَ ْ Rَ ٰىKَ uَ j
ْا menjadi keluarga korban terbunuh maka ia diberi dua
pilihan:memaafkannya atau membunuhnya.” (HR. at-Tirmidzi, no.
“Wahai orang-orang yang beriman, qishash diwajibkan atasmu 1409)
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. Orang merdeka
dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan Betapa Indahnya Qishash
wanita. Maka, barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari
saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara Di antara nama-nama Allah Yang Mahaindah(al-Asmaul Husna)
yang baik,dan hendaklah ( yang diberimaaf) membayar (diyat) adalah al-Hakim. Nama ini menunjukkan bahwa Dialah Dzat yang
kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang memiliki hukum, Dialah yang menetapkan dan memutuskan, serta
demikian itu adalah suatu keringanan dari Rabbmu dan suatu Dialah yang menetapkan segala sesuatu dengan sempurna dan
rahmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, penuh hikmah.
baginyasiksa yang sangat pedih. Dan dalam qishash itu ada
(jaminan kelangsungan) hidup bagimu, wahai orang-orang yang Di antara bukti keimanan kita terhadap nama Allah al-Hakim, kita
berakal, supaya kamu bertakwa.” (al-Baqarah: 178—179) meyakini bahwa semua hukum yang ditetapkan-Nya penuh dengan
maslahat, kebaikan-kebaikan di dunia dan akhirat, dan diliputi
Demikian pula firman Allah Subhanahuwata’ala pada surat al- hikmah yang sangat sempurna. Termasuk qishash, syariat ini
Maidah ayat 45 di atas. Adapun dalil dari as-Sunnah, Abu Hurairah penuh dengan hikmah, sebagian kecilnya diketahui oleh manusia
radhiyallahu anhu meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi dan banyak yang menjadi rahasia Allah Subhanahuwata’ala. Di
wa sallam bahwa beliau bersabda, antara hikmah-hikmah qishash adalah:
2. Dengan qishash tegaklah keadilan, dan tertolonglah orang yang “Suatu hari kami bersama dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
dizalimi, dengan memberikan kemudahan bagi wali korban untuk sallam disebuah majelis. Beliau bersabda,‘Berbaiatlah kalian
membalas kepada pelaku sebagaimana yang diperlakukan kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah Subhanahuwata’ala
terhadap korban. Allah Subhanahuwata’ala berfirman, dengan sesuatu pun, tidak berzina, tidak mencuri, dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala
رًاTُ²vَp ن
َ Pَ آSُ [ ۖ ِإW
ِ uْ َ Oْ اe `ِف
ْ hُ Pَfَ PًPَfْ U
ُ Sِ le OِTَ Oِ Pَvfْ َ |
َ ْKَ َ PًpTُfk
ْ pَ َWuِ }ُ gَpَو selain dengan haq. Barang siapa di antara kalian yang
menunaikannya, pahalanya ada pada Allah Subhanahuwata’ala,
“Dan barang siapa dibunuh secara zalim, sesungguhnya Kami telah dan barangsiapa melanggar sebagiannya lalu dihukum (seperti
memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli qishash, potong tangan –pen) maka hukuman itu sebagai
waris itu melampaui batas dalam embunuh. Sesungguhnya ia penghapus dosa baginya. (Adapun) barang siapa melanggarnya
adalah orang yang mendapat pertolongan.” (al-Isra’: 33) lalu Allah Subhanahuwata’ala menutupinya maka urusannya
diserahkan kepada Allah .Jika Dia berkehendak, Dia
3. Qishash adalah kebaikan bagi pelaku kejahatan yang dengan mengampuninya, dan apabila Dia menghendaki,Dia akan
ditegakkannya qishash atas dirinya, Allah Subhanahuwata’ala mengazabnya’.” (Muttafaqun ‘alaihi dan ini lafadz al-Imam Muslim
menjadikan hukuman tersebut sebagai kafarat (penghapus dosa) Subhanahuwata’ala)
sehingga di akhirat tidak lagi dituntut, tentu saja jika dia seorang
muslim. Demikian pula hadits Khuzaimah bin Tsabitbradhiyallahu anhu ,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumullah menerangkan,
“Barang siapa berjumpa dengan Allah Subhanahuwata’ala dalam Sُ sُ َرP[q َآTَ Mُ َ ©
ِ ْ Z[ O ا
َ Oِ َذK
َ Sِ lْ fَj
َ tَ lِ} ُأPًzْ ب َذ
َ Pَْ َأgpَ
keadaan telah ditegakkan had di dunia atas dosa yang ia lakukan,
PًPَz
َ g
َ lِRَ ْ`ُوا َأر
َ bْ hُ ْن
َ ْ أgpِ ض
ِ َْ¡رOْ اW
ِ َ¡ ْهOِ ٌ`lْ
َ ض
ِ ْ َ¡رOْ ِ اSِ Rِ W
ُ bَ ْ hُ K
َ “Sesungguhnya Mu’awiyah memenjarakan Hudbah bin Khasyram
dalam kasus qishash hingga anak korban mencapai umur baligh.”
“Satu hukuman had yang ditegakkan dimuka bumi lebih baik bagi (Dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam Irwaul Ghalil, 7/276)
penduduk bum itu daripada hujan yang menimpa mereka empat
puluh hari.” (HR. Ibnu Majah, 2/111, dinyatakan sahih oleh al-Albani Amalan Mu’awiyah bin Abi Sufyan c ini dilakukan di zaman para
dengan syawahidnya dalam ash-Shahihah, 1/461 no. 231) sahabat dan tidak ada seorang pun yang mengingkarinya,
sehingga seakan-akan menjadi ijma’ di masa beliau. Apabila anak
Qishash Ada Aturannya kecil atau orang gila keduanya membutuhkan nafkah dari para
walinya, hanya wali orang gila saja yang boleh memberi
Di samping keindahan qishash yang tampak dalam hikmah- pengampunan qishash kepada pembunuh dengan meminta diyat,
hikmahnya, syariat ini juga indah dari sisi aturan-aturannya. karena orang gila tidak jelas kapan sembuhnya, berbeda dengan
Qishash tidak sembarang diterapkan sebagaimana gambaran atau anak kecil.(al-Mulakhash al-Fiqh, 2/476)
tuduhan orang-orang yang jahil. Qishash tidak sembrono tanpa
aturan, tetapi ia adalah hukum Allah Subhanahu wa ta’ala yang 2. Adanya kesepakatan dari para wali korban untuk ditegakkannya
mempunyai tatanan yang indah dan penuh kesempurnaan. Di qishash dan tidak dimaafkan. Apabila sebagian mereka—walaupun
antara aturannya, qishash tidak ditegakkan kecuali jika terpenuhi hanya seorang—memaafkan si pembunuh dari qishash, gugurlah
syaratsyaratnya. Syarat-syarat tersebut adalah: qishash tersebut. (asy-Syarhul Mumti’, 14/38)
1. Semua wali korban yang berhak menuntut qishash adalah Dari Zaid bin Wahb al-Juhani,
mukallaf. Jika ada di antara mereka anak kecil atau orang gila, hak
penuntutan qishash tidak bisa diwakilkan kepada walinya, karena (Dimasa Umar) seseorang membunuh istrinya. Umar memanggil
qishash mengandung tujuan memuaskan/melegakan (keluarga tiga saudara wanita tersebut. Lalu salah seorang dari ketiganya
korban) dengan pembalasan. memaafkan. Umar pun mengatakan, “Ambillah oleh kalian berdua
2/3 diyat, karena sungguh tidak ada lagi jalan untuk
Dalam keadaan ini, pelaksanaan qishash wajib ditangguhkan membunuhnya.” (Diriwayatkan al-Baihaqi dalam as- Sunan al-
081391XXXXXX 085647XXXXXX
Ya, kehidupan jin seperti manusia, hanya beda alam. Lihat surat Pendapat yang rajih, hukum asal sesuatu adalah suci dan tidak
adz- Dzariyat ayat 56. membatalkan wudhu sampai ada nash dalil yang
al-Ustadz Muhammad Afifuddin menjelaskannya.Tidak ada nash yang menjelaskan najisnya
keputihan atau termasuk pembatal wudhu.
Takbir Ied bagi Wanita Adapun lafadz“ yangk eluard ari dua jalan qubul dan dubur” bukan
Bolehkah wanita takbir pada ied? Apa syarat-syaratnya? lafadz hadits, melainkan pernyataan jumhur ulama; itu pun tidak
baku untuk semua permasalahan. Wallahul muwaffiq.
081391XXXXXX
al-Ustadz Muhammad Afifuddin
Wanita diperbolehkan takbir ied sebagaimana laki-laki. Namun,
tidak boleh mengeraskan suaranya sampai terdengar oleh laki-laki Zakat dari Jualan Sabu-Sabu
yang bukan mahram, juga tanpa ikhtilath. Cukup sendiri atau di Bismillah. Apakah boleh seseorang mengeluarkan zakat harta dari
tengah-tengah wanita atau mahramnya. hasil yang haram, misal dari hasil jual sabu-sabu. Bagaimana orang
yang menerimanya? Jazakallahu khairan.
al-Ustadz Muhammad Afifuddin
085260XXXXXX
Jumlah Lafadz Takbir Ied
Berapa kali lafadz takbir ied? Allah Subhanahuawata’ala tidak menerima selain yang baik. Orang
yang mempunyai harta haramatau dari hasil yang haram,tidak
081391XXXXXX boleh memakainya kecuali apabila dia mendapatkannya sebelum
mengetahui ilmunya, maka apa yang telah berlalu, halal baginya.
Semuanya boleh, karena lafadz takbir datangnya dari perbuatan Adapun setelah mempunyai ilmu, dia harus alokasikan untuk
salaf, tidak adariwayat dalam sunnah. Bahkan, semata-mata kepentingan umum. Sebagian ulama berpen dapat boleh bagi pihak
mengulang lafadz takbir juga boleh. Namun, yang afdal adalah lain untuk menerimanya, tetapi yang wara’ adalah tidak
Kasus pertama disebut istishna’; boleh menurut pendapat yang Dengan kondisi seperti di negara kita, mau tidak mau kita harus
rajih, dengan syarat rumah itu sesuai dengan kriteria yang membayar pajak. Oleh karena itu, lakukan demi meredam fitnah;
disepakati. Waktu pelunasannya adalah pada waktu penyerahan sedangkan dosanya ditanggung oleh pihak yang mewajibkan.
rumah atau sebelumnya.
Kasuske-2 menggunakan sistem salam; yaitu uang kontan dimuka al-Ustadz Muhammad Afifuddin
Asy-Syinqithi rahimahumullah menerangkan dalam tafsirnya, pada Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka,”Siapakah yang
ayat ini Allah Subhanahuwata’ala menyebutkan bahwa al-Qur’an menciptakan mereka?” Niscaya mereka menjawab,“Allah.” (az-
adalah kitab yang paling agung dibandingkan dengan kitab-kitab Zukhruf: 87)
samawi yang lain. Terkumpul padanya seluruh ilmu. Ia adalah kitab
terakhir yang turun. Ia memberikan petunjuk kepada jalan yang Jenis tauhid ini telah terbentuk dan diakui oleh fitrah orang-orang
lebih lurus, yaitu jalan yang lebih adil, benar, dan mulia. yang berakal. Namun, pengakuan ini tidak bermanfaat kecuali
dengan mengikhlaskan (memurnikan) ibadah hanya untuk Allah
Pada ayat ini pula, Allah Subhanahuwata’ala mengumpulkan dan Subhanahuwata’la .
menyebutkan secara umum (tidak terperinci) semua yang ada pada
al-Qur’an, yaitu petunjuk kepada jalan yang paling baik, adil, dan b. Tauhidullah dalam hal peribadahan Kaidahnya adalah
benar. Seandainya kita menyelidiki rincian ayat ini dalam bentuk perwujudan makna kalimat La ilaha illallah. Kalimat ini tersusun dari
yang sempurna, pasti kita akan mendapatkan semua itu pada al- dua makna: peniadaan dan penetapan.
“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan Sebab, wanita (para istri) diperumpamakan seperti sawah ladang
(yang hak untuk diibadahi) selain Allah dan mohonlah ampunan (tempat bercocok tanam), ditaburkan padanya air laki-laki,
bagi dosamu.” (Muhammad: 19) sebagaimana ditaburkannya benih/biji-bijian pada bumi (sawah
ladang). Allah Subhanahuwata’la berfirman,
c. Tauhidullah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Ada dua
prinsip yang mendasari masalah ini: Pertama, menyucikan-Nya dari ْtyُ O[ ٌ`ْث
َ ْt ُؤ ُآPَِ
penyerupaan dengan sifat-sifat para makhluk, sebagaimana firman
Allah Subhanahuwata’la, “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam.”
(al- Baqarah: 223)
`ْ ِءbَ Oْ ِم اÜ
َU
ْ ِإg
ِ
ُْ ْgpِ :tfU وSlfj ´ اif ´ِ لا
ُ ْTU
ُ ل َر
َ Pَ} :ل
َ Pَ} Sُ vْ j
َ ´
ُ ا
َِ َ` َة َرhْ `َ ِ ُهRْ َأgjَ
اZy هc`l°ي وZp`uO اc رواg ¢hK] Sْlvِ ْ hَ Õ َ Pَp Sُ `ْ ُآsَ ] Seorang petani tidak akan memaksa diri untuk menabur benih pada
ladang yang tidak ia sukai untuk tempat bercocok tanam. Bisa jadi,
“Tidakadasesuatupunyangserupa dengan Dia.” (asy-Syura: 11) menurutnya, tempat itu tidak layak baginya. Adapun bukti pasti
yang dapat dinalar bahwa suami itu ibarat petani dan istri ibarat
Kedua, mengimani sifat-sifat- Nya yang disebutkan oleh Allah sawah ladang; alat bertanam ada pada suami. Kalau sang istri
Subhanahuwata’la atau yang disebutkan oleh Rasulullah berkehendak untuk berhubungan dengan suami, dalam keadaan
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk yang sesuai dengan sang suami tidak berkenan dan tidak menyukai, sang istri tidak
kesempurnaan dan kemuliaan-Nya, seperti firman Allah akan mampu berbuat apa-apa. Sebaliknya, jika sang suami
Subhanahuwata’la, berkenan dan memaksa sang istri, dalam keadaan ia (istri) tidak
menyukai, akan terjadi kehamilan dan kelahiran.
`ُ lِ²zَ Oْ ُ اlِb
[ O اTَ ْءٌ ۖ َو ُه
َ Sِ fِxْ bِ َآÂ
َ lْ Oَ
Maka dari itu, tabiat dan fitrah menunjukkan bahwa suami itu
“Tidak ada sesuatu pun yangserupa dengan Dia, dan Dialah sebagai pelaku (subjek) dan istri sebagai objek. Dengan demikian,
P[Oْ َأtuُqْ
ِ ْع ۖ َِن
َ PَRث َو ُر
َ PَfÈُ ٰ َوivَ xْ pَ ِءPَve O اg
َ pe tُyOَ ب
َ Pَ¥ Pَp اTُnyِ Pَ ٰipَ Pَulَ Oْ ا ِ اTُ ِ ْ sُ P[Oْ َأtuُ qْ
ِ َْوِإن “Kaum laki-laki tu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah
ْtyُ ُPَbhْ ْ َأyَ fَpَ Pَp ْ ًة َأوKَ
ِ َاTَ اTُOKِ ْsَ telah Melebihkan sebagian mereka(laki-laki) atas sebagian yang
lain (wanita).” (an- Nisa: 34)
“Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yatim (bila mana kamu mengawininya), kawinilah ٌ |
َ َد َرg
[ Mِ lْ fَj
َ ل
ِ Pَ|`e fِOَو
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau
empat.Kemudian jika kamu taku tidak akan berlaku adil,(kawinilah) “Akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan
seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki.” (an-Nisa: 3) daripada istrinya.” (al-Baqarah: 228)
4. Dalam warisan, bagian laki laki lebih banyak daripadawanita Dengan demikian, laki-laki tidak sama dengan wanita. Allah
Subhanahuwata’la berfirman,
Di antara bukti yang menunjukkan bahwa al-Qur’an memberikan
petunjuk kepada jalan yang lurus, laki-laki mendapatkan bagian ٰixَ ُ¡Oْ Pَ َآ ُ` آZ[ O اÂ
َ lْ Oََو
yang lebih besar daripada wanita. Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman, “Dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.” (AliImran: 36)
ْ ٍء
َ W
e yُ Rِ Sُ f[Oا ۗ وَاTf
ِ sَ ْ أَنtyُ Oَ Sُ f[O اg
ُ le zَ hُ ۗ g
ِ lْ lَ xَ ُ¡Oْ اÝ
eَ W
ُ xْ pِ `ِ َآZ[ fِfَ ًءPَِ َوPًOPَ|رe ًةTَ
ْ ا ِإTُ Pََوإِن آ Barang siapa mengatakan perempuan sama dengan laki-laki, ia
ٌtlِfj
َ telah merelakan dirinya untuk menjadi manusia yang terlaknat.
Dalam sebuah hadits disebutkan,
“Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki
dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak ل
ِ Pَ|`ِّ O اg
َ pِ ِءPَvِّ OPِR g
َ lِMzِّa
َ uَ bُ Oْ ِء وَاPَvِّ Oْ اgpِ ل
ِ Pَ|`ِّ OPِR ت
ِ PَMzِّa
َ uَ bُ Oْ ´ ا
ِ لا
ُ TُU َرg
َ َ Oَ
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia! Dan apa “Aku diutus menjelang hari kebangkitan dengan pedang supaya
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah!” (al Hasyr: 7) hanya Allah semata yang di ibadahi, tiada sekutu bagi-Nya.
Wallahuta’ala a’lam bish-shawab. Rezekiku diletakkan di bawah naungan pedangku. Kerendahan dan
kehinaan ditetapkan bagi siapa saja yang menyelisihi perintahku.
Barang siapa menyerupai suatu kaum, ia termasuk bagian dari
mereka.”
Tujuan Berperang “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu. Allah akan menghinakan mereka,
Perang, dalam perspektif Islam, memiliki tujuan dan cita-cita mulia, menolong kamu dari mereka, dan melegakan hati orang-orang
antara lain: yang beriman,serta Allah akan menghilangkan panas hati orang
1. Membebaskan manusia dari peribadahan kepada makhluk orang mukmin. Dan Allah menerima taubat orang-orang yang
menuju peribadahan kepada Allah Subhanahuwata’ala , Dzat yang dikehendaki- Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha bijaksana.”
menciptakan dan memberikan rezeki untuk mereka. Allah (at-Taubah: 14-15) (al-Mulakhas Fiqhi, al-Fauzan, 1/379—380)
Subhanahuwata’ala berfirman,
Beberapa Adab dalam Berperang
Sِ f[Oِ Sُ f ُآg
ُ heKOن ا
َ Tُyhَ ٌ َوvَ uْ ِ ن
َ Tُysَ PَO ٰiu[
َ ْt ُهTُfsِ Pَ}َو
Sebagai bukti bahwa Islam mengajarkan cinta kasih, tidak asal
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dans upaya membunuh, dan tidak menekankan kebencian, adalah adab-adab
agama itu semata-mata untuk Allah.” (al- Anfal: 39) yang dibimbingkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
pada setiap peperangan. Di antaranya adalah,
2. Menghapuskan kezaliman dan mengembalikan setiap hak
kepada pemiliknya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman, 1. Islam selalu menawarkan pilihan pilihan sebelum berperang,
yaitu masuk Islam atau membayar jizyah (semacam upeti) dengan
ٌ`hِKَ Oَ ْt ِ` ِه²
ْ َ ٰifَj
َ Sَ f[Oن ا
[ ا ۚ َوِإTُbfِ¾
ُ ْtMُ [ ¡َ Rِ ن
َ Tُfsَ Pَhُ g
َ hِZf[Oِ ن
َ ُأ ِذ mereka tetap menjalankan agama masing-masing.
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, Di dalam hadits Buraidah radhiyallahu anhu, beliau bercerita,
karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Sesungguhnya Allah “Dahulu, kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika
benar-benar Maha kuasa menolong mereka itu.” (al-Hajj: 39) mengangkat seorang panglima untuk sebuah pasukan perang,
Latar Belakang Perang di Masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bermula dari kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke
Sejarah perang di masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa bani Nadhir untuk menghitung/ menentukan tebusan atas
sallam selalu diawali oleh sikap-sikap kaum musyrikin yang kesalahan seorang sahabat yang membunuh dua orang Yahudi.
mengganggu ketenteraman kaum muslimin, pengkhianatan Namun, orangorang bani Nadhir justru berencana mempergunakan
mereka, dan kezaliman mereka. Perang terjadi setelah tiga belas kesempatan tersebut untuk membunuh Rasulullah Shallallahu
tahun lamanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum ‘alaihi wa sallam secara diam-diam. Akan tetapi, malaikat Jibril
muslimin bersabar atas kezaliman dan kejahatan kaum musyrikin memberitahukan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
selama di Makkah. Berikut ini beberapa latar belakang perang yang rencana mereka.
terjadi pada masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bergegas kembali ke
1. Perang Badar Madinah lalu memerintahkan Muhammad bin Maslamah untuk
menyampaikan kepada bani Nadhir agar mereka segera
Semua berawal dari rongrongan kaum musyrikin Quraisy yang meninggalkan tempat mereka dalam waktu sepuluh hari. Jika tidak,
berusaha membuat makar untuk menghancurkan kaum muslimin. mereka akan diperangi. Karena hasutan dari orang-orang Yahudi
Mereka mengirim suratsurat kepada kaum musyrikin di Yatsrib lainnya, mereka pun menolak tawaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi
(Madinah) untuk berusaha menekan, memerangi, dan mengusir wa sallam. Mereka justru mempersiapkan diri untuk berperang
kaum muslimin dari kota Madinah. Mereka diancam akan dibunuh melawan kaum muslimin.
dan perempuan-perempuan mereka akan dihalalkan jika tidak
memerangi kaum muslimin. Kaum muslimin pun berusaha balas Setelah dikepung selama enam malam, bani Nadhir kemudian
menekan. Di antara bentuknya adalah melakukan penghadangan menyerah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusir
terhadap kafilah-kafilah dagang kaum musyrikin Quraisy. mereka dari Madinah dan memberikan kemurahan sehingga
mereka bisa membawa barang dan harta, selain senjata. Allah
Hingga suatu saat, kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan Subhanahuwata’ala menceritakan hal ini dalam surat al-Hasyr.
berhasil lepas dari pengintaian kaum muslimin. Ia pun mengirimkan
berita kepada kaum musyrikin di Makkah tentang usaha 3. Perang Ahzab Perang ini terjadi karena persekongkolan dan
penghadangan kaum muslimin. Berangkatlah kurang lebih 1.000 makar jahat kaum musyrikin Makkah, kabilah Ghathafan, kaum
orang pasukan dengan perlengkapan dan peralatan perang, di atas Yahudi, dan kabilah-kabilah lainnya. Mereka bersepakat untuk
7. Berbuat Baik kepada Makhluk Oleh karena itu, kebahagiaan ruh, kelezatannya, kenikmatannya,
dan kewibawaannya, menjadi sesuatu yang haram didapatkan
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang ۚ ْt ُآPَsْ َأSِ f[O اKَ vِj ْtyُ pَ `َ ن َأ ْآ
[ ِإ
berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah
(al-Baqarah: 218) ialah orang yang paling takwa diantara kalian.” (al-Hujurat: 13)
ۚ Pًlِb|
َ ب
َ TُZ O ُ` اqِ ·ْ hَ Sَ f[Oن ا
[ ۚ ِإSِ f[O ِ اbَ
ْ [رgِp اTُvَ ْ sَ PَO ْtMِ
ِ qُ َٰ أifَj
َ اTُ`َ U
ْ َأg
َ hِZO[ي ا
َ ِدPَzj
ِ Pَh ْW}ُ Dari penjelasan di atas, tampak jelas tentang berharap yang terpuji
berupa bentuk berharapnya orang yang berbuat amalan agar
Katakanlah,“Hai hamba-hamba- Ku yang melampaui batas amalnya diterima, atau berharapnya orang yang bertaubat agar
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari taubatnya diterima. Adapun berharap yang kosong dari karya nyata
rahmat Allah. Sesungguhnya Alah mengampuni dosa-dosa (amal) dan terus dalam kemaksiatan lalu bersandar kepada
semuanya.” (az-Zumar: 53) pengampunan Allah Subhanahuwata’ala maka sikap ini adalah
maghrur (tertipu) dan merasa aman dari azab Allah
Maksud ayat ini adalah bagi orang yang bertobat. Oleh karena itu, Subhanahuwata’ala.”
Allah Subhanahuwata’ala mengumumkan bagi orang yang berbuat
dosa, apa pun perbuatan dosa tersebut. Artinya, Allah ن
َ `ُوU
ِ PَrOْ ْ ُم اTَ Oْ اP[O ِإSِ f[O َ` اyْ pَ g
ُ pَ ْ¡َh Pَfَ ۚ Sِ f[O َ` اyْ pَ اTُvpِ ¡َ َ َأ
Subhanahuwata’ala akan mengampuni dengan taubat yang baik,
bagi siapa pun yang berdosa atas dosa apa pun, dan ini khusus “Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
taubat sebagai sebab pengampunan. Sampai-sampai ulama terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali
berselisih pendapat dalam hal mana yang lebih utama antara dua orang-orang yang merugi.” (al- A’raf: 99)
orang yang berharap tersebut. Sebagian mereka mengatakan lebih
utama berharapnya orang yang berbuat baik, karena kuatnya Sebab, hukuman orang yang berbuat maksiat adalah istidraj
sebab-sebab berharap itu pada dirinya. (dibiarkan) atas kemaksiatannya, pada akhirnya dibinasakan
setelahnya.” (Atsar al- Matsalul al-‘A’la hlm. 25)
Sebagian lagi mengatakan yang lebih utama adalah berharapnya
Ibnu Qayyim rahimahumullah berkata , “Pengetahuan seorang Demikian pula tatkala berilmu tentang kesempurnaan dan
hamba tentang keesaan Allah Subhanahuwata’ala dalam hal keindahan, serta ketinggian sifatsifat- Nya akan melahirkan
menolak mudarat, mendatangkan manfaat, memberi, tidak kecintaan yang khusus dalam semua bentuk ubudiyah. Oleh
memberi, menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan dan karena itu, semua bentuk pengabdian akan kembali kepada
mematikan akan membuahkan ubudiyah tawakal batiniah. namanama dan sifat-sifat Allah l. Semua bentuk peribadahan
terikat dengan semua di atas sebagaimana terikatnya ciptaan
Konsekuensi tawakal dan buahbuahnya jelas sekali. Pengetahuan dengan-Nya.
dia tentang Allah Maha Mendengar, Melihat, dan tentang ilmu Allah
Subhanahuwata’ala yang tidak tersembunyi bagi-Nya sesuatu pun Di alam ini, seluruh ciptaan dan perintah Allah Subhanahuwata’ala
yang paling kecil, baik di langit maupun di bumi. Allah adalah konsekuensi dari nama-nama dan sifatsifat- Nya. Allah
Subhanahuwata’ala mengetahui yang tersembunyi dan yang Subhanahuwata’ala tidak akan menjadi mulia karena ketaatan
tampak. Allah Subhanahu wa ta’ala juga mengetahui mata yang mereka dan tidak akan hina karena kemaksiatan mereka.
berkhianat dan segala yang tersembunyi di dalam dada. Semua ini Renungilah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam
akan membuahkan terjaganya lisan, anggota badan, dan Shahih al-Bukhari, yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
pikirannya dari segala yang tidak diridhai oleh Allah riwayatkan dari Rabbnya,
Subhanahuwata’ala.
ِ`و
ُ uَ َ ِ`ّي
ُ اTُ·fُzْ sَ ْgOَ ْtyُ [ ِإ،دِيPَzj
ِ Pَh
Dia menjadikan semua anggota tubuhnya tergantung kepada apa
yang dicintai oleh Allah Subhanahuwata’ala dan diridhai-Nya. “Hai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian tidak mampu berbuat
Semua ini juga akan melahirkan rasa malu di dalam batin yang mudarat terhadap-Ku hingga mencelakai- Ku. Kalian juga tidak
akan membuahkan sikap menjauhkan diri dari segala yang dapat berbuat kemanfaatan bagi-Ku hingga memberiku manfaat.”
diharamkan dan segala yang jelek. Mengenal Allah Subhanahu wa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkannya
ta’ala bahwa dia adalah Dzat yang Mahakaya, dermawan, mudah setelahnya,
memberi, banyak kebaikannya, dan penyayang; akan melahirkan
harapan yang luas lalu membuahkan segala bentuk ubudiyah ْtyُ Oَ ْ`qِ °
ْ `ُوِ َأqِ ·ْ uَ U
ْ Pَ Pًlْ bِ |
َ ب
َ TُZ Oِ ُ` اq°
ْ َأPَ ِر َوَأPَMv[ O وَاW
ِ lْ f[OPِR ن
َ Tُ
ِrْ sُ ْtُy[ ِإ،دِيPَzj
ِ Pَh
lahiriah dan batiniah.
“Hai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan kesalahan
Semuanya tergantung pada pengetahuan dan ilmunya. Demikian dimalam hari dan sianghari, sementara Aku adalah
pula pengetahuan seorang hamba tentang keagungan Allah pengampundosa, maka minta ampunlah kalian kepada-Ku, niscaya
Subhanahuwata’ala, kemuliaan-Nya akan membuahkan Aku akan mengampuni kalian.”
ketundukan, ketenteraman, dan kecintaan yang akan melahirkan
segala bentuk pengabdian lahiriah kepada Allah Subhanahu wa Ini mengandung makna bahwa apa yang diperbuat oleh Allah
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi Kesempurnaan Islam telah diakui oleh orang-orang nonmuslim
wa sallam adalah syariat yang paling sempurna. Seluruh aspek seperti telah tersebut di atas. Demikian pula tersebutdalam Shahih
kehidupan manusia telah diatur di dalamnya dengan sangat rapi. Muslim pada kitab “ath-Thaharah” bahwa orang-orang musyrik
Yang demikian karena Allah Subhanahuwata’ala telah mengutus mengatakan kepada sahabat Salman al-Farisi radhiyallahu anhu,
beliau untuk seluruh manusia dan sebagai penutup para nabi, “Kami melihat Nabi kalian mengajari kalian segala sesuatu sampai
sehingga syariatnya akan senantiasa ada hingga akhir zaman serta pun (adab) ketika buang air?” Salman berkata, “Benar. Beliau
selalu relevan untuk dijalankan di setiap waktu dan tempat. Allah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami dari bercebok dengan
Subhanahuwata’ala menyebutkan kesempurnaan agama ini dalam tangan kanan kami atau buang air dengan menghadap kiblat.”
firman-Nya,
Dengan menjalankan konsep yang dibawa oleh Islam, kebahagiaan
Pًvhِ َم دPَfU
ْ ِ Oْ اtُ yُ Oَ
ُ lِِ َو َرubَ ْ ِ ْtyُ lْ fَj
َ
ُ bْ bَ sْ ْ َوَأtyُ vَ hِْ دtyُ Oَ
ُ fْ bَ ْ َم َأ ْآTlَ Oْ ا hidup di tengah-tengah masyarakat akan menjadi kenyataan.
Sebab, konsep tersebut datang dari Dzat yang menciptakan alam
“TelahKu- sempurnakan untuk kamu agamamu ,telah Ku cukupkan semesta dan tahu persis apa yang menjadi maslahat hamba-
kepadamu nikmat-Ku, dan telahKu- ridhai Islam itu jadi agama hamba-Nya.
bagimu.” (al-Maidah: 3)
Menjaga Nikmat dengan Selalu Taat
Kesempurnaan agama adalah anugerah Ilahi yang tak terhingga.
Oleh karena itu, dahulu orang-orang Yahudi iri kepada kita dengan Keberkahan hidup terdapat dalam merealisasikan takwa kepada
ayat tersebut. Mereka berkata, “Andaikata ayat ini turun kepada Allah Subhanahuwata’ala dengan mengerjakan perintah-
kami (orang-orang Yahudi), niscaya kami akan jadikan (hari Nya,menjauhi larangan-Nya, dan mempercayai berita yang datang
turunnya) sebagai hari raya.”(Shahihal-Bukhari no. 4606) dari-Nya. Allah Subhanahuwata’ala berfirman,
Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata, “Tidak tersesat di dunia Disebutkan pula dalam riwayat lain bahwa Rasulullah shallallahu
dan tidak sengsara di akhirat.” (Tafsir Ibnu Katsir) ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hindarkanlah tiga perbuatan yang
akan mendatangkan kutukan: buang air disumber air, ditempat
Apabila ketakwaan mendatangkan keberkahan, sebaliknya berteduh, dan ditengah-tengah jalan.” (Dinyatakan hasan oleh asy-
kemaksiatan adalah sumber berbagai bencana. Kesenangan hidup Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 266)
berubah menjadi penderitaan, keindahan alam menjadi rusak, dan
ketenangan terusik. Allah Subhanahuwata’ala berfirman, Orang yang melakukan hal tersebut biasanya mendapatkan
kutukan dan kecaman dari masyarakat karena mereka merasa
ن
َ Tُ|
ِ ْ`hَ ْtMُ f[َ Oَ اTُfbِ j
َ ِيZO[ اÞ
َ ْ Rَ tُMَ hِZlُOِ ِسP[vOِي اKhْ ْ َأzَ
َ َآPَbRِ `ِ n
ْ zَ Oْ` وَاe zَ Oْ ُد ِ اPَqَ Oْ َ` اMَ ¾
َ terganggu dengan adanya sesuatu yang najis yang bisa mengenai
tubuh mereka, dan tentu saja mereka merasa jijik karenanya.
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada Sebagian ulama menerangkan bahwa yang dimaksud dengan jalan
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka adalah yang biasa dilalui, bukan jalan yang sudah tidak difungsikan
kembali (kejalan yang benar).” (ar-Rum: 41) lagi. Demikian pula tempat-tempat yang biasa digunakan
untukberteduh.(‘AunulMa’bud, 1/47)
Agar Lingkungan Tetap Nyaman dan Sehat
Bentuk menyakiti orang pada tiga perbuatan tadi sangat nyata.
Di antara sisi yang mendapatkan perhatian Islam adalah Orang yang buang air pada sumber-sumber air telah mencemari
mewujudkan kenyamanan dan kebersihan lingkungan. Hal ini akan kebersihannya yang bisa menebarkan penyakit. Di samping itu,
tampak jelas dengan contoh contoh berikut. orang yang akan menggunakannya akan merasa jijik sehingga
menghalangi beberapa keperluan mereka.
1. Dilarang buang air besar dan kecil ditengah jalan dan naungan
yang biasa dijadikan untuk berteduh. Dalam hal ini telah datang Demikian pula tempat yang biasa dijadikan sebagai tempat
hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah berteduh. Sama saja apakah itu halte tempat untuk menunggu
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, kendaraan, atau pohon yang biasa digunakan orang untuk
“Orang yang menjadi sebab (terjadinya sesuatu) memiliki hukum Pًvlِzp PًbÈْ َوِإPًPَuMْ Rُ اTُfbَ uَ
ْ اKِ َ َ اTُz
َ uَ ا ْآPَp `ِ lْ ·َ Rِ ت
ِ Pَvpِ ْ¨bُ Oْ وَاg
َ lِvpِ ْ¨bُ Oْن ا
َ ¨ْذُوhُ g
َ hِZO[وَا
(seperti) orang yang melakukan sesuatu.”
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan
Apabila seperti itu keadaannya, lalu bagaimana dengan orang yang mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka
memang sengaja menimpakan mudarat? Dalam kesempatan ini, sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang
kami mengingatkan sebagian orang yang membuka jasa nyata.” (al- Ahzab: 58)
penambalan ban sebagaimana pemberitaan media ada dari
mereka yang sengaja menebarkan ranjau paku di jalan sekitar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cari tetangga yang baik dahulu sebelum membuat rumah.” “Janganlah seorang tetangga melarang tetangganya untuk
menancapkan papan kayu pada temboknya.” (HR. Ahmad, al-
Agar ketenangan dalam hidup bertetangga terus berlangsung, Bukhari, dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu )
kiranya ada beberapa perkara yang semestinya diperhatikan, di
antaranya: Adapun membuang atau menimbun benda berbau di tanahnya
lantas merembes ke tanah orang lain sehingga bangunan menjadi
1. Tidak menggali sumur dekat dengan sumur tetangganya rapuh dan terancam roboh karenanya, hal ini dilarang. (al-Majmu’,
sehingga mengakibatkan sumur tetangga hilang airnya. (al-Mughni, 16/134)
8/181)
Apabila seseorang memiliki pohon yang dahannya menyebar
2. Dilarang membuka lubang angin yang darinya dia bisa melihat hingga melewati tembok orang lain atau di atas rumah tetangga,
secara langsung ke dalam rumah tetangganya atau membangun tetangganya berhak meminta pemilik pohon tersebut agar
bangunan yang tinggi yang bisa menutupi rumah tetangga dan memotong dahannya. (al-Ahkam as-Sulthaniyah, karya Abu Ya’la
tidak mendapatkan sinar matahari dan menghalangi masuknya hlm. 300—301)
cahaya. (al-Wafi’ Syarah al-Arba’in, 235)
Ini adalah sebagian kecil dari perkara yang menunjukkan
3. Dilarang melakukan suatu aktivitas di tempatnya sendiri (rumah keindahan dan kesempurnaan Islam. Ini adalah bukti nyata bahwa
atau pekarangannya) apabila itu menimbulkan mudarat yang nyata Islam tidak hanya mementingkan kebersihan hati saja, tetapi juga
terhadap tetangganya. Misalnya, ia menumbuk gandum di dekat indahnya lahiriah. Sebelum kami akhiri pembahasan ini, kami
Tsauban radhiyallahu anhu maula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Duduk di antara Dua Sujud
sallam pernah meminta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk mengajarkan suatu amalan yang paling dicintai Allah Setelah mengangkat kepalanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
Subhanahuwata’ala atau amalan yangbisa memasukkannya ke sallam duduk bersimpuh dengan menjulurkan telapak kaki kiri dan
dalam surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, duduk di atas kaki kirinya dengan tenang/ thuma’ninah,
sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Maimunah bintu al-Harits
´ Kُ «
ُْ sَ Õ
َ
َ [ َِ ،ِSfِO ْ ِدT«
ُ O َ` ِة اxْ yَ Rِ
َ lْ fَj
َ radhiyallahu anha yang dikeluarkan oleh al-Imam Muslim
rahimahumullah no. 1108. Demikian pula hadits Aisyah
“Hendaknya engkau memperbanyak sujud kepada Allah radhiyallahu anha yang menyebutkan,
Subhanahuwata’ala ,karena tidaklah engkau sujud kepada Allah
Subhanahuwata’ala dengan satu sujud saja melainkan Allah iَvbْ lُ Oْ اSُ fَ|
ْ © ِر
ُ ²
ِ vْ hَ `َى َو
ْ lُOْ اSُ fَ|
ْ ش ِر
ُ `ِ uَ qْ hَ ن
َ Pََوآ
Subhanahuwata’ala akan mengangkat derajatmu karenanya
dengan satu derajat dan Diahapuskan darimu satu kesalahan.” “Beliau menjulurkan ( telapak) kaki kirinya dan menegakkan
(HR. Muslim no. 1093) (telapak) kaki kanannya.”(HR. Muslim no. 1110)
Caranya adalah dengan merenungi keagungan Allah |MuΗ÷qu‘ tβθßϑÅ¡ø)tƒ óΟèδr& ∩⊂⊇∪ ?ΛÏàtã È÷tGtƒös)ø9$# zÏiΒ 9≅ã_u‘ 4’n?tã ãβ#uöà)ø9$# #x‹≈yδ
Subhanahuwata’ala, Rabb sekalian alam,bahwa Dia mencintai
kebenaran dan membenci kebatilan. Barang siapa mengikuti
kebenaran, ia berhak memperoleh ridha-Nya. Allah s−öθsù öΝåκ|Õ÷èt/ $uΖ÷èsùu‘uρ 4 $u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θuŠysø9$# ’Îû öΝåκtJt±ŠÏè¨Β ΝæηuΖ÷t/ $oΨôϑ|¡s% ßøtwΥ 4 y7În/u‘
Subhanahuwata’ala pun akan menjadi penolongnya di duniadan
akhirat, sehingga Allah Subhanahuwata’ala akan memilihkan $£ϑÏiΒ ×öyz y7În/u‘ àMuΗ÷qu‘uρ 3 $wƒÌ÷‚ß™ $VÒ÷èt/ ΝåκÝÕ÷èt/ x‹Ï‚−Gu‹Ïj9 ;M≈y_u‘yŠ <Ù÷èt/
segala sesuatu yang Dia ketahui baik dan mulia baginya hingga
Allah Subhanahuwata’ala mewafatkannya.
ãàõ3tƒ yϑÏ9 $oΨù=yèyf©9 Zοy‰Ïm≡uρ Zπ¨Βé& â¨$¨Ζ9$# tβθä3tƒ βr& Iωöθs9uρ ∩⊂⊄∪ tβθãèyϑøgs†
Allah Subhanahuwata’ala juga akan mengangkat derajatnya,
mendekatkannya kepada- Nya, serta menempatkannya di sisi-Nya öΝÍκÌEθã‹ç6Ï9uρ ∩⊂⊂∪ tβρãyγôàtƒ $pκön=tæ ylÍ‘$yètΒuρ 7πāÒÏù ÏiΒ $Zà)ß™ öΝÍκÌEθã‹ç6Ï9 Ç≈uΗ÷q§9$$Î/
dalam keadaan mulia, diberi nikmat yang langgeng dan kemuliaan
yang abadi, yang angan-angan tidak akan mampu membayangkan
kebesarannya. ßì≈tFtΒ $£ϑs9 y7Ï9≡sŒ ‘≅à2 βÎ)uρ 4 $]ùã÷zã—uρ ∩⊂⊆∪ šχθä↔Å3−Gtƒ $pκön=tæ #‘çßuρ $\/≡uθö/r&
Dan Ya’qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, Sementara itu, yang lain meletakkan ari-ari unta di atas punggung
“Aduhai duka citaku terhadap Yusuf,” dkedua matanya menjadi beliau saat sujud, yang ini memegang kerah bajunya dan
putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan mencekiknya, serta yang ini menusuk hewan tunggangannya
amarahnya (terhadap anak-anaknya). (Yusuf: 84) sehingga tunggangannya memelantingkan beliau. Bahkan,
pamannya sendiri selalu mengikutinya ke mana dia pergi untuk
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diuji dengan mengganggunya dan memperingatkan orang-orang darinya serta
ujian seperti yang telah kita baca pada kisah perjalanan hidup mengatakan bahwa dia (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam)
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam . Allah Subhanahuwata’ala adalah pendusta, orang gila.
bebankan kepada beliau tugas untuk mengajak kaumnya agar
meninggalkan tradisi yang mereka tumbuh di atasnya, yang mereka Ada pula yang menghasut orang orang bodoh untuk mengganggu
ikuti dari nenek moyang mereka, baik berupa perbuatan syirik beliau sehingga melemparinya dengan batu sampai kedua kaki
maupun kesesatan. beliau bercucuran darah. Mereka memboikotnya bersama
keluarganya dalam waktu lama di sebuah lembah agar mati
Dengan tegas beliau mengajak mereka secara sembunyi ataupun kelaparan. Mereka menyiksa para pengikutnya dengan siksaan
dengan terang-terangan, siang dan malam berkeliling di tempat- yang beraneka ragam. Di antara mereka ada yang mereka
tempat perkumpulan mereka dan desa-desa mereka. Terus beliau baringkan di atas pasir yang panas saat terik matahari tanpa diberi
melakukan itu selama tiga belas tahun, sedangkan mereka justru air.
menyakiti beliau dengan sekeras kerasnya.
Di sisi lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diuji dengan wafatnya (diterjemahkan oleh Qomar Suaidi ZA dar ikitab al-Qa’idila
kedua orang tuanya saat beliau masih kecil, lalu kakeknya, lalu Tashihil‘Aqaid)
pamannya yang dahulu melindunginya, lalu istrinya yang selama itu
menenteramkannya dan meringankan bebannya. Kemudian
cobaan terus menimpanya—dan perincian masalah ini panjang—
padahal beliau adalah pemuka anak Adam, bahkan yangpaling
dicintai oleh Allah Subhanahuwata’ala.
Perhatikanlah ini semua, agar kita mengetahui dengan sebenar- Maktabah IMU http://islamicandmedicalupdates.blogspot.com
benarnya bahwa apa yang kita perebutkan matimatian berupa Asy Syariah Online www.asysyariah.com
kenikmatan dunia berikut kedudukannya, ternyata tidak ada artinya
di hadapan keridhaan Allah Subhanahu wata’ala dan kenikmatan
yang abadi di sisi-Nya. Apa yang kita hindari, seperti kesengsaraan
dunia dan kesusahannya, ternyata juga tidak berarti apa-apa
dibandingkan dengan kemurkaan Allah Subhanahuwata’ala,
kemarahan-Nya, dan kekekalan di neraka jahannam.