Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Praktek Hukum Internasional
Disusun Oleh :
Kelompok : 4 ( Empat )
Kelas : I
Semester : 6
FAKULTAS HUKUM
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Sengketa perdata Internasional Antara Dua
Perusahaan Terkait Hak Kekayaan Intelektual”. ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa
pula kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Danial.S.H., M.H yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai “Sengketa perdata Internasional Antara Dua Perusahaan Terkait Hak
Kekayaan Intelektual”. Selain itu makalah ini juga nantinya diharapkan dapat
memberikan wawasan yang luas serta ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah
kami ini dapat kami perbaiki untuk menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Dan kami
juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan
kritik serta saran dari pembaca, Maka dari itu kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.3. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
A. Duduk Perkara....................................................................................................5
2.3. Apakah Keputusan yang telah dihasilkan disalah satu negara dengan perkara
yang sama dapat dijadikan Yurisprudensi di Negara lain..............................................8
A. Penyelesaian Perkara..........................................................................................8
Kesimpulan..................................................................................................................12
Saran............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................iv
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Apple dan Samsung semenjak tahun 2011 lalu tengah terlibat masalah
pelanggaran Hak Paten. Kedua belah pihak terus saling mengajukan klaim ke muka
pengadilan. Dalam kurun waktu satu tahun, kedua perusahaan ini telah membawa
kasusnya ke pengadilan- pengadilan di beberapa negara, yaitu Negara Bagian
California, Jepang, Australia, dan Belanda. Hasil dari persidangan sebagian
dimenangkan oleh Apple dan sebagian lagi dimenangkan oleh Samsung, membuat
kasus ini seolah tidak akan pernah memiliki ujung pangkal.
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kronologi atau fakta – fakta hukum yang terjadi antara Perusahaan
Apple dan Samsung pada Tahun 2011 ?
2. Bagaimana Duduknya Perkara antara Perusahaan Apple dan Samsung ?
3. Apakah Keputusan yang telah dihasilkan disalah satu negara dengan perkara
yang sama dapat dijadikan Yurisprudensi di Negara lain ?
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
April 2011 Samsung telah bersaing dengan Apple dengan memasarkan produk
andalannya masing-masing di pasar gadget Amerika Serikat. Tetapi persaingan
“sportif” itu berubah saat pihak Apple pada tanggal 15 April 2011 melayangkan
gugatan kepada Samsung karena perusahaan asal negeri Ginseng ini dianggap telah
meniru desain dari iPhone. Selang beberapa hari giliran Samsung yang menggugat balik
Apple karena dianggap telah meniru teknologi 3G dan wireless dari Samsung. Kedua
kasus tuntutan tersebut digabungkan dan telah disidangkan di pengadilan Korea Selatan,
Australia, Jepang, Jerman dan juga Amerika Serikat. Mei 2011 Pengacara dari pihak
Samsung meminta kode dan data dari iPhone 5 dan iPad 3 karena Samsung mencurigai
bahwa produk Apple yang akan datang ini telah meniru konsep yang dimiliki dari
Samsung dan akan membahayakan produk Samsung terbaru nantinya. Pengadilan
menolak permintaan dari Samsung mengenai data iPhone 5 dan iPad 3 ini. Agustus
2011 Samsung mengalami tamparan pertama setelah pengadilan Jerman melarang
penjualan dari Galaxy Tab 10.1 di seluruh Eropa terkecuali Belanda.
Belum cukup yang dialami Samsung karena pengadilan Jerman juga meminta
penjualan dari Galaxy S, Galaxy S-2, Galaxy Ace di Jerman ikut dihentikan.September
2011 Penjualan Samsung Galaxy Tab 10.1 dihentikan karena dianggap melanggar hak
paten, desain, tampilan dan nuansa dari iPad. Oktober 2011Di bulan ini perang paten
terjadi di Australia setelah pengadilan di sana memutuskan untuk melarang penjualan
dari Galaxy Tab 10.1. Samsung melalui produk tabletnya tersebut dianggap telah
meniru teknologi layar sentuh dan sistem pengendaliannya dari Apple. November 2011
Samsung membalas Apple dengan meminta data dan kode dari iPhone 4S untuk
dievaluasi dan meminta pengadilan menyetujui penundaan penjualan iPone 4S di pasar
gadget Australia. Apple membalasnya lagi dengan meminta pengadilan Jerman untuk
melarang Galaxy Tab 10.1N terbaru yang sudah didesain ulang oleh Samsung karena
juga dianggap telah meniru desain dari iPad. Namun pengadilan Australia
menggugurkan tuntutan dari Apple dan akhirnya Samsung Galaxy Tab 10.1 diijinkan
untuk dipasarkan di Australia pada bulan Desember 2011.Desember 20119 Desember
penjualan Galaxy Tab 10.1 dimulai. Tetapi perang Apple vs Samsung belum berakhir.
Kedua perusahaan sama-sama telah mengeluarkan biaya yang sangat besar. Ini bukan
lagi sekedar masalah produk dan paten tetapi masalah harga diri dan gengsi dari kedua
nama produsen gadget dunia. Januari 2012 Sejalan dengan persaingan Apple vs
Samsung di pasaran teknologi gadget, persaingan juga masih terjadi di meja hijau.
Apple kembali melayangkan gugatan kepada Samsung dengan memberikan bukti
berupa kode desain dan data sertifikat resmi dua produk mereka yang dianggap ditiru
oleh 10 jenis produk smartphone besutan Samsung.Februari 2012Pengadilan Jerman
memutuskan Galaxy Tab 10.1N tidak mirip dengan iPad. Samsung membuat Galaxy
Tab 10.1N ini didesain ulang khusus untuk pasar gadget Jerman dengan mengubah
materi dan desain tampilannya.
A. Duduk Perkara
Persengketaan antara dua perusahaan besar yaitu Apple dan Samsung terkait
beberapa hak kekayaan intelektual produk smartphones dan komputer tablet mereka
dimulai sejak dua tahun terakhir yaitu pada saat Samsung mulai menggunakan dan
mengembangkan teknologi android pada alat-alat komunikasi yang diproduksinya.
Penggunaan teknologi android ini membuat smartphones dan tablet keluaran Samsung
dapat mengoperasikan beberapa fitur yang dianggap menyerupai smartphones dan tablet
keluaran Apple yang telah terlebih dahulu diproduksi.
Samsung juga mengajukan gugatan pada bulan Juni 2011 di Pengadilan Distrik
Pusat Seoul. Pengadilan menerima gugatan dari pihak Samsung dan Apple dimana
keduanya mengklaim bahwa pihak lawan melakukan peniruan atas produk mereka. Pada
akhir Agustus 2012, hakim mengeluarkan putusan split, dimana Apple dinyatakan
melanggar dua hak paten atas sistem nirkabel Samsung dan Samsung diputuskan
melanggar satu paten milik Apple yaitu fitur bounce-back. Pengadilan memutuskan
untuk melarang sementara peredaran beberapa produk Apple dan Samsung yang
terbukti melakukan pelanggaran.
1. Yurisdiksi Pengadilan
Walaupun kedua perusahaan baik Apple Inc. dan Samsung Electronics Ltd.Co dapat
mengajukan gugatan melalui anak perusahaannya, pengajuan gugatan di beberapa
negara tersebut adalah tidak efektif karena membutuhkan waktu dan biaya yang banyak
selain itu dapat dilihat bahwa terdapat beberapa putusan yang berbeda.
Penyelesaian sengketa HKI melalui jakur litigasi seperti yang dilakukan oleh kedua
perusahaan tersebut secara filosofis didasari bahwa pengadilan adalah benteng terakhir
keadilan dan kepastian hukum yang menjadi tujuan para pihak. Akan tetapi dalam kasus
Apple vs Samsung ini juga dilatarbelakangi oleh persaingan bisnis sehingga saling
gugat menggugat antara kedua perusahaan ini terus berlangsung
2.3. Apakah Keputusan yang telah dihasilkan disalah satu negara dengan perkara
yang sama dapat dijadikan Yurisprudensi di Negara lain
A. Penyelesaian Perkara
Penggunaan Putusan Pengadilan Salah Satu Negara Dengan Perkara yang sama
Sebagai Yurisprudensi di Negara Lain. Yurisprudensi berasal dari kata iuris prudential
dalam bahasa latin yang berarti pengetahuan, jurisprudentie dalam bahasa Belanda yang
berarti peradilan dan jurisprudence dalam bahasa Perancis yang berarti ilmu hukum.
Berdasarkan arti kata tersebut beberapa sarjana menjabarkan yurisprudensi sebagai
penggunaan putusan pengadilan terdahulu sebagai sumber hukum. Dalam sistem
common law, yurisprudensi diterjemahkan sebagai suatu hubungan hukum positif dan
hubungannya dengan hukum lain. Sedangkan dalam sistem civil law diterjemahkan
sebagai putusan-putusan hakim terdahulu yang telah berkekuatan hukum tetap dan
diikuti oleh para hakim atau badan peradilan lain dalam memutus perkara atau kasus
yang sama Putusan pengadilan yang dapat digunakan sebagai yurisprudensi adalah
putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum yang tetap dan mengikat, baik
itu putusan pengadilan nasional, putusan pengadilan regional, putusan pengadilan
internasional maupun putusan badan arbitrase. Tujuan dari hukum yurisprudensi adalah
menghindari disparitas putusan hakim dalam perkara yang sama.
Terdapat dua sistem hukum yang secara umum menjadi basic legal system yaitu
Common Law System (Anglo-American Legal System) yang didominasi hukum tak
tertulis dan presedent (putusan pengadilan terdahulu) dan kedua, civil law (Continental
Europe Legal System), yang didominasi oleh hukum perundang-undangan. Negara-
negara commonlaw dengan dasar ideologis hukum natural, putusan-putusan pengadilan
umumnya spesifik berdasarkan keadaan yang terjadi saat ini dan kasus yang dihadapi.
Yurisprudensi merupakan salah satu sumber hukum yang dikenal dalam hukum
internasional maupun hukum nasional negara-negara pada umumnya. Dalam hal
penggunaan putusan pengadilan dari negara lain oleh putusan pengadilan nasional suatu
negara walaupun dengan kasus yang sama sangat jarang karena memperhatikan hukum
positif tiap negara yang berbeda dan lebih mengutamakan untuk menggunakan
yurisprudensi nasionalnya serta beberapa faktor lain seperti perbedaan tujuan hukum
tiap negara sehingga belum tentu putusan pengadilan tersebut dapat diterima oleh
pengadilan di negara lain. Namun tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan
yurisprudensi asing sebagai bahan pertimbangan hakim dalam memutus suatu perkara
seperti salah satunya ketika Mahkamah Agung Zimbabwe yang menggunakan
yurisprudensi pengadilan HAM Eropa di Strasbourg dalam kasus Ncube vs The State.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menggunakan yurisprudensi asing adalah :
Terkait dengan kasus Apple vs Samsung dimana terdapat kesamaan kasus yang
diputuskan oleh pengadilan di beberapa negara, dalam hal penggunaan yurisprudensi
asing hakim setidaknya harus memperhatikan beberapa hal :
PENUTUP
Kesimpulan
Istilah Hak Kekayaan Intelektual selanjutnya disingkat HKI merupakan terjemahan dari
Intellectual Property Right (selanjutnya disebut IPR) yang dideskripsikan sebagai hak
atas kekayaan yang timbul karena kemampuan intelektual manusia.
Putusan pengadilan suatu negara dengan kasus yang sama dapat digunakan oleh
pengadilan negara lain sebagai yurisprudensi dengan ketentuan :
a. Tidak bertentangan dengan hukum positif negara termasuk pula dengan
memperhatikan ketertiban umum.
b. Apabila tidak ditemukan aturan terkait kasus yang diperkarakan dalam
hukum nasional suatu negara dan putusan pengadilan asing tersebut
menyangkut kasus yang serupa.
c. Putusan yang dijadikan yuriprudensi tersebut haruslah putusan yang inkrach,
sehingga umumnya putusan yang dijadikan yurisprudensi adalah putusan dari
pengadilan yang lebih tinggi atau pengadilan regional.
Putusan tersebut telah digunakan oleh masyarakat internasional atau telah menjadi suatu
kebiasaan internasional.
Saran
Putusan dari negara lain dapat dijadikan yurisprudensi oleh suatu pengadilan lain
apabila terdapat pokok perkara yang sama. Ketentuan ini seharusnya menjadi
pertimbangan khususnya oleh pengadilan-pengadilan dimana kedua perusahaan tersebut
berperkara. Sehingga menghindarkan terjadinya pengambilan putusan yang bersifat
objektif karena penyelesaian perkara yang ditempuh di banyak negara.
DAFTAR PUSTAKA
Hasbir Paserangi, Hak Atas Kekayaan Intelektual. Buku Ajar. Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin.
Sefriani, 2011, Hukum Internasional (Suatu Pengantar). Cet.II, Rajawali Pers, Jakarta.
Rachmadi Usman. 2003. Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan
Dimensi Hukumnya di Indonesia. Bandung: Alumni.
Titik Triwulan Tutik. 2008. Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta:
,Kencana.
HASIL LAPORAN KELOMPOK 4
Judul Makalah :
Anggota Kelompok :
Note : Semua Mengerjakan Makalah Dan Power Point Serta ikut dalam Pelaksanaan
Presentasi / Diskusi di Kelas Online Praktek Hukum Internasional
2. M.Armand P 1111180129
3. Geraldus M 1111180288