menceritakan kejadian luar biasa. Dongeng biasanya juga terjadi di luar nalar
manusia sebab penuh dengan khayalan serta fantasi.
Selain itu, dongeng biasanya juga dianggap hal yang tidak terjadi pada dunia
nyata. Sejak lama, cerita dongeng panjang sudah dijadikan pelajaran pada
studi bahasa Indonesia.
Untuk itu, biasanya para siswa juga dituntun supaya bisa mengerti tentang
cerita dongeng panjang saat di sekolah dasar. Dongeng juga merupakan
cerita tradisional yang sudah diceritakan turun-temurun sejak zaman nenek
moyang.
Fungsi dari cerita dongeng panjang sendiri adalah untuk mendidik atau
menyampaikan ajaran moral selain untuk menghibur.
Berikut ini adalah beberapa pengertian cerita dongeng menurut para ahli:
Cerita Dongeng Panjang via zohenku.ru
1. Agus Triyanto
Bisa dikatakan, dongeng adalah karya sastra dengan cerita yang fiktif atau
tidak terjadi. Itulah pendapat beliau tentang dongeng. Termasuk cerita
dongeng panjang.
2. Liberatus Tengsoe
Dulu, dongeng dibuat untuk anak yang isinya sarat akan nasihat. Karena
muncul di zaman sastra purba, maka tergolong dalam sastra orai atau lisan.
Itulah pendapat Liberatus, terkait dongen baik dongeng singkat maupun cerita
dongeng panjang.
3. Thomson
Cerita dongeng panjang pertama yang bisa bunda ceritakan pada anak
adalah Sang Kera Penipu. Dalam dongeng ini diceritakan jika sebuah hutan
dipenuhi dengan pepohonan yang sangat lebat dan dedaunan hijau.
Karena itulah, sang kera sangat senang pada bangau namun sayang kera
tidak pernah membalas budi perbuatan bangau tersebut.
Kera memiliki sifat yang licik dan egois. Ketika sedang berjalan berdua untuk
mencari makan, bangau tersadar jika kera sangat licik dan penipu.
Kera bertanya pada bangau apakah ia ingin makan kodok. Bangau yang
sedang mengambil pir dengan paruhnya menoleh kemudian mengangguk.
Kera lalu mengatakan jika bangau mencari kodok dan ia akan mengambil
buah-buahan.
Kera lalu dengan cepat memanjat dan mengambil buah dengan cepat dan
diletakkan di bawah pohon rambutan. Pohon rambutan tersebut adalah
tempat mereka berdua berjanji untuk bertemu. Kera lalu tertawa di dalam hati
karena berhasil menipu bangau.
Sementara itu, bangau banyak memperoleh ikan dan kodok namun terkejut
karena buah-buahan sudah habis. Sementara itu, kera juga mengambil 1 ekor
ikan kemudian dibakar di atas batu panas. Bangau lalu bertanya pada kera
tentang buah-buahan yang hilang tersebut.
Bangau juga belum menyadari jika dirinya sudah ditipu oleh kera sebab kera
yang sudah mengambil jatahnya. Kera berkata jika hari itu ia sedang sakit
sehingga buah-buahan ia makan karena bangau pergi terlalu lama. Bangau
pun percaya dan kembali tertipu oleh kera.
Namun semakin lama, bangau sakit hati akan tetapi tidak mau memutuskan
hubungan dengan kera. Kera menyimpan makanan yang sangat banyak
sedangkan bangau hanya mendapat sisanya saja. Dua hari kemudian, kera
kembali menipu bangau dan berkata ingin pulang ke Medang.
Kera berpikir jika tidak akan ada yang mau meminjamkan perahu pada
dirinya. Di sisi lain, warga bangau juga sedang sulit mencari maanan sebab
sungai sedang kering. Kera kemudian mengetuk pintu rumah bangau yang
tinggal sendirian.
Kera juga berkata jika disana ada banyak kodok dan dirinya akan mengambil
buah sawo ujar kera yang berusaha menipu bangau.
Bangau lalu setuju dan berkata supaya kera naik ke punggungnya. Bangau
kemudian mengepakkan sayap ke pulau Medang. Sepanjang perjalanan, kera
selalu berceloteh sehingga bangau tidak bisa konsentrasi dan pulau Medang
juga sangat jauh.
Bangau sangat kelelahan dan energinya tinggal sedikit dan akhirnya sampai
ke tempat tujuan. Bangau langsung berbaring di pasir karena kelelahan
sedangkan kera asyik makan sawo yang sangat banyak. Kera kemudian tidur
dan perutnya membiru sebagai tanda kekenyangan.
Bangau lalu berkata jika kodok yang dijanjikan kera tidak ada disitu dan ia
akan kembali ke kampung halamannya.
Bangau berkata jika dengan sawo berlimpah maka kera bisa hidup sampai
tujuh turunan. Untuk itulah, bangau berniat untuk pulang dan menceritakan
warga kera tentang hutan sawo tersebut karena sadar jika dirinya sudah
tertipu. Mendadak, kera menjadi gugup dan berkata jika ia tidak mungkin
tinggal sendirian disitu.
Namun bangau berkata jika dirinya tidak bisa hidup tanpa kodok. Bangau
merasa sakit hati dan membalas tipuan yang sudah dilakukan kera.
Kera kemudian meminta diterbangkan kembali ke kampung bersama dengan
bangau. Bangau berkata jika sayapnya belum pulih untuk terbang dengan
beban tubuh kera yang berat.
Perahu juga sesekali diterjang oleh ombak sehingga membuat wajah kera
terlihat pucat. Sementara bangau bernyayi dengan senang dan bergumam
jika perahu hancur, maka ia akan tetap selamat.
Ini disebabkan karena bangau masih bisa terbang ketika perahu hancur
terkena ombak. Selain itu, kemungkinan besar perahu juga memang akan
hancur sebab hanya terbuat dari tanah liat buatan kera. Mereka berdua
kemudian sudah berlayar jauh sampai ke tengah laut.
Sampai akhirnya, kera pun mati ditelan ombak di lautan. Laut kemudian
terlihat kembali tenang dan bangau dengan tenangnya terbang ke kampung
halamannya.
Dalam cerita dongeng anak ini mengandung pesan moral yang sangat bagus
untuk anak-anak. Kera yang senang menipu ini menjadi contoh tidak baik
yang tidak boleh ditiru oleh anak-anak.
Cerita ini mengajarkan anak agar tidak memanfaatkan teman hanya untuk
kepentingan sendiri. Ditambah lagi, anak akan diajarkan supaya menjauhi
sifat licik sebab bisa merusak persahabatan.
Membacakan cerita dongeng panjang sebelum tidur bisa membuat anak lebih
terlelap dan lebih cepat tidur. Membacakan cerita dongeng anak juga pasti
sangat disukai sebab tokoh dalam cerita adalah hewan. Agar bisa lebih seru,
maka bunda bisa mengganti suara menyamakan dengan tokoh dalam cerita
ini.