Anda di halaman 1dari 28

PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI DALAM
AGRIBISNIS
 Upaya Pemerintah untuk meningkatkan
produktivitas pertanian agar dapat
menghasilkan produksi yang maksimum
sesuai dengan sumberdaya yang tersedia
adalah dengan revolusi hijau.

• Intensifikasi pertanian Teknologi


• Ekstensifikasi pertanian
• Diversifikasi pertanian
• Rehabilitasi pertanian
1.Penggunaan Bibit Unggul
2.Pengolahan tanah yang baik
3.Irigasi yang teratur
4.Penggunaan pupuk
5.Pemberantasan Hama.
 Dengan cara memperluas lahan /
daerah pertanian
 Penganekaragaman jenis tanaman pada
satu lahan pertanian melalui sistem
tumpang sari.
 Rehabilitasi merupakan usaha pemulihan
produktivitas sumber daya pertanian yang kritis,
yang membahayakan kondisi lingkungan dengan
maksud untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
 Faktor genetis (jenis tanaman, varietas)
 Faktor gangguan (hama, penyakit, gulma)
 Faktor iklim (suhu, kelembaban, curah
hujan, angin, dll.)
 Faktor essensiil (air, sinar matahari, unsur
hara)
Daya Saing Sektor Industri Nonmigas Rendah
SEGAR / UTUH • Buah meja

• Dried Fruits
MINIMALLY
SAYUR & BUAH • Coated
PROCESSED
• Pickle / Sauerkraut

• Juices / Puree
• Canned
PROCESSED • Jam / Jelly
• Crispy Products
Procedures /Technology Practical applications
Fresh storage Fruits, vegetables
Cold storage Fruits, vegetables
Freezing Fruits, vegetables
Drying/Dehydration Fruits, vegetables
Concentration Fruit and vegetable juices
Chemical preservation Fruit semi-processed
Preservation with sugar Fruit products/preserves
Pasteurization Fruit and vegetable juices
Sterilisation Fruits, vegetables
Sterilising filtration Fruit juices
Irradiation Fruits, vegetables
Osmotic Drying + Vacuum Frying Fruits, vegetables
Pengering Kabinet

Outlet
Uap air

Ruang
pengering

Sumber
panas
Eksternal
• Suhu
• Kelembaban
• Aliran udara
Internal :
• Komposisi bahan
2 • Ketebalan bahan
1

Proses
Tahap 1 : Tranfer massa air dari dalam
jaringan ke permukaan
Tahap 2 : Tranfer uap air dari
permukaan bahan ke udara
Pembuatan Buah Kering (Dried Fruits)
Buah & Sayur

Pengupasan

Slicing

Osmotic Proses • Gula


• Gula

• Sun drying
Pengeringan
• Artificial drying

Pengemasan

Dried • Ringan
Fruits / Vegetables • Tidak perlu pendingin
Pembuatan Vegetables Chip
Sayur

Washing, Triming

Blanching

• Gula
Osmotic Proses
• Garam

• Sun drying
Vacuum Frying
• Artificial drying

Pengemasan

Dried • Ringan
Vegetables • Tidak perlu pendingin
1. Pengertian dan tahap-tahap adopsi
2. Kategori dan ciri-ciri pengadopsi
3. Elemen dan faktor yang
memperngaruhi kecepatan adopsi
inovasi
4. Proses difusi inovasi pertanian
5. Penelitian adopsi inovasi pertanian
 Meskipun berbagai teknologi dan
inovasi bidang pertanian telah banyak
dihasilkan (secara teknis dan ekonomis
layak) namun tidak serta merta diterima
dan diterapkan oleh target
sasarannya/petani
 Perlu kajian dan pendalaman tentang
proses adopsi dan difusi inovasi
pertanian untuk merancang strategi
yang efektif agar target sasaran dapat
menerapkan inovasi baru yang memiliki
prospek lebih baik
 Rogers and Shomaker mendefinisikan inovasi
adalah ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau
obyek-obyek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu
yang baru oleh individu atau petani/masyarakat
sasaran

 Lionberger mendefinisikan inovasi adalah hal yang


barusesuatu yang dinilai baru atau dapat
mendorong terjadinya pembaharuan dalam
masyarakat

 Mosher mendefinisikan adoption : of an innovation is


the process by which a particular farmer is exposed
to, considers, and finally rejects or practices a
particular innovation.

 Rogers-traditionally : the process of adoption”, in


connection with agricultural extension, usually
comprises five successive or stages, awareness,
interest, evaluation, first trial, and either repeated use
or rejection
Sumber Inovasi

Penerima/Pengetrap
Inovasi

Pengetrap Lain Pengetrap Lain Pengetrap Lain


 Awareness/kesadaran: sasaran mulai sadar tentang
inovasi yang ditawarkan oleh pemberi teknologi
 Interest/tumbuhnya minat: keinginan untuk
mengatahui lebih jauh sesuatu yang berkaitan dengan
inovasi yang ditawarkan
 Evaluation/evaluasi: penilaian terhadap baik/buruk
ataumanfaat inovasi yeng telah diketahui informasinya
secara lebih lengkap
 Trial/mencoba: melakukan percobaan dalam skala
kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya
 Adoption/adopsi: menerima/menerapkan dengan
penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba
yang telah dilakukan dan diamatinya sendiri
 Dalam proses adopsi suatu inovasi,
kecepatannnya akan sangat bervariasi
(sangat cepat, lambat, bahkan menolak)
 Pengkategorian golongan adopter
berdasar status sosial, status ekonomi,
perilaku komunikasi, pendidikan dan
umur
 Kategori/group pengadopsi berdasarkan
kecepatan mengadopsi adalah sbb: (1)
perintis/innovators, (2) pengetrap
dini/early adopters, (3) pengetrap awal/the
early majority, (4) pengetrap akhir/the late
majority dan (5) penolak/kaum
kolot/laggars.
I. Perintis/innovators: pelopor/orang-orang yang
pertama dalam suatu wilayah tertentu yang paling
cepat mengadopsi suatu inovasi, memiliki rasa
ingin tahu tinggi/curiousity, cenderung
individualis
II. Pengetrap dini/early adopters: orang yang cukup
aktif dlm pembangunan desa, umur relatif muda,
pendidikan cukup tingi, status sosial agak tinggi,
disegani oleh anggota masyarakat
III. Pengetrap awal/the early majority: golongan yang
mudah terpengaruh bila hal baru telah disadari
dan diyakini keunggulannya
IV. Pengetrap akhir/the late majority: orang yang
lambat menerima inovasi, kedudukan ekonominya
rendah, kurang semangat dalam usahataninya
V. Penolak/laggards: kaum kolot, usia tua, statis dan
pasif terhadap perubahan, kurang rasional
Persentase Distribusi Jumlah
Pengadopsi
2.5
16.0
13.5

34.0 34.0

Perintis Pengetrap dini Pengetrap awal


Pengetrap akhir Penolak
 Perancang adopsi dan difusi pertanian perlu
memperhatikan kelompok/golongan yang
paling utama untuk didekati/diperhatikan
 Golongan yang potensial adalah golongan
kedua (early adopter) dan ketiga (the early
majority)
 Kedua golongan tersebut aktif dan memiliki
interaksi yang luas dgn masyarakat desa,
berpengaruh serta memahami situasi desa,
tidak terlalu menonjol status sosial
ekonominya--dapat dimanfaatkan untuk
mempengaruhi golongan keempat dan kelima
 INNOVATION is an idea, practice or
object that is perceived as new by an
individual or other unit of adoption
 ADOPTION is a decision to make full use
of an innovation as the best course of
action available
 DIFFUSION is the process by which an
innovation is communicated through
certain channels over time among the
members of a social system
(GK Ray, 1998:145)
1. Sifat inovasi (keuntungan relatif,
kompabilitas, kompleksitas, triabilitas,
observabilitas)
2. Jenis keputusan inovasi (kolektif,
optional, otoritas)
3. Saluran komunikasi (media massa,
interpersonal)
4. Sifat-sifat sistim sosial
(modern/tradisional, pola komunikasi)
5. Pelayanan penyuluhan
 Kondisi fisik usahatani
 Lokasi dan lingkungan usahatani
 Ketersediaan sarana produksi
 Fasilitas pendukung lainnya (jalan, pasar,
sarana transportasi, listrik, dll)
 Hama penyakit
 Curah hujan
 Tipe tanah, fasilitas irigasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai