Dani Irfansyah PKL 1 Benar
Dani Irfansyah PKL 1 Benar
TNI AU SOEMITRO
Oleh :
DANI IRFANSYAH
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
TNI AU SOEMITRO
Oleh :
Mengetahui / Menyetujui
Kepala Sekolah
ii
MOTTO/SEMBOYAN
sebagai kelebihan
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Ruhah Sakit dengan baik dan lancar.
Peraktek Kerja Lapangan (PKL) yang saya lakukan Rumah Sakit TNI AU
keterampilan, dan pengalaman dalam pengolahan rumah sakit kepada siswa serta
dengan baik dan lancar tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak pada
Nusantara yang telah memberikan izin saya untuk bisa melaksanakan kegiatan
Surabaya yang sudah memberikan izin kepada saya untuk bisa mengikuti Praktik
yang telah membimbing saya dalam kegiatan PKL dan mengerjakan laporan ini.
iv
4. Sri Utaminingsih, Amd. Kep selaku pembimbing ruangan saya juga di
Keperawatan yang telah memberi arahan dalam kegiatan PKL dan dalam
sekolah yang telah membimbing saya dalam kegiatan PKL dan mengerjakan
laporan ini.
ilmu, bimbingan, serta bantuan kepada saya selama pelaksanaan kegiatan Praktek
v
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR .......................................................................vi
vi
BAB IV SIMPULAN DAN PENUTUP ..........................................26
LAMPIRAN ......................................................................................29
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini kami laksanakan selama satu bulan pada
Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya yang telah menerima saya sebagai
Sakit TNI AU Soemitro Surabaya Terima kasih kepada bapak ibu guru SMK
dukungan yang baik kepada kami dan kerja sama kelompok pembuat
laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang sudah
siswa siswi yang membaca laporan ini dapat banyak belajar. Saya
menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya
Penulis
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
siswa dalam bidang kompetensi yang dipilihnya. Selain itu, Praktik Kerja
Lapangan (PKL) juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu dalam dunia
kerja agar di masa mendatang para siswa dapat bersaing dalam dunia kerja yang
semakin ketat seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki
kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era kemajuan
yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada para siswa dan siswi
mengenai dunia kerja yang akan dihadapinya kelak. Dimana dalam bidang
1.2 Tujuan
secara komprehensif sesuai dengan standart dan etika keperawatan yang telah
1
1.2.2 Tujuan Khusus
Kompetensi dasar :
1.3 Manfaat
Dapat dijadikan tambahan ilmu dan informasi bagi Rumah Sakit TNI
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit TNI AU Soemitro Surabaya dan
digunakan sebagai referensi bagi adik-adik kelas saya kelak dalam pembuatan
laporan.
SMK Kesehatan Nusantara Surabaya dan terjun ke dunia kerja siswa tidak
2
2. Dapat menambah keterampilan dan pengalaman dalam dunia kesehatan
1.4 Waktu
Lapangan (PKL) :
3
BAB 2
TINJAUAN UMUM
Sejarah awal Kesehatan Lanud Muljono dimulai pada tahun 1958 ketika
dilakukan timbang terima rumah Jl. Serayu No.17 Surabaya antar Belanda dengan
Pejabat AURI yang diwakili oleh LU-II Soemitro. Penyerahan surat sertifikat dan
(rumah sakit).
Pada periode 1967-1971, pada saat pakes di jabat oleh LU-I dr. Rahardjo M.
(satu) kamaro perasi dan tahun 2002 menjadi 2 (dua) kamar operasi, seiring
dengan datangnya alat-alat baru dari Dinas Kesehatan TNI AU serta menambah
4
Apotik/Farmasi, juga dilakukan pengembangan dengan membuka layanan Klinik
Sartono Kiswari, Sp.S, antara tahun 1983 sampai dengan tahun 1996. Selanjutnya
jabatan Karumkit diserah terimakan kepada Mayor Kes drg. M. Martono (1996-
2002), Mayor Kes dr. Benny H. Tumbelaka, SpBO (2002-2004), Mayor Kes dr.
Mayor Kes dr. Mukti Arja Berlian, Sp.PD (2011-2014), Mayor Kes dr. Erna
Emlijah, Sp.M, MARS, (2014-2016), Mayor Kes dr. Markus Kaban, Sp.PK
(2016-2017), Mayor Kes dr. Endah Wiranty, Sp.KP (2017-2019), Kapten Kes
a. Perawatan Intensif
5
5. Pengelolaan Limbah
b. Limbah padat dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak ke-II yaitu
sakit tahun 2006 oleh Departeman Kesehatan yaitu Rumah Sakit Soemitro
2.2.1 Visi
2.2.2 Misi
2.3 Motto/Semboyan
6
2.4 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT TNI AU SOEMITRO SURABAYA
7
2.5 Fasilitas
1. UGD 24 jam
2. Poli Gigi
3. Poli Spesialis
4. Kamar Bersalin/BKIA
5. Ruang Neonatus
6. Apotik/Farmasi 24 jam
7. Laboratorium 24 jam
9. Kamar Operasi
10. Ambulance
13. Fisioterapi
8
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui/Menyatujui
9
BAB 3
STUDI KASUS
2.1.1 Definisi
hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda
dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut
teratur, antara periode demam dan periode suhu normal serta subnormal.
Selama demam remiten, terjadi fluktuasi suhu dalam rentang yang luas
(lebih dari 2°C) dan berlangsung selama 24 jam, dan selama itu suhu tubuh
berada di atas normal. Pada demam kambuhan, masa febril yang pendek
hari. Selama demam konstan, suhu tubuh akan sedikit berfluktuasi, tetapi
10
Tanda-tanda klinis demam dapat bervariasi, bergantung pada awitan,
akibat adanya perubahan set point pada mekanisme pengontrolan suhu yang
diatur oleh hipotalamus. Pada kondisi normal, ketika suhu inti naik diatas
37°C, laju pengeluaran panas akan meningkat sehingga suhu tubuh akan
turun ke tingkat set point. Sebaliknya, ketika suhu inti kurang dari 37°C,
laju produksi panas akan meningkat sehingga suhu tubuh akan naik ke
tingkat set point. Dalam keadaan ini termostat hipotalamus berubah secara
tiba-tiba dari tingkat normal ke tingkat yang lebih tinggi akibat pengaruh
kerusakan sel, zat-zat pirogen, atau dehidrasi pada hipotalamus. Selama fase
hipertermia.
berkepanjangan.
dari 38°C yang menetap selama lebih dari delapan hari dengan penyebab
yang sudah atau belum diketahui. Tiga penyebab terbanyak demam pada
11
keganasan. Walaupun infeksi virus sangat jarang menjadi penyebab demam
Pediatri,2008).
hipertermia atau demam pada anak terjadi karena reaksi transfusi, tumor,
& Almeida, 2008, dalam Setiawati, 2009).Hipertermi berat (suhu lebih dari
12
Metabolisme yang meningkat membutuhkan oksigen tambahan. Jika tubuh
suhu tubuh bila anak mengalami demam. Selama ini kompres dingin atau es
menjadi kebiasaan para ibu saat anaknya demam. Selain itu, kompres
tidak turun bahkan naik dan dapat menyebabkan anak menangis, menggigil,
seka. Teknik ini menggunakan kompres blok tidak hanya disatu tempat saja,
besar. Selain itu masih ada perlakuan tambahan yaitu dengan memberikan
klien ini akan semakin kompleks dan rumit dibandingkan dengan teknik
13
yang lain. Namun dengan kompres blok langsung diberbagai tempat ini
1. ISPA
a. Pengertian
sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak anak dan
lansia.
oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus
dan antibiotik.
1) Rhinovirus
14
3) Adenovirus
4) Parainfluenza virus
5) Virus influenza
b. Penyebab
Penyebab ISPA adalah infeksi virus atau bakteri pada saluran pernafasan.
Walaupun sering disebabkan oleh virus ada beberapa jenis bakteri yang juga bisa
1) Streptococcus
2) Haemophilus
3) Staphylococcus aureus
4) Corynebacterium diphteriae
5) Mycoplasma pneumoniae
6) Chlamydia
Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak
dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam percikan
liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang lain.
Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga dapat
15
c. Tanda dan gejala
Gejala dari infeksi saluran pernafasan akut berlangsung antara 1-2 minggu.
1) Batuk
2) Bersin
3) Pilek
4) Hidung tersumbat
5) Nyeri tenggorokan
6) Sesak nafas
7) Demam
8) Sakit kepala
9) Nyeri otot
d. Penatalaksanaan
kompres hangat, perbanyak minum air putih, irigasi nasal, dan terapi
medikamentosa.
2. Febris
a. Pengertian
ketika individual mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh terus
menurus lebih dari 37,8 °C peroral atau 37,9°C perrectal karena faktor eksternal.
16
Sedangkan menurut ( Ann M Arivin. 2000 ) Suhu tubuh dapat dikatakan
normal apabila suhu 36,5 °C – 37,5 °C, febris 37 °C - 40 °C dan febris > 40 °C.
Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi dan berinteraksi
dengan mekanisme hospes. Pada perkembangan anak demam disebbkan oleh agen
mikrobiologi yang dapat dikenali dan demam menghilang sesudah masa yang
pendek.
suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan
dengan adanya demam dapat menyerang system tubuh. Selain itu demam
besar kondisi febris yang terjadi pada bayi serta anak disebabkan oleh virus, dan
anak sembuh tampa terapi spesisfik. Namun infeksi bakteri serius seperti
tanda yang menunjuk pada suatu lokasi. Tantangan bagi klinis adalah melakukan
infeksi virus.
atau beresiko kenaikan suhu tubuh terus menerus lebih dari batas normal suhu
tubuh yaitu < 37,5 °C, dan demam juga dapat berperan penting terhadap
17
peningkatan perkembangan imunitas dalam membantu pemulihan atau pertahanan
terhadap infeksi, demam dapat terjadi karena berbagai proses infeksi dan non
1) Klasifikasi
a) Fever
b) Hyperthermia
Keabnormalan suhu tubuh yang tinggi secara intensional pada makhluk hidup
sebagian atau secara keseluruhan tubuh, seringnya karena induksi dari radiasi
c) Malignant Hyperthermia
Peningkatan suhu tubuh yang cepat dan berlebihan yang menyertai kekakuan otot
b. Penyebab
reaksi yang timbul pada tubuh, dan menandakan bahwa melakukan perlawanan
demam yang diakibatkan oleh infeksi mencapai angka 80%, sedangkan sisanya
18
oleh Limper M et. al (2011), mereka mendapatkan temuan yang sama seperti yang
terbanyak. Hal ini sudah dipastikan melalui kultur darah. Ditemukan bahwa
bakteri yang di temukan paling banyak adalah bakteri gram positif dengan infeksi
saluran pernafasan atas dan bawah sebagai diagnosis terbanyak. Untuk bakteri
dengan demam selain dari bakteri ( Limper M et, al. 2011 ).Penyebab demam
paling non infeksi yang dapat ditemukan adalah demam karena kankermelalui
jalur tumor, alergi, dan tranfusi darah ( Dalal S, Donna S, Zhukovsky. 2006)
c. Manifestasi Klinis
dan beberapa substansi lainnya seperti toksin liposakarida yang dilepaskan dari sel
membran bakteri. Perubahan yang terjadi adalah peningkatan set point meningkat.
Segala sesuatu yang menyebkan kenaikan set – point ini kemudian dikenal dengan
sebutan pyrogen. Saat set – point lebih tinngi dari normal tubuh akan
panas dan produksi panas. Dalam hitungan jam suhu tubuh akan mendekati set –
point. Awal mulai pyrogen dilepaskan adalah saat terjadi pemecahan bakteri di
large granular killer lymphocytes. Ketiga sel tersebut akan melepaskan sitokin
interleukin- 1 (IL-1) atau disebut juga endogeneous pyrogen. IL-1 dilepaskan oleh
19
magrofak dan sesaat setelah mencapai hypothalamus, mereka akanmengaktivasi
menaikan suhu tubuh. Rute utama dari sitokin untuk mempengaruhi hyphotalamus
adalah melalui rute vaagal saat set – point meningkat maka akan terjadi 2 hal yang
menginduksi demam. Yang pertama adalah konservasi panas yang terjadi melalui
vasokontraksi, dan yang kedua adalah produksi panas melalui kontraksi otot
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik pada anak demam secara kasar dibagi atas status generalis
atau tidak toksis. Skala penilaian terdiri dari evaluasi secara menagis, reaksi
terhadap orang tua, variasikeadaan, respon social, warna kulit, dan status
feses, pengembalian cairan, Serebrospinal, foto toraks, Darah urin dan feses rutin,
e. Pelaksanaan
a) Medis
20
– anak dengan kemungkinan penurunan suhu yang lebih besar dan lama
b) Keperawatan
peroral atau 38,8 °C perektal. Diagnosa ini mempunyai tujuan yaitu : kaji
Ada banyak tempat untuk mengkaji suhu inti dan permukaan tubuh.
invasif tetapi dapat digunakan secara intermiten. Tempat yang paling sering
digunakan untuk pengukuran suhu seperti oral, rektal, aksila, dan kulit yang
dilakukan selama setiap fase demam. Selain itu kaji juga faktor-faktor yang
semua tanda vital, observasi warna kulit, kaji suhu kulit dan observasi
21
Menurut Potter dan Perry (2005), untuk memastikan bacaan suhu yang
akurat, tempat yang hendak diukur harus diukur secara akurat. Variasi suhu
36° C dan 38°C. Walaupun temuan riset dari banyak penelitian didapat
bertentangan, secara umum diterima bahwa suhu rektal biasanya 0,5°C lebih
tinggi dari suhu oral suhu aksila 0,5°C lebih rendah dari suhu oral.Riwayat
B. Masalah keperawatan
1. Hipertermia
2. Resiko Hipovolemia
Tujuan :
hipertermi teratasi.
Kriteria hasil :
1. Menggigil menurun.
22
3. Suhu kulit membaik.
Intervensi:
Rasional
A. Evaluasi
23
4.1 Laporan Khasus Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Penyakit
ISPA
PENGAKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Pasien
Nama : An.A
Agama : Islam
24
Ibu Px mengatakan batuk pilek panas dan muntah 1x pada tanggal 23-09-
3. Pengelompokan data
I. Subjektif
ibu px mengatakan px batuk, pilek dan panas sejak 3 hari yang lalu, sempat
II. Objektif
TTV
N: 138 x/menit
RR: 24 x/menit
Hipertermia
5. Rencana tidakan/implementasi
25
c. Ajarkan kompres dingin
Surabaya,22-09-2021
Dani Irfansyah
BAB 4
4.1 Simpulan
ditetapkan.
4.2.1 Kesan
kekeluargaan yang baik antara siswa dengan dokter, perawat dan tim professional
4.2.2 Pesan
26
Pelayanan kesehatan Rumah Sakit TNI AU Soemitro cukup baik.
maupun mental.
4.2.3 Harapan
sesuatu hal dan lebih ulet serta rajin untuk melaksanakan semua penugasan yang
4.3 Penutup
pengarahan yang telah diberikan selama satu bulan mulai tangal 20 september –
Kejuruan (SMK) Kesehatan Nusantara Surabaya. Sekian laporan yang dapat saya
27
buat dan yang dapat saya tunjukkan selama saya Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Rumah Sakit TNI AU Soemitro. Semoga semua yang saya dapatkan saat Praktik
Kerja Lapangan (PKL) sampai sesudah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat
bermanfaat untuk saya kedepannya. Saya menyadari bahwa dalam laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang saya perbuat baik dengan
cara disengaja atau tidak disengaja. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak pembaca. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
intandewim-8084-1-babi.pdf
intandewim-8084-1-babi.pdf
28
LAMPIRAN
29