Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Canda Seftari


NIM/ID Lainnya : 835963058
Program Studi : PGSD SI
: UNIVERSITAS TERBUKA
Nama Sekolah
___________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Munawaroh, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 19002224
Instansi Asal : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Nomor Hp : 085268903995
Alamat Email : Munawaroh.tg@gmail.com _
KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DARAT

A. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen – komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
B. Alat dan Bahan

1. Alat Tulis

2. Kaca pembesar

3. Barometer

4. Lingkungan sekitar

C. DASAR TEORI

Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik
dengan komponen abiotik,Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di
ekosistem tersebut. Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah.
Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal

2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan


jenis/warna tanah

3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui


keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja

4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja

5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar

6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya

7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang
tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan
kaca pembesar jika perlu.

9. Mencatat data pada lembar kerja

10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN
11. Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
NO Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 28°C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur basah
5 Air Cukup

12. Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami


NO Jenis Tumbuhan Jenis Hewan pengurai
1 Rumput semut Cacing
2 Pohon Jati Semut Rayap
3 Pohon Sengon burung Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Pinus ulat

Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


NO Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 28°C
2 Cahaya Sangat cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Kering
5 Air Mengalir Sedkit
Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
NO Jenis Tumbuhan Jenis Hewan pengurai
1 Padi Tikus Bakteri
2 Rumput Teki Burung Jamur
3 Gulma Ulat
4 Pohon Mangga Katak
5 Pohon Pisang Ulat

F. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia,Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan
komponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis
komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
G. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat
alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
H. Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
I. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada eko sistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan.karena ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia
J. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
2. BUKU PRAKTIKUM IPA DI SD

K. KESULITAN YANG DIALAMI / SARAN DAN MASUKAN


1. Waktu yang cukup singkat
2. Pengarus cuaca yang berubah
3. Adanya pendampingan penuh terhadap praktikum ini sehingga mahasiswa tidak
bingung dengan percobaan
4. Dalam melaksanakan praktikum jarang jauh sangat tidak mudah.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

i. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

Perispan pecobaan praktikum ekosistem


dengan menyiakan alat untuk
mengamati

Mengamati ekosistem darat dengan


melihat jenis tanah dan hewan yang ada
di sekitanya

Dari hasil yang di aamat mengtahui jenis


binatang yang menetap atau hanya
singga dan warna tanah ekosistem darat
PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

B. TUJUAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 ml 10 buah
3) Kertas saring/tissu secukupnya
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI

Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu


tumbuhan,khususnya pada tumbuhan berbiji.dalam tahap perkembangan,embrio
didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan
fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan
muda.tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.perkecambahan diawali dengan
penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,baik tanah,udara,maupun media
lainnya.perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbisi. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio yang
membesar.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta kontrol
yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah
diberi label sebagai berikut.
a) Label 1 = 100%

b) Label II = 50%

c) Label III = 25%

d) Label IV = 12,50%
e) Label V = 6,25%

f) Label VI = 3,10%

g) Label kontrol = (air ledeng/PDAM)

2) Cara menyediakan larutan

Cara membuat larutan untuk setiap kosentrasi pada praktikum ini dapat dilihat
pada cara menyediakan larutan pada percobaan :1. Pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa).
3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, dan VI.
Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissu (lihat gambar 2.1)
4) Masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir
dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir
dalam larutan V, 10 butir dalam laritan VI, dan 10 butir dalam larutan kontrol (air
ledeng/PDAM). Biarkan rendam selama lima menit.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
Atur yang baik agar hilium mengarah kebawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan
berlabel sama, kira-kira 100ml.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan,
ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijaw yang tidak
tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan
dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati.
Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja tabel 2.10.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per kosentrasi setelah 24 jam dan
48 jam (grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam
dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan.
Kosentrasi larutan deterjen
NO Hari ke-1 ( 24 jam )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 0 mm 0 mm 0 mm 1,5 0 mm 0 mm 0 mm
2 1,4 0 mm 1,9 1,5 1,8 0 mm 0 mm
3 1,5 0 mm 1,8 1,5 1,5 0 mm 1,5
4 1,4 0 mm 1,5 1,6 1,5 0 mm 1,5
5 1,5 1,4 1,5 1,6 1,6 0 mm 1,4
6 1,5 1,5 1,5 1,6 1,5 1,5 1,6
7 1,3 1,6 1,6 1,7 1,6 1,6 1,7
8 1,4 1,5 1,4 1,7 1,7 1,7 1,6
9 1,6 1,5 1,4 1,7 1,5 1,8 1,7
10 1,3 1,4 1,5 1,5 1,8 1,6 1,5
Jumlah 12,9/10 8,9/10 14,1/10 15,9/10 13/10 9,6/10 14,1/10
Rata-rata 1,29 0,89 1,41 1,59 1,3 0,96 1,41

Konsentrasi larutan
NO deterjen
Hari ke-2 (48 jam )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 3 mm 3 mm 3,5 mm 5 mm 2 mm 5mm 6mm
2 2,5 mm 1,5mm 2 mm 5 mm 2 mm 4mm 6mm
3 2,5 mm 1 mm 2 mm 4,5 mm 2,5mm 1mm 3,5mm
4 2,5 mm 2mm 4 mm 2 mm 1mm 1mm 1mm
5 2 mm 2,5mm 1 mm 2 mm 1,5mm 0,1mm 0,1mm
6 2 mm 0,5mm 2,5 mm 1,5 mm 1mm 1mm 0,1mm
7 2mm 3 mm 3 mm 2,5 mm 2,5mm 3,5mm 1mm
8 2,5 mm 0,0mm 3,5 mm 1,5 mm 1mm 4,5mm 2,5mm
9 3 mm 0,0 mm 0,1 mm 2,5 mm 2mm 2mm 1mm
10 2,5 mm 0,0 mm 0,1 mm 2,5 mm 3mm 4,5mm 1mm
Jumlah 24,5/10 15/10 21,7/10 28,5/10 24,75/10 26,6/10 29,2/10
Rata-rata 2,45 1,5 2,17 2,85 2,47 2,66 2,92
GRAFIK

G. PERTANYAAN
1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?

2) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
H. JAWABAN

1) Sebabagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa
larutan 0 kontrol adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen.
2) Kerna menandakan bahwa biji kacang hijau merupakan bibit utama.
3) Dapat mengurangi intensitas cahaya karna sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
I. PEMBAHASAN
Detergen sebagai bahan untuk membersihkan pakaian (mencuci) berpengaruh
terhadap makhluk hidup yang ada lingkungan sehitar. Pencemaran lingkungan
menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang
ditimbulkan oleh detergen sangat tergantung pada tingkat konsentasinya. Ada 4 tahap
pencemaran yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
J. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.

K. DAFTAR PUSTAKA

Ratnaningsih, A (1986) Petunjuk Pratikum Biologi. Jakarta : Karunika Universitas


Terbuka Salim, E (1989) Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Muatan
Sumber Wijaya.

L. KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Pada kegiatan pratikum kesulitan yang dialami mencari pengganti gelas kimia
600 ml dan kesulitan dalam membuat grafik. Hendaknya meminta bantu pada
pembimbing mata kuliah.

M. FOTO/VIDEO PRATIKUM
Keterangan gambar 1
Pada gambar di samping merupakan
dimana adanya persiapan alat dan
bnahan pada tahap awal untuk
melakukan Percobaan 2 pengaruh
deterjen terhadap perkecambahan.
Gambar 1
Keterangan gambar 2
Pada gambar di samping merupakan
kegiatan Tahap ke 2 yakni memasukan
air larutan deterjen kesetiap wadah yang
sudah diberi lebelnya(100%, 50%, 25%,
12,5%, 6,25%, 3,1%, dan lebel control)
Gambar 2 masing- masing untuk sebagai tanda.
Keteranga gambar 3
Pada gambar di samping merupakan
wadah yang berisi air bersih yang sudah di
beri lebel dan sebagai tanda juga. Pada
setiap cupnya.
Gambar 3
Keterangan gambar 4
Menyiapkan tissue kering kedalam
wadah yang berisi dengan air bersih.
Kemudian masukan butiran kacang
hijau kedalam wadah yang berisi air
diterjen.

Gambar 4
Keterangan gambar 5
Pada gambar di samping dimana sedang
meringkan butiran kacang hijau dengan
tissue kering.

Gambar 5
Keterangan gambar 6
Pada gambar di samping usai
memasukan butiran kacang hijau ke
dalam wadah air bersih yang telah di isi
dengan tissue.

Gambar 6
Keterangan gambar 7
Pada gambar di samping adalah
menyimpan wadah yang berisi tissue
dan butiran kacang hijau kedalam
kardus yang telah di lapisi kertas timah,
kemudian simpan di ruangan yang
tertutup selama 24 jam.
Gambar 7
Keterangan gambar 8
Pada gambar di samping merupakan
wujud Setelah di simpan di kardus yang
di tutup selama 24 jam, terlihat
kecambah sudah tumbuh.
Gambar 8
Keterangan gambar 9
Pada gambar di samping adalah di mana
sedang dilakukannya pengukuran
kecambah kacang hijau dihari pertama.

Gambar 9
Keterangan gambar 10
Pada gambar di samping merupakan
Setelah pengukuran hari pertama,
simpan kembali wadah dan kecambah
kedalam kardus. Karena untuk
mengamati pada hari selanjutnya.
Gambar 10
Keterangan gambar 11
Pada gambar di samping merupakan
wujud yang Nampakkan Kecambah
pada hari kedua (48 jam), kecambah
sudah terlihat lebih panjang.

Gambar 11

Keterangan gambar 12
Pada gambar di samping merupakan di
mana sedang dilakukannya pengukuran
kembali untuk pengamatan pada hari ke
dua atau setelah 48 jam.

Gambar 12

Keterangan gambar 13
Pada gambar di sebelah merupakan hasil
dari kegiatan percobaan 2 pengaruh
deterjen terhadap perkecambahan yang
di dapat berupa Tabel hasil akhir dari
pengamatan yang telah dilakukan.

Gambar 13

Anda mungkin juga menyukai