Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSELING PSIKOANALISIS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling Individu

DosenPengampu :
Fakhruddin Mutakin, M.Pd

Disusun oleh:

Dwi Yuwanda Mufida (1903402021009)


Fadilatus Sholeha (1903402021047)
Intan Kumala Eka P (1903402021002)
Joti (1903402021030)
Lutfianil Afifah (1903402021045)
Nurma Dwi Cahyaning T (1903402021033)
Yusril wijaya mahendra (1903402021025)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2021

1
Kata Pengantar

‫السّالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul.``KONSELING
PSIKOANALISIS``.

Penulis mengucapkan terimakasih terutama kepada “Dosen Pembimbing Mata Kuliah


Konseling Individu Dosen : Fakhruddin Mutakin, M.Pddan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baikmateri maupun teknik
penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dansaran yang bersifat membangun,
sehingga makalah ini bisa mencapaikesempurnaan sebagaimana mestinya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacakhususnya terhadap
penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkanterimakasih.

‫والسّالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Jember, 23 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4

1.3 Tujuan Pembahasan..........................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

2.1 Riwayat Hidup Sigmund Freud.........................................................................................5

2.2 Pentingnya karya Freud bagi konselor..............................................................................7

2.3 Konsep-konsep Dasar Teori Freud...................................................................................7

2.4 Konsep Konseling Psikoanalisis.....................................................................................11

2.5 Fase Konseling................................................................................................................13

2.6 Kontribusi dan keterbatasan............................................................................................15

BAB III..........................................................................................................................................17

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................17

3.2 Saran..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal perkembangannya, psikoanalisis merupakan sebuah konsep revolusioner,


karena pada masa itu ilmu pengetahuan sedang ramai dibicarakan tentang teori darwin. Dan
teori ini telah membuat manusia memiliki jiwa dianggap tidak lebih dari salah satu anggota
dari seluruh dunia hewan. Padahal manusia merupakan makhluk yang kompleks yang bisa
dipelajari fisik dan jiwanya. Ketika itu perkembangan ilmu alam sedang sangat pesat dan
teori-teori baru penemuan sedang mengalami kemajuan karena setiap bidang ilmu memiliki
pengaruh terhadap bidang lainnya, maka Sigmund Freud mengembangkan teorinya yang
revolusioner dimasanya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana riwayat hidup Sigmund Freud ?


b. Apa pentingnya karya Freud bagi konselor ?
c. Bagaimana konsep dasar Teori Freud ?
d. Apa yang dimaksud konsep konseling ?
e. Bagaimana fase konseling ?
f. Apa yang dimaksud kontribusi dan keterbatasan?

1.3 Tujuan Pembahasan

a. Untuk mengetahui bagaimana riwayat hidup Sigmund Freud


b. Untuk mengetahui pentingnya karya Freud bagi Konselor
c. Untuk mengatahui bagaimana konsep dasar teori Freud
d. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari konsep konseling
e. Untuk mengetahui bagaimana fase konseling
f. Untuk mengetahuiapa yang dimaksud kontribusi dan keterbatasan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2 Riwayat Hidup Sigmund Freud

Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 dikota moravia, dan meninggal dunia
pada tanggal 23 September 1939 di London dia lahir dari keluarga kelas menengah Yahudi .
Ayahnya, jacob Freud bekerja sebagai seorang pedagang wall yang kurang sukses pada saat
perdagangannya mengalami kerugian dimori via keluarganya pindah ke leipzig,jerman, dan
kemudian mereka pindah lagi ke Wina Austria, yaitu pada saat berumur 4 tahun. Fraud
adalah anak sulung dari istri kedua ayahnya. Pada saat dilahirkan ayahnya berumur 40 tahun
sementara ibunya berumur 20 tahun. Perlakuan ayahnya sangat kasar dan otoriter. Mengakui
bahwa pada saat kecilnya dia bersikap memusuhi dan membenci ayahnya. Sementara ibunya
bersifat lembut, menarik, melindungi, dan mencintai titik merasa bergairah secara seksual
terhadap ibunya. Kondisi ini ini kami teorinya tentang konsep oedipus complex, sebagai
bagian terpadu pada kecilnya titik Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa teori Freud lahir
sebagai refleksi dari pengalaman masa kecilnya. Sudut mempunyai 7 saudara, 5 perempuan
dan 2 laki-laki.Ernest jones 1963 penulis bahwa ibu Freud merasa bangga dan sukacita
dengan kelahiran anak pertamanya. Selanjutnya dia menuturkan bahwa pada saat berusia
antara 2 dan 2 setengah tahun, libido seksual nya telah terangsang pada saat melihat ibunya
telanjang seorang pemuda yang mau bekerja keras senang membaca dan belajar serta
Menunjukkan kemampuan intelektual yang cukup brilian. Selama 7 tahun berturut-turut dia
menjadi bintang kelas menduduki rangking pertama di kelasnya. Dalam bidang bahasa dia
menguasai berbagai bahasa yaitu Jerman,Ibrani, latin, Prancis, Inggris, Itali dan Spanyol.
Sejak usia 8 tahun dia sudah senang membaca karya-karya shakespeare dalam bahasa
Inggris. Bermimpi untuk mencapai kemakmuran melalui berbagai penemuan atau penelitian
titik untuk maksud tersebut dia mencoba membedah 400 belut jantan untuk meneliti Apakah
mereka itu memiliki tes-tes. Penelitian ini ternyata belum membuat dirinya menjadi orang
terkenal, sehingga akhirnya dia mengalihkan perhatiannya untuk meneliti manusia. Pada
tahun 1873 fraud masuk Fakultas Kedokteran Universitas Wina dan pada tahun 1881 dia
lulus sebagai dokter yudisium excellent. Freud adalah seorang ahli neurologi ketika dia mulai
berpraktek medis di Wina sampai akhir abad 19 titik seperti halnya para ahli neurologi

5
lainnya Pada masa itu dia sering membantu orang-orang yang mengalami masalah-masalah
nervous seperti rasa takut pada irasional, obsesi dan rasa cemas. Dan membantu
penyembuhan masalah masalah gangguan mental tersebut ia mengembangkan prosedur yang
inovatif yang dinamai psikoanalisis. Psikoanalisis memerlukan interaksi verbal yang cukup
lama dengan pasien, dalam rangka menggali kehidupan pribadinya yang paling dalam
pengalamannya menangani para pasien banyak memberikan inspirasi kepada Freud untuk
menyusun teori kepribadiannya. Pengembangan teorinya itu, didukung juga oleh penelaahan
terhadap konflik konflik dan kecemasan-kecemasan yang dialaminya sendiri. Nampaknya
dalam kehidupannya kurang bahagia, karena banyak masalah yang dialaminya, sehingga
untuk menghindarinya, dia menjadi pecandu rokok titik tidak kurang dari 20 batang sigaret
Dia isap setiap harinya. Kebiasaan merokok ini menyebabkan dia mengidap penyakit kanker
rahang titik terhadap masalah masalah yang dialaminya ini dia berusia untuk
menganalisisnya selama setengah jam setiap hari dalam rangka waktu lebih dari 40 tahun.
Untuk meningkatkan keterampilannya, Freud belajar hypnosis sebagai metode penyembuhan
kepada jean charcot, psychiater terkenal Prancis ketidakpuasan terhadap metode ini prewed
belajar metode baru,talking cure yang dikembangkan oleh joseph breuer, seorang dokter dari
Wina. Melalui metode ini, pasien disembuhkan dengan cara mengungkapkan gejala-gejala
neurotik yang dialaminya masalah Histeria. Berpendapat bahwa Histeria itu disebabkan oleh
konflik-konflik seksual pendapatnya inilah yang memisahkan dia dengan breuer. Pada tahun
1895, freud dan breuer menerbitkan buku studies on hysteria.
Pada tahun 1876 sampai 1882 dia bekerja di laboratorium psikologis ernest bruke, salah
seorang pemimpin sekolah kedokteran helmholtz. Selama bekerja disini, dia memfokuskan
pekerjaan untuk meneliti histology of nerves cell( ilmu jaringan tubuh tentang sel-sel saraf).
Selama berhubungan dengan bruke, peraut mendapatkan banyak mendapatkan pelajaran yang
berharga titik pendapat bruke yang amat mempengaruhi pandangan Freud adalah yang terkait
dengan pandangan bahwa individu sebagai sistem dinamik yang tunduk kepada hukum
hukum alam titik menikah dengan Martha bernays pada tahun 1886 dan dikaruniai 6 orang
anak. Salah seorang nya bernama Anna Freud yang mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang
psikoanalisis terkenal selama hidupnya, Freud telah banyak menulis tentang teori yang
dikembangkan di antaranyaTeori Freud memiliki beberapa kelemahan terutama dalam hal-
hal berikut

6
1. Pendapat Freud yang menyatakan bahwa ketidaksadaran amat berpengaruh terhadap
perilaku manusia titik pendapat ini menunjukkan bahwa manusia menjadi budak Dari
Dirinya Sendiri.
2. Pendapat yang menyatakan bahwa pengalaman masa kecil sangat menentukan atau
berpengaruh terhadap kepribadian masa dewasa. Ini menunjukkan bahwa manusia
dipandang tak berdaya untuk mengubah nasibnya sendiri.
3. Pendapat yang menyatakan bahwa kepribadian manusia terbentuk berdasarkan cara-cara
yang ditempuh untuk mengatasi dorongan-dorongan seksual nya.

3 Pentingnya karya Freud bagi konselor

Ada empat hal yang dipandang penting bagi konselor dari teori Freud, yaitu:
1. Pertama, teori psikoanalisis Freud memberikan konsep konsep kepribadian yang begitu
mendalam titik contohnya teori insting telah mengembangkan pemahaman tentang dasar
biologis fungsi manusia, dan gagasan tentang Defence mechanisms telah memberikan
pemahaman tentang cara-cara yang digunakan orang untuk mempertahankan tingkah laku
menyalahkan dirinya sendiri.
2. Kedua, teori psikodinamik Freud dipandang penting sebab berpengaruh terhadap banyak
para teoritis seperti Adler, jung klein,horney,sullivan,froman,winnicott,dan bowlby.
3. Ketiga ,konsep-konsep psikoanalisis, seperti transferensi dan resistensi, asosiasi bebas,
dan interpretasi sangatlah penting bagi konselor.
4. Keempat, sebagian konselor dan psikiatri menggunakan orientasi analitik Freud, baik
secara utuh maupun hasil modifikasi.

4 Konsep-konsep Dasar Teori Freud

Konsep-konsep kunci atau dasar Teori Freud meliputi: hakikat manusia, struktur
kepribadian, kesadaran dan ketidaksadaran, kecemasan, mekanisme pertahanan diri, dan
perkembangan kepribadian.
1. Hakikat manusia
a. Manusia pada dasarnya determinasinya, artinya perilaku manusia ditentukan doleh
kekuatan tidak rasional ( irrational forces), motivasi yang tidak disadari (uncouncious
motivations), dorongan biologis dan instink.

7
b. Instink merupakan konsep utama pendekatan Fried. Pada awalnya dia menggunakan
instink itu dengan istilah libido yang merujuk kepada energi seksual, tetapi kemudian dia
memperluasnya dengan memasukkan energi life institusi. Instink-instink ini melayani
tujuan manusia untuk tetap survive dan pengembangan ras, juga diorientasikan ke arah
pertumbuhan, perkembangan, dan kreativitas. Semua kegiatan yang menyenangkan pada
dasarnya masuk ke dalam l8fe instincts.
c. Tujuan hidup adalah memperoleh kesenangan dan menghindari rasa sakit ( tidak
menyenangkan)
d. Di samping life instincts, Freud juga mengemukakan death instincts, yaitu dorongan
agresif ( aggressive Drive). Pada suatu saat, seseorang secara tidak sadar, terdorong
untuk mati ( bunuh diri), menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Kemampuan
mengelola dorongan agresif ini merupakan tantangan bagi ras manusia. Dorongan seksual
dan agresif memiliki pengaruh yang kuat terhadap tingkaaku manusia.
2. Struktur kepribadian
Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri atas tiga struktur (sistem), yaitu: id,
who, dan super ego. Id merupakan komponen biologis, ego komponen psikologis, dan
super ego komponen sosial.
3. Konflik Endopsikis
Konflik Endopsikis adalah konflik didalam (Endo) psikis. Konflik ini hasil dari
interaksi tiga struktur kepribadian. Ketiga struktur kepribadian tersebut berkompetisi
memperoleh energi psikis agar dapat mengontrol dan mendominasi kepribadian. Kondisi
ini melahirkan konflik antara ketiganya. Untuk mengurangi konflik tersebut, organisme
membangun defense mechanisme ( mekanisme pertahanan diri). Konflik Endopsikis
selalu melibatkan ego, id,dan super ego ( atau anatra id dan super ego). Berikut contoh
konflik Endopsikis
a. Id vs ego: Id” Saya ingin memerkosa atau membunuh. “ Ego” Jika kamu melakukannya,
kamu akan dipenjara”
b. Id vs super ego: Id “ Saya ingin. Memperkosa atau membunuh.” Super ego “ Kami tidak
boleh melakukannya, sebab perbuatan itu salah. “ Ego “ Kamu akan masuk perkara.
c. Ego vs super ego: Ego” Saya ingin tidur dengan pacarku. “ Super ego “ Jangan kau
lakukan, sebab melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah perbuatan dosa.”

8
4. Kesadaran (Consciousness) dan ketidaksadaran ( Unconsciousness)
Kontribusi Freud yang terbesar adalah konsep kesadaran dan ketidaksadaran,
yang menjadi kunci untuk memahami tingkah laku dan masalah-masalah kepribadian.
Ketidaksadaran tidak dapat diketahui secara langsung, tetapi diferensiasi dari tingkah
laku.
5. Kecemasan
Kecemasan merupakan keadaan tegang yang mendorong individu untuk
melakukan sesuatu. Kecemasan berkembang dari konflik antara id, ego, dan super ego.
Fungsinya adalah memberikan peringatan tentang adanya bahaya. Ada tiga jenis
kecemasan yaitu: (a) realitas, takut bahaya dari lingkungan, dan bersifat normal; (b)
neurotoksin, takut bahwa instink mendorong individu melakukan sesuatu yang
mengakibatkan dia dapat hukuman; dan (c) moral, takut terhadap kata hatinya sendiri.
Individu yang berkembang kata hatinya secara baik, cenderung merasa bersalah ketika
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moral.
6. Mekanisme pertahanan diri ( Ego-Defwbae Mechanisms)
Mekanisme pertahanan diri membantu individu mengatasi kecemasan dan
mencegah ego dari ketidakberdayaan. Pertahanan diri ini buka patologis. Tetapi tingkah
laku normal yang dapat beradaptasi dengan nilai-nilai, dan tidak menjadi gaya hidup
individu untuk menghindar dari kenyataan. Terjadi pertahanan diri ini tergantung kepada
fase perkembangan individu dan tingkat kecemasan. Secara umum mekanisme
pertahanan diri ini mempunyai dua karakteristik umum, yaitu: (a) menolak atau
mengubah kenyataan, dan (b) berlangsung secara tidak sadar.
7. Perkembangan kepribadian
Freud dipandang sebagai teoritis psikologi pertama yang memfokuskan
perhatiannya kepada perkembangan kepribadian. Dia berpendapat bahwa masa anak (usia
0-5 tahun) atau usai pregenial mempunyai peranan yang sangat dominan dalam
membentuk kepribadian atau karakter seseorang. Saking menentukannya masa ini, dia
berpendapat bahwa” The child ia the father of man” ( anak adalah ayah manusia)”.
Berdasarkan hal ini, maka hampir semua Maslaah kejiwaan pada usia selanjutnya
( khususnya usia dewasa), faktor penyebabnya dapat ditelusuri pada usia pregenital ini.

9
Makna kepribadian menurut Freud adalah: “Belajar tentang cara baru untuk mereduksi
ketegangan ( tension reduction) dan memperoleh kepuasan” Ketegangan itu terjadi
bersumber kepada empat aspek, yaitu sebagai berikut.
a. Pertumbuhan fisik
Seperti peristiwa menstruasi dan mimpi pertama kali dapat menimbulkan perubahan
aspek psikologis, dan juga ada tuntutan baru dari lingkungan ( seperti dalam
berpakaian dan bertingkah laku)
b. Frustasi
Orang yang tidak pernah frustasi tidak akan berkembang. Jika anak dimanja ( Over
protection) tidak akan berkembang rasa tanggung jawab dan kemandiriannya.
c. Konflik
Ini terjadi antara Id, Ego, Super ego. Apabila individu dapat mengatasi setiap konflik
yang terjadi diantara ketiga komponen kepribadian tersebut, maka dia akan
mengalami perkembangan yang sehat.
d. Ancaman
Lingkungan, disampingnya dapat memberikan kepuasan kepada kebutuhan atau
dorongan instink individu, juga merupakan sumber ancaman yang dihadapinya, maka
dia akan mengalami perkembangan yang diharapkan.

Teori perkembangan Freud didasarkan kepada pengalamannya dalam menganalisis


Maslaah yang dihadapi para pasiennya. Dalam mengeksplorasi proses kehidupan mental para
pasien, ternyata sering mengarah kepada pengalaman masa kecilnya.

Perkembangan kepribadian berlangsung melalui tahapan-tahapan perkembangan


psikoseksual, yaitu tahapan periode perkembangan seksual yang sangat mempengaruhi
kepribadian masa dewasa. Freud berpendapat bahwa manusia sebagian besar ditentukan oleh
perkembangan seksualitasnya. Keeratan antara seks dengan kepribadian ini dikemukakan juga
oleh Masteran dan Johnson: “Semsualitas adalah dimensi dan pernyataan dari kepribadia.”

Menurut model perkembangan Fried, diantara kelahiran dan usia 5 tahun ( usia balita),
anak mengalami tiga tahap perkembangan, yaitu: oral, anal, dan phalik. Ketiga tahap ini disebut
juga masa pragenital. Setelah masa ini, anak mengalami masa kematangan seksualnya, yaitu
pada tahap genital.

10
5 Konsep Konseling Psikoanalisis

1. Tujuan Konseling
Tujuan utama konseling psikoanalisis adalah membangun kembali kepribadian
melalui pemecahan konflik intrapsikis. Secara khusus, konseling bertujuan :
a. Menjadikan ketidaksadaran mnjadi sadar
b. Memperkuat fungsi ego, agar tingkah laku itu lebih didasarkan kepada pertimbangan
rasional bukan atas dorongan istink
c. Mengalihkan super ego dari hukuman berdasarkan standard moral kepada standard
yang lebih manusiawi.
2. Teknik Konseling
Psikoanalisis memiliki beberapa teknik dalam memberikan treatmen kepada konseli,
yaitu sebagai berikut
a. Free association (Asosiasi Bebas)
Asosiasi bebas merupakan teknik yang fundamental bagi analis. Konseli
mengatakan apa saja yang terlintas dalam pikirannya. Konseli menceritakan segala
sesuatu yang menimpa dirinya, baik yang tidak menyenangkan, menyakitkan,
maupun yang tidak berarti. Konseli harus menyampaikan seluruh pikiran, memori,
asosiasi, perasaan, dan gagasannya. Tujuan teknik asosiasi bebas ini adalah untuk
mengangkat represi dengan membuat keadaan tidak sadar menjadi sadar. Terkait
dengan teknik ini, freud juga telah berhasil mengembangkan teknik catharsis, yaitu
pengungkapan (ekspresi) emosi yang diharapkan dapat mengurangi ketegangan, dan
gelaja-gejala gangguan
b. Transference
Freud menemukan bahwa konseli cenderung melihat analisnya sebagai
reinkarnasi orang-orang yang dikenal sebelumnya. Konseli juga cenderung
mentransfer perasaan dan emosi kepada analisnya sebagaimana dia telah
merasakannya dari orang-orang tersebut. Dengan demikian tranferensi merupakan
transformasi neurosis yang asli ke dalam neurosis tranferensi yang terkait dengan
analis. Transferensi memiliki tiga keuntungan, yaitu :
1) Analisis dapat mengawali treatmennya secara positif, sebab konseli
menyenanginya, disini ego konseli yang lemah menjadi kuat

11
2) Analisis dapat memperoleh kekuatan, karena superego konseli telah dapat
mengatasi egonya, ketika dia menempatkan analisnya ditempat ayah atau ibunya
3) Analis menjadi sumber superego bagi konseli, sehingga dia dapat menggunakan
situasi ini untuk sesuatu yang oleh Freud after-education neurotic. Dalam kata
lain, analis berada dalam posisi untuk memperbaiki kembali kekliruan yang lalu
dari pendidikan orang tuanya
c. Interpretasi
Interpretasi merupakan upaya untuk menganalisis, menjelaskan, dan bahkan
mengajar konseli tentang makna tingkah lakunya yang dimanifestasikan dalam
mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dan hubungan terapeutik itu sendiri. Dapat juga
diartikan sebagai upaya untuk mengeidentifikasi, mengklarifikasi, dan
menterjemahkan tingkah laku konseli. Fungsi interpretasi adalah agar ego dapat
mengasimilasi hal-hal baru, dan mempercepat pengungkapan ketidaksadaran.
Interpretasi berakar dari asesmen terapis atau konselor tentang kepribadian konseli
dan faktor-faktor masa lalu konseli yang berpengaruh terhadap kesulitan-
kesulitannya.
Interprtasi adalah konstruksi atau eksplanasi tentang sesuatu yang direpresi secara
tidak sadar kemudian dibawa ke arah kesadaran, dan hal itu merupakan sesuatu yang
terjadi pada diri konseli, tetapi dia tidak memahaminya. Teknik ini bertujuan:
1) Memahami dorongan-dorongan id
2) Membantu konseli agar memahami mekanisme pertahanan diri dan resistensinya
yang digunakan oleh egonya untuk mengatasi sikap represifnya dan menghindar
usaha-usaha terapis
3) Memahami dorongan-dorongan yang direpres (ditekan)
4) Membantu konseli untuk mengganti perilaku represinya dengan keyakinan bahwa
yang tepat itu adalah disini dan sekarang bukan masa kanak-kanaknya.
5) Membantu konseli agar egonya dapatmengatasi sikap resistensinya
6) Membantu ego agar dapat mengontrol enerji libido yang direpres
d. Analisis Mimpi (Dream Analysis)
Analisis mimpi merupakan teknik yang penting untuk mengungkap
ketidaksadaran dan memberi pemahaman kepada konseli terhadap berbagai hal yang

12
terkait dengan masalah yang tidak terpecahkan. Freud meyakini bahwa mimpi itu
hadir dalam bentuk simbol-simbol, yang berakar dari keinginan, kekuatan, dan
konflik yang direpres. Selama tidur, kesadaran itu berkurang dan perasaan yang
direpres muncul kepermukaan. Freud melihat bahwa mimpi adalah the royal road to
the unsconcious (jalan megah untuk mengungkap ketidaksadaran), seperti keinginan,
kebutuhan, dan ketakutan yang direpres.
Mimpi memiliki dua tahap konten, yaitu : latent content dan manifest content.
Laten Content merupakan makna simbolik dari peristiwa yang tersembunyi, terdiri
atas motif, keinginan, dan ketakutan. Dorongan seksual dan agresif yang tidak
disadari sebagai latent content ditrnasformasi kedalam kondisi yang lebih dapat
diterima, yaitu manifest content, yang tampil dalam mimpinya si pemimpi. Dalam hal
ini tugas konselor adalah mengungkap makna yang tersembunyi dengan menelaah
simbol-simbol dalam mimpi.
Selama sesi ini, konselor dapat meminta konseli untuk melakukan asosiasi bebas
terkait denganmanifest content dalam mimpi untuk mengungkap makna yang
tersembunyi. Konselor berpartisipasi dengan konseli dalam proses mengeksplorasi
asosiasi bebas. Interpretasi terhadap makna mimpi membantu konseli membuka
aspek-aspek yang direpres, dan mengembangkan wawasan baru tentang perjuangan
yang dihadapinya.

6 Fase Konseling

1. The opening phase


Pada fase ini, kurang lebih 3 sampai 6 bulan, konselor hubungan terapiutik dan
memperoleh pemahaman tentang konflik ketidak sadaran klien konselor mempelajari
dinamika psikologis klien, dan sekali-sekali mengintrprestasikan konflik kesadaran klien.
Disini konselor dan klien bertemu dalam waktu seberapa secara tatap muka, untuk
memberikan arahan kepada klien tentang kapan dari seberapa banyak klien berbicara.
Salah satu tugas konselor adalah menaksir. Hakikat di stress klien yang tepat untuk
ditreatmen dengan pendekatan psikoanalisis . menurut Freud, masalah klien yang dapat
dibantu melalui psikoanalisis dalah yang mengalami masalah yang ekstrim dalam hal
impulsive, narcistik yang berlebihan, ketidakjujuran, psikopat, atau berbohong patologis.

13
2. The Development transference
Menurut Frederic Redecop (2015), transferensi adalah perasaan klien kepada
konselor (feeling client toward counselor). Dalam pengertian lain, transferensi
merupakan proses pengalihan perasaan, fantasi klien terhadap significant others
(orangtua) dimasalalu kepada analisis (konselor). Dapat juga diartikan sebagai proses
proyeksi pemikiran dan perasaan klien kepada konselor yang diasosialisasikan dengan
orang lain yang berarti baginya, seperti ayah dan ibu. Transferensi merupakan proses
interaktif antara klien dengan konselor. Dalam hal ini, klien sering memiliki perasaan
yang reaksi dan beragam kepada konselor, termasuk perasaan antara positif dan negative.
Ketika perasaan itu didasari, klien dapat memahami dan memecahkan masalahnya yang
bersumber dari pengalaman masalalunya. Beberapa perasaan itu muncul karena konflik
antara trush vs mistrust, love transferensi terjadi, ketika klien menghidupkan kembali
konflik-konflik masalalunya yang terkait dengan perasaan cinta, seksualitas, permusuhan,
kecemasan dan kemarahan / kebencian atau perasaan dendam, kemudian membawa
semuanya itu kemasa sekarang. Serta mengkaitkannya kepada konselor. Contohnya, klien
mentransfer perasaan benci kepada ayah ayahnya kearah konselor, yang dalam
pandangan dia membencinya. Perasaan marah merupakan hasil transferensi positif,
seperti jatuh cinta kepada konselor, ingin diterima atau disayangi konselor. Pendek kata,
konselor menjadi substitusi significant other klien. Transferensi didorong dalam
psikoanalisis, sebab memiliki peranan kunci dalam membawa konflik yang tidak
terpecahkan (yang dihasilakan pada masa anak) dipermukaan. Sehingga mereka dapat
memecahkan melalui dukungan hubungan terapeutik. Menganali sistransferensi
merupakan landasan psikoanatik. Melalui transferensi, klien memiliki pemahaman
tentang bagaimana pengalaman dan hubungan masalalu melahirkan masalah pada
hubungan masa sekarang, analisis transferensi juga membantu klien belajar untuk
mengembangkan hubungan yang tepat. Pada tahap ini, mungkin juga terjadi
counteranssference, yaitu respon atau reaksi emosional (tidakrasional) konselor pada
klien, sebagai dampak dari konflik masalalu yang tidak terpecahkan counteranssference
terjadi secara tidak sadar konselor melihat kualitas pribadi klien, yang mengatakannya
kepada seseorang dimasalalu. Counteranssference dapat mempengaruhi objektivitas
konselor dan merusak proses terapeutik. Namun begitu, menurut Gelsodan Hayes

14
(corey,2009) counteranssference bermanfaat bagi proses terapeutik, ketika konselor
mempelajari reaksi internal dirinya, dan menggunakan untuk memahami klien, juga dapat
menjadi peluang untuk membantu klien memperoleh pemahaman dirinya.
3. Working Through
Fase ini merupakan proses analisis atau eksplorasi ketidaksadaran yang
bersumber dimasa kecil. Working through tercapai melalui pengulangan interpretasi dan
eksplorasi bentuk-bentuk resistensi, yang menghasilkan perubahan perasaan, sehingga
klien dapat membuat pilihan baru. Konseling yang efektif mempersyaratkan hubungan
antara klien dengan konselor dalam suasana sekarang, yaitu pengalaman yang disadari.
Melalui pengalaman dalam hubungan terapeutik bersama konselor yang bersikap
menerima, memperhatikan, dan dipercaya, klien dapat mengubah perasaannya kepada
konselor, dan dapat memahami dirinya.
4. The Resolution of transference
Pada fase terakhir ini, ketika konselor dan klien sepakat bahwa mereka telah
mencapai tujuan terapeutik bagi klien, dan transferensi telah terpecahkan, maka
pertemuan konseling dapat diakhiri.

7 Kontribusi dan keterbatasan

Pendekatan psikoanalisis ini dipandang banyak mengandung keterbatasan, yaitu sebagai


berikut:
1. Pendekatan ini bukanlah science, tetapi lebih bersifat potential science
2. Dalam jangka waktu yang lama, psikoanalisis ini terisolasi dari komunitas keilmuan dan
filosofis, sehingga metodologinya tidak valid, samar-samar dan lebih intuitif dari pada
sebagai ilmu terapan.
3. Tidak memiliki pendekatan atau teknik yang objektif dalam menelaah akar masalah.
4. Waktunya terlalu lama dan tidak menentu.
Meskipunbegitu, dalam beberapa hal psikoanalisis ini telah memberikan
sumbangan yang sangat berguna dalam memahami dinamika perilaku individu. Seperti
ditemukan oleh Gerald Corey (terjemahan E. Koswara, 2005), bahwa sumbangan Freud
menjadi monumental, karena banyak tokoh dari aliran-aliran psikologi baru yang
berdiridi atas pundak raksasa Freud dalam membangun teorinya berulangkali. Seseorang

15
dapat menerima aspek-aspek tertentu dari pendekatan Freud, serta memungut beberapa
metode dan pandangan tanpa harus menjadi seorang Freudian yang ortodoks.

16
BAB III

PENUTUP

4. Kesimpulan

Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 dikota moravia, dan meninggal dunia
pada tanggal 23 September 1939 di London dia lahir dari keluarga kelas menengah Yahudi .
Freud adalah seorang ahli neurologi ketika dia mulai berpraktek medis di Wina sampai akhir
abad 19 titik seperti halnya para ahli neurologi lainnya Pada masa itu dia sering membantu
orang-orang yang mengalami masalah-masalah nervous seperti rasa takut pada irasional,
obsesi dan rasa cemas. Dan membantu penyembuhan masalah masalah gangguan mental
tersebut ia mengembangkan prosedur yang inovatif yang dinamai psikoanalisis.1 the
interpretation of dreams, diterbitkan tahun 1900, (2). The psychopatology of every day
life,diterbitkan pada tahun 1901,dan (3) an outline of psychoanalysis,diterbitkan pada tahun
1940( syamsu yusuf LN dan juntika Nurihsan,2008. Pentingnya karya Freud bagi konselor
sbb ; Ada empat hal yang dipandang penting bagi konselor dari teori Freud, yaitu: Pertama,
teori psikoanalisis Freud memberikan konsep konsep kepribadian yang begitu mendalam titik
contohnya teori insting Kedua, teori psikodinamik Freud dipandang penting sebab
berpengaruh terhadap banyak para teoritis seperti Adler, jung
klein,horney,sullivan,froman,winnicott,dan bowlby. Ketiga ,konsep-konsep psikoanalisis,
seperti transferensi dan resistensi, asosiasi bebas, dan interpretasi sangatlah penting bagi
konselor.Keempat, sebagian konselor dan psikiatri menggunakan orientasi analitik Freud,
baik secara utuh maupun hasil modifikasi.Konsep-konsep kunci atau dasar Teori Freud
meliputi: hakikat manusia, struktur kepribadian, kesadaran dan ketidaksadaran, kecemasan,
mekanisme pertahanan diri, dan perkembangan kepribadian. Tujuan utama konseling
psikoanalisis adalah membangun kembali kepribadian melalui pemecahan konflik intrapsikis.
Tekhnik konseling yang digunakan yaitu ada asosiasi bebas, tranparansi, analisis mimpi, dan
interpertasi.

5. Saran

17
Demikian penjabaran dari makalah ini, agar makalah ini menjadi lebih bermanfaat
kami menyarankan agar teman-teman dalam forum diskusi untuk dapat memberikan
masukan-masukan atau ide sehingga kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki
kesalahnnya dengan seksama. Bukan hanya itu saja Supaya proses pembelajaran dapat
berlagsung dengan baik dan terjadi keseimbangan antara pihak pendidik dan peserta didik
maka perlulah dikaji dan dipelajari lebih dalam mengenai Konseling Individu.

18
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu, Yusuf. 2016. Konseling Individual. Bandung : PT. Refika Aditama

19

Anda mungkin juga menyukai