Anda di halaman 1dari 8

SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

KARYA TERE LIYE

Yanti Dwi Yuliantini, Adita Widara Putra


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Galuh
dwiyantiyulianti@gmail.com, aditawp@unigal.ac.id

ABSTRAK
Karya sastra adalah penuangan ide-ide yang di imajinasikan menjadi teks yang memiliki nilai-
nilai etika dan estetika. Karya sastra juga harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.
Proses kreatif karya sastra banyak unsur yang terlibat di dalamnya, seperti ilmu pengetahuan,
wawasan, pemikiran, keyakinan dan pengalaman fisik, serta unsur imajinasi pengarang. Sebuah
novel disamping memiliki unsur struktur pembangunnya, novel memiliki unsur semiotik yaitu
mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-
tanda tersebut mempunyai arti dan makna. Sehubungan pernyataan tersebut maka peneliti
melakukan penelitian ini untuk menemukan unsur semiotik yang terdapat di dalam novel
“Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere Liye. Setelah diteliti, ternyata dalam novel
“Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere Liye ini ditemukan banyak pemakaian bahasa
secara semiotik yakni berupa kata. Sesuai dengan judul penelitian ini peneliti menggunakan
metode deskriptif kualitatif yakni metode deskriptif yang disertai kegiatan analisis, dimana data
diperoleh dengan cara membaca novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu” karya Tere Liye.
Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu teknik telaah pustaka, teknik dokumentasi, teknik
analisis dan teknik pengolahan data. Melalui analisis semiotik “Rembulan Tenggelam di
Wajahmu” karya Tere Liye banyak ditemukan tanda yang tersurat. Melalui analisis ini perlu
disampaikan kepada pembaca agar dapat menghayati dan menghargai karya sastra dan
memahami sistem semiotik yang terdapat dalam karya sastra tersebut.

Kata kunci: semiotika, novel

PENDAHULUAN mampu menggali isi dan makna yang


Karya sastra adalah penuangan ide-ide terkandung dalam karya sastra, baik karya
yang di imajinasikan menjadi teks yang sastra puisi, prosa, maupun dalam bentuk
memiliki nilai-nilai etika dan estetika. karya sastra drama”.
Karya sastra juga harus mampu melahirkan Novel merupakan salah satu hasil
suatu kreasi yang indah. Proses kreatif karya sastra. Salah satu di antaranya adalah
karya sastra banyak unsur yang terlibat di novel “Rembulan Tenggelam di Wajahmu”
dalamnya, seperti ilmu pengetahuan, karya Tere Liye yang menggunakan bahasa
wawasan, pemikiran, keyakinan dan sebagai tanda atau lambang untuk
pengalaman fisik, serta unsur imajinasi menuangkan ide-ide pengarang dalam karya
pengarang. sastra tersebut. Novel merupakan hasil
Karya sastra sangat bermanfaat bagi karya sastra seni yang sekaligus bagian dari
kehidupan, karena karya sastra dapat kebudayaan sebagai salah satu hasil
memberi kesadaran kepada pembaca kesenian yang memiliki makna tertentu di
tentang kebenaran-kebenaran hidup, walau dalam kehidupan terlebih-lebih kaitannya
dilukiskan dalam bentuk fiksi. Sejalan dengan kebudayaan. Novel mengandung
dengan pendapat Aminudin (2002 : 36), unsur keindahan yang dapat menimbulkan
“Bahkan karya sastra merupakan kebutuhan perasaan senang, nikmat, terharu, menarik
bagi seseorang, apalagi seseorang tersebut perhatian dan menyegarkan penikmatnya.

65 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017
SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM
DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE
Yanti Dwi Yuliantini

Manfaat inilah yang akan kita peroleh dari diungkap melalui penanda, maka
kegiatan mengapresiasi sastra, sehingga hal penganalisis menggunakan semiotik untuk
ini menjadi pengalaman dalam kehidupan memberikan makna bagi tanda-tanda dalam
yang diajarkan di sekolah-sekolah. teks yang dikaji.
Pengarang dalam menyampaikan idenya, Novel merupakan salah satu bentuk
tidak secara langsung menuliskannya secara karya sastra yang dijadikan bahan ajar
jelas dan mudah dimengerti. Pengarang sastra di MTs. Sebagai bahan ajar, novel
memerlukan semacam alat untuk harus diperkenalkan sejak dini, agar siswa
menyampaikan pesan-pesan tersembunyi. mampu menghargai karya sastra,
Dengan tanda-tanda, maka pengarang tidak memperoleh pengalaman tentang karya
perlu menuliskan secara jelas hal yang ingin sastra, menumbuhkan kesenangan,
disampaikannya kepada pembaca. memperoleh informasi yang berbeda
Pengarang hanya perlu menyuguhkan dengan informasi dalam ensiklopedi dan
tanda-tanda sehingga pikiran pembaca akan mengembangkan warisan budaya. Dalam
mencari-cari maksud yang diinginkan hal ini Rahmanto (1999:65), menyatakan
pengarang. bahwa, “Ada tiga alasan yang saling
Mengkaji sebuah karya sastra, berkaitan mengapa kita membaca karya
dibutuhkan sebuah teori. Cara untuk sastra, yaitu untuk memperoleh: (1)
mengkaji sebuah karya sastra khususnya kesenangan (pleasure); (2) informasi dari
novel sangat beragam, salah satunya adalah jenis yang tidak sama dengan ensiklopedi;
dengan menggunakan kajian semiotik. dan (3) melestraikan dan mengembangkan
Menurut Sobur (2003:15) “Semiotika warisan budaya.
adalah suatu ilmu atau metode analisis Bahan ajar merupakan hal dasar yang
untuk mengkaji tanda”. harus dimiliki oleh tiap satuan pendidikan.
Semiotika menawarkan suatu sistem, Setiap guru diwajibkan untuk memiliki
suatu cara memandang tanda-tanda yang bahan ajar sebagai acuan dalam mengajar.
sistematis seolah-olah setiap tanda itu Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan
strukturnya jelas, dalam arti tanda itu pendidikan diatur dalam standar isi dan
seolah-olah bermakna tertentu padahal standar proses pendidikan. Kedua peraturan
bermakna yang lain. Setiap tanda tetap tersebut merupakan prinsip
boleh ditafsirkan semaunya tapi harus penyelenggaraan pendidikan. Standar
sistematis. Maksudnya harus ada proses dibuat dengan tujuan menghasilkan
pertanggungjawaban dan harus ada lulusan yang memiliki kompetensi
argumentasi yang jelas dan dapat diterima diberbagai bidang. Kompetesi tersebut
oleh akal. dapat diwujudkan melalui perencanaan
Wiryaatmadja (1993:3) menyatakan proses pembelajaran yang telah ditetapkan
bahwa, “Semiotika adalah ilmu yang melalui silabus dan rencana pelaksanaan
mengkaji kehidupan tanda dalam maknanya pembelajaran menjadi penunjang
yang luas di dalam masyarakat, baik yang tercapainya kompetensi lulusan.
lugas (literal) maupun yang kias (figuratif), Sebagai bahan pembelajaran, teks
baik yang menggunakan bahasa maupun sastra harus bersifat mendidik dan memiliki
non bahasa”. Bahasa sebagai sistem tanda nilai yang baik dalam kehidupan. Oleh
sering kali mengandung sesuatu yang karena itu, pendidik harus bisa memilih teks
misterius. Sesuatu yang terlihat terkadang sastra yang cocok untuk bahan
tidak sesuai dengan realita yang pembelajaran. Pada penelitian ini bahan
sesungguhnya. Tanda-tanda tersebut pembelajaran teks sastra yang diambil

66 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017
SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM
DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE
Yanti Dwi Yuliantini

adalah novel Rembulan Tenggelam di di dalam masyarakat, baik yang lugas


Wajahmu karya Tere Liye. Novel ini (literal) maupun yang kias (figuratif), baik
terdapat banyak unsur semiotik yang dapat yang menggunakan bahasa maupun non
diambil sebagai bahan pembelajaran untuk bahasa”. Semiotik merupakan ilmu yang
siswa. Melalui unsur-unsur semiotik mempelajari sederetan luas obyek-obyek,
tersebut siswa dapat belajar memahami peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan
makna yang tersirat dalam sebuah tanda, sebagai tanda.
dengan perantaraan tanda-tanda proses Semiotik adalah ilmu yang
kehidupan menjadi lebih efisien, dengan mempelajari sistem tanda atau teori tentang
perantaran tanda-tanda siswa dapat pemberian tanda. Sejalan dengan pendapat
berkomunikasi dengan sesamanya, Ratna (2010:97) yang menyatakan bahwa
sekaligus memberikan pemahaman yang “Semiotik berarti studi sistematis mengenai
lebih baik terhadap dunia. produksi dan interpretasi tanda, bagaimana
Sehubungan dengan hal ini di atas cara kerjanya, apa manfaatnya terhadap
maka penelitian ini di maksudkan untuk kehidupan manusia”. Semiotik bertujuan
menyimak dan meneliti secara mendetail untuk mengetahui makna-makna yang
bagaimana unsur semiotik yang di gunakan terkandung dalam sebuah tanda atau
oleh pengarang di dalam hasil karya menafsirkan makna tersebut sehingga
sastranya yaitu pada novel Rembulan diketahui bagaimana seseorang
Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye. menyampaikan pesan kepada komunikan
Pengertian Semiotik atau penerima pesan (dalam hal ini dapat
Ilmu sastra melingkupi bidang luas. Di berupa tanda-tanda ataupun simbol-simbol)
dalamnya tercakup teori sastra, sejarah bahkan pada nilai-nilai ideologis tertentu
sastra dan kritik sastra. Ketiga bagian ilmu serta konsep kultural yang menjadi ranah
sastra tersebut saling berkaitan. Keterkaitan pemikiran masyarakat di mana simbol
itu menyebabkan saling ketergantungan. tersebut diciptakan. Menurut Sobur
Sebuah karya sastra tidak dapat dipahami (2003:13) “Manusia dengan perantaraan
dan dihayati, apalagi ditafsirkan dan dinilai tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi
dengan sempurna tanpa bantuan ketiga dengan sesamanya”.
bidang ilmu sastra. Teori sastra tidak akan Fokus semiotik adalah mengkaji dan
pernah sempurna tanpa bantuan sejarah mencari tanda-tanda dalam wacana serta
sastra dan kritik sastra. Secara garis besar menerangkan maksud dari tanda-tanda
teori sastra bergerak pada empat paradigma tersebut dan mencari hubungannya dengan
yaitu penulisan karya, pembaca, kenyataan ciri-ciri tanda itu untuk mendapatkan
dan semesta. Untuk memenuhi keempat makna signifikasinya. Sobur (2003:15)
paradigma maka dirumuskan atau menyatakan bahwa, “Semiotika adalah
diciptakan teori-teori tentang karya sastra. suatu ilmu atau metode analisis untuk
Salah satu teori tersebut adalah teori mengkaji tanda”. Bahasa sebagai sistem
semiotik. tanda sering kali mengandung sesuatu yang
Semiotika berasal dari kata Yunani: misterius. Sesuatu yang terlihat terkadang
Semeion, yang berarti tanda. Tanda-tanda tidak sesuai dengan realita yang
tersebut menyampaikan suatu informasi sesungguhnya. Tanda-tanda tersebut
sehingga bersifat komunikatif. diungkap melalui penanda, maka
Wiryaatmadja (1993:3) menyatakan bahwa, penganalisis menggunakan semiotik untuk
“Semiotika adalah ilmu yang mengkaji memberikan makna bagi tanda-tanda dalam
kehidupan tanda dalam maknanya yang luas teks yang dikaji.

67 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017
SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM
DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE
Yanti Dwi Yuliantini

Pendekatan semiotik khususnya Pelopor ilmu semiotik ada dua yaitu


meneliti sastra di pandang memiliki sistem Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders
sendiri, sistem itu berurusan dengan Peirce. Saussure yang dikenal sebagai
masalah teknik, mekanisme penciptaan, Bapak Ilmu bahasa modern
masalah ekspresi, dan komunikasi. Menurut mempergunakan istilah semiologi,
Semi (2012:109) mengatakan bahwa, sedangkan Peirce yang seorang ahli filsafat
“Semiotik merupakan ilmu yang mengkaji memakai istilah semiotik. Dalam
hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi perkembangan ilmu semiotik yang
dan ekspresi”. Apabila kajian sastra sudah kemudian, terlihat adanya perbedaan antara
dikaitkan dengan masalah ekspresi dan keduanya, semuanya disebabkan karena
manusianya, bahasa, isyarat, gaya dan lain mereka berasal dari dua disiplin ilmu yang
sebagainya, hal ini berarti bahwa kajian berbeda. Peirce memusatkan perhatian pada
semiotik menyangkut aspek ekstrinsik dan berfungsinya tanda pada umumnya dengan
intrinsik sebuah karya sastra. menempatkan tanda-tanda linguistik pada
Kehidupan manusia dipenuhi oleh tempat yang penting, namun bukan pada
tanda, dengan perantaraan tanda-tanda umumnya. Sedangkan Saussure
proses kehidupan menjadi lebih efisien, mengembangkan dasar-dasar linguistik
dengan perantaraan tanda-tanda manusia secara umum, kekhasan teorinya terletak
dapat berkomunikasi dengan sesamanya, pada kenyataan bahwa ia menganggap
sekaligus memberikan pemahaman yang bahasa sebagai sebuah sistem tanda.
lebih baik terhadap dunia. (Wiryaatmadja
dalam Santosa, 1993:3) menyatakan bahwa, METODE
“Semiotika adalah ilmu yang mengkaji Keberhasilan metode penelitian
kehidupan tanda dalam maknanya yang luas ditunjang oleh teknik-teknik penelitian
di dalam masyarakat, baik yang lugas sebagai alat guna mengumpulkan data
(literal) maupun yang kias (figuratif), baik penelitian. Teknik-teknik yang digunakan
yang menggunakan bahasa maupun non dalam penelitian ini adalah teknik telaah
bahasa”. pustaka, teknik analisis, dan teknik
Dilihat dari segi cara kerjanya, maka dokumentasi.
semiotik terdiri atas tiga bagian utama, a. Teknik telaah pustaka
yaitu (a) sintaksis semiotika, yaitu studi Teknik telaah pustaka merupakan
dengan memberikan intensitas hubungan teknik yang melakukan pencarian informasi
antara tanda dengan tanda-tanda yang lain, dari berbagai sumber berkaitan dengan
(b) semantik semiotika, yaitu studi dengan penelitian.Yang menjadi bahan kajian
memberikan perhatian pada hubungan tanda dalam teknik ini adalah buku-buku sumber
dengan acuannya, dan (c) pragmatik yang berhubungan dengan penelitian yang
semiotika, yaitu studi dengan memberikan berhubungan dengan unsur semiotik.
perhatian pada hubungan antar pengirim b. Teknik Analisis
dan penerima. Perkembangan teori semiotik Teknik ini digunakan untuk
juga dibedakan ke dalam dua jenis menganalisis data yang dikumpulkan
semiotik, yaitu semiotik komunikasi dan melalui kegiatan penelitian. Teknik analisis
semiotik signifikasi. Semiotik komunikasi dilakukan dengan cara menganalisis atau
menekankan diri pada teori produksi tanda, mengkaji unsur semiotik dalam novel
sedangkan semiotik signifikasi menekankan Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya
pemahaman, atau pemberian makna, suatu Tere Liye.
tanda.

68 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017
SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM
DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE
Yanti Dwi Yuliantini

c. Teknik Dokumentasi bentuk teks, table, bagan, atau gambar”.


Moleong (2007: 216) mengatakan Maka peneliti pada tahap ini mencoba
bahwa, “Dokumen ialah setiap bahan membuat penyajian data yang dilakukan
tertulis ataupun film, lsin dari record, yang dalam bentuk uraian singkat berupa teks
tidak dipersiapkan karena adanya naratif.
permintaan seorang penyidik”. Yang 3. Conclusion drawing / verification
termasuk dokumen antara lain jurnal, buku Langkah ketiga dalam analisis data
teks, makalah, artikel Koran dan lain kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
sebagainya. Alwasilah (2012: 111) verifikasi. Menurut Sugiyono (2013: 252)
berpendapat bahwa, “Baik dokumen berpendapat bahwa, “Kesimpulan dalam
maupun bukti-bukti catatan seringkali penelitian kualitatif adalah merupakan
diperlukan oleh peneliti sebagai bukti temuan baru yang sebelumnya belum
pendukung”. pernah ada”. Sejak mulanya peneliti
d. teknik pengolahan data berusaha untuk mencari makna data yang
dalam penelitian ini, peneliti dikumpulkannya. Untuk itu ia mencari pola,
melakukan analisis unsur semiotika dalam tema, hubungan, persamaan, dan hal-hal
novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu yang sering timbul, hipotesis, dan
karya Tere Liye sebagai bahan ajar sebagainya. Temuan yang berupa deskripsi
membaca novel dengan cara-cara sebagai atau gambaran suatu obyek yang
berikut. sebelumnya masih remang-remang atau
1. Data Reduction (Reduksi Data) gelap, setelah diteliti menjadi lebih jelas.
Menurut Sugiyono (2013:247) Jadi kesimpulan senantiasa harus
mengatakan bahwa, “Mereduksi data berarti diverifikasikan selama penelitian
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, berlangsung. Verifikasi dapat disingkat
memfokuskan pada hal-hal yang penting , dengan mencari data baru, dapat pula lebih
dicari tema dan polanya”. Tahapan reduksi mendalam bila penelitian dilakukan oleh
peneliti memahami isi novel yang telah suatu team untuk mencapai persetujuan
dibaca dengan berkaitan erat dengan unsur bersama agar lebih menjamin validitas.
semiotik, menganalisis paragraf demi Disini peneliti menggunakan triangulasi
paragraf, bab demi bab, dan melakukan metode yaitu yang terdiri dari pembaca dan
pengklasifikasian dengan menggunakan peneliti untuk menguji validitas penelitian.
pedoman analisis novel Rembulan Selanjutnya, apabila hasil penelitian ini
Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye sudah akurat serta data diperoleh
yang terdapat dalam table 3.4. dibutuhkan telah lengkap maka penelitian
2. Data display (Penyajian Data) ini telah dianggap berakhir.
Setelah data direduksi, maka langkah 4. Teknik Analisis
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Teknik analisis dilakukan dengan cara
Melalui penyajian data, maka data menganalisis atau mengkaji unsur
terorganisasikan, tersusun dalam pola semiotika novel Rembulan Tenggelam di
hubungan, sehingga akan semakin mudah Wajahmu karya Tere Liye sebagai upaya
dipahami. Untuk mempermudah melihat pemilihan bahan ajar.
hubungan antara detail yang banyak dan
mengambil kesimpulan yang tepat. Menurut HASIL DAN PEMBAHASAN
Creswell 2014: 261) mengatakan bahwa, Unsur semiotika dalam novel
“Para peneliti menyajikan data, yaitu Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya
Tere Liye
mengemas apa yang ditemukan dalam

69 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017
SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM
DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE
Yanti Dwi Yuliantini

1. Ikon sangat harum, sering digunakan dalam


Tanda ikon yang terdapat dalam novel berbagai upacara adat, seperti perkawinan,
Rembulan Tenggelam di Wajahmu bagian juga pada waktu ada kematian. (13) kata
satu ialah (1) kata “Bulan” merupakan “Buaya” merupakan tanda yang
tanda yang menandakan benda langit yang menandakan binatang berdarah dingin yang
mengitari bumi, bersinar pada malam hari merangkak (reptilia) bertubuh besar dan
karena pantulan sinar matahari. (2) kata berkulit keras, bernapas dengan paru-paru,
“Bintang” merupakan tanda yang hidup di air. (14) kata “Peta” merupakan
menandakan benda langit terdiri atas gas tanda yang menandakan gambar atau
menyala seperti matahari, terutama tampak lukisan pada kertas dsb yang menunjukkan
pada malam hari. (3) kata “Kanak-kanak” letak tanah, laut, sungai, gunung, dsb. (15)
merupakan tanda yang menandakan masa kata “Pelangi” merupakan tanda yang
prasekolah dengan usia antara 2-6 tahun. menandakan lengkung spektrum warna di
(4) kata “Pohon Nyiur” merupakan tanda langit, tampak karena pembiasan sinar
yang menandakan tumbuhan kelapa yang matahari oleh titik-titik hujan atau embun.
berbatang keras dan besar. (5) kata 2. Indeks
“Kambing” merupakan tanda yang Tanda indeks yang terdapat dalam
menandakan binatang pemamah biak dan novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu
pemakan rumput (daun-daunan), berkuku bagian lima ialah (1) kata “Bercahaya”
genap, tanduknya bergeronggang, biasanya mempunyai arti bersinar, dengan kata lain
dipelihara sebagai hewan ternak untuk hal ini disebabkan karena ada cahaya yang
diambil daging, susu, kadang-kadang memancar. (2) kata “Bergetar” yang
bulunya. (6) kata “Pohon jambu” memberikan pemahaman kepada kita
merupakan tanda yang menandakan pohon mengenai anggota badan yang bergetar
bercabang banyak, tinggi dapat mencapai yang disebabkan karena ketakutan atau
10 m, daunnya lonjong, bunganya berwarna kedinginan. (3) kata “Neraka” yang
putih atau kehijau-hijauan dan berambut memberikan pemahaman kepada kita
halus yang menjadi kering cokelat atau mengenai alam akhirat tempat orang kafir
hitam ketika bunganya menjadi buah. (7) dan orang durhaka mengalami siksaan dan
kata “Burung Perkutut” merupakan tanda kesengsaraan yang disebabkan karena tidak
yang menandakan burung ketitir, ukuran mematuhi perintahNya selama hidup di
panjang badannya kurang lebih 10 cm, dunia. (4) kata “Surga” yang memberikan
warna bulunya blirik abu-abu kehitam- pemahaman kepada kita mengenai alam
hitaman di seluruh badan, paruhnya akhirat yang membahagiakan roh manusia
berwarna hitam, dan kakinya pendek. (8) yang hendak tinggal di dalamnya hal ini
kata “Raja” merupakan tanda yang disebabkan karena manusia tersebut selama
menandakan penguasa tertinggi pada suatu hidupnya selalu mematuhi perintahNya dan
kerajaan. (9) kata “Gandum” merupakan menjauhi segala laranganNya. (5) kata
tanda yang menandakan makna tumbuhan “Tobat” memberikan pemahaman kepada
seperti padi yang hidup di daerah beriklim kita tentang sebuah penyesalan yang
subtropis yang menghasilkan terigu. (10) disebabkan karena sadar dan menyesal akan
kata “Hutan” merupakan tanda yang dosa yang diperbuat dan berniat akan
menandakan tanah luas yang ditumbuhi memperbaiki tingkah laku dan perbuatan.
pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara (6) kata “Gemetar” yang memberikan
orang). (11) kata “Pisang” merupakan tanda pemahaman kepada kita mengenai anggota
yang menandakan tanaman jenis musa, badan yang bergetar yang disebabkan
buahnya berdaging dan dapat dimakan. (12) karena ketakutan atau kedinginan. (7) kata
kata “Bunga Melati” merupakan tanda yang “Kemarau” yang mempunyai makna kering,
menandakan makna tumbuhan perdu suku dengan kata lain hal ini disebabkan karena
rubiaceae, sering ditanam di halaman tidak terjadi hujan pada musim tersebut. (8)
rumah, warna bunganya putih berbentuk kata “Sampah” mempunyai makna barang
bintang, terletak pada tandan kecil, berbau atau benda yang dibuang yang disebabkan

70 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017
SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM
DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE
Yanti Dwi Yuliantini

karena sudah tidak terpakai lagi. (9) kata (8) kata “Eksekusi” yang mempunyai
“Lumpuh” mempunyai makna lemah yang makna pelaksanaan putusan hakim,
disebabkan tubuh tidak bertenaga dan tidak khususnya hukuman mati. (9) kata
dapat bergerak lagi. (10) kata “Cahaya” “Museum” yang mempunyai makna gedung
mempunyai makna sinar atau terang, hal ini yang digunakan sebagai tempat untuk
disebabkan karena ada sesuatu yang pameran tetap benda-benda yang patut
bersinar seperti matahari, bulan, lampu. mendapat perhatian umum. (10) kata
(11) kata “Menggeleng” mempunyai makna “Pelukis” yang mempunyai makna orang
menggoyangkan kepala ke kiri kanan atau yang berprofesi melukis. (11) kata
menolak, hal ini disebabkan tidak “Konsorsium” yang mempunyai makna
menyetujui. (12) kata “Resah” mempunyai himpunan beberapa pengusaha yang
makna gelisah, hal ini disebabkan oleh mengadakan usaha bersama. (12) kata
suasana hati yang tidak tenang, gugup, “Lazim” mempunyai makna sudah menjadi
rusuh hati. (13) kata “Hukuman” kebiasaan. (13) kata “Lebaran” yang
mempunyai makna siksa, hal ini disebabkan mempunyai makna hari raya umat Islam
karena seseorang yang melanggar undang- yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah
undang dsb. (14) kata “Melotot” selesai menjalankan ibadah puasa selama
mempunyai arti membelalak atau terbuka sebulan. (14) kata “Sekolah” yang
lebar-lebar. Hal ini disebabkan oleh mempunyai makna bangunan atau lembaga
seseorang yang sedang marah atau terkejut. untuk belajar dan mengajar serta tempat
(15) kata “Membisu” yang mempunyai arti menerima dan memberi pelajaran. kata
diam, hal ini disebabkan karena seseorang “Negara” yang mempunyai makna
tidak mau berkata-kata. (16) kata organisasi dalam suatu wilayah yang
“Bercahaya” mempunyai arti bersinar, mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah
dengan kata lain hal ini disebabkan karena dan ditaati oleh rakyat. (15) kata “Rahim”
ada cahaya yang memancar. (17) kata mempunyai makna kantong selaput dalam
“Basah” mempunyai arti barang cair. Kata perut tempat janin (bayi). (16) kata
basah merupakan kata yang menandai “Bahasa” mempunyai makna sistem
sesuatu yang mengandung air. (18) kata lambang bunyi yang arbiter, yang
“Menguap” mempunyai arti mengeluarkan digunakan oleh anggota masyarakat untuk
uap, hal ini disebabkan karena mengantuk. berinteraksi. (17) kata “Pusara” yang
3. Simbol mempunyai makna tempat pemakaman
Tanda simbol yang terdapat dalam jenazah. (18) kata ”Agama” yang
Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu mempunyai makna sistem yang mengatur
bagian satu ialah (1) kata “Karnaval” yang tata keimanan (kepercayaan) dan
mempunyai makna pawai dalam rangka peribadatan kepada Tuhan yang
pesta perayaan (biasanya mengetengahkan Mahakuasa.
bermacam corak hal yang menarik dari
yang dirayakan itu). (2) kata “Gincu” yang PENUTUP
mempunyai makna sebagai pewarna bibir. Hasil pengkajian terhadap novel
(3) kata “Hari Raya” yang mempunyai Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya
makna hari yang dirayakan untuk Tere Liye, dapat diperoleh sebuah simpulan
memperingati sesuatu yang penting. (4)
sebagai berikut.
kata “Takbiran” yang mempunyai makna
pujian kepada Allah dengan menyerukan Unsur semiotik dalam novel Rembulan
takbir. (5) kata “Hujan” yang mempunyai Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye,
makna titik-titik air yang berjatuhan dari meliputi hal-hal sebagai berikut.
udara karena proses pendinginan. (6) kata a. Ikon yang terdapat dalam novel
“Masjid” mempunyai makna bangunan Rembulan Tenggelam di Wajahmu
tempat bersembahyang orang islam. (7) mengacu pada nama binatang,
kata “Gerbong” yang mempunyai makna
tumbuhan, alam semesta dan
wagon kereta api (untuk orang atau barang).
paanggilan nama untuk orang yang

71 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017
SEMIOTIKA DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM
DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE
Yanti Dwi Yuliantini

mempunyai makna sebenarnya dengan Pusat Bahasa Kemdikbud. 2008. Kamus


apa yang dimaksudkan. Besar Bahasa Indonesia Edisi
b. Indeks yang terdapat dalam novel Keempat. Jakarta: Gramedia
Rahmanto, B. 1999. Metode Pengajaran
Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Sastra. Yogyakarta: Kanisius
mempunyai makna hubungan antara Ratna, Ny. K. 2010. Teori, metode, dan
alam dengan kehidupan, kehidupan teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:
dengan keadaan, dan segala perbuatan Pustaka Pelajar
manusia dengan segala balasannya di Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian
alam akhirat nanti. Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
c. Simbol yang terdapat dalam novel Pemula. Bandung: Alfabeta
Santosa, P. 1993. Ancangan Semiotika Dan
Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Pengkajian Sastra. Bandung:
karya Tere Liye bermuara pada hakikat Angkasa Bandung
kehidupan manusia sehari-hari. Di Semi, M. A. 2012. Metode Penelitian
dalamnya terdapat simbol keadaan Sastra. Bandung: CV Angkasa
alam atau keadaan cuaca, simbol dunia Sobur, A. 2003. Semiotika Komunikasi.
perusahaan dan politik, simbol suatu Bandung: PT Remaja Rosdakarya
tempat tinggal dan simbol gerak tubuh Sugiyono. 2016. Metode Penelitian.
Bandung: Alfabeta
manusia.
Teeuw, A. 2003. Sastra dan ilmu sastra.
Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya
DAFTAR PUSTAKA Toyidin. 2013. Sastra Indonesia Puisi
Alwasilah, A. C. 2012. Pokoknya Prosa Drama. Subang: CV Pustaka
Kualitatif. Bandung : PT Dunia Bintang
Pustaka Jaya.
Aminuddin. 2014. Pengantar Apresiasi
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Bandung:
Rienka Cipta.
Creswell, J.W. 2014. Penelitian Kualitatif
& Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (edisi keempat).
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Liye, T. 2016. Rembulan Tenggelam Di
Wajahmu. Jakarta : PT Gramedia.
Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya offset.
Nurgiyantoro, B. 2010. Teori Pengkajian
Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Pradopo, R. Dj. 2007. Beberapa Teori
Sastra, Metode Kritik, Dan
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

72 | J u r n a l L i t e r a s i
Volume 1 | Nomor 2 | Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai