S DENGAN DIAGNOSA
MEDIS DISPEPSIA DI RSUD BAYANGKARA
RUANGAN EDELWEIS ATAS
KAMAR 21 BED 5
Dosen CT :
Pencapaian :
Oleh :
Intervensi Keperawatan
1. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
Goal : Pasien dapat mengontrol nyeri selama dalam proses keperawatan
Objektif: Nyeri pasien akan berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam dengan kriteria hasil :
1. Melaporkan nyeri berkurang atau hilang
2.Frekuensi nyeri berkurang
3.Lamanya nyeri berlangsung
4.Ekspresi wajah saat nyeri
5.Posisi tubuh melindungi
Intervensi :
a) Kaji tingkat nyeri, beratnya (skala 0-10).
Rasional : Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan
penyembuhan
b) Berikan istirahat dengan posisi semifowler
Rasional : Dengan posisi semi-fowler dapat menghilangkan tegangan
abdomen yang bertambah dengan posisi telentang
c) Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan
kerja asam lambung
Rasional :
Mencegah terjadinya perih pada ulu hati/epigastrium
d) Observasi TTV tiap 24 jam
Rasional :
Sebagai indikator untuk melanjutkan intervensi berikutnya
e) Diskusikan dan ajarkan teknik relaksasi
Rasional :
Mengurangi rasa nyeri atau dapat terkontrol
f) Kolaborasi dengan pemberian obat analgesik
Rasional :
Menghilangkan rasa nyeri dan mempermudah kerjasama dengan intervensi
terapi lain
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak
setelah makan, anoreksia.
Goal :
Pasien dapat mempertahankan keseimbangan nutrisi selama dalam
perawatan
Objektif: Nutrisi pasien akan seimbang setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam dengan kriteria hasil :
Kriteria Hasil :
a. Asupan nutrisi meningkat
b. Pasien tidak mengalami hidrasi
c. Berat badan mengalami peningkatan
d. Asupan makanan tercukupi.
Intervensi :
1. Pantau dan dokumentasikan dan haluaran tiap jam secara adekuat.
Rasional :
Untuk mengidentifikasi indikasi/perkembangan dari hasil yang
diharapkan
2. Timbang BB klien
Rasional :
Membantu menentukan keseimbangan cairan yang tepat
meminimalkan anoreksia.
3. Berikan makanan sedikit tapi sering
Rasional :
Mengurangi iritasi gaster
4. Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat badan,
integritas mukosa mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus,
riwayat mual/rnuntah atau diare.
Rasional : Berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan
intervensi yang tepat
5. Kaji pola diet yang disukai/ tidak
disukai Rasional :
Membantu intervensi kebutuhan yang spesifik, meningkatkan intake
diet klien.
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status
kesehatannya Goal :
Klien tidak merasakan cemas selama dalam proses perawatan
Intervensi :
a. Kaji tingkat kecemasan Rasional :
Mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan yang dirasakan oleh klien
sehingga memudahkan dlam tindakan selanjutnya
b. Berikan dorongan dan berikan waktu untuk mengungkapkan pikiran
dan dengarkan semua keluhannya Rasional :
Klien merasa ada yang memperhatikan sehingga klien merasa aman dalam
segala hal tundakan yang diberikan
c. Jelaskan semua prosedur dan
pengobatan Rasional :
Klien memahami dan mengerti tentang prosedur sehingga mau bekejasama
dalam perawatannya.
d. Berikan dorongan
spiritual Rasional :
Bahwa segala tindakan yang diberikan untuk proses penyembuhan
penyakitnya, masih ada yang berkuasa menyembuhkannya yaitu Tuhan
Yang Maha Esa.
Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditunjukkan pada perawat untuk membuat klien dalam mencapai tujuan yang
diharapkan oleh karena itu rencan tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Tujuan dari
pelaksaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang
mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemulihan
(Nursalam,2001).
Evalusi keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan
yang sudah berasil di capai. Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk
memonitor yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa data, perencanaan dan
pelaksanaan tindakan. Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah direncanakan
dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang telah
dibuat pada tahap perencanaan (Nursalam, 2001). Evaluasi dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan SOAP
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
.
1. Ds :
- Klienmengatakansulittidur Keluhansulittidur Gangguanpolatidur
Do:
- Klientampakmenguap
- Klientampakmengantuk
- TD : 140/80
N : 78x/menit
S : 36,6 oC
RR: 20x/menit
- Kualitastidurmalammulaidari
jam 21.00 – 04.30,
klientidurlagi02.00 – 04.30
- Kualitastidursianghanya 1 jam
yaitudari jam 12.00 – 13.00
2. Ds : Perubahan status Ansietas / kecemasan
kesehatan
- Klienmengatakansulittidur
Do :
- Klientampaklemah
- Klientampakgelisah
- Klientampakbingung
Intervensi
Dx. Implement
No Tujuan& KH Intervensi Evaluas
Keperawatan asi
1. Gangguan Setelah dilakukuan Terapirekreasi - Kaji S : Klien
pola tidur b.d tindakan keperawatan (1.08257) adanya mengatakan
kurang diharapkan pola defisit masih sulit tidur
Observasi mobilita
control tidur tidurk lien membaik
s O : Wajah klien
d.d mengeluh (1.05045) - Periksa
- Kaji tampak
sulit tidur adanya
KH: deficit kegiatan mengantuk
Ds : Klien mobilitas rekreasi
1. Keluhan sulit tidur - Kaji Td : 140/90
mengeluh - Identifikasi
(menurun) tujuan mmhg
sulit tidur makna
2. Keluhan sering kegiatan kegiatan R : 78x/menit
Do :Klien rekreasi
terjaga (menurun) rekreasi
tampak - Kaji N : 18x/menit
- Identifikasi
mengantuk, 3.Keluhan tidak pua tujuan respon
lemas, dan emosion Sb : 36,5 oC
stidur (menurun) kegiatan
sering rekreasi (mis. al, fisik, A : Masalah
menguap. 4.Keluhan pola tidur dan
Mengurangi belum teratasi
berubah (menurun) sosial
kecemasan).
(D.0056) P : lanjutkan
5. Keluhan istirahat - Periksa
respon intervensi
(menurun)
emosional,
fisik, dan
social
terhadap
kegiatan
rekreasi
Terapeutik
- Libatkan
dalam
perencanaan
rekreasi
- Pilih
kegiatan
rekreasi
sesuai
dengan
kemampuan
fisik,
psikodan
social
Edukasi
- Jelaskan
tujuan dan
prosedur
terapi
- Jelaskan
manfaat
stimulasi
melalui
modalitas
sensorik
dalam
rekreasi
2. Ansietas b.d Setelah dilakukan Tekhnik - Kaji S : Klien
kurang tindakan keperawatan menenangkan masalah mengatakan
terpaparyna diharapkan ansieta (I.08248) yang masih bingung
informasi d.d sklien menurun dialami dan cemas
Observasi - Kaji
merasa (L.09093)
kontak O : Nampak
kwatir akibat - Identifikasi
KH : dengan gelisah
dari kondisi masalah yg
pasien
yang 1. Perilaku gelisah dialamai A : Masalah
- Kaji
dihadapi (menurun) Terapeutik belum teratasi
ruangan
(D.0080) 2. Perilaku tegang yang
- Buat kontak P : Lanjutkan
(menurun) tenang
dengan Intervensi
3. Keluhan pusing dan
pasien
(menurun) nyaman
- Ciptakan
4. Pucat (menurun) - Memberi
ruangan yang
terang dan kan
nyaman music
Edukasi yang
disukai
- Anjurkan pasien
mendengarka untuk
n music yang didengar
lembut atau kan
music yang - Memberi
disukai kan
- Anjurkan tekhnik
melakukan menenan
tekhnik gkan
menenangkan sehingga
hingga pasien
perasaan merasa
menjadi tenang
tenang
S : Pasien
mengatakan
1. Mengkaji belum mengerti
Ansietas b.d kurang dengan
tingkat
2. terpaparyna informasi d.d 11-08-2021 penyakitnya dan
kecemasan
merasa kwatir akibat dari masih merasa
kondisi yang dihadapi Jam 18.10 WITA 2. Mengkaji
cemas
tekhnik
menenagkan O : Pasien masih
pasien tampak cemas
3. Mengkaji A : Masalah
masalah yang belum teratasi
dialami
P : Intervensi
dialnjutkan
1. Melakukan
pemeriksaan TTV
12-08-2021 pada klien
Jam 12.00 WITA 2. Memberikan
Injeksi
-Ranitidin 3cc
-Ceftriatzone 8cc
-Omeprazole 3cc
1. Melakukan
pemeriksaan TTV
pada klien
12-08-2021
2. Memberikan
Jam 18.00 WITA Injeksi
-Ranitidin 3cc
-Ceftriatzone 8cc
-Omeprazole 3cc
1. Mengkaji S : Pasien
tingkat mengatakan
kecemasan pasiensedikit mengerti
dengan masalah
2.Memberikandan
yang penyakit
2. Ansietas b.d kurang 12-08-2021 mengkaji tingkat
yang dialaminya
terpaparyna informasi d.d kecemasan pada
Jam 08.00 WITA pasien dan masih
merasa kwatir akibat dari merasa cemas
kondisi yang dihadapi 3. Mengkaji
O : Klien tampak
masalah yang
bingung
dihadapi pasien
A : Masalah
belum teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan