ASAM BASA
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari asam dan basa telah banyak digunakan dalam untuk berbagai
keperluan. Asam dan basa ikut berperan dalam berbagai hal, mulai dari yang kalian makan
hingga obat yang kalian minum dan bahkan produk pembersih yang kalian gunakan. Tanpa
asam dan basa, banyak produk yang kalian gunakan saat ini tidak berguna.
pH
Titrasi Asam
Basa
ASAM BASA
• Asam asetat (CH3COOH): cuka, asam asetat • Ammonium hidroksida (NH4OH):
• Asam asetilsalisilat (HOOCC6H4OOCCH3): pembersih kaca
aspirin • Kalsium hidroksida (Ca(OH)2): kapur
• Asam askorbat (H2C6H6O6): vitamin C kaustik, mortir, plester
• Asam karbonat (H2CO3): minuman ringan, • Magnesium hidroksida (Mg(OH)2):
air seltzer antasida (obat maag)
• Asam sitrat (C6H8O7): buah jeruk, perasa • Natrium hidroksida (NaOH): alkali,
buatan pembersih pipa saluran dan oven
• Asam nitrat (HNO3): pupuk, bahan peledak
• Asam sulfat (H2SO4): aki mobil
HCl(g)H→
2O
H+(aq) + Cl-(aq) atau bisa ditulis HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Menurut Arrhenius, hidrogen klorida yang dilarutkan dalam air bersifat asam.
Jadi, bagaimana pengertian asam menurut teori Arrhenius?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
H2O
NaOH(s) → Na+(aq) + OH-(aq) atau bisa ditulis NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Beberapa hal yang berkaitan dengan asam basa tidak dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori Arrhenius, sehingga kekurangan teori asam basa Arrhenius
adalah:
1. Teori Arrhenius hanya dapat menjelaskan reaksi yang terjadi pada air saja,
tidak dapat menjelaskan reaksi selain pelarut air.
2. Teori Arrhenius tidak mampu menjelaskan alasan beberapa senyawa yang
mengandung H atau hidrogen bukan termasuk asam, seperti CH4, NH3.
3. Tidak dapat menjelaskan alasan mengapa suatu senyawa yang tidak memiliki
ion OH-, contoh Na2CO3 memiliki sifat dan karakteristik seperti basa.
Untuk mendefinisikan konsep asam basa yang tidak dapat dijelaskan oleh
Arrhenius, ilmuwan lain memberikan teori asam basa dengan konsep yang
berbeda.
Gambar di atas menunjukkan bahwa pada reaksi dari kiri ke kanan, HCl bersifat
asam dan H2O bersifat basa.
Lalu bagaimana dengan reaksi dari kanan ke kiri?
Apa sifat H3O+ dan Cl-?
Lengkapilah tabel di bawah ini sesuai dengan asam atau basa konjugasinya!
Menurut teori Bronsted-Lowry, molekul H2O berlaku sebagai basa karena mengikat
sebuah proton yang berasal dari molekul HCl. Mengapa molekul H2O dapat
mengikat proton tersebut? Teori Bronsted-Lowry memiliki kelemahan yaitu tidak
mampu menjelaskan alasan suatu reaksi asam dengan basa dapat terjadi tanpa adanya
transfer proton dari yang bersifat asam ke yang bersifat basa. Alasan tersebut dapat
dijelaskan pada teori Asam Basa Lewis.
3. Teori Lewis
Perhatikan reaksi di bawah ini!
..
H2O + H+ → H3O+
Basa
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Basa Kuat
Air murni mempunyai konsentrasi yang tetap sehingga hasil kali konsentrasi air
murni dengan K akan menghasilkan nilai yang tetap.
K[H2O] = [H+][OH-] = tetap
Oleh karena nilai K[H2O] tetap, tetapan kesetimbangan air dinyatakan sebagai
tetapan ionisasi air dan diberi lambing Kw.
Kw = [H+][OH-]
Pada suhu kamar T= 25°C, konsentrasi kedua ion tersebut dalam air adalah sama,
yaitu 1,0 x 10-7 mol/L
[H+] = [OH-] = 10-7,,sehingga Kw = [H+] [OH-] = 10-14
1. Konsep pH
pH merupakan nilai derajat keasaman /kebasaan dari suatu larutan.
pH menujukkan aktivitas ion hidrogen dalam larutan.
Untuk derajat kebasaan dikenal dengan pOH.
Karena pada air yang netral
[H+] = [OH-]= 10-7 maka
pH = pOH = 7 (netral)
pH < 7 atau pOH > 7 bersifat asam
pH > 7 atau pOH < 7 bersifat basa
Rumus menghitung pH
pH = - log [H+] pH = 14 – pOH
pOH = -log [OH-] pOH = 14 – pH
Ingat,
Kw = [H+][OH-] = 10-14
pKw = - log 10-14
pKw = 14
pKw = pH + pOH = 14
c. [H+] asam lemah, tergantung pada konsentrasi larutan dan konstanta asam lemah (Ka)
Contoh pada asam lemah HA yang dilarutkan dalam air mengalami ionisasi
sebagian
[H+] dan [OH-] juga bisa dihitung apabila derajat ionisasi/derajat disosiasi (α)
diketahui.
[H+] = M . α
[OH-] = M . α
1. Tunjukkan spesi yang bertindak sebagai asam dan basa serta pasangan asam-
basa konjugasinya dalam persamaan reaksi berikut !
a. H2O(l) + NH3(aq) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)
b. H2PO4-(aq) + H2O(l) ⇌ H3PO4(aq) + OH-(aq)
c. HPO42-(aq) + H2O(l) ⇌ PO43-(aq) + H3O+(aq)
d. HCN(aq) + H2O(aq) ⇌ CN-(aq) + H3O+(aq)
e. NH3(l) + NH3(l) ⇌ NH4+(l) + NH2-(l)
2. Buatlah struktur Lewis dari persamaan reaksi berikut, kemudian tentukan spesi
yang berperan sebagai asam dan basa Lewis ! (Nomor atom S=16, H=1, O=8,
C=6)
a. SO3 + H2O → H2SO4
b. H2O + CO2 → H2CO3
Berdasarkan data Ka, urutkan larutan asam di atas mulai dari asam paling lemah
ke larutan yang asamnya paling kuat!
4. Hitunglah pH dari:
a. Larutan HCl 2 M
b. Larutan H2SO4 0,5 M
c. Larutan HNO3 0,01 M
d. Larutan H2CO3 0,1 M (Ka H2CO3 = 4 x 10-7)
e. Larutan CH3COOH 0,1 M (Ka CH3COOH = 1 x 10-5)
f. Larutan H3PO4 0,2 M, derajat ionisasinya 60%
g. Larutan H2SO3 2 M, α = 0,5
h. Larutan yang dibuat dengan melarutkan 8 gram NaOH dalam 250 mL air. (Ar
Na=23, O=16, H=1)
2. Indikator Buatan
a. Kertas Lakmus
Asam Basa Netral
Lakmus Merah Tetap Merah Menjadi Biru Tetap Merah
Lakmus Biru Menjadi Merah Tetap Biru Tetap Biru
b. Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator
yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya.
Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan
larutan. Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator
jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana,
sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya.
Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
Silakan Dicoba!
1. Data percobaan penentuan pH suatu larutan sebagai berikut.
Trayek perubahan
Indikator Perubahan warna Warna larutan
warna
MO 3,1 – 4,4 Merah – kuning Jingga
MM 4,4 – 6,2 Merah – kuning Merah
BTB 6,0 – 7,6 Kuning – biru Kuning
PP 8,3 - 10 Tak berwarna –merah Tak berwarna
Dari data di atas, tentukan perkiraan pH larutan tersebut
2. Trayek pH indiktor klorofenol merah adalah 4,8 – 6,4 dengan warna kuning –
merah. Bagaimana warna indikator tersebut bila diteteskan pada larutan :
a. CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5)
b. NaOH 0,01 M
c. Air murni
Contoh:
Hitung pH campuran dari 10 mL larutan HCl 0,5M dan 15 mL larutan NaOH 0,1M!
Jawab :
Mol HCl = M x V = 0,5 M x 10 mL = 5 mmol
Mol NaOH = M x V = 0,1 M x 15 mL = 1,5 mmol (pereaksi pembatas)
E. PENGENCERAN
Jika larutan asam ditambah dengan air maka tidak terjadi reaksi. Yang terjadi
hanya pengenceran larutan saja. Begitu juga dengan penambahan air pada
larutan basa. Untuk menghitung
atau larutan basa ditambah dengan air, maka dapat menggunakan rumus
pengenceran sebagai berikut:
V1 . M1 = V2 . M2
Berikut ini kurva perubahan pH pada proses titrasi asam dan basa.
TITRASI ASAM KUAT DENGAN BASA KUAT TITRASI BASA KUAT DENGAN ASAM KUAT
TITRASI ASAM KUAT DENGAN BASA LEMAH TITRASI BASA LEMAH DENGAN ASAM KUAT
Untuk menentukan konsentrasi larutan yang ingin diketahui melalui titrasi asam –
basa dapat digunakan rumus sebagai berikut.
a x Ma x Va = b x Mb x Vb
Keterangan :
a : valensi asam (jumlah ion H+)
Ma : konsentrasi asam
Va : volume asam
b : valensi basa (jumlah ion OH-)
Mb : konsentrasi basa
Vb : volume basa
Apabila molaritas suatu zat telah diketahui, dapat ditentukan kadar/persentase dari
zat tersebut menggunakan rumus :
Silakan Dicoba!
1. Berikut ini data hasil titrasi 25 mL asam karbonat (H2CO3) dengan natrium
hidroksida (NaOH) 0,1 M menggunakan indikator fenolftalein:
No. Volume H2CO3 (mL) Volume NaOH (mL)
1 25 19
2 25 20
3 25 21
Berdasarkan data di atas, hitunglah konsentrasi H2CO3 !
2. Sejumlah padatan NaOH (Ar Na=23, O=16, H=1) dilarutkan dalam 1000 mL air.
Dari larutan yang terbentuk diambil 20 mL larutan NaOH, kemudian dititrasi
dengan larutan H2SO4 0,1 M dan dibutuhkan 10 mL larutan H2SO4. Hitunglah
massa NaOH yang dilarutkan !
6. Kadar asam asetat dalam cuka dapur merk X yang beredar di pasar Besar akan
ditentukan dengan metode titrasi. Buret diisi dengan larutan Ba(OH)2 0,1 M
hingga tepat 50 mL. Sebanyak 10 mL cuka dapur merk X diambil menggunakan
pipet volume kemudian diencerkan hingga volume tepat 100 mL menggunakan
labu ukur. Dari larutan yang telah diencerkan tersebut diambil 10 mL sampel
dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer, diberi 3 tetes indikator fenolftalein,
kemudian dititrasi dengan mengunakan larutan standar yang tersedia. Titrasi
dilakukan sebanyak 3 kali. Gambar di bawah ini menunjukkan bagian buret 50
mL yang berisi larutan standar tersebut.
Jika massa jenis cuka dapur merk X adalah 1 kg/L, kadar asam asetat dalam
larutan cuka dapur tersebut adalah ....% (Mr CH3COOH = 60)
25 mL NaOH
25 mL NaOH
Selain mengetahui sifat asam basa suatu zat, juga sering diuji pH
suatu larutan. pH adalah sebuah ukuran seberapa asam atau basa suatu
4. Mengacu pada bacaan di atas, Hitunglah pH dari jus jambu yang memiliki [H+] = 10-3!