Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


BENGKEL MOBIL SURAJI
OVERHAUL ENGINE

Disusun Oleh :
Nama : Arya Pratama. W
NIS : 4378
Kelas : XII TKR 2

PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN


PEMUDA DAN OLAHRAGA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 1 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH

Dengan lembar pengesahan ini, maka dinyatakan bahwa murid di bawah ini :
Nama : Arya Pratama. W
NIS : 4378
Kelas : XII TKR 2
Telah menyelesaikan praktek kerja industri selama 6 bulan di Bengkel Mobil Suraji terhitung
dari tanggal 24 juni 2021 sampai dengan 30 November 2021serta laporan praktek kerja
industri yang berjudul “Over Haul Engine”.

Mengetahui

Ketua Kompetensi Keahlian TKR Guru Pembimbing

Sukardi, S. Pd. Abdul Mursid, S.Pd


NIP.19760706 200903 1 004 NIP. 19750823 200501 1 008

Kepala Sekolah

Drs Badari
NIP. 19640312 1999003 1 009

ii
HALAMAN PENGESAHAN DARI DU/DI

Dengan lembar pengesahan ini,maka dinyatakan bahwa murid dibawah ini :


Nama : Arya Pratama. W
NIS : 4378
Kelas : XII TKR 2
Telah menyelesaikan praktek kerja industri selama 6 bulan terhitung terhitung dari tanggal 24
Juni 2021 sampai dengan 30 November 2021 di :
Nama Instansi DU/DI : Bengkel Mobil Suraji
Alamat Instansi DU/DI : Jl. Delanggu – Polanharjo, Ngebakan, Nganjat,
Polanharjo, Klaten.
Nomor Telepon/HP : 0813 9007 8869.
Nama Pemimpin DU/DI : Suraji
Pembimbing DU/DI : Andi Suryana
Bidang Usaha : Jasa Service (Bengkel)

Pimpinan DU/DI Pembimbing DU/DI

Suraji Andi Suryana

iii
HALAMAN MOTTO

1. Hari esok harus lebih baik dari hari sekarang.


2. Berfikir sebelum bertindak.
3. Semua yang terjadi adalah takdir, namun takdir bisa dirubah dengan cara berusaha dan
berikhtiar semaksimal mungin.

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri ini saya persembahkan kepada :


1. Orang tua dan keluarga yang telah membiayai, mendukung dan memberikan semangat
sampai selesainya pelaksanaan Prakerin.
2. Keluarga SMK Negeri 1 Sawit yang membantu, mendukung dan membina saya meraih
masa depan yang lebih baik.
3. Pimpinan, pembimbing dan semua karyawan di Bengkel Mobil Suraji yang memberikan
tambahan pelajaran, pengetahuan dan pengalaman kerja.
4. Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi dan saya banggakan.
5. Adik-adik kelas semuanya yang akan melaksanakan kegiatan Prakerin untuk program
kegiatan periode selanjutnya,dan
6. Para pembaca budiman.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Hasil Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) ini dapat diselesaikan seperti yang telah direncanakan sebelumnya.
Laporan Praktek Kerja Industri ini ditulis dalam upaya melengkapi syarat ujian
kenaikan sekolah, dan lebih dari itu sesungguhnya laporan ini merupakan rangkuman dari
proses pembelajaran selama berada di DU/DI. Dalam Laporan Praktek Kerja Industri ini
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Walau demikian semoga memberi
pengetahuan bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam penulisan laporan ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan, akan tetapi
berkat bantuan dari berbagai pihak, maka segala macam hamatan dapat teratasi, untuk itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1) Drs. Badari Selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Sawit.
2) Sukardi, S.Pd Selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
3) Bp. Abdul Mursid, S.Pd Selaku pembimbing sekolah dalam Praktek Kerja Industri ini.
4) Bp. Suraji Selaku pimpinan DU/DI.
5) Kedua orang tua, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang
memberikan kekuatan untuk meraih cita-cita di hari esok.
6) Teman-teman yang selalu mendukung untuk tidak menyerah.

Boyolali, 26 November 2021

( Arya Pratama. W )

vi
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................................i
Halaman Pengesahan Dari Sekolah.....................................................................................ii
Halaman Pengesahan Dari DU/DI......................................................................................iii
Halaman Motto....................................................................................................................iv
Halaman Persembahan........................................................................................................v
Kata Pengantar....................................................................................................................vi
Daftar Isi..............................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan Praktek Industri (Prakerin)..............................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Perusahaan.........................................................................3
B. Bidang Usaha...............................................................................................3
C. Struktur Organisasi......................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN OVER HOUL ENGINE
A. Prinsip Kerja................................................................................................4
B. Komponen Utama dan Fungsi.....................................................................5
C. Gambar Kerja Mekanisme Katup................................................................17
D. Macam – macam Mekanisme Katup...........................................................17
E. Langkah – Langkah Membongkar Mesin....................................................19
F. Membongkar, Memeriksa, dan Memasang Kepala Silinder........................21
G. Perbaikan dan Cara Memasang Katup........................................................27
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan..................................................................................................37
B. Saran-Saran..................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................39
LAMPIRAN.......................................................................................................................40

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pembangunan dan peningkatan kegiatan siswa di masyarakat perlu adanya
suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk melatih dan mendidik siswa sebagai insan
sekolah dan warga masyarakat yang terampil dan berkualitas. Kegiatan yang dilakukan
oleh sekolah kejuruan ini dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan siswa pada akhir
tahun pembelajaran.
Praktek Industri (Prakerin) merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh semua sekolah
kejuruan khususnya tingkat SMK, untuk mengenalkan pada setiap siswanya bagaimana
rasanya, caranya mengenal dunia luar (dunia usaha) dan juga untuk menambah
pengalaman khususnya SMK N 1 Sawit, dimana selama ini siswa yang melakukan
pembelajaran praktek-praktek dengan skala yang kecil, hal itu membuat siswa merasa
bosan dengan itu saja yang mereka lihat dan lakukan setiap harinya.
Untuk mengatasi hal itulah maka SMK N 1 Sawit melaksanakan program Praktek
Industri (Prakerin). Dengan diadakannya program seperti ini dapat membuat siswa yang
dididik akan merasa senang dan juga menambah pengetahuan mereka. Selain mereka
dapat mengasah kemampuan yang mereka pelajari selama ini di sekolah, mereka juga
dapat mengenal dunia usaha atau lembaga di tempat mereka magang.
Praktek Industri (Prakerin) adalah kegiatan kerja siswa pada suatu lokasi dan waktu
tertentu. Dalam Praktek Industri (Prakerin), siswa dituntut agar tidak kaku/gugup dalam
menghadapi ujian teori dan ujian praktek yang diperoleh di sekolah selama dalam waktu
setahun pertama, tetapi siswa juga dituntut belajar dari pengalaman selama praktek
industri di tempat praktek dan disesuaikan dengan waktu yang sudah ditetapkan.
Tanpa adanya Praktek Industri (Prakerin), sulit bagi siswa untuk dapat terjun langsung ke
dunia usaha maupun dunia industri. Oleh karena itu, siswa perlu menggali hal-hal yang
beru dan menuangkan ilmu yang didapat selama di bangku sekolah. Semoga dengan
diadakannya program ini pendidikan di negara kita akan semakin maju dan berkembang
khususnya dibidang sekolah kejuruan.

B. Tujuan Praktek Industri (Prakerin)


Adapun tujuan dari praktek industri ini adalah untuk :

1
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali hal-hal yang baru di dunia
usaha atau di dunia industri dan meningkatkan ilmu baik teori maupun praktik yang
diterima di bangku sekolah.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi
dengan lingkungan kerja selama melaksanakan praktek industri.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa tentang ilmu yang didapat atau diperoleh di
sekolah dan selama praktek di dunia usaha.
4. Memberikan dan menetapkan sikap profesional dan keterampilan serta bekal untuk
memasuki lingkungan kerja.

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan Praktek Industri (Prakerin) antara lain :
1. Sebagai bentuk tanggung jawab dan disiplin selama melaksanakan kegiatan praktek
industri yang diberikan oleh sekolah yang dibuat dalam bentuk laporan.
2. Sebagai bentuk percaya diri, disiplin, dan kreativitas terhadap tugas yang dilakukan
selama praktek industri.
3. Sebagai bentuk pengalaman dan komunikasi tertulis untuk disampaikan kepada
generasi penerus SMK N 1 Sawit.
4. Sebagai syarat untuk mengikuti uji kompetensi produktif akhir tahun kegiatan
pembelajaran.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Perusahaan


Bengkel Mobil Suraji berdiri pada tahun 1990 bergerak pada bidang pelayanan,
jasa/bengkel dalam perbaikan/perawatan mobil. Pendiri dari perusahaan Bengkel Mobil
Suraji sebagai kepala bengkel.

B. Bidang Usaha
Bengkel Mobil Suraji adalah bengkel/perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa
perbengkelan, yang khusus melayani reparasi mobil seprti mobil yang rusak/mogok dan
perawatan suku cadang mesin dll.

C. Struktur Organisasi

3
Adapun struktur organisasi di Bengkel Mobil Suraji adalah sebagai berikut :

Kepala bengkel / Head


Mekanik
Suraji

Mekanik
Andi Suryana
Mekanik
Nugroho

BAB III
PEMBAHASAN OVER HOUL ENGINE

A. Prinsip Kerja
Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam carburator, terhisap kedalam ruang bakar
dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu. dan akhir langkah

4
kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran. Adapun prinsip kerja motor
bensin 4 tak yaitu:
1. Langkah Hisap
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Saat piston bergerak turun, katup masuk dalam
keadaan terbuka, sehingga campuran bahan baker dan udara terisap masuk kedalam
silinder. Ketika piston mencapai TMB, katup masuk dalam keadaan tertutup. Dapat
dikatakan bahwa langkah kompresi I selesai.

2. Langkah Kompresi
Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang) dalam
keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong
campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan
udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan
baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi.

3. Langkah Usaha
Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang) dalam
keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong
campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan
udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan
baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi

5
4. Langkah Buang
Pada langkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Katup masuk
dalam keadaan tertutup dan katup buang dalam keadaan terbuka. Gas sisa hasil
pembakaran terdorong keluar menuju saluran pembuangan. Dengan terbuangnya
gas sisa pembakaran, berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu kali proses
kerja (siklus) telah selesai.

B. Komponen Utama dan Fungsi


Berikut adalah komponen-komponen utama mesin dan fungsinya masing-masing :
1. Kepala silinder (Cylinder head)
Kepala silinder dipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan dengan baut-baut dan
terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. pada bagian atas dri kepala silinder
dipasangkan sebuah tutup.

6
Adapun fungsi dari Cylinder head adalah:
a. Sebagai ruang pembakaran.
b. Untuk menempatkan mekanisme katup.
c. Tempat pemasang busi.
d. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang.
e. Tempat mantel pendingin, untuk mendinginkan katup.

2. Blok Silinder (Cylinder block)


Blok silinder merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin. dan pada blok silinder ini
terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder biasanya terbuat dari Cast Iron, tetapi
belakangan ini banyak juga yang terbuat dari paduan alumunium dengan maksud
mengurangi berat serta menambah panas radiasi.

Adapun fungsi dari blok silinder adalah:


a. Sebagai dudukan silinder dan kepala silinder.
b. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston, dll).
c. Tempat terjadinya langkah – langkah pembakaran.
d. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi tempat piston naik turun untuk
menghasilkan langkah usaha.

7
3. Torak (Piston)
Piston berbentuk seperti silinder. Piston bekerja dan bergerak secara translasi (gerak
bolak-balik) di dalam silinder, yang biasa disebut gerak dari TMA ke TMB atau
sebaliknya. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan
kecepatan tinggi dan terus menerus. Dalam silinder piston melakukan empat macam
pekerjaan, yaitu hisap, kompresi, expansi, dan buang.

Adapun fungsi dari piston yaitu:


a. Tempat dudukan ring piston.
b. Menghisap dan memapatkan campuran udara dengan bahan bakar.
c. Meneruskan tekanan pembakaran ke cranksaft.
d. Mendorong gas bekas pembakaran keluar

8
4. Cincin Torak (Ring piston)

Adapun fungsi dari ring piston adalah:


a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran
melalui celah antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol selama
langkah kompresi dan langkah pembuangan.
b. Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.
c. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk mendinginkan piston.

5. Batang torak (Connecting rod)


Batang torak atau connecting rod adalah suatu komponen utama mesin yang berfungsi
untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya menerima tenaga dari
piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Bagian
ujung connecting rod yang berhubungan dengan pin piston disebut small end. Sedangkan
yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Poros engkol berputar pada
kecepatan tinggi di dalam big end, dan mengakibatkan temperatur menjadi naik. Untuk
menghindari hal tersebut, maka metal dipasangkan dalam big end. Metal ini dilumasi
dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian dalam piston
untuk mendinginkan piston atau torak.
Dalam pemasangan batang torak (connecting rod) harus dipasangkan sesuai dengan tanda.
Apabila salah pemasangannya akan menutup lubang oli. Untuk hal ini, tiap batang torak

9
terdapat tanda. Tanda ini bermacam macam tergantung pada tipe mesin dan harus teliti
dengan menggunakan buku pedoman reparasi.

Adapun fungsi dari connecting rod adalah:


a. Menghubungkan piston dan poros engkol (crankshaft).
b. Mengubah gerak lurus (naik turun ) piston menjadi gerak putar pada poros engkol
(crankshaft).
c. Meneruskan gaya dan tenaga piston hasil pembakaran menuju ke poros engkol
(crankshaft) dan membangkitkan momen putar pada poros engkol.

6. Poros engkol (Crankshaft)

Adapun fungsi dari crankshaft adalah untuk merubah gerak naik turun piston (torak)
menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila (fly wheel). Tenaga
yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan dihasilkan pada oleh hasil
pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil pembakaran ini dapat menggerakan torak,
kemudian melalui batang torak dan dirubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol atau

10
crankshaft. Poros engkol menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan
connecting rod, ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi.
Dengan alasan tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan
tingkatan dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang berkualitas tinggi.

7. Roda gila (Flywheel)


Poros engkol menerima tenaga putar dari piston (torak) selama langkah usaha. Akan tetapi
tenaga itu hilang pada lang kah langkah lainnya seperti, inertia loss, dan hilang disebapkan
karena gesekan.

Adapun fungsi dari flywheel adalah :


a. Fly wheel atau yang biasa disebut dengan roda gila berfungsi untuk menyimpan
tenaga putar (inertia) yang dihasilkan mesin pada langkah usaha, sehingga poros
engkol (crank shaft) dapat tetap berputar terus menerus pada langkah langkah
lainnya. Hal ini mengakibatkan mesin berputar dengan lembut yang diakibatkan
getaran tenaga yang dihasilkan.
b. Sehingga roda gila juga berfungsi untuk menerima tenaga putar dari motor starter,
dan kemudian meneruskannya ke poros engkol, sehingga poros engkol dapat
berputar danmesin dapat mulai hidup. Pada kendaraan dengan transmisi otomatis,
sebagai pengganti roda gila adalah torgue converter.

8. Bak oli (Carter)


Carter atau bak oli Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli,
terbuat dari plat baja yang kuat dan tahan terhadap tekanan dari luar, karena posisi nya di
bawah sendiri, maka resiko bertumbukkan dengan benda keras di jalan sangat mungkin
terjadi.bak carter ini dihubungkan dengan blok silinder dan diberikan perapat atau gasket
11
supaya tidak terjadi kebocoran oli. Desain dari carter ini berbeda- beda tiap pabrikan akan
tetapi hampir semuanya bernetuk di bawah ini, ada ruang cekungan yang di dalamnya
nanti digunakan untuk tempat pompa oli, dan di bagian paling bawah ada baut yang
digunakan untuk mengeluarkan oli pada saat ganti oli mesin.

Adapun fungsi dari carter adalah:


a. Sebagai penampung oli
b. Tempat di keluarkannya oli

9. Valve / klep / katup


Katup berfungsi untuk membuka dan menutup intake manifold dan (exhaust manifold).
Tiap-tiap silinder pasti dilengkapi minimal dengan dua katup yaitu katup masuk dan katup
buang. Konstruksi katup terdiri dari kepala katup (valve head) dan batang katup (valve
stem). Katup ini menyerupai jamur. Pada kepala katup, bentuknya disesuaikan dengan
kebutuhan agar gas yang keluar masuk dapat mengalir dengan lancar. Daun katup masuk
diameternya dibuat lebih besar jika dibandingkan dengan daun katup buang. Tujuannya
agar pemasukan gas bersih dapat lebih sempurna.
Temperatur rata-rata yang terjadi pada daun katup hisap adalah antara 250 derajat celcius
sampai dengan 275 derajat celcius, sedangkan untuk katup buang berkisar antara 700
derajat celcius sampai dengan 760 derajat celcius. Dengan temperatur seperti tersebut di
atas, maka daun katup buang dibuat dari bahan yang lebih kuat dari pada daun katup
masuk. Agar katup menutup rapat pada dudukannya, maka permukaan sudut katup (valve
face angle) dibuat pada 44,5 derajat atau 45,5 derajat.

12
Adapun fungsi dari katup yaitu:
a. Sebagai tempat masuknya campuran bahan bakar.
b. Sebagai tempat keluarnya asap dari sisa hasil pembakaran.

10. Valve seal

Adapun fungsi dari valve sheal yaitu untuk menutup celah sehingga tidak terjadi
kebocoran pada valve.

11. Per klep (Valve spring)

13
Adapun fungsi dari valve spring yaitu untuk menutup (mengembalikan klep ke posisi
semula)dan menahan klep pada saat posisi membuka.

12. Dudukan katup (Valve seat)

Adapun fungsi dari dudukan katup yaitu merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat
katup menutup.

13. Bearing / Bantalan /Metal

Adapun fungsi kerja dari Bearing yaitu mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada
poros engkol.
14. Tuas katup (Rocker arm)
14
Adapun fungsi dari rocker arm yaitu menekan katup – katup sehingga dapat terbuka.

15. Batang penumbuk (Pushrod)

Adapun fungsi dari push rod yaitu meneruskan gerak lifter ke rocker arm Batang penekan
berbentuk batang kecil yang masing-masing dihubungkan pada pengangkat katup dan
rocker arm pada mesin OHV (Over Head Valve). Batang katup ini meneruskan gerakan
dari valve lifter ke rocker arm.

16. Poros bubungan (Camshaft)


Camshaft dilengkapi dengan jumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap dan katup
buang.

Adapun fungsi dari camshaft yaitu membuka dan menutup katup sesuai dengan timing
yang ditentukan.
15
17. Piston Pin

Adapun fungsi dari piston pin menghubungkan piston dengan connecting rod melalui
lubang bushing.

18. Bantalan luncur (Thrust washer)

Adapun fungsi dari thrust washer yaitu menahan poros engkol agar tidak bergerak maju
mundur.

19. Timing belt / Timing chain / Timing gear

16
Adapun fungsi dari timing belt yaitu menghubungkangerakan putar crankshaft ke
camshaft dengan perbandingan 2:1 (dua kali cnrankshaft dan satu kali camshaft).

20. Penumbuk katup (Valve lifter)


Pengangkat katup berfungsi untuk membuka dan menutup katup dengan cara
memindahkan gerakan dari nok. Pengangkat katup bergerak turun dan naik, karena
gerakan pada pengantarnya yang terdapat di dalam blok silinder saat sumbu nok berputar
dan menggerakkan katup untuk membuka dan menutup. Mesin yang mempunyai
pengangkat katup konvensional celah katupnya harus disetel dengan tepat, sebab tekanan
panas mengakibatkan pemuaian pada komponen kerja katup. Namun untuk pengangkat
katup hidraulis celah katupnya dipertahankan pada 0 mm setiap saat dan bebas penyetelan.
Hal ini dapat dicapai dengan hydraulic lifter atau sealed hydraulic lifter yang terdapat
pada mesin tipe OHV atau katup last adjuster yang terdapat pada mesin tipe OHC.

Adapun fungsi dari valve lifter yaitu memindahkan gerak camshaft ke rocker arm melalui
pushrod.

C. Gambar Kerja Mekanisme Katup


17
Adapun sistem kerja dari mekanisme katup adalah seperti pada gambar di bawah ini :

Dari gambar tersebut dapat diuraikan pada sistem motor bakar 4 tak, untuk memasukkan
campuran bahan bakar-udara dan membuang gas bekas hasil pembakaran dari dalam
silinder, diperlukan adanya katup masuk dan katup buang, yang berfungsi menutup dan
mebuka salura masuk dan buang.
Mekanisme yang membuka dan menutup katup-katup ini disebut mekanisme katup.
Berikut ini akan diuraikan konstruksi dan komponen mekanisme katup yang banyak
digunakan pada kendaraan saat ini.

D. Macam – macam Mekanisme Katup


Mesin 4 langkah mempunyai satu atau dua katup masuk dan katup buang pada setiap
ruang bakarnya. Campuran udara dan bahan bakar masuk ke silinder melalui katup masuk
dan gas bekas keluar dari dalam silinder melalui katup buang. Mekanisme membuka dan
menutup katup-katup ini disebut mekanisme katup. Berikut ini akan diuraikan tipe
mekanisme katup yang banyak digunakan pada kendaraan.

1. Tipe Over Head Valve (OHV)


Pada tipe ini penempatan camshaft-nya pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter
dan push rod antara rocker arm. Mekanisme katup ini sederhana dan high reliability.

2. Tipe Over Head Camshaft (OHC)


18
Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan tipe OHV. Namun tipe ini tidak
menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak menjadi
berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup
membuka dan menutup lebih cepat pada kecepatan tinggi. Pada tipe ini camshaft
ditempatkan di atas kepala silinder dan cam langsung menggerakkan rocker arm tanpa
melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai atau
tali penggerak.

3. Tipe Double Over Head Camshaft (DOHC)


Pada tipe ini, dua camshaft digerakkan langsung dengan sebuah sabuk dan intake
camshaft digerakkan oleh exhaust camshaft melalui sebuah roda gigi seperti pada
gambar berikut.

E. Langkah – Langkah Membongkar Mesin


19
Adapun langkah-langkah dalam membongkar mesin adalah sebagai berikut :
1. Lepaskan tutup roda penerus di bagian sisi dan bagian bawah.
2. Lepaskan 4 buah baut pengikut transmisi dari rumah kopling.
3. Lepaskan bantalan kopling berikut bantalan porosnya dari garpu dan kemudian
lepaskan garpunya.
4. Keadaan yang sama bila tutup pemegang kopling akan dipasang berilah tanda pada
tutup kopling dan roda penerus sehingga tutup kopling dapat dipasangkan pada
posisinya semula.
5. Kendorkan pengikat selang dan lepaskan selang by pass pompa air.
6. Lepaskan baut-baut pompa air dan lepaskan pompa air berikut kipasnya dan batang
penyetel tali kipas.
7. Lepaskan pengeluaran air dan rumah saluram buang dari kepala silinder.
8. Lepaskan pipa vakum dari distributor dan pipa bensin dan pipa antara karburator dan
pompa bensin, lepaskan vakum dan pipa bensin.
9. Lepaskan kabel-kabel busi dan kabel penyalaan dari koil, lepaskan kabel primer dari
baut terminal distributor, lepaskan baut pengikat distributor dan keluarkan distributor,
lepas tuas pengukur minyak.
10. Lepaskan koil penyalaan dari kepala siinder.
11. Lepaskan baut pompa bensin dan lepakan pompa bensin.
12. Lepaskan baut pengikat klem tabung saringan minyak pada tutup oenekan katup
kemudian putar keluar tabung saringan minyak dari blok silinder.
13. Lepaskan mur pengikat maniolf (saluran masuk dan buang) pada kepala silinder,
kemudian lepaskan saluran masuk dan buang bersama gasketnya.
14. Lepaskan tutup kepala silinder serta gasketnya.
15. Lepaskan mekanisme katupnya.
16. Keluarkan poros nok, lepaskan tutup pengangkat katup serta gasketnya, kemudian
keluarkan pengangkat katup dari blok gasketnya, bila sukar mengeluarkan pengangkat
katup miringka blok silinder dengan jalan memutar penyokongnya, pengangkat katup
dan poros nok arus ditempatkan di atas pada dengan teratur, dngan demikian
pemasangannya nanti pada tempatnya semula di blok silinder akan mudah dilakukan.
17. Lepaskan baut-baut kepala silinder menurut urutanya untuk mencegah melengkungnya
kepala silinder. Jangan mengendorkan dan melepaskan baut-baut kepala sililinder
secara sekaligus. Lakukanlah pekerjaan ini dua atau tiga kali, lepaskan kepala silinder
dan gasket.

20
18. Miringkan blok silinder dan lepaskan baut-baut karet dan lepaskan karter serta
gasketnya.
19. Lepaskan saringan minyak, lepaskan pipa pompa minyak pada blok silinder, putuskan
kawat penyetelan dan lepaskan baut pompa minyak dan tarik keluar pompa minyak.
20. Lepaskan puli poros engkol dengan menggunakan alat khusus (Puli).
21. Lepaskan tutup roda penentu waktu dan gasketnya.
22. Lepaskan 2 buah baut plat poros nok melalui lubang yang terdapat pada roda penentu
waktu.
23. Lepaskan sumbu nok dengan jalan menarik keluar dari bagian depan blok silinder.
24. Usahakanlah sebaik mungkin agar pada waktumembuka poros nok tidak merusak
bantalannya.
25. Lepaskan skrup-skrup dan buat pengikat plat ujung pada blok silinder dan kemudian
keluarkan bersama gasketnya..
26. Bila perlu lepaskan roda gigi poros nok sebelum melepaskan roda gigi ini lepaskan
dulu kunci pengikatnya yang terdapat pada poros nok dengan menggunakan Puli poros
nok.
27. Kepaskan pen koter dan mur kap batang torak, lepaskan kap batang torak, doronglah
keluar, batan gtorak dan torak ke bagian atas silinder dengan jalan diketok dengan
tangkai palu.
28. Usahakanlah agar batang torak ini tidak merusak permukaan dinding silinder, pasang
kembali kap batang torak, berilah tanda pada batang torak dan torak-torak sehingga
memudahkan pemasangannya nanti pada tempatnya semula.
29. Kendorkan dan lepaskan baut-baut kap bantalan poros engkol, bantalan-bantalan serta
shim (perapat) nya.
30. Keluarkan dengan hat-hati poros engkol serta bantalannya dari blok silinder, lepaskan
perapat minyak (oil seal) yang terdapat pada bagian belakang poros engkol, bantalan-
bantalan dan shim-shim jaangan sampai tertukar satu dengan lainnya.
31. Lepaskan pegas torak, pegastorak yang sudah dilepaskan itu diletakan dengan teratur
sesuai dengan noomor silindernya.
32. Lepaskan baut-baut pena torak dan keluarkan penatorak ini dari torak dan batang
torak, jangan sampai tertukar pena torak ini satu dengan lainnya.
33. Tekan pegas-pegas ketup dengan menggunakan kompresor pegas katup dan lepaskan
penghantar pegas katup, pegas-pegas dan perapat batang katup dan dudukan pegas,
keluarka katup- katup.

21
34. Lepaskan pegas pengunci dari ujung poros penghantar katup dan keluarkan lengan
pengkutip katup, penjami poros lengan dan pegas-pegas dari poros lengan.
35. Bersihkan bagian yang dibongkar sebersih mungkin sebelum dipasang seingga tidak
terdapat kotoran , oli, karbon dan bekas-bekas air. Periksalah blok silinder dan juga
merupakan sebagian dari dinding ruang bakar, pada kepala silinder terdapat: lengan
pengungkit dan porosnya, pipa-pipa saluran masuk dan buang, kabel-kabel busi dan
businya (pada motor bensin), pipa-pipa saluran minyak bakar dan injector.

F. Membongkar, Memeriksa, dan Memasang Kepala Silinder


1. Membongkar Kepala Silinder
- Lepaskan tutup kepala silinder dengan jalan melepas knok terlebih dahulu.
- Kendorkan mur pengikat knalpot dan pipa pemasukan udara dengan merata, agar
tdak terjadi momen bengkok pada baut, gunakan kunci pas atau kunci ring,
kemudian lepaskan mur-mur dan selanjutnya melepaskan knalpot dari kepala
silinder.
- Lepaskan mur-mur atau baut-baut pengikat pipa pendingin, kemudian lepaskan
hubungan pipa pendingin dengan kepala silinder.
- Lepaskan baut pengikat pada pipa pelumas dengan kunci pas kemudian lepaskan
pipa pelumas dari hubungannya dengan instalasi pada kepala silinder.
- Lepaskan hubungan pipa bahan bakar dengan injektor.
- Kendorkan semua mur pengikat kepala silinder dengan merata agar tidak terjadi
kejutan pada bahan kepala silinder.
- Gunakan kunci pas atau kunci ring yang tersedia kemuduan lepaskan mur satu
persartu, setelah mur pengikat dilepas maka kepala silinder itu digoyang-goyang
agar dapat terlepas dari blok motornya. Kalau ternyata masih melekat dengan blok
maka tariklah kepala silinder itu ke atas dengan dua buah bat pengangkat yang
disediakan kemudian pukullah bagian samping kepala silinder dengan palu yang
lunak (plastic/kayu/karet), jagalah agar alas dari kepala silinder yang rata itu
jangan rusak kena benda yang tajam.
- Letakan kepala silinder itu pada tempat yang lunak, rata dan jauh dari bahan yang
dapat menimbulkan karat (air,asam dan lainya) atau diletakan di tempat untuk
dikerjakan lebih lanjut.
- Lepaskan mmur-mur pengikat injektor.

22
- Lepaskan injektor dari kepala silinder dengan alat khusus yang disediakan untuk
motor tersebut, pada motor diesel yang baru selesai bekerja biasanya terdapat
kerak-kerak pada ujung injektor yang membuat hubungan erat dengan kepala
silinder.
- Lepaskan mur/bat braket dan poros pengungkit dari kepala silinder.
- Angkatlah satu unit instalasi poros pengungkit dari kepala silinder.
- Lepaskan mur/baut penahan dari poros pngungkit kemudian satu persatu, lepaskan
ring plat, pegas, pengungkit, braket dan pegas dari susunan instalasi poros
pengngkit.
- Lepaskan mur kemudian baut penyetel dari pengungkit.
- Pasanglah kepala silinder pada alat pemegang, kalau tidak tersedia kepala silinder
tersebut dapat diletakan miring pada bangku kerja yang rata, halus dan tidak dapa
menggores. Pasanglah alat pelepas katup pada tempatnya, tekanalh pegas katup
dengan alat tersebut sehingga bus penjepit terlapis dari piringan pegas.
- Kendorkan penekan pegas perlahan-lahan agar pegas dan piringan pegas tidak
melompat dan tidak menimbulkan kecelakaan, setelah pegas tidak bekerja maka
ambillah piringan pegas kemudian baru melepas katup. Untk menjaga agar tidak
terjadi saling tukar tempat maka berilah randa pada tiap katup sesuai dengan
tempatanya semula. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengetahui data tiap kepala
silinder untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya.
- Lepaskan semua sumbatan air pendingin pada kepala silinder, ini dilakukan
terakhir untuk mrnjaga bagian-bagian yang kecil tidak masuk ruang pendingin.
- Perhatikan tempat dari bagian-bagian tersebut kalau perlu berilah tanda agar tidak
tertukar tempat. Berilah tempat yang aman supaya tidak tergangu misalnya bak
seng dan diletakan d atas rak.
- Untuk bus katup, dudukan katup dan bus untuk injektor tidak slalu dibongkar
pada tiap kali membongkar motor karena alat itu dapat diperiksa pada tempatnya
tanpa melepas dari kepala silinder.

23
2. Memeriksa Kepala Silinder
- Periksa untuk melihat apakah kepala silinder ada yang rusak atau pecah secara
visual atau dengan alat detector lainnya kalau ternyata retak atau pecah perbaiki
bila mungkin atau ganti dengan kepala silinder yang baru.
- Pasangkan pengukur kerataan kepala silinder pada permukaan kepala silinder.
Periksa keratin permukaan kepala silinder dengan bantuan pengukur celah (peat
ukur). Kalau pengukuran ini lebih dari batas yang diizinkan perbaikilah dengan
gerinda.
- Periksa dudukan katup terhadap kerusakan atau lebar dudukannya:

24
- Untuk memperbaiki dudukan klep buang pakailah pisau pahat yang dilengkapi
dengan karbit semenit.
- Pada waktu memperbaiki dudukan klep, kotoran harus dihindarkan untuk
menjaga agar daerah kontak dudukan klep (katup) tetap baik juga untuk
pekerjaan perbaikannya harus dipakai pedoman yang sudah ditentukan.
- Pada akhir pekerjaan pemotong maka gaya potong pisau pahat harus dikurangi
untuk mencegah kerusakan pada daerah ujung dudukan klep. Pergunakan pisau
pahat (cuttet) dengan sudut 45 derajat dan potonglah dengan sudut itu sampai
didapatkan lebih besar dari harga yang diharuskan. Periksa daerah kontrak antara
klep dan dudukannya. Sudut kontak 45 derajat merupakan titik tengah dari
permukaan klep.

3. Memasang Kepala Silinder


- Setelah katup, dudukan katup dengan perlengkapan katup dianggap telah
memenuhi syarat maka sebelum dipasang dicuci dahulu semua bagian yang akan
di pasang termasuk mencuci kepala silinder.
- Minyakilah bagian tersebut dengan pelumas termasuk penghanatar katup dan
dudukan katup.
- Masukkan katup kedalam penghantar katup kemudian berturut-turut pasanglah
pegas, piring pegas, ambillah alat penekan atau memasang katup.
- Pasanglah alat itu pada satu sisi menahan kepala katup dan satu sisi lainya
menahan piring pegas, tekanlah alat itu dengan perlahan-lahan sehingga ujung
batang katup menonjol keluar dari piring pegas dan mudah dapat memasang
klem bus ked ala lubang piring pegas.
- Pasanglah plat penjamin sehingga posisi katup tetap, pasang ring penahan
didalam rumahannya pada piring pegas selanjutnya lepaskan penekaj dengan
perlahan-lahan katup dengan pegas katup terkunci.
- Untuk meyakinkan bahwa katup telah pada tempatnya pukullah beberapa kali
ujung batang katup dengan palu karet.

25
26
G. Perbaikan dan Cara Memasang Katup
1. Perbaikan Katup

27
- Setelah katup dibersihkan misalnya dengann minyak pembersih atau kalau perlu
dengan sikat kawat baja atau kalau perlu dengan sikat kawat baja atau roda kawat
baja dan setelah diperiksa perlu perbaikan maka berulah kita menentukan langkah
selanjutnya yaitu perbaikan ringan atau perbaikan berat. Perbaikan ringan ialah
apabila katup masih rata sudut katup tidak berubah dan bibir masih tebal, dalam
perbaikan macam ini cukuplah katup digesekkan pada dudukan katupnya.
- Di dalamnya pelaksanaanya pada motor-motor yang kecil, katup diputar dengan
pemutar katup dibuat dari kayu dan ujungnya diberi karet penghisap. Pekerjaan
dilakukan dengan tangan tetapi motor-motor yang besar untuk memutar katup
dilakukan dengan alat pemutar tersendiri. Perbaikan berat dapat dilakukan apabila
katup masih memenuhi syarat , bibir masih tebal tetapi permukaan katup sudah
aus dan telah berubah. Sebelum mengerjakan dengan cara perbaikan ringan
terlebih dahulu susut dan permukaan katup dibetulkan dengan mesin gerinda
khusus.
- Menggerinda sudut katup harus dibuat 1 derajat lebih kecil dari sudut dudukan
katupnya, misalnya sudut katupnya 44 derajat maka sudut dudukan katup 45
derajat. Perlu mendapatkan perhatian bahwa pelaksanaan menggerinda katup
harus mendapatkan pendinginan dengan cairan yakni air dicampur dengan minyak
bor, agar bahan dari katup tidak menjadi lunak karena panas. Setelah pekerjaan ini
selesai maka perlu diadakan pemeriksaan kembali apakah katup itu masih
memenuhi syarat kalau tidak sebaiknya diganti yang baru tetapi kalau masih
memenuhi syarat maka pekerjaan selanjutnya dapat di teruskan.
- Untuk menghindar kelonggaran katup akibat perubahan temperature dan keausan
mekanisme katup, selain adanya baut penyetel dapt pula digunakan penyetelan
otomatis, buat penyetelan ditempatkan di salah satu ujung tuas katup, penytelan
otomatis dilayani secara hifrolis atau secara peuaian logam, penyetelan hidrolik
mempunyai beberapa kebaikan yakni antara ain sebagai berikut :
a. Kemungkinan longgar dapat diatasi
b. Penyetelan katup secara periodic dapat dihapuskan.
c. Pemuaian dan pengerutan atau keausan , praktis dapat diatasi.
d. Umur katup lebih panjang .
e. Keadaan kerja motor menjadi lebih baik sebab setelah katup selalu tepat.
- Katup harus sesuai pada kedudukannya sehingga tidak mudah terjadi kebocoran-
kebocoran, katup-katup harus disimpan dengan baik menurut urutan seperti pada
28
motornya jangan sampai tertukar, pelajari setipa keadaan dan keausan pada
seluruh bagian katup, katup yang terbakar dan berlubang-lubang disebabkan
katupnya macet pada bagian penghantar, sebabnya ialah kekurangan celah bebas,
pegas katup lemah, pendingin katup tidak sempurna, batang katup kasar, timing
penyetelan katup tidak tepat, katup yang ausnya sudah parah maka sebaiknya
diganti yang baru.
- Dudukan katup yang akan dipasang, diameter luar, garis tengah dala m dan
tebalnya harus sama dengan ukuran yang diganti, jika bahan dudukan yang lama
dibuat dari bahan besi tuang atau dari baja tahan panas maka penggantinya harus
dibuat dari bahan yangsama.memangsa dudukan katup harus menggunakan alat
penekan khusus, pasang batang pengarah pada lubang penghantar katup, letakkan
dudukan katup diatas lubang dudukan dan tidak boleh terbalik. Pasang alat
penekan pada batang pilot, kemudian kepala alat tersebut dipukul dengan palu
sampaindudukan katup bagian atas rata dengan permukaan kepala silinder dan
bagian bawahnya rapat dengan lubangnya.
- Keausan penghantar katup menyebabkan pemajaian minyak plumas boros,
penutup katup kurang baik juga dapat menyebabkan batang katup putus, keausan
ini biasanya terjadi pada kedua bagian ujung penghantar sedangkan bagian
tengahnya hanya aus sedikit. Pemeriksaan kepada bagian ini harus dilakukan
dengan teliti, agar didapat suatu kepastian bahwa bagian tersebut harus diganti
“direamer” (luaskan) atau hanya mengganti katup dengan ukuran batang yang
lebih besar.
- Ukuran diameter penghantar adalah lebih besar sedikit dari ukuran lubang pada
blok mesin oleh karena itu unruk memudahkan pemasangan pengahantar katup
tersebut dimasukan dahulu kedalam lemari pendingin agar diameternya agar
diameternya menyusut sedikit.
- Lubagn-lubagn penghantar harus berrsih dan halus, bagian luar dan lubang
dudukannya harus diminyaki dengan minyak pelumas SAE tetapi jangan terlalu
tebal, pasang penghantar pada dudukannya dengan hati-hati jangan sampai
terbalik kemudian tekan menggunakan batang pendorong khusus sampai ukuran
tertentu. Penghantar katup yang lubangnya aus dapat diperbaiki dengan jalan
mereamer (melaskan) kemudian katupnya diganti dengan yang lebih besar.
2. Cara Memasang Katup

29
Semua bagian yang akan dipasang harus dalam keadaan bersih, kemudian pengghantar
katup, batang katupnya harus diberi minyak pelumas, masukkan katup kepada masing-
masing penghantarnya.
Pada beberapa motor yang tidak menggunakan penyetelan celah bebas katup, tinggi
batung katup dari blok mesin harus diukur dengan sebuah alat pengukur khusus , jika
bagian sudut katup dan dudukan katup telah digerinda untuk perbaikan,maka batang
katupnya ketika dipasang akan lebih menonjol oleh karena itu bagian tuas ungkit akan
menekan batang pendorong ke bawah kemudian menekan piston (torak) penumbuk
katup, jika hal itu terjadi maka batang katupnya harus dipotong sedik atau katupnya
dig anti dengan yang baru.
Pada katup yang menggunakan kap seal miyak (perapat minyak) pada penghantar
katup, jangan lupa untuk memasang cincin baja pada bagian penghantar dan menempe
dengan kepala silinder kemudian kap (tutup) perapat tersebut dipasang.
Pasang pegas katup, bagian ujung yang lilitannya rapat harus menempel pada kepala
silinder, jika menggunakan pegas ganda atau pegas peredam maka ujung pegas-pegas
tersebut dipasang 180 derajat terpisah. Pasang cincin penutup pegas, tekan pegasnya
dengan kompresor pegas sampai alur tepat perapat minyak tampak, pasang perapat
minyak pada alur kemudian pasang kunci katupnya, lepaskan kompresor pegass
perlahan-lahan sampai katup terkunci.
Katup-katup dalam perbaikan harus dipasang ke tempat asalnya kecuali jika katup
penghantar katup tersebut di ganti yang baru. Jika tinggi pegas mempunyai selisih
yang berlebih, pegas terseebut harus dibuka lagi kemmudian dapat diperbaiki dengan
myesipkan plat ganjal (shim) yang mempunyai tebal tertentu antara kepala silinder dan
pegasnya supaya tegangan pegas katup sama seperti semula, hati-hati memilih tebal
plat karena jika terlalu tebal akan mengakibatkan tegangan pegas tersebut bertambah
hal ini akan merusak bagian poros bubungan.

3. Cara Mengukur Blok Silinder


Adapun cara-cara dalam mengukur blok silinder adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama ialah melepas kepala silinder kemudian membersihkan bagian-
bagian yang akan diperiksa. Periksa seluruh bagian blok secara visual kemudian
periksa kehalusan dan kerataan permukaan blok periksa dengan sebuah mistar
baja dan pelat ukur. Jika keausan melebihi batas yang ditentukan maka permukaan
blok tersebut harus diratakan kembali dengan jalan digerinda.

30
2. Menggrinda permukaan blok tidak boleh terlalu tebal, karena akan mengubah
perbandingan kompresi dan mengganggu kerja dari bagian-bagian mesin lainnya,
setelah permukaan digerinda pemakaian paking (gasket) kepala silinder harus
dipilih yang tebal.
3. Bersihkan blok silinder baik-baik dan periksalah kemungkinan retak, periksa juga
permukaan gasket dari kekasaran dan takikan, meneliti keretakan kecil dengan
mata agak sukar tetapi bila perlu dapat mempergunakan alat system maknit, bila
blok silinder retak maka blok silinder harus diganti.
4. Periksalah kerataan permukaan blok silinder seperti memeriksa kepala silinder,
jika melengkung (distorsi) meebihi 0,15 mm maka gerindalah permukaannya atu
blok silinder diganti.
5. Periksa lubagn silinder apakah kelonjongan tidak menurut ukuran atau keausan
yang tirus dengan alat pengukur. Ukurlah lubang tiap-tiap silinder pada bagian
atas dan bagian bawah dimana alat tersebut ditempatkan dua kali yaitu pertama
tegak lurus dan kedua sejajar dengan garis tengah blok silinder,jika keausan
kurang dari 0,2 mm, hilangkan puncaknya (diameter yang terkecil) dengan alat
potong dan pakailah torak ukuran standaar yang limitnya tinggi.
6. Silinder-silinder yang goresannya dalam, terbakar, diluar ukuran kelonjongan atau
teralu aus memerlukan pengeboran dan harus mempergunakan torak ukuran yang
lebih besar. Jika sebuah silinder harus dibor maka semua lubang silinder harus
dibor dan torak ukuran lebih besar yang baru yang harus dipergunakan.
7. Setelah silinder dibor dan diasah periksalah persesuaian antara lubang silinder dan
torak dengan cara: Periksalah jarak celah antara lubagn silinder dan torak dengan
menggunakan pelat ukur yang tebalnya 0,03 mm – 0,05 mm dan lebarnya 12 mm.
untuk memeriksanya tempatkan plat ukur tersebut dalam lubang silinder sehingga
melewati batas langkah torak pada 90 derajat dari kedudukan pena torak. Balikkan
torak dan masukkan ke dalam lubang silinder sehingga ujung torak berada kira-
kira 35 mm garis sejajar dengan sumbu poros nok.

4. Cara Memeriksa dan Membongkar Silinder Torak


1. Cara Memeriksa Silinder Torak

31
- Keluarkan semua torak kemudian silindernya dibersihkan, periksa masing-
masing silinder terhadap keretakan dan goresan, keretakan dan goresan yang
dalam dapat diperbaiki dengan memasang tabung silinder sedangkan goresan
yang tidak begitu dalam masih dapat diperbaiki dengan jalan mengbor
kembali. Silinder perlu diperiksa terhadap ketidak bulatan dan ketirusannya,
silinder yang baik hatus silindris.
- Pemeriksa keausan tersebut diatas dapat dengan cepat diperiksa dengan
sebuah infikator jarum silinder. Perhatian perubahan pembaca indicator
tersebut.
- Pemeriksa diteruskan dengan memeriksa ketirusan silinder, masukkan
pengukur dalam silinder kebagian bawah silinder, tempatkan jarum pada
angka nol, tarik ke atas alat tersebut perlahan-lahan, baca perbedaan.
- Ukuran ketidakbulatan yang berlebih menyebabkan cincin torak (pegas torak)
tidak dapat menutup silinder akibat kompresi bocor dan minyak pelumas
mesin naik ke atas. Ketirusan yang berlebih maka cincin torak akan terjepit
dibagian bawah silinder akibatnya cincin tersebut putus.
- Silinder yang ausnya melebihi batas ukurannya yang ditetapkan dapat di
perbaiki dengan jalan memasang tabung silinder (sleeve silinder). Bagian atas
tabung biasanya diberi penghalang agar tabung tidak mudah terlepas
sedangkan waktu memasang antara tabung dan lubang silinder tidak boleh
diberi zat perekat apapun, untuk melancarkan perambatan panas, setelah
tabung dipasang harus diikuti dengan pekerjaan membesarkan lubang sesuai
dengan torak yang digunakan.

2. Cara Membongkar Silinder Torak

32
- Minyak pelumas dikeluarkan dari dalam panic minyak kemudian kepala
silinder dan panic minyak lepas, poros engkol diputar sehingga kedudukan
torak diclupkan kedalam larutan pembersiih karbon sampai bersih dan
keringkan, batang penggerak dijepit dengan catok kemudian arang yang
masih tertinggal di dalam alur cincin dibersihkan dengan alat pembersih alur.
- Diameter torak pada bagian ata dibawah celah pegas minyak dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur mikrometer, torak yang ukurannya sudah
kurang dari ukuran semula perlu diganti dengan torak ukuran semula perlu
diganti torak ukuran lebih besar (over size).
- Lakukan pengukuran pada semua torak dan bila ternyata torak tersebut sudah
kurang dari ukuran semula perlu diganti dengan ukuran yang lebih besar, bila
torak sudah melebihi dari ukuran yang terbesar, silindernya harus diganti atau
diperbaiki dengan memasang tabung sisipan, setelah perbaikan dapat
digunakan lagi torak ukuran standar.
- Sebelum melepaskan pena torak perhatiakan tanda-tanda kedudukan batang
penggerak dan toraknya, hal ini sangat diperlukan untuk pemasangan kembali
supaya tidak terbalik. Lepaskan alat pengunci pena kemudian dorong keluar
pena tersebut dengan drip yang lunak supaya bagian ujung pena tidak rusak.
Pemeriksaan dapat dilakukan pada waktu torak masihi terpasang pada batang
penggeraknya, jepit batang penggerak dengan catok pegang torak tersebut
dengan kedua tangan kemudian goyangkan ke atas atas dan ke bawah antara
pena dan torak atau antara pena dan batang penggerak. Pengukuran yang
lebih teliti ialah dengan mengukur penanya dengan micrometer dan
lubangnya dengan alat pengukur lubang kecil, jika sekiranya keausan pena
terebut sudah beanyak pena dapat diganti dengan ukuran yang lebih besar dan
lubang busnya diganti dengan yang baru.

33
- Bila batang penggerak yang keadaanya bengkok atau tepuntir perlu
diperbaiki, untuk memperbaiki digunakan alat press hidrolik, jepit batang
penggerak (batang torak) pada alat tersebut kemudian tekan sampai batang
torak tadi berubah keadaannya setelah itu dibuka dan periksa pada pesawat
pengarah.

5. Saluran Masuk Dan Buang


1. Saluran Masuk (Hisap) dan Buang
Saluran masuk disebut “manifold” bertugas untuk membagi campuran gas-gas
yang dating dari karburator masuk kesetiap silinder, saluran ini biasanya terletak
diatas saluran buang agar supaya gas-gas buang masih panas itu dapat memberikan
pemanasan pada campuran gas dan selebihnya menguap. Saluran buang (manifold
buang) untuk mengalirkan gas buang yang sudah terbakar didalam silinder ke
kenalpot (saluran gas buang). Manifold tersebut dibautkan ke nlok slinder motor,
di bagian bawah manifold buang terdapat katup pengontrol panas dan bekerja atas
dasar perubahan suhu gas di dalam manifold.
Manifold buang dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi tekanan pada
bagian belakang sampai sekecil mungkin. Dibagian dalam saluran buang ini

34
terdapat katup pengontrol (pengatur) panas yang gerakannya diatur oleh
thermostat, katup pengontrol panas ini menyalrkan gas yang paas ke dalam
manifold isap pada waktu mesin dalam keadaan dingin.
Pada waktu mesin menjadi panas koil manutup katup pengontrol ini dan gas buang
mengallir keluar dari saluran isap. Pengaturan katup oleh thermostad ini
menyebabkan selalu terdapatnya temperature yang baik dari gas yang masuk
dalam semua kondisi kerja. Ketegangan koil katup pengatur panas mempunyai
peanan yang amat penting, hal ini akan menyebabkan gas yang masuk menjadi
beberapa kali lebih besar dari keadaan normal dan tidak mngkin terdapat pengisian
bahan bakar yang normal ke dalam silinder-silinder.
Jika keadaan ini berlangsung terus yakni jika terus berada dalam keadaan panas
akan mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni terjadi ledakan atau pana akan
mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni terjadi ledakan atau panas berlebih.
Cara melepaskan manifold ini adalah sebagai berikut :
a. Lepaskan saringan udara dari pegangannya.
b. Lepaskan saluran masuk dan keluar darri saringan oli, lepaskan pemegang
saringan oli dari manifold isap.
c. Lepaskan batang pengatur, batang cuk, kabel percepat, pipa vakum lalu
lepaskan pemegang karburator.
d. Lepaskan pipa buang, longgarkan dan kemudian bukalah mu-murpenahan
manifold lalu lepaskan manifold isap dan buang beserta gasket (perapat) nya.
Langkah pemeriksaan yang perlu dilakukan :
- Periksalah manifold dari karatan, keretakan atau kerusakan lain jika terdapat
kerusakan berat gantilah yang baru.
- Periksalah penggeliatan (distorsi) permukaan gasket, perbaiki atau gantilah
gasketnya apabila kelengkungan melebihi 2 mm.
- Periksalah katup pengontrol panas apakah berkaitan dengan pene “dowel”,
penring untuk diperhatikan bahwa koil dililit dengan kawat sekedar cukup
untuk mengikatkan ujungnya pada pena dowel, ini kira-kira setengah putaran
koil dari posisi yang tidak berkaitan.

35
- Periksalah apakah katup pengontrol panas bergerak dengan bebas, agar katup
yang melekat dapat bergerak bebas, berilah minyak pelumas yang dapat
merembes dan campuran grafit, kalau perlu gantilah bagian-bagian yang
tertentu.
- Periksalah katup pengontrol panas apakah koil menjamin katup berada pada
posisi “panas” ketika mesin dalam keadaan dingin, katup harus berada pada
posisi “heat off” ketika mesin berada dalam keadaan normal.
Langkah pemasangannya adalah sebagai berikut :
a. Ikutilah prosedur pada waktu melepas tetapi dengan urutan yang berlawanan.
b. Pada waktu memasang koil katup pengontrol panas harus diingat bahwa koil
dikaitkan pada pena dowel sehingga terdapat setengah bagian koil dihitung
dari posisi yang tidak dikaitkan.
c. Pada waktu memasang manifold pakailah gasket yang baru. Keraskan mur-
mur penahan manifold pada momen sekitar 2-3 kgm.

2. Pipa Pembuangan dan Peredam Suara (Mufler)


Pipa pembuangan memanjang dari saluran buang ke peredam suara (mufler) dan
diikatkan dengan du buah mur, hubungkan antara saluran buang dan pipa
pembuangan dilapiisi oleh gasket. Ujung belakang dari pipa pembuangan
dihubungkan dengan peredam suara dan diikat klem, peredam suara didukung oleh
braket dan klem dibagian rangka (frame), ujung depan dari pipa ekor dipasang
pada peredam suara dengan sebuah klem sedangkan ujung beakang diikat pada
rangka dengan sebuah klem juga.

36
Penggantian pipa pembuangan dilakukan dengan prosedur berikut: Kendorkan
klem yang mengikatkan ujung bagian belakang pipa pembuang pada peredam
suara, bukalah mur-mur penahan dari baut-baut pada flens pipa
pengeluaran/pembuangan, lepaskan ujung pipa bagian depan dari manifold dan
dikeluarkan dari bawah kendaraan.
Untuk memasang pipa pembuangan berilah klem pada ujung bagian depan
peredam suara, pasanglah ujung belakang pipa pembuangan pada peredam suara
dan ujung depan pada manifold, dengan menggunakan gasaket baru, pasanglah
flens pipa dan keraskan mur-murnya baik-baik, keraskan baul klem pada bagian
belakang pengeluaran.
Pengantian peredam suara dan pipa ekor adalah sebagai berikut: Kendorkan klem
pengikat pipa ekor pada peredam suara dan lepaskan klem yang mengikatnya pipa
pada rangka, lepaskan pipa dari peredam suara. Kendorkan pipa pada rangka,
lepaskan pipa dari peredam suara. Kendorkan klem pipa pengeluaran, lepaskan
mur dan “washer” (perapat) dari baut klem peredam suara dan bukalah baut dari
klem, lepaskan peredam suara kea rah belakang kendaraan.
Waktu memasang jangan lupa member klem pada ujung depan peredam suara dan
pasanglah pipa pembuangan pada peredam suara, pasanglah peredam suara pada
klem dan amankan dengan baut, mur dan perapat washer. Pasangkna klem pada
ujung belakang peredam suara dan keraskan bautnya baik-baik, berilah klem pada
ujung belakang pipa dan keraskan baut sehingga pipa terpasang dengan aman.

BAB IV
PENUTUP

37
A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Ada satu sumber yang menurut saya bisa jadikan acuan yang menyebutkan bahwa
engine overhaul adalah suatu prosedur (pekerjaan / program) teorganisir yang
dilakukan untuk merekondisi komponen yang aus atau rusak mengacu pada ptunjuk
pemakai ulang komponen menurut standar pabrik.
2. Dari penjelasan diatas kesimpulannya adalah, bahwa engine overhaul adalah:
 Pekerjaan yang teroganisir (perlu adanya perencanaan yang baik).
 Bertujuan untuk mengembalikan performa engine kembali ke standar pabrik.
 Memberi usia kedua pada engine (menambah umur pemakaian engine).
 Penggantian atau pemakaian ulang komponen / part mengacu pada petunjuk
(Guide for Reusable) yang dikeluarkan oleh pabrik.
3. Fungsi dari overhoul engine yaitu:
Untuk mengembalikan performa mobil sseperti keluaran pabrik.
4. Adapun rincian pekerjaan overhoul engine secara umum:
 Ganti ring piston
 Ganti piston
 Ganti metal jalan
 Ganti metal duduk
 Ganti metal bulan
 Bubut korter oversize
 Packing gasket full set
 Skir klep
 Filter oli
 Filter udara
 Filter bensin
 Platina – kondensor – busi
 Oli mesin
 Repair kit karburator

B. Saran – saran
Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
38
1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan sampai
tertukar.
2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm
keselamatan kerja, dan kotak P3K.
3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk ke
lobang baut.

DAFTAR PUSTAKA

39
1. Daryanto. 2012. Prinsip dasar mesin otomotif. Jakarta: Alfabeta.
2. http://mys.yoursearch.me/web?q=ukuran+kelengkunggan+cylinder+head#
3. https://ratmotorsport.wordpress.com/2009/08/19/mengerjakan-kepala-silinder-
cylinder-head-dexel/
4. http://ilmurekayasa.blogspot.co.id/2011/12/cara-menyetel-klep-mobil-dan-motor.html
5. http://id.scribd.com/doc/38274151/Sistem-Kepala-Silinder-Dan-Blok-Silinder

LAMPIRAN – LAMPIRAN
40
41

Anda mungkin juga menyukai