id
Tesis
Untuk memenuhi persyaratan Mencapai Derajat Magister Program
Studi Pendidikan Matematika
Diajukan Oleh
Ari Lestari Mulyaningsih
S851008006
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah hasil prestasi
belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model
kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan prestasi siswa yang
memperoleh pembelajaran tipe NHT pada materi operasi bentuk aljabar. (2)
Apakah hasil prestasi belajar matematika bagi siswa yang mempunyai tingkat
kemampuan numerik lebih tinggi, lebih baik dibandingkan dengan prestasi siswa
yang mempunyai tingkat kemampuan numerik dibawahnya. (3) Manakah di
antara penggunaan model pembelajaran tipe TGT dan NHT yang memberikan
prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa yang mempunyai kemampuan
numerik tinggi. (4) Manakah di antara penggunaan model pembelajaran tipe TGT
dan NHT yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa
yang mempunyai kemampuan numerik sedang. (5) Manakah di antara
penggunaan model pembelajaran tipe TGT dan NHT yang memberikan prestasi
belajar matematika lebih baik pada siswa yang mempunyai kemampuan numerik
rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain
faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Kabupaten
Karanganyar selain sekolah RSBI. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
stratified cluster random sampling. Banyak anggota sampel seluruhnya berjumlah
196 siswa, dengan rincian 99 siswa pada kelas eksperimen satu dan 97 siswa pada
kelas eksperimen dua. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah hasil UN SD tahun 2010/2011 siswa yang bersangkutan sebagai
kemampuan awal matematika, ,
dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen tes prestasi meliputi
validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Uji prasyarat
meliputi uji normalitas populasi menggunakan metode Lilliefors dan uji
homogenitas variansi populasi menggunakan metode Bartlett
diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan mempunyai variansi yang homogen. Uji keseimbangan terhadap data
kemampuan awal matematika menggunakan uji-t diperoleh kesimpulan bahwa
kedua kelas eksperimen mempunyai kemampuan awal matematika yang
seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel
tak sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
student in TGT model is the same as those in NHT model. (5) The achievement of
TGT model is the
same as those in NHT model.
Keywords: TGT, NHT, Numeric Ability, Mathematics Achievement.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan data dari Puspendik bahwa hasil Ujian Nasional Utama mata
terbukti rerata nilai matematika baru mencapai 6,15 sedangkan sekolah yang
rerata nilai matematika lebih dari atau sama dengan 7,00 hanya mencapai
20%. Hal ini masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang
rendah. Hal ini akhirnya berakibat pada prestasi belajar matematika pada
disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi dari dalam diri
Adapun salah satu faktor yang berasal dari luar siswa, antara lain model
siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini tentunya akan
hanya berpusat kepada guru sampai saat ini masih terlaksana di sekolah-
yang telah berlangsung selama ini ternyata belum memberi kontribusi yang
siswa. Melalui interaksi saling membantu antara siswa yang satu dengan
siswa diberi kesempatan yang luas untuk belajar aktif dengan cara
teman satu tim mampu membuat diri mereka sama baik. Lebih jauh lagi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
melakukan lebih baik dari apa yang mereka lakukan sebelumnya, mereka
akan lebih termotivasi untuk berusaha daripada apabila mereka baru diberi
penghargaan jika lebih baik dari yang lain, karena penghargaan atas
kemajuan untuk meraih sukses bukanlah sesuatu yang terlalu sulit atau
pemahaman verbal. Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Identifikasi Masalah
cenderung berpusat pada guru, sedangkan siswa pasif, dari kenyataan ini perlu
prestasi belajar siswa. Sehingga perlu untuk diteliti apakah kemampuan awal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan standard kualifikasi pendidikan minimal D4 atau S1. Dari kondisi riil
siswa.
C. Pemilihan Masalah
D. Pembatasan Masalah
2. Penelitian ini ditinjau dari kemampuan numerik yang terdiri dari kemampuan
siswa pada materi Operasi Bentuk Aljabar yang telah dicapai setelah
eksperimen dilakukan.
E. Rumusan Masalah
dengan model kooperatif tipe TGT pada materi operasi bentuk aljabar lebih
numerik lebih tinggi, lebih baik dari siswa yang mempunyai nilai kemampuan
numerik dibawahnya?
3. Di antara penggunaan model pembelajaran tipe TGT dan NHT, manakah yang
4. Di antara penggunaan model pembelajaran tipe TGT dan NHT, manakah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Di antara penggunaan model pembelajaran tipe TGT dan NHT, manakah yang
F. Tujuan Penelitian
dengan prestasi siswa yang memperoleh pembelajaran tipe NHT pada materi
dibawahnya.
NHT yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa yang
NHT yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa yang
NHT yang memberikan prestasi belajar matematika lebih baik pada siswa yang
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakekat Belajar
1997:61).
pemikiran seseorang.
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
Hal ini senada dengan pendapat yang diungkapkan oleh M. G. Jones dan L
2. Hakekat Matematika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diatur menurut urutan yang logis. Sehingga matematika berkaitan dengan konsep
dan mampu memberikan keterangan untuk membentuk konsep baru. Konsep baru
yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi, tetapi ada pula yang melibatkan
yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam
adalah suatu ilmu yang berkenaan dengan ide-ide/ konsep-konsep abstrak yang
berinteraksi satu sama lain dalam usaha untuk mencapai tujuan. Tujuan
yang dimiliki siswa, dengan kata lain sejauhmana pemahaman siswa tentang
mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
Prestasi belajar siswa dalam hal ini adalah hasil belajar dipengaruhi
oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal), dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
faktor yang datang dari luar diri siswa (eksternal). Menurut Abdul Hadis
adalah :
a. Faktor-faktor internal
minat, motivasi).
sosial dan komunikasi sosial, baik sesama guru dengan siswa, antara siswa
- Fisiologis
Faktor internal di atas berada pada diri siswa dan guru sebagai pebelajar dan
pembelajar.
b. Faktor-faktor eksternal
dan eksternal tersebut harus menjadi perhatian bagi guru dan siswa jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
nilai t
4. Model Pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya;
dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tiap-tiap siswa terjadi secara optimal. Sebagai contoh jika seorang siswa
membuat suatu kesalahan dalam membuat soal, maka guru tidak langsung
pembelajaran adalah proses yang terjadi pada individu, tetapi pembelajaran tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dikategorikan sesuai dengan sifat: (1) tujuan kelompok, (2) tanggung jawab
(5) spesialisasi tugas, dan (6) adaptasi untuk kebutuhan individu (Slavin,
2010: 26-28). Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan
konvensional.
1) Teori Motivasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Teori Kognitif
kelompok. Teori kognitif dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu teori
a) Teori Pembangunan
siswa yang membuat dirinya lebih mudah untuk memahami konsep yang
sedang dipelajari. Siswa ini akan mengubah bahasa guru ke dalam bahasa
kognitif terhadap suatu konsep. Salah satu elaboratif yang paling efektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
adalah presentasi, yakni siswa menjelaskan suatu konsep kepada siswa lain
dengan belajar sendiri, penyaji akan dapat belajar dengan lebih baik karena
secara logika jika penyaji tersebut telah mampu menjelaskan suatu konsep
bahwa penyaji sudah menguasai konsep tersebut dengan baik. Penyaji dan
dengan unsur-unsur dalam belajar kelompok. Menurut Anita Lie (2008: 31),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jika tugas dan pola penilaian suatu kegiatan pembelajaran telah disusun
3) Tatap muka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Proses kelompok dan hasil kerja sama harus dievaluasi oleh guru
agar pada proses selanjutnya, setiap anggota kelompok dapat bekerja sama
diskusi kelompok.
dan belajar
Fase-5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase-6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
Memberikan upaya maupun hasil belajar individu dan
penghargaan kelompok.
Trianto (2007: 48-49)
pembelajaran di dalam kelas. Tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi selama
teknik-teknik kelas praktis yang dapat digunakan guru setiap hari untuk
berikut.
aktif bertindak sebagai tutor sebaya untuk membantu siswa lain dalam
2) Melatih siswa untuk memiliki keterampilan sosial (social skill) dengan saling
tinggi dari siswa, karena didukung dan didorong oleh rekan sebaya dalam
kelompoknya.
4) Memberi peluang terjadinya proses partisipasi aktif dalam belajar dari setiap
siswa. Partisipasi aktif terjadi selama diskusi kelompok dan diskusi kelas
konsep secara efektif dan efisien melalui lembar kerja tersebut. Kebutuhan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terhadap waktu yang relatif lebih lama biasanya terkait dengan pembentukan
kemampuan tertentu oleh seorang guru. Kelemahan ini dapat diatasi dengan
pembelajaran kooperatif.
sama dengan rekan-rekannya tanpa memandang perbedaan yang ada, hal ini
dapat diatasi dengan mengingatkan kepada setiap siswa bahwa tidak ada
manusia yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena
itu, setiap siswa harus bersedia dan mampu bekerja sama secara kooperatif,
salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan peran serta siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kelompok.
mengurangi kenakalan siswa karena energi mereka tersalurkan pada hal yang
lebih positif. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT terdapat lima komponen
1) Presentasi Kelas
memperkenalkan materi pelajaran secara langsung dan klasikal. Pada tahap ini
bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat melakukan game,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Tim
Tim terdiri dari empat atau enam siswa yang mewakili dari seluruh bagian
dari kelas dalam hal prestasi akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi
utama dari tim ini adalah memastikan bahwa anggota- anggota tim benar-benar
yang diberikan guru. Lembar kegiatan itu harus dikerjakan dengan berdiskusi
TGT. Tekanannya adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk
tim, dan tim juga melakukan yang terbaik untuk setiap anggotanya dalam
perhatian dan penghargaan yang seimbang/ sama terhadap setiap anggota tim,
sehingga timbul rasa dihargai dan adanya penerimaan siswa dalam timnya.
3) Game/ Permainan
Permainan dilakukan oleh tiga atau empat siswa yang berkemampuan sama/
biasanya berupa pertanyaan atau soal dan kunci jawaban bernomor serta kartu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Turnamen/ Pertandingan
Turnamen dilaksanakan pada akhir minggu atau unit setelah guru memberikan
presentasi kelas/ penyajian materi dan setiap tim sudah melaksanakan kerja
kelompok terhadap lembar kegiatan siswa. Dalam turnamen ini tiga atau empat
siswa yang berkemampuan sama/ setara dan masing-masing mewakili tim yang
timnya. Ilustrasi hubungan antar tim yang anggotanya heterogen dan meja
TIM A
A-1 A-2 A-3 A-4
Tinggi Sedang Sedang Rendah
turnamen berdasarkan ranking prestasi awal pada setiap tim. Meja turnamen 1
adalah meja tempat berkompetisi siswa dengan nilai prestasi awal tertinggi
dalam tim dan sebagai meja tertinggi tingkatannya dibanding meja 2. Meja
Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja tergantung pada
skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama, dan skor yang paling
5) Penghargaan Tim
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
siswa
Dalam langkah ini, guru menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai
Dalam langkah ini, guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas dan
kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru membagi siswa
latar belakang sosial, jenis kelamin, dan kemampuan akademik siswa. Guru
Dalam langkah ini, Guru membagikan LKS TGT, dengan tekun siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tentang cara mengerjakan LKS TGT , siswa memperhatikan dengan tekun dan
LKS. Hal ini menjadi sangat penting karena keberhasilan suatu kelompok
hasil jawaban dari pertanyaan yang ada di LKS. Langkah ini diakhiri dengan
Langkah 6. Permainan
permainan berupa pertanyaan atau soal dan kunci jawaban bernomor serta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pertanyaan.
turnamen ini tiga atau empat siswa yang berkemampuan sama/ setara dan
sehingga siswa tidak tahu mana-mana meja yang tinggi dan mana meja yang
jumlah kartu yang telah mereka menangkan pada lembar pencatat skor dalam
game I, jika masih ada waktu, para siswa mengerjakan soal yang lain lagi dan
memainkan game kedua sampai waktu habis dan mencatat nomor-nomor kartu
skor
x x100
axn
x = nilai
No Nilai Kategori
1 0 - 60 Kurang
2 61 - 75 Baik
3 76 - 100 Sangat
Baik
Aturan permainan
1. Setiap peserta menjawab benar mendapat skor 5, menjawab salah atau
supaya tidak ada kelompok yang tidak mendapat perhatian. Hal ini sangat
dengan bintang lima disertai ucapan selamat atas kerja keras mereka.
dengan bintang empat disertai ucapan selamat atas kerja keras yang mereka
merah disertai dengan kalimat motivasi. Berikut adalah contoh kartu ucapan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tipe TGT
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
maupun turnamen.
lebih mendominasi kelompoknya. Hal ini dapat terjadi karena dalam model
TGT dapat diwakilkan oleh salah seorang anggota kelompok. Tidak menutup
dikembangkan oleh Spencer Kagan tahun 1992 ( dalam Anita Lie 2008: 59).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mereka. Model ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
terbantu oleh siswa yang berkemampuan lebih tinggi. Interaksi sosial terjadi
dalam kelompok ini, ada saling komunikasi, tatap muka, diskusi, dan
tanggung jawab.
Menurut Anita Lie (2008: 60) ada empat langkah pembelajaran kooperatif
nomor.
4) Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Together (NHT)
siswa
Dalam langkah ini, guru menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai
Dalam langkah ini, guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas dan
latar belakang sosial, jenis kelamin, dan kemampuan akademik siswa. Guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam langkah ini, Guru membagikan LKS NHT, dengan tekun siswa
tentang cara mengerjakan LKS NHT , siswa memperhatikan dengan tekun dan
LKS. Hal ini menjadi sangat penting karena keberhasilan suatu kelompok
memanggil salah satu nomor siswa dari setiap kelompok. Siswa dalam setiap
diskusi yang dipresentasikan merupakan hasil dari diskusi yang telah dilakukan
memberikan kesimpulan atau jawaban yang tepat dari semua pertanyaan yang
didiskusikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Langkah 6. Evaluasi
memberikan tes kepada setiap siswa secara individual. Tes individual ini
terbaik.
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Setiap siswa dituntut untuk selalu siap dan bertanggung jawab penuh
pertemuan berikutnya.
7. Kemampuan Numerik
Reza dan Yeni (2009: 2-3) merumuskan delapan inteligensi yang bersama-
sama terdapat dalam diri anak-anak dan orang dewasa, yang disebut dengan
Multiple Intelligence
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang bersamaan dan cenderung melengkapi satu sama lain saat seseorang
ketrampilan aljabar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kelancaran berbahasa.
f. Kemampuan Lain-lain.
aljabar, dalam hal ini tes kemampuan numerik diserahkan pada Jasa
untuk mengukur kemampuan numerik pada penelitian ini sebagai berikut Tes
Guru Besar Fakultas Psikologi UI) ketika menyusun Disertasi untuk mencapai
Leon Thurstone yang dikemukakan pada tahun 1938 (dalam LPSP3, 2011)
aritmatika.
matematis.
Awal mula TKD berasal dari Tes Inteligensi Umum (TINTUM) yang
pada tahun 1966, Sudirgo Wibowo beserta beberapa staf bagian Psikologi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dalam perkembangan selanjutnya, tes ini direvisi pada tahun 1969 menjadi
TINTU
Karena tes tersebut terutama akan digunakan sebagai tes secara klasikal
1967 yang berjumlah 72 orang. Selain itu, pada awal tahun 1967 tes ini
dan gas Bumi (AKAMIGAS) pada tahun 1968 hingga 1969 (Wibowo, 1976).
Dari penggunaan untuk seleksi tersebut telah dilakukan revisi pada sejumlah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kemampuan diferensial seseorang, dan bukan lagi sebagai alat ukur inteligensi.
LPSP3, 2011).
TKD terdiri dari 10 sub tes yang mengukur 5 kemampuan mental primer
Setiap sub tes TKD, memiliki instruksi dan batas waktu pengerjaan yang
berbeda. Selain itu, sub tes-sub tes TKD dapat diadministrasikan terpisah atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
setiap sub tes TKD harus diskor sendiri dan diinterpretasikan secara terpisah.
Artinya, pada TKD tidak akan diperolah sebuah skor tunggal (misalnya, skor
IQ) (dalam LPSP3, 2011). Dengan demikian, TKD merupakan alat diagnostik
ini dapat digunakan secara klasikal (kelompok atau massal) maupun individual,
organisasi (seperti seleksi atau penempatan karyawan). TKD sejak tahun 1981
instansi. TKD juga banyak digunakan untuk siswa SLTP dan SLTA (dalam
LPSP3, 2011).
dalam penelitian didasarkan atas norma yang telah disusun oleh Yulianto
Tidak ada model pembelajaran yang efektif untuk setiap orang dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembelajaran, yaitu TGT dan NHT keduanya sebagai kelas eksperimen dan
ditinjau dari Kemampuan Numerik Siswa, subjek dan pokok bahasan yang
ran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baik dari pada menggunakan model pembelajaran langsung pada siswa se-
Package, Numbered Heads Together, and Whole group question and answer
result
indicated that both NHT+I, and NHT were superior to the traditional
atas dengan penelitian berikut ini terletak pada penelitiannya yaitu sama-sama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ditinjau dari Kemampuan Numerik Siswa, subjek dan pokok bahasan yang
C. Kerangka Berpikir
prestasi belajar siswa, semakin bagus dan sesuai suatu model pembelajaran maka
dari prestasi belajar siswa yang bagus. Prestasi belajar yang mendapat
komponen utama: (1) Penyajian Presentasi Kelas, (2) Tim / Kelompok yang
terdiri dari 4-5 anggota, (3) Game / Permainan, (4) Turnamen / Pertandingan, (5)
kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Proses belajar bagi siswa
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT, setiap siswa dituntut untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kooperatif tipe NHT, setiap siswa dituntut berperan aktif dalam melaksanakan
tipe NHT tidak terdapat turnamen yang menuntut tanggung jawab lebih pada
lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
numerik rendah.
numerik, maka ada kemungkinan bahwa suatu model tidak selalu cocok
untuk semua siswa. Siswa yang memiliki kemampuan numerik tinggi dan
sedang akan mendapat prestasi yang lebih baik jika mendapat pembelajaran
dengan model TGT daripada model NHT, karena mereka lebih cepat
belajarnya akan sama baik dengan model pembelajaran TGT maupun NHT,
karena siswa yang memiliki kemampuan numerik rendah akan lebih lama
sebagai berikut:
Pembelajaran
kooperatif
Prestasi
siswa
Potensi
Kemampuan
D. Hipotesis Penelitian
model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada materi operasi
bentuk aljabar lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
lebih tinggi, lebih baik dari siswa yang mempunyai nilai kemampuan numerik
dibawahnya.
3. Siswa yang mempunyai kemampuan numerik tinggi akan lebih baik prestasi
(NHT).
4. Siswa yang mempunyai kemampuan numerik sedang akan lebih baik prestasi
(NHT).
5. Siswa yang memiliki kemampuan numerik rendah prestasi belajar siswa akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
RSBI dengan subyek penelitian siswa kelas VII tahun pelajaran 2011 2012.
Penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2011 2012 yaitu mulai bulan Mei
2011 sampai bulan Januari 2012 dengan alasan materi operasi bentuk aljabar
diberikan pada semester gasal dengan beberapa tahap penelitian sebagai berikut :
Waktu
No Kegiatan
Mei Juni Juli Agst Sept Des Jan
No
p
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pengajuan Instrumen
5 Pengajuan Ijin Penelitian
6 Pengambilan Data
7 Pengolahan Data
8 Penyusunan Laporan
9 Pelaporan Hasil Penelitian
B. Jenis Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengontrol semua variabel yang relevan kecuali variabel yang akan diteliti.
varian (ANAVA), yaitu suatu desain penelitian yang digunakan untuk meneliti
pengaruh dari perlakuan model pembelajaran yang berbeda dari dua kelompok
berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Desain penelitian tersebut berbentuk matriks yang terdiri atas enam sel.
b1, b2, dan b3 menunjukkan Kemampuan Numerik tinggi, sedang dan rendah.
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RSBI pada tahun p el ajaran 2011 / 2012, sejumlah 73 sekolah. Daftar SMP di
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Se-
sampling yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dari 73 SMP yang ada di
peserta didik pada ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011, diperoleh rerata
peserta didik pada ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 lebih dari 6,63.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
peserta didik pada ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 kurang dari atau
sama dengan 6,63 dan lebih dari atau sama dengan 5,55. Kelompok rendah
adalah kelompok SMP dengan rerata nilai matematika peserta didik pada ujian
terdiri dari SMP dengan urutan 1-25 yang beranggotakan 25 SMP. Daftar SMP
yang termasuk dalam kelompok tinggi. Kelompok sedang terdiri dari SMP
dengan urutan 26-50 yang beranggotakan 25 SMP. Daftar SMP yang termasuk
dalam kelompok sedang. Kelompok rendah terdiri dari SMP dengan urutan 51-
satu SMP sedemikian sehingga diperoleh satu SMP dari kelompok tinggi, satu
SMP dari kelompok sedang, dan satu SMP dari kelompok rendah. Selanjutnya,
dua kelas. Dari dua kelas yang diperoleh, satu kelas digunakan sebagai kelas
eksperimen satu dan satu kelas lain digunakan sebagai kelas eksperimen dua.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kelas VIIC sebagai kelas eksperimen satu, yakni kelas yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas VIID sebagai kelas eksperimen
dua, yakni kelas yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
kelas VIIF sebagai kelas eksperimen satu, yakni kelas yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas VIIG sebagai kelas eksperimen
dua, yakni kelas yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
c. SMP Negeri 2 Tasikmadu sebagai SMP dari kelompok rendah dengan kelas
VIIF sebagai kelas eksperimen satu, yakni kelas yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas VIIE sebagai kelas eksperimen
dua, yakni kelas yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
1. Variabel Penelitian
dan variabel bebas. Sebagai variabel terikat adalah prestasi belajar matematika
kemampuan numerik.
a. Variabel Terikat
a) Definisi operasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bentuk aljabar.
b) Indikator
perlakuan/pembelajaran.
i = 1, 2 ;
j = 1, 2, 3 ;
b. Variabel Bebas
1) Model Pembelajaran
a) Definisi operasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kelompok eksperimen.
b) Indikator
pembelajaran NHT
NHT.
d) Simbol : A
a) Definisi operasional
b) Indikator
Surakarta.
sedang jika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d) Simbol : B
a. Metode Dokumentasi
mengenai kemampuan awal siswa yang diambil dari nilai matematika peserta
kelas eksperimen satu dan kelas eksperimen dua. prestasi belajar matematika
diperoleh melalui tes prestasi belajar dan nilai tes kemampuan numerik siswa
b. Metode Tes
dilaksanakan pada awal penelitian dan tes prestasi untuk mengungkap prestasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Instrumen Penelitian
a. Tes Prestasi
Tes Prestasi menggunakan tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda dengan
empat pilihan jawaban yang tersedia. Tiap soal mempunyai bobot yang
sama, yaitu 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah.
dibuang.
Tes Kemampuan Numerik pada penelitian ini dilakukan oleh psikolog dari
Surakarta,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang digunakan pada tes prestasi maupun tes kemampuan numerik berupa tes
penelitian, instrumen tersebut diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan
3. Analisis instrumen
maka uji validitas yang dilakukan pada metode tes ini adalah uji validitas
isi.
sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang
2) Titik berat bahan yang diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang
diajarkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk
Untuk menilai apakah soal tes mempunyai validitas isi yang tinggi,
dilakukan oleh para pakar) dalam hal ini adalah guru-guru matematika
SMP, yang akan menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pembuat tes
yang akan diukur. Langkah berikutnya para penilai menilai apakah masing-
masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi
b. Reliabilitas
memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali pada subjek
hanya mempunyai dua kategori skor, yaitu benar atau salah, seperti
sebagai berikut.
n st2 pi qi
r 11 = 2
n 1 s t
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ke-i
qi = 1- pi , i
= variansi total
a. Daya Pembeda
Suatu butir soal mempunyai daya beda baik jika siswa pandai menjawab benar
butir soal lebih banyak daripada siswa yang tidak pandai. Daya beda suatu
butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa yang pandai dan tidak
pandai. Sebagai tolok ukur pandai dan tidak pandai adalah skor total dari
menafsirkan nilai D apabila kedua kelompok atas dan bawah itu ditetapkan
1)
2)
3)
4)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal
dengan daya beda lebih dari atau sama dengan 0,3, sedangkan untuk penentuan
jika Y , dan kelompok bawah jika Y < Y adalah skor total setiap item
beberapa cara untuk mengukur daya beda, pada penelitian ini menggunakan
D= - ,
Keterangan:
b. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang
memadai, artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk
P=
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk memperoleh skor yang menyebar, nilai P harus makin mendekati 0,5.
Makin besar nilai P, butir soal makin mudah dan jumlah siswa yang menjawab
benar semakin banyak. Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika 0,30 P
0,70.
a. Uji Normalitas
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini,
uji normalitas yang digunakan adalah metode Lilliefors dengan prosedur sebagai
berikut.
1) Hipotesis Uji:
2) Tingkat signifikansi:
3) Statistik Uji:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Xi X
data z i dengan X : rataan samp el dan s : standar deviasi samp el
s
4) Daerah Kritik: DK = L L L n
dengan n ukuran populasi
mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini
digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat yang memiliki
1) Hipotesis
2 2 2
H0 : 1 2 ... k (variansi populasi homogen)
k
2,303
2
(f logRKG - fj log sj2 )
c j 1
2 2
dengan : ~ (k 1)
1 1 1
c 1 ;
3(k 1) fj f
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
SS j 2 Xj
RKG ; SS j Xj
fj nj
Keterangan :
k : banyaknya populasi
3) Taraf signifikansi
2 2 2
DK= | :k 1
5) Keputusan uji
2
H0 ditolak jika obs terletak di daerah kritik
6) Kesimpulan:
2. Uji Keseimbangan
Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan
dan kelas model pembelajaran NHT. Dalam penelitian ini, uji keseimbangan
a. Hipotesis
X1 X 2
t ~ t (n 1 n 2 )
2
1 1
sp
n1 n2
Keterangan :
2 2
2 (n1 1)s1 (n 2 1)s 2
sP 2 variansi gabungan, di mana s p
n1 n 2 2
d. Daerah Kritik
DK = t | t t 2 ; n1 n2 2 atau t t 2 ; n1 n2 2
e. Keputusan Uji
H0 ditolak jika t DK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Kesimpulan
diterima.
ditolak.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak
Xijk i j ( ij ijk
Keterangan :
X ijk : data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j
ij : kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat
2
berdistribusi normal rataan 0 dan variansi
i = 1, 2 ;
j = 1, 2, 3 ;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(Budiyono,
2003:228)
a. Hipotesis
H0A i = 0 untuk setiap i = 1,2 (tidak ada perbedaan efek antara baris
H0B j = 0 untuk setiap j = 1,2,3 (tidak ada perbedaan efek antar kolom
H1AB: paling sedikit ada satu ij yang tidak nol (ada interaksi baris
(Budiyono,2009: 211)
b. Komputasi
Model n 21 n 22 n 23
Pembel X 21 X 22 X 23
ajaran X 21 X 22 X 23
2 2
NHT X 21
X 22
X 2 23
(a2) C21 C 22 C23
SS 21 SS 22 SS 23
2
X ij 2
Dengan : Cij ; SS ij Xij Cij
n ij
Tabel 3.4 Rataan dan Jumlah Rataan
Faktor b1 b2 b3 Total
b
Faktor a
a1 X 11 X 12 X 13 A1
a2 X 21 X 22 X 33 A2
Total B1 B2 B3 G
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi-
= frekuensi sel ij
pq
nh = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =
1
i , j n ij
X ijk
2 k
SS ij X ijk = jumlah kuadrat deviasi data amatan
k n ij
pada sel ij
G2 Ai2
1 ; 2 SS ij ; 3 ;
pq i, j i q
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B 2j 2
4 ; 5 AB ij
j p i, j
2) Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah
kuadrat, yaitu:
Dengan:
dkA = p 1 dkB = q 1
dkAb = (p 1) (q 1) dkG = N pq
dkT = N 1
4) Rataan kuadrat
JKA JKAB
RKA RKAB
dkA dkAB
JKB JKG
RKB RKG
dkB dkG
5) Statistik Uji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
RKA
(a). Untuk H0A adalah Fa yang merupakan nilai dari variabel
RKG
pq.
RKB
(b). Untuk H 0B adalah Fb yang merupakan nilai dari variabel
RKG
pq.
RKAB
(c). Untuk HAB adalah Fab yang merupakan nilai dari variabel
RKG
dan N pq.
6) Taraf Signifikansi
7) Daerah Kritik
pq }
8) Keputusan Uji
9) Rangkuman Analisis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil
analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji
lanjutan setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe karena metode ter-
sebut akan menghasilkan beda rerata dengan tingkat signifikan yang kecil.
pembelajaran maka jika H0A ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih besar dari rataan marginal untuk
Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar kolom adalah sebagai berikut.
2
X .i X .j
F. i-.j =
1 1
RKG
n. i n. j
dengan:
F.i-.j : nilai Fhit pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j
variansi
Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
X ij X kj
Fij kj
1 1
RKG
nij nkj
dengan:
F ij-kj : nilai Fhit pada pembandingan kolom ke-ij dan kolom ke-kj
variansi
Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama
2
X ij X ik
Fij ik
1 1
RKG
nij nik
dengan:
Fij-ik : nilai Fhit pada pembandingan kolom ke-ij dan kolom ke-kj
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
analisis variansi
pq 1 F ; p q 1, N pq
komparasi rataan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada Bab IV ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
Adapun hasil penelitian yang disajikan adalah hasil uji coba instrumen,
dahulu dilakukan uji validitas isi kemudian diujicobakan kepada 76 siswa kelas
VII SMP Negeri 2 Karanganyar. Hasil dari Uji coba tes prestasi belajar
validator (expert judgment). Dalam penelitian ini ada tiga validator yang
ditunjuk adalah Ibu Dra. Nurul Ngaeni, M.Pd guru matematika SMP Negeri
Validator yang kedua adalah Ibu Marsiyana Tw, S.Pd guru matematika
SMP Negeri 3 Karanganyar dan Ibu Zeti Saptorini, S.Pd guru matematika
validasi oleh validator tersebut diperoleh bahwa ada beberapa bagian yang
penelaahan butir soal yang baik dan layak untuk digunakan dalam
b. Daya Beda
dilakukan uji konsistensi internal butir soal dengan cara klasik pada tingkat
dapat digunakan karena rxy < 0,3, yaitu butir soal dengan nomor 1, 6, 7, 13,
15, 16, 17, 22, 23, 26, 29, 35, 36, dan 40. Perhitungan selengkapnya dapat
c. Tingkat Kesukaran
40 butir soal uji coba ada 8 butir soal yang tingkat kesukarannya di luar
0,30 P 0,70 yaitu butir nomor 7, 22, 26, 29, 32, 35, 36, 40, sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terlalu mudah ataupun terlalu sukar). Dari Uji Daya Beda dan Tingkat
butir soal nomor 1, 6, 7, 13, 15, 16, 17, 22, 23, 26, 29, 32, 35, 36, dan 40.
kisi-kisi yang akan digunakan untuk penelitian karena setiap indikator masih
d. Reliabilitas
sehingga instrumen tes prestasi belajar matematika dapat dikatakan baik dan
Surakarta.
B. Deskripsi Data
Data yang digunakan untuk kemampuan awal adalah nilai Ujian Nasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diambil sebanyak 196 siswa terbagi atas 99 siswa kelompok TGT dan 97 siswa
kelompok NHT. Sampel untuk kelas TGT adalah siswa kelas VIIC SMP
Sedangkan untuk kelompok NHT adalah siswa kelas VIID SMP Negeri 3
Karanganyar, kelas VIIG SMP Negeri 4 Karanganyar, dan siswa kelas VIIE
(Lampiran 4)
2. Hasil Uji Prasyarat untuk Uji Keseimbangan
pada kelas eksperiman satu (TGT) maupun kelas eksperimen dua (NHT)
Oleh karena itu, uji normalitas populasi ini dilakukan sebanyak dua kali,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
awal matematika siswa, sampel pada kelas TGT mempunyai nilai Lobs
kurang dari nilai L0,05; 99 dan kelas NHT mempunyai nilai Lobs kurang dari
nilai L0,05; 97. Hal ini berarti pada taraf signifikansi 0,05, keputusan uji
Lampiran 17.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sama (homogen) atau tidak. Oleh karena itu, uji homogenitas variansi
variansi pada kelas eksperimen satu (TGT) dan kelas eksperimen dua (NHT)
Kelompok 2 2
Keputusan Kesimpulan
obs tabel
2,37 kurang dari nilai sebesar 3,841. Hal ini berarti pada taraf
diterima
17.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Uji Keseimbangan
kelas eksperimen satu (TGT) dan kelas eksperimen dua (NHT) dalam
semester gasal untuk kelas TGT berjumlah 99 siswa dan kelas NHT
berjumlah 97 siswa. Statistik uji yang digunakan adalah uji t pada tingkat
awal matematika peserta didik, diperoleh nilai tobs sebesar 1,745 dan
sehingga tobs tidak terletak pada daerah kritik. Hal ini berarti bahwa pada
adalah data prestasi belajar matematika peserta didik pada materi pokok
kemampuan numerik.
a. Data Prestasi
Tabel 4.5. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik pada
Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran
yaitu siswa yang berkemampuan numerik tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang
TGT dan 20 siswa kelompok NHT. Siswa yang berkemampuan numerik sedang
berjumlah 126 siswa terdiri 63 siswa kelompok TGT dan 63 siswa kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik pada
Masing-Masing Kategori Kemampuan numerik
12
Sedang 48 92 68,190 10,330
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik pada
Masing-Masing Kategori Model Pembelajaran dan Kemampuan
numerik
Kemampuan
numerik
Tinggi Sedang Rendah
Model
Pembelajaran
n 26 63 10
Nilai Min 44 48 40
TGT Nilai Maks 98 92 92
74,23 72,92 66,6
s 13,86 12,20 16,76
n 20 63 14
Nilai Min 80 48 36
NHT Nilai Maks 96 80 64
89,10 66,09 53,71
s 5,004 10,545 7,640
jalan dengan sel tak sama meliputi uji normalitas populasi dan uji homogenitas
variansi populasi.
a. Uji Normalitas
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji yang
nilai Lobs kurang dari nilai L 0,05; n. Hal ini berarti pada taraf signifikansi 0,05,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kelompok k 2 2
Keputusan Kesimpulan
obs tabel
sampel mempunyai nilai kurang dari nilai . Hal ini berarti pada taraf
dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang sama.
Dengan demikian analisis uji hipótesis dengan teknik analisis variansi dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kategori
Kemampuan 9621,81 2 4810,9 42,22 3,00 H0 ditolak
Numerik (B) 1
Interaksi AB 4277,44 2 2138,1 18,76 3,00 H0 ditolak
2
Galat 21651,96 190 113,96 - -
Total 35567,67 195 - - -
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20
1. Pada baris utama A (model pembelajaran), harga statistik uji Fa = 0,14 dan F
tabel = 3,84 ternyata Fa < F tabel dengan demikian H0A diterima, ini berarti
2. Pada baris utama B (kemampuan numerik), harga statistik uji Fb = 42,22 dan F
tabel = 3,84 ternyata Fb > F tabel dengan demikian H0B ditolak, ini berarti
statistik uji Fab = 18,76 dan F tabel = 3,00 ternyata Fab > F tabel dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
siswa.
2. HoB ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi rerata antar kolom.
disajikan rangkuman hasil uji komparasi rerata antar kolom pada masing-
masing kategori ke
Tabel 4.11. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata Antar Kolom pada
Masing-Masing Kategori Kemampuan numerik
diperoleh bahwa:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. HoAB ditolak, maka perlu dilakukan uji komparasi ganda antar sel. Adapun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil komparasi antar sel pada baris yang sama pada kelas TGT,
yaitu
rendah.
Hasil komparasi antar sel pada baris yang sama pada kelas NHT,
yaitu
numerik rendah.
dengan F11-F21 = 21,93 > Ftabel = 11,05, maka H0 ditolak, berarti terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika pada kelas TGT dan NHT yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
belajar matematika antara kelas TGT dan NHT yang memiliki kemampuan
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis dan uji lanjut pasca anava
sebagai berikut:
Analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama memberikan hasil
Fobs = 0,14 < 3,84 = Fa yang berarti Fobs bukan anggota daerah kritik. Hal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Waktu pembelajaran yang terlalu singkat untuk kelas TGT, karena saat
diselesaikan oleh siswa, sehingga tidak semua jenis soal yang tersedia
Analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama memberikan hasil F obs =
42,22 > 3,00 = Fb yang berarti Fobs anggota daerah kritik. Hal tersebut
tinggi = 80,6956 > 68,1905 = rataan kolom prestasi belajar matematika siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
numerik tinggi = 80,6956 > 59,08 = rataan kolom prestasi belajar matematika
Demikian pula dengan melihat rataan kolom tersebut siswa dengan tingkat
dengan teori bahwa anak yang mempunyai kemampuan numerik baik akan
pelajaran matematika adalah konsep bentuk aljabar, dalam hal ini konsep
Berdasarkan nilai rataan prestasi belajar siswa dan hasil uji komparasi
a. F11- F21 = DK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
justru menjadi tidak kompak, anak yang mendapat nilai tinggi kadang
anak yang kalah dalam persaingan bisa menjadi antipati terhadap sesama
b. F12 F22 DK
antara model TGT dan NHT sama baiknya pada siswa berkemampuan
numerik sedang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sedang.
signifikan antara model TGT dan NHT pada siswa berkemampuan numerik
model TGT dan NHT sama baiknya pada siswa berkemampuan numerik
rendah.
F. Keterbatasan Penelitian
pembelajaran TGT dan model pembelajaran NHT hanya terbatas pada materi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pada uji keseimbangan, peneliti hanya mengambil data dari nilai Ujian
lanjut pada penelitian ini perlu dikembangkan instrumen tersendiri agar data
yang lain di dalam kelas tidak tersedia papan tempel atau papan pajangan karya
siswa, sehingga dalam hasil karya siswa (hasil kerja kelompok) ditempel pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
numerik lebih tinggi, lebih baik dari siswa yang mempunyai kategori
pembelajaran dengan model NHT prestasi belajarnya lebih baik dari pada
NHT.
NHT.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Implikasi
Together (NHT) pada kompetensi dasar operasi bentuk aljabar. Hal ini
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal tersebut terlihat bahwa siswa dengan
tingkat kemampuan numerik tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik
masa yang akan datang dapat dikembangkan pendekatan pembelajaran lain yang
Oleh karena itu hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
penelitian sejenis dengan model pembelajaran yang sama tetapi diterapkan pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Saran
disarankan:
1. Kepada pengajar :
b. Seorang guru hendaknya mengenal kondisi siswa dalam hal ini tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lingkup yang lebih luas. Penulis berharap para peneliti / calon peneliti
variabel lain yang sejenis atau model pembelajaran lain yang lebih
umumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Dinas PdanK Prov. Jateng. Tim Pengembang Kurikulum 2006. Standar Nasional
Pendidikan. hand out pelatihan KTSP. Semarang, tidak diterbitkan.
Indra Djati Sidi. 2002. Menuju Masyarakat Belajar; Menggagas Paradigma Baru
Pendidikan, Jakarta: Paramadina.
commit to user