Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Banyak orang yang tak menyadari datangnya gangguan tiroid. Inilah yang
membuat jumlah penderita tiroid terus meningkat. Tanpa penanganan yang tepat,
tiroid bisa berakibat fatal terhadap kesehatan.Bentuk organ tubuh yang satu ini
memang kecil.Menyerupai kupu-kupu, kelenjar tiroid terletak di pangkal leher,
tepatnya berada di depan saluran udara atau tenggorokan dan di bawah jakun.
Meski bentuknya kecil dan cenderung tidak diperhatikan, namun kelenjar tiroid
merupakan salah satu dari kelenjar endokrin yang berpengaruh besar pada tubuh
manusia.
Apalagi bila “si kecil” ini meradang, tubuh pun ikut meringis kesakitan.
Ironisnya, banyak orang yang tidak menyadari saat tiroid mengalami gangguan.
Sebagian dari mereka baru mendatangi dokter ketika gangguan tiroid sudah cukup
parah. Gangguan tiroid hampir 50% tidak disadari oleh si penderita. Padahal.
tiroid fungsinya sangat luas sehingga apabila terjadi gangguan, maka akan
berdampak besar pada kesehatan. Tak heran bila jumlah penderita tiroid pun terus
membengkak saat ini diperkirakan sekitar 300 juta orang di dunia alami gangguan
fungsi kelenjar tiroid. Data dari RSCM menunjukkan, dalam satu bulan kurang
lebih terdapat 288 sampai 300 pasien kunjungan dengan penyakit tiroid.
Semakin bertambahnya jumlah penderita gangguan tiroid ini dikarenakan
banyak orang yang tidak menyadari gejala dan dampak gangguan tiroid. Penyebab
lain juga dikarenakan tiroid memiliki gejala yang serupa dengan penyakit lain
yang mengakibatkan keterlambatan diagnosis yang menjadikan tertundanya
penanganan.

B. Tujuan

1
1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami tentang penyakit tiroid, beserta obat-obatan yang dipakai dalam
pengobatan penyakit tiroid dan proses keperawatan penyakit tiroid itu sendiri.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian serta jenis-jenis penyakit


tiroid.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis obat pada penyakit tiroid.
3. Untuk mengetahui hubungan antara penyakit tiroid dengan obat yang
digunakan.
4. Untuk mengetahui proses keperawatan untuk penyakit tiroid.

C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode deskritif dengan cara:
 Studi literatur
Penulis membaca referensi-referensi yang berhubungan dengan
materi yang ada.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah :

BAB I : Pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang, tujuan


umum, Tujuan khusus, metode penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka, menguraikan tentang jenis-jenis penyakit tiroid,


obat-Obatan untuk penyakit tiroid, hubungan antara penyakit tiroid dan obat
serta proses keperawatannya.

2
BAB III :Penutup, menguraikan tentang kesimpulan yang diperoleh
Penulisan makalah ini serta saran-saran yang positif yang dapat
Membangun kiat belajar sebagai mahasiswa.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jenis Penyakit

1. Definisi Penyakit Tiroid

Tiroid adalah sebuah kelenjar kecil yang lunak terletak di bawah kulit
dan otot-otot di bagian depan leher, warnanya merah kecoklatan, dengan
membagi dua kiri dan kanan (disebut lobus) yang terlihat seperti sayap seekor
kupu-kupu ini ringan dan biasanya berat kurang dari satu ons.

Fungsinya sangat penting dalam kehidupan manusia yaitu mengontrol


metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh itu sendiri merupakan suatu proses
kimia maupun fisika yang terjadi dalam sel yang bertujuan untuk
menghasilkan energi, selama kita hidup proses metabolisme ini terus
berlangsung dan tiroid itulah yang mengatur proses tersebut secara normal
tidak terlalu cepat maupun lambat.
Bila tiroid bekerja terlalu keras karena suatu hal maka keadaan itu
disebut sebagai hipertiroid, dan bila terlalu lambat maka disebut sebagai
hipotiroid.
 Hipertiroid
Adalah meningkatnya kadar T4 dan T3 dalam sirkulasi yang terjadi
akibat kelenjar tiroid terlalu aktif atau pengeluaran hormon-hormon
tiroid secara berlebihan.
 Penyebab Hipertiroid
- Autoimun ( kelainan/ abnormalitas dari kerja sistem imun
dalam tubuh ).
- Infeksi kelenjar tiroid (tiroiditis).
- Tumor ( jinak/ganas).

4
- Kelebihan pemberian hormon tiroksin ( mis ; pemberian tidak
rasional untuk menurunkan berat badan, atau pemberian pada
saat terapi hipotiroid ).

 Hipotiroid
Adalah suatu penurunan sekresi hormon tiroid, yang dapat memiliki
penyebab primer (gangguan kelenjar tiroid) atau penyebab sekunder
(kekurangan sekresi TSH).
Miksedema adalah hipotiroid berat, gejala-gejalanya mencakup
letargi, apati, gangguan ingatan, perubahan emosi, bicara lambat,
suara dalam dan kasar, edema kelopak mata dan wajah, kulit kering
tebal, denyut melambat, berat badan naik, dan menstruasi yang tidak
teratur.
 Penyebab Hipotiroid
- Operasi tiroid
- Kekurangan iodium
- Cacat bawaan.

Meskipun mereka adalah dua kondisi yang berbeda, baik hipertiroid


dan hipotiroid dapat menjadi lebih besar dari biasanya. Sebuah
kelenjar tiroid membesar adalah benjolan yang dapat dirasakan di
bawah kulit di bagian depan leher. Ketika itu cukup besar untuk
melihat dengan mudah, itu disebut gondok. Orang-orang yang tidak
mendapatkan cukup yodium dalam makanan mereka juga bisa
mendapatkan penyakit tiroid (gondok).
Kelenjar tiroid itu sendiri menghasilkan hormon yaitu T3
(triiodotironin) dan T4 (tiroksin), hormon- hormon inilah yang akan
melaksanakan fungsinya mengatur, dan menjadi petunjuk bila ada
kelainan tiroid.

5
B. Jenis-Jenis Obat

1. PTU (Propylthiouracil).
2. Methimazole.
3. Larutan Iodium Kuat (Larutan Lugol).
4. Armour tiroid.
5. Thyrar.
6. Tiroid Strong.

C. Hubungan Antara Penyakit Tiroid dan Obat Armour Tiroid

INDIKASI
 Terapi penggantian atau substitusi pada fungsi tiroid yang menurun
atau tidak ada akibat berbagai penyebab.
 Pengobatan berbagai jenis kanker tiroid.

CARA KERJA
 Efek utamanya adalah
 Meningkatkan laju metabolisme jaringan tubuh
 Meningkatkan glukoneogenesis
 Meningkatkan penggunaan dan mobilitas cadangan
glikogen
 Menstimulasi sintesa protein
 Mendorong pertumbuhan sel dan diferensiasi
 Membantu perkembangan otak
 Mengandung aktivitas T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin).
 Penggantian pada keadaan defisiensi dengan pemulihan
keseimbangan hormon normal
 Supresi kanker tiroid yang tergantung tirotropin.

6
FARMAKOKINETIK
Absorpsi :
Diabsorpsi dengan baik dari saluran GI setelah penberian oral.
Distribusi :
Distribusi hampir ke semua jaringan tubuh.
Metabolisme dan Ekskresi :
Dimetabolisme oleh hati dan jaringan lain, dan diekskresikan dalam feses
Melalui empedu.
Waktu Paruh :
T3 (liotironin) 1-2 hari, T4 (tiroksin) 6-7 hari.

KONTRAINDIKASI DAN PERHATIAN


Dikontraindikasikan pada :
 Hipersensitivitas
 Tiroktositosis, produk ini berasal dari sumber hewani (sapi,dan
babi) dan harus dihindari pada pasien yang hipersensitifitas.
Gunakan secara hati-hati pada :
 Penyakit kardiovaskuler
 Insufisiensi ginjal berat
 Pada pasien Lansia (sangat sensitif terhadap hormon tiroid; dosis
awal harus diturunkan secara drastis).

REAKSI MERUGIKAN DAN EFEK SAMPING


SSP : Iritabilitas, insomnia, gugup, sakit kepala.
KV : Takikardi, aritmia, peningkatan curah jantung, peningkatan
tekanan
Darah.
GI :Diare, kram, muntah
Derm : Bertambahnya keringat, kerontokan rambut (pada anak-
anak).

7
Endo : Ketidakteraturan menstruasi
Metab : Penurunan berat badan, intoleransi terhadap panas.
MS : Percepatan maturasi tulang pada anak-anak.

INTERAKSI
Obat-obat :
 Koletiramin atau Kolestipol menurunkan absorpsi.
 Dapat menurunkan efektivitas antikoagulan oral.
 Dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan Insulin.
 Efek kardiovaskuler bertambah.
 Dapat menurunkan respon terhadap penyakit.

RUTE DAN DOSIS


1 gr = 60 mg dan setara dengan 100 mcg levotiroksin (T 4) atau kurang 25
mcg liotironin (T3).
 PO (Dewasa) : 30-60 mg/hari ditingkatkan dengan interval
bulanan (dosis biasa 60-120 mg/hari) pada orang dewasa dengan
hipotiroid berat atau penyakit kardiovaskuler, terapi dimulai
dengan15mg/hari. Pada pasien lansia mulai dengan 7,5-15mg/hari.
 PO (anak-anak > 12 tahun) : Lebih dari 90mg/hari (1,2-
1,8mg/kg/hari)
 PO (anak-anak 6-12 tahun) :60-90 mg/hari (2,4-3 mg/kg/hari)
 PO (anak-anak 1-5 tahun) : 45-60 mg/hari (3-3,6 mg.kg/hari)
 PO (anak-anak 6-12 bulan) : 30-45 mg/hari (3,6-4,8 mg/kg/hari)
 PO (bayi) : 15-30 mg/hari (4,8-6 mg/kg/hari)

D. Proses Keperawatan

 PENGKAJIAN
- Informasi umum : Kaji nadi apikal dan tekanan darah sebelum dan
secara periodik selama terapi. Observasi pasien untuk adanya tanda-

8
tanda takiaritmia. Pantau adanya gejala hipertiroid( takiaritmia, nyeri
dada, gugup, insomnia, tremor, dan penurunan berat badan).
- Anak-anak : Pantau usia tulang, tinggi dan berat badan dan
perkembangan psikomotor.
- Pertimbangan tes lab : Tes fungsi tiroid harus di pantau selama terapi.

 DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Kurang pengetahuan sehubungan dengan program pengobatan
(penyuluhan pasien/ keluarga).

 IMPLEMENTASI
- PO : Berikan sebagai dosis tunggal, lebih disukai sebelum makan pagi
untuk
Mencegah insomnia.

 PENYULUHAN PASIEN / KELUARGA


- Informasi umum : Instrusikan pasien untuk minum obat sesuai
petunjuk, pada waktu yang sama seriap harinya. Bila ada dosis yang
terlupa, segera minum di saat ingat kecuali jika sudah dekat dengan
waktu dosis berikutnya. Bila ada lebih dari 2 atau 3 dosis yang terlupa,
beritahu dokter.
- Jelaskan kepada pasien bahwa tiroid tidak menyembuhkan hipotiroid,
tetapi hanya merupakan pengganti hormon, dan terapi harus di berikan
seumur hidup.
- Peringatkan pasien untuk tidak menganti merek obat ini, karena dapat
mempengaruhi potensi obat.
- Anjurkan pasien untuk memberitahu kepada perawat bila terjadi sakit
kepala, gugup, diare, keringat berlebihan, tidak tahan terhadap panas,
nyeri dada, frekuensi nadi meningkat.

9
- Peringatkan pasien untuk tidak meminum obat lain bersama dengan
obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
- Anak-anak : Diskusikan dengan orang tua mengenai perlunya
pemeriksaan tindak lanjut. Rutin untuk memantau perkembangan yang
benar. Beritahu orangtua bahwa kemungkinan akan terjadi kerontokan
rambut pada anak yang mendapat terapi teroid. Biasanya bersifat
sementara.

 EVALUASI
Efektivitas terapi ditunjukan dengan :
- Hilangnya gejala hipotiroid. Respon tersebut meliputi :
 Diuresis
 Penurunan berat badan
 Merasa lebih sehat
 Peningkatan energi
 Frekuensi jantung
 Nafsu makan
 Normalnya tekstur kulit
 Meningkatnya kadar T3 dan T4
- Pada anak : Efektivitas terapi ditentukan dengan :
 Perkembangan fisik dan psikologis yang tepat.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah makalah ini selesai dibuat dapat disimpulkan bahwa:
1. Telah diketahui tentang jenis penyakit tiroid.
2. Telah diketahui tentang jenis obat yang digunakan.
3. Telah diketahui tentang hubungan antara penyakit dengan obat.
4. Telah diketahui tentang proses keperawatan penyakit tiroid.

B. Saran
Setelah selesai membuat makalah ini saran saya yaitu :
1. Mahasiswa dapat memahami perlunya mempelajari obat-obat
yang digunakan dalam suatu jenis penyakit.
2. Dapat memahami tentang penyakit tiroid agar supaya dapat
menjelaskan kepada masyarakat awam tentang bagaimana
penyakit itu yang sebanarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Deglin H. Judith & Vallerand H. 2005. Pedoman Obat Untuk Perawat. Jakarta.
Penerbit : Buku Kedokteran EGC.

Kee L.Joyce & Hayes R.Evelyn. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses


Keperawatan. Jakarta. Penerbit : Buku Kedokteran EGC.

Anonim. 2010. Thyroid. Wikipedia dalam


http://www.mediapropolis.com/thyroid-2.php diakses pada 26 oktober 2010
pukul 15:33 Wita.

Anonim. 2010. Kesehatan. Wikipedia dalam


http://www.totalkesehatananda.com/hipertiroid4.html diakses pada 27 oktober
2010 pukul 15:47 Wita.
Anonim. 2010. Gangguan tiroid. Wikipedia dalam
http://erwinaziz.wordpress.com/sadari datangnya gangguan tiroid/ diakses
pada 28 oktober 2010 pukul 14:16 Wita.

12

Anda mungkin juga menyukai