Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN : 2623-2359

Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran e-ISSN : 2623-2340


Vol. 1, No. 1, November 2018, hal. 23-29

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


DI ERAKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Ridwan Laki

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Alkhairaat
ridwan@unisapalu.ac.id

ABSTRAK

Tujuan Penulisan artikel ini untuk menambah wawasan tentang Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
yang kelak bisa bermanfaat bagi semua fihak. Penelitian ini menggunakan metode study pustaka dengan
teknik pengumpulan data memanfaatkan sumber/bahan dari buku-buku literatur yang ada. Artikel ini
berusaha menguraikan konsep strategi pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi pendekatan pembelajaran,
metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan melalui
argumentasi penulis. Hasil kajian pustaka ditemukan bahwa Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan
komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana interaksi antara pebelajar dengan variabel-
variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian tertentu yang digunakan selama proses pembelajaran.
Ada empat klasifikasi variabel strategi pengelolaan pembelajaran yang meliputi (1) penjadwalan
penggunaan strategi pembelajaran, (2) pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan (3) pengelolaan
motivasional, dan (4) kontrol belajar. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan agar pembelajaran
Bahasa Indonesia di kelas dapat menarik maka guru diharapkan mampu melaksanakan pembalajaran
dengan menerapkan/menggunakan strategi pembelajaran (metode dan teknik) yang tepat. Strategi yang
yang digunakan harus disesuaikan dengan Kompotensi Dasar dan Indikator pembelajaran dengan
melibatkan peserta didik secara maksimal dalam setiap aktifitas pembelajaran.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

ABSTRACT

The purpose of writing this article is to improve knowledge about the Indonesian Language Learning
Strategy which can be useful for all parties in the future. This research uses literature review with data
collection technique by using existing literature books. This article attempts to describe the concept of
Indonesian language learning strategies using a learning approach, learning methods and techniques that
are in accordance with the Education Unit Level Curriculum through the author's argument. The results of
the literature review found that the learning management strategy is a component of the variables methods
that deal with how the interaction between student with any other variables method. This Strategy relating
to decision about organizational strategies and spesific delivery strategies used during the learning
process. There are four classifications of variables strategies of learning management which include (1)
scheduling the using of learning strategies, (2) making notes on student learning progress, and (3)
motivational management, and (4) learning control. From the description above, it can be conclude in
order to make indonesian language learning in the classroom interesting, so the teacher is expected to be
able to carry out learning by applying/using appropriate learning strategies (methods and techniques). The
strategy that must be adjusted to the basic competency and learning Indicators by involving students
maximally learning activity.

Keywords : Learning Strategy, Education Unit Level Curriculum

23
Ridwan Laki

PENDAHULUAN memiliki keterampilan dalam memilih


Tidak dapat kita pungkiri bahwa strategi pembelajaran untuk setiap jenis
realitas yang terjadi di berbagai lembaga kegiatan pembelajaran. Dengan demikian,
pendidikan saat ini masih banyak guru dengan memilih strategi pembelajaran yang
khususnya guru Bahasa Indonesia yang tepat dalam setiap jenis kegiatan
melakukan kegiatan pembelajaran secara pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan
konvensional. Mereka secara sadar atau tidak belajar dapat terpenuhi. Gilstrap dan Martin
sadar tetap dikungkung oleh paradigma (1975) juga menyatakan bahwa peran
“belajar mengajar”, dimana guru merasa pengajar lebih erat kaitannya dengan
dirinya sebagai sumber belajar satu-satunya keberhasilan pebelajar, terutama berkenaan
sehingga secara otoriter memaksa peserta dengan kemampuan pengajar dalam
didik untuk menerima seluruh ilmu menetapkan strategi pembelajaran.
pengetahuan yang diberikannya. Memang hal Belajar bahasa pada hakikatnya adalah
ini secara kasat mata tidaklah seluruhnya belajar komunikasi. Oleh karena itu,
salah tetapi harus juga diingat bahwa pembelajaran bahasa diarahkan untuk
penciptaan suasana kondusif dan meningkatkan kemampuan pebelajar dalam
menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran berkomunikasi, baik lisan maupun tulis
sangat menentukan pencapaian hasil belajar (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan dengan
yang maksimal. Apalagi saat ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
perkembangan ilmu pengatahuan dan (KTSP) bahwa kompetensi pembelajar
teknologi begitu pesatnya sehingga bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek,
memungkinkan peserta didik mendapatkan yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan
informasi-informasi secara lebih mudah. Jika mendengarkan.
hal ini tidak segera disadari oleh para guru Sedangkan tujuan pembelajaran
maka tidak mustahil mereka akan tertinggal bahasa, menurut Basiran (1999) adalah
selangkah dibelakang peserta didiknya keterampilan komunikasi dalam berbagai
sendiri. konteks komunikasi. Kemampuan yang
Untuk mendapatkan pemahaman yang dikembangkan adalah daya tangkap makna,
komprehensif tentang strategi pembelajaran peran, daya tafsir, menilai, dan
Bahasa Indonesia dan efektivitasnya terhadap mengekspresikan diri dengan berbahasa.
pencapaian tujuan belajar saat ini, maka Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi
kajian pustaka difokuskan pada (1) kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
pembelajaran bahasa, (2) strategi Sementara itu, dalam KTSP untuk SMA dan
pembelajaran Bahasa Indonesia, meliputi MA, disebutkan bahwa tujuan pemelajaran
metode dan teknik pembelajaran Bahasa Bahasa dan Sastra Indonesia secara umum
Indonesia, dan (3) hasil pembelajaran meliputi (1) siswa menghargai dan
membanggakan Bahasa Indonesia sebagai
PEMBAHASAN bahasa persatuan (nasional) dan bahasa
A. Pembelajaran Bahasa negara, (2) siswa memahami Bahasa
Pembelajaran merupakan upaya Indonesia dari segi bentuk, makna, dan
membelajarkan siswa Degeng (1989). fungsi,serta menggunakannya dengan tepat
Kegiatan pengupayaan ini akan dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan,
mengakibatkan siswa dapat mempelajari keperluan, dan keadaan, (3) siswa memiliki
sesuatu dengan cara efektif dan efisien. kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia
Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
analisis tujuan dan karakteristik studi dan kematangan emosional,dan kematangan
siswa, analisis sumber belajar, menetapkan sosial, (4) siswa memiliki disiplin dalam
strategi pengorganisasian, isi pembelajaran, berpikir dan berbahasa (berbicara dan
menetapkan strategi penyampaian menulis), (5) siswa mampu menikmati dan
pembelajaran, menetapkan strategi memanfaatkan karya sastra untuk
pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan mengembangkan kepribadian, memperluas
prosedur pengukuran hasil pembelajaran. wawasan kehidupan, serta meningkatkan
Oleh karena itu, setiap pengajar harus pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan

24
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

(6) siswa menghargai dan membanggakan dalam psikolinguistil. Pendekatan


sastra Indonesia sebagai khazanah budaya pembelajaran lebih bersifat aksiomatis dalam
dan intelektual manusia Indonesia. definisi bahwa kebenaran teori-teori
Untuk mencapai tujuan di atas, linguistik dan teori belajar bahasa yang
pembelajaran bahasa harus mengetahui digunakan tidak dipersoalkan lagi. Dari
prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian pendekatan ini diturunkan metode
diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Misalnya dari
pembelajarannya, serta menjadikan aspek- pendekatan berdasarkan teori ilmu bahasa
aspek tersebut sebagai petunjuk dalam struktural yang mengemukakan tesis-tesis
kegiatan pembelajarannya. Prinsip-prinsip linguistik menurut pandangan kaum
belajar bahasa dapat disarikan sebagai strukturalis dan pendekatan teori belajar
berikut. Pebelajar akan belajar bahasa dengan bahasa menganut aliran behavioerisme
baik bila (1) diperlakukan sebagai individu diturunkan metode pembelajaran bahasa
yang memiliki kebutuhan dan minat, (2) yang disebut Metode Tata Bahasa (Grammar
diberi kesempatan berapstisipasi dalam Method).
penggunaan bahasa secara komunikatif 2. Metode Pembelajaran
dalam berbagai macam aktivitas, (3) bila ia Istilah metode berarti perencanaan
secara sengaja memfokuskan secara menyeluruh untuk menyajikan materi
pembelajarannya kepada bentuk, pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini
keterampilan, dan strategi untuk mendukung bersifat prosedural dalam arti penerapan
proses pemerolehan bahasa, (4) ia disebarkan suatu metode dalam pembelajaran bahasa
dalam data sosiokultural dan pengalaman dikerjakan dengan melalui langkah-langkah
langsung dengan budaya menjadi bagian dari yang teratur dan secara bertahap, dimulai dari
bahasa sasaran, (5) jika menyadari akan peran penyusunan perencanaan pengajaran,
dan hakikat bahasa dan budaya, (6) jika diberi penyajian pengajaran, proses belajar
umpan balik yang tepat menyangkut mengajar, dan penilaian hasil belajar.
kemajuan mereka, dan (7) jika diberi Dalam strategi pembelajaran, terdapat
kesempatan untuk mengatur pembelajaran variabel metode pembelajaran dapat
mereka sendiri (Aminuddin, 1994). diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu
B. Strategi Pembelajaran Bahasa strategi pengorganisasian isi pembelajaran,
Indonesia (b) strategi penyampaian pembelajaran, dan
Pembicaraaan mengenai strategi (c) strategi pengelolaan pembelajaran
pembelajaran bahasa tidak terlepas dari (Degeng, 1989). Hal ini akan dijelaskan
pembicaraan mengenai pendekatan, metode, sebagai berikut.
dan teknik mengajar. Machfudz (2002) (a) Strategi Pengorganisasian Isi
mengutip penjelasan Edward M. Anthony Pembelajaran
(dalam H. Allen and Robert, 1972) Adalah metode untuk mengorganisasikan isi
menjelaskan sebagai berikut. bidang studi yang telah dipilih untuk
1. Pendekatan Pembelajaran pembelajaran. “Mengorganisasi” mengacu
Istilah pendekatan dalam pembelajaran pada tindakan seperti pemilihan isi, penataan
bahasa mengacu pada teori-teori tentang isi, pembuatan diagram, format, dan lain-lain
hakekat bahasa dan pembelajaran bahasa yang setingkat dengan itu. Strategi
yang berfungsi sebagai sumber penyampaian pembelajaran adalah metode
landasan/prinsip pengajaran bahasa. Teori untuk menyampaikan pembelajaran kepada
tentang hakikat bahasa mengemukakan pebelajar untuk menerima serta merespon
asumsi-asumsi dan tesisi-tesis tentang masukan yang berasal dari pebelajar. Adapun
hakikat bahasa, karakteristik bahasa, unsur- startegi pengelolaan pembelajaran adalah
unsur bahasa, serta fungsi dan pemakaiannya metode untuk menata interaksi antara
sebagai media komunikasi dalam suatu pebelajar dengan variabel pengorganisasian
masyarakat bahasa. Teori belajar bahasa dan penyampaian isi pembelajaran. Strategi
mengemukakan proses psikologis dalam pengorganisasian isi pembelajaran dibedakan
belajar bahasa sebagaimana dikemukakan menjadi dua jenis, yaitu strategi

25
Ridwan Laki

pengorganisasian pada tingkat mikro dan yaitu (1) kemampuan interaksi media di
makro. Strategi mikro mengacu pada metode dalam menyajikan informasi kepada
untuk mengorganisasian isi pembelajaran pebelajar, menyajikan respon pebelajar, dan
yang berkisar pada satu konsep atau prosedur mengevaluasi respon pebelajar, (2) implikasi
atau prinsip. Sedangkan strategi makro biaya atau biaya awal melipui biaya
mengacu pada metode untuk mengorganisasi peralatan, biaya material (tape, film, dan lain-
isis pembelajaran yang melibatkan lebih dari lain) jumlah jam yang diperlukan, jumlah
satu konsep atau prosedur atau prinsip. siswa yang menerima pembelajaran, jumlah
Strategi makro lebih banyak berurusan jam yang diperlukan untuk pelatihan, dan (3)
dengan bagaimana memilih, menata ururtan, persyaratan yang mendukungh atau biaya
membuat sintesis, dan rangkuman isi operasional.
pembelajaran yang paling berkaitan. Bentuk interaksi antara pembelajaran
Penataan ururtan isi mengacku pada dengan media merupakan komponen penting
keputusan tentang bagaimana cara menata yang kedua untuk mendeskripsikan strategi
atau menentukan ururtan konsep, prosedur penyampaian. Komponen ini penting karena
atau prinsip-prinsip hingga tampak strategi penyampaian tidaklah lengkap tanpa
keterkaitannya dan menjadi mudah dipahami. memebri gambaran tentang pengaruh apa
(b) Strategi Penyampaian Pembelajaran yang dapat ditimbulkan oleh suatu media
Strategi penyampaian pembelajaran pada kegiatan belajar siswa. Oleh sebab itu,
merupakan komponen variabel metode untuk komponen ini lebih menaruh perhatian pada
melaksanakan proses pembelajaran. Strategi kajian mengenai kegiatan belajar apa yang
ini memiliki dua fungsi, yaitu (1) dilakukan oleh siswa dan bagaimana peranan
menyampaikan isi pembelajaran kepada media untuk merangsang kegiatan
pebelajar, dan (2) menyediakan informasi pembelajaran.
atau bahan-bahan yang diperlukan pebelajar Gagne (1968) mengemukakan bahwa
untuk menampilkan unjuk kerja (seperti “instruction designed for effective learning
latihan tes). Secara lengkap ada tiga may be delivered in a number of ways and
komponen yang perlu diperhatikan dalam may use a variety of media”. Cara-cara untuk
mendeskripsikan strategi penyampaian, yaitu menyampaikan pembelajaran lebih mengacu
(1) media pembelajaran, (2) interaksi pada jumlah pebelajar dan kreativitas
pebelajar dengan media, dan (3) bentuk penggunaan media. Bagaimanapun juga
kegiatan pembelajaran. penyampaian pembelajaran dalam kelas
Media pembelajaran adalah komponen besar menuntu penggunaan jenis media yang
strategi penyampaian yang dapat dimuat berbeda dari kelas kecil. Demikian pula untuk
pesan yang akan disampaikan kepada pembelajaran perseorangan dan belajar
pebelajar baik berupa orang, alat, maupun mandiri.
bahan. Interkasi pebelajar dengan emdia (c) Strategi Pengelolaan Pembelajaran
adalah komponen strategi penyampaian Strategi pengelolaan pembelajaran
pembelajaran yang mengacu kepada kegiatan merupakan komponen variabel metode yang
belajar. Adapun bentuk belajar mengajar berurusan dengan bagaimana interaksi antara
adalah komponen strategi penyampaian pebelajar dengan variabel-variabel metode
pembelajaran yang mengacu pada apakah pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan
pembelajaran dalam kelompok besar, dengan pengambilan keputusan tentang
kelompok kecil, perseorangan atau mandiri strategi pengorganisasian dan strategi
(Degeng, 1989). penyampaian tertentu yang digunakan selama
Martin dan Brigss (1986) proses pembelajaran. Paling sedikit ada
mengemukakan bahwa media pembelajaran empat klasifikasi variabel strategi
mencakup semua sumber yang diperlukan pengelolaan pembelajaran yang meliputi (1)
untuk melakukan komunikasi dengan penjadwalan penggunaan strategi
pembelajaran. pembelajaran, (2) pembuatan catatan
Essef dan Essef (dalam Salamun, kemajuan belajar siswa, dan (3) pengelolaan
2002) menyebutkan tiga kriteria dasar yang motivasional, dan (4) kontrol belajar.
dapat digunakan untuk menyeleksi media, Penjadwalan penggunaan strategi

26
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

pembelajaran atau komponen suatu strategi community language learning, (7) the natural
baik untuk strategi pengorganissian approach, dan (8) suggestopedia.
pembelajaran maupun strategi penyampaian Saksomo (1984) menjelaskan bahwa
pembelajaran merupakan bagian yang metode dalam pembelajaran Bahasa
penting dalam pengelolaan Indonesia antara lain (1) metode gramatika-
pembelajaran. Penjadwalan penggunaan alih bahasa, (2) metode mimikri-memorisasi,
strategi pengorganisasian pembelajaran (3) metode langsung, metode oral, dan
biasanya mencakup pertanyaan “kapan dan metode alami, (4) metode TPR dalam
berapa lama siswa menggunakan setiap pengajaran menyimak dan berbicara, (5)
komponen strategi pengorganisasian”. metode diagnostik dalam pembelajaran
Sedangkan penjadwalan penggunaan strategi membaca, (6) metode SQ3R dalam
penyampaian melibatkan keputusan, pembelajaran membaca pemahaman, (7)
misalnya “kapan dan untuk berapa lama metode APS dan metode WP2S dalam
seorang siswa menggunakan suatu jenis pembelajaran membaca permulaan, (8)
media”. metode eklektik dalam pembelajaran
Pembuatan catatan kemajuan belajar membaca, dan (9) metode SAS dalam
siswa penting sekali bagi keperluan pembelajaran membaca dan menulis
pengambilan keputusan-keputusan yang permulaan.
terkait dengan strategi pengelolaan. Hal ini Menurut Reigeluth dan Merril (dalam
berarti keputusan apapun yang dimabil Salamun, 2002) menyatakan bahwa
haruslah didasarkan pad ainformasi yang klasifikasi variabel pembelajaran meliputi (1)
lengkap mengenai kemajuan belajar siswa kondisi pembelajaran, (2) metode
tentang suatu konsep, prosedur atau prinsip? pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran.
Bila menggunakan pengorganisasian dengan 1) Kondisi Pembelajaran
hierarki belajar, keputusna yang tepat Kondisi pembelajaran adalah faktor
mengenai unsur-unsur mana saja yang ada yang mempengaruhi efek metode dalam
dalam hierarki yang diajarkan perlu diambil. meningkatkan hasil pembelajaran (Salamun,
Semua ini dilakukan hanya apabila ada 2002). Kondisi ini tentunya berinteraksi
catatan yang lengkap mengenai kemajuan dengan metode pembelajaran dan hakikatnya
belajar siswa. tidak dapat dimanipulasi. Berbeda dengan
Pengelolaan motivasional merupakan halnya metode pembelajaran yang
bagian yang amat penting dari pengelolaan didefinisikan sebagai cara-cara yang berbeda
inetraksi siswa dengan pembelajaran. untuk mencapai hasil pembelajaran yang
Gunanya untuk meningkatkan motivasi berbeda di bawah kondisi pembelajaran yang
belajar siswa. Sebagian besar bidang kajian berbeda. Semua cara tersebut dapat
studi sebenarnya memiliki daya tarik untuk dimanipulasi oleh perancang-perancang
dipelajari, namun pembelajaran gagal pembelajaran. Sebaliknya, jika suatu kondisi
menggunakannya sebagai alat motivasional. pembelajaran dalam suatu situasi dapat
Akibatnya, bidang studi kehilangan daya dimanipulasi, maka ia berubah menjadi
tariknya dan yang tinggal hanya kumpulan metode pembelajaran. Artinya klasifikasi
fakta dan konsep, prosedur atau prinsip yang variabel-variabel yang termasuk ke dalam
tidak bermakna. kondisi pembelajaran, yaitu variabel-
Jack C. Richards dan Theodore S. variabelmempengaruhi penggunaan metode
Rodgers (dalam Machfudz, 2002) karena ia berinteraksi dengan metode danm
menyatakan dalam bukunya “Approaches sekaligus di luar kontrol perancang
and Methods in Language Teaching” bahwa pembelajaran. Variabel dalam pembelajaran
metode pembelajaran bahasa terdiri dari (1) dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,
the oral approach and stiuasional language yaitu (a) tujuan dan karakteristik bidang
teaching, (2) the audio lingual method, (3) stuydi, (bahasa) kendala dan karakteristik
communicative language teaching, (4) total bidang studi, dan (c) karakteristik pebelajar.
phsyical response, (5) silent way, (6) 2) Metode Pembelajaran

27
Ridwan Laki

Machfudz (2000) mengutip penjelasan pembelajaran erat sekali dengan daya tarik
Edward M. Anthony (dalam H. Allen and bidang studi. Keduanya dipengaruhi kualitas
Robert, 1972) menjelaskan bahwa istilah belajar.
metode dalam pembelajaran Bahasa 3. Teknik Pembelajaran
Indonesia berarti perencanaan secara Istilah teknik dalam pembelajaran
menyeluruh untuk menyajikan materi bahasa mengacu pada pengertian
pelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini implementasi perencanaan pengajaran di
lebih bersifat prosedural dalam arti penerapan depan kelas, yaitu penyajian pelajaran dalam
suatu metode dalam pembelajaran bahasa kelas tertentu dalam jam dan materi tertentu
dikerjakan dengan melalui langkah-langkah pula. Teknik mengajar berupa berbagai
yang teratur dan secara bertahap, dimulai dari macam cara, kegiatan, dan kiat (trik) untuk
penyusunan perencanaan pengajaran, menyajikan pelajaran dalam rangka
penyajian pengajaran, proses belajar mencapai tujuan pembelajaran. Teknik
mengajar, dan penilaian hasil belajar. pembelajaran bersifat implementasi,
Sedangkan menurut Salamun (2002), metode individual, dan situasional.
pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda Saksomo (1983) menyebutkan teknik
untuk mencapai hasil pembelajaran yang dalam pembelajaran Bahasa Indonesia antara
berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Jadi lain (1) ceramah, (2) tanya—jawab , (3)
dapat disimpulkan bahwa metode diskusi, (4) pemebrian tugas dan resitasi, (5)
pembelajaran adalah sebuah cara untuk demonstrasi dan eksperimen, (6) meramu
perencanaan secara utuh dalam menyajikan pendapat (brainstorming), (7) mengajar di
materi pelajaran secara teratur dengan cara laboratorium, (8) induktif, inkuiri, dan
yang berbeda-beda untuk mencapai hasil diskoveri, (9) peragaan, dramatisasi, dan
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi ostensif, (10) simulasi, main peran, dan sosio-
yang berbeda. drama, (11) karya wisata dan bermain-main,
3) Hasil Pembelajaran dan (12) eklektik, campuran, dan serta-merta.
Hasil pembelajaran adalah semua efek
yang dapat dijadikan sebagai indikator KESIMPULAN
tentang nilai dari penggunaan metode Dari uraian di atas dapat diambil
pembelajaran (Salamun, 2002). Variabel kesimpulan agar pembelajaran Bahasa
hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan Indonesia di kelas dapat menarik maka guru
menjadi tiga bagian, yaitu kefektifav, (2) diharapkan mampu melaksanakan
efisiensi, dan (3) daya tarik. pembalajaran dengan menerapkan/
Hasil pembelajaran dapat berupa hasil menggunakan strategi pembelajaran (metode
nyata (actual outcomes), yaitu hasil nyata dan teknik) yang tepat. Strategi yang yang
yang dicapai dari penggunaan suatu metode digunakan harus disesuaikan dengan
di bawah kondisi tertentu, dan hasil yang Kompotensi Dasar dan Indikator
diinginkan (desired outcomes), yaitu tujuan pembelajaran dengan melibatkan peserta
yang ingin dicapai yang sering didik secara maksimal dalam setiap aktifitas
mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran. Selain itu dalam setiap
pembelajaran dalam melakukan pilihan kegiatan pembelajaran sangat diharapkan
metode sebaiknya digunakan klasifikasi memanfaatkan media pembelajaran yang
variabel-variabel pembelajaran tersebut. sesuai dan bila memenugkinkan
Keefektifan pembelajaran dapat diukur menggunakan media/sarana pembelajaran
dengan tingkat pencapaian pebelajar. berbasis ICT sehingga pencapaian hasil
Efisiensi pembelajaran biasanya diukur rasio belajar dapat lebih optimal.
antara jefektifan dan jumlah waktu yang Paradigma pembelajaran yang
dipakai pebelajar dan atau jumlah biaya diterapkan oleh guru mulai sekarang harus
pembelajaran yang digunakan. Daya tarik diubah yakni dari pembelajaran yang teacher
pembelajaran biasanya juga dapat diukur oriented menjadi pembelajaran yang student
dengan mengamati kecenderungan siswa oriented. Kegiatan pembelajaran ini
untuk tetap terus belajar. Adapaun daya tarik memungkinkan siswa lebih aktif dalam

28
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia

pembelajaran dibandingkan dengan guru. Machfudz, I. (2000). Metode Pengajaran


Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan Bahasa Indonesia Komunikatif. Jurnal
motivator dalam setiap pembelajaran Bahasa dan Sastra UM
sehingga peserta didik benar-benar menjadi
pusat dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Moeleong, J. (2000). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosyda Karya.
DAFTAR PUSTAKA
Saksomo, Dwi. (1983). Strategi Pengajaran
Basiran, M. (1999). Apakah yang Dituntut Bahasa Indonesia. Malang: IKIP
GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum Malang
1994?. Yogyakarta: Depdikbud
Salamun, M. (2002). Strategi Pembelajaran
Darjowidjojo, S. (1994). Butir-butir Bahasa Arab di Pondok Pesantren.
Renungan Pengajaran Bahasa Tesis.. Tidak diterbitkan.
Indonesia sebagai Bahasa Asing.
Makalah disajikan dalam Konferensi Sholhah, A. (2000). Pertanyaan Tutor dalam
Internasional Pengajaran Bahasa Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
Indonesia sebagai Bahasa Asing. Penutur Asing di UM. Skripsi. Tidak
Salatiga: Univeristas Kristen Satya diterbitkan.
Wacana
Subyakto, S U. (1988). Metodologi
Degeng, I.N.S. (1997). Strategi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen
Pembelajaran Mengorganisasi Isi Dikti Depdikbud.
dengan Model Elaborasi. Malang:
IKIP dan IPTDI Sugiono, S. (1993). Pengajaran Bahasa
Indonesia
Depdikbud. (1995). Pedoman Proses Belajar
Mengajar di SD. Jakarta: Proyek
Pembinaan Sekolah Dasar

29

Anda mungkin juga menyukai