Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya, Kurikulum disusun agar dunia pendidikan dapat memenuhi tuntutan yang berkembang dalam masyarakat, Jika masyarakatnya berubah, maka kurikulumnya juga harus ikut berubah. Secara teoritis, pengembangan kurikulum dapat terjadi kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan dalam kurikulum adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bermegara. Semua itu hendaknya tercermin dalam kurikulum dalam setiap jenjang pendidikan yang ada Proses pengembangan memiliki pengertian berbeda dengan perubahan dan pembinaan kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan kegiatan atau proses yang disengaja manakala berdasarkan hasil evaluasi ada salah satu atau beberapa komponen yang harus diperbaiki atau diubah, sedangkan pembinaan adalah proses untuk mempertahankan dan menyempurnakan kurikulum yang sedang dilaksanakan.
B. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN /
PEMBELAJARAN kurikulum memiliki posisi yang krusial, strategis dan sentral dalam pendidikan, bahkan bisa disebutkan bahwa "curriculum is the heart of education" atau kurikulum adalah jantung pendidikan, tanpa kurikulum, pendidikan tidak akan hidup seperti halnya manusia yang tidak bisa hidup tanpa adanya jantung, begitupula tujuan pendidikan yang akan menjadi sukar tercapai, pendidikan tak terarah dan tak bermutu. pentingnya kurikulum juga tertuang dalam pasal 36 ayat 3 undang undang no. 20 tahun 2003 tentang kurikulum dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia.
C. PERBEDAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan serta isi yang harus dipelajari, sedangkan pengajaran adalah proses proses yang terjadi dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Kurikulum berkaitan dengan konten materi/konsep yang diajarkan, pembelajaran selalu berkaitan dengan bagaimana proses pembelajaran dilakukan, bagaimana pilihan strategi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran diterapkan. Kurikulum sebagai sebuah sistem, yakni bahwa kurikulum merupakan rangkaian konsep tentang berbagai kegiatan pembelajaran yang masing-masing unit kegiatan memiliki keterkaitan secara koheren dengan lainnya, dan bahwa kurikulum itu sendiri memiliki keterkaitan dengan semua unsur dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Sementara pembelajaran dipahami sebagai bentuk implementasi dari serangkaian konsep tertulis yang sudah dipersiapkan dalam kurikulum. Semua kegiatan pembelajaran, mulai dari tujuan, pemilihan metode, pendekatan, isi materi, hingga proses evaluasi harus mengacu sepenuhnya pada kurikulum tersebut. Kurikulum adalah konsep tertulis, dan pembelajaran adalah implementasi atau bentuk aksi dari konsep yang telah disusun. Kurikulum dan pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat sentral (penting) dalam pendidikan. Kurikulum sebagai bahan tertulis atau program pendidikan (ideal curriculum) dengan lebih menekankan pada operasional proses pembelajaran (real curriculum). Kurikulum berhubungan dengan isi/materi yang harus dipelajari sedangkan pembelajaran berkaitan dengan cara mempelajarinya.
D. POLA HUBUNGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Bagi Saylor sebagaimana diungkap Prof. Wina Sanjaya bahwa kurikulum dan pengajaran itu seperti Romeo dan Juliet. Romeo tidak akan berarti apa-apa tanpa Juliet dan juga sebaliknya. Tanpa kurikulum sebagai sebuah rencana, maka pembelajaran atau pengajaran sebagai implementasi sebuah rencana. Seperti yang diungkap Saylor, Oliva (1992) mengungkapkan bahwa kurikulum dan pembelajaran memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua elemen yang saliang terkait satu sama lain. Kurikulum akan semakin eksis manakala didukung oleh rangkaian kegiatan pembelajaran yang baik, sebaliknya pembelajaran tidak mungkin dapat berjalan dengan baik manakala tidak mengacu pada sebuah konsep tertulis yang kita sebut sebagai kurikulum. Mengenai keterhubungan antara kurikulum dan pembelajaran Oliva menggambarkan melalui beberapa model sebagai berikut: 1. Model dualistis (the dualistic model) Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah. Keduanya tidak bertemu. Kurikulum yang seharusnya menjadi input dalam menata sistem pengajaran tidak tampak. 2. Model berkaitan (the interlocking model) Dalam model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu sistem yang keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan pengajaran maupun sebaliknya pengajaran dan kurikulum menjadi dua hal yang berkaitan antara satu degan yang lain, sehingga keduanya memiliki hubungan 3. Model konsentris (the concentric model) Pada model ini kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan dengan kemungkinan kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian dari kurikulum. 4. Model Siklus (the ciclical model) Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara kurikulum dan pengajaran. Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran. Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi keputusan kurikulum selanjutnya.