[B.1.1.1.027.3.M.EL]
i
SAMBUTAN
Akhir kata, semoga buku ini dapat bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.
ii
KATA PENGANTAR
Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan berpengalaman dalam
bidang “Pengoperasian Pembangkitan”, sehingga materi ini akan selaras dengan
kebutuhan operasional dalam rangka menunjang kinerja yang ekselen.
Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak
untuk perbaikan dan penyempurnaan materi ini.
Akhir kata, pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja unit
Operasional pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada
semu pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
iii
DAFTAR BUKU PELAJARAN
Buku 1
TEORI DASAR SISTEM PENGOLAHAN AIR
Buku 2
WATER PRE TREATMENT
Buku 3
THERMAL DESALINATION
Buku 4
PENGOPERASIAN THERMAL DESALINATION
Buku 5
REVERSE OSMOSIS
iv
DAFTAR BUKU PELAJARAN
Buku 6
DEMINERALIZER PLANT
Buku 7
CHLORINATION PLANT
Buku 8
INTERNAL TREATMENT
Buku 9
WASTE WATER TREATMENT
Buku 10
HYDROGEN PLANT
v
BUKU I
DURASI : 10 JP
TUJUAN PEMBELAJARAN................................................................................................................................ i
SAMBUTAN ..................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR BUKU PELAJARAN ........................................................................................................................... iv
DAFTAR BUKU PELAJARAN ............................................................................................................................ v
TUJUAN PELAJARAN : ............................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................................. vii
1. KIMIA DASAR .........................................................................................................................................1
1.1. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia ........................................................................................1
1.1.1. Perubahan Fisika ...................................................................................................................1
1.1.2. Perubahan Kimia ...................................................................................................................2
1.2. Unsur, Senyawa, Molekul dan Campuran .....................................................................................3
1.2.1. Unsur .....................................................................................................................................3
1.2.2. Senyawa.................................................................................................................................4
1.2.3. Molekul ..................................................................................................................................4
1.2.4. Campuran ..............................................................................................................................5
1.3. Atom, Ion, dan Penamaan Senyawa..............................................................................................7
1.3.1. Atom ......................................................................................................................................7
1.3.2. Ion ..........................................................................................................................................8
1.3.3. Penamaan Senyawa...............................................................................................................9
1.4. Reaksi Reduksi dan Oksidasi ........................................................................................................11
1.5. Persamaan Reaksi ........................................................................................................................12
1.6. Elektron Valensi ...........................................................................................................................14
1.7. Asam, Basa, dan Garam ...............................................................................................................17
1.7.1. Asam ....................................................................................................................................17
1. KIMIA DASAR
ILMU KIMIA adalah ilmu yang mempelajari hakikat, sifat-sifat serta perubahan materi,
mempelajari susunan atau komposisi materi, perubahan energi yang menyertai perubahan
materi dsb.
b. Perubahan wujud
Contoh :
1) Minyak angin menguap
2) Air membeku menjadi es
3) Kapur barus menyublim
e. Perubahan Volume
Contoh : termometer
1.2.1. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia
biasa.
1. Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur
rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor
atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur
logam yang berwujud cair yaitu air raksa.
Contoh Unsur logam : Argentum (Ag), Aluminium (Al), Chromium (Cr), Calcium (Ca),
Magnesium (Mg), Hydrargyrum (Hg), Cuprum (Cu), Plumbum (Pb), Ferrum (Fe), Aurum
(Au), Natrium/Sodium (Na), Platinum (Pt), Zincum (Zn)
Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi,
freon – sebagai pendingin kulkas dan AC.
b. Brom (Br) Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan
bahan campuran zat pemadam kebakaran
c. Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium
dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung.
1.2.2. Senyawa
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia.
Setiap senyawa mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dari unsur-unsur pembentuknya.
Contoh: hydrogen (H) dan oxygen (O) adalah gas, tetapi gabungan keduanya adalah air (H2O).
1.2.3. Molekul
Molekul adalah Senyawa dengan unsur yang sama.
Contoh: H2, O2, N2, F2, Cl2, Br2, I2, P4 (phosphorus), S8 (sulphur).
Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi
disebut campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh
campuran homogen, antara lain : campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran
air dengan garam dinamakan larutan garam.
Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat
dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen :
tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll .
a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara
0,5 mikron s.d 1 mikron. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel
antara lebih besar dari 0,3 mikron. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air
kapur.
Cara mengukur jumlah zat dalam campuran adalah dengan prosentase (%). Baik untuk massa
atau volume zat.
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝐴
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝐴 = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑧𝑎𝑡
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝐴
% 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝐴 = 𝑥 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑧𝑎𝑡
Contoh Soal :
Suatu campuran terdiri dari 5 gram garam dan 7,4 gram gula. Berapa persen garam dalam
campuran tersebut ?
5
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = 𝑥 100% = 40,39%
12,4
Kadang-kadang kadar zat diukur dengan satuan bagian per juta (bpj) atau ppm (part per
million).
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑠𝑖 = 𝑥 106
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
0,05
= 25.000 𝑥 106
1.3.1. Atom
Bagian yang terkecil dari unsur adalah Atom. Atom dari unsur yang sama adalah identik baik
ukuran, sifat dan massanya. Jika atom bergabung dengan atom yang lain, akan terbentuk
Molekul. Molekul bisa terbentuk dari gabungan atom yang sama (misalnya H2, O2, N2 dll.) atau
atom yang berbeda (H2O, H2SO4 dll). Misal 2 atom hydrogen (H) bergabung dangan 1 atom
oxygen (O) membentuk molekul air (H2O).
Al = 3 x2 = 6 atom
S = 3 x 3 = 9 atom
O = 3 x 4 x 3 = 36 atom
Jumlah atom = 6 + 9 + 36 = 51 atom.
1.3.2. Ion
Ion adalah partikel penyusun zat. Ion adalah atom atau kelompok atom yg bermuatan listrik.
Senyawa ion terdiri dari ion positif (disebut kation) (misal H+, Na+ dll) dan ion negatif
(disebut anion) misal OH-, Cl- dll. Kedua ion bergabung membentuk senyawa ion atau kristal
ion.
Tata Nama Senyawa Ion ( Terdiri dari atom logam dan nonlogam )
Senyawa ion terdiri dari ion positif ( kation ) dan ion negatif ( anion ). Dalam penamaan
senyawa ion, kation disebut terlebih dahulu diikuti dengan nama anionnya ditambah akhiran
ida.
Bila sebuah atom logam mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi, maka untuk
membedakannya biloks ini harus dituliskan dengan angka romawi dalam tanda kurung.
Contoh:
Si + O2 → SiO2 ; 4 Fe + 3 O2 → 2 Fe2O3
Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga
termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
Contoh:
2 CuO → 2 Cu + O2 ; H2O → H2 + O2
Jumlah berat (massa) semua zat sebelum suatu reaksi sama dengan jumlah berat (massa)
semua zat sesudah reaksi tersebut.
Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 12
Contoh :
7 g besi + 4 g belerang 11 g besi belerang
Rumus zat sudah benar, tetapi jumlah atom dikiri dan dikanan belum sama. Kita tulis :
a C12H22O11 + b O2 -- c CO2 + d H2O
C = 12 a = c
H = 22 a = 2d
O = 11a + 2b = 2c + d
Jika a = 1 maka :
12 = c atau c = 12
22 = 2d atau d = 22/2 = 11
11 + 2b =2c + d atau 11 + 2b = 2(12) + 11 atau 2b = 24 + 11 - 11 2b = 24 maka b=12.
Persamaan ditulis :
1 C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O atau :
C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O
Secara keseluruhan dalam atom tersebut bersifat neutral, tidak bermuatan listrik, karena
adanya kesamaan jumlah muatan positif dengan jumlah muatan negatif atau disebut juga :
Massa proton hampir sama dengan massa neutron yaitu 1 sma. Massa proton = 1,00758 sma,
sedang massa neutron = 1,00893 sma. Massa elektron sangat kecil yaitu 1/1836 x massa atom
hydrogen. 1 sma=1,66 x 10-24 g.
Jika massa atom Hydrogen = 1,00758 sma (dibulatkan menjadi 1 sma) maka massa elektron
adalah :
= 1/1836 x 1,00758 sma
= 0,00055 sma.
Nomor massa suatu unsur = jumlah proton + jumlah neutron (karena massa elektron sangat
kecil, jadi diabaikan).
Cl ; Cl
17 17
Elektron selalu mengelilingi proton dalam suatu orbit (lintasan), bisa berupa lingkaran bulat atau
ellips. Orbit bisa lebih dari satu. Orbit yang banyak (berlapis-lapis lintasan) itu dinamai : kulit
elektron dan diberi nama kulit elektron K, L, M, N, O, P, Q .
Setiap orbit boleh berisi satu atau lebih elektron, dinyatakan dengan 2e, 4e, 8e dst. Elektron
pada lingkaran orbit terluar, dapat mudah lepas dan berpindah ke orbit unsur yang lain. Elektron
pada orbit terluar bisa berisi 1 sampai 7 elektron dan tidak pernah sampai 8. Karena sifat yang
tidak stabil ini, atom unsur-unsur tak mulia selalu cenderung menstabilkan diri, artinya selalu
berusaha untuk memperoleh kulit terluar yang terisi penuh (yaitu 8 elektron) sampai
keadaannya menyerupai atom unsur-unsur mulia.
Salah satu caranya adalah melepas satu elektron, misalnya terjadi pada atom Natrium
(Na) :
Dengan melepas sebuah elektron-nya, atom Natrium yang semula bermuatan netral, kini
menjadi bermuatan positif, karena ada kelebihan 1 muatan positif, maka ditulis Na + dan disebut
ion Natrium.
Sebaliknya terjadi pada atom Chlor (Cl-). Pada kulit terluarnya terdapat 7 elektron. Maka
untuk melengkapi elektron ini sampai penuh (yaitu 8 elektron), Atom Chlor tinggal mengambil 1
elektron lagi dari luar. Karenanya atom chlor sekarang kelebihan 1 elektron, sehingga
bermuatan negatif, menjadi ion Chlor (Cl-).
Kedua ion yang berlawanan muatan ini saling tarik menarik (ikat mengikat) dengan
perantaraan gaya elektrostatik dan membentuk satu senyawa Na+Cl- atau cukup ditulis NaCl.
Unsur-unsur Na dan Cl yang hanya melepas atau mengambil 1 elektron, disebut unsur ber-
valensi (bermartabat) 1.
Ca Ca ++ + 2e
Al Al+++ + 3e
1.7.1. Asam
Asam adalah suatu zat yang mempunyai rasa masam dan mengubah kertas lakmus biru
menjadi merah. Asam dibagi menjadi dua golongan yaitu asam organik dan asam anorganik.
Asam organik umumnya ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan dan binatang (misalnya asam
cuka, asam jeruk), sedangkan asam anorganik (disebut juga asam mineral) diperoleh dari
mineral-mineral dalam tanah (asam accu, asam chlorida).
Asam dikenal dengan karakter H dimuka senyawa dan bermuatan positif, misalnya :
HNO3 H+ NO3-
H2SO4 H+ SO4=
H3PO4 H+ PO4 ≡
1.7.2. Basa
Basa adalah suatu zat yang mempunyai rasa seperti air sabun (pahit, licin) dan mengubah
kertas lakmus merah menjadi biru. Basa dikenal dengan karakter OH (hidroksida) dibelakang
senyawa dan bermuatan negatif, misalnya :
1.7.3. Garam
Kita mengenal beberapa garam misalnya :garam dapur (NaCl) dan juga garam Inggris (MgSO 4).
Garam adalah zat-zat yang terdiri dari logam dan sisa asam. Logam bermuatan positif, sedang
Jika garam dilarutkan kedalam air, maka ikatan logam dan sisa asam dapat terlepas.
Pemisahan yang membentuk ion-ion bermuatan listrik ini akan memenuhi air dan inilah yang
menyebabkan arus listrik dapat mengalir. Larutan air yang penuh dengan ion2 logam dan sisa
asam, disebut larutan elektrolit. Air laut adalah elektrolit. Air laut banyak mengandung garam
NaCl.
K – Na – Ca – Mg – Al - Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – [H] – Cu – Hg – Ag – Pt – Au.
Logam yang disebelah kiri lebih aktif dari logam yang disebelah kanannya. Misalnya
logam K dapat mendesak/mengusir keluar logam Fe dari senyawa FeCl3.
K + FeCl3 3 KCl + Fe
Tetapi sebaliknya, logam Fe tak bisa mendesak logam K dari senyawa garamnya.
Fe + HCl FeCl2 + H2
2 Al + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2
Tetapi logam-logam disebelah kanan [H] dengan larutan asam tidak bereaksi.
Garam asam
Jika didalam senyawa garam masih terdapat atom H disebut garam asam :
NaHCO3, NaH2PO4
Garam Basa
Jika didalam senyawa garam masih terdapat hidroksida OH disebut garam basa :
Mg(OH)Cl, Fe(OH)2NO3
Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 20
Garam Rangkap
KCl.MgCl2, CaCO3.MgCO3.
Jika ditinjau dari ilmu kimia, air ialah persenyawaan antara dua atom hydrogen dan satu atom
oksigen dimana rumus persenyawaan air : H2O atau H-O-H.
a. Air atmosfir
Air di atmosfir berada dalam bentuk awan. Jenis air ini mempunyai tingkat kemurnian yang
tinggi, namun hingga saat ini belum diketemukan cara – cara yang murah untuk pengambilan
air dari sumber tersebut.
b. Air hujan
Air hujan sebenarnya berasal dari penguapan air permukaan bumi dan lautan. Karena
terjadinya perubahan suhu maka terjadi pengembunan dan akhirnya jatuh lagi ke bumi sebagai
air hujan. Dalam lintasan jatuhnya, air hujan mengabsorbsi gas – gas dan uap – uap yang
terdapat di udara, terutama oksigen, nitrogen dan karbon dioksida yang merupakan komponen
– komponen utama dari udara. Selain dari pada itu partikel – partikel debu dan bakteri – bakteri
di udara terbawa juga oleh air hujan.
c. Air laut
Bila ditinjau dari kandungan unsur – unsur atau komponen – komponen yang terdapat dalam air
laut, yang sifatnya mengurangi kemurnian air, air laut mempunyai kandungan unsur – unsur
yang tertinggi bila dibandingkan dengan jenis air yang berasal dari golongan sumber air lainnya.
Tingginya kadar unsur – unsur dalam air laut adalah merupakan akibat dari terjadinya
penguapan. Dengan adanya kandungan unsur – unsur yang demikian tinggi, tentu saja
diperlukan proses desalinasi sebelum air laut dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Secara teknis proses desalinasi memang mungkin untuk diterapkan, tapi biaya yang diperlukan
untuk hal tersebut akan sangat besar, baik untuk pembangunan instalasinya maupun untuk
mengoperasikan instalasi tersebut, yang disebabkan besarnya kebutuhan energi.
Kadar zat pada terlarut (total dissolved solid) dalam air laut berkisar antara 30.000 sampai
36.000 mg/L, yang unsur – unsurnya antara lain :
Tingkat salinitas air laut dan air yang dipengaruhi air laut dinyatakan dengan kadar (mg/L) zat
padat terlarut, ion klorida (Cl-) atau kadar garam (NaCl). Ditinjau dari salinitasnya, dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis air berkadar garam tinggi, yaitu :
1. Air payau, yang dijumpai di daerah pedalaman yang mempunyai kadar garam sekitar
1.000 – 5.000 mg/L
2. Air dengan salinitas sedang, yang mempunyai kadar garam sekitar 2.000 – 10.000
mg/L
3. Air dengan salinitas tinggi, yang dijumpai di daerah pantai dengan kadar garam
sekitar 10.000 – 30.000 mg/L
4. Air laut, dengan kadar garam sekitar 30.000 – 36.000 mg/L
d. Air permukaan
Yang termasuk air permukaan, misalnya air sungai, air kolam, air danau dan lain – lain, dapat
merupakan kumpulan air hujan yang jatuh dan mengalir di atas permukaan tanah atau
campuran antara aliran permukaan dan air tanah atau air tanah yang mengalir keluar pada
permukaan tanah pada musim kemarau.
Dengan adanya erosi oleh aliran permukaan dapat mengakibatkan terangkutnya zat – zat
anorganik maupun organik dalam partikel, bakteri – bakteri tanah dan organisme lainnya, serta
dapat melarutkan garam – garam dan zat – zat lain yang sifatnya dapat larut dalam air. Zat –
zat tersebut akan terbawa oleh aliran sungai dan apabila aliran sungai tersebut terkumpul
dalam suatu danau, maka dapat terjadi penambahan kandungan jenis zat – zat lain, misalnya
algae dan sisa – sisa perombakan tumbuhan air. Aliran air permukaan dapat juga membawa
serta sisa – sisa atau hasil perombakan tanaman yang mengakibatkan warna, bau, dan rasa.
e. Air tanah
Air tanah pada umumnya mengandung garam – garam terlarut. Jenis serta kadar garam terlarut
yang terkandung dalam air tanah sangat tergantung pada kondisi tanah dalam lintasan aliran air
Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 24
tanah. Umumnya kadar zat – zat terlarut dalam air tanah lebih tinggi, jika dibandingkan dengan
kadar zat dalam air permukaan. Hal ini disebabkan oleh lebih lamanya periode kontak antara air
dan zat – zat yang dapat larut yang terdapat dalam lapisan tanah.
Biasanya zat – zat utama yang terdapat dalam air tanah adalah Ca2+, Mg2+, Na+, K+, CO32-,
HCO3-, SO42-, Cl- dan NO3- dan zat – zat lainnya yang dapat dijumpai dalam kadar yang relatif
rendah adalah Fe, Mn, Al, SiO2, B dan F.
Disamping itu, air tanah mengabsorbsi pula gas – gas hasil dekomposisi zat organik dan gas –
gas tersebut dapat berupa CO2, H2S dan NH4. Air tanah yang mengalir melalui daerah yang
kaya akan zat organik yang sifatnya dapat terurai dapat kehilangan kandungan oksigen
terlarutnya, karena oksigen tersebut digunakan oleh mikroorganisme dalam perombakan zat
organik.
Diantara sumber – sumber air yang telah disebutkan diatas, air permukaan dan air tanah
merupakan sumber – sumber air yang paling luas penggunaannya sebagai sumber air untuk
berbagai keperluan, baik untuk keperluan konsumsi domestik (penyediaan air minum) maupun
untuk keperluan industri.
Dalam memilih jenis sumber yang akan kita gunakan sebagai sumber air untuk penyediaan air
untuk suatu keperluan tertentu, disamping kuantitas (debit) perlu ditinjau pula kualitas air yang
dihasilkan oleh setiap alternatif sumber yang tersedia dan kesesuaiannya yang diperlukan
apabila kualitas air yang dihasilkan setiap alternatif sumber – sumber tersebut perlu diperbaiki.
Dengan demikian, maka apabila tersedia beberapa alternatif sumber pilihan, perlu ditentukan
atas dasar harga air per satuan volume, mencakup harga pengambilan serta pengolahannya.
Penggunaan air tanah (artesis atau bukan) yang sepintas lalu tampak jernih, mungkin lebih
mahal daripada penggunaan air sungai yang tampak lebih keruh apabila untuk suatu keperluan
tertentu, biaya yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas kimiawi air tanah tersebut lebih
mahal daripada biaya untuk memperbaiki kualitas air sungai.
Untuk keperluan pemilihan tersebut kita perlu mengetahui kriteria kualitas serta gambaran
mengenai proses pengolahan yang akan diperlukan untuk memperbaiki karakteristik atau
menurunkan kadar zat – zat tertentu
Hujan itu sebagian jatuh lagi ke dalam lautan dan sebagian lagi jatuh di atas daratan (gambar
6). Yang jatuh di atas daratan kontak dengan permukaan bumi menjadi air permukaan bumi,
misalnya sungai – sungai, selokan, kolam, danau dan lain – lain.
Air permukaan bumi ada yang kembali ke lautan dan ada yang masuk ke dalam tanah. Jika
masuknya ke dalam tanah sedikit sekali di bawah permukaan tanah disebut air tanah dangkal
atau rembesan (antara 10 – 20 m atau < 50 m). Apabila masuknya ke dalam tanah lebih dalam
lagi (> 50 m) disebut air tanah dalam.
Air itu masuk ke dalam tanah dengan menembus lapisan tanah, namun tidak semua lapisan
tanah itu dapat ditembus oleh air. Ada lapisan tanah yang tidak dapat ditembus oleh air. Pada
lapisan ini air tergenang atau mengalir di atas lapisan tanah ini melalui tanah yang mudah
ditembusnya (porus) lalu keluar lagi ke permukaan bumi dan disebut mata air.
Jika keluarnya dari dalam tanah arahnya vertikal disebut air timbul, tetapi ada juga yang keluar
dari dalam tanah itu langsung di bawah lautan. Apabila kita membuat sumur, sebetulnya hanya
mendapat air rembesan saja. Untuk mendapatkan air tanah yang lebih banyak dibuatlah artesis.
1. Debit air
2. Kualitas air
Air tanah itu mempunyai tekanan. Oleh tekanan ini air pada sumur artesis itu ditekan ke atas.
Bila tekanan air itu besar, maka air dapat keluar sampai di atas permukaan tanah dan disebut
air artesis positif. Jika tekanan tidak cukup besar, air artesis ini hanya naik sampai di bawah
permukaan tanah disebut air artesis negatif, yang selanjutnya supaya dapat naik sampai di atas
permukaan tanah harus di pompa. Demikian juga air positif apabila debitnya telah berkurang
dipergunakan pompa.
Kontaminan
Air
Air Sungai Air danau pegunungan Air Laut
10561 +
Sodium (Na) + Pottasium (K) 35 11,1 - 380
Chloride as Cl 16 18 76 19980
Turbidity 58 85 0 to 20 0
1. Air sanitasi
2. Air pendingin
3. Air proses
4. Air pengisi ketel, dll.
1. Air sanitasi
Air sanitasi di dalam suatu pabrik biasanya dipakai untuk keperluan minum, masak dan lain –
lain. Pada dasarnya, untuk air sanitasi harus memenuhi kualitas yang terdiri dari sifat fasis, sifat
kimia serta bakterio – logis.
Sifat – sifat fasis yang harus diperhatikan yaitu suhu, warna, bau, rasa dan kekeruhan yang
syarat – syaratnya telah ditetapkan. Sedangkan sifat kimia meliputi zat – zat terlarut yang bisa
berupa zat anorganik dan zat organik serta zat – zat yang bersifat agresif. Dan untuk bakterio –
logis terdiri dari angka kuman dan bakteri coli.
Air yang digunakan sebagai air air pendingin harus diperhatikan terhadap beberapa faktor
antara lain suhu, derajat kekeruhan, derajat kesadahan, besi, mangan, sifat korosif dan lain –
lain.
3. Air proses
Untuk keperluan air proses masih tergantung dari jenis proses yang digunakan, misalnya dalam
industri pulp, kriteria kualitas air dibedakan menurut proses yang digunakan dalam
pemasakannya, sedang dalam industri kertas, persyaratan kualitas tersebut dibedakan menurut
jenis kertas yang dihasilkan, misalnya untuk pembuatan kertas kraft untuk pembungkus atau
pengemas lainnya.
Tabel 9. Spesifikasi komposisi dari air untuk pembuatan kertas halus dan Ground Wood.
Parameter Nilai maksimum (ppm)
Kertas halus Ground wood
Kekeruhan sebagai SiO2 10 50
Warna unit Pt, Co 5 30
Kesadahan jumlah sebagai CaCO3 100 200
Alkalinitas (MO) sebagai CaCO3 75 150
Besi sebagai Fe 0,1 0,3
Mangan sebagai Mn 0,05 0,1
Silikat terlarut sebagai SiO2 20 50
Jumlah zat padat terlarut 200 500
Karbon dioksida (CO2) 10 10
Klorida sebagai Cl - 75
Dalam tabel 10. memperlihatkan komposisi kimia dari air untuk pembuatan pulp dengan
proses soda dan sulfat (kraft).
Tabel 10. Spesifikasi air proses untuk pembuatan pulp proses soda dan sulfat
Parameter Nilai maksimum (ppm)
Kesadahan jumlah sebagai CaCO3 100
Kesadahan Ca sebagai CaCO3 50
Kesadahan Mg sebagai CaCO3 50
Alkalinitas (MO) sebagai CaCO3 75
Besi sebagai Fe 0,1
Mangan sebagai Mn 0,05
Silikat terlarut sebagai SiO2 20
Jumlah zat padat terlarut 250
Karbon dioksida bebas sebagai CO2 10
Klorida sebagai Cl 75
Walau air sudah kelihatan jernih tetapi pada umumnya air masih mengandung garam – garam
terlarut dan asam yang dapat merusak logam pada ketel uap. Beberapa hal yang harus
diperhatikan pada air untuk pengisian ketel antara lain zat – zat yang dapat menyebabkan :
- Korosif
- Pembentukan kerak (scale forning)
- Pembusaan (foaming)
1. Zat Cair
2. Zat Padat
3. Gas-gas terlarut
4. Mikroorganisme
a. Padatan terlarut
c. Padatan sedimen
Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 32
a. Padatan terlarut
Padatan ini terdiri dari senyawa–senyawa anorganik dan organik yang larut dalam air, seperti :
Kerak
Lumpur
Garam natrium silikat (Na2SiO3) dalam air panas juga akan terhidrolisa, menghasilkan kerak.
silikat yang sangat keras dan seperti porselin, kristalnya sangat kecil, padat dan rapat.
Garam–garam chlorida seperti natrium chlorida (NaCl) dalam air dapat menjadikan air korosif.
Padatan jenis ini menyebabkan air menjadi keruh, tidak larut, tidak dapat mengendap
langsung, seperti tanah liat, lumpur, humus, koloid, termasuk koloid silikat. Tanah liat ini dalam
bentuk suspensi dapat berbulan–bulan, kecuali bila keseimbangannya terganggu oleh zat–zat
lain, seperti tawas (alum), sehingga terjadi penggumpalan dan mengendap. Koloid silikat sering
lolos dalam proses pengolahan air, sehingga terjadi kerak keras di daerah panas. Padatan
tersuspensi bila digunakan sebagai air umpan ketel akan menyebabkan terbentuknya deposit,
kerak dan atau busa. Padatan tersuspensi dalam air pendingin akan menimbulkan endapan dan
timbulnya korosi dibawah endapan tersebut.
Sedimen adalah yang padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamkan. Padatan
yang mengendap tersebut terdiri dari partikel–partikel padat yang berukuran lebih besar dari
padatan tersuspensi, relatif besar dan berat, seperti pasir (SiO2) menimbulkan erosi pada
material dan penyumbatan aliran air.
Berbagai gas dapat terlarut dalam air antara lain carbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2),
sulfur trioksida (SO3), oksigen (O2), N2, NH3, NO2, H2S dan lain–lain. Gas-gas yang terlarut
tersebut pada umumnya tidak menimbulkan korosi kecuali CO2, O2, dan NH3. Karbon dioksida
sesungguhnya adalah suatu asam yang jika bergabung dengan air, dan dengan demikian dapat
menyerang logam. Reaksi yang terjadi Air yaitu:
Mikroorganisme yang berbahaya bagi sistem yang terbawa oleh air sendiri adalah
bakteri, alga dan jamur. Aktivitas mikroorganisme dalam air dapat memicu pembentukan fouling
dan korosi. beberapa jenis bakteri menghasilkan lendir yang bersifat lengket dan berbentuk
seperti jeli sehingga dapat merusak Heat Exchanger serta menurunkan kapasitas pertukaran
ion resin jika permukaan resin terlapisi oleh lendir.
- Coagulasi (penggumpalan)
- Mempengaruhi warna air
Kekeruhan dengan Al2 (SO4) 3,
- Menyebabkan endapan
K2SO4.24H2O, dll.
pada boiler dan HE
- Pengendapan, Penyaringan
Warna dapat terjadi karena
kehadiran zat organik : Penyerapan (adsorpsi) dengan
Warna
dapat menyebabkan carbon active
pembuihan pada drum boiler
Kesadahan :
Pengerakan pada boiler dan - Distillasi
garam-garam Ca2+, HE - Demineralisasi cation
Mg2+ - Boiler water treatment
OH-
- Deaerasi
O2 Korosi pada pipa-pipa
- Oksigen scavenger
- Distillasi
Conductivity Menaikkan sifat korosif - Demineralisasi
- Blowdown
- Distillasi
Dissolved solid Terjadi pembuihan - Demineralisasi
- Blowdown
Panas
Silika SiO2
Air sadah akan membentuk endapan / kerak dalam boiler karena panas
Panas
Derajat kesadahan menunjukkan jumlah garam-garam alkali tanah (lihat tabel 12) yang
terkandung dalam air. Kriteria kesadahan dapat dibagi sebagai berikut :
NILAI SADAH*
mg/l (ppm) derajat Francis
KRITERIA KESADAHAN
as CaCO3 (oF)
* Air yang dipergunakan sebagai pengisi boiler PLTU harus mempunyai nilai
2-
AIR CaCl2 CaCl2
Air Lunak
Tidak Mengandung garam-garam MgCl2 MgCl2
Ca2+ dan Mg2+
Pemanasan air lunak : MgSO4 MgSO4
NaCl NaCl
Heat
K2SO4 K2SO4 CaCl2 + CO32- CaCO3 + 2Cl-
Heat MgSO4 + CO3 2-
MgCO3 + SO42-
Analisa alkalinity dilakukan dengan cara titrasi mempergunakan larutan standard asam dengan
indikator phenolptaline dan methyl orange. Karakteristik indikator adalah sebagai berikut :
- Indikator Phenolptaline untuk menentukan P-alkalinity, berubah warna pada pH 8.3
- Indikator Methyl orange untuk menentukan M-alkalinity, akan berubah warna pada pH
4.3
Harga TA = Hydroksida + ½ Karbonat
14
HCO3- M-alkalinity
4.3
Air yang tidak mengandung mineral (air demine) dengan zat padat terlarut (TDS) sebesar
0.5 mg/l akan memberikan DHL 1 μS/cm. Alat ukur DHL mempergunakan Conductivity meter.
pH + pOH = 14
Dalam air murni konsentrasi H+ dan OH- sama besarnya, yaitu 10-7 mol/lt
0 10-7 7.4
23 10-7.4 7.0
Temperatur ( oC )
a. Contoh perhitungan :
Suatu larutan asam kuat (pH = 1) diencerkan dengan air sepuluh kali, hitung pH larutan
sekarang !!
Jawab :
Keadaan mula-mula :
pH = -log 10-2 = 2
1. Larutan netral, pH = 7
2. Larutan asam, pH < 7
3. Larutan basa, pH > 7
Nilai pH tersebut apabila pengukuran dilakukan pada temperature kamar (25 oC).
b. Metode pengukuran pH
Metode elektrometri ialah pengukuran pH larutan dengan menggunakan alat Bantu elektronik
berupa pH meter. Pada metode ini pengukuran pH harus dilakukan pada tempertur kamar
(25 oC).
Turbidity yang terkandung didalam air, apabila dipakai sebagai air pengisi ketel Dapat
menyebabkan terbentuknya lumpur, kerak atau permukaan air berbusa.
Silika yang melarut hanya dapat dihilangkan dengan proses penukaran ion (ion exchanger).
Silika yang terkandung dalam air pengisi ketel dapat menyebabkan pengerakan pada pipa-pipa
pemanas lanjut (superheater/reheater) dan deposit pada sudut-sudut turbin, yang disebut
carry-over silika. Terdapat hubungan antara tekanan kerja ketel dengan laju carry-over silika.
Simple Inspiring PerformIing Phenomenal 47
Makin tinggi tekanan kerja ketel, makin rendah persyaratan silika yang diperbolehkan di dalam
air pengisi ketel.
Zat organic juga dapat dihilangkan dengan cara penyaringan active carbon. Zat organik yang
terlalu tinggi didalam air akan merubah rasa air dan bau. Pada pengolahan air dengan proses
penukaran ion, zat organik akan melapisi resin anion, sehingga akan menurunkan kemampuan
penukaran resin. Parameter untuk mengukur besarnya zat organik dinyatakan dalam :
COD = Chemical Oxygen Demand, yaitu Jumlah zat pengoksidan yang dipakai untuk
mengoksidir zat organik di dalam air, diukur dalam satuan ppm.