Anda di halaman 1dari 6

PENETAPAN KALIUM (K) LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU TANAH

Oleh :
Samuel Atmaja Kristy

522019022

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2020
I. DASAR TEORI
Kalium merupakan makronutrien yang sangat diperlukan bagi tumbuhan
dan diserap oleh tumbuhan dalam bentuk ion K+.Sumber utama kalium dalam
tanah berasal dari pelapukan mineral primer seperti feldspar, mika, biotit, dan
lain-lain. Sumber tanah bisa berasal dari bahan organik atau anorganik. Bahan
organik umumnya memiliki kadar K yang rendah, sedangkan bahan anorganik
memiliki kadar K yang tinggi yang berasal dari bahan organik pelapukan
(pupuk kandang, sisa tanaman, sludge, dll) umumnya juga berkontribusi
terhadap K + anorganik tersedia untuk tanaman. Kalium adalah satu-satunya
kation monovalen yang penting untuk tanaman. Kalium terlibat dalam semua
fraksi biokimia yang terjadi pada tumbuhan dan merupakan batas terpenting
bagi tumbuhan.
Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologis pada tumbuhan seperti
fotosintesis, yaitu proses tumbuhan menghasilkan energi. Selain itu, kalium
berperan dalam membuka dan menutup stomata atau mulut daun yang juga
mempengaruhi proses kelangsungan hidup tanaman. Kalium juga berperan
dalam distribusi air di jaringan dan sel tumbuhan. Di dalam tanah, semuanya
bereaksi sesuai dengan keadaan senyawa yang ditemukan di dalam tanah
sehingga menjadi larutan-larutan kation akan mudah ditukar dan dapat
menyumbangkan molekul positif pada tanaman budidaya.Kation ini mudah
tergantikan oleh kation lain, itulah sebabnya kation ini disebut kation yang
dapat ditukar. Pertukaran kation adalah reaksi yang umum dan merupakan salah
satu reaksi terpenting dalam tanah.
Kelebihan K tidak secara langsung meracuni tanaman. Kadar K yang tinggi
dalam tanah dapat menghambat serapan kation lain (antagonis) yang dapat
mengakibatkan defisiensi Mg dan Ca. K dapat mengatasi gangguan karena
nyang berlebih merangsang pertumbuhan vegetatif, tanaman menjadi sukulen (
lembab), mudah jatuh dan mudah terserang penyakit / serangga, sedangkan K
memiliki efek sebaliknya.
Unsur hara K (kalium) merupakan salah satu unsur esensial yang
dibutuhkan tanaman. Kali ini kita akan membahas tentang bentuk dan
ketersediaan kalium serta perannya bagi tanaman.
Kalium hadir di banyak tanah, tetapi hanya dalam jumlah kecil yang
digunakan oleh tanaman, yang larut dalam air atau dapat ditukar (dalam koloid
tanah). Tanah liat dan humus dapat melakukan pertukaran ion, yaitu pertukaran
kation yang menjilat dengan kation bebas di lapisan tanah. Kalium tersedia
dalam bentuk organik dan berupa zeolit dan nonzeolit silikat. Aditif ini
menambah tanah dalam cairan beracun, terutama sulfat, klorida dan fosfat,
dalam bentuk anorganik yang tidak larut dalam air disebut juga "napal” juga
dalam bentuk pupuk dan berbagai sisa tanaman (Novizan, 2005)
Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K +. Kalium dalam tanah
tersedia dalam berbagai bentuk, daya serap tiap tanaman berbeda-beda. Ion G +
dalam tanah dan ion K + yang teradsorpsi, dapat terpengaruh secara langsung.
Disamping itu tanah juga mengandung beberapa kandungan mineral berupa
berbagai silikat, dimana pelepasan kalium sendiri dari udara dipengaruhi.
Semakin tinggi produk tersebut di dalam tanah, maka akan semakin banyak
kalium yang dilepaskan karena udara hangat yang diterima tanaman (Novizan,
2002).
II. TUJUAN
1. Mengetahui kadar kalium (K) dalam tanah.

III. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
- Erlenmeyer - Corong
- Shaker - Gelas Ukur
- Kertas Saring - Pipet Volum
- Flamefotometer - Pilius

 Bahan :
- Tanah Komposit
- Akuades
- LICI 0,05 N

IV. CARA KERJA


1) flamefotometer dinyalakan selama 1 jam
2) 0,5 g tanah dimasukan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 100 ml akuades
3) Mengkocok dengan shaker selama 30 menit
4) Menyaring menggunakan kertas saring
5) Mengambil filtrat sebanyak 25 ml
6) Menambahkan 5 ml LICI 0,05 N
7) Menambahkan 20 ml akuades
8) Mengukur menggunakan flamefotometer

V. HASIL PENGAMATAN

𝐵−𝐶
𝐾𝐴 = × 100%
𝐶−𝐴
35,35 – 31,24
= × 100%
31,23 − 30,35
= 461,04%

Bobot tanah × 100


𝐵𝐾𝑀 =
𝐾𝐴 + 100
0,5g × 100
=
461,04 + 100
= 0,0891 𝑔r

Y = 0,1139x + 0,0383
30 =0,1139x + 0,0383
30-0,0383= 0,1139x

29,9617=0,1139x
X= 263,05
𝑝𝑝𝑚 𝑃 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 × 35
𝑝𝑝𝑚 𝑃 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ =
𝑏𝑘𝑚
263,05 × 10
=
0.089
= 2955,6

𝑝𝑝𝑚 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
%k= × 100%
1000.000
2955,6
= × 100%
1000,000
= 29,556× 10−7

VI. PEMBAHASAN

Dalam praktikum kali ini, Anda akan selalu melakukan KA, B mendapatkan
hasilnya KA adalah 461,04%. Setelah itu cari BKM dengan memasukkan rumus yang
sudah di buat diketahui sehingga hasil BKM adalah 0,0891 g. Perhitungan berikut ini
tentang Ppm K tanah dengan memasukkan rumus yang ada yaitu Ppm larutan
dikalikan 100 lalu dibagi BKM, hasilnya 2955,6. Perhitungan kali ini mencari K%
yaitu saat memasukkan rumus, hasil Ppm K tanah dikalikan 100% dengan 1.000.000
anda akan menemukan hasil 29,556x10-7. Jadi dalam praktek ini diketahui bahwa
Sampel tanah yang telah dianalisis memiliki hasil 29,556x10-7.
Unsur K diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K +. Ketersediaan kalium
sangat dipengaruhi oleh pH dan saturasi basa. Peran kalium bagi tanaman adalah
membantu atau mempercepat proses pertumbuhan tanaman. Baik dari segi
pertumbuhan batang, daun maupun buahnya. Selain itu, kalium berfungsi sebagai
unsur yang dapat meningkatkan kekuatan tanaman, ketahanannya terhadap hama dan
penyakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja kalium dibedakan menjadi 2. Faktor
eksternal yang mempengaruhi kerja kalium adalah sinar matahari, konsentrasi kalsium
dan magnesium, pH, dan kejenuhan basa. Sedangkan faktor internal yang
mempengaruhi kerja kalium adalah kapasitas tukar kation dan jenis tanaman.

VII. KESIMPULAN

Kalium (K) merupakan hara utama setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi
satu dan diserap dalam bentuk ion K+ . Peranan K dalam mengatur turgor se; diduga
berkaitan dengan konsentrasi K dalam vakuola. Umumnya bila penyerapan K tinggi
menyebabkan penyerapan unsur Ca,Na, Mg turun. Unsur mempunyai pengaruh saling
berlawan dan satu sama yang lain berusaha saling mengusir disebut dengan antagonis.
Pada praktikum kali ini hasil yang didapati dalam perhitungan K% adalah 29,556x10-7
Daftar Pustaka

Hendayana, Sumar. 1995. Kimia Analitik Instrumen. Semarang: IKIP Semarang Press.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif . Agromedia Pustaka. Jakarta.
Topan. 2007. Cara Tepat Pemupukan Tanaman. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai