Disusun oleh :
Kelompok 1
Pemeriksaan EKG
Pada pemeriksaan
EKG didapatkan
hasil ST elevasi dan
gelombang Q
patologis pada lead
V3 dan V4.
Diagnosis Intervensi
Analisis data :
keperawatan : Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut
Definisi : nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional
yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan
yang actual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (international association for the study of pain).
Awitan yang tiba-tiba atau lambat dan intensitas ringan hingga
berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan
berlangsung <6 bulan.
Kriteria hasil
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
menejemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala,intensitas,frekuensi, dan tanda
nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi keperawatan
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Tingkatkan istirahat
Ajarkan tehnik pengurangan nyeri nonfarmakologi
(relaksasi,distraksi,hypnosis 5 jari)
Observasi tanda-tanda vital pasien
Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi (IVFD RL, Ranitidin,
Aspilet, ISDN , Diazepam)
Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
infark miokat akut
Diagnosa Keperawatan Gangguan
Pertukaran Gas
Definisi : kelebihan atau defisit pada
oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida
pada membran alveoli kapiler
Kriteria hasil
Mendemostrasikan peningkatan ventilasi dan
oksigen yang adequate
Memelihara kebersihan paru-paru dan bebas
dari tanda-tanda distress pernafasan
Mendemostrasikan batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu
Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Intervensi keperawatan
Posisikan pasien untuk meminimalkan ventilasi
Auskultasi suara nafas tambahan
Observasi suara nafas pasien
Observasi pola nafas
Observasi tanda-tanda vital
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
oksigen
Berikan edukasi kepada keluarga tentang
penyebab sesak dan penangan sesak pada
pasien
Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Kriteria hasil
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Intervensi keperawatan
Kaji adanya alergi makanan
Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Sajikan makanan dalam kondisi hangat
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin C
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Berikan edukasi kepada keluarga untuk memberikan
makanan dengan gizi yang seimbang dan sesuai diit
yang diberikan oleh ahli gizi
Diagnosa keperawatan penurunan curah
jantung
Definisi : ketidakadekuatan darah yang dipompa
oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolic tubuh
Kriteria hasil
Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Dapat mentoleransi aktivitas dan tidak kelelahan
Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada
asites
Tidak ada penurunan kesadaran
Intervensi keperawatan
Kaji adanya nyeri dada
Catat adanya penurunan cardiac output
Atur aktivitas pasien untuk mengurangi
kelelahan
Observasi TTV pasien
Observasi kualitas nadi pasien
Observasi bunyi jantung
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
terapi
Berikan edukasi kepada keluarga dan pasien
tentang penyakit PJK
Pemberian HE focus pada keluhan pasien dan masalah keperawatan, pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pengetahuan tentang persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan
diagnostic dan laboratorium
• Penurunan curah Jantung
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan penunjang
c. Terapi farmakologis
1) Diuretik
2) Penghambat Angiotensin-converting Enzyme(ACE)
3) Beta Blocker
4) Glikosida Digitalis
5) Vasodilator
6) Penghambat Kanal Kalsium
7) Antikoagulan
d. Terapi Non Farmakologis
Pemberian HE focus pada keluhan pasien dan masalah keperawatan, pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pengetahuan tentang persiapan, pelaksanaan dan paska pemeriksaan
diagnostic dan laboratorium
Nyeri akut
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
c. Pencegahan Primer
d. Pencegahan Sekunder
e. Pencegahan Tersier
Pemanfaatan trend issue dan hasil penelitian tentang tindakan mandiri keperawatan, tindakan komplementer untuk mengatasi masalah keperawatan.
• Segala macam buah-buahan dapat dimakan kecuali alpukat, kurma, dan buah-buahan
yang sudah diawet dapat diberikan untuk menambahkan jumah kalori harian. Sari tomat
dan sari sayuran tidak boleh diberikan.
• Menggantikan kebiasaan minum susu fullcream dengan susu skim, susu kedelai atau
yogurt non-fat.
• Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak nabati.
Makanan sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang
kental juga harus dihindari.
• Tingkatkan konsumsi ikan, khususnya ikan laut yang kaya akan asam lemak omega-3,
paling tidak 2-3 minggu sekali.
• Ganti daging merah dengan daging putih seperti daging ayam kampung dan ikan atau
pilih daging sapi yang kurus dan gajih yang terlihat harus dibuang (kulit ayam, brutu,
kepala ayam tidak perlu dimakan).
• Telur ayam kampung dan jumlah kuning telur yang dimakan tidak lebih dari dua butir
telur per minggu, putih telur dapat dimakan secara bebas.
• Meminum obat diuretik untuk memperlancar air kemih dan membuang natrium dan air
dalam tubuh. Hal ini akan menurunkan jumlah darah yang masuk ke jantung, sehingga
mengurangi beban kerja jantung.
Patofisiologi