Anda di halaman 1dari 2

RESUME MATERI

HAKEKAT PERKEMBANGAN KURIKULUM

OLEH :
1. NATASALWA VALENCYA (23010014007)
2. WATIK QURROTU A’YUNIN (23010014086)
3. NADIA KUN ILMAWATI (23010014157)
4. KARINA PUTRI RAMADHANI (23010014266)

A. HAKEKAT PERKEMBANGAN KURIKULUM


Pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah proses penyusunan rencana
tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara
mempelajarinya, Kurikulum disusun agar dunia pendidikan dapat memenuhi tuntutan
yang berkembang dalam masyarakat, Jika masyarakatnya berubah, maka
kurikulumnya juga harus ikut berubah.
Secara teoritis, pengembangan kurikulum dapat terjadi kapan saja sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan dalam kurikulum adalah
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bermegara. Semua itu hendaknya tercermin dalam
kurikulum dalam setiap jenjang pendidikan yang ada
Proses pengembangan memiliki pengertian berbeda dengan perubahan dan pembinaan
kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan kegiatan atau proses yang disengaja
manakala berdasarkan hasil evaluasi ada salah satu atau beberapa komponen yang
harus diperbaiki atau diubah, sedangkan pembinaan adalah proses untuk
mempertahankan dan menyempurnakan kurikulum yang sedang dilaksanakan.

B. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN /


PEMBELAJARAN
kurikulum memiliki posisi yang krusial, strategis dan sentral dalam pendidikan,
bahkan bisa disebutkan bahwa "curriculum is the heart of education" atau kurikulum
adalah jantung pendidikan, tanpa kurikulum, pendidikan tidak akan hidup seperti
halnya manusia yang tidak bisa hidup tanpa adanya jantung, begitupula tujuan
pendidikan yang akan menjadi sukar tercapai, pendidikan tak terarah dan tak bermutu.
pentingnya kurikulum juga tertuang dalam pasal 36 ayat 3 undang undang no. 20
tahun 2003 tentang kurikulum dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia.

C. PERBEDAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


Kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang memberikan arah dan tujuan pendidikan
serta isi yang harus dipelajari, sedangkan pengajaran adalah proses proses yang terjadi
dalam interaksi belajar dan mengajar antara guru dan siswa. Kurikulum berkaitan
dengan konten materi/konsep yang diajarkan, pembelajaran selalu berkaitan dengan
bagaimana proses pembelajaran dilakukan, bagaimana pilihan strategi, metode,
media, dan evaluasi pembelajaran diterapkan.
Kurikulum sebagai sebuah sistem, yakni bahwa kurikulum merupakan rangkaian
konsep tentang berbagai kegiatan pembelajaran yang masing-masing unit kegiatan
memiliki keterkaitan secara koheren dengan lainnya, dan bahwa kurikulum itu sendiri
memiliki keterkaitan dengan semua unsur dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan. Sementara pembelajaran dipahami sebagai bentuk implementasi dari
serangkaian konsep tertulis yang sudah dipersiapkan dalam kurikulum. Semua
kegiatan pembelajaran, mulai dari tujuan, pemilihan metode, pendekatan, isi materi,
hingga proses evaluasi harus mengacu sepenuhnya pada kurikulum tersebut.
Kurikulum adalah konsep tertulis, dan pembelajaran adalah implementasi atau bentuk
aksi dari konsep yang telah disusun. Kurikulum dan pembelajaran mempunyai
kedudukan yang sangat sentral (penting) dalam pendidikan. Kurikulum sebagai bahan
tertulis atau program pendidikan (ideal curriculum) dengan lebih menekankan pada
operasional proses pembelajaran (real curriculum). Kurikulum berhubungan dengan
isi/materi yang harus dipelajari sedangkan pembelajaran berkaitan dengan
cara mempelajarinya.

D. POLA HUBUNGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


Bagi Saylor sebagaimana diungkap Prof. Wina Sanjaya bahwa kurikulum dan
pengajaran itu seperti Romeo dan Juliet. Romeo tidak akan berarti apa-apa tanpa
Juliet dan juga sebaliknya. Tanpa kurikulum sebagai sebuah rencana, maka
pembelajaran atau pengajaran sebagai implementasi sebuah rencana. Seperti yang
diungkap Saylor, Oliva (1992) mengungkapkan bahwa kurikulum dan pembelajaran
memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua
elemen yang saliang terkait satu sama lain. Kurikulum akan semakin eksis manakala
didukung oleh rangkaian kegiatan pembelajaran yang baik, sebaliknya pembelajaran
tidak mungkin dapat berjalan dengan baik manakala tidak mengacu pada sebuah
konsep tertulis yang kita sebut sebagai kurikulum.
Mengenai keterhubungan antara kurikulum dan pembelajaran Oliva
menggambarkan melalui beberapa model sebagai berikut:
1. Model dualistis (the dualistic model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah. Keduanya tidak bertemu.
Kurikulum yang seharusnya menjadi input dalam menata sistem pengajaran tidak
tampak.
2. Model berkaitan (the interlocking model)
Dalam model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu sistem yang
keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan pengajaran maupun sebaliknya
pengajaran dan kurikulum menjadi dua hal yang berkaitan antara satu degan yang
lain,
sehingga keduanya memiliki hubungan
3. Model konsentris (the concentric model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan dengan kemungkinan
kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian dari kurikulum.
4. Model Siklus (the ciclical model)
Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara kurikulum dan pengajaran.
Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang ditentukan dalam kurikulum
akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran. Sebaliknya yang terjadi
dalam pengajaran dapat memengaruhi keputusan kurikulum selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai