ANALISA JURNAL

TINDAKAN PEMBERIAN DAUN KELOR

UNTUK MENINGKATKAN GIZI BALITA

Disusun Oleh :
Dudi Tri Wibowo, S.Kep (113120044)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES AL–IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2021
 ANALISIS JURNAL (PICO)

1. Peneliti : Tri Budi Rahayu, Yespy Anna Wahyu, Nurindahsari (2018)

Judul Penelitian : Peningkatan Status Gizi Balita Melalui Pemberian Daun
Kelor (Moringa Oleifera)
a) Population : Populasi dalam penelitian ini adalah balita dengan Z-Score <-
2SD sebanyak 30 responden.
b) Intervention : Tindakan pemberian serbuk daun kelor 10gram/hari selama
7 hari.
c) Comparison : Membandingkan status gizi balita sebelum dilakukan
intervensi dan sesudah dilakukan intervensi.
d) Outcome : Setelah dilakukan tindakan pemberian serbuk daun kelor
terdapat pengaruh pemberian daun kelor terhadap status gizi balita dengan
rata-rata peningkatan IMT 0,13.
e) Type publication atau study design : Desain penelitian menggunakan
quasy experiment one group pretest-posttest

2. Peneliti : Dyah Muliawati (2020)

Judul Penelitian : Pemanfaatan Ekstra Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dalam
Meningkatkan Berat Badan Balita.
a) Population : Populasi dalam penelitian ini adalah balita sebanyak 60
balita, dengan kelompok perlakuan 30 balita dan kelompok kontrol 30
balita.
b) Intervention : Pemberian ekstrak daun kelor selama 30 hari sebanyak 2
gram/hari.
c) Comparison : Membandingkan kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
d) Outcome : Setelah dilakukan tindakan pemberian ekstrak daun kelor
selama 30 hari terdapat peningkatan berat badan sebesar 0,420 kg.
e) Type publication atau study design : Desain penelitian menggunakan
quasy experiment dengan pendekatan pre dan post test design.

3. Peneliti : Fathnur (2018)

 Judul Penelitian : Efektivitas Puding Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap
Perubahan Berat Badan Balita Kurang Gizi.
a) Population : Populasi dalam penelitian ini adalah balita dengan gizi
kurang sebanyak 34 responden dengan kelompok perlakuan 17 responden
dan kelompok kontrol 17 responden.
b) Intervention : Tindakan pemberian makanan tambahan berupa puding
daun kelor.
c) Comparison : Membandingkan kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol.
d) Outcome : Setelah dilakukan tindakan pembeberian makanan tambahan
berupa puding daun kelor selama 3 minggu terdapat kenaikan rata-rata
berat badan pada kelompok perlakuan.
e) Type publication atau study design : Desain penelitian menggunakan
quasy experiment dengan rancangan non equivalent control group design.
KESIMPULAN :
Dari ketiga jurnal pemberian daun kelor diatas, dapat disimpulkan bahwa
Tindakan pemberian daun kelor berpengaruh terhadap peningkatan berat badan
pada balita dengan gizi kurang. Kelor merupakan bahan pangan yang kaya akan
zat gizi makro dan mikro. Kandungan nilai gizi yang tinggi dalam daun kelor
dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu menyusui dan
balita dalam masa pertumbuhan (Aminah et al, 2015). Tanaman kelor mudah
tumbuh pada semua jenis tanah di negara beriklim tropis dengan toleransi
terhadap kekeringan sampai 6 bulan (Mendeita-Araica, et al, 2013). Daun kelor
memiliki kandungan karbohidrat, protein, zat besi, kalsium, Vitamin C, Vitamin
A dan kalium yang tinggi (Krisnadi, 2015). Daun kelor dapat dikonsumsi secara
langsung sebagai sayuran maupun sebagai fortifikasi bahan pangan (Aminah, et
al, 2015). Pemberian ekstra daun kelor akan menyababkan nafsu balita meningkat
dan pemenuhan gizi balita lebih terpenuhi karena kandungan didalam ektrak daun
kelor itu sendiri yang banyak mengandung gizi yang dibutuhkan balita untuk
pertumbuhan dan perkembangan.

IMPLIKASI :
 Peran perawat sebagai care giver dapat memberikan intervensi secara
holistik dan komprehensif dengan menerapkan komunikasi terapeutik. Perawat
tidak hanya menjalankan implementasi kolaborasi tetapi juga tindakan mandiri
perawat. Perawat dapat melakukan tindakan seperti pemberian daun kelor untuk
membantu meningkatkan gizi balita. Yang diperlukan disini adalah kemauan dan
kedisiplinan dan keuletan keluarga untuk rutin memberikan daun kelor setiap
makanan yang akan diberikan.