Anda di halaman 1dari 2

terdapat 4 langkah yang harus dilalui untuk menjadi investor saham:

1. Siapkan Dokumen Pendukung. Pertama-tama siapkan copy dokumen


pribadi sebagai pendukung formulir pendaftaran sebelum berinvestasi, antara
lain: Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan
buku tabungan (halaman depan nomer rekening), serta materai Rp 6.000
minimal 2 buah.

2. Isi Formulir di Salah Satu Perusahaan Sekuritas. Setelah copy dokumen


lengkap, calon investor tidak dapat serta merta mendaftar dan bertransaksi di
BEI, akan tetapi harus melalui perantara (broker) atau perusahaan sekuritas
dengan membawa dokumen asli tersebut di atas untuk mendaftar sebagai
nasabahnya.

Ada sekitar 124 perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI dan diawasi


Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya, calon investor akan diarahkan
untuk mengisi formulir pembukaan rekening (Opening Account) & formulir
Rekening Dana Investor (RDI) dari salah satu Bank yang berkerjasama.

Setelah dokumen dan formulir diisi lengkap, perusahaan sekuritas harus


melakukan proses penelaahan calon investor atau proses know your
customer (KYC).

Setelah disetujui menjadi nasabah, calon investor akan mendapatkan e-


mail berupa username & password untuk masuk ke sistem aplikasi jual beli
saham (jika terdapat fasilitas online trading). 

Nasabah baru tersebut juga akan mendapat nomor Single Investor


Identification (SID) berupa kartu dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) yang disalurkan melalui perusahaan sekuritas.
3. Setor Dana. Pihak Sekuritas akan menginformasikan nomor rekening bank
kepada calon investor sebagai saldo awal bertransaksi saham. Masing-
masing perusahaan sekuritas memiliki kebijakannya sendiri mengenai nilai
deposit yang harus disetorkan. 

Calon Investor menyetorkan dana ke nomor Rekening Dana Investor (RDI)


atas nama calon investor sendiri, bukan atas nama orang maupun pihak lain.

4. Siap Berinvestasi. Setelah ketiga tahapan dilalui, investor dapat memilih


634 perusahaan terdaftar (emiten) yang masuk dalam konstituen Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG). Perlu diketahui bahwa tidak semua saham
yang diperdagangkan memiliki likuiditas volume yang memadai alias
sahamnya mudah untuk diperjualbelikan. 

Investor dapat menggunakan indeks yang dibuat Otoritas Bursa maupun


pihak lainnya sebagai alat bantu dalam berinvestasi seperti kumpulan saham
yang terdapat dalam indeks LQ45, IDX30, IDX80, Jakarta Islamic Index (JII),
Pefindo25, MNC36 serta indeks-indeks lainnya.

Anda mungkin juga menyukai