Anda di halaman 1dari 18

UTILITAS

• Salah satu tujuan utama ilmu ekonomi adalah


untuk menjelaskan dasar-dasar perilaku
konsumen, dalam menjelaskan tentang perilku
konsumen bersandar pada dasar pemikiran pokok
bahwa orang cenderung memilih barang-barang
dan jasa-jasa yang nilainya paling tinggi. Untuk
menentukan perilaku konsumen dalam memilih
kombinasi barang-barang dan jasa-jasa yang akan
dikonsumsinya melalui fungsi permintaan dengan
batasan yang sesuai dengan kemampuan
anggarannya (budget constraints).
Lanjutan
• Dari pertentangan antara konsep kebutuhan (needs) dan keinginan
(wants) yang melekat pada diri seseorang terhadap suatu barang/jasa
muncul ukuran yang mencerminkan tingkat kepuasan seseorang
dalam mengkonsumsi barang/jasa yang bersangkutan, yang dalam
perkembangannya dikenal dengan ukuran utiliti dan preferensi.
Guna menjelaskan cara konsumen melakukan pilihan di antara
berbagai kemungkinan, para pakar ekonomi telah mengembangkan
gagasan mengenai utiliti. (Samuelson, 1992 : 101)

lanjutan
• Utiliti (utility) didefinisikan sebagai tingkat kepuasan
tertentu yang diperoleh seorang konsumen dari
mengkonsumsi sejumlah barang-barang tertentu. Jika X1, ...
Xn menunjukkan barang-barang yang dikonsumsi oleh
konsumen, maka fungsi utiliti dapat dituliskan sebagai
U(X1, ... Xn). ( Yogianto Hartono, 2002 : 111). Utiliti tidak
perlu diidentifikasi melalui fungsi psikologis ataupun daya
perasaan yang dapat diamati atau diukur secara persis,
melainkan utiliti merupakan konsep ilmiah yang digunakan
oleh para pakar ekonomi untuk memahami bagaimana
konsumen secara rasional membagi sumber daya yang
terbatas di antara berbagai komoditi yang memberi
kepuasan. (Samuelson, 1992 : 101)
lanjutan
• Pada awalnya, fungsi utiliti ini dipandang sebagai
pengukur kardinal dari kepuasan yang diterima konsumen.
Suatu utiliti dikatakan kardinal indeks, jika item-item yang
membentuk indeks ini dapat diukur secara obyektif dan
dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya. Karena utiliti
sifatnya tidak dapat diobservasi (unobservable), sejak akhir
abad ke-19, pengukuran kardinal sudah ditinggalkan. Utiliti
sekarang diukur secara ordinal, yaitu diukur sebagai jenjang
dari seikat komoditi (commodity bundle) tanpa melihat
intensitas kepuasan dari isi masing-masing item yang
membentuk ikatan tersebut. Misalnya X adalah seikat
komoditi yang terdiri dari item-item X1, ... Xn dan Y adalah
ikatan komoditi yang terdiri dari item-item Y1, ..., Yn.
lanjutan
• Untuk dua buah ikatan ini, yaitu X dan Y, konsumen dapat
menentukan pilihannnya berdasarkan jenjangnya. Misalnya X lebih
disukai daripada Y (X>Y) atau Y lebih disukai daripada X (Y>X)
atau X dan Y sama-sama suka (X=Y). Fungsi utiliti kemudian dapat
dibentuk sebagai suatu indeks, yaitu U(X) = U(X1, ... Xn) untuk
utiliti dengan indeks X dan U(Y) = U(Y1, ..., Yn) untuk utiliti dengan
indeks Y. Kedua utiliti ini kemudian dapat dibandingkan secara
ordinal, yaitu sebagai U(X) U(Y) atau U(Y) U(X) atau U(X) =
U(Y).
lanjutan
• Konsumen melakukan konsumsi untuk mendapatkan utiliti. Setiap
konsumen diasumsikan menyukai konsumsi lebih daripada
konsumsi kurang. Asumsi ini dapat diartikan bahwa marginal utiliti
dari konsumsi adalah positif, yaitu menambahkan konsumsi akan
meningkatkan utiliti. Asumsi lain adalah bahwa marginal utiliti dari
konsumsi sifatnya menurun, yaitu peningkatan utiliti untuk
konsumsi yang sama akan semakin lebih kecil dari sebelumnya.
(Hartono, 2002 : 111). Dari konsep utiliti tersebut dapat diturunkan
kurva permintaan. (Samuelson, 1992 : 101)
lanjutan
• Christensen, et al (1975:367) mengemukakan
bahwa titik awal dan studi permintaan konsumen
adalah fungsi permintaan yang menggambarkan
bahwa jumlah barang yang dikonsumsi adalah
fungsi dari total pendapatan dan harga barang
yang dinyatakan dalam bentuk maksimisasi utiliti.
Demikian juga Cooper dan McLaren (1992 : 653)
menyatakan bahwa titik tolak teori permintaan
adalah fungsi utiliti, dimana fungsi permintaan
dapat diderivasi atau diturunkan dari fungsi utiliti.
lanjutan
• Fungsi permintaan yang diderivasi dari fungsi utiliti disebut fungsi
permintaan Marshallian, yang pertama sekali diperkenalkan oleh Alfred
Marshall seorang ekonom Inggris pada tahun 1890 (Hartono, 2002 : 126).
Fungsi permintaan Marshallian ini merupakan permintaan (demand)
terhadap barang oleh konsumen dengan menganggap penghasilan uang
konsumen konstan, sehingga fungsi ini disebut juga istilah Marshallian
(money-income held constant) demand equation (Clements, et al, 1996 :
64), atau consumer’s ordinary demand function (Henderson & Quant, 1980
: 18; McLaren, 1982 : 393; Haneman, 1991 : 636).

lanjutan
• Fungsi permintaan Marshallian dapat diperoleh dari derivasi
maksimisasi utiliti dengan pembatas atau kekangan atau kendala
(constraint) pendapatan konsumen. Derivasi fungsi permintaan ini
mempunyai beberapa properti atau restriksi seperti : homogenity,
Euler theorema, Roy’s identity, symetry and negativity (Slutsky
condition), additivity (Engel aggregation), homotheticity, Sheppard’s
lemma (Christensen, 1975; chambers and McConnell, 1983; cooper
& McLaren, 1992; Clements et.al, 1996; Hartono, 2002).
lanjutan
• Untuk mendapatkan fungsi permintaan yang diperoleh dari fungsi
utiliti dengan kendala pendapatan konsumen yang ada, maka
formulasi sistem persamaan adalah sebagai berikut (Hartono, 2002 :
126) :
• Memaksimumkan : U = U(X 1 , X 2 , ......Xn)
• Kendala : p1 X 1 + p 2X 2+............+ pn Xn = Y
• dimana Xn adalah kuantitas barang-n yang dibeli konsumen, pn
adalah harga barang-n dan Y adalah pendapatan konsumen.
lanjutan
• Penyelesaian maksimasi ini dapat dilakukan
dengan metode Lagrange Multiplier (λ)
persamaan Lagrange sebagai berikut :
• = U(X1, ...., Xn) + λ (Y - p1 X 1 - p 2X 2 -...........-
n Xn)
• Turunan pertama sama dengan nol terhadap X 1 ,
X 2 , ......Xn dan terhadap λ adalah sebagai berikut
:
lanjutan
 U
• . 
X 1 X 1
 p1  0 .
lanjutan


 Y  pv.. X 1    pn . X n  0 .

lanjutan
• Rasio adalah marginal rate of substitution (MRS) antara barang i
dan j. Rasio
• disebut dengan economic rate of substitution antara barang i dan j.
Maksimasi menunjukkan bahwa nilai kedua rasio substitusi ini
adalah sama. Rasio ini juga dikenal sebagai equal marginal
principle dari teori pemaksimuman utilitas, yang berarti konsumen
akan berada pada posisi keseimbangan jika rasio antara utiliti
marginal dan harga masing-masing barang yang dikonsumsi adalah
sama dan harus sama dengan utilitas marginal pendapatan (Pindyck
and Rubinfeld, 1992 : 87).
lanjutan
• Dengan mensubstitusikan nilai U1 yang diperoleh dari persamaan (2.16) ke
persamaan (2.13) atau ke kendala masalah maksimisasi ini, maka fungsi
permintaan Marshallian untuk barang X1 dapat diperoleh, yaitu :
• X*1 = X M1 (p1, …., pn,
Y)……………………………………………………(2.19) Fungsi
permintaan ini merupakan fungsi dari harga barang pi dan pendapatan Y.
• Fungsi permintaan Marshallian mempunyai restriksi
homogeneity of degree 0 terhadap pi dan Y. Homogeneity of degree 0 ini
mempunyai arti bahwa bila harga barang pi dan Y berubah dengan tingkat
yang sama, permintaan barang Xi tidak berubah.
lanjutan
• Fungsi permintaan Marshallian dapat juga
diperoleh dari fungsi utiliti tidak langsung
(indirect utility functions) dengan
menggunakan Roy’s identity. Fungsi utiliti dan
fungsi utiliti tidak langsung mempunyai
hubungan dualitas (duality). Berndt, et al,
1997 : 651; Deaton, 1979 : 393; Kay, 1979 :
602; Diewert, 1980 : 595; McLaren, 1982 :
392; Chambers & McConnel, 1983 : 596 ) atau
two polar case (Hanemann, 1991 : 636 )
lanjutan
• Fungsi utiliti tidak langsung (indirect utility function) diperoleh
dengan mensubstitusikan fungsi permintaan Marshallian ke dalam
fungsi utiliti. Misalnya, dengan mensubstitusikan fungsi permintaan
XM (p1 , ..., pn, Y) ke dalam fungsi U(X1, ..., Xn ), maka diperoleh
U*( p1 , ..., pn, Y). Hasil dari substitusi ini merupakan fungsi utiliti
tidak langsung, yang dinyatakan dengan :
• V(p1 , ..., pn, Y) = U*( p1 , ..., pn, Y) = [ U*( XM (p1 , ..., pn, Y),
... Xn (p1 , ..., pn, Y)]
lanjutan
• Fungsi permintaan dapat juga diderivasi dari fungsi pengeluaran
yang diesebut dengan fungsi permintaan Hicksian atau disebut juga
income-compensated demand function. Fungsi permintaan Hicksian
dapat diperoleh dari proses minimisasi pengeluaran dengan kendala
utiliti yang diinginkan, sehingga disebut dengan fungsi pengeluaran
(expenditure function) . Fungsi pengeluaran ini menunjukkan
minimum (Y) yang merupakan pengeluaran minimum yang harus
dikeluarkan untuk mendapatkan utiliti U dengan harga p. Dengan
masalah minimisasi pengeluaran maka dapat dinyatakan :
• Minimumkan : Y = p1 X1 + … + pn Xn

Anda mungkin juga menyukai