Anda di halaman 1dari 8

RESUME 1

STATISTIK PENDIDIKAN

O
L
E
H

MILA OKTAVIA
19129133
19 BKT 08

DOSEN PENGAMPU :
Dr.Hj.Yanti Fitria,S.Pd,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Pengertian Statistik dan Statistika
Pengertian Statistika
Statistika adalah sebuah ilmu atau metode ilmiah yang mempelajari tentang bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, mengelola, menginterprestasi kemudian menganalisa data
untuk kemudian mempresentasikan hasil data yang diperoleh.Secara singkat, statistika adalah
sebuah cabang ilmu yang berkaitan dengan data-data dan bagaimana mengumpulkannya.
Jika menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), statistika didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara menabulasi, mengumpulkan, menganalisis serta
menemukan keterangan yang berarti dari data. Data yang dikumpulkan dan dianalisis ini
adalah berupa angka-angka.
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari
tentang mengumpulkan, mengelola, dan mengolah data-data yang ada.
Pengertian Statistik
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan yang
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Negara. Pada mulanya, kata statistik diartikan
sebagai kumpulan bahan keterangan (data), bak yang berwujud angka (data kuantitatif),
maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan
kegunaan besar bagi suatu Negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik
hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja ;
bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Secara terminologi menurut Sudijono (1987) terdapat beberapa pengertian mengenai statistik,
yaitu sebagai berikut:
1) Statistik berarti sekumpulan angka atau bilangan yang mengandung keterangan tentang
keadaan, peristiwa/gejala tertentu yang sudah disusun dalam daftar, dan dilukiskan dalam
bentuk grafik atau diagram.
2) Statistik berarti suatu metode statistik, yaitu cara untuk mengumpulkan, menyusun,
mengatur, menyajikan, menganalisis, dan menafsirkan data yang berwujud angka, sehingga
data yang berwujud angka tersebut dapat berbicara atau memberikan pengertian atau makna
tertentu.
3) Statistik berarti ilmu statistik, yaitu kumpulan cara aturan-aturan mengenai pengumpulan,
penyusunan, penyajian, penganalisaan dan penafsiran yang berwujud angka-angka serta
cara/atau aturan penarikan kesimpulan, peramalan, penafsiran atau perkiraan (istemation)
secara ilmiah berdasarkan data-data tadi.
Selanjutnya dapat dikemukakan bahwa statistik dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara
sempit menurut Supranto (1987) statistik berarti data ringkasan berbentuk angka. Contohnya:
1) Statistik penduduk, yaitu data/keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk
(jumlahnya, rata-rata umur, presentasi yang buta huruf).
2) Statistik tenaga pengajar, yaitu data/keterangan mengenai tenaga pengajar (jumlahnya,
rata-rata masa kerja, persentasi yang sarjana, persentasi non gelar, dsb).
Sedangkan Supranto (1987) mengartikan statistik secara luas yaitu sebagai suatu ilmu yang
mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data serta cara
pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh.
Pengertian Statistik Pendidikan
Statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas atau
mempelajari dan memeperkembangkan prinsip-prinnsip, metode-metode dan prosedur-
prosedur yang ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan
menganalisis bahan informasi.

B. Perbedaan antara statistik dengan statistika


Dari pengertian yang dijelaskan di atas, sudah dapat sedikit dilihat perbedaan diantara
keduanya. Perbedaan berdasarkan pengertian tersebut, yaitu dimana statistika adalah ilmu
atau metode ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
persoalan atau masalah tertentu. Sementara statistik adalah data hasil penghitungan atau
metode ilmiah yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan lain sebagainya.
 Berdasarkan Pengertian
Berdasarkan pengertian saja, sebenarnya sudah bisa dilihat jika keduanya adalah hal yang
berbeda, meskipun saling berkaitan. Statistika sendiri adalah sebuah ilmu yang mempelajari
data, atau mempelajari statistik.
Sedangkan, statistik adalah data-data itu sendiri yang diolah dan dipelajari menggunakan
ilmu statistika. Dari pengertian ini saja sudah terlihat dengan cukup jelas bahwa terdapat
perbedaan antara statistik dan statistika.
 Berdasarkan Tujuannya
Perbedaan selanjutnya yang membedakan antara statistik dan statistika adalah tujuannya. Dua
hal ini sama-sama berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan dan interpretasi data. Namun,
antara statistik dan statistika mempunyai tujuan yang berbeda.
Tujuan Statistika
Sebagai sebuah ilmu dan metode ilmiah, statistika digunakan untuk mempermudah dalam
pengolahan dan menginterpretasikan data yang sudah dikumpulkan sebelumnya.Dengan
menggunakan statistika, data dari sebuah masalah yang sebelumnya sudah dikumpulkan,
dapat diolah, diinterpretasikan, dan kemudian digunakan untuk tujuan tertentu.
Data hasil pengolahan ilmu statistika inilah yang kelak akan disebut sebagai data statistik.
Oleh karena itu, secara umum fungsi statistika adalah untuk mengubah data dan informasi
acak menjadi sebuah data statistik yang dapat dimengerti.
Tujuan Statistik
Nah, berbeda dengan statistika, statistik merupakan hasil data yang sebelumnya sudah
dikumpulkan melalui proses atau metode ilmiah dan kemudian diolah serta diinterpretasikan
untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik atau diagram. Data yang sudah diolah dan
ditampilkan inilah yang disebut sebagai statistik.
Jadi, tujuan atau fungsi dari statistik adalah mendapat gambaran atas data-data yang sudah
dikumpulkan dan dikaji sebelumnya. Dengan begitu, dari data-data tersebut kemudian dapat
ditarik kesimpulan atas permasalahan atau persoalan yang sedang dipelajari atau dikaji.
 Metode yang Digunakan pada Statistik dan Statistika
Aspek perbedaan statistik dan statistika yang terakhir adalah metode yang digunakan pada
keduanya. Pada statistika, metode penelitian yang digunakan terdiri dari dua metode, yaitu
survei dan eksperimen.Kedua metode ini sama-sama mempelajari perilaku respons yang
diakibatkan oleh perubahan penjelas maupun pengaruhnya. Bedanya hanya pada pelaksanaan
dari proses kajian tersebut.
Intinya, pada proses statistika, metode yang digunakan berfokus pada pengolahan dan
pengelolaan data yang dikumpulkan. Data-data ini kemudian akan dikeluarkan menjadi
statistik.Sementara itu, pada statistik, metode kajian yang digunakan adalah dengan
memperoleh kumpulan data terlebih dahulu yang didapat dan diolah pada proses statistika
untuk kemudian dikaji setelahnya.
Intinya, pada statistik, metode yang digunakan lebih banyak bersifat interpretatif terhadap
‘statistik’ apa yang sudah dikeluarkan dari pengolahan menggunakan metode statistika.
Contoh Statistik dan Statistika
Contoh statistik
 Data kependudukan dan perekonomian milik Badan Pusat Statistik (BPS)
 Data kepemilikan kendaraan bermotor di suatu kawasan perkotaan
 Data belanja daerah dan anggaran pemerintah daerah milik Kemenkeu (DPJK)
 Data kependudukan suatu desa yang didapatkan lewat survei
 Data guna lahan suatu kabupaten yang dikeluarkan oleh dinas pertanahan
Jika kita perhatikan diatas, semua contoh mengenai statistik berhubungan dengan data dan
informasi tertentu yang terkandung oleh data. Oleh karena itu, dapat kita asumsikan, statistik
adalah ‘data’ itu sendiri.
Contoh statistika
Berbeda dengan statistik, statistika lebih banyak membahas mengenai proses pengolahan
data-data yang ada agar bisa menjadi sebuah informasi, atau bahasa lainnya, sebuah statistik.
 Pengolahan data kependudukan suatu wilayah untuk menentukan piramida penduduk
dengan menggunakan analisis cohort demografi
 Pengolahan data kependudukan suatu wilayah untuk menentukan transisi demografi
dengan
 Prediksi penduduk di masa depan dengan memanfaatkan proyeksi penduduk aritmatik
 Menemukan rata-rata dan standar deviasi dari nilai ujian mahasiswa di suatu
universitas
 Menemukan median umur penduduk di suatu desa.

C. Macam Statistik
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas (generalisasi atau inferensi).
Penelitian yang tidak menggunakan sampel, analisisnya akan menggunakan statistik
deskriptif. Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak
bermaksud untuk membuat kesimpulan terhadap populasi darimana sampel diambil, maka
statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dalam hal ini Teknik Korelasi dan
Regresi juga dapat berperan sebagai Statistik Deskriptif.
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan
hasilnya akan digeneralisasikan (diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil.
Selanjutnya Statistik Inferensial dapat dibedakan menjadi Statistik Parametris dan Statistik
Non Parametris. Statistik Parametris adalah digunakan untuk menganalisis data interval atau
rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
3. Sedangkan Statistik Non Parametris adalah digunakan untuk menganalisis data nominal
dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Jadi tidak harus normal. Dalam hal ini Teknik
Korelasi dan Regresi dapat berperan sebagai Statistik Inferensial.

D. Peran statistika dalam Pendidikan Dan penelitian


Penelitian atau penyelidikan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sitematis dan teliti,
dengan tujuan mendapatkan pengetahuan baru atau mendapatkan susunan dan tafsiran yang
baru dari pengetahuan yang telah ada, di mana sikap orang yang bertindak itu harus kritis dan
prosedur yang digunakan harus lengkap (Daniel,M.2002)..
Santoso (2005) mengatakan, pemilihan uji statistik dilakukan setelah tujuan penelitian
dirumuskan secara tepat, sederhana, dan jelas. Apakah penelitian yang dibuat bertujuan untuk
identifikasi variable, membedakan distribusi, ataukah mencari hubungan dan pengaruh antar
variable. Apabila tujuan penelitian hanyalah identifikasi variabel, cukup digunakan statistik
deskriptif. Untuk penelitian yang bertujuan membedakan sesuatu distribusi digunakan uji
signifikasi (misalnya t-test, anova, manova, chi-square). Penelitian yang bertujuan untuk
mengukur pengaruh antara variabel digunakan uji regresi, (Santoso, 2005)..
Statistika ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas dan mengembangkan prinsip-
prinsip, metode-metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam
pengumpulan data, penyusunan dan pengkategorian data, penyajian data, penganalisisan data,
penarikan kesimpulan atau conclusion, pembuatan perkiraan atau estimation, dan peramalan
atau prediction secara ilmiah.
Maka, statistika diartikan: Statistika suatu ilmu yang mempelajari cara maupun aturan-aturan
yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penarikan kesimpulan atas
data yang berbentuk angka menggunakan suatu asumsi tertentu.
Di dalam penelitian, statistika berperan untuk:
· Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik
diskrit maupun kontinyu. Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku
populasi yang sedang diamati
· Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui
metode pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya
· Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui
pendekatan karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode pengujian
hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui
ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan populasi.
· Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa
mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode
regresi dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat
ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang.
· Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang
bersifat kualitatif melalui statistik non parametric.
Sementara menurut Sugiyono (2003:12), statistika berperan untuk:
· Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi,
sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan akan lebih dapat dipertanggungjawabkan
· Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum instrumen tersebut
digunakan dalam penelitian
· Sebagai teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif, misalnya
melalui tabel, grafik, atau diagram.
· Alat untuk menganalisis data seperti menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian.
·

E. KEGUNAAN STATISTIKA
· Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat bekerja
efisien dengan hasil yang sesuai dengan obyek yang ingin diteliti
· Membantu penelitian untuk membaca data yang telah terkumpul sehingga peneliti
dapat mengambil keputusan yang tepat
· Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara kelompok yang
satu dengan kelompok yang lainnya atas obyek yang diteliti
· Membantu peneliti untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya
· Membantu peneliti dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan dating
· Membantu peneliti dalam melakukan interpretasi atas data yang terkumpul
(M.Subana dkk, 2000;14)
· Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan
merencanakan masa mendatang
· Pimpinan menggunakannya untuk pengangkatan pegawai baru, pembelian peralatan
baru, peningkatan kemampuan karyawan, perubahan sistem kepegawaian, dsb.
· Para pendidik sering menggunakannya untuk melihat kedudukan siswa, prestasi
belajar, efektivitas metoda pembelajaran, atau media pembelajaran.
· Para psikolog banyak menggunakan statistika untuk membaca hasil pengamatan
baik melalui tes maupun obserbasi lapangan.
POLULASI DAN SAMPEL
Fase statistika yang berhubungan dengan kondisi-kondisi di mana kesimpulan demikian
diambil dinamakan statistika induktif. Fase statistika di mana hanya berusaha melukiskan dan
menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang
populasi atau kelompok yangblebih besar di namakan statistika deskriptif.
Sudah dapat diduga bahwa fase yang disebut terdahulu merupakan langkah akhir dari tugas
statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulanlah yang diinginkan. Jelas pula bahwa
statistika induktif berdasarkan pada statistika deskriptif dan karenaya keduanya harus
ditempuh secara benar agar kita mendapatkan kegunaan maksimal dari statistika.
Untuk melakukan analisa statistik, maka data yang diperlukan harus dikumpulkan terlebih
dahulu. Dalam melakukan pengumpulan data, bisa dilakukan dengan cara sensus atau
sampling. Terjadi terjadi apabila setiap anggota atau kareteristik yang ada di dalam populasi
dikenai penelitian. Jika tidak, maka samplinglah yang ditempuh, yaitu sampel diambil dari
populasi dan datanya dikumpulkan. Ada berbagai alasan mengapa sesnsus tidak dapat
dilakukan, antara lain:
a. Ukuran populasi
Seperti yang telah kita ketahui bahwa populasi terbagi atas dua macam ukuran, yaitu
terhingga dan takhingga. Dalam hal populai takhingga, ialah populasi berisikan tidak
terhingga banyak obyek, sudah jelas sensus tak mungkin dilakukan. Juga mengingat populasi
takhingga pada dasarnya hanya sukarlah untuk melakukan sensus terhadapnya.
b. Masalah biaya
Banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam melakukan penelitian sangat tergantung pada
banyak sedikitnya obyek yang diteliti. Makin sedikit obyek yang diteliti maka makin murah
biaya yang dikeluarkan, dan sebaliknya.
c. Masalah waktu
Semakin lama waktu yang dilakukan dalam penelitian, maka kemungkinan mendapatkan
hasil yang valid akan semakin besar, terutama penelitian yang menggunakan metode sensus.
Untuk lebih mempercepat proses penelitian ini, maka peneliti bisa menggunakan metode
sampling
d. Percobaan yang sifatnya merusak
Jika penelitian terhadap obyek sifatnya merusak, maka jelas sampling harus dilakukan.
e. Masalah ketelitian
Ketelitian dalam penelitian sangat diperlukan guna mendapatkan kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

DAFTAR RUJUKAN

Prof. Drs. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.
Drs. Murdan, M.Ag, Statistik Pendidikan dan Aplikasinya, Banjarmasin, Cyprus
Banjarmasin, 2005.

Anda mungkin juga menyukai