Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BLOK NEUROLOGI

FAKTOR-FAKTOR RISIKO DAN TATALAKSANA TENSION TYPE HEADACHE


diajukan untuk memenuhi tugas literature review blok neurologi

Disusun oleh:
Dwi Permatasari Utomo Putri ( J500190020)
Risa Nundi Intansari ( J500190021)
Nur Rohman Setiawan ( J500190022)
Hapif ( J500190023)
Khurrun Aini Nazila ( J500190024)
Dosen Pembimbing:
Dr. dr.Burhannudin Ichsan,m.Kes,M.,MMed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

1
FAKTOR-FAKTOR RISIKO DAN TATALAKSANA TENSION TYPE HEADACHE

RISK FACTORS AND TREATMENT OF TENSION TYPE HEADACHE


Burhannudin Ichsan1, Dwi Permatasari2, Risa Nundi Intansari2, Nur Rohman
Setiawan2, Hapif2, Khurrun Aini Nazila2
1
Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dosen pembimbing: Dr. dr.Burhannudin Ichsan,m.Kes,M.,MMed
Email: J500190020@student.ums.ac.id
ABSTRAK
Tension Type Headache (TTH) TTH adalah sakit kepala primer yang paling sering
dan merupakan kelainan neurologis yang ditandai oleh serangan sakit kepala ringan sampai
sedang. Secara global penderita TTH adalah 20,8% terjadi pada semua usia, dan prevelensi
terjadinya TTH perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu 88% wanita dan 69% pria.
TTH disertai dengan gejala migrain, mual, muntah, dan fonofobia. Factor risiko yang dapat
memicu TTH yaitu stress/ depresi, kecemasan, kelelahan, telat makan, dan kurang tidur.
Terapi yang sering digunakan dalam pengobata TTH yaitu dengan menggunakan obat
analgesic seperti paracetamol, Aspirin, Ibuprofen, ketoprofen, Diklofenak, dan terapi
ketorolak.
Kata kunci: terapi, factor risiko, Tension Type Headache.
ABSTRACT
Tension Type Headache (TTH) TTH is the most common primary headache and is a
neurological disorder characterized by attacks of mild to moderate headache. Globally, TTH
sufferers are 20.8% occurring at all ages, and the prevalence of TTH in women is more than
men, namely 88% women and 69% men. TTH is accompanied by symptoms of migraine,
nausea, vomiting, and phonophobia. Risk factors that can trigger TTH are stress/depression,
anxiety, fatigue, late eating, and lack of sleep. Therapy that is often used in the treatment of
TTH is by using analgesic drugs such as paracetamol, aspirin, ibuprofen, ketoprofen,
diclofenac, and ketorolac therapy.
Keywords: therapy, risk factors, Tension Type Headache.

2
PENDAHULUAN kerja, sekolah, atau rumah ( Jiyoung Kim,
Sakit kepala tipe tegang, Tension 2017).
Type Headache (TTH) adalah sakit kepala Secara global, 20,8% pasien
primer yang paling umum, merupakan TTH terjadi pada semua kelompok umur.
penyakit saraf yang ditandai dengan sakit WHO melaporkan bahwa pada beberapa
kepala ringan sampai sedang (Nurul populasi, lebih dari 70% orang akan
Hidayah, 2018). National Headache mengembangkan TTH sesekali, dan TTH
Foundation mendefinisikan TTH sebagai kronis mempengaruhi 1-3% orang dewasa.
sakit kepala yang tidak spesifik yang tidak Rata-rata usia kerentanan TTH adalah 20-
terkait dengan penyakit pembuluh darah, 30 tahun, dan prevalensi TTH pada wanita
migrain, atau penyakit organik. Menurut lebih tinggi daripada pria, yaitu 88%
International Headache Society (IHS), wanita dan 69% pria (Azmin Kahriman, et
TTH adalah sakit kepala berulang yang al., 2018).
berlangsung dari beberapa menit hingga
beberapa hari (Gary, et al.,2017). biasanya METODE
TTH disertai dengan gejala migrain, mual, Metode yang digunakan adalah
muntah, dan fonofobia. ( Rigmor Hojland literature Review. Tinjauan literature
Jensen, 2018). TTH dibagi menjadi tiga adalah survei sumber ilmiah tentang topik
sub-kategori: TTH sesekali: serangan tertentu. Ini memberikan gambaran
sebulan sekali atau kurang dari 12 sakit tentang pengetahuan saat ini, dan
kepala per tahun. Episode TTH yang memudahkan untuk mengidentifikasi
sering: 1-14 episode per bulan atau 12 teori, metode, dan kesenjangan yang
hingga 180 hari per tahun. TTH kronis: relevan dalam penelitian yang ada.
Lebih dari 15 kali atau setidaknya 180 hari
per tahun . beberapa individu dengan TTH HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalami sakit kepala yang sering dan A. Factor Risiko
parah, yang dapat menurunkan Faktor risiko yang dapat memicu
kemampuan untuk beraktivitas di tempat TTH adalah stres/depresi, kecemasan,
kelelahan, makan malam, kurang tidur/

3
gangguan tidur. TTH juga sering dikaitkan anak. Asam asetilsalisilat (aspirin)
dengan penurunan aktivitas fisik, pola tidak dianjurkan untuk anak di
tidur tidak teratur, konsumsi alkohol, bawah usia 15 tahun, karena bisa
perubahan mood, dan menstruasi. Tetapi menyebabkan sindrom Reye (DH
faktor risiko yang paling umum terjadi kamonseki, 2020).
adalah kecemasan. IHS menunjukkan Terapi yang umum digunakan
bahwa kecemasan dan depresi terkait untuk TTH adalah penggunaan
dengan terjadinya TTH (Nurul Hidayah, et analgesik, seperti parasetamol 500-
al., 2017) 1000 mg, aspirin 500-1000 mg,
B. Penatalaksanaan ibuprofen 200-800 mg, ketoprofen
a. Farmakologi 25-50 mg, diklofenak 12,5-100
Tujuan terapi TTH ini adalah mg, dan pengobatan ketolora 60
untuk mereduksi frekuensi dan mg. injeksi intramuskular (W
intensitas nyeri kepala (terutama Jiang, 2019) (DH kamonseki,
TTH) dan menyempurnakan 2020).
respon terhadap terapi abortive. Terapi yang sering digunakan
Untuk Pasien TTH episodik dalam pengobata TTH yaitu
dengan nyeri ringan sampai sedang dengan menggunakan obat
bisa diobati dengan menggunakan analgesic seperti paracetamol 500-
NSAID atau analgesik sederhana. 1000 mg, Aspirin 500-1000 mg,
Sedangkan pasien TTH kronik, Ibuprofen 200-800 mg, ketoprofen
dengan nyeri kepalanya, stress, 25-50mg, Diklofenak 12,5-100
kecemasan, dan depresi, tidak mg, dan terapi ketorolak 60 mg
efektif diobati dengan analgesik dengan injeksi intramuscular (W
sederhana (Scripter C, 2018) Jiang, 2019)
Pada anak-anak dengan Suntikan botulinum toxin
pengobatan TTH intermiten, (Botox) juga efektif untuk nyeri
parasetamol, aspirin, dan analgesik kepala primer seperti TTH.
dapat diberikan dalam kombinasi. Botulinum toxin adalah
Parasetamol aman untuk anak- sekelompok protein produksi

4
bakteri Clostridium botulinum. Menuliskan pengalaman Bahagia,
Mekanisme kerjanya adalah Terapi tawa, Salat dan berdoa (J
menghambat pelepasan asetilkolin Schiller, 2021)
di sambungan otot, menyebabkan
kelumpuhan flaksid. Botox KESIMPULAN
bermanfaat mengatasi kondisi di Tension Type Headache (TTH)
mana hiperaktivitas otot berperan adalah sakit kepala primer yang paling
penting (DH kamonseki, 2020). sering dan merupakan kelainan neurologis
b. Non- Farmakologi yang ditandai oleh serangan sakit kepala
Terapi non farmakologi TTH ringan sampai sedang. Factor resiko TTH
yaitu dengan latihan relaksasi, yang paling sering terjadi adalah
relaksasi progresif, terapi kognitif, kecemasan. Terapi yang sering digunakan
biofeedback training, cognitive- dalam pengobata TTH yaitu dengan
behavioural therapy, atau menggunakan obat analgesic seperti
kombinasinya. Solusi lain adalah paracetamol, Aspirin, Ibuprofen,
modifikasi perilaku dan gaya ketoprofen, Diklofenak, dan terapi
hidup. Misalnya: istirahat di ketorolak. Asam asetilsalisilat (aspirin)
tempat tenang atau ruangan gelap, tidak direkomendasikan pada anak berusia
Peregangan leher dan otot bahu 20- kurang dari 15 tahun, karena kewaspadaan
30 menit (idealnya setiap pagi hari, terhadap sindrom Reye.
selama minimal seminggu),
Hindari terlalu lama bekerja di PERSANTUNAN
depan computer (beristirahat 15 Kami sangat bersyukur pada Allah
menit setiap 1 jam bekerja, Swt, karena kami diberi kesempatan dan k
berselang-seling, iringi dengan esehatan untuk menyelesaikan literature
instrumen musik alam/klasik), Saat review ini. Kami juga berterimakasih
tidur upayakan dengan posisi benar kepada orang tua, keluarga, dosen
dan hindari suhu dingin, Bekerja, pembimbing, dan teman teman yang sudah
membaca, menonton TV dengan memberikan support dalam
pencahayaan yang tepat, menyelesaikan literature review ini.

5
Scripter, C. (2018). Headache: Tension-
DAFTAR PUSTAKA Type Headache. FP essentials,
Jensen, R. H. (2018). Tension‐type 473, 17-20.
headache–the normal and most
Kamonseki, D. H., Lopes, E. P., van der
prevalent headache. Headache:
Meer, H. A., & Calixtre, L. B.
The Journal of Head and Face
(2020). Effectiveness of manual
Pain, 58(2), 339-345.
therapy in patients with tension-
Stovner, L. J., Nichols, E., Steiner, T. J., type headache. A systematic
Abd-Allah, F., Abdelalim, A., Al- review and meta-analysis.
Raddadi, R. M., ... & Murray, C. J. Disability and Rehabilitation, 1-10
(2018). Global, regional, and
Jiang, W., Li, Z., Wei, N., Chang, W.,
national burden of migraine and
Chen, W., & Sui, H. J. (2019).
tension-type headache, 1990–
Effectiveness of physical therapy
2016: a systematic analysis for the
on the suboccipital area of patients
Global Burden of Disease Study
with tension-type headache: A
2016. The Lancet Neurology,
meta-analysis of randomized
17(11), 954-976.
controlled trials. Medicine, 98(19).
Burch, R. (2019). Migraine and tension-
Schiller, J., Karst, M., Kellner, T., Zheng,
type headache: diagnosis and
W., Niederer, D., Vogt, L., ... &
treatment. Medical Clinics, 103(2),
Fink, M. G. (2021). Combination
215-233.
of acupuncture and medical
Jay, G. W., & Barkin, R. L. (2017). training therapy on tension type
Primary Headache Disorders-Part headache: Results of a randomised
2: Tension-type headache and controlled pilot study.
medication overuse headache. Cephalalgia, 0333102421989620.
Disease-a-Month, 63(12), 342-
García-Azorín, D., Farid-Zahran, M.,
367.
Gutiérrez-Sánchez, M., González-
García, M. N., Guerrero, A. L., &

6
Porta-Etessam, J. (2020). Tension-
type headache in the Emergency
Department Diagnosis and
misdiagnosis: The TEDDi study.
Scientific reports, 10(1), 1-8.

Kim, J., Cho, S. J., Kim, W. J., Yang, K.


I., Yun, C. H., & Chu, M. K.
(2017). Insomnia in tension-type
headache: a population-based
study. The journal of headache and
pain, 18(1), 1-9.

Anda mungkin juga menyukai