Kes
Tugas kelompok :1
OLEH
FIKSAL P201801183
Kepala Ruang
F. Metode Douglas
Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) menetapkan jumlah
perawat yang dibtuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien,
dimana masing-masing kategori mempunyai nilai standar per shift nya, yaitu sebagai
berikut :
Klasifikasi Klien
Jml Minimal Parsial Total
Klie pagi sore malam Pagi sore malam Pagi sore malam
n
1. 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2. 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3. 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
dst
1. Kelas I : 2 jam/hari
2. Kelas II : 3 jam/hari
3. Kelas III : 4-5 jam/hari
4. Kelas IV : 6 jam/hari
Untuk tiga kali pergantian shift Pagi : Sore : Malam = 35% : 35% : 30%
KASUS
Di rumah sakit kota Kendari pada ruangan Rawat UGD memiliki tenaga Perawat, dengan
menghitung jumlah Perawat yang dibutuhkan diisi pagi, siang, dan malam Karu ingin
menerapkan metode Asuhan keperawatan yang tepat untuk di ruangan tersebut Karu
dalam memimpin menggunakan kepemimpinan yang otoriter, Karu menjalankan fungsi
manajemen dalam mengelola ruangan UGD. Dengan jumlah tenaga keperawatan
sebanyak 15 orang dengan 3 orang Perawat nurse 12 orang D3 keperawatan dengan
kapasitas 15 TT BOR 80% dengan jumlah pasien lima orang jalur merah, enam orang
jalur kuning dan empat orang di jalur hijau. Fungsi manajemen yang dilakukan Karu
yaitu plening,organizing, staffing, actuating. Untuk fungsi Organizing dan Stratifikasi,
serta membagi Sif kerja Perawat berdasarkan perhitungan douglas Stop Nur sih dalam
menjalankan tugasnya sesuai Arahan dari Karu mengharapkan semua anggotanya
memiliki peran aktif dan kreatif dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Penyelesaian Kasus:
Dari kasus di atas metode sistem pelayanan asuhan keperawatan di ruang UGD
yaitu “case method nursing” (marquis dan hutson ) Dimana Ini Merupakan Model
Asuhan Keperawatan Profesioal dalam bentuk tim (MAKP-Tim) karena Perawat
ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri dari tenaga professional,
tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu. Metode ini
biasa digunakan pada pelayanan keperawatan di unit rawat inap, rawat jalan dan
unit gawat darurat (Nursalam, 2015). Kepala Ruang
Menurut Depkes RI berdasarkan pengelompokan unit kerja di rumah sakit Jumlah tenaga
di instalasi gawat darurat dengan dasar perhitungan yaitu:
1. Rata-rata jumlah pasien / hari
2. Jumlah jam perawat per hari
3. Jam efektif per hari
(depkes,2011)
86
Di tambah loss day : × jumlah kebutuhan tenaga perawat
279
Diketahui :
jumlah tenaga keperawatan sebanyak 15 orang dengan tiga orang Perawat 12 orang
D3 keperawatan dengan kapasitas 15 TT BOR 80% dengan jumlah pasien 5 orang jalur
merah, 6 orang jalur kuning dan 4 orang jalur hijau.
Total : 4 + 3 + 2 = 9 orang
Jadi total jumlah tenaga perawat yang di butuhkan per hari adalah 9 orang
86 ×9
Jumlah tenaga lepas dinas per hari : =2,77 = 3 orang
279
Jumlah struktural :
Kepala ruangan( KARU) = 1
Ketua tim =3
Staff perawat = 12 (pagi = 4. Siang = 4, malam = 4)
Jumlah = 16 orang