Anda di halaman 1dari 9

METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) UNTUK PENGEMBANGAN

KEMAMPUAN MENDENGARKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA


INGGRIS BAGI ANAK USIA DINI

Oleh
Ni Wayan Satri Adnyani
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
satri.adnyani@gmail.com

ABSTRACT

Early age is the golden age for children to learn language, without neglecting the
development of other aspects that are very important in their lives. Language and communication
skills are a necessity and essential for the beginning of the process at school. Listening skills
are the first and most basic skills developed by language learners, both in learning first
language, second language and foreign languages. The TPR method can motivate children to
be interested in learning English, especially training in listening skills because this method is
very comforting for them in following the learning process in the classroom and helping early
childhood understanding of effective English learning. Some techniques or activities that can
be used to train early childhood abilities in listening to English are imperative drill, action
songs and using flash cards.

Key words : Total Physical Response, Listening Skill, Early Childhood Education

ABSTRAK

Usia dini merupakan usia emas bagi anak untuk belajar bahasa, tanpa mengabaikan
perkembangan aspek-aspek lainnya yang sangat penting dalam kehidupannya. Kemampuan
berbahasa dan berkomunikasi merupakan kebutuhan dan merupakan hal esensial untuk awal
proses di sekolah. Keterampilan mendengarkan adalah keterampilan pertama dan paling dasar
yang dikembangkan oleh pembelajar bahasa, baik dalam belajar bahasa pertama, bahasa kedua
maupun bahasa asing. Metode TPR dapat memotivasi anak untuk tertarik belajar bahasa Inggris
terutama melatih kemampuan mendengar (listening) karena metode ini sangat menghibur
mereka dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dan membantu pemahaman anak
usia dini terhadap pembelajaran bahasa Inggris secara efektif. Beberapa teknik atau aktivitas
yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan anak usia dini dalam mendengarkan bahasa
Inggris yaitu imperative drill, action songs dan using flash cards.

Kata kunci : Total Physical Response, Kemampuan Mendengarkan, Pendidilan Anak Usia
Dini

PENDAHULUAN perkembangan motorik, kognitif, sosial,


Banyak aspek yang mempengaruhi fisik, emosi serta perkembangan bahasa.
perkembangan seorang anak, aspek-aspek Bahasa merupakan aspek penting dalam
tersebut memberikan kontribusi besar perkembangan pada masa bayi dan anak-
terhadap perkembangan anak, antara lain anak. Menguasai bahasa memungkinkan

28 METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN


MENDENGARKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA DINI
anak untuk dapat berinteraksi dengan Menurut Shin (2006), mengajar bahasa
lingkungannya secara efektif. Suhartono Inggris kepada anak- anak memang berbeda
(2005:8) menyatakan bahwa dengan dengan kepada orang dewasa karena mereka
menggunakan bahasa, anak akan dapat suka bergerak dan terlibat dalam partisipasi
tumbuh dan berkembang menjadi manusia fisik. Menurutnya, semakin merasa senang,
dewasa yang dapat bergaul di tengah-tengah semakin baik mereka mengingat bahasa yang
masyarakat. Khususnya pada anak usia dini, dipelajarinya. Selain itu, Scott dan Ytreberg
kemampuan berbahasa dan berkomunikasi (1990) menekankan bahwa, anak dapat
merupakan kebutuhan dan merupakan hal memahami sesuatu melalui tangan, mata
esensional untuk awal proses di sekolah. dan telinga, dan kegiatan fisik mendominasi
Anak usia 4-5 tahun berada pada tahap setiap saat. Berdasarkan hal tersebut, maka
pra operasional, yang mana pada tahap ini salah satu metode pengajaran yang cocok
anak mulai mengembangkan kemampuan digunakan oleh para guru untuk mengajarkan
berbahasanya. Pemerolehan bahasa bahasa Inggris bagi anak usia dini adalah
pada anak usia dini meliputi 2 tahapan metode Total Physical Response (TPR).
yaitu pemerolehan bahasa pertama dan
pemerolehan bahasa kedua (bahasa asing). II. PEMBAHASAN
Bahasa pertama sering disebut juga bahasa 2.1 Bahasa Inggris untuk Anak Usia
ibu, karena anak pertama kali berinteraksi Dini
dan belajar dengan ibu (bahasa yang dipakai Usia dini merupakan usia emas bagi
dalam keluarga). Sedangkan bahasa kedua anak untuk belajar bahasa, tanpa mengabaikan
adalah bahasa anak yang diperoleh setelah perkembangan aspek-aspek lainnya yang
bahasa pertama. Bahasa kedua anak di sangat penting dalam kehidupannya.
Indonesia pada umumnya bahasa Indonesia Pembelajaran bahasa asing pada anak usia
dan asing (bahasa Inggris). dini di bawah 6 tahun dilakukan sebagai
Persaingan kerja di era globalisasi saat perkenalan bahasa bukan sebagai hal yang
ini menuntut masyarakat untuk menguasai utama. Menurut Christina (2010) bahwa anak-
bahasa Inggris baik secara lisan maupun anak usia 3-6 tahun paling cepat memahami
tulisan. Tuntutan tersebut membuat para bahasa Inggris, apabila mereka dibiasakan
orang tua berlomba-lomba memasukkan anak untuk mengungkapkan kata atau ungkapan
mereka ke sekolah yang bertaraf internasional dalam bahasa Inggris. Permasalahan yang
ataupun nasional plus dimana media bahasa sering ditemukan di lapangan adalah
yang digunakan adalah bahasa Inggris. anak – anak mengalami kesulitan dalam
Maraknya pembelajaran bahasa memahami bahasa Inggris karena kurangnya
Inggris pada pendidikan tingkat dasar perbendaharaan kata anak dalam mengenal
direspon sangat baik oleh masyarakat (Yauri, bahasa Inggris. Maka, sangat penting untuk
2007). Hal ini karena bahasa Inggris memiliki menciptakan suasana nyaman, agar anak
peranan penting, tidak hanya sebagai bahasa tidak merasa bosan dan jenuh pada waktu
akademis tetapi juga sebagai bahasa sehari- melaksanakan kegiatan, dan agar anak senang
hari, seperti yang digunakan dalam computer, belajar bahasa Inggris pada masa yang akan
internet, perbankan, medis, pariwisata, datang mengingat bahasa Inggris merupakan
penerbangan, hiburan dan radio. Lebih jauh bahasa Internasional.
lagi, Nunan (2003) menyatakan bahwa dalam Menurut Piaget, anak pada usia 2 – 7
dunia usaha, industri, dan pemerintahan, para tahun sedang dalam tahap praoperasional
pekerja diharapkan segera meningkatkan stage, yaitu tahap yang mempunyai ciri pokok
kemampuan bahasa Inggrisnya. Karenanya, perkembangannya menggunakan simbol/
para orang tua menginginkan anak-anaknya bahasa tanda dan konsep intuitif. Tahap ini
mendapatkan pengajaran bahasa Inggris dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama
sedini mugkin guna memperoleh manfaat tahap pra konseptual (2-4 tahun), dimana
untuk kepentingan akademik dan karier representasi suatu objek dinyatakan dengan
usaha di masa depan (Sad, 2010). bahasa, gambar dan permainan khayalan.

PRATAMA WIDYA, VOL. 3, NO. 2, 2018 29


Ni Wayan Satri Adnyani
Kedua, tahap intuitif (4-7 tahun). Pada tahap umur dua sampai tujuh tahun. Segala macam
ini representasi suatu objek didasarkan pada aspek dalam berbahasa harus diperkenalkan
persepsi pengalaman sendiri, tidak kepada kepada anak sebelum masa sensitif ini
penalaran. Istilah “operasi” di sini adalah berakhir. Pada periode sensitif ini sangat
suatu proses berfikir logis, dan merupakan penting diperkenalkan cara berbahasa yang
aktivitas sensorimotor. Dalam tahap ini anak baik dan benar, karena keahlian ini sangat
sangat egosentris, mereka sulit menerima berguna untuk berkomunikasi dengan
pendapat orang lain. Anak percaya bahwa apa lingkungannya (Maria Montessori,1991).
yang mereka pikirkan dan alami juga menjadi Berdasarkan teori tersebut maka
pikiran dan pengalaman orang lain. Mereka hal yang tepat jika bahasa Inggris mulai
percaya bahwa benda yang tidak bernyawa diperkenalkan kepada anak sedini mungkin.
mempunyai sifat bernyawa. Karakteristik Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa
anak pada tahap ini adalah sebagai berikut: asing pertama di Indonesia, maka proses
a) Anak dapat mengaitkan pengalaman pembelajarannya harus dilakukan secara
yang ada di lingkungan bermainnya bertahap. Pemilihan materi yang sesuai
dengan pengalaman pribadinya, dan dengan usia anak dan juga efektif untuk
karenanya ia menjadi egois. Anak tidak perkembangan kognitif bahasa anak serta
rela bila barang miliknya dipegang oleh situasi belajar yang menyenangkan haruslah
orang lain. menjadi perhatian utama dalam berhasilnya
b) Anak belum memiliki kemampuan untuk suatu proses pembelajaran. Keberhasilan
memecahkan masalah-masalah yang proses pembelajaran bahasa Inggris pada
membutuhkan pemikiran “yang dapat anak usia dini tentunya dipengaruhi oleh
dibalik (reversible).” Pikiran mereka banyak faktor, antara lain :
masih bersifat irreversible. 1. Guru yang berkualitas, guru yang dapat
c) Anak belum mampu melihat dua aspek menghidupkan proses kegiatan belajar
dari satu objek atau situasi sekaligus, mengajar.
dan belum mampu bernalar (reasoning) 2. Sumber dan fasilitas pembelajaran
secara individu dan deduktif. yang memadai dan memenuhi syarat
d) Anak bernalar secara transduktif (dari (adekuat).
khusus ke khusus). Anak juga belum 3. Kurikulum yang baik, sederhana, dan
mampu membedakan antara fakta dan menarik (atraktif).
fantasi. Kadang-kadang anak seperti Di sisi lain perlu dipahami bahwa
berbohong. Ini terjadi karena anak usia dini adalah usia bermain. Setiap anak
belum mampu memisahkan kejadian adalah pribadi yang unik dan dunia bermain
sebenarnya dengan imajinasi mereka. merupakan kegiatan yang serius namun
e) Anak belum memiliki konsep kekekalan mengasyikan bagi mereka. Maka pendekatan
(kuantitas, materi, luas, berat dan isi). yang tepat perlu diciptakan oleh seorang
f) Menjelang akhir tahap ini, anak pendidik agar proses pembelajaran bahasa
mampu memberi alasan mengenai apa Inggris lebih menarik dan menyenangkan
yang mereka percayai. Anak dapat tanpa meninggalkan kaidah -kaidah bahasa
mengklasifikasikan objek ke dalam yang benar.
kelompok yang hanya mempunyai satu Pendekatan yang digunakan hendaknya
sifat tertentu dan telah mulai mengerti sejalan dengan tujuan pengenalan bahasa pada
konsep yang konkrit. umumnya. Tujuan tersebut ialah supaya anak
Jadi, apabila anak usia dini belajar dapat memahami cara berbahasa yang baik
bahasa Inggris mereka sedang dalam tahap dan benar, berani mengungkapkan ide atau
praoperational stage dan oleh karena itu pendapatnya dan dapat berkomunikasi dengan
mereka memerlukan banyak ilustrasi, model, lingkungannya. Dalam pembelajaran bahasa
gambar, dan kegiatan-kegiatan lain. Inggris banyak metode dan teknik yang dapat
Periode paling sensitif terhadap bahasa digunakan, diantaranya melalui Story Telling
dalam kehidupan seseorang adalah antara (Bercerita), Role Play (Bermain Peran), Art

30 METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN


MENDENGARKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA DINI
and Crafts (Seni dan Kerajinan Tangan), anak dan juga dapat digunakan sebagai
Games (Permainan), Show and Tell, Music motivator di dalam proses belajar bahasa
and Movement (Gerak dan Lagu) dimana Inggris pada anak usia dini. Music and
termasuk di dalamnya Singing (Nyanyian) movement memegang peranan penting dalam
dan Chants and Rhymes (Nyanyian Pendek proses tumbuh kembangnya seorang anak.
dan Sajak), dan sebagainya. Lagu nyanyian dapat memperkaya kehidupan
Metode dan proses pengajaran dalam rohani dan memberikan keseimbangan
konteks yang komunikatif meliputi konteks hidup bagi anak. Melalui musik, manusia
situasi sosial, kultural, permainan, nyanyian dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan
dan musik, pembacaan cerita, pengalaman- hatinya serta dapat mengendalikan aspek
pengalaman kesenian, kerajinan dan emosionalnya. Adapun nyanyian adalah
mengutamakan gerakan fisik adalah metode bagian dari musik. Nyanyian berfungsi
yang sangat sesuai dan efektif jika digunakan sebagai alat untuk mencurahkan pikiran
dalam proses belajar bahasa Inggris dan perasaan untuk berkomunikasi. Pada
khususnya bagi anak usia dini. hakikatnya nyanyian bagi anak-anak adalah
Menurut Matondang (2005) musik dan sebagai :
gerak adalah metode yang sangat berhasil 1. Bahasa Emosi, dimana dengan nyanyian
jika digunakan dalam proses belajar bahasa anak dapat mengukapkan perasaannya,
Inggris khususnya bagi anak usia dini. Karena rasa senang, lucu, kagum, haru.
pada hakekatnya music (lagu nyanyian) 2. Bahasa Nada, karena nyanyian dapat
adalah seni menyusun nada atau suara dalam didengar, dapat dinyanyikan, dan
urutan, kombinasi, dan hubungan temporal dikomunikasikan.
untuk menghasilkan komposisi yang 3. Bahasa Gerak, gerak pada nyanyian
mempunyai kesatuan dan kesinambungan tergambar pada birama (gerak/ ketukan
(mengandung irama). Dan ragam nada atau yang teratur), pada irama (gerak/ketukan
suara yang berirama disebut juga dengan panjang pendek, tidak teratur), dan pada
lagu. Jadi musik ataupun lagu merupakan melodi (gerakan tinggi rendah).
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
dan dapat digunakan sebagai sarana dalam 2.2 Keterampilan Mendengarkan
sebuah proses pembelajaran. dalam Bahasa Inggris
Sedangkan movement (gerak) yang Keterampilan mendengarkan adalah
berarti gerakan, berasal dari kata dasar gerak. keterampilan pertama dan paling dasar yang
Dan ‘gerak’ memiliki makna, suatu peralihan dikembangkan oleh pembelajar bahasa, baik
tempat (adanya aktifitas) yang dilakukan dalam belajar bahasa pertama, bahasa kedua
setelah ada dorongan (batin/perasaan). maupun bahasa asing. Melaui keterampilan
Aktifitas gerakan dapat timbul setelah mendengarkan, siswa dapat memperoleh
seseorang mendengarkan lagu/nyanyian. berbagai input kebahasaan yang menjadi
Menggunakan music and movement sebagai fondasi untuk keterampilan berbahasa
pendekatan dalam proses pembelajaran selanjutnya, yakni keterampilan berbicara,
bahasa Inggris dan menyajikannya secara membaca maupun menulis. Harmer
menarik dan menyenangkan dalam sebuah (2007) memaparkan bahwa keterampilan
proses kegiatan belajar mengajar, dapat mendengarkan membantu pembelajar bahasa
membantu anak untuk lebih senang dan Inggris dalam mengembangkan pelafalan
giat belajar serta memudahkan anak untuk karena kegiatan mendengarkan memberikan
memahami suatu materi ajar. Karena dalam kesempatan bagi mereka untuk mendengarkan
melakukan kegiatan belajar anak diajak berbagai tekanan, intonasi, dan bunyi – bunyi
untuk melakukan dan memperagakan suatu bahasa pada kata – kata secara terpisah –
gerakan yang sesuai dengan makna dari lagu pisah atau secara keseluruhan dalam sebuah
yang dinyanyikan. ujaran. Brown (2001) menjelaskan bahwa
Jadi gerak dan lagu merupakan suatu keterampilan mendengarkan yang baik
aktifitas yang sangat menyenangkan bagi dapat menjadi fondasi untuk keterampilan

PRATAMA WIDYA, VOL. 3, NO. 2, 2018 31


Ni Wayan Satri Adnyani
berbicara. Siswa tidak akan mampu berbicara dari metode pengajaran bahasa yang lainnya,
apabila tidak pernah diekspos dengan metode TPR ini menggunakan perintah
kegiatan mendengarkan terlebih dahulu. untuk membangun koordinasi kemampuan
Melalui aktivitas mendengarkan, mereka berbahasa dan perilaku. Asher (dalam
dapat belajar menginternalisasi informasi Richards & Rodgers, 2003) mengemukakan
linguistik yang kemudian dapat diaplikasikan bahwa kebanyakan struktur gramatikal
dalam kegiatan berbicara. bahasa target dan ratusan item kosa kata
Machackova (2009:15) menjelaskan dapat dipelajari dari penggunaan perintah
lebih rinci bahwa ada beberapa macam secara terampil oleh instruktur.
kesulitan yang dialami pembelajar dalam Total Pshycal Response (TPR)
kaitannya dengan kemampuan menyimak atau adalah metode pengajaran bahasa dengan
mendengarkan bahasa asing, dalam hal ini menggunakan gerakan fisik untuk bereaksi
terutama bahasa Inggris, yaitu (a). Tidak dapat terhadap masukan secara lisan dalam rangka
memahami pengucapan (pronunciation) (b). untuk mengurangi hambatan dan menurunkan
Tidak dapat mengontrol kecepatan berbicara afektif siswa. Menurut Asher, pengucapan
penutur (c). Tidak dapat mengulangi kembali langsung pada anak akan merespon kepada
apa yang sudah didengar (d). Keterbatasan fisiknya sebelum mereka mulai untuk
kosa kata pembelajar (e). Kesulitan/kegagalan menghasilkan respon verbal atau ucapan.
dalam berkonsentrasi (f). Perbedaan shared TPR lebih menekankan pada gerak tubuh dan
knowledge yang menyebabkan perbedaan instruksi dari guru jadi untuk memantapkan
interpretasi (g). Ketidakmampuan dalam boleh digunakan media gambar-gambar
memahami tanda-tanda (signpost words) (h). sesuai tema, dan tema yang dipilih pun harus
Keterbatasan mengakses authentic materials sesuai dengan gerak yang akan dilaksanakan.
dalam pembelajaran (i). Ketiadaan unsur TPR adalah the comprehension approach
visual yang dapat membantu pemahaman. atau pendekatan pemahaman yakni metode
Di samping masalah-masalah tersebut, pendekatan bahasa asing dengan perintah
ketertarikan siswa terhadap kegiatan atau instruksi (Larsen & Freeman, 1986).
maupun keterampilan menyimak ini sendiri Richards & Rodgers (1999) juga berpendapat
juga perlu ditingkatkan, agar konsentrasi bahwa TPR merupakan suatu metode
mereka dalam kegiatan itu dapat terpelihara. pembelajaran bahasa yang disusun pada
Kelemahan konsentrasi atau kurangnya koordinasi perintah (command), ucapan
ketertarikan ini bisa disebabkan antara lain (speech) dan gerak (action); dan berusaha
oleh materi pembelajaran yang monoton, untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas
strategi pembelajaran yang diterapkan guru fisik (motor). Hal ini juga diperkuat oleh
yang kurang sesuai dengan minat siswa, Richard (2001) yang juga menyatakan bahwa
atau karena tidak sesuainya tingkat kesulitan Total Physical Response atau Respon Fisik
bahan dengan kemampuan siswa. Dalam Total merupakan metode pengajaran bahasa
hal ini, peran guru sebagai pengajar atau yang menggunakan kerjasama ucapan dan
pengkondisi materi dan suasana belajar gerak tubuh yang merupakan usaha untuk
memang masih sangat dominan. Bila hal-hal mengajarkan bahasa melalui sebuah aktifitas.
tersebut dapat diperbaiki, maka siswa akan Metode TPR merupakan metode pembelajaran
lebih siap dan lebih tertarik untuk belajar. bahasa yang berhubungan antara koordinasi
perintah, ucapan dan gerak. Sehingga seorang
2.3 Metode Total Physical Response guru berusaha mengajarkan bahasa melalui
(TPR) atau Respon Fisik Total aktifitas fisik. Maka menurut definisi dari
Total Physical Response (TPR) atau para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
Respon Fisik Total adalah sebuah metode metode Total Physical Response adalah
pengajaran bahasa yang dikembangkan untuk sebuah metode pembelajaran bahasa yang
membantu belajar bahasa kedua oleh Prof. Dr. menekankan pada koordinasi antara perintah
James J. Asher seorang profesor psikologi di verbal dan aktivitas fisik siswa sehingga
San Jose State University California. Berbeda dapat memberikan rasa bahagia bagi siswa

32 METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN


MENDENGARKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA DINI
karena mengandung aktivitas gerak tubuh juga memotivasi. 10) Belajar bahasa lebih
dan tidak akan membuat siswa terutama anak efektif bila menyenangkan. 11) Bahasa lisan
usia dini merasa bosan dalam mempelajari harus ditekankan dalam bahasa tertulis. 12)
bahasa target. Siswa akan mulai berbicara saat mereka siap.
Menurut Ratminingsih (2017), terdapat 13) Siswa diharapkan membuat kesalahan
beberapa 7 (tujuh) karakteristik dasar dari saat pertama kali mulai berbicara. Guru harus
metode Total Physical Response ini yaitu: toleran terhadap mereka. Bekerja pada detail
1. Metode ini bertujuan untuk membuat bahasa yang bagus harus ditunda sampai
siswa belajar berkomunikasi siswa menjadi agak mahir.
menggunakan bahasa target dalam
situasi yang menyenangkan. 2.4 Metode TPR untuk meningkatkan
2. Maksud dalam bahasa target diungkapkan Kemampuan Mendengarkan
melalui perilaku dengam menggunakan Bahasa Inggris AUD.
imperatif (perintah). Menurut Asher (dalam Yamin, 2017)
3. Pemahaman siswa terhadap bahasa target faktor emosi sangat berperan penting dalam
sepatutnya dikembangkan sebelum pembelajaran bahasa pada anak, artinya
berbicara (mendengarkan terlebih belajar bahasa dengan melibatkan permainan
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan dan bergerak yang bisa dikombinasikan
berbicara). dengan bernyanyi atau bercerita akan
4. Imperatif (perintah) merupakan alat dapat mengurangi tekanan belajar bahasa
kebahasaan yang berpengaruh, untuk seseorang. Dia percaya bahwa keceriaan
mengarahkan perilaku siswa. dalam diri seorang anak (positive mood)
5. Perasaan suskses dan kecemasan yang akan memberikan dampak yang baik bagi
rendah memfasilitasi pembelajaran. perkembangan bahasa anak.
6. Koreksi yang diberikan dengan cara Penggunaan Metode TPR dalam
yang tidak langsung dan bijaksana. pengajaran Bahasa Inggris pada anak usia
7. Siswa akan mulai berbicara ketika dini memiliki beberapa kelebihan yaitu :
mereka telah siap. 1. Metode ini dapat mengajak anak – anak
Menurut Larsen & Freeman (2000), bergerak dalam proses belajar, yang dapat
ada tiga belas aspek di dalam pengajaran menciptakan lingkungan pembelajaran
metode TPR antara lain: 1) Bahasa target yang lebih santai dan nyaman bagi anak
harus disajikan secara utuh, tidak hanya kata – anak.
demi kata. 2) Pemahaman siswa tentang 2. Metode ini membantu ingatan dengan
bahasa target harus dikembangkan sebelum mengaitkan gerakan dengan kata.
berbicara. 3) Siswa pada awalnya memanggil 3. Metode ini fokus pada kemampuan
satu bagian bahasa dengan cepat dengan mendengarkan dan kemudian dapat
menggerakkan tubuh mereka. 4) Perintah diikuti dengan membuat perintah.
adalah perangkat linguistik yang kuat dimana Di dalam penelitiannya
guru dapat mengarahkan perilaku siswa. Wijayatiningsih dan Mulyadi (2014)
5) Siswa dapat belajar melalui pengamatan menyatakan dalam penelitiannya bahwa
tindakan serta melakukan tindakan sendiri. penerapan model TPR dapat membantu
6) Sangat penting agar siswa merasa sukses. anak usia dini dalam menguasai kosakata
Perasaan sukses dan rendahnya kecemasan sederhana dalam bahasa Inggris beserta
memudahkan pembelajaran. 7) Siswa tidak artinya dalam bahasa Indonesia. Penerapan
boleh dihafal rutinitas tetap. 8) Koreksi harus model TPR dalam bahasa Inggris untuk
dilakukan dengan cara yang tidak mencolok. anak usia dini cocok diaplikasikan kepada
9) Siswa harus mengembangkan fleksibilitas anak – anak TK. Selain itu, Ummah (2017)
dalam memahami kombinasi baru dari menemukan bahwa kebanyakan siswa TK
potongan bahasa target. Mereka perlu di RA. Nurul Hikmah Pamekasan lebih
memahami lebih dari kalimat yang tepat tertarik untuk belajar bahasa Inggris saat
yang digunakan dalam pelatihan. Novelty guru meminta mereka untuk mempraktikkan

PRATAMA WIDYA, VOL. 3, NO. 2, 2018 33


Ni Wayan Satri Adnyani
kosakata bahasa Inggris dengan memberi ini, para siswa akan dilatih kemampuan
respon secara fisik. Umumnya anak usia dini mendengarkan (listening) sambil berlatih
lebih memilih untuk belajar bahasa Inggris beberapa kosa kata baru (vocabulary).
dengan ungkapan sederhana kemudian
meniru apa yang dipraktikkan guru baik B. Action Song
verbal maupun non verbal (gerakan). Siswa Action Song merupakan
dalam metode TPR ini memiliki peran utama kegiatan mendengarkan lagu sambil
sebagai listener (pendengar) sekaligus actor memperagakannya. Terdapat beberapa
(pelaku). Siswa mendengarkan dengan penuh tahapan dalam penggunaan teknik ini yaitu :
seksama kemudian merespon secara fisik 1. Guru harus menyanyikan atau
berdasarkan perintah yang diberikan guru baik memperdengarkan lagu satu kali atau dua
secara kelompok maupun individu. Berhasil kali dan para siswa hanya mendengar
tidaknya penerapan metode TPR untuk lagu tersebut sehingga mereka dapat
mengajarkan bahasa Inggris tidak lepas dari menangkap ritme lagu yang sedang
kefasihan guru dalam pengucapan (verbal) dimainkan.
bahasa Inggris maupun keaktifan guru dalam 2. Ulangi lagu tersebut dan diikuti dengan
mempraktikkan gerakan (movement/action). gerakan sesuai dengan lagu yang
Beberapa teknik mengajar dalam dimainkan, seperti misalnya lagu tentang
metode TPR yang dapat diaplikasikan dalam parts of the body atau bagian anggota
kegiatan mendengarkan bahasa Inggris untuk tubuh. Nyanyikan lagunya dengan
anak usia dini yaitu : menyentuh bagian tubuh yang terdapat
dalam lirik lagu tersebut.
A. Imperative Drill Lirik lagu Parts of the Body:
Imperative Drill merupakan aktivitas Head and Shoulders, Knees and
utama yang dilakukan guru di dalam kelas Toes, Knees and Toes
dari metode TPR. Dalam aktivitas ini guru Head and Shoulders, Knees and
memberikan beberapa kalimat perintah Toes, Knees and Toes and
sederhana menggunakan Bahasa Inggris dan Eyes and ears and mouth and nose
dilakukan secara berulang – ulang. Latihan ini Head and Shoulders, Knees and
berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan Toes, Knees and Toes
aktivitas dari siswa. Seperti misalnya guru 3. Mintalah siswa mengikuti gerakan yang
mengatakan kata Please Stand Up sambil dilakukan oleh guru sambil mengikuti
memperagakan posisi berdiri dan meminta lirik lagu tersebut.
anak – anak untuk mengikuti gerakan berdiri. 4. Tanyakan pada siswa apakah mereka
Jadi setiap anak mendengarkan kalimat mengerti dengan kata – kata pada lirik
Please Stand Up mereka akan berdiri. Drill lagu tersebut. Jelaskan pada mereka jika
untuk jenis kalimat ini dapat diganti dengan masih ada arti kata yang mereka belum
kalimat Please Sit Down. Contoh kalimat mengerti.
lain misalnya, touch your nose yang artinya 5. Mainkan lagunya kembali dan bersama
sentuh hidungmu. Saat mengatakan kalimat dengan para siswa nyanyikan sambil
tersebut, guru juga harus memperagakannya peragakan lagu tersebut.
dengan menyentuh hidung dan para siswa
juga harus mengikuti gerakan tersebut. C. Menggunakan Flash Cards (Kartu -
Jadi, setiap siswa mendengar kalimat touch Kartu Bergambar)
your nose maka mereka harus menyentuh Dalam teknik ini, guru dapat
hidung mereka. Kalimat lain yang dapat menunjukkan beberapa kartu – kartu
digunakan yaitu touch your ear sambil guru bergambar dan siswa mendengarkan serta
memperagakan untuk menyentuh telinga dan memperagakan aktivitas seperti yang terdapat
diikuti oleh para siswa. Dengan melakukan dalam gambar. Tahapan – tahapan dalam
pola kalimat perintah sederhana seperti penggunaan flash cards ini adalah sebagai
berikut :

34 METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN


MENDENGARKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA DINI
1. Persiapkan beberapa flash cards yang DAFTAR PUSTAKA
berisi gambar – gambar dan kata kerja
seperti misalnya, walk, run, write, sing, Brown, H.D. 2001. Teaching by Principles:
jump, dance, dan lain – lain. An Interactive Approach to Language
2. Minta para siswa untuk mendengarkan Pedagogy. New York: Addison Wesley
kata – kata yang diucapkan oleh guru Longman, Inc.
sambil memperlihatkan kartu – kartu
tersebut. Christina, Nuning W .2010. English for
3. Minta siswa mengartikan arti kata – Kinder Garden Students . Jakarta.
kata yang diucapkan oleh guru dan Talenta Media Utama
memperagakannya. Harmer, J. 2007. The Practice of English
4. Guru menyebutkan kembali kata – kata Language Teaching. Harlow, Essex:
yang terdapat dalam kartu dan siswa Pearson Education, Ltd.
memperagakannya.
5. Guru dapat mempercepat pengucapan Larsen – Freeman, D. 1986. Techniques and
kata – kata tersebut untuk mengetes Principles in Language Teaching. New
konsentrasi anak – anak saat York : Oxford University Press.
mendengarkan instruksi berbahasa
inggris yang diberikan sesuai dengan Larsen-Freeman, D., & Anderson, M..
kartu bergambar yang ditunjukkan. 2000. Techniques and principles in
language learning. New York: Oxford
University Press.
III. PENUTUP Machackova, Eva. 2009. Teaching Listening.
Berdasarkan pemaparan di atas Cambridge: Cambridge UP.
dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
TPR merupakan metode yang cocok untuk Matondang, Elizabeth Marsaulina. 2005.
digunakan dalam pengajaran mendengarkan Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa
bahasa Inggris anak usia dini. Hal ini dapat Inggris Anak Usia Dini melalui Lagu
dilihat dari karakter anak usia dini dalam dan Gerak. Jakarta : Jurnal Pendidikan
memahami bahasa asing, pola pembelajaran Penabur.
mendengarkan dalam Bahasa Inggris, dan
kelebihan – kelebihan dari metode Total Montessori, Dr. Maria. 1991. The discovery
Physical Response (TPR). Metode TPR of the Child. New York: Ballatine
sangat cocok dengan karakter anak karena Books
mereka suka bergerak berpindah tempat dan Nunan, D. 2003. The impact of English as
merasa cepat bosan jika hanya duduk di atas a global language on educational
kursi. Metode TPR dapat memotivasi anak policies and practices in the Asia-
untuk tertarik belajar bahasa Inggris terutama Pacific region. TESOL QUARTERLY
melatih kemampuan mendengar (listening) Vol. 37, No. 4 p. 589 – 614.
karena metode ini sangat menghibur mereka
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas Richards, J.C. & Rodgers, T.S. 2003.
dan membantu pemahaman anak usia dini Approaches and Methods in Language
terhadap pembelajaran bahasa Inggris secara Teaching. Cambridge : Cambridge
efektif. Beberapa teknik atau aktivitas yang University Press.
dapat digunakan untuk melatih kemampuan
anak usia dini dalam mendengarkan bahasa Richards, J.C. 2008. Teaching Listening and
Inggris yaitu imperative drill, action songs Speaking From Theory to Practice.
dan using flash cards. Cambridge: Cambrdge University
Press.
Sad, S. N. 2010. Theory–practice dichotomy:
Prospective teachers’ evaluations

PRATAMA WIDYA, VOL. 3, NO. 2, 2018 35


Ni Wayan Satri Adnyani
about teaching English to young
learners. Journal of Language and
Linguistic Studies Vol.6, No.2, October
Scott, W. A., & Ytreberg, L. H. 1990.
Teaching English to children. New
York: Longman.
Shin, J. K. (2006). Ten helpful ideas for
teaching English to young learners.
English Teaching Forum, 44 (2), 2-13.
Suhartono.2005. Pengembangan
keterampilan bicara anak usia dini.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Yamin, M. 2017. Metode Pembelajaran
Bahasa Inggris di Tingkat Dasar.
Jurnal Pesona Dasar. Vol. 1 No. 5 April
2017 hal 82-97
Yauri, A. M. (2007). Problematika pengajaran
Bahasa Inggris pada madrasah
ibtidaiyah di Watampone Sulawesi
Selatan. Jurnal Ichsan Gorontalo, 2
(3), pp 1133.

36 METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN


MENDENGARKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA DINI

Anda mungkin juga menyukai