DISUSUN OLEH :
DANIA DINDA RENJANI (1913351008)
I. LANDASAN TEORI
Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri atas 2 atom
hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai ikatan Hidrogen yang
cenderung bersatu padu untuk menentang kekuatan dari luar yang akan
memecahkan ikatan-ikatan ini. (Eko Budi Kuncoro, 2004).
Bau adalah sifat yang menempel pada sebuah benda akibat adanya zat
organic ataupun anorganik yang tercampur dalam air. Umumnya dengan
konsentrasi yang sangat rendah, yang manusia terima dengan indera
penciuman.
Rasa dapat dihasilkan oleh adanyaorgnisme dalam air seperti alga serta
oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan
oleh adanya senyawa-senyawa organik tersebut.
Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahay yang dipantulkan oleh
benda-benda yang dikenai cahaya tersebut. Benda yang dipentuli cahya
mengabsorsi sebagian atau seluruh warna yang memantul. Sehingga pada saat
hanya warna merah yang dipantulkan dan warna lain diabsorsi, maka benda
tersebut menjadi warna merah. Dalam kacamata seni rupa dan desain,
pengertian warna menurut prawira adalah, “ Warna termasuk salah satu unsur
keindahan dalam seni dan desain selain unsur-unsur visual yang lain.” (
Sulasmi Darma Prawira, 1989).
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda,
alat yang digunakan adalah thermometer yang berfungsi untuk mengukur
suhu dengan valid.
a. Alat :
1. Beaker Glass
2. Thermometer
3. Turbidity Meter
b. Bahan :
1. Air Baku
2. Buffer
III. PROSEDUR KERJA
Keterangan :
MS : Memenuhi Standar
TMS : Tidak Memenuhi Standar
Dari hasil pengamatan fisik air (warna, suhu, bau, rasa dan kekeruhan) pada
sampel air yang diuji, hanya suhu yang tidak memenuhi standar Permenkes
32 Tahun 2017 tentang kualitas air bersih.
Gambar Pengamatan.
V. PEMBAHASAN
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia karena tanpa air, berbagai
proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu, peran yang
sangat penting tersebut, air dapat berdampak buruk bagi kehidupan apabila
air tersebut tidak sesuai lagi dari keadaan normalnya.
Pemeriksaan warna, rasa, bau, suhu dan kekeruhan pada sampel air.
VII.Kesimpulan
1. Suhu : ± 3°C
2. Warna : 50 TCU
3. Bau : Tidak Berbau
4. Kekeruhan : 25 NTU
5. Rasa : Tidak Berasa
Darmaprawira, Sulasmi. 1989. Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.
I. LANDASAN TEORI
TDS adalah singkatan dari Total Dissolve Solid yang dalam Bahasa
Indonesia berarti Jumlah Zat Padat Terlarut. TDS merupakan indikator dari
jumlah partikel atau zat tersebut, baik berupa senyawa organik maupun non-
organik. Pengertian terlarut mengarah kepada partikel padat di dalam air yang
memiliki ukuran di bawah 1 nano-meter. Satuan yang digunakan
biasanya ppm (part per million) atau yang sama dengan miligram per liter
(mg/l) untuk pengukuran konsentrasi massa kimiawi yang menunjukkan
berapa banyak gram dari suatu zat yang ada dalam satu liter dari cairan.Zat
atau partikel padat terlarut yang ditemukan dalam air dapat berupa natrium
(garam), kalsium, magnesium, kalium, karbonat, nitrat, bikarbonat, klorida
dan sulfat
Alat :
1. pH Meter
2. Kertas Indikator pH Universal
3. TDS Meter
4. Beaker Glass
5. Lap/Tissue
Bahan :
1. Sampel Air
2. Buffer
III. PROSEDUR KERJA
A. Prosedur Pemeriksaan pH Air dengan pH Meter
1. Menyiapkan alat dan bahan,
2. Menuangkan sampel air bersih ke beaker glass,
3. Membersihkan dahulu pH meter menggunakan aquadest agar
pengukuran pH tidak dipengaruhi pengukuran sebelumnya,
4. Mengeringgakan pH meter dengan tissue,
5. Memasukkan pH meter ke dalam beaker glass yang telah diisi sempel
air bersih,
6. Menunggu hingga nilai pH stabil dan catat hasilnya.
Keterangan :
MS : Memenuhi Standar
TMS : Tidak Memenuhi Standar
Dari tabel hasil pengamatan diatas, pH air yang diperiksa mendapatkan 6.7
untuk pengukuran pH Meter. Sedangkan untuk pH Universal didapatkan ,
sesuai dengan persyaratan Permenkes No 32 Tahun 2017 memenuhi standar
dan layak dikonsumsi.
Gambar pengamatan.
pH Meter pH Universal
Proses pengujian pH dengan Proses pengujian pH dengan
menggunakan pH meter Menggunakan pH Universal
V. PEMBAHASAN
pH adalah suatu metode untuk mengukur kandungan asam/basa (alkali)
nilai zat tertentu, nilai pada angka 7 adalah netral. pH tubuh manusia adalah
7, banyak ahli kesehatan mengatakan bahwa tubuh yang ber-alkali dapat
mencegah berbagai macam penyakit degeneratif sel-sel kanker yang dapat
terbentuk dengan mudah dalam tubuh yang bersifat asam.
Total padatan terlarut ( TDS ) adalah ukuran kandungan gabungan terlarut
dari semua zat anorganik dan organik yang ada dalam cairan dalam bentuk
tersuspensi molekuler , terionisasi ( solkoloid ). Konsentrasi TDS sering
dilaporkan dalam bagian per juta (ppm). Konsentrasi TDS air dapat
ditentukan dengan menggunakan meteran digital.
Salah satu fungsi air adalah mendorong keluar racun dari dalam tubuh,
sehingga dari depertement kesehatan merekomendasikan untuk pH air yang
dikonsumsi adalah berkisar 6.5 – 8.5. jika , kita minum air dengan pH
dibawah 6.5 itu adalah air yang bersifatnya asam dan hal itu adalah sangat
kurang baik bagi tubuh kita
Beberapa gejala yang biasanya terjadi jika darah kita bersifat asam karena air
yang kita konsumsi tidak netral/asam :
1. Rendahnya energi tubuh (mudah capek dan lelah)
2. Rasa sakit pada sendi
3. Gangguan pencernaan
4. Tulang mudah rapuh
5. Berat badan melonjak drastis
6. Jerawat
7. Insomnia
8. Masalah gigi
9. Badan pegal
Now, Start. 2016. Efek pH Air Minum Bagi Kesehatan. [Online]. Tersedia :
https://www.google.com/amp/s/m.fimela.com/