Anda di halaman 1dari 4

TEHNIK MENDONGENG DAN BERCERITA

Persoalan metode memang bisa saja banyak sekali jenisnya. Tetapi anda sebagai seorang guru
harus punya satu metode andalan. Dan metode ini sebaiknya terus anda gali lebih dalam
sehingga anda menemukan keasyikan dalam mendongeng.

 Yakinkan Hati

Anda harus yakin bahwa Anda bisa mendongeng. Karena mendongeng dan bercerita
adalah suatu kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan. Siapapun bisa
melakukannya, baik orang tua, guru maupun anak-anak. Kalau orang lain bisa, maka
Anda pun pasti juga bisa melakukannya.
Kalau sekarang anda belum bisa bukan karena tidak bisa, tetapi anda hanya belum
berlatih saja. jika Anda sudah mulai berlatih, maka Anda akan menguasai tekniknya.
Jadi sebelum masuk ke metode, anda harus suka dan yakinkan diri bahwa Anda bisa.

 Dapatkan Sumbernya

Tentu saja Anda butuh sumber cerita atau dongeng. Anda tidak mungkin bisa cerita
kalau tidak ada sumbernya. Sumber dongeng bisa kita dapatkan dengan mudah seperti
dari setiap yang kita lihat, kita dengar, dan kita lakukan. Berbeda dengan cerita harus
berdasarkan sumber ayang dapat dipercaya kebenarannya, seperti cerita/kisah yang
bersumber dari Al-Quran atau dari buku-buku hadist yang sahih.
Cara cepat dan paling efektif agar ide-ide itu mudah didapat seorang pendongeng (guru
atau orang tua) harus sering latihan, memerhatikan alam sekitar, dan membaca buku
literatur sebanyak mungkin. Tujuannya bukan hanya kita mampu mendongeng dengan
baik, tapi juga isi dongeng yang disampaikan bermanfaat.

 Beri Kesan yang Kuat

Untuk menjadikan dongeng berkesan bagi anak-anak atau audiens, maka dalam
mendongeng perlu diperhatikan hal-hal yang mendukung sehingga dongeng lebih
menarik. Dongeng dan cerita/kisah yang baik tentu saja akan memberikan kesan yang
baik kepada audiens, juga untuk kesan yang menyampaikannya.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam mendongeng dan bercerita agar
dongeng itu baik dan pendongeng dapat menguasai materi dan membawakan dongeng
dengan baik, khususnya ketika kita mendongeng di radio, televisi, indoor (di dalam
ruangan) dan outdoor (di luar ruangan).
A. Mendongeng di Radio
Media memang akan menjadi suatu alat yang sangat dahsyat dalam menyampaikan
dongeng. salah satu media yang efektif untuk menyampaikan dongeng adalah radio.
dengan radio, kita bisa menyampaikan dongeng dengan dinikmati banyak orang.
Radio mudah dibawa kemana-mana sehingga bisa dinikmati di mobil, di rumah, atau
di tempat-tempat menyenangkan walaupun sikonnya sangat besar apabila di saat
mendongeng kita melakukan kesalahan. Untuk meminimalisasi kesalahan dongeng
di radio, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan sumber dan referensi
Agar dongeng bisa fokus, maka kita harus menyiapkan sumber atau referensi.
sumber atau referensi bisa dari buku, majalah, internet, dan sumber lainnya. Ini
berfungsi sebagai panduan apabila kita lupa cerita dan akan kita bawakan atau
kita kurang menguasai materi.
2. Menguasai materi
Dengan menguasai materi cerita, maka orang tua, guru dan pendongeng akan
mudah mengimprovisasikan cerita. Misalnya, bagaimana suara tokoh orang yang
baik dan orang yang jahat, suara kucing dan anjing atau suara-suara yang
disesuaikan dengan tokoh cerita sehingga cerita akan lebih menarik dan pesan
yang disampaikan akan cepat dan mudah diikuti oleh anak.
3. Mampu mengoperasikan komputer
Tidak semua radio ada ruangan khusus untuk operator sehingga pendongeng
harus mampu mengoperasikan komputer agar cerita yang dibawakannya mampu
memberikan hiburan yang menyegarkan dan tidak membuat pendengar jenuh.
untuk memenuhi itu semua, maka pendongeng harus menyiapkan beberapa sound
effect, misalnya suara musik, suara binatang, suara angin dan suara lainnya yang
mendukung cerita yang dibawa agar tujuan dari cerita bisa tercapai, yaitu
menghibur, memberikan pesan-pesan yang baik, dan diharapkan pendengar
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menguasai banyak suara
Suara sangat penting bagi pendongeng, terutama mendongeng di radio. Dengan
banyak suara, maka dongeng akan terasa lebih hidup, alur cerita akan mudah
diikuti, dan pendengar akan merasakan seolah-olah mendengarkan obrolan dalam
kehidupan nyata.
B. Mendongeng di Televisi
Selain di radio, media televisi juga sangat efektif untuk menyampaikan dongeng dan
cerita. di Radio kita isa menyampaikan dengan dinikmati banyak orang, begitu juga
di televisi. bahkan di televisi, penonton bisa melihat langsung dimana pendongeng
dan pencerita ketika beraksi. untuk itu ada beberapa hal yang harus kita siapkan agar
busa mendongeng dan bercerita di televisi secara maksimal, yaitu sebagai berikut :
1. Kostum
Pemilihan kostum adalah hal yang paling penting ketika kita tampil di televisi
karena penonton akan melihat penampilan kita. kostum juga sangat berpengaruh
terhadap lokasi shooting, sebelum berangkat shooting, pastikan terlebih dahulu
kostum apa saja yang harus kita siapkan agar sesuai dengan yang diharapkan
sutradara, nyaman ketika dikenakan dan indah dilihat penonton.
2. Menguasai materi
Penguasaan materi cerita sangat penting, dimanapun dongeng dan cerita
dilakukan, termasuk di televisi. Tidak semua pendongeng mampu berimprovisasi
dengan cepat da tepat sehingga dibutuhkan latihan yang terus menerus.
3. Mengikuti instruksi sutradara
Sekalipun kita sudah terbiasa mendongeng dan bercerita, untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik ketika sedang shooting, maka kita harus konsultasi dengan
sutradara atau penanggung jawab acara. cerita yang biasa kita bawakan, apakah
sudah sesuai dengan keinginan sutradara atau belum.
4. Menguasai banyak suara
Suara sangat penting bagi pendongeng, termasuk mendongeng di televisi. sama
halnya dengan dongeng di radio, banyaknya suara sangat diperlukan sehingga
dongeng akan terasa lebih hidup, alur cerita akan mudah diikuti dan pendengar
akan merasakan seolah-olah mendengarkan obrolan dalam kehidupan nyata.
B. Mendongeng Indoor dan Outdoor (di dalam ruangan dan di luar ruangan)
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan saat mendongeng dan bercerita di dalam
gedung antara lain sebagai berikut :
1. Posisi Audiens
Agar audiens dapat mendengarkan cerita dan dongeng dengan maksimal, maka
pendongeng juga harus mampu berinteraksi dengannya. untuk memudahkan
pendongeng dan audiens berinteraksi, sebaiknya posisi audiens dibuat setengah
lingkaran (jika memungkinkan)
2. Sound System
Sebelum memulai dongeng atau cerita, sebaiknya pastikan bahwa sound system yang
akan kita gunakan mampu menjangkau seluruh audiens dengan baik. Sound system
yang baik juga membantu pendongeng dalam membawakan dongeng maksimal.
3. Kostum
Pemilihan kostum adalah hal yang paling penting karena audiens dalam melihat
penampilan kita. usahakan kostum yang dipakai sesuai dengan lokasi cerita.
4. Menguasai Materi
Sudah sewajarnya, dimanapun dongeng dan cerita disampaikan , materi harus
dikuasai.
5. Menguasai banyak suara
Suara sangat penting bagi pendongeng, bahkan pendengar. Dongeng akan terasa
lebih hidup, alur cerita akan mudah diikuti, dan pendengar-pendengar akan
merasakan seolah-olah mendengarkan obrolan dalam kehidupan nyata, dengan
banyaknya suara yang dikuasai pendongeng.
D. Mendongeng dengan Buku
Tidak ada batasan usia yang ketat mengenai kapan sebaiknya anak dapat mulai
diberikan dongeng, tapi kalau kita melihat sabda Rasulullah SAW tentang wajibnya
menuntut ilmu. " Menuntut ilmu wajib baik muslim laki-laki maupun perempuan
dimulai dari buaian ibu sampai liang lahat," sehingga kegiatan mendongeng juga
bisa dilakukan semenjak anak-anak masih di dalam kandungan. tentu saja dengan
cerita-cerita atau kisah-kisah yang mengandung hikmah.
Ada beberapa tips mendongeng dengan menggunakan buku, antara lain sebagai
berikut :
1. Diawali dengan doa
Dahulukan berdoa sebelum kita mulai mendongeng karena ini paling penting,
sepintar apapun kita mendongeng, tetap saja kita tidak boleh mengabaikan
tentang yang hal ini. dengan berdoa terlebih dahulu yakinlah bahwa insya Allah
kita akan dimudahkan untuk mendongeng dan akan memerikan manfaat untuk
anak.
2. Buku yang sederhana
Buku yang sederhana tujuannya untuk memudahkan orang tua menguasai materi
cerita. sebaiknya buku yang digunakan adalah buku yang menceritakan tentang
aktivitas sehari-hari sehingga akan mudah dipelajari dan disampaikan kepada
anak.
3. Buku bergambar
Dengan buku bergambar orang tua dapat sekaligus mengajarkan anaknya tentang
warna-warna yang ada dalam buku cerita
4. Menguasai materi cerita
Dengan menguasai materi cerita, maka orang tua akan muda untuk
mengimprovisasikan isi cerita sehingga cerita akan lebih menarik dan pesan yang
disampaikan akan cepat dan mudah diikuti oleh anak.
E. Mendongeng dengan Boneka
Alat peraga berupa boneka sangat cocok digunakan untuk anak-anak usia 2-4 tahun.
karena anak sesuai da ini lebih suka memerhatikan bonekanya atau perbedaan suara
yang disampaikan pendongeng ketimbang dia memerhatikan atau mengikuti alurnya
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita mendongeng dengan
menggunakan boneka, antara lain sebagai berikut :
1. Memilih boneka
Pilihlah boneka yang menarik dan sesuaikan dengan jumlah tokoh yang ada
dalam cerita . Usahakan antara boneka yang satu dengan yang ain berbeda.
tujuannya untuk mengenalkan kepada anak tentang karakter tokoh yang
disesuaikan dengan perannya.
2. Memiliki suara yang berbeda
Dengan memiliki suara yang berbeda mendongeng dengan menggunakan boneka
akan lebih menarik dan dapat dinikmati anak-anak dengan baik
3. Diskusi
Ajak anak-anak untuk diskusi, baik dengan pendongeng maupun dengan boneka
yang dibawanya, sehingga cerita akan lebih hidup dan anak-anak akan merasakan
ikut terlihat dalam sebuah cerita.
https://www.kompasiana.com/neri41520/dashboard/preview/619caf0d02c50e1b9f79d1b2?v=1637
658566

Anda mungkin juga menyukai