Anda di halaman 1dari 9

TEKS ANEKDOT

Oleh :

Muhammad Arfan, S.Pd.


PENGERTIAN

Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.

Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat)


atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini
kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.
Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa
dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga
anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.
Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak
harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi
partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting. Teks anekdot
juga dapat berisi peristiwa yang membuat jengkel atau konyol partisipan yang
mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang
ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman,
puas dan frustrasi, serta tercapai dan gagal.

Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang
kasar dan menyakiti.
Sekarang, mari kita perhatikan lagi anekdot “Dosen yang juga Menjadi Pejabat” berikut ini.
Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang. (ABSTRAKSI)
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
(ORIENTASI)
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian91Bahasa Indonesia
Dalam teks anekdot tersebut, kritik yang disampaikan ditujukan kepada para
pejabat yang takut dan tidak mau turun dari jabatannya atau takut kehilangan
jabatan. Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para
pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatannya. Akan tetapi, jauh
lebih dari itu, yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya.
Ketika masa jabatan sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa
bersedia digantikan oleh orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat kamu simpulkan bahwa makna tersirat yang
dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui
anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan atau sindiran yang
disampaikan lewat anekdot.
Struktur Teks Anekdot

a. Abstrak berupa pernyataan yang berkaitan dengan topik yang telah


dituangkan dalam title atau juga berbentuk pertanyaan retorik( pertanyaan yang
tidak membutuhkan jawaban)
b. Orientasi berisikan pendahuluan atau pengantar cerita tentang
kejadian konyol yang akan diceritakan.
c. Krisis berisikan pemaparan kejadian puncak atau inti dari kekonyolan
cerita yang dialami.
d. Reaksi : reaksi atau tindakan solusi yang diambil atau
dilakukan penulis untuk mengatasi atau menyelamatkan diri
atas incident yang menimpa, sebagaimana yang diceritakan dalam crisis.
e. Koda merupaka penutup cerita yang merupakan ending dan apa yang
telah dituangkan di dalam crisis dan reaction.
CONTOH TEKS ANEKDOT:

Kereta dan Tukang Kupat Tahu


Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat
tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya
menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke
lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.( ABSTRAKSI)
Tetapi kebetulan hari itu, dagangannya sudah habis. Pembeli
terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta( ORIENTASI).
Sesuah pembeli terakhir itu selesai, tukang kupat tahu itu
membersihkan piringnya yang berwarna merah lalu
mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan.
Kebetulan lagi, saat itu ada kereta yang melintas. Melihat ada
tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget
lalu menginjak rem keras-keras.(KRISIS) Sangkanya ada hal darurat
yang membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping
tukang kupat tahu tadi.
Masinis: “Ada apa, pak?”
Tukang Kupat Tahu: “Gak ada apa-apa, pak, tinggal bumbunya
saja.”(REAKSI)
Seketika itu Masinis turun lalu memukuli tukang kupat
tahu.(KODA)
CONTOH ANALISIS STRUKTUR TEKS
ANEKDOT
 Abstraksi: Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat
tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri
rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang
selanjutnya, yakni Pasar Pancasila.
 Orientasi: Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta.
 Krisis: Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu
kaget lalu menginjak rem keras-keras.
 Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”
TIDAK ADA APA2 PAK, TINGGAL BUMBUNYA SAJA
 Koda: Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu.

Anda mungkin juga menyukai