Review Film Susi Susanti Love All - Revisi 221119
Review Film Susi Susanti Love All - Revisi 221119
Dalam bincang singkat setelah pemutaran film “Susy Susanti Love All” di
bioskop legendaris, Metropole Premiere XXI, Minggu 10 November 2019,
Susy menyampaikan “Memaknai Hari Pahlawan ini tentang bagaimana
kita menghargai jasa para pahlawan, dari yang berjuang merebut dan
mempertahankan kemerdekaan, hingga pahlawan masa kini yang
berkontribusi dan berprestasi di bidang masing2 untuk Indonesia. Ayo
berkontribusi utk Indonesia, berkolaborasi dengan
berbagai unsur anak bangsa, yang dengan
perbedaan tersebut bisa saling melengkapi karena
masing-masing dari kita memiliki keahlian untuk
menjadi kekuatan yang luar biasa bagi Indonesia,
karena kita adalah satu, bangsa Indonesia”
Dalam film ini, sutradara Sim F menceritakan juga sisi lain yang mungkin
tidak banyak orang ketahui bagaimana perjuangan seorang Susy, yang
diperankan dengan baik sekali oleh si cantik Laura Basuki, (dan juga
keturunan Tionghoa lainnya) yang menguras keringat dan air mata di
balik prestasi mereka, yang masih mendapatkan perlakuan diskriminatif
kala itu. Walaupun hidup di bumi Indonesia yang sama, dan berjuang
demi Indonesia, banyak di antaranya, termasuk di cabang olahraga
bulutangkis, masih kesulitan untuk mendapatkan legalitas sebagai WNI.
Termasuk Susy yang saat memenangkan medali emas Olimpiade
tersebut, masih “berbekalkan” Surat Bukti Kewarganegaraan Republik
Indonesia (SBKRI), namun Susy gigih menghadapi semua obstacle
tersebut demi mencapai tujuannya, berprestasi bagi Indonesia.
Terimakasih Laura Basuki, darimu, gue jadi tau cewek bisa tetep cantik
walaupun bersimbah keringat saat berolahraga.
PS:
Oh, iya. Buat yang belum tau, Love All itu istilah dalam perhitungan angka
bulutangkis yang artinya skor 0-0, saat pertandingan dimulai.