Oleh:
210814901345
MALANG
2021
RESUME
Petunjuk!
1. Bacalah ilustrasi kasus berikut dengan seksama
2. Lengkapilah format pengkajian resume (terlampir)
3. Lengkapilah format resume keperawatan dengan menuliskan data subjektif, objektif,
diagnose dan rencana intervensi
4. Tentukan 1 prioritas masalah keperawatan utama yang terdapat pada pasien dalami
lustrasi kasus.
5. Resume yang telah diselesaikan oleh mahasi s wajib diunggah pada akun Moodle
masing-masing maksimal pukul15:00 pada hari yang sama.
IlustrasiKasus:
Tn. B 23 tahun datang ke RS dengan keluhan bercak merah dengan sisik berwarna putih di
atasnya hampir di seluruh tubuh sejak 2 minggu. Awalnya bercak merah muncul di lengan dan
tungkai, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Bercak tersebut semakin menebal disertai sisik di
atasnya. Sesekali pasien merasakan gatal. Pasien juga mengeluhkan munculnya garis-garis
kemerahan di bagian perut, lengan bagian dalam, dan paha sejak 3 tahun lalu dan peningkatan
nafsu makan. Sejak 7 bulan, pasien juga mengeluhkan wajahnya semakin membulat, muncul
tonjolan di punggungnya, nyeri pinggang serta lemah kedua tungkai sehingga pasien tidak
dapat berjalan. Kulit pasien juga dirasakan mudah memar sejak 4 bulan yang lalu Pasien
mengeluhkan batuk berdahak sejak 4 bulan yang lalu. Demam, nyeri dada, atau sesak napas
disangkal oleh pasien. Pasien juga memiliki riwayat gigi berlubang. Tidak ada keluhan kaku dan
nyeri sendi atau nyeri saat buang air kecil. Dari riwayat penyakit dahulu, pasien mengalami
keluhan yang sama lebih dari dua kali sejak 4 tahun. Pasien sering berobat ke beberapa dokter
tetapi keluhannya tidak membaik. Sejak 8 bulan yang lalu, pasien minum obat metilprednisolon
32 mg dua kali atau tiga kali sehari tergantung kondisinya. Riwayat keluarga dengan keluhan
yang sama disangkal. Pasien seorang perokok berat, namun telah berhenti sejak 5 tahun yang
lalu. Pasien mengaku tidak pernah minum alcohol. Pada pemeriksaan fisis umum, kesadaran
pasien compos mentis. Tanda vital didapatkan tekanan darah 125/80 mmHg, denyut nadi 88
x/menit, laju pernafasan 22x/menit, suhu aksila 36,40C, berat badan 60 kg, moon face, buffalo
hump, central adiposity, atrofi otot ekstremitas bawah, dan striae berwarna keunguan pada
abdomen. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi pada > 90% total area tubuh pasien
berupa bercak eritema, batas tidak tegas, tepi tidak teratur tertutup skuama putih tipis di
atasnya dan plak eritema, berbatas tegas, bentuk tidak teratur tertutup skuama putih tebal dan
kasar . Terdapat tanda Auspitz dan fenomena tetesan lilin. Pada kuku jari kaki didapatkan
gambaran beau’s line. Pada lidah tampak plak keputihan, batas tegas, tepi tidak teratur. Pada
pengecatan Gram tidak didapatkan pseudohifa maupun budding yeast. Sediaan punch biopsi
untuk pemeriksaan histopatologis diambil dari lesi pada lengan kiri. Pada epidermis tampak
hiperplasia psoriasiformis, fokus parakeratosis, dan sekelompok neutrofil pada stratum korneum
(abses Munro). Pada area tertentu terdapat hipogranulosis. Dermis berisi pembuluh-pembuluh
darah yang berdilatasi di sekitar papila dermis, disertai infiltrat sel radang limfosit perivaskuler.
Tampak pula fokus-fokus pigmen melanin pada dermis superfisialis. Pemeriksaan laboratorium
darah didapatkan leukositosis 13.000 / μL, neutrofilia 85%, limfositopenia 6%, penurunan
natrium 135 mmol / L (rasanya nilai sekian masih dalam kisaran normal (135-145), peningkatan
SGOT / SGPT 43/59 U / L, hipoalbumin 3,33 g / dL, dan penurunan ureum 11,7 mg / dL.
Hemoglobin, eritrosit, trombosit, laju endap darah, gula darah acak, kreatinin, BJ plasma, asam
urat, kolesterol total, trigliserida dalam batas normal. Pemeriksaan sel Sezary menunjukkan 6%,
3%, dan 4% pada hari 1, 2, dan 3. Pemeriksaan urinalisis menunjukkan bakteriuria 263,9x103 /
mL dengan nitrit negatif. Pemeriksaan hormon kortisol menunjukkan hasil yang rendah (6,99
nmol / L). Terapi metotreksat 15 mg/minggu, loratadin 1x10 mg/hari bila gatal, asam folat 1x1
mg/hari, paracetamol 3x500 mg/hari bila demam, minyak zaitun topikal 2x/hari, prednison 5 mg
pagi dan 0- 2,5 mg sore
FORMAT RESUME KEPERAWATAN
DEPARTEMEN MEDIKAL BEDAH
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. B Tgl Masuk : 27 Oktober 2021
Pasien
Jenis : Laki-laki Tgl Pengkajian : 28 Oktober 2021
Kelamin
No. : 535464 Diagnosa Medis Chusing syndrom
Register
TTL : Alamat : Jln.Tamborin no I
Usia : 23 Thn PenanggungJwb :
Ny.Y
B. RiwayatKesehatan
1. Keluhan Utama Bercak merah dengan sisik berwarna putih di atasnya
hampir di seluruh tubuh sejak 2 minggu.
2. Riw. Penyakit Bercak merah dengan sisik berwarna putih di
Sekarang atasnya hampir di seluruh tubuh sejak 2 minggu.
Lesi pada > 90% total area tubuh pasien berupa
bercak eritema, batas tidak tegas, tepi tidak teratur
tertutup skuama putih tipis di atasnya dan plak
eritema, berbatas tegas, bentuk tidak teratur tertutup
skuama putih tebal dan kasar.
3. Riw. Penyakit Dahulu Pasien mengeluhkan munculnya garis-garis
kemerahan di bagian perut, lengan bagian dalam,
dan paha sejak 3 tahun lalu dan peningkatan nafsu
makan.
Pasien 7 bulan mengeluhkan wajahnya semakin
membulat, muncul tonjolan di punggungnya, nyeri
pinggang serta lemah kedua tungkai sehingga
pasien tidak dapat berjalan. Kulit pasien juga
dirasakan mudah memar sejak 4 bulan yang lalu
Pasien mengeluhkan batuk berdahak sejak 4 bulan
yang lalu. Demam, nyeri dada, atau sesak napas
disangkal oleh pasien.
Pasien juga memiliki riwayat gigi berlubang. Tidak
ada keluhan kaku dan nyeri sendi atau nyeri saat
buang air kecil.
Pasien mengalami keluhan yang sama lebih dari
dua kali sejak 4 tahun. Pasien sering berobat ke
beberapa dokter tetapi keluhannya tidak membaik.
Sejak 8 bulan yang lalu, pasien minum obat
metilprednisolon 32 mg dua kali atau tiga kali sehari
tergantung kondisinya
4. Riwayat penyakit Keluarga pasien memiliki keluhan yang sama disangkal
keluarga
D. PemeriksaanPenunjang
Jenis Pemeriksaan - Laboratorium
E. Terapi
Terapi Cairan
2. PERAWATAN LUKA
SIKI ( I.14564 )
Observasi
Monitor karakteristik
luka (mis:
drainase,warna,ukuran,bau
Monitor tanda –tanda
inveksi
Terapiutik
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur
debridement(mis: enzimatik
biologis mekanis,autolotik),
jika perlu
Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu