I. Pengembangan Dosen
Sumberdaya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam
pengembangan lembaga Pendidikan Tinggi. Program pengembangan Sumberdaya
Manusia harus menjadi unsur paling penting dalam pengembangan sebuah lembaga.
Citra akademis suatu lembaga Pendidikan Tinggi akan sangat ditentukan oleh kualitas
sumberdaya manusia yang ada didalamnya, beserta karyakarya keilmuan yang
dihasilkan sebagai sumbangan untuk masyarakat maupun pengembangan bidang ilmu
masing-masing.
Pengembangan sumberdaya manusia, khususnya karir dan prestasi, perlu
direncanakan secara sistematis, selaras dengan perjalanan institusi yang sesuai
dengan prestasi dan minat individual, serta memperhatikan peluang peluang yang ada
dalam lingkungan dan bidang ilmu masing masing. Kenyataan menunjukkan bahwa
pengembangan karir dan prestasi jarang direncanakan secara sistematis, sehingga
seringkali hanya berkembang secara acak dan konsekuensinya pengembangan karir
dan prestasi sering tidak menempatkan sumberdaya manusia sesuai dengan
kemampuannya. Akhirnya tujuan lembaga maupun individu sulit atau bahkan tidak
dapat tercapai.
Dalam proses mancapai tujuan organisasi diperlukan standart pengukuran
keberhasilan yang harus dicapai baik oleh sumberdaya manusia secara individu
maupun organisasi secara keseluruhan. Dosen sebagai salah satu komponen
sumberdaya manusia dalam lembaga pendidikan tinggi perlu diarahkan untuk
mencapai tujuan tujuannya. Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran kinerja
dosen yang secara umum mencakup aspek kualitatif maupun kuantitatif.
b. Karir pertengahan
Setelah menyelesaikan karir awal, dosen muda selanjutnya bergerak menuju kedalam
suatu periode stabilitas, menjadi semakin kelihatan, menerima tingkat tanggungjawab
yang lebih tinggi dan menerapkan suatu rencana karir yang lebih berjangka panjang.
Kemampanan dan promosi seringkali menadai tahap ini. Agar proses ini berjalan
lancar diperlukan pembinaan sebagi berikut :
Jalur Pembinaan (off the job training) :
1. Melatih dan mengembangkan dosen yang lebih muda
2. Memantapkan dan meningkatkan kompetensi dosen melalui; Seminar, kursus,
training, worshop dll.
3. Memberi penugasan dengan tanggung jawab yang lebih besar melalui jalur
struktural
4. Pengembangan secara mandiri (menjadei expert) melalui jalur keilmuan
5. Menjadi konsultan di di bidang keahlian yang dipilih.
c. Karir akhir
Pada akhirnya dosen senior mulai melepaskan diri dari kerja dan bersiap siap untuk
pensiun. Agar proses perjalanan karir akhir bermanfaat maka perlu dilakukan
pembinaan sebagai berikut :
Jalur pembinaan :
(a). Memberi peran sebagai staf ahli
(b). Pengkaderan
(c). Membina dosen yang senior
(d). Transformasi keilmuan pada masyarakat dan pemerintah
(e). Rencana pendukung :
Kualifikasi
Program Status Dosen
No Jumlah Pendidikan Ket
Studi S2 S3 Tetap DPK
Ekonomi
1 24 21 3 16 8
Pembangunan
2 Manajemen 24 21 3 21 3
Teknik
3 5 5 0 5 0
Informasi
Sistem
4 5 5 0 5 0
Informasi
5 Kehutanan 5 5 0 5 0
Jumlah 57 6 52 11
Total 63 63 63
Jumlah pegawai di UM Jambi hingga saat ini tercatat berjumlah 63 orang Dosen, yang
terdiri dari 11 orang dosen tetap DPK dan 52 orang dosen tetap homebase.
S1 Komputer : 2 1. Dedi Susanto, S.Kom. Ka. Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga
orang
3 Kepegawaian 3 - 3 - 3 -
S1 Pendidikan : 1 2. Agung Sandi, S.Kom. Ka. Subbagian Kepegawaian
orang 3. Rio Darmawangsa, S.Pd. Operator Kepegawaian
1. Afrizal Saputra, S.E. Ka. Subbagian Rumah Tangga
S1 Ekonomi 2. M. Malik. Staf Adm. Umum dan Rumah Tangga
Umum dan Rumah Pembangunan : 1 3. Muhammad Sopir
4 5 4 1 - 2 3
Tangga orang 4. Deddy Susanto Sopir
SMA : 4 orang
5. Marthania Winner Tenisia Staf Adm. Umum dan Surat Dinas
Sistem Karir
Salah satu strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai (administratif
/karyawan) adalah dengan memberikan kejelasan dan kepastian pada jalur karir.
Karir disatu sisi adalah pengakuan yang diberikan oleh Universitas terhadap kinerja
Sistem Kompensasi
Pada masa awal UM Jambi sampai saat ini sistem kompensasi (Gaji Pokok dan
Tunjangan) masih didasarkan pada kemampuan keuangan UM Jambi dan lebih banyak
muatan keikhlasan seluruh pegawai untuk “mengabdi” sebagaimana semboyan K.H.
Ahmad Dahlan, semangat hidup dalam muhammadiyah “Hidupi – hidupilah
Muhammadiyah dan jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah” menjadikan UM
Jambi mampu tumbuh dan berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu
universitas pendatang baru terbesar di kawasan Kota Jambi. Namun seiring dengan
perkembangan dan prinsip pengelolaan SDM yang menjamin peningkatan kinerja,
maka mulai tahun 2019 hingga saat ini Sistem Kompensasi pegawai masih berada
50% dibawah standar PNS. Meskipun saat ini ada perbedaan Gaji PNS dengan Gaji
Pegawai UM Jambi, namun perbedaan itu inshaallah mampu ditutupi dengan
kebijakan kenaikan gaji berkala sebanyak 2% tiap 2 tahun dan sistem reward
tunjangan perbaikan penghasilan (TPP). Kebijakan penyesuaian gaji tersebut baru
dilaksanakan pada bulan Juni 2012 dari jaman STIE Muhammadiyah Jambi sampai
saat ini setelah mengalami perubahan bentuk menjadi Universitas Muhammadiyah
Jambi. Walaupun masih belum sepenuhnya sama dengan gaji PNS, semata-mata demi
tetap menjamin kelangsungan UM Jambi dimasa yang akan datang.
Namun demikian seiring dengan perkembangan yang terjadi, tuntutan untuk
penyesuaian pendapatan “minimal” sama dengan gaji PNS masih menjadi tuntutan
yang harus direspon secara bijak. Bahkan bila UM Jambi secara konstan berkembang
tidak menutup kemungkinan untuk memberikan kompensasi “lebih baik” dari gaji
PNS. Tidak hanya gaji yang harus disikapi dengan bijak, namun beberapa jaminan
sosial seperti jaminan Pensiun, Perumahan, Kesehatan dan fasilitas kompensasi
lainnya masih menjadi tuntutan yang cukup tinggi bagi Pegawai.
Melaksanakan evaluasi dalam jabatan sesuai dengan target kinerja dilakukan oleh
pegawai yang berkompeten.
Untuk mengetahui resiko yang mungkin terjadi dalam lingkungan kerja terhadap
keselamatan dan kesehatan pegawai.
Dalam hubungan ketenagakerjaan, dengan mengadakan pertemuan dengan
seluruh staf (Staf Meeting, briefing dan lokakarya mini) secara berkala, dengan
topik bahasan tentang tanggung jawab dalam jabatannya.