Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN DI

PT. ELIT KHARISMA UTAMA (EKU)

DESA MAROMBO KEC. LASOLO KEPULAUAN KAB. KONAWE


UTARA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

OLEH:

BAYU SUWARNO H.

HAYONO IRFAN

RUSTIAN

WA ODE UNI

MAROMBO

2021
PREPARASI SAMPEL

Preparasi sampel adalah suatu proses pengambilan sampel yang representatif


untuk keperluan penyelididkan analisis. Pengamatan pertama kami di tempat
preparasi sampel yaitu dengan alur dari pos sampel sampai siap dibawa ke lab.
Pertama yang dilakukan yaitu pembagian sampel yang awalnya 25 karung menjadi 5
tumpukan, dari 5 tumpukan tersebut kami memeriksa apakah masih ada sampel yang
berukuran >20mm. Ketika masih ada yang berukuran >20 mm, dihancurkan
menggunakan palu atau crusher hingga berukuran ≤20 mm. Lalu diblending
menggunakan sekop. Kemudian dibagi menjadi 4 tumpukan, empat tumpukan
tersebut diratakan menggunakan balok. Setiap tumpukan dibagi lagi menjadi 5x6
bagian kecil. Setelah itu dipisahkan menggunakan alat sekop sampel. Masing-masing
dari keempat tumpukan tersebut ada yang diambil untuk diblending kembali dan ada
yang dibuang. Kemudian disatukan dan diblending kembali menggunakan sekop.
Setelah itu dibagi lagi menjadi 2 tumpukan. Dari masing masing tumpukan tersebut
diratakan dan dibagi menjadi 4x5 bagian kecil menggunakan balok. Kemudian
dipisahkan menggunakan alat sekop sampel. Dari masing masing tumpukan ada yang
diambil untuk diblending kembali dan ada yang dibuang, kemudian disatukan lagi
untuk diblending kembali menggunakan sekop. Lalu diratakan dan dibagi 4x5 bagian
kecil menggunakan balok. Sementara dibagi, siapkan talang terlebih dahulu sebanyak
6 buah. Kemudian menyisihkan bagian kecil tersebut kedalam masing-masing talang
dan diperkirakan agar tidak terlalu tebal sehingga nantinya cepat kering pada proses
pengovenan dan sisanya dijadikan sebagai arsip.

Dari ke enam talang tersebut dioven selama 24 jam pada suhu >100˚ C.
Setelah kering dibawa ke crasher yang berukuran 10 mm. Kemudian dioven kembali
kira-kira sampai kering lalu dimasukkan lagi ke dalam double roll yang berukuran 3
mm. Kemudian dimasukkan ke oven kembali sekitar 15 menit lalu dimasukan lagi ke
dalam pulverizer sampai berukuran lempung dan dirasa kering. Setelah itu dituang ke
dalam alat blending. Setelah itu dituang ke dalam talang dan dibagi, ada yang
dijadikan sebagai arsip dan ada yang dijadikan sebagai data analisis lab. Yang akan
dibawa ke lab kemudian ditimbang terlebih dahulu seberat 13 gram lalu dipres
dengan tekanan angin 10 MPa. Kemudian dioven kembali dengan suhu 109,5˚C
selama 24 jam.
ANALISIS LAB

Setelah sampel diterima dari tempat preparasi, lalu dimasukkan ke dalam alat
XRF (Epsilon 4 PANalytical) agar diketahui kadar Ni, Fe, MgO, CO, SiO2, CaO dari
masing masing sampel.
PERSEMAIAN

Persemaian merupakan tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih


atau bagian tanaman lain menjadi bibit yang siap untuk ditanam ke lapangan.
Kegiatan dimulai dari pembibitan. Bibit tanaman akasia, sengon, jati putih, jenis
kacang kacangan yang telah direndam menggunakan air panas disebar pada media
tanam yang telah disiapkan. Kemudian bibit tersebut disiram setiap sore hari
(tergantung cuaca) sampai siap untuk dipindahkan ke polibag. Dan dikontrol
perkembangannya setiap hari sampai bibit siap ditanam di lahan reklamasi.

Tanaman akasia, sengon dan jati putih dipilih karena mudah tumbuh dan
bertahan hidup di lahan bebatuan. Sementara kacang kacangan dipilih untuk menahan
atau memperkecil kemungkinan terjadinya erosi.
REKLAMASI

Kegiatan reklamasi merupakan kegiatan sistematis yang dilakukan utnuk


mengantisipasi perlindungan lingkungan hidup, transparansi dan partisipasi
masyarakat sekitar tambang dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Bentuk
kegiatan pasca penambangan (reklamasi) yang diterapkan PT. EKU adalah kegiatan
penanaman kembali permukaan tanah yang telah digali (revegetasi). Kegiatan
rekalamasi di Pit Kalvin dan Pit A dilakukan dengan menimbun terlebih dahulu
lubang bukaan bekas penambangan dengan menggunakan material batu dan top soil
dari pit tersebut (back filling).

Kegiatan yang kami amati di area lahan reklamasi pasca penambangan di Pit
Kalvin dan Pit A seluas ±4 Ha yaitu jenis tanaman yang ada di area reklamasi yaitu
sengon, akasia, gamal, cemara, jati putih, jabon dan kacang-kacangan. Penanaman
bibit kacang kacangan dengan jarak ±6 m. Di dalam area reklamasi tersebut terdapat
beberapa kolam penampungan air hujan yang berfungsi sebagai cadangan air
penyiraman tanaman. Di area lahan reklamasi ini dibuat berjenjang dan dan
diupayakan agar nantinya memiliki penampakan seperti rona awal. Tujuan dari
dibuatnya lahan reklamasi yang berjenjang salah satunya yaitu untuk menghindari
atau memperkecil kemungkinan terjadinya longsor dan untuk memantu menahan
aliran air limpasan.
SURVEY

Yang kami lakukan saat kegiatan survey yaitu bagamaimana cara


menggunakan TS (Total Station). Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan kaki
tiga (statif) ditempat yang sudah diketahui ketinggiannya sebanyak dua buah, yaitu
untuk tempat total station dan target point. Kemudian meletakkan total station
dikepala kaki tiga (statif) dan memfokuskan lensa ke titik tengah patok kemudian
mengunci total station dan mengukur tinggi dari patok ke lensa center. Kemudian
menengahkan gelembung Nivo Kotak dengan cara menggeser atau mengatur skrup
pengatur Nivo.

Berikut langkah-langkah menggunakan total station:

 hidupkan TS dengan menekan tombol ON


 tekan ESC sebanyak 2x,
 tekan menu TILT,
 tekan ENTER (F2),
 set atau atur sampai X dan Y menunjukan angka 0,1 atau 0,2
 Tekan ESC 2X
 Tekan menu MEM
 Tekan menu JOB
 Tekan ENTER
 Tekan JOB SELECTION
 Tekan ENTEr
 Pilih LIST JOB yang diinginkan
 Pilih EDIT
 Ketik nama job yang diinginkan (tekan tombol SFT untuk merubah
huruf ke angka dan sebaliknya).
 Kemudian tekan ENTER
 Skip dengan cara ESC sebanyak 3 kali
 Tekan tombol MEAS
 Tekan tombol REC (F3)
 Tekan tombol STN DATA
 Kemudian masukkan titik koordinat patok
 Masukkan nomor titik
 Masukkan ketinggian dari patok ke TS
 Masukkan nama operator
 Tekan ENTER (F1)
 TS-nya diarahkan pada Target Point
 Kemudian lihat koordinat, maksimal koreksinya 0,2mm
 Tekan menu ENTER
PIT

PT. ELIT KARISMA UTAMA (EKU) merupakan salah satu perusahaan nikel
yang terdapat di daerah Konawe Utara. Di PT. EKU sendiri terdapat 2 pit yang masih
melakukan operasi penambangan yaitu Pit Yudistira dan Pit Olivine. Yang kami
amati yaitu Pit Yudistira, dimana pit ini menerapkan metode penambangan open pit
(tambang terbuka) karena ore-nya berada di bawah permukaan. Metode penambangan
open pit adalah suatu metode operasi penambangan secara terbuka yang dilakukan
pada permukaan lokasi tambang (surface mining) secara langsungdan biasanya
dilakukan pada lokasi pertambangan yang cenderung datar atau dengan topografi
landai.

Di Pit Yudistira juga terbagi atas beberapa blok penambangan dengan


kandungan bijih yang berbeda-beda. Pit penambangan yang kami amati yaitu blok H6
dengan menggunakan alat berupa excavator merk Sany PC 200 dan DT HINO 500
sebanyak 4 unit. Kegiatan yang kami lakukan yaitu menghitung waktu digging
(menggali), waktu memuat, waktu damping (menumpah material) dan waktu return
(kembali kosong) dari alat excavator, waktu hauling (pergi bermuatan) dari blok H6
ke stockpile ETO 2A, waktu damping (menumpah material), waktu return (kembali
dalam keadaan kosong) dan sampai mengantri.

Untuk kapasitas DT satu kali pemuatan yaitu 14 ton. Target produksi di PT.
EKU senidri yaitu 14.000 ton/hari dengan kadar terendah Ni 1,3 %. Lebar bench yang
digunakan yaitu 6,2 meter. Lebar jalan angkut yang digunakan yaitu 12 meter (10
meter untuk jalan hauling,1 meter untuk tanggul dan 1meter untuk parit).
Rumus lebar jalan angkut dalam keadaan lurus adalah:

Lmin=n× wt + ( n+ 1 ) ( 12 ×wt )
Keterangan :

L = lebar jalan angkut minimum (m)

N = jumlah jalur (buah)

Wt = lebar alat angkut (meter)

Penentuan lebar jalan pada tikungan didasarkan pada lebar lintasan alat
angkut yaitu lebar tonjolan kendaraan bagian depan dan bagian belakang pada saat
membelok. Lebar jalan angkut pada belokan selalu lebih besar dari pada lebar jalan
lurus. Pada jalur ganda, maka lebar minimum pada belokan didasarkan atas: lebar
jejak ban, lebar juntai (tonjolan), jarak antara alat angkut pada saat bersimpangan, dan
jarak dari kedua tepi jalan.

Rumus lebar jalan angkut pada tikungan adalah :

w=n ( U + f a + f b + z ) +c

1
c=z = ( U +f a+ f b )
2

f a= A d ×sin a

f b= A b × sin a

−1 wa
α =sin
Radius Putar
Keterangan :

Wmin = Lebar jalan angkut pada belokan (meter)

n = Jumlah jalur

U = lebar jejak roda (meter)

Fa = Lebar juntai depan (meter)

Fb = Lebar juntai belakang (meter)

Z = Lebar bagian tepi jalan (meter)

C = Jarak aman antar kendaraan (meter)

Ad = jarak as roda depan dengan bagian depan dump truck (meter)

Ab =jarak as roda belakang dengan bagian belakang dump truck (meter)

Wa = jarak antara as roda depan dan belakang dari dumpt truck (meter)

α = sudut penyimpangan (belok) roda depan (° ¿


SEDIMENT POND

Sediment pond merupakan kolam yang dirancang untuk mengendapkan


bahan-bahan padat dari air buangan tambang (air tercemar oleh tanah dan bahan
padat lainnya, termasuk bahan yang mengandung logam berat) sehingga diharapkan
air yang keluar dari daerah penambangan sudah bersih dari partikel padatan sehingga
tidak menimbulkan kekeruhan pada sungai atau laut sebagai tempat pembuangan
akhir. Di PT. EKU sendiri memiliki 2 kolam pengendapan, yang pertama yaitu dekat
dengan lokasi stockpile ETO 2A dengan ukuran maisng-masing kolam yaitu 5x5
meter sebanyak 5 kolam, dan lokasi yang kedua yaitu di dekat jetty sebanyak 3
kolam. Sediment pond yang dibuat tersebut memiliki model zig zag. Hal ini
dimaksudkan agar aliran air yang membawa bahan-bahan atau material sisa
penambangan dapat tertahan oleh dinding dari kolam pengendapan di depan masing-
masing saluran, sehingga material yang tertahan tersebut dapat mengendap dan air
yang membawanya dapat terus mengalir hingga ke tempat pembuangan akhir saluran
air (sungai atau laut).

Anda mungkin juga menyukai