Anda di halaman 1dari 2

Sebuah perusahaan 

manufaktur dapat mengetahui jumlah dan jenis barang apa saja yang akan
diproduksi berdasarkan data kebutuhan pasar saat ini yang dapat diperoleh dari bagian
marketing.

Data-data yang telah diperoleh dari bagian marketing tersebut dapat diinformasikan ke bagian
produksi agar barang yang diinginkan dapat segera dibuat.

Terdapat hal-hal yang berkaitan erat dengan tahapan perencanaan strategi produksi pada
perusahaan manufaktur.

Yaitu jenis barang yang akan diproduksi, jumlah barang yang akan diproduksi, dan cara
pengolahan barang.

Berikut ini adalah tahapan perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur:

1. Tahapan awal. Pada tahapan ini, sebuah perusahaan manufaktur sudah harus menentukan
desain awal produk. Desain awal tersebut berupa desain spesifikasi dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh sebuah produk yang akan diproduksi nantinya.
2. Tahapan desain produk. Pada tahapan ini, perusahaan manufaktur sudah dapat
menentukan desain dari suatu produk yaitu berupa gambaran dari produk tersebut seperti
bentuk, warna, ukuran, dan lainnya secara tepat.
3. Tahapan cara pembuatan. Pada tahapan ini. perusahaan harus menentukan urutan proses
pembuatan suatu produk, tempat untuk bekerja yang tepat, dan segala macam peralatan
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut.
4. Tahapan pembuatan, yaitu perusahaan mulai memproduksi barang yang diinginkan dan
memodifikasi lebih lanjut. Proses pembuatan barang harus disesuaikan dengan desain,
memiliki kualitas yang baik, dan peralatan mesin yang tersedia. Di dalam tahapan
pembuatan ini, terkadang hasil yang diinginkan sedikit berbeda dengan apa yang sudah
direncanakan pada awalnya. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah besar jika tidak
menyimpang terlalu jauh dari apa yang sudah ditetapkan di awal. Perusahaan masih dapat
memodifikasi barang tersebut sedikit demi sedikit hingga tercapai sesuai apa yang
diinginkan.

Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengoptimalkan perencanaan
produksi, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memprediksi permintaan konsumen


Sebagai langkah awal strategi perencanaan produksi perusahaan Manufaktur, Kita harus
memprediksi permintaan konsumen untuk mengetahui berapa banyak barang yang harus
diproduksi selama periode waktu tertentu. Cara yang paling mudah untuk dilakukan
adalah dengan meninjau permintaan konsumen pada periode sebelumnya. Dengan
catatan, Kita harus memiliki alat pelaporan yang canggih untuk menghindari terjadinya
kesulitan dalam mendapatkan estimasi yang akurat.
 2. Mengendalikan inventaris
Strategi perencanaan produksi perusahaan Manufaktur pengendalian inventaris stok
gudang yang baik akan membantu Kita untuk menghindari pengadaan stok bahan baku
yang tidak perlu. Memastikan persediaan selalu berada di tingkat yang memadai, serta
menyimpan stok yang tepat dan sesuai dengan permintaan konsumen. Dengan sistem
manajemen inventaris yang baik, maka Kita dapat mengatur tingkat persediaan sehingga
Kita akan mendapatkan notifikasi ketika stok mendekati tingkat minimum.
3. Mempersiapkan karyawan
Selain memastikan ketersediaan bahan baku, Kita juga perlu memastikan ketersediaan
karyawan. Memperkirakan jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam proses produksi dan
memastikan mereka adalah orang-orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Jangan lupa untuk memfasilitasi para karyawan dengan peralatan yang mendukung dan
berikan pelatihan ekstensif tentang penggunaan alat-alat dan teknologi tertentu yang
digunakan perusahaan.
4.Mengatur waktu dan tahapan Strategi Perencanaan Produksi Perusahaan Manufaktur
Kita dapat memulai untuk memetakan proses secara berurutan, kemudian
menyesuaikannya dengan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Perhitungkan
tugas mana saja yang perlu diurutkan atau harus bergantung pada tugas lainnya, atau
tugas-tugas apa saja yang harus dilakukan secara bersamaan atau independen. Setelah
pemetaan proses dilakukan, maka Kita akan mengetahui berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses. Selain itu, jangan lupa untuk
mendokumentasikan kegiatan berulang dalam proses manufaktur untuk penggunaan di
masa depan. Manfaatkan dokumentasi tersebut sebagai basis untuk menentukan rute dan
waktu di proses manufaktur selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai