Anda di halaman 1dari 4

RESUME DASAR-DASAR

PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum


Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yakni dari asal kata curir artinya pelari.
Kata Curere artinya tenpat berpacu. Curriculum diartikan jarak yang ditempuh oleh
seorang pelari. Kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh siswa/murid untuk mencapai ijazah. (DR. Nana Sujana, 1987 : 2).
Kurikulum adalah rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-
mengajar di bawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan. Sedangkan
pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh
pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar
kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahar ajar dan acuan yang digunakan untuk
mencapai tujuan nasional.Definisi yang dikemukakan menggambarkan pengertian
yang membedakan antara apa yang direncanakan (kurikulum) dengan apa yang
sesungguhnya terjadi di kelas (pengajaran). Banyak ahli yang menentang pemisahan
ini, akan tetapi banyak pula ilmuan yang menganut pendapat bahwa keduanya ada
perbedaan.
Baik ahli kurikulum maupun ahli pengajaran mempelajari fenomena kegiatan
kelas, tetapi dengan latar belajang teoretis dan tujuan yang berbeda. Sementara itu,
Unruh dan Unruh (1984: 97) mengatakan bahwa proses pengembangan :
Pengembangan Kurikulum adalah “a complex process of assessing needs,
identifying desired learning outcomes, preparing for instruction to achieve the
outcomes, and meeting the cultural, social, and personal needs that the curriculum is
to serve.”
Kurikulum merupakan suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi
yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum.
Begitu pentingnya kurikulum sebagai sentra kegiatan pendidikan maka harus benar-
benar dikembangkan. Pengembangan kurikulum dilakukan karena sifat kurikulum
yang dinamis, selalu berubah, menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka yang
belajar. Disamping itu, masyarakat dan semua orang yang belajar mengalami
perubahan, maka langkah awal dalam perumusan kurikulum adalah penyelidikan
mengenai situasi (situation analysis) yang kita hadapi, termasuk situasi lingkungan
belajar dalam tafsiran menyeluruh, situasi peserta didik, dan para calon pengajar yang
diharapkan melaksanakan kegiatan.

A. Konsep Pengembangan Kurikulum


Pengembangan kurikulum (curriculum development) adalah the planning of
learning opportunities intended to bring about certain desered in pupils, and
assesment of the extent to wich these changes have taken plece (Audrey Nicholls &
Howard Nichools dalam Oemar Hamalik, 2008: 96). Rumusan ini menunjukkan
bahwa pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar
yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan tertentu yang
diharapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan belajar (learning
opportunity) adalah hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para
siswa, guru, bahan, peralatan, dan lingkungan tempat siswa belajar yang diinginkan
diharapkan terjadi.
Dalam pengertian di atas, sesungguhnya pengembangan kurikulum adalah
proses siklus, yang tidak pernah berakhir. Proses tersebut terdiri dari empat unsur
yakni (Oemar Hamalik, 2008: 96-97):
1. Tujuan: Mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan
pertimbangan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan dengan
mata pelajaran (subject course) maupun kurikulum secara menyeluruh.
2. Metode dan material: Menggembangkan dan mencoba menggunakan metode-
metode dan material sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut yang
serasi menurut pertimbangan guru.
3. Penilaian (assesment): Menilai keberhasilan pekerjaan yang telah
dikembangkan itu dalam hubungannya dengan tujuan, dan bila
mengembangkan tujuan-tujuan baru.
4. Balikan (feedback): Umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh
yang pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.

B. Kaitan Kurikulum dengan Pembelajaran


Kaitan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Antara Pendidikan,
Kurikulum, dan Pembelajaran itu saling berkaitan, karena kurikulum merupakan
cermin untuk teori Pendidikan yang berjalan di suatu negara dalam masyarakat,
sedangkan Pembelajaran adalh bentuk realisasi dari kurikulum. Jadi semua itu saling
berkaitan untuk melengkapi satu dengan yang lainnya.
Oliva (1992) menyatakan bahwa kurikulum berkaitan dengan apa yang harsus
diajarkan, sedangkan pengajaran mengacu pada bagaimana cara mengajarkannya.
Menurut Oliva kurikulum berhubungan dengan sebuah program, sebuah perencanaan,
isi atau materi pelajaran serta pengalaman belaar, sedangkan pengajaran berkaitan
dengan metode, tindakan mengajar, implementasi dan presentasi. Peter F. Oliva
(1992) menggambarkan kemungkinan hubungan antara kurikulum dengan pengajaran
dalam beberapa model sebagai berikut :
1. Model dualistis (the dualistic model)

Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah. Keduanyatidak


bertemu. Kurikulum yang seharusnya menjadi imput dalam menata sistem
pengajaran tidak tampak. Demikian juga pengajaran yang semestinya
memberikan balikan dalam proses penyempurnaan kurikulum tidak terjadi,
karena kurikulum dan pengajaran berjalan sendiri.:
2. Model berkaitan (the interlocking model)

Dalam model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu


sistem yang keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan pengajaran
maupun sebaliknya pengajaran dan kurikulum ada bagian yang berkaitan,
sehingga keduanya memiliki hubungan.
3. Model konsentris (the concentric model)

Pada model ini kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan dengan


kemungkinan kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian
dari kurikulum. Di sini ada ketergantungan satu dengan yang lain.
4. Model Siklus (the ciclical model)

Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara kurikulum


dan pengajaran. Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang
ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan
pengajaran. Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi
keputusan kurikulum selanjutnya. Dalam model ini hubungan keduanya
sangat erat meski kedudukannya terpisah yang berarti dalam analisis juga
terpisah.

Daftar Pustaka

https://noerdiandana.wordpress.com/2013/10/19/konsep-dan-prinsip-pengembangan-kurikulum-2/
Sukamadita, Nana S. (1997). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
http://willzen.blogspot.co.id/2011/12/kurikulum-dan-pembelajaran-kurikulum.html

Anda mungkin juga menyukai