Rekayasa Ide k3
Rekayasa Ide k3
NIM: 5172121010
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai salah satu aspek perlindungan tenaga
kerja yang sarat dengan muatan Hak Azasi Manusia (HAM) termasuk salah satu syarat dalam
memenuhi tuntutan globalisasi dunia sehingga K3 perlu mendapat perhatian kita untuk lebih
dimasyarakatkan kepada seluruh dunia usaha dan unsur terkait lainnya. Pengembangan dan
peningkatan K3 di sector kesehatan perlu dilakukan dalam rangka menekan serendah
mungkin resiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan daya saing
perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit
menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja
(produktivitas kerja yang rendah). Hal tersebut perlu didukung dengan tenaga kerja yang
kompeten. Oleh karena itu, disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat.
1.1 Identifikasi
Penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Berdasarkan hal tersebut, penulisan dirumuskan seperti dibawah ini.
1. Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) itu?
2. Bagaimana lingkungan kerja yang aman dan sehat?
3. Apa sifat dan peran K3?
4. Apa job hazard analysis itu?
5. Hal-hal apa saja yang berhubungan dengan pelaksanaan K3 di PT Aura Sakti?
6. Permasalahan dan rekomendasi apa saja yang terdapat pada PT Aura Sakti?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Permasalahan dan rekomendasi apa saja yang terdapat pada PT Aura Sakti?
1. Konstruksi gedung:
Disain arsitektur (aspek K3 diperhatikan mulai dari tahap perencanaan)
Seleksi material, misalnya tidak menggunakan bahan yang membahayakan seperti asbes dll.
Seleksi dekorasi disesuaikan dengan asas tujuannya misalnya penggunaan warna yang
disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Kualitas Udara :
Kontrol terhadap temperatur ruang dengan memasang termometer ruangan.
Sistim ventilasi dan pengaturan suhu udara dalam ruang (lokasi udara masuk, ekstraksi
udara, filtrasi, pembersihan dan pemeliharaan secara berkala filter AC) minimal setahun
sekali, kontrol mikrobiologi serta distribusi udara untuk pencegahan penyakit "Legionairre
Diseases ".
Kontrol terhadap linkungan (kontrol di dalam/diluar kantor).
Misalnya untuk indoor: penumpukan barang-barang bekas yang menimbulkan debu, bau dll.
Outdoor: disain dan konstruksi tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan dan
keselamatan, dll.
Perencanaan jendela sehubungan dengan pergantian udara jika AC mati.
Pemasangan fan di dalam lift.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelaksanaan K3 dalam sebuah perusahaan perlu memperhatikan 2 hal penting yakni
indoor dan outdoor, baik perhatian kontruksi gedung beserta perlengkapannya dan
operasionalisasinya terhadap bahaya kebakaran, kualitas udara, kualitas pencahayaan,
kebisingan, hygniene dan sanitasi serta mengenai penggunaan komputer. Hal tersebut
diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan sisi kesehatan dan keselamatan dalam
melakukan pekerjaannya, namun juga dapat dijadikan acuan dalam rangka meningkatkan K3
di perkantoran.