Anda di halaman 1dari 3

NAMA :GUSTIAN R.

S
NOMOR :22
KELAS :X IPS 1

Judul :Kumpulan Dongeng Kancil Si Cerdik

Penulis :Calistya Hadya

Penerbit :Berlian Media Wacana

Tebal :112 Halaman

Tahun Terbit :2014

Buku ini merupakan kumpulan kisah tentang si Kancil yang cerdik


dan juga berisi kisah binatang lain. Siapa yang tidak tahu cerita si Kancil? Pasti kita pernah
membaca ataupun sekedar mendengar ceritanya bukan? Buku ini termasuk sastra tradisional,
yaitu fabel. Buku Kumpulan dongeng si Kancil dapat dijadikan sebagai bacaan literasi oleh
anak-anak, bukan hanya karena isi buku yang menarik dan penuh warna, tetapi juga karena
kisah yang terkandung dalam buku ini memiliki banyak nilai yang berguna dalam kehidupan.
Buku Kumpulan dongeng si Kancil dapat dijadikan salah satu buku pilihan orangtua dalam
membacakan dongeng sebelum tidur bagi anak-anaknya.

Buku ini menyajikan kisah-kisah tentang kecerdikan si Kancil dalam menyelesaikan suatu
masalah dan meloloskan diri dari binatang-binatang yang ingin memangsanya. Secara
keseluruhan, kisah-kisah yang ada dalam buku ini memiliki konflik yang sama.

Ketika membaca buku ini, pembaca akan disambut dengan cerita kancil mencuri timun.
Kisah yang satu ini sudah terkenal bahkan diabadikan dalam sebuah lagu. Selain cerdik,
binatang ini juga memiliki sifat nakal. Kancil yang merasa lapar kemudian mengambil timun
milik Pak Tani yang ada di kebun. Pak Tani yang geram melihat kebunnya rusak,
memutuskan untuk memasang jebakan. Jebakan itulah yang membuat kancil terperangkap.
Namun, binatang cerdik ini tidak kekurangan akal. Kancil berhasil meloloskan diri dengan
menipu anjing. Anjing yang berhasil ditipu itu menggantikan kancil di dalam kurungan.

Kisah-kisah yang ada di dalam buku ini memiliki kesinambungan. Kisah berikutnya juga
bercerita tentang kecerdikan kancil dalam meloloskan diri. Setelah lolos dari Pak Tani, kancil
harus berhadapan dengan para buaya. Kancil ingin menyeberangi sungai untuk mencari
makan. Namun, di dalam sungai itu ada buaya yang siap memangsanya. Dengan kecerdikan
yang dimilikinya, kancil berhasil menipu buaya dan menyeberangi sungai dengan naik di
punggung buaya. Kisah berikutnya pun menceritakan hal yang serupa. Setelah lolos dari
buaya, kancil harus berhadapan dengan harimau. Lagi-lagi si Kancil tidak kehabisan akal
untuk meloloskan diri. Kancil menipu harimau dengan memberikan sebuah sabuk yang
ternyata adalah ular. Ular itu sedang tertidur. Lalu, ia terbangun ketika harimau menjilati
tubuhnya. Kancil pun berlari menyelamatkan diri ketika ular membelit tubuh harimau.

Melalui alur cerita yang telah dibuatnya, Rahimsyah mampu menggambarkan kancil sebagai
binatang yang cerdik dan pandai meloloskan diri. Namun, secerdik-cerdiknya kancil, ia
pernah dikalahkan oleh binatang lain. Dalam kisah "Kancil Dikalahkan Siput", dikisahkan
bahwa siput berhasil mengalahkan kancil dalam perlombaan lari.

Selain berkisah tentang kecerdikan kancil, di dalam buku ini juga terdapat  kisah yang
menceritakan tentang sifat jail dan kebaikan kancil. Rahimsyah memperlihatkan sifat jail
kancil dalam kisah "Kancil dan Beruang". Dalam kisah ini, kancil menunjukkan sifat jailnya
kepada beruang, yaitu dengan mengatakan bahwa bambu-bambu yang berderit adalah
seruling. Karena  percaya dengan ucapan kancil, ujung lidah beruang tidak sengaja terjepit
oleh bambu-bambu yang berderit. Rahimsyah menunjukkan kepada pembaca bahwa kancil
adalah binatang yang suka menolong melalui kisah "Kuda yang Malang". Kancil yang merasa
tidak tega melihat sahabatnya kesakitan segera mencari cara untuk membebaskan kuda.
Dengan akal pikirannya, kancil mampu mencari cara untuk membebaskan kuda dari serigala.

Dengan berbagai cerita si Kancil yang telah ditulis ini, Calistya telah menunjukkan kepada
pembaca bahwa kancil adalah binatang yang cerdik, pandai, nakal, dan suka menolong.
Melalui alur cerita di setiap kisah yang dibuatnya, kancil selalu saja diceritakan sebagai
binatang yang cerdik dan pandai. Kisah kancil yang disampaikan secara lisan dan turun
temurun, sejak dulu memang selalu digambarkan sebagai binatang yang cerdik dan pandai.

Buku ini memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya ialah bahasa yang digunakan
sederhana dan mudah dimengerti. Selain itu, buku ini disertai dengan ilustrasi sehingga dapat
menarik minat baca. Dengan adanya ilustrasi, pembaca tidak akan cepat bosan. Ilustrasi dapat
membantu pembaca dalam memunculkan daya imajinasi. Selain itu, buku yang memiliki
banyak warna dan ilustrasi akan lebih disukai oleh anak-anak dibandingkan dengan buku
cerita yang hanya berupa tulisan saja. Kisah-kisah yang disampaikan dalam buku ini
mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan pelajaran.   

Akan tetapi, buku ini juga memiliki kelemahan. Ketika membaca judul buku Kumpulan
dongeng si Kancil pasti sudah terpikirkan dalam benak kita bahwa isinya hanyalah kumpulan
cerita tentang kancil saja. Namun, ternyata penulis menyelipkan dua cerita yang tidak
mengisahkan tentang si Kancil, tetapi justru mengisahkan binatang lain. Hal tersebut memang
memberikan warna dan sentuhan yang berbeda di dalam buku ini. Biarpun demikian,
tampaknya hal tersebut kurang sesuai dengan judul yang diberikan dalam buku ini. Kisah
tentang kancil memang memiliki nilai-nilai positif yang dapat diambil. Sayangnya, penulis
tidak mencantumkan nilai-nilai atau pesan itu secara tersurat di semua akhir cerita. Penulis
hanya mencantumkan pesan moral di beberapa cerita saja sehingga pembaca harus
menyimpulkan sendiri kisah yang belum dijelaskan pesan moralnya.

Anda mungkin juga menyukai