Skenario - 7 Steps of Occupational Diagnosis - 2021 - TN MOKO
Skenario - 7 Steps of Occupational Diagnosis - 2021 - TN MOKO
RESUME KASUS
Tn. Moko, 50 tahun, pekerja di perusahaan PT. Semen Jaya dirujuk dari Klinik Perusahaan ke RSUD Al
Ihsan dengan keluhan batuk dan sesak napas. Belakangan ini batuk disertai dahak kental, liat dan sukar
dikeluarkan. Sesak napas pada awalnya timbul bila waktu melakukan aktivitas, tetapi 1 bulan ini harus
berhenti untuk bernapas saat berjalan mendatar, dan kadang-kadang ia mengeluh sakit dada sebelah
di bagian kanan. Keluhan tidak disertai mengi, demam, dan keringat malam, tidak dipengaruhi oleh
perubahan cuaca atau posisi, dan tidak ada batuk produktif. Terjadi penurunan berat badan.
Pak Moko menyampaikan tidak pernah mempunyai riwayat TBC dan batuk lama begitu juga semua
anggota keluarganya. Tidak memiliki riwayat asma, hipertensi, penyakit jantung, dan keganasan. Pak
Moko sudah menikah dan bekerja sebagai pekerja penambang batu setiap hari 8 jam dan hanya libur
pada hari minggu, lama kerja sudah 30 tahun di perusahaan ini, sebelumnya belum pernah bekerja di
tempat lain.
Lingkungan tempat kerja sanngat berdebu dan ada beberapa pekerja yang mempunyai keluhan yang
sama seperti Pak Moko.
Riwayat merokok 1-2 batang/hari selama 10 tahun dan sudah berhenti merokok 5 tahun ini. Dia tidak
pernah menggunakan alat pelindung diri khusus hanya menutup dengan kaos kerjanya saat bekerja
untuk melindungi bila debu sangat banyak.
Kepala: dalam batas normal; Mata : konjungtiva pucat (-/-), sclera jaundice (-/-)
Mulut: tidak tampak ada kelainan; Leher: JVP 5-2 cmH2O, deviasi trakea (-), KGB (-)
Dada:
Bentuk dada : simetris, Venektasi (-)
Jantung : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : Inspeksi : bentuk dan gerak simetris, Palpasi : VF kanan = kiri, Perkusi : sonor/sonor,
Auskultasi : Vesikular +/+, ronki +/+ basah kasar, tidak ada wheezing, suara napas kasar, ekspirasi
memanjang.
Abdomen : Datar, Lunak, Hepar/Limpa tidak teraba, Bunyi usus (+) normal.
Ekstremitas: hangat, edema (-), jari clubbing (+), CR < 2”
Hasil Pemeriksaan Penunjang / laboratorium:
Selanjutnya anda bersama Spesialis Paru berupaya untuk menegakkan diagnosis okupasi melalui
pendekatan 7 langkah diagnosis okupasi
Data Tambahan:
1. Dokumen Permenaker 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Artikel tentang pneumoconiosis
3. Buku teks kedokteran kerja Bab Penyakit Paru Akibat Kerja
4. Data pengukuran ambiental dari HRD perusahaan PT. Semen Jaya berupa hasil audit lingkungan
tahun terakhir yang hasilnya sbb :
a. Pemeriksaan debu lingkungan: 5 juta partikel debu / kaki kubik udara.
b. Pemeriksaan batu bahan baku semen : kandungan silika bebas sebesar 10 %.
c. Pemeriksaan debu respirabel/dengan dush sample meter pada tempat kerja Pak Moko :
0,8 mg/m3/8 jam/hr.
1. Confirm the Identity of the patient (name, age, Name : Mr. Moko
address, and occupation) and performed Age : 50 years
informed consent. Marital Status : Married
Address : Citatah Padalarang
Occupation : Lime-stone minner
Step 1 Establish the clinical diagnosis of the patient
2. Conclude the Anamnesis, Summary of the physical Anamnesis:
findings, and the Result of the Laboratory test From Physical Examination:
Laboratory Findings:
X ray
3. Mention the appropriate clinical diagnosis Pneumoconiosis
Step 2 Mention how to assess the hazard (Occupational Anamnesis)
4. Describe the occupation of the worker 1. Saya bekerja sebagai penambang kapur di PT.
chronologically and hazard faced by worker Semen Jaya dok
(from all previous and recent jobs): 2. Belum pernah bekerja di tempat lain
1. What work do you do now? 3. Tidak pernah menjadi tantara atau bekerja di luar
2. What jobs have you had since you left school? negeri dok.
3. Have you served in the Armed Forces? or Have 4. Bahaya di tempat kerja:
you worked overseas? o Bising dari peledakan gunung kapur
4. Do you have, or have you had occupational o Debu dari penambangan dan sewaktu
exposure to fumes, chemicals, dust, loud noises, memecahkan batu kapur
vibration, radiation or other occupational o Panas matahari
hazards during your working history from the o Mengangkat batu kapur ke truk untuk
past until now? dibawa ke pengolahan
*It would be more valuable if an objective data o Memecahkan batu kapur dengan palu
were available to access by the physician
9. Determine previous history of work 1. Paling kena pecahan batu, terpeleset dan iritasi mata
accident/diseases atau terkena palu saat memukul memecah batu
Key questions: 2. Belum pernah didiagnosis penyakit akibat kerja
1. have you ever experienced an occupational
accident in the past?
2. have you ever experienced or diagnosed
having an occupational disease in the past?
10. Determine personal protective equipment used by Jarang pakai pakaian khusus atau pelindung khusus
workers paling topi agar tidak kepanasan, muka pakai kaos saja
Key questions: ditutup untuk mengurangi debu, tidak ada masker khusus
1. How is exposure controlled? atau baju kerja khusus paling pakai baju tangan panjang
2. Do you wear special protective clothing or saja biar mengurangi panas matahari
personal protective equipment?
11. Determine which hazards might affect the Debu dari batu kapur Silika Kristalina
patient's disease
Based on the occupational anamnesis conclude
which hazard may cause or contribute to the diseases
complained by the worker
Step 3 Decide association of exposure and the disease by reviewing relevant evidence
12. Summary of the Evidence based on literatures Menggunakan artikel ilmiah dan buku teks yang
concerned with hazard-disease correlation menunjukkan paparan debu silika terhadap terjadinya
pneumokoniosis pada pekerja
13. If available, review the worker’s medical record Riwayat rekam medis yang menunjukkan batuk kronis
as an evidence (Results of pre-employment, regular, dan sesak nafas dari Poliklinik Perusahaan menunjukan
and specific medical tests of the worker?) adanya progresi penyakit pari-paru yang dialami Pa
Moko
14. Regulation about Occupational Safety and Health
(Permenaker No. 5 tahun 2018, etc)
Notes:
A2: Diperkirakan karsinogen untuk manusia (Suspected
Human Carcinogen). Bahan kimia yang berefek
karsinogen terhadap binatang percobaan pada dosis
tertentu, melalui jalan yang ditempuh, pada lokasi-
lokasi, dari tipe histologi atau melalui mekanisme yang
dianggap sesuai dengan pemaparan terhadap tenaga
kerja terpajan. Penclitian epidemologik yang ada belum
cukup membuktikan meningkatnya risiko kanker pada
manusia yang terpajan.
R- Respirasi
NAB: 0,025 mg/m3
15. Material Safety Data Sheets (MSDS) information Menggunakan dokumen MSDS yang dikeluarkan resmi
oleh produsen bahan baku berbasis silika kristalina untuk
mencari kaitan antara hazard dan risiko
step 4 Mention how to assign adequacy of exposure
16. 1. Performing Qualitative measurement Performing Qualitative measurement through
through observation observation
o o Rangkuman data mengenai 1. Perform factory observation straightly and observe
pengamatan terhadap cara, proses dan the environment and the workers habits and
lingkungan kerja dengan working process!
mempertimbangkan lamanya waktu 2. Corelate the step 1 until 3 above!
kerja dan lama kerja. 3. Corelate the history of hazard controls including
o o Pemakaian alat pelindung diri PPE!
secara benar dan konsisten untuk
mengurangi paparan yang besar Performing Quantitative measurement through
(sebutkan) measurement
1. Ask for the last environmental hazard
2. Performing Quantitative measurement measurement’s report rom the factory management
through measurement if any
o Review the result of periodic
environmental measurement data Data pengukuran ambiental dari HRD
o Review the biological monitoring data of perusahaan PT. Semen Jaya berupa hasil
the patient in the medical record audit lingkungan tahun terakhir yang
hasilnya sbb :
a. Pemeriksaan debu
lingkungan: 5 juta partikel
debu / kaki kubik udara.
b. Pemeriksaan batu bahan
baku semen : kandungan
silika bebas sebesar 10 %.
c. Pemeriksaan debu
respirabel/dengan dush
sample meter pada tempat
kerja Pak Moko : 0,8
mg/m3/8 jam/hr.
2. Perform environmental hazard measurement if
possible