Anda di halaman 1dari 2

Nama: Iis Shalehah

NIM: 190104030169
Jurusan: Manajemen Dakwah 19 C2
Mata Kuliah : Hadist Manajemen
Dosen: Drs. H. Faisal, MHI

1. Mana yang lebih baik dan mulia antara mengemis dan bekerja mencari kayu bakar?

‫ب أَ َح ُد ُك ْم ح ُْز َمةً َعلَى ظَه ِْر ِه َخ ْي ٌر لَهُ ِم ْن‬


َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَل َ ْن يَحْ تَ ِط‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ ِ ‫ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ َر‬
َ َ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ يَقُو ُل ق‬
ُ‫أَ ْن يَسْأ َ َل أَ َحدًا فَيُ ْع ِطيَهُ أوْ يَ ْمنَ َعه‬
َ

Artinya: Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya
lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu
memberinya atau menolaknya". (HR. Al-Bukhari)

Seperti hadits di atas walaupun suatu pekerjaan di pandang hina, dalam pandangan
manusia. Seperti di contoh Hadist di atas, yaitu pencari kayu, Seseorang yang mencari dan
mengikat kayu serta membawanya serta membawanya di atas punggungnya. Tentu saja,
hasil tidak besar, tapi pekerjaan ini lebih mulia dan di bandingkan para pengemis atau orang
yang biasa menggantungkan hidupnya pada orang lain yang mungkin mendapatkan hasil
yang lebih banyak.

2. Menjadikan pengemis sebagai profesi yaitu menurut saya ya kalo bisa saja kita
mencari nafkah walau tak banyak hasilnya kenapa tidak..karena itu lebih mulia dari
pada meminta-minta namun kenyataannya masih mampu untuk berkerja mencari
pekerjaan yang menghasilkan uang, seperti hadist di bawah ini secara tegas
dinyatakan bahwa tangan di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah. Dengan
kata lain derajat pemberi lebih mulia dari pada derajat orang yang meminta-minta.
Seperti mana hadist di bawah ini..

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ْت النَّب‬


ُ ‫ال َس ِمع‬ َ َ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما ق‬ ِ ‫ُّوب ع َْن نَافِ ٍع ع َْن ا ْب ِن ُع َم َر َر‬ َ ‫َح َّدثَنَا أَبُو النُّ ْع َما ِن قَا َل َح َّدثَنَا َح َّما ُد بْنُ َز ْي ٍد ع َْن أَي‬
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬ َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما أَ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬ ِ ‫ك ع َْن نَافِ ٍع ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن ُع َم َر َر‬ ٍ ِ‫َو َسلَّ َم ح و َح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ َم ْسلَ َمةَ ع َْن َمال‬
‫ص َدقَةَ َوالتَّ َعفُّفَ َو ْال َمسْأَلَةَ ْاليَ ُد ْالع ُْليَا خَ ْي ٌر ِم ْن ْاليَ ِد ال ُّس ْفلَى فَ ْاليَ ُد ْالع ُْليَا ِه َي ْال ُم ْنفِقَةُ َوال ُّس ْفلَى‬َّ ‫َو َسلَّ َم قَا َل َوهُ َو َعلَى ْال ِم ْنبَ ِر َو َذ َك َر ال‬
ُ‫ِه َي السَّائِلَة‬
Telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu’man berkata, telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi’ dari Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma berkata; Aku
mendengar Nabi Shallallahu’alaihiwasallam. Dan telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah
bin Maslamah dari Malik dari Nafi’ dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhua bahwa
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda ketika berada di atas mimbar, diantaranya
Beliau menyebut tentang shadaqah dan masalah tangan yang diatas lebih baik dari pada
tangan yang di bawah. Tangan yang diatas adalah yang memberi (mengeluarkan infaq)
sedangkan tangan yang di bawah adalah yang meminta”.

Anda mungkin juga menyukai