dan Modul
Pelatihan
Kader
Posyandu
Ayo ke
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BEKERJA SAMA
DENGAN POKJANAL POSYANDU PUSAT
2012
karta:
Kementerian
Kesehatan RI.
2011 ISBN
978-602-235-
169-6
I. Judul II.
COMMUNITY HEALTH
SERVICES
III.
MATERNAL
MORTALITY
III. MATERNA
L HEALTH
SERVICES
IV. CHILD
HEALTH
SERVICES
V. INFANT
MORTALIT
Y
K
a
t
3 Katalog dalam
6
2
Terbitan. Kementerian a
. Kesehatan RI
1
Indonesia.
Kementerian
P
1
I
Kesehatan RI.
Sekretariat Jenderal
e
n
d
Pedoman Umum
Pengelolaan
n
k
Posyandu. g
Ja
kur kepada tetap mengacu pada
Allah SWT Pedoman Umum
KEPALA
atas PUSAT
segala Pengelolaan Posyandu
rahmat dan dan Pedoman
karunia-Nya Pengintegrasian
KEMENTERIAN
sehingga Layanan Sosial Dasar
KESEHATAN
pada di Pos Pelayanan
D
akhirnya Terpadu yang tertuang
e
“Kurikulum dalam Peraturan Menteri
n
dan Modul Dalam Negeri Nomor 19
g
Pelatihan Tahun 2011.
a
Kader Kurikulum dan
n
Posyandu” modul pelatihan ini
ini dapat sebagai acuan untuk
m
diterbitkan melatih kader Posyandu
e
atas dan materi
m
prakarsa pembelajarannya dapat
a
berbagai digunakan sebagai
n
unsur dan bahan belajar untuk
j
komponen meningkatkan
a
yang pengetahuan dan
t
tergabung kemampuan kader
k
dalam dalam mengelola
a
Kelompok Posyandu guna
n
Kerja meningkatkan upaya
Operasional pemberdayaan
p
Pembinaan masyarakat di bidang
u
Posyandu kesehatan.
j
(Pokjanal Kami menyadari
i
Posyandu) bahwa kurikulum dan
di tingkat modul ini masih jauh
s
Pusat. Di dari sempurna,
y
samping itu, karenanya saran dan
u
k mi harapkan. dalam penyelenggaraan
r Kepada pelatihan kader
i semua pihak Posyandu.
t yang Jak
i memberikan rta,
k kontribusi Ag
stu
dalam 201
m penyusunan 2
e kurikulum Kep
m dan modul ala
b ini, kami Pus
a menyampaik t
n an terima Pro
g kasih dan mo
u penghargaan i
n atas Kes
kesungguha eha
s nnya. an
a Semoga Ke
n kurikulum me
g dan modul teri
a pelatihan ini n
t dapat Ke
memberikan eha
k manfaat bagi an
a semua pihak RI
yang terlibat
Sambutan mendukung percepatan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, yang
merupakan salah satu target kinerja yang ingin dicapai dalam proses pemberdayaan
DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI masyarakat untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan bagi fasilitator, pelatihan petugas kesehatan, pelatihan kader, dan
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
pelatihan-pelatihan lain bagi tenaga pemberdayaan masyarakat ditujukan untuk
masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan
menciptakan fasilitator pemberdayaan masyarakat maupun kader, dan khususnya
budaya masyarakat. Posyandu berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
kader Posyandu yang berkualitas, baik dalam jumlah (kuantitas) yang tersebar
dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan
merata dan mutu (kualitas) yang memadai dan diarahkan dalam pencapaian
antar sesama masyarakat serta mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
tujuan. Untuk itu, Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader Posyandu yang
berkaitan dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
disusun agar dapat digunakan sebagai acuan bagi semua pihak terkait untuk
(AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Jumlah Posyandu di Indonesia
menyelenggarakan pelatihan tersebut guna peningkatan keterampilan agar dapat
sebanyak 266.827 yang tersebar di seluruh Indonesia dan terdapat sekitar 3 sampai
berperan serta sebagai pengelola Posyandu.
4 orang kader per Posyandu dan berarti ada lebih dari 1 juta kader Posyandu.
Semoga buku Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader Posyandu ini
Berdasarkan data Riskesdas, hampir 78% penimbangan balita dilaksanakan di
dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk menyelenggarakan pelatihan kader Posyandu
Posyandu.
di daerah sehingga keberadaan kader Posyandu dapat memberikan kontribusi bermakna
Kondisi tersebut memperlihatkan peran penting dari kader Posyandu sebagai
terhadap akselerasi pencapaian masyarakat yang sehat dan mandiri.
garda terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat melalui Posyandu. Namun demikian,
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan
masih banyak kader yang belum memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai
hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
dalam melaksanakan tugasnya. Kader Posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola
Posyandu dengan baik karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan Jakarta,Agustus 2012 Direktur Jenderal
masyarakat di wilayahnya. Pengelola Posyandu merupakan orang yang dipilih, bersedia, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
mampu, dan memiliki waktu serta kepedulian terhadap pelayanan sosial dasar Kementerian Dalam Negeri
masyarakat. Oleh sebab itu, pelatihan bagi kader Posyandu merupakan salah satu
upaya dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader Posyandu.
Kegiatan pelatihan kader Posyandu ini dapat difasilitasi oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, swasta maupun organisasi masyarakat, lembaga Ir. Tarmizi A. Karim, M.Sc
kemasyarakatan, dan unsur masyarakat luas termasuk dunia usaha.
Peran dan dukungan Pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas
dan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu sangat penting untuk
memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan masyarakat di Posyandu.
Peningkatan kapasitas Posyandu pada skala desa/kelurahan akan
iv v
Sambutan wilayahnya. Pengelola Posyandu merupakan orang yang dipilih, bersedia, mampu,
SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI
dan memiliki waktu serta kepedulian terhadap pelayanan sosial dasar
Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama masyarakat.
atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Kesehatan, pendidikan dan ekonomi Upaya untuk meningkatkan kemampuan kader tersebut diperlukan pelatihan kader
merupakan tiga pilar yang sangat mempengaruhi kualitas hidup sumber daya Posyandu. Untuk itu, perlu disusun Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader
manusia. Posyandu yang dapat digunakan sebagai acuan bagi semua pihak terkait untuk
Arah kebijakan pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Rencana menyelenggarakan pelatihan tersebut sebagai upaya peningkatan keterampilan kader
Pembangunan jangka Menengah (RPJMN) tahun 2010—2014 menitikberatkan pada agar dapat berperan serta sebagai pengelola Posyandu yang ada di masyarakat.
pendekatan upaya preventif, promotif, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang Saya mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak
kesehatan. Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang turut menyusun dan menerbitkan buku ini. Semoga Posyandu tetap ada di hati
adalah menumbuhkembangkan Posyandu. masyarakat dan terus berperan dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri.
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat yang sudah menjadi milik masyarakat serta menyatu dalam Jakarta, Agustus 2012 Sekretaris
kehidupan dan budaya masyarakat. Posyandu, selain berfungsi sebagai wadah Jenderal Kementerian Kesehatan
pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada RI
masyarakat dan antar sesama masyarakat, juga untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, dan AKBA.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2011, sebanyak 268.439
Posyandu tersebar di seluruh Indonesia. Namun, bila ditinjau dari aspek dr. Ratna Rosita, MPHM
kualitas, masih ditemukan banyak masalah. Antara lain, kelengkapan sarana dan
keterampilan kader yang belum memadai, dimana kader Posyandu adalah anggota
masyarakat yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk mengelola
kegiatan Posyandu.
Peran dan dukungan pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas sangat
penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan di Posyandu.
Kegiatan Posyandu selama ini terlaksana dengan adanya peran masyarakat sebagai
kader dengan bimbingan petugas kesehatan dan pihak lain terkait pemberdayaan
masyarakat.
Kader Posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola Posyandu karena
merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan masyarakat di
vi vii
Daftar Isi
Daftar Isi ix
x xi
Daftar Isi Daftar Isi
xii Daftar Isi Daftar Isi
xiii
KURI
KUL
UM
Pelati
han
Kader
Posya
ndu
Bagian 1
KURIKULUM
PELATIHAN KADER POSYANDU
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
Daftar Isi
xiv
I. PENDAHULUAN
B. Fasilitator
Fasilitator terdiri atas: anggota tim penggerak PKK Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Dinas terkait di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/
Kota.
Jumlah Total 8 18 4 30
a
w
a
l
p
e
s
e
r
t
a
2. Metode pembelajaran
p
Metode pelatihan ini berdasarkan pada prinsip:
e
a. O
n
r
c
i
a
e
p
n
a
t
i
a
a
s
n
i
k
k
8 Kurikulum Pelatihan Kader Posyandu Kurikulum Pelatihan Kader Posyandu 9
e l
p a
a k
d a
a n
g
p ,
e
s k
e e
r b
t u
a t
u
m h
e a
l n
i
p d
u a
t n
i
h
l a
a r
t a
a p
r a
n
b
e y
t d
e i
r l
k a
a k
i s
t a
n
d a
e k
n a
g n
a
n s
e
t t
u e
g l
a a
s h
y m
a e
n n
g g
i
a k
k p
e e
r s
j e
a r
t
l a
a
p m
a e
n l
g a
Bagian 2 MOD
UL
Pelati
han
Kader
Posya
ndu
MODUL
PELATIHAN KADER POSYANDU
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
PENGELOLAAN POSYANDU
AR
Pen
gelo
laan
Posy
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
MODUL MATERI DASAR
Pengelolaan Posyandu
Pengelolaan Posyandu 25
I. DESKRIPSI SINGKAT III. POKOK BAHASAN DAN SUB-POKOK BAHASAN
Modul Pengelolaan Posyandu ini disusun untuk membekali para kader Pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini
Posyandu tentang konsep dasar pengelolaan Posyandu dalam kaitannya untuk adalah:
meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya Pokok Bahasan A: Pengertian Posyandu
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan Angka 1. Pengertian
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian 2. Sasaran
Balita (AKBA). 3. Fungsi
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya 4. Manfaat
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, 5. Pengorganisasian
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, 6. Pembentukan
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada 7. Tingkat perkembangan
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk Posyandu
mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita. Pokok Bahasan B: Kegiatan Posyandu
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan sosial dasar keluarga dalam aspek 1. Kegiatan utama
pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya, dilakukan 2. Kegiatan pengembangan
secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar kegiatan
dan program untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan Pokok Bahasan C: Penyelenggaraan Posyandu
situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan 1. Waktu penyelenggaraan
aspek pemberdayaan masyarakat. 2. Tempat penyelenggaraan
3. Penyelenggaraan kegiatan
II. TUJUAN PEMBELAJARAN 4. Para pelaksana
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) 5. Pendanaan
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta mampu memahami 6. Pencatatan dan pelaporan
Pengelolaan Posyandu.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta:
Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini sebanyak 2 jam pelajaran
1. Menjelaskan pengertian Posyandu.
(T=2 Jpl, P=0, PL=0) @45 menit untuk memudahkan proses
2. Menjelaskan kegiatan Posyandu.
pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai
3. Menjelaskan penyelenggaraan Posyandu.
berikut.
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
MODUL MATERI INTI 1
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tugas kader Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini sebanyak 3 jam pelajaran (T=1
dalam penyelenggaraan Posyandu. Jpl; P=2 Jpl; PL=0) @ 45 menit untuk memudahkan proses
pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) berikut.
C. Langkah 3 (30
menit)
1. Fasilitator
meminta peserta
untuk membentuk
kelompok yang
terdiri dari 4—5
orang per
kelompok.
2. Fasilitator
meminta tiap
kelompok
menunjuk ketua
kelompok.
Fasilitator
meminta ketua
kelompok
44 Tugas Kader dalam Penyelenggaraan Tugas Kader dalam Penyelenggaraan 45
Posyandu Posyandu
D. Langkah 4 (30 dituliskan tempat yang disediakan.
menit) dalam Tugas kelompok
1. Peserta tetap kertas a. Perhatikan dan pelajari setiap kartu bertuliskan tugas kader
terbagi dalam metaplan
kelompok yang dalam
sama. warna 6. Fasilitator
penyelenggaraan
2. Masing- kuning dan Posyandu. memberikan
Menghubungi Pokja
Posyandu
Menyiapkan PMT
Pendekatan
M e f
informal
en
gu
nd
an
g
or
an
g
tu
a
ba
lit
a
un
tu
k
da
ta
ng
ke
46 Tugas Kader dalam Penyelenggaraan Tugas Kader dalam Penyelenggaraan 47
Posyandu Posyandu
Tugas-tugas Kader Posyandu
Hari Buka Posyandu
a b g
Mendaftar bayi/balita, ibu Menimbang bayi/balita, ibu Memberikan oralit, kapsul Pemberian rujukan
hamil, dan PUS vitamin A, tablet besi, dan
hamil, dan PUS pelayanan KB.
c
d i j
Melakukan pengukuran lingkar Mencatat hasil penimbangan di Kartu Evaluasi bulanan dan Membuat catatan kegiatan
lengan atas ibu hamil dan WUS Menuju Sehat/KMS dan menilai berat perencanaan kegiatan Posyandu
badan naik/tidak naik, dan mencatat Posyandu
hasil pengukuran LILA pada WUS dan
ibu hamil
M
e
m
b
e
r
50 Tugas Kader dalam Penyelenggaraan Tugas Kader dalam Penyelenggaraan 51
Posyandu Posyandu
1. S a g emuan warga
a. M n setempat atau
P h surat edaran.
o a c. Melakukan
s r pembagian
y i tugas antar
a b kader,
n u meliputi
d k kader yang
u. a menangani
b. M pendaftaran,
e P penimbangan,
n o pencatatan,
y s penyuluhan,
e y pemberian
b a makanan
ar n tambahan,
lu d serta
as u pelayanan
k yang dapat
a m dilakukan
n e oleh kader.
in l d. Kader
fo a melakukan
r l koordinasi
m u dengan
as i petugas
i p kesehatan
te e atau petugas
nt r lainnya.
a t Sebelum
n pelaksanaan
50 Tugas Kader dalam Penyelenggaraan Tugas Kader dalam Penyelenggaraan 51
Posyandu Posyandu
k
y
a
n
g
te
la
h
di
te
ta
p
k
a
n
b
er
ik
ut
n
y
a.
2. Keluarga berencana (KB) Posyandu dengan kegiatan baru, di samping 5 (lima) kegiatan utama
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah yang telah ditetapkan. Kegiatan baru tersebut misalnya: perbaikan
pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit menular, dan berbagai
kesehatan Puskesmas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan program pembangunan masyarakat desa lainnya. Posyandu yang seperti
konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang ini disebut dengan nama Posyandu Terintegrasi.
menunjang serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan pemasangan Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama
IUD dan implan. telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%,
serta tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru
3. Imunisasi
harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas
hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum
Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
program terhadap bayi dan ibu hamil.
Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang
4. Gizi telah diselenggarakan antara lain:
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Jenis pelayanan yang 1. Bina keluarga balita (BKB).
diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini 2. Kelas ibu hamil dan balita.
gangguan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi, pemberian 3. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial kejadian luar biasa
makanan tambahan (PMT) lokal, pemberian kapsul vitamin A dan (KLB), misalnya:infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), demam
tablet Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis berdarah dengue (DBD), gizi buruk, polio, campak, difteri,
(KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut pertusis, dan tetanus neonatorum.
atau berada di bawah garis merah (BGM), kader wajib segera 4. Pos pendidikan anak usia dini (PAUD).
melakukan rujukan ke Puskesmas atau Poskesdes. 5. Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).
6. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB
– PLP).
66 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 67
Pokok Bahasan D: Masalah Kesehatan yang Perlu 4. Bahan diskusi
Dirujuk ke Sarana Kesehatan
a. Menurut pengalaman peserta, masalah-masalah kesehatan apa saja
1. Pengertian rujukan
2. Masyarakat yang perlu dirujuk pada lembar penugasan/bergambar yang paling sering
ditemukan di Posyandu?
b. Mengapa kader perlu memahami sebab-sebab dan akibat dari
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini sebanyak 4 jam pelajaran (T = 1 suatu masalah kesehatan?
Jpl, P = 3 Jpl, PL = 0) @45 menit untuk memudahkan proses 5. Fasilitator memberikan masukan mengenai pengertian
“Pembahasan Masalah Kesehatan” dengan mengacu pada uraian
pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai
materi.
berikut.
A. C.
La Langkah
ng 3 (60
kah menit)
1
(15
me
nit)
1. Fasilitator yang sering
memperkenal dijumpai di
kan diri.
Posyandu serta
2. Fasilitator
menyampaika apa upaya
n tujuan yang
umum dan
dilakukan.
tujuan
khusus. 4. Berdasarkan
3. Menggali pendapat
pendapat peserta,
peserta fasilitator
tentang menjelaskan
pengertian pengertian
masalah masalah
kesehatan apa kesehatan.
68 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 69
1. Fasilitator hal-hal yang pertanyaan
kurang jelas dan tersebut.
B. Langkah 2 (25 menyampaikan menjawab
menit) pokok bahasan 1. Fasilitator berikut.
a. Pengertian membagikan
masalah
kesehatan. lembar
b. Masalah- penugasan/berg
sering fasilitator
n di orang peserta
Posyand untuk
u. membacakan
c. Potensi/kemamp tulisan di
uan yang dalamnya.
dimiliki. 2. Fasilitator
d. Kegiatan untuk memberi
menangani
masalah penjelasan
kesehatan yang singkat
ada.
mengenai
e. Masalah- masalah
masalah kesehatan sesuai
kesehatan dengan tulisan
yang yang dibacakan
perlu oleh peserta.
dirujuk 3. Fasilitator
ke sarana mengajak
kesehatan peserta untuk
. mendiskusikan
2. Fasilitator memberi
satu per satu
kesempatan peserta
untuk menanyakan hal-hal sebagai
68 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 69
memotong/
D. Langkah 4 menggunti
(30 menit) ng lembar
1. Fasilit penugasan/
ator bergambar
memin agar
ta berbentuk
peserta kartu-
untuk kartu.
memb
entuk
kelom
pok
yang
terdiri
dari 4
—5
orang
per
kelom
pok.
2. Fasilita
tor
memin
ta
masing
-
masing
kelom
pok
untuk
68 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 69
3. Fasilitator menuliskan tugas kelompok di atas papan tulis atau 3. Fasilitator memberi masukan dengan mengacu pada uraian materi,
kertas dinding (plano), yaitu: mengenai 3 jenis kegiatan yang perlu diketahui kader.
Tugas kelompok 4. Fasilitator kemudian melanjutkan diskusi dengan mengajukan satu per
a. Pilihlah 3 kartu (masalah) dari lembar penugasan/bergambar yang satu pertanyaan sebagai berikut.
menurut kelompok merupakan masalah yang paling sering Diskusi pleno: rujukan
terjadi di lapangan. Apabila masalah belum ada pada lembar a. Apa yang disebut rujukan?
penugasan/bergambar tuliskan pada kartu/kertas kosong.
b. Masalah-masalah apa saja yang bila ditemukan kader di
b. Pilihlah kartu-kartu dari lembar penugasan/bergambar yang
Posyandu perlu diberikan rujukan?
berisikan kegiatan-kegiatan yang perlu dan bisa dilakukan
5. Fasilitator memberi masukan dengan mengacu pada uraian materi,
untuk mengatasi 3 masalah tersebut. Apabila kegiatan belum
ada pada lembar penugasan/bergambar dan tuliskan pada mengenai pengertian rujukan dan orang yang perlu dirujuk.
kartu/kertas kosong.
c. Tempelkan kartu-kartu masalah dan kegiatannya di atas kertas F. Langkah 6 (20 menit)
plano. 1. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta
4. Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 30 menit. untuk mengevaluasi apakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh
peserta.
E. Langkah 5 (30 menit) 2. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, fasilitator
memberikan masukan dengan mengacu pada uraian materi.
1. Masing-masing wakil dari setiap kelompok menyampaikan hasil
3. Fasilitator merangkum dan menutup hasil diskusi.
kelompoknya.
2. Fasilitator meminta peserta untuk mendiskusikan satu per satu hal-
hal sebagai berikut.
Diskusi pleno
a. Apakah kegiatan-kegiatan yang dipilih oleh kelompok untuk
menangani suatu masalah sudah tepat?
b. Kegiatan-kegiatan mana yang bisa ditangani oleh masyarakat
sendiri dan mana yang perlu dibantu oleh Posyandu?
c. Mengapa kader harus mendorong masyarakat agar mampu
memecahkan masalahnya sendiri?
70 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 71
V. LEMBAR PENUGASAN/BERGAMBAR
Masalah-masalah Kesehatan Anak
Masalah-masalah Kesehatan Ibu
a b
d
a
Ibu hamil n Gondok
kurang K
gizi t e
c d
a l
n u
g a
a r
n c
a
ir
a
n
Pusing
dan
Bengkak muntah-
kaki, muntah
muka,
72 e Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 73
Ba K
f lita
ku
K
ran d
g
B
giz f
i
c
Kematia
n ibu
Di
are
Lu
mp
uh
(p
oli
o)
72 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 73
g h
Masalah-masalah Kesehatan Ibu dan Anak
Tetanus Campak a b
i j
c d
Sakit kulit Lingkungan kotor
k l
74 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 75
PENJELASAN MASALAH KESEHATAN ANAK
Kurang Energi Protein (KEP) yaitu istilah untuk kurang Bayi lahir mati adalah semua janin mulai kehamilan 22
Kurang Energi Bayi Lahir Mati minggu yang lahir dengan tanpa adanya
gizi pada Balita. Cara mengetahuinya adalah dengan
Protein (KEP) tanda-tanda kehidupan.
melihat catatan pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Apabila
berat badan Balita berada di Bawah Garis Merah (BGM)
Kematian Bayi Kematian bayi berusia 0 hari—12 bulan.
berarti anak kurang gizi atau menderita KEP.
Kurang Vitamin A Keadaan dimana simpanan vitamin A dalam tubuh Kematian Balita Kematian balita 0 hari— 5 tahun.
(KVA) sudah sangat kurang. Manifestasi KVA dapat dilihat
secara klinis, misalnya buta senja dan xerophtalmi, Kurang Darah Kurang Darah (Anemia) yaitu kekurangan zat besi,
sedangkan dari sub-klinis kadar serum retinol di bawah (Anemia) yang terjadi karena orang kurang memakan
20 mcg/dl. sayuran, terutama yang berwarna hijau tua. Kurang
darah biasa terjadi pada siapa saja (wanita, pria, ibu
Gangguan Akibat hamil, ibu menyusui). Kurang darah bagi ibu hamil akan
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) yaitu
Kurang Yodium membahayakan jiwa dirinya dan bayi yang dikandung.
penyakit yang diakibatkan karena orang tidak
(GAKY) Sedang bagi ibu menyusui, akan mengganggu
menggunakan garam beryodium dalam makanannya
pertumbuhan anak yang sedang disusui.
sehari-hari. Akibatnya antara lain: kemampuan
dan kecerdasan anak terhambat, pertumbuhan jasmani
terhambat (kerdil, mengalami ketulian,
pembengkakan kelenjar gondok). Ibu hamil yang
mengalami GAKY akan membahayakan jiwa
bayinya.
Lumpuh Layuh yaitu penyakit lumpuh yang
Lumpuh Layu disebabkan virus polio yang menyebabkan kaki anak
(POLIO) menjadi layu (lemas) dan biasanya datang mendadak.
Hal ini akan menjadi cacat pada anak sampai ia
dewasa (seumur hidup). Cara
mencegahnya adalah dengan memberikan imunisasi polio
pada anak.
76 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 77
KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK MENANGANI g
h
MASALAH KESEHATAN Pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI)Menjadi peserta
aa bb
KB
Memeriksa kehamilan
Penimbangan
secara teratur
balita
i j
Membuang sampah di
c d Pemberian
tempatnya
oralit
Pemberian kapsul vitamin
Pemberian
A tablet penambah darah
k l
78 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 79
m n
Membawa anak sakit ke Puskesmas/
Rumah Sakit
u
PMT pemulihan
Penyuluhan
MP-ASI
w x
v
Penyuluhan
o p
Mengadakan Penyuluhan KB kesehatan pribadi
Penyuluhan gizi dan lingkungan
PMT penyuluhan ambulans desa/
alat transportasi
y
Pengadaan,
r
pemanfaatan,
q
cuci tangan sebelum/ sesudah makan dan sesudah buang air dengan sabun dan pemeliharaan
Melatih anak jamban
berbicara
80 s Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 81
t
berjalan eksklusif
ASI Eksklusif ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI saja kepada Bina Keluarga Balita BKB yaitu upaya merawat anak bukan hanya dari
bayi berumur 0—6 bulan tanpa memberikan (BKB) segi kesehatan fisik (pertumbuhan) saja,
makanan atau minuman lain. Menurut ahli melainkan juga dari segi perkembangan mental,
kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi kecerdasan, dan kepekaan sosialnya.
gizinya hanya dengan ASI saja.
Manfaat ASI Eksklusif yaitu agar bayi kebal Pertumbuhan Anak Pertumbuhan yaitu perubahan fisik anak yang
terhadap berbagai penyakit pada usia ditandai dengan bertambahnya berat dan tinggi
selanjutnya. badan anak. Pertumbuhan anak yang normal bisa
dipantau melalui penimbangan rutin di Posyandu.
Makanan Pendamping Makanan atau minuman yang mengandung zat gizi Perkembangan yaitu peningkatan kematangan
ASI (MP-ASI) diiberikan kepada bayi dan anak usia 6—24 bulan mental, kecerdasan, emosi, dan kepekaan sosial
guna memenuhi kecukupan gizinya selain dari ASI anak. Perkembangan anak perlu dilatih oleh kedua
orang tua (ayah dan ibu) di rumah agar anak sehat
jasmani dan rohani.
Pemberian Makanan PMT Penyuluhan adalah pemberian makanan
Tambahan (PMT) tambahan yang ditujukan untuk memberikan
Keadaan kekurangan energi dalam waktu lama pada
Penyuluhan contoh pada orang tua balita bagaimana Kurang Energi Kronis
wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil yang
menyiapkan makanan yang baik dan benar serta (KEK)
ditandai dengan ukuran lingkar lengan (LILA) <
bergizi seimbang. PMT Penyuluhan diutamakan
23,5 cm.
terbuat dari bahan makanan yang mudah didapat di
wilayah masing-masing
82 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 83
VI. URAIAN MATERI b. Manfaat pembahasan masalah antara lain adalah:
1) Kader bisa menentukan masalah yang paling mendesak
A. Pokok Bahasan: Masalah Kesehatan
untuk segera ditangani.
1. Pengertian masalah kesehatan 2) Kader bisa menentukan kegiatan yang tepat untuk
Masalah kesehatan adalah keadaan-keadaan yang di anggap menangani suatu masalah.
mengganggu, menghambat atau mengurangi kesejahteraan hidup 3) Perlu diingat, kader Posyandu bukanlah satu-satunya orang
masyarakat. Masalah kesehatan yang menjadi perhatian kader yang mampu memecahkan masalah masyarakat, tetapi
Posyandu antara lain: masyarakat sendiri yang harus didorong agar berusaha
a. Masalah dari kelompok sasaran umum: antara lain ibu memecahkan masalah- masalahnya sendiri, dan sebaiknya
hamil, ibu nifas/ibu menyusui, bayi, balita dan pasangan usia mencegahnya agar tidak terjadi.
subur.
b. Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera, 3. Kapan kader melakukan penilaian masalah?
antara lain: Kader bisa melakukan penilaian masalah pada saat:
1) Ibu hamil, nifas/menyusui: ibu hamil risiko tinggi, ibu a. Kegiatan buka Posyandu atau pelayanan 5 langkah kegiatan karena
hamil kurang gizi dan anemia, ibu hamil berisiko. pada saat itu biasanya ditemukan sejumlah masalah Posyandu.
2) Bayi/balita: bayi berat lahir rendah, balita kurang gizi, b. Kegiatan evaluasi bulanan bersama petugas sektor atau
balita yang belum diimunisasi, balita yang mengalami Puskesmas untuk merencanakan kegiatan Posyandu bulan
rabun ayam (kekurangan vitamin A), balita di daerah berikutnya.
gondok, balita yang mengalami batuk dengan napas sesak
(gejala radang paru-paru), balita yang sering sakit diare. Bahan-bahan yang bisa dipergunakan untuk melihat masalah yaitu:
3) Pada saat ini, kader sebaiknya mengutamakan untuk a. Data buku KIA/KMS/SIP dan catatan kegiatan Posyandu
memperhatikan masalah gizi masyarakat, khususnya gizi lainnya.
ibu hamil, ibu nifas/menyusui, bayi dan balita. b. Balok SKDN.
a. Yang c. SIP/buku
2. Pembahasan masalah dimaksud catatan lain.
dengan
pembahasan
masalah
adalah
mendiskusik berhasil
an masalah- ditemukan oleh
masalah kader di
yang Posyandu untuk
84 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 85
melihat apa d. Buku bantu
penyebab kader.
dan akibat
suatu
masalah.
84 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 85
B. Pokok Bahasan : Masalah-masalah Kesehatan yang d. Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun Ibu dengan tinggi badan
Sering Ditemukan Di Posyandu kurang dari 145 cm.
e. Ibu dengan berat badan < 45 kg sebelum kehamilan.
1. Masalah kesehatan ibu f. Ibu dengan lingkar lengan atas < 23,5 cm.
Kader terus.
diharapkan b. Berat badan
dapat juga ibu tidak naik
mengenali pada akhir
secara dini bulan
tanda bahaya keempat atau
pada berat badan <
kehamilan, 45 kg pada
persalinan, akhir bulan
dan nifas agar keenam.
dapat c. Pendarahan
menyelamatka pada
kehamilan,
n jiwa ibu dan persalinan, dan
bayi yang nifas.
dikandungnya. d. Bengkak
Gejala atau kaki,
tanda-tanda tangan/wajah,
bahaya pada pusing, dan
ibu hamil yang dapat diikuti
perlu dikenali kejang.
terutama pada e. Gerakan janin
ibu hamil berkurang dan
risiko tinggi atau tidak
(Bumil Risti) bergerak sama
antara lain: sekali dalam
a. Ibu tidak 12 jam.
mau makan f. Kelainan letak
dan muntah
86 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 87
janin di dari 20 g. operasi,
dalam tahun.
Riwa dan
rahim b. Usia ibu
hamil lebih yat bayi
sampai dari 35 keha lahir
umur tahun. milan mati).
kehamilan c. Jumlah anak dan
3 orang atau
9 bulan. persa Beberapa masalah
lebih.
g. Ketuban linan kesehatan ibu
pecah antara lain:
sebelum sebel
a. Ibu hamil
waktunya. umny kurang gizi
h. Persalinan a Kurang
lama lebih (perd
dari 12 Energi
jam sejak araha Kronis
mulai n, (KEK),
mulas.
kejan yaitu
i. Penyakit
g- istilah
ibu yang
berpengaru kejan untuk
h terhadap g, kurang
kehamilan.
dema gizi
j. Demam
m dalam
tinggi pada
masa nifas. tingg waktu
i, lama
Adapun persa pada
kondisi- linan ibu
kondisi lama, hamil.
kehamilan mela Cara
yang perlu hirka menget
diwaspadai n ahuinya
adalah: deng adalah
a. Usia ibu an dengan
hamil cara menguk
kurang
86 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 87
ur mende lain: Ibu
LIL rita kema hamil
A KEK. mpua yang
(Li b. Gangguan n dan mengala
ngk akibat kurang kecer mi
yodium
ar (GAKY) dasan GAKY
Len GAK anak akan
gan Y terha memba
Ata yaitu mbat hayakan
s). penya (IQ jiwa
Apa kit renda bayinya
bila yang h), .
LIL diakib pertu c. Kematian ibu
A atkan mbuh Kematia
ibu karena an n ibu
ha orang jasma merupak
mil tidak ni an
kur mengg terha istilah di
ang unaka mbat bidang
dari n (kerd kesehata
23, garam il, n.
5 beryo meng Artinya
cm dium alami yaitu
ber dalam ketuli kematia
arti makan an, n setiap
ibu annya pemb ibu
ha sehari- engk yang
mil hari.A akan sedang
kur kibatn kelen hamil,
ang ya jar bersalin,
gizi antara gond nifas
atau ok). sampai
86 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 87
40 a
hari (tidak
ses terrnas
uda uk
h kemati
bers an
alin ibu).
. Di
luar
saat
keh
ami
lan,
pers
alin
an
dan
40
hari
ses
uda
h
pers
alin
an,
dia
ngg
ap
ke
mat
ian
bias
86 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 87
d. Kurang darah (anemia) 2. Masalah kesehatan anak
Kurang darah (anemia) yaitu kekurangan zat besi, yang terjadi Selain masalah-masalah yang timbul terkait dengan kesehatan ibu,
karena orang kurang memakan sayuran, terutama yang kader juga perlu mengetahui masalah-masalah kesehatan anak yang
berwarna hijau tua. Kurang darah biasa terjadi pada siapa saja banyak ditemukan di Posyandu.
(wanita, pria, ibu hamil, ibu menyusui). Kurang darah bagi ibu Beberapa masalah kesehatan anak adalah:
hamil akan membahayakan jiwa dirinya dan bayi yang a. Gizi buruk
dikandung. Sedang bagi ibu yang menyusui, akan mengganggu a. Marasmus:
pertumbuhan anak yang sedang disusui. Gejala atau tanda 1) Tampak sangat kurus.
anemia antara lain berkunang-kunang, lemah, lesu, cepat lelah 2) Wajah seperti orang tua.
dan mengantuk, kuku dan wajah pucat. Anemia dapat dicegah 3) Cengeng dan rewel.
dengan makan makanan sumber hewani seperti telur, ikan, 4) Rambut tipis jarang dan kusam.
daging dan hati serta makanan sumber nabati seperti kacang- 5) Kulit keriput.
kacangan dan sayuran berwarna. Bila perlu, minum 1 tablet 6) Tulang iga tampak jelas dan perut cekung.
tambah darah setiap hari selama 90 hari. 7) Pantat kendur dan keriput.
8) Otot lengan dan tungkai mengecil.
e. Kawin muda keluarga (rumah
Menurut UU tangga) yang
Nomor 1 Tahun bahagia dan kekal
1974 tentang berdasarkan
Perkawinan, Ketuhanan Yang
disebutkan Maha Esa.
bahwa Sedangkan
perkawinan ialah perkawinan usia
ikatan lahir batin muda adalah
antara seorang perkawinan yang
pria dengan para pihaknya
seorang wanita masih relatif
sebagai suami muda, dimana
istri dengan kedua belah pihak
tujuan masih sangat
membentuk muda dan belum
88 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 89
memenuhi jarak usia b. Kwashiorkor: punggung
persyaratan yang terlalu 1) Wajah kaki
bulat bengkak.
– dekat.
(moon 6) Perut buncit.
persyaratan face) dan 7) Berca
yang telah sembap.
k
ditentukan 2) Cengeng/r
ewel. kulit
dalam
3) Tidak yang
melakukan
perduli luas
perkawinan terhadap dan
(pihak pria lingkungan
(apatis). kehita
belum
4) Ra man/
mencapai
mbu bintik
umur 19
t keme
tahun dan
tipis rahan
pihak
, .
wanita
war c. Marasmus
belum
na -
mencapai
ram kwashiork
umur 16
but or
tahun).
jagu merupakan
f. Banyak anak
ng, gabungan
Adalah
mud dari tanda
jumlah anak
ah marasmus
lebih dari 2
dica dan
atau 3
but kwashiork
orang yang
tanp or
dimiliki
a d. Bahaya gizi
oleh buruk
rasa
seorang ibu 1) Gizi
saki
(suatu buruk
t.
keluarga) dapat
5) Kedua
dengan
88 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 89
m
en
ye
ba
bk
an
ke
m
ati
an
bil
a
tid
ak
dit
an
gg
ul
an
gi
se
ge
ra.
2) Anak
gizi
buruk
lebih
muda
h
sakit.
88 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 89
3) Pada waktu dewasa mudah terkena penyakit menular keras. Kadang-kadang sampai muntah, muka tampak kebiruan
atau tidak menular, seperti batuk, pilek, diare, TBC, dan lelah.
dan lain-lain. 3) Pertusis sering menimbulkan kematian karena radang paru-
4) Penurunan tingkat kecerdasan. paru atau perdarahan otak.
5) Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih
rendah dari anak normal. e. Tetanus
Penyakit yang disebabkan oleh racun yang dikeluarkan oleh
b. Kematian bayi kuman tetanus, yang masuk melalui luka atau perawatan tali pusat
Bayi lahir mati yaitu adalah semua janin mulai kehamilan 22 bayi yang tidak baik.
minggu yang lahir dengan tanpa adanya tanda-tanda 1) Gejala penyakit ini adalah kejang seluruh tubuh yang
kehidupan. Apabila anak mati di bawah usia 12 bulan, disebut berulang selama beberapa menit, rahang terkunci dan balita
kematian bayi, sedangkan anak mati di bawah 5 tahun disebut (mulut mencucu untuk bayi), kaku leher, sulit menelan, dan
kematian balita. kaku otot perut.
2) Pencegahan memberikan imunisasi yang diberikan pada
c. Lumpuh (polio) ibu hamil, dan WUS (Wanita Usia Subur), dan siswi di
1) Penyakit yang disebabkan virus polio. sekolah.
2) Hampir sebagian besar penyakit polio tanpa gejala atau 3) Kekebalan TT dapat diberikan dengan imunisasi TT 5
gejala ringan seperti flu, diare ringan, sebagian kecil dosis, untuk kekebalan seumur hidup.
menjadi lumpuh layu dan menetap seumur hidup, yang
terjadi terutama pada tungkai. f. Campak
3) Imunisasi polio secara lengkap pada bayi diberikan Campak biasa dikenal masyarakat dengan sebutan tampek (Jawa
sebanyak 4 kali, dan melaksanakan pola hidup bersih Barat) atau gabag (Jawa) yaitu penyakit yang ditandai dengan
merupakan pencegahan penyakit polio. demam dan bercak kemerahan pada wajah atau tubuh terutama
menyerang anak-anak. Campak disebabkan oleh virus campak.
d. Batuk rejan (Pertusis) Gejala yang muncul yaitu:
1) Adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh 1) Demam atau panas tinggi.
racun yang dikeluarkan oleh kuman pertusis. 2) Timbul bercak kemerahan pada wajah atau tubuh.
2) Gejalanya mula-mula seperti flu biasa, makin lama 3) Disertai batuk dan atau pilek.
batuknya makin hebat, terus menerus, dan cepat, keras 4) Kadang-kadang disertai mata merah dan diare.
sampai puluhan kali, dan diakhiri dengan sekuat tenaga
mengambil napas sampai berbunyi
90 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 91
Cara penularan: Cara penularan:
1) Penularan secara langsung dari penderita campak ke anak 1) Penularan diare melalui mulut dan anus dengan perantaraan
yang sehat lewat udara. lingkungan dan perilaku yang tidak sehat.
2) Anak yang tidak dapat imunisasi campak. 2) Tinja penderita atau orang sehat yang mengandung kuman
3) Kurang gizi. bila buang air besar sembarangan dapat mencemari
4) Lingkungan yang padat penduduk dan kumuh. lingkungan terutama air.
3) Melalui makanan dan atau alat dapur yang tercemar oleh
Cara pencegahan: kuman dan masuk melalui mulut, kemudian terjadi diare.
1) Memberikan imunisasi campak.
2) Perbaikan gizi. Faktor risiko:
3) Menjaga kebersihan lingkungan. 1) Kondisi lingkungan yang buruk (tidak memenuhi syarat
4) Hindari kontak dengan penderita campak. kesehatan) misalnya tidak tersedia sarana air bersih dan
jamban/WC.
Cara penanggulangan: 2) Buang air besar sembarangan (BABs).
Anjurkan ke sarana kesehatan (puskesmas dan lain-lain). 3) Tidak merebus air minum sampai mendidih.
menyebabkan kematian.
Cara pencegahan:
g. Diare 1) Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah
Diare adalah berak encer atau bahkan dapat berupa air saja buang air besar.
(mencret) biasanya lebih dari 3 kali. Penyebab diare: 2) Semua anggota keluarga buang air besar di jamban yang
1) Makanan/minuman yang tercemar kuman penyakit, basi, sehat.
dihinggapi lalat, dan kotor. 3) Merebus peralatan makan dan minum bayi.
2) Minum air mentah/tidak dimasak. 4) Masaklah air sampai mendidih sebelum diminum.
3) Botol susu dan dot yang tidak bersih. 5) Buanglah tinja bayi dan anak kecil di jamban.
6) Pemberian ASI pada bayi dapat mencegah diare karena ASI
Bahaya diare: terjamin kebersihannya dan cocok untuk bayi.
1) Penderita akan kehilangan cairan tubuh. 7) Siapkan dan berikan makanan pendamping ASI yang baik
2) Penderita menjadi lesu dan lemas. dan benar.
3) Penderita bisa meninggal jika tidak segera ditolong.
92 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 93
8) Gunakan air bersih yang cukup. 2) Tanda-tanda bahaya:
9) Berikan imunisasi campak. a) Timbul demam.
b) Ada darah dalam tinja.
Cara penanggulangan:
c) Diare makin sering.
1) Bila anak diare segera beri banyak minum seperti larutan
d) Muntah terus menerus.
oralit atau air rumah tangga seperti kuah sayur, air putih, air
e) Bayi terlihat sangat haus.
tajin dan lain-lain.
f) Bayi tidak mau makan dan minum.
2) Untuk bayi dan balita yang masih menyusui tetap diberikan
ASI lebih sering dan lebih banyak. 3) Langkah-langkah membuat oralit
3) Bila anak sudah memperoleh makanan tambahan lanjutkan a) Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir.
makanan seperti biasanya. b) Ukur 200 ml air matang (gunakan gelas belimbing,
4) Saat anak diare sebaiknya diberi makanan lembek. atau gelas ukur bila ada).
c) Gunakan air yang sudah direbus kemudian dinginkan.
Bagaimana bila sudah kena diare:
Bila tidak mungkin gunakan air minum yang paling
1) Tindakan di rumah:
bersih yang tersedia.
a) Berikan ASI lebih sering.
d) Tuangkan seluruh bubuk oralit ke dalam gelas berisi
b) Berikan segera cairan oralit setiap anak buang air
air matang tersebut.
besar.
e) Aduk sampai seluruh bubuk oralit larut.
c) Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari
mangkuk/cangkir/gelas.
h. Anak belum bisa berjalan
d) Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian
Seorang anak dikatakan belum bisa berjalan adalah apabila sudah
lanjutkan lagi dengan lebih lambat.
mencapai usia 12 bulan tetapi masih belum mampu untuk belajar
e) Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare
berjalan baik secara mandiri ataupun berpegangan dengan
berhenti.
tanpa adanya gangguan fisik.
f) Jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur,
atau air tajin.
i. Anak belum bisa berbicara
g) Jangan beri obat apapun kecuali dari petugas
Umumnya anak sudah belajar bicara pada usia 9—12 bulan
kesehatan.
dengan mengucapkan kata “ma..ma.., pa..pa..” dan akan
h) Mencari pengobatan lanjutan dan anjurkan ke
puskesmas untuk mendapatkan tablet zinc.
94 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 95
berkembang terus sampai dengan mengucapkan kata yang lebih oleh masyarakat sendiri. Kegiatan yang perlu dikenal oleh
jelas. Apabila sampai usia tersebut anak belum dapat kader antara lain:
mengeluarkan kata-kata maka dapat dikatakan anak belum dapat 1) Kegiatan oleh masyarakat
bicara. a) Melaksanakan kebiasaan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam keluarga (kebersihan diri, lingkungan
Namun, pertumbuhan dan perkembangan anak terkait dengan rumah, melaksanakan pola hidup sehat, memanfaatkan
kemampuan bicara dan berjalan perlu tetap mendapatkan perhatian pekarangan untuk menyediakan bahan makanan
dan pemantauan lebih lanjut sehingga dapat ditegakkan diagnosa bergizi bagi keluarga, dan sebagainya).
yang lebih tepat oleh dokter ahli. b) Menggunakan pelayanan kesehatan yang terjamin
untuk ibu hamil, bayi serta balita yang sakit, dan
C. Pokok Bahasan : Kegiatan untuk Menangani Masalah sebagainya.
Kesehatan yang Ada c) Melaksanakan anjuran-anjuran dari kader Posyandu
Dalam upaya menentukan pemecahan masalah yang ditemukan di maupun petugas lainnya, seperti memeriksakan
Posyandu perlu diketahui potensi atau kemampuan yang dimiliki, yaitu kehamilan secara rutin, membawa anak untuk
dengan melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang mendukung irnunisasi, membawa anak yang sakit ke Puskesmas
penyelenggaraan Posyandu. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: atau petugas kesehatan lain, dan sebagainya.
1. Dukungan lingkungan 2) Kegiatan oleh Posyandu
a. Adanya dukungan dari berbagai pihak seperti masyarakat dan a) Kegiatan-kegiatan Posyandu yang paling dasar disebut
pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. sebagai Kegiatan Utama Posyandu, yang terdiri dari:
b. Tersedianya tempat yang layak untuk kegiatan Posyandu. Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana,
c. Tersedianya sarana kesehatan rujukan. Imunisasi, Penanggulangan Diare, dan Kegiatan
d. Tersedianya sarana transportasi untuk rujukan. Perbaikan Gizi (termasuk paket PMT).
b) Kegiatan-kegiatan di luar kegiatan utama disebut
2. Sumber daya kegiatan pengembangan Posyandu yaitu kegiatan lain
a. Tersedianya kader dan pengelola Posyandu. berdasarkan masalah kesehatan yang dirasakan di
b. Memiliki sumber pembiayaan baik tetap maupun tidak wilayah masing-masing sehingga berbeda pada setiap
tetap. wilayah. Kegiatan-kegiatan yang bisa dipilih antara
c. Dalam upaya pemecahan masalah di Posyandu, kader lain: kesehatan lingkungan,
sebaiknya mengutamakan kegiatan yang bisa ditangani
96 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu 97
parkembangan anak (termasuk BKB, PAUD), c. Biasanya kader memberikan rujukan di kegiatan 4, pada saat
penanggulangan penyakit menetap (demam berdarah, bertugas memberikan penyuluhan, tetapi bisa juga memberikan
malaria, gondok, dan lain-lain), usaha kesehatan gigi rujukan di luar hari Posyandu ketika kader menemukan suatu
masyarakat daerah (UKGMD), dan sebagainya. masalah.
3) Rujukan oleh kader
a) Apabila kader tidak bisa membantu masyarakat untuk 2. Masyarakat yang perlu dirujuk
menangani suatu masalah, kader perlu mernberikan a. Balita yang berat badannya berada di bawah garis merah
rujukan ke Puskesmas agar orang tersebut segera (BGM) atau kurus.
ditangani oleh petugas kesehatan. b. Balita yang berat badannya 2 kali berturut-turut (2T) tidak
b) Kader Posyandu melakukan rujukan ke Puskesmas naik.
pada hari buka Posyandu, tetapi bisa juga melakukan c. Balita yang terlalu gemuk.
rujukan di luar hari buka Posyandu bila kader d. Balita yang tampak sakit, dengan tanda-tanda sebagai
menemukan masalah. berikut.
1) Keadaan anak lemah, lesu, dan tidak bergairah.
D. Pokok Bahasan : Masalah Kesehatan yang Perlu 2) Badannya panas tinggi.
Dirujuk ke Sarana Kesehatan 3) Rewel dan tidak mau makan.
4) Tidak mau menetek.
1. Pengertian rujukan 5) Memiliki bercak putih pada matanya.
a. Rujukan adalah pemberian surat pengantar kepada orang yang 6) Badan berbercak-bercak merah.
dianggap memiliki tanda-tanda masalah. Surat itu biasanya 7) Buang air terus menerus (diare) Iebih dari 1 hari.
ditujukan kepada Puskesmas. 8) Muntah-muntah.
b. Meskipun memberi rujukan merupakan tugas utama dari 9) Tidak bisa kencing Iebih dari sehari.
petugas kesehatan yang bertugas di langkah ke-5 pada hari 10) Batuk Iebih dari 100 hari.
buka Posyandu, tetapi kader perlu juga memberi rujukan 11) Batuk cepat disertai napas sesak.
apabila diperlukan. 12) Kelihatan kena penyakit kulit.
e. Ibu hamil yang mengalami tanda-tanda sebagai berikut.
1) Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm atau
kurus.
2) Kepala sering pusing.
98 Penilaian Masalah Kesehatan Pada Sasaran Posyandu Modul Pelatihan Kader Posyandu 99
3) Penglihatan berkunang-kunang.
4) Muntah terus menerus.
5) Nafsu makan kurang.
6) Kakinya bengkak.
7) Sesak napas.
8) Mengalami perdarahan pada usia kehamilan muda. Modul
Materi Inti 3
9) Lesu, Iemah, mudah capek, dan mudah mengantuk.
10) Kelopak mata bagian dalam pucat.
11) Mencret lebih dari sehari semalam.
12) Mencretnya mengandung darah.
f. Orang sakit berat yang minta pertolongan kepada kader.
Penggerakkan Masyarakat
Penggerakkan Masyarakat
101
I. DESKRIPSI SINGKAT 3. Membangun komunikasi yang
Posyandu sangat dimotori oleh para kader terpilih dari wilayah sendiri yang efektif
4. Komunikasi verbal yang efektif
terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu.
Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan kader sebelum hari buka 5. Komunikasi non-verbal yang efektif
Posyandu adalah menggerakkan masyarakat dan kunjungan rumah yang Pokok Bahasan B: Motivasi Masyarakat untuk
dilakukan setelah hari buka Posyandu. Berperan Serta dalam Kegiatan
Modul Penggerakkan Masyarakat ini disusun untuk membekali kader agar Posyandu
memahami cara-cara penggerakkan masyarakat, bagaimana melakukan 1. Motivasi masyarakat
komunikasi kepada sasaran sehingga mereka mempunyai pemahaman tentang 2. Menggerakkan masyarakat
manfaat Posyandu bagi kesehatan, dan akhirnya termotivasi untuk ikut Pokok Bahasan C: Kunjungan Rumah
teribat dalam kegiatan Posyandu. 1. Pengertian kunjungan rumah
2. Sasaran kunjungan rumah
II. TUJUAN PEMBELAJARAN 3. Langkah-langkah kunjungan rumah
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Pokok Bahasan D: Saran untuk Kader
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta mampu menggerakkan
masyarakat.
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini sebanyak 5 jam pelajaran (T = 1
Jpl, P = 0, PL = 4 Jpl) @45 menit untuk memudahkan proses
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta mampu:
1. Melakukan komunikasi efektif. pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai
Posyandu.
3. Melakukan kunjungan rumah.
A. Langkah 1 (10 menit)
Pokok bahasan
A:
III. POKOK Efektif
BAHASAN 1. Pen
Pokok gert
bahasan yang ian
dibahas dalam ko
modul ini mu
adalah: nik
asi
102 Penggerakkan Masyarakat Penggerakkan Masyarakat 103
2. Bentu 1. Fasilitator an
k- memperkenalkan
bentu diri. masyara
k 2. Fasilitator kat.
komu Peserta
nikasi menjelask
an dan lain
menuliska diminta
n judul, untuk
tujuan, menyim
yang menden
diperlukan garkan.
untuk
membahas
Materi Inti
3 di papan
tulis/flip
chart/file
presentasi.
3. Fasilitator
menyampaikan
tujuan umum dan
tujuan khusus.
4. Fasilitator
menggali
pendapat
peserta
tentang
apa yang
mereka
pahami
tentang
penggerak
102 Penggerakkan Masyarakat Penggerakkan Masyarakat 103
5. Berdasarkan pendapat peserta, fasilitator merangkum dan Bahan diskusi:
menegaskan tentang penggerakan masyarakat. a. Mengapa kader perlu menggerakkan masyarakat?
b. Bagaimana cara menggerakkan masyarakat?
B. L 6. Fasilitat
a or
n member
g ikan
k masuka
a n
h dengan
2 mengac
u pada
(
4
5
m
e
n
it
)
1. Fasilitator memaparkan teknik
meminta melakukan
beberapa peserta komunikasi yang
untuk efektif.
menyampaikan 3. Fasilitator
tentang apa yang memaparkan teknik
mereka pahami memotivasi
mengenai masyarakat untuk
komunikasi berperan serta
yang efektif. dalam kegiatan
Peserta lain Posyandu.
diminta untuk 4. Fasilitator
menyimak dan memaparkan
tentang kunjungan
mendengarkan. rumah.
2. Fasilitator 5. Fasilitator memberi
3. Langkah-
langkah
kunjungan
rumah
Ada empat
langkah yang
perlu dilakukan
dalam
kunjungan
rumah, yang
bisa disingkat
dengan SAJI,
yaitu:
k
a
d
e
r
y
a
n
g
m
132 Penggerakkan Masyarakat Penggerakkan Masyarakat 133
e s g
n e g
g r u
e i a
l n n
u g ’
h k
a o
b l l
a i e
h h
w d
a i s
a a
k n s
e g a
d g r
a a a
t p n
a .
n s
g e A
a b p
n a a
g l
m a a
e i g
r i
e ’
k g b
a a i
n l
132 Penggerakkan Masyarakat Penggerakkan Masyarakat 133
a 1. K
a s
s d a
a e b
s r a
a r
r s
a e d
n b a
a n
i i
t k t
u n i
y d
t a a
e k
r b
m e m
a r e
s s n
u i g
k k g
a u
o p r
r u
a r i
n a ,
g m
a a
y h p
a , a
n
132 Penggerakkan Masyarakat Penggerakkan Masyarakat 133
2. B s 3. L
e e a
r d k
i e s
k r a
a h n
n a a
n k
p a a
e , n
n
j t k
e e u
l r n
a u j
s t u
a a n
n m g
a a
d n
e t
n e r
g n u
a t m
n a a
n h
c g
a d
r m e
a a n
n g
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
MODU
L
MATER
I INTI 4
Lima
Langkah
Kegiata
n di
Posyand
u dan
Kegiata
n
Pengem
bangan
MODUL MATERI INTI 4
A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai
berikut.
Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu melakukan lima
langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan pengembangan.
A. Langkah 1 (10 menit)
lima langkah
kegiatan utama di
B. Tujuan Posyandu.
Pembelajaran
Khusus (TPK)
Setelah
pembelajaran
selesai, peserta latih
mampu:
1. Menjelaskan
lima langkah
kegiatan utama
di Posyandu.
2. Menjelaskan
kegiatan
pengembangan
di Posyandu.
3. Mempraktikkan
136 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 137
Pengembangan Pengembangan
1. Fasilitator tentang dan fasilitator
memperkena lima menanggapi
lkan diri.
langkah pertanyaan peserta
2. Fasilitator
menyampaik kegiatan di tersebut.
an tujuan Posyandu
umum dan
dan
tujuan
khusus. kegiatan
3. Mengg pengemba
ali ngannya.
penda
pat B. Langkah 2 (35
menit)
1. Berdasarkan
pendapat
III. POKOK
BAHASAN DAN peserta,
SUB-POKOK fasilitator
BAHASAN menyampaika
Pokok bahasan dan n pokok
sub-pokok bahasan bahasan:
yang dibahas dalam a. Lima langkah
modul ini adalah: kegiatan di
Posyandu.
b. Kegiatan
pengembangan di
Posyandu.
2. Fasilitator
memberi
kesempatan
kepada
peserta untuk
menanyakan
hal-hal yang
kurang jelas
136 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 137
Pengembangan Pengembangan
C. Langkah 3 (70 menit): Penimbangan 7. Berdasarkan hasil diskusi kelompok fasilitator mengklarifikasi
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok dengan jalan kembali cara mengisi KMS/ Buku KIA yang benar.
berhitung 1—3, kemudian peserta dengan nomor 1 bergabung dengan
nomor 1 lainnya, peserta dengan nomor 2 bergabung dengan E. Langkah 5 (15 menit) : Penyuluhan terkait kasus Kasus
peserta nomor 2 lainnya, dan peserta dengan nomor 3 bergabung dalam KMS Balita
dengan peserta nomor 3 lainnya.
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok sesuai dengan
2. Fasilitator meminta masing-masing kelompok mempersiapkan alat
kelompok penimbangan.
timbang, balita yang akan ditimbang dua kali jumlah kelompok
2. Fasilitator meminta masing-masing kelompok untuk melakukan
yang akan melakukan praktik.
praktik pengisian KMS Balita, sesuai dengan kasus 1 dan kasus 2.
3. Masing-masing kelompok melakukan penimbangan balita dengan
3. Fasilitator membagi lembar kasus kepada masing-masing
diamati oleh kelompok lainnya.
kelompok.
4. Masing-masing kelompok diminta menyajikan hasil pengamatan
4. Anggota kelompok mengisi KMS dan merencanakan tindak lanjut
terhadap kelompok yang diamati.
sesuai kasus yang diberikan.
5. Fasilitator meminta peserta untuk menanggapi hasil pengamatan
5. Masing-masing kelompok diminta menyajikan hasil diskusi
tersebut.
kelompok.
6. Berdasarkan hasil diskusi kelompok fasilitator mengklarifikasi
6. Fasilitator meminta peserta untuk menanggapi hasil diskusi
kembali langkah penimbangan yang benar.
tersebut.
7. Berdasarkan hasil diskusi kelompok fasilitator mengklarifikasi
D. Langkah 4 (30 menit): Pengisian KMS Balita
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok sesuai dengan kembali cara mengisi KMS/buku KIA yang benar.
kelompok penimbangan.
2. Fasilitator meminta masing-masing kelompok mempersiapkan KMS LEMBAR KASUS PENGISIAN KMS
Balita, formulir pencatatan, dan alat tulis kantor. BALITA KASUS 1:
3. Fasilitator membagi lembar kasus kepada masing-masing Anak pertama Bapak dan Ibu Amin, bernama Ani, lahir pada tanggal 17
kelompok. Agustus 2011 dengan berat badan 2,8 kg. Pada usia 1 bulan, berat
4. Anggota kelompok mengisi KMS sesuai kasus. badan Ani 3,0 kg. Sedangkan pada 3 bulan berikutnya Ani tidak
5. Masing-masing kelompok diminta menyajikan hasil diskusi pernah ditimbang karena Ibu Amin bepergian. Sejak lahir sampai umur
kelompok. 4 bulan, Ani hanya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Setelah itu,
6. Fasilitator meminta peserta untuk menanggapi hasil diskusi atas saran kakek-neneknya, Ani juga diberikan Makanan Pendamping
tersebut. ASI (MP-ASI).
138 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 139
Pengembangan Pengembangan
Pada umur 6 bulan Ani agak demam, berat badannya waktu itu 5,4 kg. V. LEMBAR PENUGASAN/BERGAMBAR
Umur 7 bulan, Ani menderita mencret, kemudian dibawa ke
Puskesmas dan saat ditimbang berat badannya 5,4 kg. Hasil
a Pelaksanaan LimabLangkah
penimbangan bulan April 2012, berat badan Ani 5,7 kg. di hari H Posyandu
Tugas:
KASUS 2:
- Isilah KMS Ani secara lengkap.
Pada bulan April 2012,
- Siapkan penjelasan dan tindak lanjut tentang keadaan
Yanto,anak Bapak dan Ibu
pertumbuhan Ani.
Hasan berumur 6 bulan.
Pada saat lahir, berat badan Pendaf Penimbangan balita
Yanto 3,1 kg. Sampai usia taran
1 bulan, Yanto hanya WUS,
mendapatkan ASI saja. ibu
Namun, saat Yanto berusia hamil/
2 bulan, ibunya balita
memberikan makanan
berupa bubur dan pisang
yang dilumatkan. Hal ini
karena ketidaktahuan Ibu
Hasan. Saat berumur 4
bulan, tanggal 5 Februari
2012, untuk pertama
kalinya Yanto dibawa ke
Posyandu, dengan berat
badan 4 kg. Saat usia 5
bulan, Yanto pilek, berat
badan 3,9 kg. Pada 4 April
2012, berat badan Yanto
4,2 kg.
Tugas:
- Isilah KMS Yanto secara
lengkap.
c
140 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 141
Pengembangan Pengembangan
d e
- Siapkan
Pencatatan
penjelasan hasil
dan tindak penimbangan
lanjut
tentang
keadaan
pertumbuha Penyuluhan/konseling Pel
n Yanto. ay
an
an
F. Langkah 6 ke
(20 menit) se
hat
1. Fasilitator p emberik
an
merangkum sesi e an da
pembelajaran ini m apresias n
K
dengan meminta b i B
peserta untuk e kepada
menanyakan hal- l peserta.
hal yang masih a
kurang jelas, j
memberikan a
jawaban atas r
pertanyaan a
peserta. n
2. Meminta
komentar, d
penilaian, saran, e
bahkan kritik dari n
peserta pada g
kertas yang telah a
disediakan. n
3. Fasilitator
menutup sesi m
140 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 141
Pengembangan Pengembangan
VI. URAIAN MATERI
A. Pokok Bahasan: Lima Langkah Kegiatan Posyandu
Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan digerakkan oleh kader
Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan
sektor terkait. Pada saat penyelenggaraan Posyandu, minimal
jumlah kader adalah lima orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah
langkah yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang mengacu pada
sistem lima langkah.
Sebelum pelaksananaan Posyandu, dilakukan kegiatan persiapan, antara
lain:
• Kader memastikan sasaran, jumlah bayi baru lahir, bayi, balita,
ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, PUS, dan WUS.
• Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai hari buka
Posyandu, dapat melalui pertemuan warga setempat, sarana ibadah
dan lain-lain.
• Mempersiapkan tempat, sarana dan prasarana Posyandu, seperti:
alat timbang (dacin, sarung timbang, pita LILA), alat ukur
panjang/tinggi badan, obat (kapsul vitamin A dan TTD), oralit,
buku pencatatan dan pelaporan, dan lain-lain.
• Melakukan pembagian tugas antar kader.
• Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan penggerak
PKK desa.
• Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan dan pemulihan
diperlukan.
Lima langkah kegiatan Posyandu adalah kegiatan pelayanan mulai dari
pendaftaran hingga pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada hari
buka Posyandu. Langkah pertama hingga keempat dilaksanakan oleh
para kader, sedangkan langkah kelima dilaksanakan oleh kader bersama
petugas kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
142 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 143
Pengembangan Pengembangan
b. Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi/balita tersebut pada secarik kertas yang diselipkan dalam KMS.
LANGKAH KEGIATAN PELAKSANA
144 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 145
Pengembangan Pengembangan
d) Kembalikan bandul ke angka nol dan pastikan terisi dengan lengkap. Jika belum, bantulah ibu/keluarga balita
bandul aman. untuk mengisinya.
e) Keluarkan balita dari sarung/celana timbang/kotak c. Pilihlah KMS untuk laki-laki berwarna biru (halaman 49—50 buku
timbang. KIA). Pilihlah KMS Untuk perempuan berwarna merah muda
(halaman 51—52 Buku KIA).
3. Langkah ketiga; pengisian KMS d. Isilah nama anak dan nama Posyandu pada bagian atas halaman
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva KMS.
pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat e. Isilah bulan lahir anak pada kolom “Bulan Penimbangan” di
badan menurut umur. Pada setiap hari buka Posyandu, kader bawah umur 0 (nol) bulan.
diharapkan dapat mengisi KMS dalam buku KIA seluruh anak yang Contoh:
datang dan ditimbang. Aida lahir pada tanggal 17 Februari 2008. Tulis “Februari ‘08” di
KMS ini menjadi penting karena merupakan salah satu alat bawah umur 0 bulan.
pemantau pertumbuhan anak. Selain mampu mengisi, kader f. Tulis semua kolom bulan berikutnya secara berurutan.
diharapkan juga mampu membaca atau menilai grafik yang terbuat g. Tulis berat badan anak pada kolom ”BB (kg)” di bawah kolom
dari hasil penimbangan anak setiap bulan sehingga ia dapat “Bulan penimbangan”.
memberikan penilaian apakah anak bertumbuh dengan baik atau h. Tentukan letak titik hasil penimbangan berat badan pada KMS
kurang baik. Jika anak bertumbuh baik. Berikan pujian kepada Ibu dengan cara menghubungkan garis mendatar berat badan dan
serta ingatkan untuk menimbang anaknya di Posyandu pada bulan garis tegak umur pada grafik KMS. Lalu buat titik yang mudah
berikutnya. Bila pertumbuhan anak kurang baik, perlu dirujuk terlihat.
kepada petugas kesehatan. i. Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu dalam
Untuk itu, kader perlu memperhatikan cara mengisi dan membaca bentuk garis lurus.
KMS yang benar agar pengambilan keputusan agar tidak salah. Catatan:
Cara mengisi KMS: Jika anak bulan lalu tidak ditimbang maka garis pertumbuhan tidak
a. Pada balita yang baru pertama kali ditimbang, perhatikan isian dapat dihubungkan.
“Nama Ibu” dan “Nama Anak” pada sampul depan buku KIA. j. Catat setiap kejadian kesakitan yang dialami anak pada bulan
Jika masih kosong, isilah nama ibu dan nama anak dengan jelas. saat anak ditimbang di atas titik hasil penimbangan yang telah
Tambahkan nama panggilan/nama kecil jika ada. ditentukan.
b. Perhatikan juga halaman iv buku KIA, apakah “Nomor k. Isi kolom pemberian “ASI Eksklusif” dengan tanda centang (√)
Registrasi”, “Nomor Urut” dan “Identitas Keluarga” sudah bila pada bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja, tanpa
makanan dan minuman lain. Bila diberi makanan
146 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 147
Pengembangan Pengembangan
lain selain ASI, bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi jika Naik atau “T” jika Tidak Naik.Kader kemudian memberikan
dengan tanda strip (–). nasehat kepada keluarga balita, baik dengan mengacu pada data
l. Selanjutnya kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita KMS maupun pada hasil pengamatan terhadap anaknya.
yang kemudian menuju langkah ke-4. d. Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 (pelayanan),
kader dapat melakukan rujukan ketenaga kesehatan, bidan, PL
4. Langkah keempat; penyuluhan KB, atau Puskesmas apabila ditemukan masalah pada balita, ibu
a. Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita hamil, atau ibu menyusui.
membacakan dan menjelaskan data KMS tersebut. e. Selain itu, kader juga dapat memberikan penyuluhan gizi atau
b. Cara membaca KMS/menentukan status pertumbuhan anak: pertolongan dasar, misalnya pemberian makanan tambahan
Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu (PMT), tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, oralit, dan
dengan menilai garis pertumbuhannya, atau dengan lain-lain..
menghitung kenaikan berat badan anak dibandingkan dengan f. Tindak lanjut hasil penimbangan
kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Berdasarkan hasil penilaian pertumbuhan balita, tindak lanjut
Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan anak adalah yang dapat dilakukan adalah:
sebagai berikut. 1) Berat Badan Naik (N):
1) Naik (N): grafik berat badan memotong garis pertumbuhan a) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
di atasnya dan kenaikan berat badan lebih besar dari KBM. ke Posyandu dan beri dukungan untuk
2) Naik (N): grafik berat badan mengikuti garis mempertahankan kondisi anak sehat.
pertumbuhannya dan kenaikan berat badan lebih besar dari b) Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan
KBM. arti grafik pertumbuhan anaknya yang tertera
3) Tidak Naik (T): grafik berat badan memotong garis pada KMS secara sederhana.
pertubuhan di bawahnya dan kenaikan berat badan lebih c) Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi
kecil dari KBM. anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan
4) Tidak Naik (T): grafik berat badan mendatar dan anak sesuai golongan umurnya.
kenaikan berat badan lebih kecil dari KBM. d) Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya.
5) Tidak Naik (T): grafik berat badan menurun dan kenaikan 2) Berat Badan Tidak Naik 1 kali (T1):
grafik berat badan lebih kecil dari KBM. a) Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita
c. Setelah kesimpulan didapat, status pertumbuhan anak tersebut ke Posyandu.
dicatat pada kolom “N/T” dengan menuliskan “N”
148 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 149
Pengembangan Pengembangan
b) Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti 5. Langkah kelima: pelayanan kesehatan
grafik pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh
secara sederhana. petugas kesehatan, bidan, atau Petugas Lapangan Keluarga
c) Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan Berencana (PL KB) yang memberikan layanan antara lain Imunisasi,
(batuk, diare, panas, rewel, dan lain-lain) dan KB, pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan
kebiasaan makan anak. obat-obatan lainnya.
d) Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab
berat badan cara menjelaskan arti
tidak naik tanpa grafik pertumbuhan
menyalahkan
ibu anaknya yang tertera di
e) Anjurkan KMS secara sederhana.
untuk c) Berikan penjelasan
datang tentang kemungkinan
pada penyebab berat badan
penimbangan tidak naik tanpa
berikutnya. menyalahkan ibu.
(BGM): umurnya.
a) Berikan pujian e) Rujuk anak ke tempat
kepada ibu rujukan terdekat sesuai
yang telah
kondisi anak.
membawa
balita ke 4) Titik-titik berat badan dalam
150 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 151
Pengembangan Pengembangan
b) Berika berbagai seluruh masyarakat
n B. Pokok
program yang tercermin dari
motiv Bahasan:
asi pembangunan hasil Survei Mawas
untuk Pengemb masyarakat Diri (SMD) dan
meni
angan desa lainnya. disepakati bersama
mbang
setiap Kegiatan Posyandu melalui forum
bulan. yang seperti Musyawarah
Posyandu
ini disebut Masyarakat Desa
Dalam
dengan nama (MMD).
keadaan
Posyandu Saat ini telah dikenal
tertentu
Terintegrasi. beberapa kegiatan
masyarakat
Penambahan tambahan Posyandu
dapat
kegiatan baru yang telah
menambah sebaiknya diselenggarakan antara
kegiatan dilakukan lain:
Posyandu apabila lima 1. Bina Keluarga
dengan kegiatan Balita yang
kegiatan utama telah selanjutnya
baru, di dilaksanakan disingkat BKB
samping dengan baik adalah upaya
lima dalam arti peningkatan
kegiatan cakupannya di pengetahuan,
utama yang telah atas 50%, keterampilan dan
ditetapkan. serta tersedia kesadaran ibu serta
Kegiatan baru
tersebut misalnya sumber daya anggota keluarga
perbaikan yang lain dalam
kesehatan mendukung. membina tumbuh
lingkungan, Penetapan kembang balitanya
pengendalian kegiatan baru melalui rangsangan
penyakit harus fisik, motorik,
menular, dan mendapat kecerdasan, sosial,
dukungan dari emosional serta
150 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 151
Pengembangan Pengembangan
m nteraksi
o anatara
r ibu/angg
a ota
l keluarga
y lainnya
a dengan
n balita.
g
b
e
rl
a
n
g
s
u
n
g
d
a
l
a
m
p
r
o
s
e
s
i
150 Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan Lima Langkah Kegiatan di Posyandu dan Kegiatan 151
Pengembangan Pengembangan
MODU
L
MATER
I INTI 5
Penyulu
2. Pos Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disebut Pos han pada
Kegiata
PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak n
Posyan
du
sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Modul
REFERENSI
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
Penyuluhan Pada
Kegiatan Posyandu
154 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 155
4. Fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan satu per satu b. Kesulitan-kesulitan apa yang masih dirasakan peserta dalam
beberapa hal sebagai berikut. melaksanakan penyuluhan di Posyandu? Bagaimana cara
Bahan diskusi mengatasinya?
a. Metode-metode mana saja pada lembar penugasan/ bergambar c. Kesulitan-kesulitan apa yang masih dirasakan peserta dalam
yang biasa dipergunakan oleh kader? Jelaskan pengalaman dalam melaksanakan penyuluhan di luar Posyandu? Bagaimana cara
melaksanakannya. mengatasinya?
b. Media-media mana saja pada lembar penugasan/bergambar yang d. Bagaimana caranya agar penyuluhan menarik perhatian
biasa dipergunakan oleh kader? Jelaskan cara penggunaannya. sasaran?
5. Fasilitator menjelaskan pengertian, sifat dan manfaat metode dan 4. Berdasarkan pendapat peserta, fasilitator memberikan penjelasan
media penyuluhan dengan mengacu pada uraian materi. tentang pesan, metode, dan media penyuluhan yang bisa
6. Kelompok melaksanakan tugasnya selama 30 menit. disampaikan terkait dengan kegiatan Posyandu.
156 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 157
IV. LEMBAR PENUGASAN/BERGAMBAR
Metode-metode Belajar g h
a b
i j
Ceramah Diskusi kelompok
c d
Simulasi Demonstrasi k l
e f
Brosur Booklet
158 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 159
V. URAIAN MATERI B. Pokok Bahasan : Pesan, Metode, dan Media
A. Pokok Bahasan: Pengertian Penyuluhan Penyuluhan
Penyuluhan merupakan penyampaian pesan dari satu orang atau kelompok 1. Pesan penyuluhan
kepada satu orang atau kelompok lain mengenai berbagai hal yang a. Dalam menyusun pesan penyuluhan, sebaiknya memuat hal-
berkaitan dengan suatu program. Sesuai dengan Program Kegiatan hal sebagai berikut.
Posyandu, penyuluhan yang diberikan di Posyandu lebih banyak 1) Pesan-pesan pokok: yaitu informasi yang diharapkan
mengenai kesehatan ibu dan anak. sasaran mau melaksanakannya.
Penyuluhan juga merupakan suatu kegiatan pendidikan melalui 2) Manfaat: yaitu penjelasan mengenai manfaat apabila
penyebaran informasi yang membuat orang sadar, tahu dan mengerti, sasaran melaksanakan pesan-pesan itu.
juga mau dan bisa melakukan anjuran dalam pesan penyuluhan 3) Akibat: yaitu penjelasan mengenai apa akibatnya apabila
tersebut. hal itu tidak dilaksanakan.
Tujuan dalam penyuluhan (kesehatan) adalah perubahan perilaku pada b. Apabila masalah sudah terjadi pada sasaran: yaitu penjelasan
sasaran penyuluhan baik perorangan maupun masyarakat agar sesuai tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang sudah terjadi,
dengan norma (kesehatan). baik keluarga sendiri atau yang bisa dibantu oleh Posyandu,
atau yang perlu dirujuk.
Kelebihan dan kekurangan penyuluhan c. Agar kader bisa menjadi penyuluh yang baik, kader harus
1. Kelebihan: cara ini bisa menjangkau lebih banyak orang dan menguasai materi-materi dan pesan-pesan pokok.
kader bisa lebih mudah mempersiapkan informasi- informasi apa d. Pesan pokok penyuluhan yaitu:
saja yang akan disampaikan. Untuk mengatasi kelemahan di atas, 1) Cara memantau pertumbuhan anak yang baik.
dalam melakukan penyuluhan kader bisa memberi kesempatan 2) Pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) untuk bayi berusia 0—
kepada sasaran untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. 6 bulan atau pentingnya ASI eksklusif.
2. Kekurangan: biasanya penyuluhan dilakukan dengan ceramah yang 3) Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk
merupakan proses komunikasi satu arah. Karena itu sasaran atau bayi berusia 6 bulan — 2 tahun.
pendengar tidak bisa menceritakan pendapat dan pengalamannya. e. Peningkatan gizi dan pemberian kapsul Vitamin A untuk balita,
Penyuluhan menjadi seperti guru yang memberitahu segala pemberlan tablet tambah darah (tablet besi)
sesuatunya pada peserta. Karena tidak dilibatkan, seringkali 1) Manfaat imunisasi bagi balita.
peserta menjadi bosan dan kurang memperhatikan pembicaraan. 2) Perkembangan anak dan latihan (bimbingan) apa yang
perlu diberikan sesuai dengan usia anak, misalnya: latihan
berjalan, berbicara, dan mandi sendiri dan sebagainya.
160 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 161
3) Cara merawat ibu hamil 1 menyusui, misalnya pemeriksaan teratur,
Metode ini kurang melibatkan peserta (tidak partisipatif)
perawatan gigi, imunisasi, istirahat dan sebagainya. Ceramah
karena penyuluh menyampaikan materi belajar melalui
4) Persalinan yang aman. ceramah sedangkan peserta lebih banyak menjadi pendengar
saja.
5) Keluarga Berencana seletelah melahirkan.
6) PHBS. Diskusi Metode ini mendorong peserta berpartisipasi secara aktif
7) KADARZ1. Kelompok karena peserta merupakan kelompok-kelompok kecil
untuk melaksanakan pembahasan suatu materi bersama-
8) Perawatan kesehatan gigi dan mulut. sama.
9) Pesan penyuluhan lain sesuai kebutuhan daerah.
Metode ini melibatkan semua peserta dalam sebuah permainan
Simulasi
yang menggambarkan proses yang sesungguhnya terjadi di
2. Metode penyuluhan masyarakat. Misalnya: seseorang berperan sebagai kader
Posyandu, sedangkan peserta lain berperan sebagai
Metode penyuluhan bisa dikelompokkan pada metode proses belajar masyarakat, kemudian melakukan sesuatu seolah-olah berada
mengajar satu arah (didaktik) dan metode proses belajar mengajar dalam keadaan yang sesungguhnya di desa. Hasil simulasi
dua arah (sokratik). kemudian didiskusikan.
162 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 163
Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu diskusi kelompok, c) Langkah-langkah diskusi kelompok
dengan uraian sebagai berikut. i. Tahap persiapan
a) Pengertian diskusi kelompok • Mengundang peserta
i. Kegiatan kelompok belajar merupakan cara atau - Kader akan mudah mengundang keluarga
metode belajar yang bersifat partispatif atau balita pada saat mereka hadir pada hari buka
melibatkan peserta secara aktif. Pemimpin diskusi Posyandu untuk menimbang bayi/ balita
berperan sebagai penyuluh, bukan sebagai guru. mereka.
ii. Penyuluh bertugas untuk mendorong peserta agar - Peserta dibatasi yaitu 12—15 orang saja,
aktif mengemukakan pengalaman dan gagasan paling banyak 20 orang per kelompok.
tentang memikirkan cara memecahkan suatu Apabila banyak peserta yang berminat, bisa
masalah. Penyuluh hanya memberi saran apabila dibuat beberapa kelompok kecil yang masing-
diperlukan. masing dipandu oleh satu atau dua orang
b) Manfaat diskusi kelompok kader.
i. Karena caranya dengan saling bertukar pengalaman • Menetapkan waktu diskusi kelompok
di antara masyarakat mengenai cara melaksanakan - Apabila peserta diundang pada hari Posyandu,
upaya meningkatkan kesehatan ibu, anak dan sebaiknya kegiatan diskusi kelompok ini
keluarga maka kegiatan belajar menjadi lebih dilaksanakan beberapa hari sesudah hari
Posyandu.
mudah dihayati oleh peserta.
- Bisa juga kegiatan ini dilakukan pada hari
ii. Menciptakan suasana belajar yang akrab dan santai
arisan atau hari pengajian, yaitu sesudah
sehingga masyarakat tidak merasa seperti sedang
kegiatan itu selesai.
belajar di kelas. Dengan demikian, diharapkan
• Menentukan tempat diskusi kelompok
mereka menyukai kegiatan belajar untuk
- Dari hasil diskusi dengan ibu-ibu, salah satu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
alasan yang membuat mereka enggan datang
mengenai cara-cara meningkatkan kesehatan ibu,
ke Posyandu adalah jarak yang jauh dari
bayi, balita dan keluarga.
rumah mereka. Untuk mengatasi masalah
jarak, kader sebaiknya membuat pertemuan
kelompok untuk petugas yang rumahnya
berdekatan (kelompok Dasawisma).
- Pertemuan bisa dilaksanakan di rumah salah
seorang ibu atau kader, di kantor
164 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 165
Posyandu, atau di tempat yang paling mudah atas tikar.Apabila cuaca baik, bisa dilakukan di
dijangkau peserta. Sebaiknya tempat bawah pohon atau di halaman.
pertemuan cukup untuk 12—15 orang bisa • Pelaksanaan kegiatan diskusi
duduk melingkar tanpa ada yang duduk di - Kader memandu kegiatan belajar sesuai
belakang. dengan topik yang sudah dipersiapkan.
• Pembagian tugas tim penyuluh - Kader menggunakan media untuk
- Apabila kelompok akan dipandu 2 orang membantu proses diskusi.
kader, tentukan siapa yang menjadi penyuluh - Disarankan agar diskusi dilaksanakan paling
utama dan siapa yang menjadi pengamat. lama 1 jam.
- Kader perlu juga membagi tugas tentang siapa - Kegiatan diskusi ditutup dengan rangkuman
dan kapan akan mengundang kembali para dan kesimpulan diskusi.
ibu. Misalnya: undangan lisan dari mulut ke iii. Tahap sesudah pelaksanaan
mulut. Mencatat hasil kegiatan pada buku bantuan
• Persiapan materi belajar kader.
- Kader Posyandu yang akan memandu diskusi
kelompok harus menguasai materi diskusi 3. Media penyuluhan
yang bersangkutan. Bacalah bahan-bahan Media penyuluhan adalah alat bantu dalam melakukan penyuluhan
mengenai materi yang bersangkutan dari agar proses belajar dalam penyuluhan menjadi lebih menarik serta
berbagai bahan bacaan dan pegangan untuk lebih mudah dilaksanakan.
kader. Berbagai bentuk media ini antara lain adalah: lembar balik, kartu
ii. Tahap pelaksanaan konseling, poster, booklet, brosur, lembar simulasi (beberan),
• Pengaturan tempat lembar kasus, komik, alat peraga dan sebagainya (sebagian bisa
- Kader mengatur tempat belajar sedemikian dilihat pada LB.5.4.).
rupa sehingga semua peserta bisa duduk Bisakah kader membuat media sendiri?
melingkar, tanpa ada seorang pun yang duduk a. Kader Posyandu sebaiknya tidak tergantung pada media cetak
di belakang orang lainnya. yang mahal dan mungkin sulit didapat. Kader bisa membuat
- Kader menempatkan diri di antara peserta sendiri media penyuluhan yang sederhana.
sehingga terlihat membaur tanpa jarak dengan b. Misalnya: membuat kartu-kartu untuk bahan diskusi, yang
peserta lainnya. Suasana akan lebih santai digambar sederhana asalkan bisa dimengerti. Bisa juga dengan
apabila semua orang duduk di mencari gambar yang sesuai dari majalah bekas atau ditulis
tangan saja, kemudian digunting sendiri.
166 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 167
CATATAN: • Kader bersikap ramah dalam memberikan informasi dan saran-
Media bisa dipergunakan dengan cara partisipatif maupun tidak saran, tidak disertai dengan kecaman atau omelan terhadap ibu atau
partisipatif: seseorang yang bermasalah.
a. Media dipergunakan untuk penyuluhan (tidak partisipatif), • Peserta diberi kesempatan untuk bertanya, tidak hanya
artinya media ini dipergunakan untuk memberikan ceramah dan mendengarkan saja.
penyuluhan yang lebih banyak bicara meskipun menggunakan
Sikap penyuluh yang baik
media.
1. Bersikap sabar: jika kurang sabar melihat proses pelatihan yang
b. Media dipergunakan untuk, diskusi kelompok (partisipatif).
kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, berarti kita tetah
Media ini dipergunakan untuk membantu peserta agar bisa terlibat
mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya pada
dalam diskusi. Artinya, bukan penyuluh melainkan peserta
pelatihan yang partisipatif, proses akan sulit pada tahap-tahap awal
yang lebih banyak menggunakan media dalam proses diskusi.
karena suasana belum cukup lancar. Namun, proses selanjutnya
akan sangat hidup apabila penyuluh terus bersabar dalam mendorong
C. Pokok Bahasan: Penyuluhan yang Baik
proses partisipasi peserta.
Bagaimana caranya agar penyuluhan menarik?
2. Mendengarkan dan tidak mendominasi: karena pengalaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar kader bisa menjadi penyuluh yang
dari peserta yang paling panting dalam pembelajaran, penyuluh harus
baik, perlu mengikuti hal-hal sebagai berikut.
lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar proses pelatihan.
• Informasi dan saran-saran diberikan berdasarkan keadaan atau
Penyuluh harus percaya bahwa bagaimana cara mengelola
permasalahan peserta yang datang ke Posyandu misalnya, keadaan
Posyandu dengan baik tidak mungkin berasal dari dirinya,
yang terdapat pada data KMS atau permasalahan yang disampaikan
melainkan berasal dari proses tukar-menukar pengalaman kader
oleh peserta itu sendiri.
sendiri sehingga mereka bisa mempelajari sendiri bagaimana
• Saran-saran yang disampaikan jelas dan cukup praktis sehingga bisa
melakukan kegiatan Posyandu secara lebih baik.
dilaksanakan oleh ibu-ibu, misalnya: jenis makanan yang bergizi
3. Menghargai dan rendah hati: cara menghargai peserta adalah
yang mudah didapat dan murah diperoleh ibu-ibu di desa tersebut.
dengan menunjukkan minat yang sungguh-sungguh pada
• Penjelasan dan saran diberikan dengan bahasa yang sederhana dan
pengetahuan dan pengalaman mereka. Kita sebagai orang luar sering
mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya penjelasan tentang
menganggap kemampuan kader Posyandu serba ketinggalan
bahasa-bahasa kesehatan misalnya imunisasi, alat kontrasepsi, tablet
sehingga sikap rendah hati perlu kita sadari.
tambah darah (tablet besi), kurang darah (anemia), kurang gizi, dan
4. Mau belajar: penyuluh perlu memiliki semangat untuk belajar
sebagainya.
dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kader
Posyandu yang lebih berpengalaman dalam hal bekerja
di masyarakatnya sendiri. Selain itu, penyuluh tidak akan
168 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 169
berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pengalaman peserta REFERENSI
karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada
● Kementerian Kesehatan RI, Panduan Pelatihan Kader Posyandu,
pengalaman peserta akan lebih bermakna.
Jakarta.
5. Bersikap sederajat dan akrab: hubungan dengan kader
● Kementerian Kesehatan RI, Buku Panduan Kader Posyandu Menuju
sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai sehingga
Keluarga Sadar Gizi, Jakarta, 2011.
suasana kesederajatan bisa tercipta. Peserta akan mempelajari lebih
9. Bersikap positif: seorang penyuluh sebaiknya selalu
banyak kalau mereka rasa nyaman dengan tim penyuluh.
membangun suasana yang positif.
Sebaiknya kita menghindari adanya jarak atau perbedaan antara tim
penyuluh dan kader Posyandu. Misalnya, tim penyuluh bisa coba
memakai baju yang sama dengan kader Posyandu.
6. Tidak menggurui: proses belajar berlangsung sama dengan
orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian,
karena itu tidak akan berhasil apabila penyuluh bersikap sebagai
guru yang serba tabu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi
pengalaman, agar diperoleh satu pemahaman yang kaya.
7. Tidak memihak, menilai, dan mengkritik: mungkin dalam
pelatihan perbedaan pendapat bisa muncul antara peserta. Penyuluh
tidak boleh menilai dan mengeritik semua pendapat, juga tidak boleh
bersikap memihak. Penyuluh mesti berusaha memandu
komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk
mencari kesepakatan dan jaian keluarnya.
8. Bersikap terbuka: penyuluh jangan segan untuk berterus terang
kalau merasa kurang mengetahui sesuatu, dari contoh ini, kader
bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki sikap terbuka
dengan ibu-ibu desa.
170 Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu Penyuluhan Pada Kegiatan Posyandu 171
Modul MODUL
MATERI
INTI 6
Materi Inti 6
Pencatata
n dan
Pelapora
n
Posyand
u
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
MODUL MATERI INTI 6
174 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu Pencatatan dan Pelaporan Posyandu 175
2. Fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan V. LEMBAR PENUGASAN/BERGAMBAR
hal-hal yang kurang jelas dan fasilitator menjawab pertanyaan peserta A. Memandu Diskusi Pleno atau Curah Pendapat
tersebut.
1. Fasilitator utama mengunggah agar seluruh peserta pelatihan aktif
3. Meminta komentar, penilaian, saran, bahkan kritik dari peserta pada
berbicara dan mengemukakan pendapat pada diskusi pleno. Jika
kertas yang telah disediakan.
banyak sukarelawan untuk permainan, minta peserta yang diam
4. Fasilitator menutup sesi pembelajaran dengan menegaskan peran
untuk bermain. Dalam diskusi kelompok, pilih seorang peserta
penting Posyandu dalam pembangunan kesehatan.
pelatihan yang belum mendapat kesempatan untuk maju
D. Langkah 4 (60
menit)
1. Masing-masing
wakil dari setiap
kelompok
menyampaikan hasil
176 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu Pencatatan dan Pelaporan Posyandu 177
fasilitator memandu agar tugas peserta pelatihan.
utama langkah- kelompok 2. Bagilah peserta
jika langkah dapat pelatihan dalam
kelompok kecil secara
diperluka pembahasan dipahami oleh acak,
n. Dalam setiap Pokok 1. Fasilitator meminta agar peserta
permaina Bahasan (PB), peserta untuk pelatihan bisa
n, tim beberapa menanyakan hal-hal berbaur. Misalnya
fasilitator kegiatan penting yang kurang jelas, dengan meminta
berbaur dilakukan memberikan peserta untuk
dengan fasilitator untuk jawaban atas menghitung diri
peserta memperlancar pertanyaan peserta. (yaitu kalau ingin
lain proses pelatihan, 2. Meminta komentar, 4 kelompok,
supaya yaitu: penilaian, saran, masing-masing
mengem 1. Setiap kali bahkan kritik dari peserta akan
bangkan ada tugas peserta pada kertas berhitung secara
keakraba kelompok, yang telah berurutan) dan
n. tuliskan disediakan. kelompok dibuat
tugas-tugas 3. Fasilitator menutup berdasarkan
B. Teknik tersebut di sesi pembelajaran
Memandu dengan menegaskan nomor peserta
atas papan
Semua pentingnya masing-masing.
tulis atau
Pokok pencatatan dan 3. Ada banyak media
kertas besar
Bahasan pelaporan kegiatan berupa
(plano).
(PB) Posyandu kartu/gambar/tabe
Tuliskan
memiliki menggunakan format l/bagan yang
dengan
langkah- SIP. dipakai untuk
huruf besar
langkah membantu diskusi
supaya
umum kelompok selama
terbaca dari
pelaksanaan pelatihan ini.
jauh.
Para fasilitator utama dan
kegiatan Berikan pendamping perlu selalu
belajar. penjelasan memeriksa
Dalam seperlunya
176 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu Pencatatan dan Pelaporan Posyandu 177
untuk memastikan peserta pelatihan mengerti isi media/gambar dan karena itu pelatihan tidak akan berhasil apabila fasilitator bersikap sebagai
cara menggunakannya sebelum mereka memulai kegiatan diskusi guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi
kelompok. pengalaman, agar diperoleh satu pemahaman yang kaya.
Tidak memihak, menilai, dan mengkritik: Mungkin dalam pelatihan,
C. Tahap Sesudah Pelaksanaan perbedaan pendapat bisa muncul diantara peserta. fasilitator tidak boleh
Pada hari terakhir pelatihan, sesudah seluruh kegiatan selesai, tim menilai dan mengkritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap
fasilitator mengumpulkan semua dokumen hasil pelatihan yang tedapat memihak. Secara netral fasilitator harus berusaha me- mandu
pada kertas besar (plano) dan catatan yang dibuat selama pelatihan komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari
berlangsung. Tim fasilitator kemudian membahas rencana penulisan kesepakatan dan jalan keluarnya.
laporan yang merupakan tugas panitia. Bersikap terbuka: Fasilitator jangan segan untuk berterus terang
kalau merasa kurang mengetahui sesuatu. Dari contoh ini, kader bisa
D. Ingatlah Batas Waktu mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki sikap terbuka dengan
Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, tetapi fasilitator juga ibu-ibu di desa.
ingat bahwa setiap pokok bahasan dibatasi waktu. Bersikap positif: Seorang fasilitator sebaiknya selalu membangun
1. Batasi jumlah pendapat yang dikemukakan oleh peserta suasana yang positif. Pelatihan seperlunya mendorong kader mencari
pelatihan. potensi diri sendiri. Jangan memperdebatkan masalah untuk mencari
2. Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk member kesalahan seseorang, tetapi diskusikan jalan keluarnya.
kesempatan pada peserta yang belum berpendapat.
3. Mintalah peserta untuk berbicara fokus kepada hal yang dibahas E. Langkah-langkah
agar tidak bertele-tele. Pengantar (3 menit)
1. Fasilitator menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu
Bersikap sederajat dan akrab: Hubungan dengan kader sebaiknya yang diperlukan untuk melaksanakan pokok bahasan 1 di atas
dilakukan dengan cara informal, akrab, dan santai sehingga suasana papan tulis.
kesederajatan bisa tercipta. Peserta akan dapat belajar lebih banyak 2. Fasilitator mengajak panitia dan fasilitator lainnya untuk ikut
kalau mereka merasa akrab dengan tim fasilitator. Sebaiknya kita terlibat dalam proses perkenalan ini.
menghindari adanya jarak atau perbedaan antara tim fasilitator dan
Perkenalan (32 menit)
kader Posyandu. Misalnya, tim fasilitator bisa mencoba memakai baju
3. Fasilitator meminta semua peserta, panitia dan fasilitator lainnya
yang sama dengan kader Posyandu dan melepaskan baju seragam yang
untuk berdiri membentuk lingkaran dan melaksanakan proses
terlalu formal.
perkenalan.
Tidak menggurui: Proses belajar berlangsung sama dengan orang
dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian,
178 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu Pencatatan dan Pelaporan Posyandu 179
4. Fasilitator menugaskan peserta untuk mengingat semua nama peserta a. Saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai materi tentang
lainnya karena setelah perkenalan, akan diadakan permainan untuk gizi.
mengingat nama peserta lain. b. Saya ingin terampil mengisi KMS.
5. Semua peserta memperkenalkan diri dengan cara sebagai berikut. c. Saya ingin sedikit ceramah tapi lebih banyak praktik.
6. “Nama saya…….., tugas saya di Posyandu adalah d. Saya ingin berbagi pengalaman dengan peserta lain.
melaksanakan… ” (Peserta menyebutkan satu tugasnya 12. Peserta menuliskan harapannya di atas kartu (satu kartu hanya untuk
di Posyandu, misalnya: Pendaftaran, menimbang bayi/balita, satu harapan, ditulis dengan huruf cetak dan ukuran besar agar bisa
mencatat/mengisi KMS, member penyuluhan, dan sebagainya. dibaca dari jarak yang agak jauh).
Sedangkan panitia dan fasilitator menyebutkan pekerjaan di 13. Fasilitator menempelkan semua kartu harapan peserta di atas kertas
lembaganya masing-masing). dinding.
7. Fasilitator melempar bola kertas (kertas yang diremas berbentuk bola) 14. Fasilitator membacakan dan menyimpulkan garis besar harapan
kepada seseorang yang harus menangkap bola tersebut, sambil peserta dalam mengikuti pelatihan.
menyebutkan nama peserta tersebut dan tugas yang biasanya
Pembahasan Jadwal Pelatihan (15 menit)
dilakukan di Posyandu.
15. Fasilitator membacakan dan menjelaskan tujuan pelatihan (LB.1.1.)
8. Demikian seterusnya sampai semua peserta mendapatkan
serta jadwal pelatihan (LB.1.2.) yang telah dipersiapkan sebelumnya
lemparan bola.
di atas kertas dinding (plano).
9. Apabila terdapat peserta yang tidak bisa menyebutkan nama dan
16. Fasilitator mengemukakan pertanyaan sebagai berikut.
tugas peserta lain dengan benar maka peserta itu mendapat
BAHAN DISKUSI
hukuman sesuai kesepakatan bersama.
- Apakah tujuan dan jadwal pelatihan memenuhi harapan/
10. Fasilitator kemudian menjelaskan manfaat permainan perkenalan
kebutuhan peserta?
ini dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (LIK).
- Apakah masih ada yang belum memenuhi harapan peserta?
180 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu Pencatatan dan Pelaporan Posyandu 181
Pemilihan Pengurus Kelas (5 menit) VI. URAIAN MATERI
18. Fasilitator untuk meminta peserta memilih ketua kelas dan A. Pokok Bahasan: Sistem Informasi Posyandu
sekretaris secara musyawarah serta petugas penjaga waktu untuk
1. Pengertian dan manfaat sistem informasi Posyandu
mengingatkan fasilitator dan semua peserta tentang disiplin waktu
Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah seperangkat alat
(bertugas per hari).
penyusunan data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan,
19. Fasilitator menjelaskan manfaat pembentukan pengurus kelas, dan
kondisi dan perkembangan yang terjadi di setiap Posyandu. SIP
tugas mereka dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci
adalah tatanan dari berbagai komponen kegiatan Posyandu yang
(LIK).
menghasilkan data dan informasi tentang pelayanan terhadap
proses tumbuh kembang anak dan pelayanan kesehatan dasar ibu dan
Penutup
anak yang meliputi cakupan program, pencapaian program,
20. Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta
kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan partisipasi
untuk mengevaluasi apakah proses dan isi bisa dipahami mereka.
masyarakat.
PERTANYAAN KUNCI
Manfaat SIP antara lain adalah:
- Apa tujuan dari pelatihan ini? a. Menjadi bahan acuan bagi kader Posyandu untuk memahami
- Apa materi-materi pokok yang terdapat dalam pelatihan ini? permasalahan sehingga bisa mengembangkan kegiatan yang
21. Apabila masih terdapat hal yang perlu dijelaskan, fasilitator tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.
memberi masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi b. Sebagai informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai
Kunci (LIK). pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam
22. Fasilitator merangkum dan menutup hasil diskusi. pengelolaan Posyandu bisa menggunakannya untuk membina
Posyandu demi kepentingan masyarakat.
F. Tujuan Pelatihan
Tujuan format SIP adalah untuk menata dan menyederhanakan tugas
1. Meningkatkan keterampilan peserta pelatihan sebagai pengelola pencatatan kader yang sangat banyak. Untuk melaksanakan hal ini,
Posyandu berdasarkan kebutuhan sasaran. kader perlu mendapatkan pelatihan pengisian format SIP terlebih
2. Meningkatkan keterampilan peserta pelatihan dalam berkomunikasi dahulu.
dengan masyarakat.
2. Macam-macam format SIP
3. Meningkatkan keterampilan peserta pelatihan menggunakan
a. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu
metode dan media diskusi yang partisipatif.
hamil, melahirkan, nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran
Posyandu.
182 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu Pencatatan dan Pelaporan Posyandu 183
b. Register bayi dan balita di wilayah kerja Posyandu. Berisi B. Pokok Bahasan: Cara Mengisi Format SIP
catatan pemberian tablet besi, vitamin A, pemberian oralit,
1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, kematian ibu hamil,
tanggal imunisasi, dan tanggal bayi meninggal di wilayah kerja
melahirkan dan nifas, dilaksanakan setiap bulan oleh kader Dasa
Posyandu tersebut.
Wisma dan disampaikan secara lisan kepada ketua kelompok PKK
c. Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja Posyandu. Berisi
RW/Dusun/Lingkungan melalui ketua kelompok RT dan kader
daftar ibu hamil dan ibu nifas, catatan umur kehamilan, pemberian
Posyandu di wilayah yang bersangkutan.
tablet tambah darah, imunisasi, pemberian kapsul yodium,
2. Registrasi bayi dan balita di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan
pemeriksaan kehamilan, risiko kehamilan, tanggal dan
oleh kader Posyandu setiap bulan. Satu lembar format ini berlaku
penolong kelahiran, data bayi yang hidup dan meninggal,
untuk satu tahun.
serta data ibu meninggal di wilayah kerja Posyandu.
3. Register WUS dan PUS di wilayah kerja Posyandu, dilaksanakan oleh
d. Register WUS dan PUS di wilayah kerja Posyandu. Berisi
kader Posyandu untuk selama satu tahun.
daftar wanita dan suami-istri usia produktif yang memiliki
4. Register ibu hamil dan nifas di wilayah kerja Posyandu,
kemungkinan mempunyai anak (hamil).
dilaksanakan oleh kader Posyandu untuk selama satu tahun.
e. Data Posyandu. Berisi catatan jumlah pengunjung (bayi, balita
5. Data Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan
WUS, PUS, ibu hamil, menyusui, bayi lahir dan meninggal),
setelah hari buka Posyandu atau setiap ada kegiatan.
jumlah petugas yang hadir (kader Posyandu, kader PKK,
6. Data hasil kegiatan Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu
PKB/PLKB, paramedis dan sebagainya).
setiap bulan setelah hari buka Posyandu atau setiap ada kegiatan.
f. Data hasil kegiatan Posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil
yang diperiksa dan mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu
menyusui, peserta KB ulang yang dilayani, panimbangan
balita, semua balita yang punya KMS (K), balita yang
timbangannya naik dan yang di Bawah Garis Merah (BGM),
balita yang mendapat vitamin A, KMS yang dikeluarkan
(dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan imunisasi
(DPT, Polio, Campak, Hepatitis B) serta balita yang menderita
diare.
184 Pencatatan dan Pelaporan Posyandu Pencatatan dan Pelaporan Posyandu 185
KET
PENJELASAN FORMAT 1
PENGISIAN CATATAN IBU HAMIL, KELAHIRAN,
8
KEMATIAN BAYI DAN KEMATIAN IBU HAMIL,
MELAHIRKAN/NIFAS
KOLOM PENJELASAN
1 Nomor urut.
7
2 Diisi nama ibu hamil atau ibu yang mempunyai bayi di wilayah
kerja Posyandu.
3 Diisi nama suami dari ibu hamil atau nama bapak bayi.
IBU1HAMIL, KELAHIRAN, KEMATIAN BAYI, DAN KEMATIAN IBU HAMIL MELAHIRKAN/NIFAS
==
4 Diisi nama bayi yang lahir. Apabila belum mempunyai nama
maka kolom ini ditulis nama ibunya sesuai kolom 2.
TANGGAL
ada bayi yang pindah dari Dasawisma daerah lain, dan belum
mencapai 12 bulan maka nama ibu, bapak, bayi tersebut dicatat
juga).
NAMA BAYI
meninggalnya.
7 Diisi tanggal, bulan, tahun meninggalnya ibu karena hamil,
Catatan :
8
1.
informasi yang perlu diketahui:
• Lahir kembali
• Usia meninggal
• Penyebab meninggalnya
2
CATATAN: Catatan ini merupakan rekap dari catatan yang sama kelompok
Dasawisma
1
FORMAT
3.
: CATATAN
38
PENJELASAN FORMAT 2
III
37
PENGISIAN REGISTER BAYI DAN BALITA DI WILAYAH
KERJA POSYANDU
36
II
35
KOLOM PENJELASAN
I
1 Nomor urut
III IV
34
: REGISTER BAYI DAN BALITA DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU JANUARI S.D DESEMBER ..........
2 Diisi nama bayi/ balita yang ada di wilayah kerja Posyandu saat ini
33
3 Diisi tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi tersebut. Apabila tidak mengetahui
32
II
tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi, dapat diisi dengan
31
I
umur.
bI
30
4 Diisi berat badan ketika lahir dalam ukuran kg.
bI
29
5 Diisi nama ayah balita
6 Diisi nama ibu balita
PELAYANAN
28
bI
YANG
PEMBERIAN ASI DIBERIKAN
27
bI 8—19 Diisi berat badan hasil penimbangan dalam kg. Pada
26
25
bagian atas ditulis berat hasil penimbangan. Bagian
bawahnya ditulis dengan huruf/tanda:
N : Apabila hasil penimbangannya naik dari penimbangan bulan lalu
24
(√) Apabila hingga bulan tersebut bayi masih diberi ASI saja tanpa
17
makanan lain
16
(-) Apabila hingga bulan tersebut sudah diberi makanan lain selain ASI
15
31—34 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi Polio I, II, Ill, dan IV
35—37 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi DPT/HB I, II, dan III
9
8
40
kolom yang tersedia
5
MATAN KAB/KODYA
4
3
2
FORMAT 2
PENGGANTIAN
PENGISIAN REGISTER WUS-PUS Dl WILAYAH KERJA
17
POSYANDU
KOLOM PENJELASAN
16
1 Nomor urut
2 Diisi nama WUS/PUS di wilayah kerja Posyandu
15
3 Diisi umur WUS/PUS tersebut
PEMBERIAN IMUNISASI TT
14
4 Diisi nama suami dari WUS/PUS yang ada di kolom 2.
Apabila kolom 2 yang bersangkutan WUS maka pada
kolom ini diberi tanda (-).
13
5 Diisi tahapan keluarga sejahtera sesual klariflkasinya
12
Diisi nama kelompok Dasawisma dirnana WUS/PUS
6
bertempat tinggal
11
2 orang : - 3 bulan
JUMLAH ANAK
- 2 tahun
8
10—14 Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi TT I, II, Ill, IV dan
V
6
16
Diisi tanggal dan bulan pergantian jenis kontrasepsi
4
::
17
Diisi jenis kontrasepsi yang diganti
3
HAN KECAMATAN KAB/KODYA
2
FORMAT 3
PENJELASAN FORMAT 4
UL 2X D
29
IMUNISASI TT
KOLOM PENJELASAN
III IV
28
Nomor urut
27
1
26
2
II
24
22
5 Diisi tanggal dan bulan saat ibu datang pertama kali saat
I
kehamilannya
6 Diisi dengan umur (berapa bulan) kehamilan, saat ibu tersebut
21
20
7
anak yang meninggal
18
8
17
pemulihan
14
10
III, IV dan V
8
AN KECAMATAN KAB/KODYA
30
7
31
6
yang ada
5
15
KET
KOLOM PENJELASAN
MEDIS
PARAMEDIS
1 Nomor urut
DAN
14
2
Diisi bulan saat Posyandu tersebut melaksanakan kegiatan
13
PLKB
Posyandu
4 Diisi jumlah balita umur 1—5 tahun yang datang ke
PKK
NIFAS
Posyandu
JUMLAH KEMATIAN
10
9 Diisi jumlah bayi yang lahir saat pertama kali Posyandu dibuka
(bulan tertentu)
8
IBU
saat itu
12
Diisi jumlah kader PKK yang hadir saat itu
5
:
::
WUS
14 Diisi jumlah tenaga medis dan paramedis yang hadir saat itu
BULAN
:
DESA/KELURAHAN KECAMATAN
Posyandu
34
DIARE
YANG DAPAT
PENJELASAN FORMAT 6
WUS
33
PENGISIAN DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU
JUMLAH
32
KOLOM PENJELASAN
IMUNISASI TT BUMIL
31
1 Nomor urut
30
2
29
Diisi bulan saat Posyandu tersebut melaksanakan kegiatan
28
Diisi jumlah ibu hamil (bumil) yang datang ke Posyandu saat itu
3
27
JUMLAH BAYI YANG DIIMUNISASI
DPT/HB
26
4 Diisi jumlah bumil yang memeriksakan kehamilannya
25
5
Diisi jumlah bumil yang mendapat Fe
24
6
POLIO
23
Diisi jumlah ibu menyusui yang datang ke Posyandu
22
7
21
11
BAYI DAN
Diisi jumlah bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu
JUMLAH
17
BALITA
14
: DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU
13 Diisi jumlah bayi dan balita yang datang dan ditimbang (D)
13
12
15
10
YANG MENDAPAT
(HB Nol)
MATAN KAB/KODYA
4
3
FORMAT 6
Modul
Diisi jumlah bayi yang mendapatkan Imunisasi DPT/HB I, II dan
24—26
III
Materi Penunjang 1
27
Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi Campak
REFERENSI
Dinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
199
I. DESKRIPSI SINGKAT II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Perkenalan adalah adaptasi awal antar peserta dan fasilitator juga dengan A. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
panitia penyelenggara pelatihan, supaya cepat terlibat dalam proses Setelah mengikuti materi ini, peserta, fasilitator dan penyelenggara/
pembelajaran. Perkenalan yang baik dan menarik biasanya akan menunjang panitia saling mengenal serta menyepakati norma selama proses
proses belajar selanjutnya. Dengan mengenal peserta dari mana asal dan pelatihan berlangsung.
pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan
mendapat gambaran variasi pengetahuan dan pemahaman tentang B. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Setelah pembelajaran ini selesai, peserta mampu:
Dalam komunitas pembentukan tim dan dinamika kelompok dibutuhkan lebih 1. mengenal seluruh peserta, fasilitator, dan panitia penyelenggara,
dari sekedar wacana, konsep atau kumpulan materi yang dilatihkan di dalam 2. mengetahui tujuan pelatihan yang diikutinya,
kelas. Sebagai komitmen, pembelajaran disini sangat erat kaitannya dengan 3. menyampaikan harapannya, dan
pembentukan tim. Namun kualitas dan keberhasilan pembentukan tim 4. menyepakati norma selama proses pelatihan.
tergantung kepada setiap individu yang membangun komitmen pembelajaran.
Setiap individu harus senantiasa melibatkan dirinya untuk secara terus III. POKOK BAHASAN
menerus meningkatkan kemampuan belajarnya. Pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini adalah:
Komunitas harus menghargai setiap individu yang terlihat dari komitmen Pokok Bahasan A: Perkenalan/Pencairan
komunitas terhadap pembelajaran. Kinerja individu dalam komunitas
Pokok Bahasan B: Tujuan Pelatihan Pokok
ditingkatkan dengan memberdayakan dan mendorong kreativitas mereka.
Bahasan C: Harapan Peserta Pokok
Sebuah komunitas memahami persyaratan untuk mencapai keberhasilan
dengan menghargai perbedaan, mengakui setiap usaha dan mendorong Bahasan D: Norma Kelas
terjadinya partisipasi.
Modul pelatihan ini diharapkan akan dapat mempercepat proses IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
terbentuknya pola pikir, yaitu kalau ingin sukses dalam proses
Jumlah jam yang digunakan dalam modul ini sebanyak 2 jam pelajaran
pembelajaran harus mampu membangun komitmen belajar. Dengan
(T=0 Jpl; P=2; PL=0) @ 45 menit untuk memudahkan proses
membangun komitmen belajar akan didapatkan hasil yang optimal melalui
pembelajaran, dilakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai
penggunaan sumber daya secara efisien. Untuk itu dalam modul ini akan
berikut.
dibelajarkan materi tentang membangun komitmen belajar dengan pokok
bahasan (1) Pencairan/Perkenalan, (2) Tujuan pelatihan, A. Langkah 1 (30 menit)
(3) Harapan peserta, (4) Norma selama proses pelatihan. 1. Fasilitator memperkenalkan diri.
2. Fasilitator menyampaikan tujuan umum dan tujuan khusus.
m
e
m
b
a
202 Dinamika Kelompok Dinamika Kelompok 203
g M
i a
s
p i
e n
s g
e -
r m
t a
a s
i
m n
e g
n
j k
a e
d l
i o
m
4 p
o
k k
e
l d
o i
m m
p i
o n
k t
. a
p a
e p
m r
b e
e s
l i
p
a
d
a
p
e
s
e
r
t
a
.
MODUL
MATER
I
PENUN
JANG 2
R
e
n
c
a
n
a
POSYANDU
Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat
Ayo Ke
MODUL MATERI PENUNJANG 2
s
e
t
i
a
p
p
e
l
a
t
i
h
a
n
k
i
t
a
p
210 Rencana Tindak Lanjut Rencana Tindak Lanjut 211
(RTL) (RTL)
e k
r
l m
u e
n
m i
e l
l a
a i
k
s s
a e
n b
a e
k r
a a
n p
a
e
v j
a a
l u
u h
a
s m
i a
t
u e
n r
t i
u -
s
p e
e l
l u
a r
t u
i h
h
a
k
n
e
b
t u
i t
d u
a h
k a
n
d
a p
p e
a s
t e
r
m
210 Rencana Tindak Lanjut Rencana Tindak Lanjut 211
(RTL) (RTL)
b. B a
e n
l f
a a
j a
a t
r
b
t a
e g
r i
u
s d
- i
m r
e i
n
e k
r a
u d
s e
r
a
k s
a e
n n
d
b i
e r
r i
m
d d
i i
s
P a
o r
s a
y n
a k
n a
d n
u
. u
c. B n
a t
h u
a k
n
d
b i
e k
l u
a a
j s
a a
r i
y o
a l
d h
i a
h s
a i
r l
a
p p
k e
a l
n a
t
d i
a h
p a
y p
a e
n s
g e
r
d t
i a
s
u u
s n
u t
n u
k
i
t m
u a
s
m i
e n
r g
u -
p m
a a
k s
a i
n n
g