IV
ISSN: Agustus 2019
ABSTRAK
Kecamatan Cileunyi di Kabupaten Bandung berada pada daerah beriklim tropis dan masih dikelilingi
dengan area pesawahan yang cukup luas serta tingkat kepadatan permukiman yang masih rendah.
Kawasan Cileunyi dekat dengan berbagai universitas ternama di Jawa Barat, menyebabkan tingkat
permintaan akan hunian baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat di sekitarnya cukup tinggi.
Berbagai hunian vertikal atau apartemen mulai bertumbuh di kawasan sekitar Cileunyi. Namun
pembangunan yang makin pesat tanpa disadari ikut meningkatkan isu global warming yang berdampak
pada semakin tingginya suhu permukaan bumi, sehingga salah satu upaya untuk mengurangi dampak
dari global warming ialah dengan penerapan konsep ramah lingkungan pada bangunan. Tujuan dari
merancang AMICA Apartment di Jl. Sindangsari, Cileunyi yang terdiri dari retail, 113 unit hunian dan
sarana olahraga agar dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan, dengan menghasilkan desain
yang sesuai antara ide desain bioklimatik dan realita. Desain bioklimatik merupakan desain yang
menerapkan konsep menyesuaikan dengan iklim eksternal yang khas pada suatu tempat, pemanfaatan
energi dalam pengoperasian bangunan yang rendah, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungannya,
yang diterapkan pada elemen-elemen fasad dan sistem utilitas dalam bangunan.
Kata kunci: Cileunyi, Apartemen, Global Warming, Ramah Lingkungan, Desain Bioklimatik
ABSTRACT
Cileunyi is one sub-districts in Bandung Regency which is located in a tropical climate area and is still
surrounded by a large area of rice fields and the level of settlement density is still low. Cileunyi is close
to various well-known universities in West Java, causing the level of demand for residential among
students and local communities is quite high. Various vertical dwellings or apartments began to grow
around Cileunyi. But the more rapid development unwittingly helped increase the issue of global
warming which has an impact on rising temperatures in the surface of the earth, so that one of the efforts
to reduce the impact of global warming is by applying environmentally friendly concepts to buildings.
The purpose of designing AMICA Apartment at Sindangsari street, Cileunyi that consists of retail, 113
residential units and sports facilities in order to reduce negative impacts on the environment, by
producing an appropriate design between bioclimatic design is a design that applies the concept of
adjusting to a specific external climate of a place, low energy utilization in building operations, and has a
concern for the environment, which is applied to the facade elements and system utilities in buildings.
1. PENDAHULUAN
Dewasa ini dunia sedang digemparkan dengan adanya isu global warming dimana dampak yang
paling terasa ialah dengan semakin meningkatnya suhu di permukaan bumi, tanpa disadari salah satu
yang menjadi penyumbang terbesar dari global warming adalah bangunan. Sebagai bentuk respon
terhadap isu global warming maka arsitek dan pihak-pihak yang peduli akan lingkungan membuat
sebuah gerakan yang dikenal dengan gerakan sustainable. Di Indonesia sendiri terdapat aturan
mengenai bangunan hijau yang dikenal dengan greenship dan didalamnya terdapat poin mengenai
efisiensi dan konservasi energi, dan konservasi air. Selain isu global warming kota-kota besar
khususnya wilayah yang menjadi area pusat pembelajaran baik dari tingkat sekolah dasar hingga
universitas seperti Cileunyi yang berada di Kabupaten Bandung memiliki permasalahan tersendiri
mengenai penyediaan unit hunian akibat banyaknya pendatang yang bertujuan untuk meneruskan
jenjang pendidikan disana. Untuk mengatasi besarnya tingkat permintaan akan hunian maka dibuatlah
desain hunian vertikal atau yang dikenal dengan apartemen. Pada perancangan AMICA Apartment
sebagai respon terhadap isu global warming maka mengangkat tema desain bioklimatik dimana desain
bioklimatik adalah ilmu yang mempelajari antara hubungan iklim dengan kehidupan serta
penerapannya terhadap bangunan. Penerapan dari desain bioklimatik pada bangunan AMICA
Apartment terlihat dari pemilihan desain single loaded corridor, fasad bangunan berkanopi yang diberi
tumbuhan, serta adanya sistem pembayangan pasif berupa SPSM (Sirip Penangkal Sinar Matahari).
Arsitektur Bioklimatik merupakan bagian dari arsitektur hijau, dimana bangunan bioklimatik
merupakan bangunan yang tersusun berdasarkan desain teknik hemat energi yang berhubungan
dengan iklim setempat, sehingga dihasilkan bangunan yang dapat berinteraksi dengan lingkungan
dalam penjelmaan dan operasinya serta penampilannya yang berkualitas tinggi.
Bioclimatic design berasal dari turunan prinsip sustainable design pada bagian Economy of Resources
dimana berfokus pada pengurangan (reduce), penggunaan kembali (reuse), dan pendaur ulangan
(recycle) sumber daya alam[1].
Elaborasi tema Desain Bioklimatik mengambil kesimpulan dari tujuan pembuatan apartemen dan
penerapan desain bioklimatik pada bangunan, maka dari itu penerapan desain bioklimatik kedalam
perancangan AMICA Apartment bertujuan untuk mendapatkan hasil desain bangunan apartemen yang
dapat memaksimalkan keunggulan dari iklim sekitar seperti cahaya matahari dan angin serta dapat
meminimalisir penggunaan energi dalam bangunan.
Prinsip desain bioklimatik menurut Kenneth Yeang dalam bukunya, harus memperhatikan:
1. Penempatan core, 2. Penentuan orientasi bangunan, 3. Penentuan letak bukaan jendela, 4. Membuat
ruang transisional, 5. Penggunaan balkon, 6. Desain pada dinding, 7. Hubungan terhadap lansekap, 8.
Penyekat panas pada lantai.[2]
2.5 Struktur
Sistem struktur yang digunakan pada bangunan apartemen ini menggunakan sistem struktur rangka
(frame system) seperti yang titujukkan pada Gambar 4. Penyaluran beban pada sistem ini terdistribusi
dari atap yang kemudian disalurkan pada komponen struktur yang berbentuk batang vertikal (kolom)
dan batang horisontal (balok).
Adapun modul struktur yang digunakan adalah 8.1 m x 8.1 m yang disesuaikan dengan ukuran setiap
tipe kamar seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5. Ukuran untuk kamar Studio yaitu 6 m x 4.05 m
= 24.3 m2, ukuran untuk kamar 2 Bedroom yaitu 6 m x 8.1 m = 48.6 m2, ukuran untuk kamar Loft
yaitu 6 m x 8.1 m dan memiliki 2 lantai dengan lebar koridor adalah 2.1 m (standar minimal 1.8 m).
3. HASIL RANCANGAN
Peletakkan massa bangunan dipengaruhi oleh bangunan sekitar tapak sehingga menghasilkan skyline
yang baik karena sisi bagian Utara tapak langsung berhadapan dengan lahan datar (pesawahan) maka
ditempatkan massa bangunan lebih rendah sedangkan pada bagian Selatan tapak yang bersebelahan
dengan bangunan SMK maka dapat diletakkan bangunan yang lebih tinggi dari bangunan sekolah
tersebut. Gambar 7.
Gambar 8. Blockplan
Sirkulasi Kendaraan Pengunjung melalui jalan masuk yang sama, dimana tempat parkir diletakkan
dekat area drop off. Sirkulasi servis diletakkan di jalan masuk yang berbeda agar tidak terjadi
kemacetan atau penumpukan kendaraan pada tapak dan tidak mengganggu kendaraan pengunjung
pada saat masuk tapak. Sirkulasi pengunjung dan servis pada tapak dapat dilihat pada Gambar 9.
Lantai dasar terbagi menjadi tiga zona yaitu publik, servis dan privat. Zona publik di lantai ini terdiri
dari area retail, foodcourt, fitness center, dan café. Sedangkan zona servis terdiri dari toilet, tangga
darurat, lift, dan ruang ganti.Zona privat terdiri dari daycare, dan fasilitas pendukung apartemen yang
hanya dapat digunakan oleh penghuni apartemen seperti kolam renang, jogging track, dan playground.
Dapat dilihat pada Gambar 11.
Lantai 1 terdiri dari tiga zonasi, yaitu publik, privat dan servis. Zona publik di lantai ini terdiri dari
sport center, dan roof garden. Zona privat terdiri dari ruang kantor pengelola, unit kamar dan roof
garden khusus untuk penghuni. Sedangkan zona servis terdiri dari toilet, ruang ganti, lift dan tangga
darurat. Dapat dilihat pada Gambar 12.
Untuk lantai tipikal hingga lantai 9 memiliki zonasi ruang yang sama yaitu dua zonasi, diantaranya
privat dan servis. Zona privat terdiri dari unit kamar dan zona servis terdiri dari lobby lift, tangga
darurat, dan ruang utilitas. Dapat dilihat pada Gambar 13.
sirip penangkal sinar matahari vertikal dan horisontal pada area kamar. Seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 14.
Penerapan dari Tema Bioklimatik yang di terapkan pada fasad bangunan berupa ditambahkannya
beberapa tanaman pada koridor dan kanopi koridor sebagai media tanam, dan penggunaan motif
material kayu yang didapat dari kisi-kisi sebagai finishing seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15.
Fasad dari arah Selatan (SMK Kesehatan Bhakti Kencana), fasad ini menggambarkan area kamar
sehinnga perlu diberi kanopi vertikal dan horisontal. Seperti yand dapat dilihat pada Gambar 16.
Interior kamar didominasi warna natural yaitu perpaduan antara coklat, abu-abu, putih. Furniture
ruangan Pada Tipe kamar yang terdapat pada massa bangunan hotel yang terdiri dari 2 bedroom, dan
loft seperti pada Gambar 18.
dapat maka semakin sedikit jumlah radiasi panas matahari yang diterima oleh bangunan sehingga suhu
di dalam bangunan tidak terlalu panas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Gambar 20.
4. SIMPULAN
Bangunan AMICA Apartment, Cileunyi dibangun sebagai penyelesaian atas permasalahan lingkungan
yang marak diperbincangkan yaitu mengenai global warming. Selain itu apartemen ini pula menjadi
jawaban atas besarnya tingkat permintaan akan hunian baik dari mahasiswa yang melanjutkan jenjang
sekolah disekitar apartemen atau bahkan masyarakat sekitaran Cileunyi. Tidak hanya fasilitas hunian
yang disediakan namun terdapat fasilitas penunjang yang menjadi daya tarik bagi calon penghuni yang
dapat memenuhi segala kebutuhan penghuni apartemen. Penerapan desain bioklimatik pada AMICA
Apartment dapat dijumpai pada pemilihan single loaded corridor, pembayangan alami akibat adanya
balkon dan SPSM, serta vegetasi yang ada di sepanjang koridor. Selain itu penerapannya pun dapat
dijumpai pada sistem pembuangan air limbah, dimana sisa air limbah dapat digunakan kembali
sebagai air untuk menyiram tanaman dan flush toilet. Maka dari itu penerapan konsep desain
bioklimatik tidak hanya sebagai bagian dari estetika, tetapi dapat digunakan sebagai bagian dari
sumber energi yang berkelanjutan.
Puji syukur kepada Allah SWT, karena kehendak dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan mata
kuliah tugas akhir ini. Penulis menyadari Tugas Akhir ini tidak akan selesai tanpa doa, dukungan dan
dorongan dari berbagai pihak. Adapun dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada:,Ibu Ir. Dwi Kustianingrum. M.T. dan Bapak Ir. Tecky Hendrarto, M.M., selaku
dosen pembimbing, Bapak Eggi Septianto, S.T., M.T. dan Ibu Dr. Juarni Anita, S.T., M.Eng., selaku
penguji, kedua orang tua,dan keluarga dan teman-teman arsitektur ITENAS angkatan 2015. Akhir kata
semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.
DAFTAR PUSTAKA