Kerusakan Kerusakn Pada Material
Kerusakan Kerusakn Pada Material
JENIS – JENIS
KERUSAKAN MATERIAL
Oleh :
PENDAHULUAN
Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari, namun
dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah dampak
negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan elektronik
menjadi panjang sesuai dengan yang direncanakan, bahkan dapat diperpanjang untuk
memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi. Upaya penanganan korosi diharapkan dapat
banyak menghemat biaya opersional, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu
kegiatan industri.
PENGERTIAN
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan lingkungan yang
korosif. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam
bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
PENYEBAB KOROSI
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Berasal dari bahan itu sendiri
Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur
kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya.
Keterangan :
PENDAHULUAN
Mekanisme kerusakan fatik dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
1. inisiasi atau pembentukan retak (crack initiation),
2. pertumbuhan dan perambatan retak (crack growth, crack propagation) dan
3. kerusakan fatik (fatigue damage).
Tiga parameter yang menjadi penyebabnya adalah adanya pembebanan berulang,
tegangan tarik dan regangan plastis. Bila salah satu dari parameter ini tidak ada maka retak
sebagai inisiasi kerusakan fatik tidak akan merambat menjadi kerusakan fatik.
Proses kerusakan fatik dimulai dari pembebanan berulang pada material selama waktu
tertentu sehingga terbentuk regangan plastis pada daerah konsentrasi tegangan. Regangan
plastis ini akan memicu terbentuknya inisiasi retak. Tegangan tarik kemudian akan memicu
inisiasi retak untuk tumbuh dan merambat sampai terjadinya kerusakanSelama pembebanan
siklis pada material secara mikro terjadi deformasi plastis setempat yang disebabkan oleh
besarnya konsentrasi tegangan sehingga terbentuklah bidang slip khususnya disekitar daerah
ekstrusi dan intrusi sehingga munculah inisiasi retak.
PENGERTIAN
Kelelahan adalah pertumbuhan inti dan pertumbuhan dari retakan dibawah kondisi
siklus tegangan dan regangan.
Penyebab Kelelahan
• Kelelahan yang dikontrol oleh tegangan
Lengkung rotasi (rotating bending)
Getaran (vibration)
Penekanan (pressurisation)
Kontak Gelinding (rolling contacts)
• Kelelahan yang dikontrol oleh regangan
Siklus termal (thermal cycles)
Takikan besar (severe notches)
Terbuka/tertutup
Teknik Mesin Universitas Sriwijya | FAILURE ANALYSIS 5
Universitas Sriwijaya TUGAS FAILURE ANALYSIS
Rendra Maha Putra Jf (03081005009) December 7, 2011
Pencegahan Kelelahan
• Dengan pengikat (fastenings)
Ekspansi dingin menggunakan madrel (contoh paku keling)
• Pelubangan mandiri (autofrettage)
Ekspansi dingin oleh penekanan (contoh ketel bertekanan)
FAKTOR YG BERPENGARUH :
1. Perencanaan cetakan yang tidak menyebabkan turbulen pada aliran logam cair
2. Pemakaian pasir yang mempunyai kadar air rendah dan permeabilitas yang sesuai.
3. Sistem ventilasi yang baik
4. Hindari fasa lumpur (campuran cair dan padat) kalau mungkin
5. Adanya ketebalan berbeda atau hot spot pada casting
Pencegahan :
Penghilangan gas
meniupkan gas inert ke dalam cairan logam, seperti gas argon, helium dan
nitrogen.
Penghilangan gas dengan klorida (tablet)
Penghilangan dengan fluks, terutama fluorida dan klorida dari logam alkali tanah
Pencairan kembali
2) Shrinkage (penyusutan)
Umumnya terjadi akibat casting design (gating sistem) yang kurang sempurna
Adanya inklusi atau kotoran pada logam cair
Viskositas logam cair menurun
Temperatur tuang terlalu tinggi atau terlalu rendah
Penyebab
Perbedaan ketebalan benda cor yang terlalu besar
Terdapatnya bagian tebal yang tidak dapat dialiri logam cair secara utuh
Saluran masuk dan penam bah tidak m endukung adanya solidifikasi progesif.
Saluran masuk dan penam bah yang kurang banyak
Saluran masuk dan penam bah yang salah dalam peletakannya
Penambah terlalu kecil
Pencegahan :
Digunakan pembekuan mengarah sehingga penambah dapat bekerja secara efektif.
Penggunaan cil yang dimaksudkan agar terjadi pembekuan mengarah dan pengaruh
penambah meningkat
Daerah pengisian yang efektif dari penambah
Shrinkage (penyusutan)
3) Misruns
Misruns adalah cacat yg terjadi karena logam cair tidak mengisi seluruh rongga cetakan
sehingga benda cor menjadi tidak lengkap atau ada bagian yg kurang dari benda cor.
Penyebab :
Ketidakseragaman benda cor, sehingga mengganggu aliran dari logam cair
Benda cor terlalu tipis
Temperatur terlalu rendah
Kecepatan penuangan yg terlalu lambat
Lubang angin yg kurang pada cetakan
Penambah (riser) yang tidak sempurna
Ukuran saluran masuk, runner, & sprue
Penempatan saluran masuk yang kurang tepat
Persebaran saluran masuk yang tidak merata
Pencegahan :
Temperatur tuang jangan terlalu tinggi
Kecepatan penuangan yang tinggi
Jumlah saluran harus ditambah dan logam cair harus diisikan secara seragam dari
beberapa tempat pada cetakan
Lubang angin harus ditambah
Lubang angin pada inti harus cukup
4) Gas Defect
Gas Defect adalah lobang pada hasil cor dalam bentuk bulat akibat terperangkapnya gas
dalam logam cair sewaktu proses pembekuan. Hal ini bisa akibat kandungan gas dalam
logam cair, cetakan atau core (inti) yang basah.
Penyebab
aliran turbulen dalam gating sistem
kondisi peralatan yang basah (air/minyak)
Scrap basah oleh air atau minyak
Pencegahan
usahakan agar aliran logam cair tidak turbulen
Penghilangan gas
dengan peniupan gas inert ke dalam cairan logam, seperti gas nitrogen.
Penghilangan dg klorida
Penghilangan dg fluks, terutama fluorida & klorida dari logam alkali tanah
Pencairan kembali
Perencanaan yang tidak menyebabkan turbulen pada aliran
logam cair
Pemakaian pasir yang mempunyai kadar air rendah dan permeabilitas yang sesuai
PENANGANAN KERUSAKAN
Untuk memecahkan problem Casting Defect perlu dilakukan beberapa langkah :
1) Identifikasi jenis cacat yang ada
2) Lokasi cacat, apakah selalu ditempat tersebut atau berpindahpindah
3) Seberapa seringnya cacat tersebut (prosentase) terjadi pada daerah tertentu untuk masa
produk tertentu (shift).
4) Jika cacat yang terjadi selalu berpindah, buat daftar dan tentukan daerah-daerah yang
dominan.
5) Jika cacat yang terjadi lebih dari satu buat daftar cacat yang dominan.
6) Analisa penyebab cacat tersebut : cetakan atau logam cair
MASALAH-MASALAH DI LAPANGAN
Fluiditas adalah kemampuan logam cair
mengalir dalam cetakan uji sampai berhenti
karena terjadi solidifikasi (Campbell dan
Harding, 1994). Produk hasil pengecoran
akan menjadi cacat apabila sifat fluiditasnya
jelek terutama pada kasus pengecoran benda-
benda yang tipis,
Misrun pada sudu turbin akibat kurangnya
fluiditas (Sabatino dkk, 2005).
PENDAHULUAN
Semua cacat las umumnya disebabkan kurangnya pengetahuan dari welder/juru las
terhadap teknik-teknik pengelasan termasuk pemilihan parameter las. Oleh karena itu dari
mulai
pengelasan sampai akhir pengelasan harus selalu diadakan pemeriksaan dengan cara-cara
yang
telah ditentukan, misalnya secaravis ual, dye penetrat/dye check, radiography, ultra sonic atau
dengan cara-cara lain.
Terjadinya cacat las ini akan mengakibatkan banyak hal yang tidak diinginkan dan
mengarah pada turunnya tingkat keselamatan kerja, baik keselamatan alat,
pekerja/user/operator,
lingkungan dan perusahaan/industri/instansi. Di samping itu juga secara ekonomi akan
mengakibatkan melonjaknya biaya produksi dan pada gilirannya industri/perusahaan/instansi
tersebut mengalami kerugian atau penurunan laba.
PENGERTIAN
Cacat las/defect weld, adalah suatu keadaan yang mengakibatkan turunnya kualitas dari
hasil lasan. Kualitas hasil lasan yang dimaksud adalah berupa turunnya kekuatan
dibandingkan
kekuatan bahan dasar base metal atau tidak baiknya performa/tampilan dari suatu hasil las.
atau dapat juga berupa terlalu tingginya kekuatan hasil lasan sehingga tidak sesuai dengan
tuntutan kekuatan suatu konstruksi.
Cacat las pada umumnya dapat dikategorikan seperti :
1) Rounded indication atau cacat bulat
Rounded indication atau cacat bulat adalah merupakan cacat las yang diperbolehkan
apabila dimensi / ukuran panjang kumpulan cacat masih berada pada cacat maksimum
sesuai kriteria penerimaan yang dipakai, misal : liang-liang renik (porosity)
2) Voids (porositas)
Porositas merupakan cacat las berupa lubang-lubang halus atau pori-pori yang
biasanya terbentuk di dalam logam las akibat terperangkapnya gas yang terjadi ketika
proses pengelasan. Disamping itu, porositas dapat pula terbentuk akibat kekurangan logam
cair karena penyusutan ketika logam membeku. Porositas seperti itu disebut: shrinkage
porosity.
Jenis porositas dapat dibedakan menurut pori-pori yang terjadi yaitu:
• Porositas terdistribusi merata.
• Porositas terlokalisasi.
• Porositas linier.
3) Inklusi
Cacat ini disebabkan oleh pengotor (inklusi) baik berupa produk karena reaksi gas
atau berupa unsur-unsur dari luar, seperti: terak, oksida, logam wolfram atau lainnya.
Cacat ini biasanya terjadi pada daerah bagian logam las (weld metal).
PENGERTIAN
Definisi creep adalah aliran plastis yang dialami material pada tegangan tetap.
Meskipun sebagian besar pengujian dilakukan dengan kondisi beban tetap, tersedia peralatan
yang mampu mengurangi pembebanan selama pengujian sebagai kompensasi terhadap
pengurangan penampang benda uji. Pada temperatur relatif tinggi, creep terhadi pada semua
level tegangan, tetapi pada temperatur tertentu laju creep bertambah dengan meningkatnya
tegangan.
MASALAH-MASALAH DI LAPANGAN
GAGAL AKIBAT FENOMENA CREEP STRESS RUPTURE
Rongga ini terjadi akibat fenomena creep, dimana pipa akibat dibebani tekanan dan
temperatur yang tinggi dengan waktu yang lama, maka butir ferit dan perlit lama kelamaan
akan bergerak yang mengakibatkan terjadinya rongga micro cavity dibatas butir. Apabila
keadaan creep berlangsung lama, micro cavity semakin banyak dan bergabung menjadi cavity
yang besar. Hal ini menjadi awal untuk terjadinya failure atau gagal atau bocor. Dari semua
foto mikrostruktur terlihat juga bahwa butir ferit dan perlit berubah bentuk (deformasi)
menjadi agak pipih dibagian yang dekat rupture. Dari ukuran besar butir dibagian pipa yang
tebal sekitar 100 Aμm berubah menjadi 70 Aμm dibagian yang dekat rupture.