18
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
19
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
20
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
21
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
c. Hormat dengan sikap terima kasih kata-kata yang paling halus ketika
d. Menghubungkan silaturrahmi berbicara dengannya serta
e. Menunaikan washiyat kecuali yang melakukan sesuatu yang
ma’shiyat memudahkan gurunya.
f. Durhaka pada orang tua adalah dosa e. Murid harus yakin dan percaya
besa bahwa gurunya adalah ahli untuk
g. Membantu ibu dan bapak ditimba ilmu dan pengetahuannya.
Supaya proses pendidikan
2. Sopan terhadap guru berhasil dengan baik karena itu harus
Guru adalah menjadi pengganti adanya tanggung jawab bersama antara
dari orang tua untuk mendidik dan murid dan guru. Untuk itu Abdul Qadir
membimbing anaknya. Tidak setiap Al-Jailani juga menetapkan adab-adab
orang tua mampu mendidik dan dan kewajiban yang harus dilakukan
mengajar anaknya. Oleh sebab itu seorang guru adalah:
sudah sepantasnya murid bersikapa. Hendaknya guru menerima murid itu
sopan santun terhadap gurunya. Murid karena Allah.
hendaknya bersikap merendahkan diri,b. Guru harus senantiasa memperhatikan
tidak menunjukkan sikap angkuh, perilaku muridnya.
sombong dan acuh tak acuh terhadapc. Jika guru mengetahui kesungguhan
gurunya. muridnya, maka dia tidak boleh
Rasulullah bersabda : memberinya keringanan.
)وَ ِّقرُوْامَهْ وَ َتعَّلَمُوْنَ مِىًُْ (رواي ابوالحسه الماوردىd. Guru hendaknya membimbing muridnya
Artinya: agar memegang prinsip-prinsip kebaikan
“Muliakanlah orang yang kamu belajar dan menjauhi perbuatan keji, baik
dari padanya (gurunya).” (HR. Abu dalam perkataan maupun akhlak.
Hasan al-Mawardi).
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani 3. Bersikap baik kepada saudara
telah menetapkan bagi murid beberapa Agama Islam memerintahkan,
adab yang harus diterapkannya dalam agar berbuat baik kepada sanak saudara
berperilaku terhadap gurunya yaitu: atau kaum kerabat, sesudah
a. Mentaatinya dan tidak menentangnya menunaikan kewajiban kepada Allah
baik secara lahir maupun batin. dan ibu bapak. Kalau kita di takdirkan
b. Harus menutupi aib gurunya. Allah SWT. ada mempunyai kelebihan
c. Selalu mengikuti gurunya dan tidak rezeki, sedekahkanlah sebagiannya
lepas darinya. kepada saudara atau karib kerabat kita.
d. Harus bersikap sopan di depan Sebagaimana firman Allah dalam surah
gurunya dan harus menggunakan an-Nisa’ : 36 yang berbunyi:
22
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
5.
Cinta kepada Allah
Sekurang-kurangnya ada empat
alas an mengapa manusia perlu
berakhlak kepada Allah, yaitu:
a. Karena Allah-lah yang menciptakan
manusia.
b. Karena Allah-lah yang telah
memberikan perlengkapan panca
indera.
Artinya: c. Karena Allah-lah yang telah
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyediakan berbagai bahan dan
mempersekutukan-Nya dengan sarana yang diperlukan bagi
sesuatupun. dan berbuat baiklah kelangsungan hidup manusia.
kepada dua orang ibu-bapa, karib-d. Allah-lah yang telah memuliakan
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang manusia dengan diberikannya
miskin, tetangga yang dekat dan kemampuan menguasai daratan dan
tetangga yang jauh, dan teman sejawat, lautan.
Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai Metode Pendidikan Akhlak Dalam
orang-orang yang sombong dan Islam
membangga-banggakan diri.” (an-Nisa’ Ada dua bentuk upaya yang
04 : 36). dilakukan oleh kegiatan pendidikan
dalam melestarikan suatu kebudayaan
4. Berbuat baik kepada tetangga beserta nilai-nilai akhlak dan nilai-nilai
Tetangga adalah orang yang budaya dari satu generasi ke generasi
terdekat dengan kita. Agama Islam telah berikutnya. Yaitu apa yang disebut
membuat suatu ketentuan, bahwa orang dengan transformasi nilai dan
harus memuliakan tetangganya, tidak internalisasi nilai.
mengganggu dan menyusahkan mereka. Bahwa yang dimaksud dengan
Nabi Muhammad bersabda: upaya transpormasi nilai adalah, suatu
(رواي.ُهلل وَالْيَوْمِ الْاَخِرِفَلُْيكْرِمْ جَارَي
ِ مَهْ كَانَ يُؤْ مِهُ بِا upaya untuk mewariskan nilai-nilai yang
)لبحارى dimiliki oleh generasi sebelumnya untuk
Artinya:“Barangsiapa beriman kepada menjadi milik generasi berikutnya.
Allah dan kepada hari kemudian, Sedangkan yang dimaksud dengan
hendaklah ia memuliakan internalisasi nilai adalah suatu upaya
tetangganya.” (HR. Bukhari). untuk menanamkan nilai-nilai yang
dimiliki oleh generasi sebelumnya
23
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
24
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
itu mereka tidak ragu-ragu dan dengan cara melalui sikap pergaulan,
senantiasa berjuang dengan harta dan harus ada hubungan timbal balik antara
dirinya di jalan Allah. Itulah orang- pendidik dan peserta didik ataupun
orang yang benar (imannya).” (QS. Al- murid.
Hujurat, 49: 15). Praktek pendidikan bertitik tolak
Pembinaan akhlak dalam dari pergaulan pendidikan yang bersipat
Islam juga terintegrasi dengan pelaksaan edukatif antara pendidik dan anak
rukun iman. Hasil analisis Muhammad didik.Melalui pergaulan pendidikan itu,
al-Ghazali terhadap rukun Islam yang pendidik dan anak didik saling
lima telah menunjukkan dengan jelas, berinteraksi dan saling menerima dan
bahwa dalam rukun Islam yang lima itu memberi.Pendidik dalam pergaulan
terkandung konsep pembinaan akjlak. pendidikan memegang peranan penting.
Misalnya, rukun Islam yang pertama Dialah yang mengkomunikasikan nilai
adalah mengucapkan dua kalimat luhur akhlak Islam kepada peserta didik,
syahadat. Kalimat ini mengandung baik dengan cara berdiskusi atau pun
pernyataan bahwa selama hidupnya tanya jawab. Sebaliknya peserta didik
manusia hanya tunduk kepada aturan dalam pergaulan pendidikan itu
dan tuntutan Allah. Orang yang tunduk mempunyai kesempatan yang luas
dan patuh pada aturan Allah dan rasul- untuk menyampaikan hal-hal yang
Nya sudah dapat dipastikan akan kurang jelas bagi dirinya. Dengan
menjadi orang yang baik. Begitu juga demikian wawasan mereka tentang
pada butir-butir rukun Islam yang lain, ajaran syariat agama Islam semakin luas
masing-masing mengandunga konsep dan dalam, sehingga nilai-nilai akhlakul
tentang akhlak. karimah atau akhlak yang terpuji akan
Menurut Fuad Ihsani dalam terinternalisasi secara baik, dan
buku Dasar-Dasar kependidikan bahwa tertransformasikan secara benar. Karena
untuk melaksanakan tugas-tugas pergaulan yang erat antara pendidik dan
(usaha) dalam menanamkan akhlak peserta didik akan menjadikan
kepada anak didik banyak cara yang keduanya tidak merasakan adanya
dapat dilakukan oleh setiap pendidik jurang pemisah. Bahkan seorang
melalui berbagai sikap, antara lain : peserta didik akan merasa terbantu oleh
a. Pergaulan pendidik atau gurunya.
b. Memberikan suri tauladan Dalam hal ini Ngalim Purwanto
c. Mengajak dan mengamalkan. mengatakan, bahwa pendidik atau guru
Adapun yang dimaksud dengan harus menyadari bahwa tindakan yang
pergaulan disini adalah pergaulan dilakukan mereka terhadap anak itu ada
pendidikan. Untuk menanamkan akhlak mengandung maksud, ada tujuan untuk
25
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
26
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
27
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
28
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
pendidikan tersebut, mala aspek kognitif itu akan memperoleh kehidupan yang
(pengetahuan), afektif (penghayatan) baik, mendapatkan rizki yang
dan psikomotorik (pengamalan) ajaran berlimpah, dsb. Selanjutnya dalam
yang diajarkan akan terbentuk pada diri hadits juga disebutkan keterangan
anak. tentang keberuntungan dari akhlak yang
mulia, antara lain:
Manfaat Pendidikan Akhlak dalam a. Memperkuat dan menyempur-
Islam nakan agama
Al-Qur’an dan hadits banyak b. Mempermudah perhitungan amal di
sekali memberi informasi tentang akhirat
manfaat akhlak yang mulia. Allah c. Menghilangkan kesulitan
berfirman: d. Selamat hidup di dunia dan akhirat
Demikian bahwa pendidikan
Islam itu dapat dilaksanakan di lembaga
pendidikan formal seperti sekolah dan
madrasah, dan dapat juga dilaksanakan
pada lembaga pendidikan non formal
seperti pengajian dimesjid ataupun
majelis-majelis taklim lainnya, dan
dapat juga dilaksanakan di lembaga
Artinya: pendidikan informal seperti pendidikan
“Barangsiapa mengerjakan perbuatan di rumah tangga atau lingkungan tempat
yang saleh baik laki-laki maupun tinggalnya.Untuk mengajarkan akhlak
perempuan sedang ia dalam keadaan Islam, maka pendidik harus lebih dulu
beriman, maka mereka akan masuk mencerminkan seorang yang berakhlak
surge, mereka diberi rezeki di mulia dengan amalan-amalan yang
dalamnya tanpa hisab.” (QS. Al- dilakukannya.Janganlah mengajarkan
Mu’min, 40: 40). suatu ilmu tapi tidak diamalkan dalam
Selain ayat diatas, ada pula ayat kehidupan sehari-hari.Karena Allah swt.
lain yang memberi pemaparan sangat murka dan membenci kepada
mengenai akhlak mulia, misalnya pada orang yang berkata tapi tidak berbuat,
surat an-Nahl ayat 97 dan pada al-Kahfi dan kepada orang yang berilmu tapi
ayat 88. Ayat ayat tersebut dengan jelas tidak beramal.
menggambarkan keuntungan atau
manfaat dari akhlak yang mulia. Mereka
29
Jurnal Ilmiah Pedagogy | Edisi Khusus | Volume 7 Nomor 1 Maret 2017
DAFTAR PUSTAKA
30