Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 : EKONOMI MONETER

Silakan Anda kerjakan Tugas 1 ini dan upload ditempat yang telah disediakan.
Angka dalam kurung menunjukkan nilai maksimum dari setiap soal.

1. Sebutkan empat fungsi uang ? (10)


2. Jelaskan proses penciptaan uang beredar ? (10)
3. Sebutkan fungsi Bank Umum ? (10)
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank ? (15)
5. Sebutkan dan jelaskan tiga motif teori permintaan uang menurut Keynes ? (15)
6. Jelaskan perbedaan antara teori permintaan uang klasik dengan teori
permintaan uang Friedman ? (10)
7. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang ? (15)
8. Jelaskan ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang ? (15)
Nama : Laurina Martha Hariyanti

NIM : 031050063

Mata Kuliah : Ekonomi Moneter

Jawaban 1-8

1.) Fungsi uang saat ini memiliki banyak fungsi pada masyarakat yaitu:

 Uang sebagai alat tukar-menukar 


 Uang sebagai satuan nilai
 Uang sebagai standar / Ukuran Pembayaran Yang Tertunda
 Uang Sebagai alat Penyimpanan Nilai Kekayan.

2.) Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal perecetakan uang uang beredar. Yang
pertama berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh oleh otoritas
moneter atau Bank Sentral. Sedangkan pandangan kedua berpendapat selain otoritas
moneter, lembaga lain sperti bank umum dan perilaku masyarakat ikut menentukan
besarnya jumlah uang yang beredar.
Menurut pandangan pertama, jumlah uang yang beredar (JUB) sepenuhnya
ditentukan oleh otoritas moneter. Hal ini berarti bahwa jumlah uang yang
beredar bersifat otonom, dalam arti bahwa jumlah uang beredartersebut tidak
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pasar uang.
Menurut pandangan kedua, jumlah uang yang beredar bukan hanya ditentuka
oleh otoritas moneter melainkan juga oleh kebijakan bank-bank umum.
Dengan demikian yang mempengaruhi julah uang yang beredar selain
dipengaruhi instrumen-instrumen yang bersifat otonom yang dilakukan
otoritas moneter juga oleh kebijakan bank umum dalam menentukan tingkat
bunga pasar uang.

3.) Fungsi Bank Umum antara lain:


Penciptaan Uang
Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Penghimpun Dana Simpanan Masyarakat.
Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Pemberian Jasa-Jasa Lainnya.

4.) Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank Terdiri dari:


 Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat.
 Perusahaan Asuransi Di Indonesia Perasuransian diatur dalam UU No. Tahun 1992
yang mana disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara
dua belah pihak atau lebih dimana pihak penganggung mengingkatkan diri kepada
tertanggung dengan mnenerima premi asuransi untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karna kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan / tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mngkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
 Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
 Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.
 Perusahaan Modal Ventura kegitan usaha modal ventura dilakukan secara terpisah
dari bidang usaha pembiayaan. Bersamaan dengan itu untuk memasyarakatkan modal
ventura maka disetiap ibu kota provinsi didirikan perusahaan modal ventura daerah.
 Perusahaan Penjamin merupakan kegiatan usaha yang realatif baru dalam lingkup
lembaga keuangan bukan bank. Fungsi perusahaan penjamin dalm proses
intermediasi perbankan saat ini dapat dikatakan masih sangat terbatas dan relatif
belum signifikan. Bidang usaha perusahann penjamin adalah melakukan kegiatan
dalam bentuk pemberian jasa penjamin untuk menanggung pembayaran kewajiban
keuangan terjamin, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatanya
kepada penerima jaminan yang timbul dari transaksi kredit, sewa guna usaha, anjak
piutang,pembiayaan konsumen dan pembiayaan dengan pola bagi hasil serta
pembelian barang secara angsuran.
 Pegadaian merupakan lembaga yang menyalurkan pinjaman dengan pengikatan cara
gadai yang telah dikenal sejak pemerintahan hindia belanda. Tugas pokok perum
pegadaian adalah untuk menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan memberi
uang pinjaman berdasarkan hukum gadai.

5.) Motiff Permintaan Uang menurut Keyness diklasifikasikan menjadi 3 motif yaitu :

1.    Motif transaksi (transaction motive), motif ini timbul karena uang digunakan untuk
melakukan pembayaran secara reguler terhadap transaksi yang dilakukan. Besarnya
permintaan uang untuk tujuan transaksi ini ditentukan oleh besarnya tingkat pendapatan
(MDt = f(Y), artinya semakin besar tingkat pendapatan yang dihasilkan, maka jumlah uang
diminta untuk transaksi juga mengalami peningkatan demikian sebaliknya.

MD = k . P . Q

2.    Motif berjaga-jaga (precautionary motive), selain untuk membiayai transaksi, maka uang
diminta pula oleh masyarakat untuk keperluan di masa mendatang yang sifatnya berjaga-
jaga. Besarnya permintaan uang untuk berjaga-jaga ditentukan oleh besarnya tingkat
pendapatan pula. Semakin besar tingkat pendapatan permintaan uang untuk berjaga-jaga pun
semakin besar. MDp = f(Y)

3.    Motif spekulasi (speculation motive), pada suatu sistem ekonomi modern diman lembaga
keuangan masyarakat sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat mendorong
masyarakatnya untuk menggunakan uangnya bagi kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau
digunakan untuk membeli surat-surat berharga, seperti obligasi pemerintah, saham, atau
instrumen lainnya. Faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan uang dengan motif ini
adalah besarnya suku bunga, dividen surat-surat berharga, ataupun capital gain, fungsi
permintaannya adalah MDs = f(i).

6.) Teori permintaan uang klasik  sebenarnya adalah teori mengenai permintaan dan
penawaran akan uang, beserta interaksi antara keduanya. pada teori ini berfokus  pada
hubungan antara penawaran uang atau jumlah uang beredar dengan nilai uang atau
tingkat harga. Hubungan dua variable dijabarkan lewat konsepsi teori mengenai
permintaan akan uang  

Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut:

M.V = P.T

Dimana: M = Jumlah Uang Beredar (JUB)


              V = Perputaran uang dari satu orang ke orang lain dalam satu    periode
              P = Harga barang
              T = Volume barang yang diperdagangkan
Teori permintaan uang friedman, menyatakan bahwa uang pada prinsipnya merupakan salah satu
bentuk kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan lainnya.
Permintaan uang tergantung pada tiga hal yaitu : total kekayaan yang dimiliki, dalam segala
bentuk kekayaan ini merupakan kendala anggaran
harga dan keuntungan (Return), dari masing-masing bentuk kekayaan
selera dan preferensi pemilik kekayaan.  
Kesimpulan  
Dari pembahasan di atas dapat di ketahui bahwa teori uang klasik adalah permintaan dan
penawaran akan uang secara riil sedangkan teori uang menurut friedman adalah kekayaan dalam
bentuk obligasi, saham , surat berharga dan bentuk kekayaan lainnya.  

7.) Faktor yang mempengaruhi penawaran uang antara lain:


1 Tingkat Bunga
Tingkat bunga merupakan faktor utama yang memprngaruhi jumlah uang yang beredar.
Tingginya tingkat bunga menyebabkan biaya produksi meningkat yang pada gilirannya
menyebabkan dunia usaha menjadi lesu. Ketika suku bunga menrun maka masyarakat akan
cenderung mengambil uangnya dibank untuk di investasikan kepada sektor rill, sehingga
jumlah uang yang beredar meningkat. Namun saat tingkat suku bunga meningkat maka
masyarakat cenderung menabung dibank, sehingga uang beredar mengalami perunan.
Dengan adanya fluktuasi tingkat suku bunga tersebut dapat mempengaruhi jumlah uang yang
beredar meningkat. Akan tetapi saat tingkat suku bunga meningkat, maka masyrakat akan
cenderung menabung uang yang dimiliknya di bank. Sehingga jumlah uang yang beredar
mengalami penurunan. Dengan adanya fruktasi tingkat suku bunga tersebut dapat
mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
 
2. Tingkat Inflasi 
 Tingkat inflasi yang meningkat mengakibatkan  jumlah uang yang dibituhkan dalam
kegiatan transaksi perekonomian meningkat sehingga meningkat pula jumlah uang yang
beredar pula meningkat. Demikian pula sebaliknya , akan tetapi ketika tingkat inflasi yang
terjadi itu tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah
dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jas yang ditawarkannya.
 
3. Pendapatan Nasioanal
Bila pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang
yang beredar. Dengan tujuan untuk menggaorahkan dunia perbankan  dan dunia usaha
(melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga)
 
4.  Nilai Tukar Rupiah 
Jika nilai tukar rupiah menurun, maka pemerintah akan menurukan jumlah rupiah yang
beredar, sehingga sesuai dengan hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat
bunga akan naik dan nilai rupiah pun akan meningkat.
 
8.) Naik turunnya angka pelipat ganda uang sangatlah dipengaruhi oleh tiga determinasi
angka pelipat uang antara lain:
 Currency ratio adalah rasio uang kartal dan uang giral, besarnya currenct ratio ini
pada umumnya berkaitan dengan dengan perilaku masyarakat dalam menentukan
pilihan diantara memegang uang kartal maupun uang giral. Dalam hal ini terdapat
beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku masyarakat tersebut
diantaranya biayan pemegangan, kenyamanan dan keamanan dalam mempergunakan
uanga kartal maupun uang giral.
 Time and Saving Deposit Ratio adalah rasio dari tabungan dan deposito (uang
kuasa) atas uang giral. Besarnya time and saving deposit ratio ini depengaruhi oleh
biaya relatif (opportunity cost), pendapatan masyarakat, serta inovasi atau kemajuan
layanan dari sektor perbankan.
 Reserve Ratio adalah rasio cadangan bank atas total simpanan yang terdiri atas uang
kartal dan uang kuasi. Reserve ratio dapat dikelompokkan menjadi 2 komponen yaitu
rasio cadangan resmi atas simpanan masyarakat (legal reserve ratio) yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh otoritas moneter dan
rasio kelebihan cadangan atas simpanan masyarakat (excess reserve ratio) yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai keperluan yang dibutuhkan perbankan akan likuiditas
dalam jangka pendek.

Anda mungkin juga menyukai