KRISTAL SEMIKONDUKTOR
Disusun Oleh
Kelompok 6 :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia
yang Ia berikan kepada saya, saya bisa menyelesaikan Critical Book Report (CBR) Fisika Zat
Padat dengan tepat waktu. Critical Book Report ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisika Zat Padat di semester enam.
Untuk itu melalui kesempatan ini kami ingin menyampaikan dengan tulus rasa terima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika
Zat Padat. Kami menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna dan
perlu bimbingan lebih lanjut. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membantu penyempurnaan Critical Book Report ini. Akhir kata semoga Critical Book Report ini
dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
IDENTITAS BUKU................................................................................iii
I. PENGANTAR......................................................................................1
a. Latar Belakang......................................................................1
b. Rumusan Masalah................................................................1
c. Tujuan....................................................................................2
II. RINGKASAN ISI BUKU..................................................................2
III. KEUNGGULAN BUKU..................................................................6
a. Keterkaitan antar Bab..........................................................6
b. Kemutakhiran isi buku........................................................6
IV. KELEMAHAN BUKU.....................................................................6
a. Keterkaitan antar Bab..........................................................6
b. Kemutakhiran isi buku........................................................6
V. IMPLIKASI........................................................................................6
a. Teori.......................................................................................6
b. Program Pembangunan di Indonesia.................................8
c. Analisis Mahasiswa...............................................................8
iii
I. PENGANTAR
a. LatarBelakang
Apabila kita berbicara tentang elektronika maka tidak akan lepas dari semi konduktor.
Memang pada awal kelahirannya elektronika didefenisikan sebagai cabang ilmu listrik yang
mempelajari pergerakan muatan didalam gas atau pun vakum. Penerapannya sendiri juga
menggunakan komponen-komponen yang utamanya memanfaat kedua medium ini, yang
dikenal sebagai Vacuum Tube. Akan tetapi sejak ditemukannya transistor, terjadi perubahan
tren dimana penggunaan semi konduktor sebagai pengganti material komponen semakin populer
dikalangan praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat ditemukannya Rangkaian Terpadu
(Integrated Circuit ) pada akhir dekade 50-an yang telah menyederhanakan berbagai rangkaian
yang sebelumnya berukuran besar menjadi sangat kecil. Selaini tupenggunaan material semi
konduktor juga memberikan fleksibilitas dalam penerapannya.
Material semi konduktor, seperti juga material-material lainnya terdiri atas atom- atom
yang berukuran sangat kecil. Atom-atom ini terdiri atas nukleus (inti) yang dikelilingi oleh
sejumlah elektron. Nukleus sendiri terdiri atas neutron dan proton. Proton bermuatan positif,
electron bermuatan negatif, sedangkan neutron netral. Elektron- elektron yang mengelilingin
ukleus ini tersebar pada beberapa lapisan kulit dengan jarak tertentu dari nukleus, dimana
energinya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jarak dari setiap lapisan kulit
terhadap nukleus. Elektron pada lapisant erluar disebut elektronvalensi. Aktifitas kimiawi dari
sebuah unsur terutama ditentukan oleh jumlah elektron valensi ini.
Dalamper kembanganya semi konduktor menjadi bahan yang sangat penting, terutama
dalam dunia ektronika. Semi konduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika
seperti dioda, transistor dan IC (Integrated Circuit).
b. RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian semikonduktor?
2. Apa prinsip dasar semikonduktor?
3. Bagaimana susunan atom dan doping semikonduktor?
4. Apa saja bahan dasar semikonduktor?
5. Bagaimana cara kerja semikonduktor?
1
c. Tujuan
Tujuan dari makalah ini agar peserta diskusi atau pembaca dapat mengetahui:
1. Apa itu semikonduktor
2. Prinsip dasar semikonduktor
3. Bahan dasar dan cara kerja semikonduktor
4. Terjadinya semikonduktor ekstrinsik tipe n da tipe p
5. Alat-alat dari semikonduktor
3
bahan semikonduktor intrinsik hanya memiliki beberapa pasangan lubang elektron yang
dihasilkan secara
4
termal pada suhu kamar dan oleh karena itu masih merupakan isolator yang relatif baik. menarik
Doping gratis Seperti disebutkan sebelumnya, doping adalah proses yang melibatkan
penambahan atom-atom pengotor ke semikonduktor intrinsik. Semikonduktor itrinsik terbatas
penggunaannya dalam bidang elektronik. Bahan semikonduktor intrinsik seperti silikon atau
germinal hampir selalu diolah dengan atom pengotor untuk meningkatkan konduktivitasnya.
Bahan semikonduktor ekstrinsik, kemudian, adalah salah satu yang telah diolah dengan atom-
atom pengotor.
Semikonduktor tipe-n
Atom pentavalent adalah atom yang memiliki lima elektron valensi. Beberapa contohnya
adalah antimon (Sb), arsenik (As), dan fosfor (P). Kristal silikon didoping dengansejumlah besar
atom pengotor pentavalent menghasilkan banyak elektron bebas di bahan. Ini terjadi karena ada
satu elektron pada lokasi setiap atom pentavalen yang tidak digunakan dalam struktur ikatan
kovalen. Ingat, hanya delapanelektron dapat ada di cincin terluar atom apa pun. Oleh karena itu,
salah satu elektron valensi dalam atom pengotor pentavalen tidak diperlukan dalam ikatan
kovalen struktur dan dapat mengalir melalui materi sebagai elektron bebas. Ini diilustrasikan
pada Gambar 27-4.Elektron bebas yang diperlihatkan milik atom arsenik, tetapi sejak itu ikatan
kovalen sudah lengkap dengan delapan elektron valensi, elektron ekstra,atau tidak dibutuhkan.
Ketika jutaan atom pengotor pentavalen ditambahkan ke kristal silikon intrinsik, ada jutaan
elektron bebas yang dapat mengalir melalui material.Karena elektron adalah partikel dasar dari
muatan negatif, kami menyebutnya sebagaibahan semikonduktor tipe-n. Biaya bersih bahan n
-type masih netral,Namun, karena jumlah total elektron sama dengan jumlah total
proton.Semikonduktor tipe-n juga mengandung beberapa lubang karena energi panas masih
menciptakan beberapa pasangan lubang elektron pada kristal. Beberapa elektron valensi yang
menyerapenergi yang cukup untuk meninggalkan ikatan kovalen masing- masing meningkatkan
lebih lanjut jumlahnyaelektron bebas dalam materi.
Kekosongan, atau lubang, dibuat dalam tindakan kristalseperti muatan positif karena jika
elektron bebas lewat, ia akan tertarik kelubang dan beri itu. Karena ada lebih banyak elektron
bebas daripada lubang dalam tipe-nbahan semikonduktor, elektron disebut pembawa arus
mayoritas danlubang disebut pembawa arus minoritas.
5
Ada banyak ion positif dalam material semikonduktor tipe-n karena kapanelektron
valensi kelima dari atom pentavalent meninggalkan atom induk atau
induknya,ketidakseimbangan diciptakan dalam jumlah muatan positif dan negatif yang adauntuk
atom itu. Dalam hal ini, inti atom pengotor akan mengandung satu lagiproton dari jumlah
elektron yang mengorbit. Ion positif adalah biaya tetap dalamkristal yang tidak bisa bergerak.
SemikonduktorTipe-p
Atom trivalent adalah atom yang hanya memiliki tiga electron valensi. Beberapa contoh
adalah aluminium (Al), boron (B), dan galium (Ga). Kristal silikon yang didoping dengan
sejumlah besar atom pengotor trivalen menghasilkan banyak lubang, atau lowongan, dalam
struktur ikatan kovalen material. Ini terjadi karena satu lagi electron valensi diperlukan pada
lokasi masing-masing atom trivalent dalm kristal untuk mendapatkan stabilitas listrik maksimum
dengan delapan elektron, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 27-5. Ketika jutaan pengotor
trivalent ditambahkan kebahan semikonduktor intrinsik, jutaan lubang dibuat di seluruh material.
Karena lubang menunjukkan muatan positif, kami menyebutnya bahan semikonduktor p-t ype.
Biaya bersih dari bahan p-type masih netral, karena jumlah total electron sama dengan jumlah
total proton.
Semikonduktortipe-p juga mengandung beberapa elektron bebas karena energi termal
masih menghasilkan beberapa pasangan lubang elektron. Elektron adalah pembawa minoritas
dalam bahan semikonduktortipe-p, sedangkan lubang adalah pembawa arus terbanyak. Bahan
semikonduktortipe-p mengandung banyak ion negative karena elektron bebas yang lewat dapat
mengisi lubang pada struktur ikatan kovalen yang dibuat oleh atom pengotortrivalen. Dengan
demikian, atom pengotor trival enakan memiliki satu lebih banyak elektron yang mengorbit dari
pada memiliki proton dalam nukleusnya, sehingga menciptakan ion negatif. Ion negative adalah
muatan tetap dan tidak dapat bergerak dalam Kristal.
6
III. KEUNGGULAN BUKU
a. Keterkaitan antar Bab
Pembahasan pada buku ini disusun secara sistematis dan terstruktur sehingga setiap Bab
pada buku ini saling memiliki keterkaitan yang jelas.
b. Kemutakhiran buku
Buku ini memiliki penjelasan yang cukup baik mengenai bahan semikonduktor yang
terdiri dari pengertian semikonduktor, sampai kepada jenis-jenis dari semikonduktor tersebut.
Buku ini juga cukup menarik untuk dibaca karena dilengkapi dengan gambar-gambar yang jelas
sesuai dengan materi. Buku ini dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab
setelah mempelajari suatu materi, hal ini dapat membuat pembaca semakin memahami materi
tersebut. Buku ini dilengkapi dengan catatan-cataan penting disamping materi yang dibahas, hal
ini dapat membuat pembaca mengingat materi tersebut. Sehingga dari kelebihan tersebut
membuat buku ini cukup muktahir digunakan sebagai bahan ajar perkuliahan.
V. IMPLIKASI
a. Teori
Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja,
misalnya Si saja atau Ge saja. Pada kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron
valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya, perhatikan gambar berikut.
7
Struktur kristal 2 dimensi kristal Si Ikatan kovalen pada semikonduktor
intrinsik (Si)
Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus. Ikatan yang
terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini disebabkan karena adanya
pemakaian 1 buah elektron bersama ( ) oleh dua atom Si yang berdekatan. Menurut tori pita energi,
pada T 0 K pita valensi semikonduktor terisi penuh elektron, sedangkan pita konduksi kosong.
Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7 eV. Pada
suhu kamar Si dan Ge masing-masing memiliki celah energi 1,11 eV dan 0,66 eV. Bila mendapat
cukup energi, misalnya berasal dari energi panas, elektron dapat melepaskan diri dari ikatan
kovalen dan tereksitasi menyebrangi celah energi. Elektron valensi pada atom Ge lebih mudah
tereksitasi menjadi elektron bebas daripada elektron valensi pada atom Si, karena celah energi Si
lebih besar dari pada celah energi Ge. Elektron ini bebas bergerak diantara atom. Sedangkan
tempat kekosongan elektron disebut hole. Dengan demikian dasar pita konduksi dihuni oleh
elektron, dan puncak pita valensi dihuni hole. Sekarang, kedua pita terisi sebagian, dan daat
menimbulkan arus netto bila dikenakan medan listrik.
Semikonduktor Ekstrinsik
Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lainnya
dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom pengotor pada semikonduktor
murni disebut pengotoran (doping). Dengan menambahkan atom pengotor (impurities), struktur
pita dan resistivitasnya akan berubah. Ketidakmurnian dalam semikonduktor dapat
menyumbangkan elektron maupun hole dalam pita energi. Dengan demikian, konsentrasi elektron
dapat menjadi tidak sama dengan konsentrasi hole, namun masing-masing bergantung pada
konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian.
Semikonduktor dengan konsentrasi elektron lebih besar dibandingkan konsentrasi hole
8
disebut semikonduktor ekstrinsik tipe-n. Semikonduktor tipe-n menggunakan semikoduktor
intrinsik dengan menambahkan atom donor yang berasal dari kelompok V pada susunan berkala,
misalnya Ar (arsenic), Sb (Antimony), phosphorus (P). Atom campuran ini akan menempati lokasi
atom intrinsik didalam kisi kristal semikonduktor.
10
Daftar Pustaka
11
12