Bahan Promosi
Bahan Promosi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persayaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (S.K.M)
OLEH :
Paramita Maulidah
NIM : 1112101000070
JAKARTA
1438 H / 2017 M
PERNYAT
AAN PERSETUJUAN
i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PERNYATAAN
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Skripsi, Maret 2017
Paramita Maulidah, NIM: 1112101000070
GAMBARAN PENGEMBANGAN PROMOSI PELAYANAN KLINIK
EDUKASI DIABETES DAN PERAWATAN KAKI DIABETES TAHUN 2017
xv+145 halaman, 4 tabel, 2 bagan, 6 lampiran
ABSTRAK
Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam
Jakarta Pondok Kopi telah berdiri sejak tahun 2014 dengan jumlah kunjungan
pertama yaitu sebesar 128 kunjungan, namun pada tahun 2015 jumlah kunjungan
tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan (lebih dari 10%) yaitu menjadi
sebanyak 85 kunjungan dan kembali menurun sebanyak 68% pada tahun 2016 yaitu
menjadi 27 kunjungan. Padahal Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit
terbesar di rawat inap dan rawat jalan RSIJPK, yaitu sampai dengan September 2015
penyakit DM menempati peringkat ke-8 dengan jumlah kasus sebanyak 161 kasus
pada rawat inap, dan pada September 2016 menjadi peringkat pertama pada rawat
jalan dengan jumlah kasus sebesar 4991 kasus. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kunjungan adalah dengan melakukan promosi yang
lebih baik.
iv
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
HEALTH CARE MANAGEMENT DEPARTMENT
Undergraduate Thesis, March 2017
Paramita Maulidah, NIM: 1112101000070
THE DESCRIPTION OF DEVELOPMENT PROMOTION OF DIABETES
EDUCATION CLINICAL SERVICE AND THE TREATMENT OF
DIABETIC FOOT AT JAKARTA PONDOK KOPI ISLAMIC HOSPITAL
2017
xv+145 pages, 4 tables, 2 charts, 6 attachments
ABSTRACT
Clinical Education Diabetes and Foot Care Diabetes at the Islamic Hospital in
Jakarta, Pondok Kopi has been established since 2014 with the number of the first
visit, that is 128 visits, but in 2015 the number of visits has decreased significantly
(over 10%) which become as many as 85 visits and decreased by 68% in 2016,
namely to 27 visits. Besides, Diabetes became one of the biggest cause diseases in
the inpatient and outpatient RSIPJK until September 2015 Diabetes Mellitus is
ranked 8th by the number of cases as many as 161 cases of hospitalization, and in
September 2016 became the first rank in outpatients with the number of cases
amounting to 4991 cases. One effort that can be done to increase traffic is to do a
better promotion.
This study aims to determine the development promotion of Diabetes
Education Clinical Services and Foot Care Diabetes conducted in RSIJPK. This
research is a qualitative research. Data collection methods used in the form of in-
depth interviews, observation and study of the document. Informants in this study
consisted of marketing manager, chief market of development affairs, the head of
affairs in charge of imaging and clinical diabetes education and care of the diabetic
foot.
The results showed that RSIJPK doesn’t have yet promotion strategies of
diabetes education clinical and foot care diabetes, so RSIJPK doesn’t have yet a
reference in performing its promotion. Base on that result, there are another problem
such as promotion message from RSIJPK didn’t match with promotion goal diabetes
education clinic and diabetes foot care, RSIJPK not specify the number of targets and
the level of communication target, reach and frequency of promotional media used
do not have a specific target, and measurement of campaign results have not
performed by RSIJPK.
v
RIWAYAT PENULIS
11530.
Agama : Islam
E-mail : paramitamaulidah@gmail.com
Riwayat Pendidikan
2000-2006 MI Ar-Raudhah
Pengalaman Kerja
Pondok Pucung
vi
Februari 2016 s.d Maret 2016 Magang di Rumah Sakit Islam Jakarta
Pondok Kopi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Pengembangan Promosi
Pelayanan Klinik Edukasi Diabetes Dan Perawatan Kaki Diabetes Di Rumah
Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Tahun 2017”. Shalawat serta salam tidak lupa
penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW berserta istri, sahabat dan para
pengikutnya yang telah membawa umatnya dari dunia yang gelap ke dunia yang
terang benderang dengan ilmu pengetahuan yang diajarkannya. Penulisan skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarkat (SKM) pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sungguh Maha Sempurna itu Allah SWT, kekurangan dan kekhilafan terdapat
pada penulis maka dari itu penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lebih dari
ketidaksempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
kokohnya skripsi ini. Di dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh banyak
dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih penulis tuturkan secara ikhlas dan
penuh dengan kerendahan hati atas terselasaikannya proposal skripsi ini kepada :
1. Keluarga tercinta, yaitu kedua orang tua penulis, Bapak M. Arsyad, S.Ag dan Ibu
Maryati, kedua adik saya Hanna Rosuliyana dan M. Arya Gibran, serta seluruh
keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, karena atas do’a dan
dukungannya penulis dapat memperoleh dan menjalani pendidikan hingga ke
jenjang universitas.
2. Bapak dr. Yuli Paranpancha Satar, MARS, Ph.D selaku pembimbing I dan Ibu
Catur Rosidati, SKM, MKM selaku pembimbing II yang selalu siap memberikan
bimbingan dan pengarahan membangun dalam proses pembuatan skripsi ini.
3. Ibu Febrianti, SP., M.Si selaku pembimbing akademik yang selalu memberikan
nasihat dan semangat kepada penulis.
4. Bapak Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
viii
5. Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Etty, Bapak Suyatman, dr. Rendy, Ibu Latifah yang telah membantu penulis
untuk mendapatkan data dan informasi serta studi pendahuluan untuk skripsi ini,
serta seluruh petugas terkait yang sudah membantu berjalan lancarnya proses
pengambilan data, dan Unit Diklat RSIJPK yang membantu perizinan saya dalam
melakukan penelitian di RSIJPK.
7. Sahabat-sahabat saya sejak semasa sekolah, Rizka Amalia, Nur Aini, Rachima
Savira, Monica Prasinthya, Bella Aprilia dan Dwihani Utari yang selalu
memberikan dukungan, semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, serta siap
menemani dan menghibur ketika dibutuhkan.
8. Sahabat-sahabat saya semasa kuliah, Erika Hidayanti, Nova Elyanti, Farras Putri
Arianti, Arina Muthia Nursani, Annisa Dwi Lestari, Atthina Ayu Mustika, Halida
Mutia, Vira Rahmayanti, Tantri Permadani, Ayu Fhyta dan Nuril Hidayah yang
selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menyusun dan menyelesaikan
skripsi ini.
11. Semua pihak yang membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
ix
DAFTAR ISI
x
BAB III ...................................................................................................................... 43
KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH ...................................................... 43
3.1 Kerangka Pikir ................................................................................................. 43
3.2 Definisi Istilah .................................................................................................. 45
BAB IV ...................................................................................................................... 47
METODOLOGI ......................................................................................................... 47
4.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 47
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................... 47
4.3 Informan Penelitian ......................................................................................... 47
4.4 Instrumen Penelitian ........................................................................................ 48
4.5 Sumber Data .................................................................................................... 49
4.6 Pengumpulan Data........................................................................................... 49
4.7 Pengolahan Data dan Analisis Data ................................................................ 50
4.8 Triangulasi Data .............................................................................................. 51
BAB V ....................................................................................................................... 57
HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 57
5.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi .......................... 57
5.2 Gambaran Umum Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes .... 60
5.3 Gambaran Identifikasi Sasaran Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017................................................................................................................ 60
5.3 Gambaran Penentuan Tujuan Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan
Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017 ........ 64
5.4 Gambaran Perancangan Pesan Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017................................................................................................................ 66
5.5 Gambaran Saluran Komunikasi Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017................................................................................................................ 69
5.6 Gambaran Penentuan Jumlah Anggaran Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017................................................................................................................ 73
xi
5.7 Gambaran Penentuan Bauran Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan
Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017 ........ 75
5.8 Gambaran Pengukuran Hasil Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan
Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017 ........ 77
BAB VI ...................................................................................................................... 79
PEMBAHASAN ........................................................................................................ 79
6.1 Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 79
6.2 Gambaran Identifikasi Sasaran Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki
Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017 ................ 79
6.3 Gambaran Penentuan Tujuan Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan
Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017 ........ 82
6.4 Gambaran Perancangan Pesan Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017................................................................................................................ 83
6.5 Gambaran Saluran Komunikasi Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017................................................................................................................ 86
6.6 Gambaran Penentuan Jumlah Anggaran Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017................................................................................................................ 90
6.7 Gambaran Penentuan Bauran Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan
Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017 ........ 92
6.8 Gambaran Pengukuran Hasil Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan
Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017 ........ 95
BAB VII ..................................................................................................................... 98
SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 98
7.1 Simpulan .......................................................................................................... 98
7.2 Saran .............................................................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 102
LAMPIRAN I .......................................................................................................... 111
INFORM CONCERN ........................................................................................... 111
IDENTITAS INFORMAN .................................................................................. 112
xii
LAMPIRAN II ......................................................................................................... 113
Tata Cara Wawancara .......................................................................................... 113
Pedoman Wawancara ........................................................................................... 113
Pedoman Wawancara ........................................................................................... 116
Pedoman Wawancara ........................................................................................... 117
LAMPIRAN III ........................................................................................................ 118
Telaah Dokumen SPO Pemasaran ....................................................................... 118
Lampiran IV ............................................................................................................. 120
Matriks Wawancara, Observasi dan Telaah Dokumen ............................................ 120
LAMPIRAN V ......................................................................................................... 142
Surat Keterangan Penelitian ................................................................................. 142
LAMPIRAN VI ....................................................................................................... 144
Brosur ................................................................................................................... 144
xiii
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
PR : Public Relation
RS : Rumah Sakit
TV : Televisi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan
masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM
yang menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (DM). Diabetes Mellitus
dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin atau resistensi insulin pada
oleh kadar gula/glukosa darah yang melebihi nilai normal. Nilai normal Gula
Darah Sewaktu (GDS)/tanpa puasa < 200 mg/dl; Gula Darah Puasa (GDP) < 126
telah meningkat hampir empat kali lipat di seluruh dunia sejak 1980 dari
108 juta menjadi 422 juta pada tahun 2014 terutama di negara berkembang
Federation (IDF), terdapat 382 juta orang penderita diabetes di dunia pada tahun
2013. Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 jura di antaranya belum
di sadari dan tanpa pencegahan. Pada tahun 2035 jumlah diperkirakan akan
Indonesia. IDF pada tahun 2013 menyaakan bahwa jumlah penderita diabetes di
1
Indonesia pada tahun 2013 mencapai 8,5 juta orang, hal ini membuat Indonesia
juta orang, hal ini membuat peringkat Indonesia meningkat menjadi negara ke-5
dengan jumlah diabetes terbanyak di dunia pada tahun 2014 (Madinah dan Deni,
2015).
Berdasarkan UU No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah
Berdasarkan hal tersebut maka rumah sakit juga turut berperan dalam
RS Islam Jakarta Pondok Kopi memiliki pelayanan rawat jalan dan rawat inap,
Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes dimiliki oleh Rumah
Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi (RSJPK) sejak tahun 2014 dengan jumlah
kunjungan pertama yaitu sebesar 128 kunjungan, namun pada tahun 2015 jumlah
kunjungan tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan (lebih dari 10%)
yaitu sebanyak 85 kunjungan dan kembali menurun sebanyak 68% pada tahun
2016 yaitu menjadi 27 kunjungan. Jumlah kunjungan klinik edukasi diabetes dan
perawatan kaki diabetes diketahui merupakan salah satu jumlah kunjungan yang
2
rendah dan mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan dengan klinik
lain di RSIJPK. Menurut pihak rumah sakit, Klinik Edukasi Diabetes dan
kasus DM di RSIJPK juga merupakan salah satu penyakit terbesar di rawat inap
dan rawat jalan, yaitu pada rawat inap, penyakit DM menempati posisi ke-4 pada
tahun 2012 dan 2013, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014 yaitu
september 2015 yaitu menjadi peringkat ke 8 dengan jumlah kasus sebanyak 161
penyakit DM selalu menempati angka 5 besar, yaitu berada pada peringkat ke-2
pada tahun 2011 dan 2012 dan menjadi peringkat ke-5 pada tahun 2013. Jumlah
kasus kembali meningkat pada tahun 2014 dengan jumah 3050 kasus dan berada
pada peringkat ke-4. Peningkatan terus berlanjut hingga pada September tahun
2015 dan September tahun 2016 kasus DM pada rawat jalan menempati
peringkat pertama yaitu dengan jumlah kasus sebesar 6978 kasus dan 4991 kasus.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kunjungan adalah
dengan melakukan promosi yang lebih baik (Bagian Rekam Medis RSIPK).
sasaran agar membelinya (Kotler, 2002). Promosi rumah sakit adalah salah satu
penyebarluasan informasi tentang jasa pelayanan rumah sakit serta kondisi rumah
sakit itu sendiri secara jujur, mendidik, informatif dan dapat membuat seseorang
3
memahami tentang pelayanan kesehatan yang akan didapatkannya (PERSI,
2011).
Dahulu promosi rumah sakit masih dirasakan tabu karena kata promosi
rumah sakit dirasa tidak etis karena dianggap mengkomersilkan orang sakit dan
(consumer ignorance). Namun kini, promosi usaha kesehatan bukan sesuatu yang
tabu untuk dilakukan pada organisasi pelayanan kesehatan karena pada dasarnya
ketahui, promosi merupakan salah satu media yang sangat baik bila promosi
informatif, mendidik, dan dapat membuat seseorang lebih jelas dan memahami
Mughofir, 2012).
tidak mengetahui bahwa terdapat klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
pernah melakukan kunjungan ke rawat jalan RSIJPK bagian penyakit dalam. Hal
ini menunjukkan bahwa klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
masih belum diketahui. Selain itu, RSIJPK belum memiliki strategi pemasaran
promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes. Dengan adanya
4
promosi maka rumah sakit dapat mempengaruhi memperkenalkan dan
merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah kunjungan dari
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes. Untuk itu peneliti ingin
Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes dimiliki oleh RS Islam
Jakarta Pondok Kopi sejak tahun 2014 dengan jumlah kunjungan pertama yaitu
sebesar 128 kunjungan, namun pada tahun 2015 jumlah kunjungan tersebut
mengalami penurunan yang cukup signifikan (lebih dari 10%) yaitu menjadi
sebanyak 85 kunjungan dan kembali menurun sebanyak 68% pada tahun 2016
perawatan kaki diabetes diketahui merupakan salah satu jumlah kunjungan yang
rendah dan mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan dengan klinik
lain di RSIJPK. Menurut pihak rumah sakit, Klinik Edukasi Diabetes dan
5
Islam Jakarta Pondok Kopi juga merupakan salah satu kasus terbanyak di rawat
inap dan rawat jalan. Selain itu, berdasarkan studi pendahuluan diketahui bahwa
7 dari 10 pasien termasuk pasien DM yang pernah berkunjung ke poli umum dan
atau melakukan rawat inap di RSIJPK belum mengetahui bahwa terdapat Klinik
Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes di RSIJPK. RSIJPK juga belum
memilik strategi promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes.
Atas dasar itu peneliti ingin mengetahui gambaran pengembangan promosi pada
Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam
perawatan kaki diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi pada
tahun 2017?
perawatan kaki diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi pada
tahun 2017?
diabetes dan perawatan kaki diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok
6
4 Bagaimana gambaran saluran komunikasi promosi pelayanan klinik edukasi
diabetes dan perawatan kaki diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok
edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta
perawatan kaki diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi pada
tahun 2017?
diabetes dan perawatan kaki diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok
7
2 Diketahuinya gambaran tujuan promosi pelayanan klinik edukasi
8
1.5 Manfaat Penelitian
masyarakat serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian lain dalam topik
sakit.
Jakarta Pondok Kopi (RSIJPK) pada tahun 2017. Penelitian ini dilakukan oleh
9
masayarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta di Rumah
Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi (RSIJPK), pada bulan November 2016 sampai
Januari 2017. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini berupa data sekunder dan
10
BAB II
2.1 Promosi
apapun bentuk rupanya atau sebesar apapun manfaatnya, jika tidak ada orang
dibeli/digunakan. Produk yang sudah bagus dengan harga yang sudah bagus jika
tidak dapat dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan berhasil di
pasar. Dibutuhkan sarana dan prasarana yang efektif agar informasi mengenai
Upaya untuk mengenalkan produk itu kepada konsumen merupakan awal dari
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering merupakan
menggunakan produk.
(category need).
intention).
12
e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase
facilitation).
sebagai berikut
baru.
13
bersifat memberitahukan penting bagi konsumen karena dapat
14
b. Mengingatkan pembeli akan tempat–tempat yang menjual
produk perusahaan.
iklan.
perusahaan.
tujuan promosi:
diukur.
15
6. Dapat mendukung tujuan pemasaran secara keseluruhan.
kegunaan produk, mutu produk, harga serta tempat dimana produk tersebut
dapat dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu kegiatan promosi sangat
Stanton (1996), bauran promosi adalah satu aspek yang penting dalam
16
Menurut Dharmmesta (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi
antara lain :
b. Sifat Pasar
meliputi :
b) Konsentrasi pasar
17
c) Macam pembeli
c. Jenis Produk
produk kepada konsumen saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya
lima, yaitu :
18
1. Periklanan (Advertising)
pesan yang non personal (tidak tertuju pada seseorang tertentu), baik
untuk suatu produk, jasa atau ide. Pesan yang disampaikan tersebut
disebut sebagai iklan yang bisa disiarkan melalui satu atau lebih media
19
Untuk mencapai sasaran, para pengiklan membutuhkan media.
a. Media cetak
b. Media elektronik
dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk–
20
media luar meliputi: spanduk, baleho, poster, billboard, transit
a. Tujuan Periklanan
b. Sirkulasi Media
c. Keperluan Informasi
21
d. Waktu dan lokasi keputusan membeli dibuat
e. Biaya periklanan
22
yaitu: berhadapan langsung secara pribadi, keakraban dan tanggapan
a. Door to door.
b. Mail Order
c. Telephone Selling
23
Kegiatan personal selling dengan langsung melalui telepon,
d. Direct Selling
produknya.
penjualan.
sebelumnya.
24
c. Pendekatan pendahuluan
d. Melakukan penjualan
25
dapat meningkatkan pembelian susulan, dapat membantu membangun
(2008) meliputi:
perusahaan tertentu)
26
h. Promosi titik pembelian (Point of purchase meliputi pajangan dan
yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian
tidak menyenangkan.
27
Menurut Saputra dan Nasrullah (2011), terdapat 4 (empat) peran
2011).
28
2.2.3 Pengembangan Promosi
dan membuat produk tersebut dapat dijangkau oleh sasaran. Pemasar juga
29
kapan mengatakannya, dimana pesan tersebut akan disampaikan, dan
sebagai calon pembeli potensial atau para pengguna saat ini, orang yang
dijawab pada tahap penentuan audiens sasaran, yang jika hal jawaban
30
perilaku (behavioral), artinya pemasar mungkin ingin memasukan
Kesadaran (Awareness)
produk baru.
Pengetahuan (Knowledge)
31
mengenalkan lebih dekat tentang produk tersebut kepada
konsumen.
perasaan suka dan yakin akan produk yang disukai dan mulai
Kesukaan (Liking)
Pengetahuan (Knowledge)
produk lain.
Keyakinan (Conviction)
32
Bila pasar sasaran menempatkan produk di posisi
Pembelian (Purchase)
yang tepat.
3. Merancang pesan
33
(interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakan
ada 4 hal yang harus diperhatikan dalam merancang pesan yaitu apa
1. Isi Pesan
Rational
performance.
Emotional
34
sayang, bangga dan nyaman untuk mendorong orang untuk
Moral
2. Struktur Pesan
Conclusion Drawing
35
sided) atau juga menyebutkan beberapa hal yang tidak
Order of presentation
3. Bentuk Pesan
4. Sumber Pesan
36
(trustworthiness) dan mempunyai sifat menyenangkan
(likability).
1. Personal
2. Non personal
37
a. Menentukan jangkauan, frekuensi dan dampak.
periode tertentu.
tertentu.
media tertentu.
yang ada.
38
Setelah menentukan media yang akan dipakai tahap
sasaran.
40
mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan
sikap mereka yang sebelumnya dan yang sekarang atas produk dan
kerangka teori yang sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk
diabetes dan perawatan kaki diabetes. Pada penelitian ini, promosi digambarkan
bauran promosi menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2002), yaitu dimulai
yang di dalamnya terdiri dari isi pesan, stuktur pesan, format pesan dan sumber
promosi. Berikut kerangka teori yang digunakan pada penelitian kali ini :
41
Bagan 2.1 Kerangka Teori 1
Pengelolaan dan
Penembangan Promosi
42
BAB III
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes di RS Islam Jakarta Pondok
menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2002), yaitu dimulai dari
di dalamnya terdiri dari isi pesan, stuktur pesan, format pesan dan sumber pesan.
metode penentuan jumlah anggaran, hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan
penelitian dalam mendapatkan data jumlah anggaran yang digunakan oleh rumah
sakit, sehingga peneliti hanya dapat melihat metode yang digunakan dalam
promosi, dan mengukur hasil promosi. Berikut kerangka pikir yang akan
43
Bagan 3.1 Kerangka Pikir 1
Pengelolaan dan
Penembangan Promosi
2002)
2002)
46
BAB IV
METODOLOGI
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang secara khusus berfungsi untuk
menggali dan memahami makna yang berasal dari individu dan kelompok terkait
masalah sosial ataupun individu (Creswell, 2014). Pada penelitian ini akan
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes di RSIJPK Tahun 2017.
Penelitian ini dilakukan pada November 2016 sampai Januari 2017 dan
dimiliki terkait judul penelitian atau berdasarkan situasi masalah yang sedang
difokuskan untuk diteliti (Lapau, 2013). Oleh karena itu, karakteristik informan
yang dipilih dalam penelitian ini yaitu yang terlibat dalam proses pengelolaan
dan pengembangan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
di RSIJPK. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang terdiri dari
perawatan kaki diabetes. Berikut infomasi terkait informan yang ada pada
penelitian ini:
Pengembangan Pasar
Diabetes
Dokter Pencitraan
dalam pengumpulan data yaitu pedoman observasi dan pedoman telaah dokumen.
Peneliti juga akan menggunakan alat bantu dalam mengumpulkan data seperti
48
4.5 Sumber Data
Pada penelitian ini akan digunakan dua jenis sumber data untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan. Kedua jenis sumber data tersebut terdiri dari :
1. Data primer merupakan data yang didapatkan langsung oleh peneliti dari
promosi.
2. Data sekunder merupakan data yang tidak didapatkan secara langsung oleh
peneliti melainkan data tersebut sudah ada dan merupakan data milik rumah
sakit. Bentuk dari data ini adalah dokumen yang mendukung penelitian yang
dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari profil rumah sakit, data kepegawaian
rumah sakit, data jumlah kunjungan pasien, SPO Pemasaran, buku panduan
sasaran, cara ukur yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan alat ukur
Untuk variabel merancang pesan, cara ukur yang digunakan adalah wawancara
mendalam dan observasi dengan alat ukur pedoman wawancara dan pedoman
observasi. Untuk variabel memilih saluran komunikasi, cara ukur yang digunakan
49
anggaran, cara ukur yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan alat
observasi dengan alat ukur pedoman wawancara, pedoman telaah dokumen dan
pedoman observasi. Untuk variabel mengukur hasil promosi, cara ukur yang
digunakan adalah wawancara mendalam dan telaah dokumen dengan alat ukur
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes di RSIJPK. Telaah dokumen
pendekatan dari Miles & Huberman (1984) dalam Sugiyono (2016). Berikut akan
1. Reduksi Data
lapangan oleh peneliti. Data mentah yang didapatkan dari hasil wawancara,
50
anggaran, menentukan bauran promosi, dan mengetahui hasil promosi yang
dilakukan oleh rumah sakit. Data mentah yang sekiranya tidak diperlukan
2. Penyajian Data
akan dijadikan uraian singkat dan disajikan kedalam sebuah matriks. Matriks
oleh rumah sakit. Data yang sekiranya dapat menjawab pertanyaan penelitian
3. Penarikan kesimpulan
Pada tahapan ini peneliti akan menarik kesimpulan dari matriks yang telah
dibuat. Kesimpulan akan dibuat dengan cara meninjau kembali gagasan yang
sudah didapat dengan pemikiran ulang serta tinjauan ulang pada catatan di
lapangan. Gagasan yang telah didapat dari matriks akan ditinjau ulang oleh
51
informasi dilakukan dengan memeriksa kembali data informasi yang didapatkan
dari berbagai sumber agar data informasi yang didapatkan akurat. Pada
Telaah dokumen dilakukan terhadap dokumen yang dimiliki oleh rumah sakit
seperti profil rumah sakit, data kepegawaian rumah sakit, data jumlah kunjungan
1. Kepala
Urusan
Edukasi
Diabetes dan
52
Triangulasi Metode Triangulasi Sumber
Perawatan Kaki
Diabetes
1. Kepala
Urusan 1. Kepala
Pengembangan Urusan
Pasar Pengembangan
Menetapkan Kepala Urusan
2. Manajer Pasar
tujuan Pencitraan
Pemasaran 2. Manajer
3. Kepala Pemasaran
Urusan
Pencitraan
1. Kepala
Urusan
1. Kepala
Pengembangan Media yang
Urusan 1. Kepala Urusan
Pasar digunakan
Merancang Pencitraan Pengembangan
2. Manajer dalam
pesan 2. Manajer Pasar
Pemasaran menyampaikan
Pemasaran
3. kepala urusan pesan
pencitraan
4. Penanggung
53
Triangulasi Metode Triangulasi Sumber
Jawab Klinik
Edukasi
Diabetes dan
Perawatan Kaki
Diabetes
1. Kepala
Urusan
Pengembangan
Pasar
2. Manajer 1. Manajer
4. Penanggung
Jawab Klinik
Edukasi Diabetes
dan Perawatan
Kaki Diabetes
54
Triangulasi Metode Triangulasi Sumber
Pemasaran
4. Penanggung
Jawab Klinik
Edukasi
Diabetes dan
Perawatan Kaki
Diabetes
1. Kepala
SPO 1. Kepala Urusan
Urusan
Pemasaran Pengembangan
Menentukan Pengembangan Radio, Media Manajer
tentang Pasar
bauran promosi Pasar Sosial Pemasaran
informasi 2. Kepala Urusan
2. Kepala
pelanggan Pencitraan
Urusan
55
Triangulasi Metode Triangulasi Sumber
Pencitraan
3. Manajer
pemasaran
1. Kepala
Urusan
3. Manajer
pemasaran
56
BAB V
HASIL PENELITIAN
RS Islam Jakarta Pondok Kopi adalah salah satu amal usaha Muhammadiyah
yang dibangun di atas tanah 17.682 m2 dengan luas bangunan 9.429 m2. RS Islam
Jakarta Pondok Kopi diresmikan pada tanggal 12 Desember 1986 (10 Rabiul
Awal 1407 H) oleh bapak R. Soeprapto, Gubernur DKI masa itu. Saat itu, RS
Islam Jakarta Pondok Kopi merupakan cabang dari RS Islam Jakarta Cempaka
Putih. Pada awal berdiri, RS Islam Jakarta Pondok Kopi bernama RS Islam
Cabang Klender yang kemudian berganti nama menjadi RS Islam Jakarta Timur
di tahun 1993 dan pada tahun 2004 RS Islam Jakarta berganti nama menjadi RS
Islam Jakarta Pondok Kopi dengan SK BP Yayasan Rumah Sakit Islam nomor
mulai dari pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan
Berbadan hukum yayasan No. 01 tanggal 2 juni 2009 akte notaris Elvina
57
Seiring dengan perkembangannya, saat ini RS Islam Jakarta Pondok Kopi
YM.01.10/III/158/09, lulus sertifikasi ISO 9001 : 2008 No. AU05/2819 dan lulus
paripurna, serta merupakan rumah sakit type B dengan pelayanan dokter spesilias
daya insani dan fasilitas yang handal dengan membangun sinergi sebagai wujud
a. Visi
“Pada tahun 2025, RS Islam Jakarta Pondok Kopi sebagai Rumah Sakit
b. Misi
58
3. Menyelenggarakan pelatihan, penelitian, dan pengembangan
c. Motto
d. Ketenagakerjaan
3. Kefarmasian 63
4. Kesehatan Masyarakat 3
5. Gizi 4
6. Keteknisan Medis 41
7. Doktoral 7
8. Sarjana 25
9 Sarjana Muda 19
Dibawahnya
59
Total 823
5.2 Gambaran Umum Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes
Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam
Jakarta Pondok Kopi berdiri sejak tahun 2014, dengan tujuan untuk
diabetes merupakan salah satu klinik yang berada di bawah Unit Binkesmas
Kaki Diabetes saat ini belum memiliki ruangan sendiri, melainkan ruangan
tahun 2017
diabetes dan perawatan kaki diabetes adalah pasien dan masyarakat yang
menderita DM, serta pasien dan masyarakat yang berpotensi terkena DM.
60
“Pelanggan RSIJPK, khususnya pasien atau masyarakat yang mempunyai
Hal ini sesuai dengan sasaran dari klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes itu sendiri, yaitu pasien di rumah sakit khususnya pasien DM beserta
oleh unit pemasaran yang disesuaikan dengan sasaran dari klinik edukasi
(R1)
“kalo sasaran yang nentuin unit terkaitnya, kalo ini berarti dari marketing
sama BINKESMASnya.”,(R4)
yang akan dijadikan target sasaran. Selain itu, RSIJPK tidak mengetahui berapa
banyak tingkat konsumsi target sasaran. Hal ini karena RSIJPK masih memiliki
61
keterbatasan sumber daya, selain itu RSIJPK belum melakukan promosi secara
khusus tetapi masih bersamaan dengan program atau pelayanan lain. Dalam
besar, sehingga pelayanan lain mengacu pada grand strategy yang telah dibuat.
“belum ada target khusus jumlahnya berapa sih baru ke siapanya aja.”,(R1)
“Targetnya paling pasien aja, atau paling daerah binaan. Jumlahnya belum
ada.”,(R3)
“kita buat grand strateginya kita ambil segmentasi yang besarnya, target
pasar yang besarnya, gitu. Jadi kita gak spesifik, jadi kita mengacu pada ini.
Karena kurang SDM, sementara kita kan juga harus jalan ke perusahaan”,
(R1)
“kita gak tahu ya soalnya kita gak melakukan identifikasi terhadap itu. Kita
terbatas kalau harus sampai tahu ke situ terlalu lama karena pekerjaan
banyak tapi orangnya sedikit, karena kerjanya juga banyak dan kita gak
kinerja produk terhadap wilayan pemasaran. Hal ini karena RSIJPK memiliki
“kita gak ngelakuin itu, SDM nya terbatas, bisa habis waktu kalau sampai
62
Sasaran tersebut dipilih karena merupakan pangsa pasar dari klinik edukasi
wawancaranya,
komplikasi, misalnya komplikasi luka DM, atau dia tidak mampu melakukan
sebagai pasien yang perlu edukasi, perlu informasi mendalam terkait dengan
dari promosi akan dilakukan, karena penentuan tujuan harus searah dengan
“Yang sering menjadi kendala itu adalah sasaran edukasinya mau ke arah
mana, gitu aja. Kadang kita juga suka ada perdebatannya, sasarannya
edukasinya nih kita mau ambil di level mana, atau di penderita DM yang
mana gitu. Itu yang kadang terjadi gitu. Kemudian kadang kan kita juga
mempunyai komunitas diabetes. Nah itu apa kita terbatas pada komunitas
yang kita miliki ataukah kita akan luasan pasarnya mana yang akan menjadi
target. Itu yang kadang menjadi kendala ketika kita menetapkan tujuan.”,
(R1)
“Permasalahan gak begitu signifikan, gak begitu ada kalo cuma kalo
63
sumber daya kita kan tipis, cuma sedikit, kita kan efisiensi karena kita kan
dari klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes adalah pasien dan
masyarakat yang menderita DM, serta pasien dan masyarakat yang berpotensi
menyesuaikan dengan sasaran dari klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes serta melakukan koordinasi dengan unit terkait dan direksi untuk
merupakan pangsa pasar dari Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki
konsumsi target sasaran dan kinerja produk terhadap wilayah pemasaran, hal
ini karena RSIJPK belum melakukan promosi khusus klinik edukasi diabetes
dengan pelayanan lain yang ada di rumah sakit, kurangnya SDM juga menjadi
salah satu penyebab RSIJPK tidak melakukan hal tersebut. Berdasarkan hal
dilakukan.
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017
64
diabetes adalah dapat menjadi pasien yang loyal bagi rumah sakit dan
perawatan luka, sehingga tidak menimbulkan efek yang lebih jauh, terus
kedua ya kita berharap mereka jadi pasien kita yang loyal. Itu target
itu apa, risikonya apa, system perawatan yang terbaik seperti apa, mereka
harus tau, terutama itu. Nanti kalau mereka sudah tau, sudah mengerti,
sudah jadi pasien loyal, mereka juga bisa jadi sales promo kita.”, (R2)
lebih baik lagi, selain itu kita berharap juga mereka bisa menjaga kondisi
kesehatannya.”, (R1)
edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes adalah untuk meningkatkan jumlah
DM.”, (R1)
pengembangan pasar, tidak ada masalah yang ditemukan dalam penentuan tujuan
promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes. Berikut kutipan
wawancaranya,
65
“kalo di tujuan sih gak ada ya”, (R1)
diharapkan dari sasaran adalah dapat menjadi pasien yang loyal bagi rumah sakit
tahun 2017
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes belum sesuai dengan tujuan
dari pelaksanaan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes.
edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes adalah edukasi ke masyarakat agar
“Pesan utama yang ingin disampaikan dalam promosi yang kita lakukan
secara rutin sehingga mereka bisa menjaga kualitas kehidupan mereka bisa
66
“Pesannya adalah untuk edukasi kesehatan, bahwasanya DM itu berisiko,
“Kalau untuk sekarang masih mengenai bahaya, pencegahan, jadi orang tuh
kenal ini tuh kaki diabetes tuh ada risikonya gimana cara
pencegahannya.”,(R4)
ada dari permintaan unit terkait dan berkoordinasi dengan humas serta
pencitraan,
“struktur nanti kita diskusiin sama unit terkaitnya maunya gimana, terus kita
Format pesan di RSIJPK dibuat sesuai dengan desain dari humas, dimana
humas memiliki buku pedoman identitas yang digunakan sebagai acuan dalam
“kalo format itu kita ada buku panduan identitasnya, jadi berpedoman dari
situ, tapi buku ini baru ada awal tahun 2016, jadi desain yang sebelum itu
“formatnya kan kita ada buku panduannya, jadi sesuain sama buku itu.”(R4)
67
Berdasarkan hasil observasi terhadap brosur yang digunakan oleh RSIJPK
dalam mempromosikan klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes, isi
brosur tersebut adalah sejarah, prestasi, master plan RSIJPK, visi dan misi
RSIJPK, fasilitas dan pelayanan yang ada di RSIJPK, prestasi hingga masterplan
RSIJPK. Brosur ini berwarna biru dengan bagian depan brosur menampakkan
para petinggi RSIJPK dan dokter, serta di dalamnya disertakan foto yang
mengikuti aturan yang terdapat pada buku panduan identitas. Untuk jadwal
dokter hanya berupa tabel berwarna hitam putih yang berisikan nama dokter,
jenis pelayanan serta hari dan tanggal dokter tersebut melakukan praktik. Jadwal
dokter juga terdapat pada website yang juga digunakan oleh RSIJPK sebagai
media promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes, berdasarkan
membuat pesan agar sampai pada maksud dan tujuan yang ingin dicapai namun
tetap mudah diingat. Hal ini merupakan hasil wawancara yang telah dilakukan
kutipan wawancaranya,
“Biasanya kita ingin membuat pesan yang simple tapi bisa langsung diingat,
gitu ya. Misalnya ketika pasien DM itukan sering bermasalah dalam hal
68
melakukan olahraga rutin, dsb itu biasanya kita terkendalnya bagaimana
bisa mengcreate pesan itu simple, pendek tapi bisa sampai pada maksud dan
tujuan.”, (R1)
“Yang jadi masalah itu bagaimana kita membuat kata-katanya untuk pesan
“Masalahnya sih mengenai ini ya, konsepnya tuh mengena gak, sesuai gak
konsepnya begini, desain dari kita seperti ini, kadang-kadang ada yang gak
dari unit terkait dan buku panduan identitas yang berlaku di RSIJPK. Brosur yang
digunakan RSIJPK dalam melakukan promosi dan tampilan dari website RSIJPK
jadwal dokter hanya berupa tabel berwarna hitam putih yang berisikan nama
dokter, jenis pelayanan serta hari dan tanggal dokter tersebut melakukan praktik.
tahun 2017
Saluran komunikasi yang digunakan adalah media cetak seperti brosur dan
jadwal dokter serta website. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang
69
dilakukan oleh manajemen pemasaran dan kepala urusan pengembangan pasar,
“Brosur, website, kita juga pake jadwal dokter karena kan juga ada di situ
ditulis klinik diabetes jadi orang juga jadi tahu kalo kita ada klinik
diabetes.”, (R1)
saluran komunikasi yang digunakan untuk dilihat, tetapi diharapkan setiap orang
Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang dilakukan oleh manajer pemasaran
“Kita berharap setiap pasien yang datang itu mereka bisa terpapar
informasi bahwa kita memiliki klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes, berarti ini masuk ke dalam informasi layanan yang kita punya. Nah
informasi layanan yang kita punya inikan biasanya kita ada di brosur yang
ada di rumah sakit, ya minimal targetnya setiap ada pasien yang datang
paparan media yang digunakan untuk promosi klinik edukasi diabetes dan
70
adanya peningkatan jumlah kunjungan ke RSIJPK. Berikut kutipan
wawancaranya,
(R2)
Untuk jadwal penayangan, brosur dan jadwal dokter bersifat lifetime yang
artinya selalu ada dan digunakan sebagai informasi layanan rumah sakit bagi
pengunjung yang datang agar dapat selalu diakses oleh pasien karena diletakkan
di ruang tunggu dan customer service, serta dibawa pada saat melakukan
lifetime tidak diletakkan di rak brosur yang ada di dekat ruang tunggu pasien dan
customer service. Hal ini terlihat dari tidak adanya rak yang terisi. Berikut
kutipan wawancaranya,
lifetime kita buat, kalau yang untuk informasi layanan kan selalu ada di dekat
“kita buat brosur biasanya kalau ada permintaan aja, biasanya sih kalau
promosi tersebut, disamping itu terdapat juga kendala dalam editing media cetak
71
yang memakan waktu cukup lama. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang
“Kalau masalah cetak mencetak itu biasanya kadang ada masalah editing
yang cukup lama, kadang juga biaya kan cukup mahal. Kalau di masalah
media elektronik itu biasanya kita ada masalah dengan cost, karena itu kan
high cost kan ya. Terus kurang tenaga kerja juga,”, (R1)
digunakan adalah brosur, jadwal dokter dan website dengan jadwal penayangan
adalah brosur bersifat lifetime yang artinya selalu ada dan digunakan sebagai
informasi layanan rumah sakit bagi pengunjung yang datang agar dapat selalu
diakses oleh pasien karena diletakkan di ruang tunggu dan customer service,
serta dibawa pada saat melakukan kunjungan perusahaan, pada website juga
terdapat jadwal dokter yang setiap harinya dapat diakses oleh semua orang.
RSIJPK. Namun berdasarkan observasi, brosur yang dibuat secara lifetime tidak
diletakkan di rak brosur yang ada di dekat ruang tunggu pasien dan customer
service. Dampak yang diharapkan dari pesan tersebut adalah pasien mengerti
72
5.6 Gambaran Penentuan Jumlah Anggaran Promosi Klinik Edukasi Diabetes
dan Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi
tahun 2017
Promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes tidak memiliki
anggaran khusus, melankan diambil dari total jumlah anggaran unit marketing
secara keseluruhan. Namun, untuk biaya media cetak seperti leaflet dan brosur
marketing berkoordinasi dengan humas. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
penanggung jawab klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes dan
humas.”, (R1)
kebutuhan.”, (R2)
anggaran RAPB berdasarkan program kerja yang telah dibuat oleh unit,
kemudian setelah mendapat persetujuan dari direksi, dana akan keluar dan
73
kegiatan promosi langsung dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah dibuat.
anggaran RAPB sesuai dengan hitungan kita, kemudian diacc oleh bagian
“tiap unit kan punya program kerja, jadi tiap unit menyiapkan program
kerja lalu diusulkan ke direksi, kalo direksi acc baru deh dana bisa
keluar.”(R2)
diperhatikan, apakah memberikan dampak bagi pasien maupun rumah sakit. Hal
ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh manajemen pemasaran
yang besar itu bisa berefek pada pasien atau kepada kunjungan.”, (R1)
edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes berasal dari unit humas, dengan
direksi atau anggaran RAPB berdasarkan program kerja yang telah dibuat oleh
unit, kemudian setelah mendapat persetujuan dari direksi, dana akan keluar dan
74
5.7 Gambaran Penentuan Bauran Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017
periklanan, baik dengan menggunakan media cetak serta website. Untuk media
cetak dilakukan dengan menggunakan brosur dan jadwal dokter serta website.
dimiliki oleh rumah sakit, target sasaran, serta keterjangkauan dari media yang
cepat keuntungannya, dan bisa mengganti misalnya informasi ini sudah tidak
update lagi kita bisa langsung ganti atau editing secara cepat, kemudian
untuk website juga kan jangkauannya lebih besar ya, karena bisa di share,
baik lewat sosial media yang kita punya atau pun bisa di download oleh
masyarakat secara luas. Disamping itu kita juga nyesuain sama dana kita
sih”, (R1)
“Petimbangan pada waktu dan target audiensnya siapa, yang ditarget untuk
melihat informasi itu siapa saja gitu itukan jadi dasar juga buat kita, kayak
75
kalo misalnya sasarannya luas dan pangsa pasarnya luas mending kita
mainnya medianya TV karena kan costnya lebih tinggi tapi dia akan menjadi
lebih murah kalau yang melihatnya lebih banyakkan, nah tapi kalo memang
audiesnnya kecil misalnya hanya orang yang datang ke rumah sakit saja jadi
ya kita pake leaflet, brosur, jadi ya itu perhitungan biaya dalam menentukan
media mana yang dipilih selain dari target audiesnnya juga ya.”,(R2)
“karena brosur salah satu sarana yang efektif dan efisien, haranya juga gak
mahal.”(R4)
facebook, instagram dan twitter, namun ketiga social media tersebut belum
dimanfaatkan dengan maksimal, hal ini terlihat dari post yang berada pada
publikasi dan promosi rumah sakit, namun saat ini sudah tidak aktif lagi karena
keterbatasan SDM.
berdasarkan anggaran dan waktu yang dimiliki oleh rumah sakit, target sasaran,
serta keterjangkauan dari media yang dipilih tersebut cukup luas. RSIJPK
belum menggunakan media yang dimiliki dengan maksimal seperti radio dan
media sosial.
76
5.8 Gambaran Pengukuran Hasil Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017
dilakukan dengan melihat jumlah kunjungan. Hal ini sesuai dengan hasil
kunjungan pasien, atau kalau kita mau fokus bisa dimaping demografinya,
terbanyak dari mana, apa itu efek dari penyuluhan kita. Karena kita gak ada
waktunya”, (R2)
“belum ada target khusus, jadi melakukan efektifitas dalam brosur biasanya
yaitu ketika itu memang diterima pasien kemudian ya memang ada kunjungan
gitu. Jadi dilakuinnya ya evaluasi terhadap websitenya aja gitu, gak dampak ke
apakah kunjungan kliniknya naik atau engga gitu. Ya secara keseluruhan aja.
Karena belum sanggup kalau harus mengukur detail seperti itu, tenaganya
“kita belum ada pengukuran ya, soalnya masih lingkup internal aja, pasiennya
hal ini terdapat pada SPO prosedur informasi website RS, yaitu evaluasi website
77
menu/berita yang paling sering dibaca, lama kunjungan di website dan asal
kunjungan.
78
BAB VI
PEMBAHASAN
promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes di RSIJPK tahun
promosi rumah sakit, sehingga peneliti hanya meneliti terkait metode yang
Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun 2017
dimana pesan tersebut akan disampaikan, dan kepada siapa pesan tersebut akan
media yang digunakan dapat disesuaikan dengan sifat dan karakteristik sasaran.
klinik edukasi diabetes juga tidak dibuat secara tertulis. Hal pertama yang perlu
diketahui yaitu siapa yang menjadi sasaran. Sasaran promosi klinik edukasi
pasien DM beserta keluarganya dan masyarakat umum, dimana hal ini sejalan
79
dengan klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes di RSIJPK yang
(2002) juga menyatakan bahwa sasaran dapat diartikan sebagai calon pembeli
potensial, para pengguna saat ini, orang yang membuat keputusan membeli atau
orang yang mempengaruhi pembelian, yang dalam hal ini calon pembeli
potensial yang dimaksud adalah keluarga pasien khususnya pasien DM, dan
pengguna saat ini adalah pasien DM RSIJPK serta pasien klinik edukasi
diabetes dan perawatan kaki diabetes itu sendiri. Sasaran tersebut dapat terdiri
mana target sasaran itu berada. Berdasarkan hasil wawancara maka diketahui
bahwa target sasaran klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
berada di RSIJPK dan di luar RSIJPK, hal ini diketahui dari sasaran promosi
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes yang merupakan pasien
ketiga yang perlu diketahui dalam mengidentifikasi sasaran yaitu berapa besar
perencanaan media. Secara umum, semakin kecil target sasaran, maka pesan
yang disampaikan dapat dilakukan secara lebih personal dan lebih interaktif.
Misalnya jika target sasaran dari suatu kota dengan populasi 100.000 rumah
tangga adalah sebesar 5.000 rumah tangga, maka media yang mengirim pesan
langsung baik melalui surat maupun e-mail akan lebih cocok dibandingkan
80
menggunakan media massa. Namun jika target audiens adalah sebesar 50.000
banyak tingkat konsumsi target sasaran. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti
produk/jasa. Hal terakhir yang perlu diketahui pada penentuan sasaran adalah
dengan wilayah pemasaran lainnya. RSIJPK juga tidak mengetahui hal ini.
sebuah merek memiliki peluang yang cukup baik di suatu wilayah, maka akan
terhadap hal-hal tersebut karena promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan
identifikasi terhadap jumlah target sasaran, tingkat konsumsi dan kinerja merek
sering ditemui adalah mengetahui ke arah mana, level mana dan wilayah mana
sasaran edukasi dan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes tersebut.
81
Jadi, dalam melakukan identifikasi sasaran RSIJPK sudah menyesuaikan
dengan sasaran dari klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes.
tingkat konsumsi dan kinerja produk terhadap wilayah pemasaran, hal ini
wilayah dari sasaran promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes.
tahun 2017
promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes beserta melalui
diabetes dan perawatan kaki diabetesnya, sehingga seperti sasaran, tujuan dari
sasaran dapat menjadi pasien yang loyal bagi rumah sakit dan
adalah berupa tanggapan perilaku yaitu menjadi pasien yang loyal bagi rumah
pada perilaku nyata yang dapat diamati yang meliputi tindakan, kegiatan atau
82
yaitu konsumen akhirnya mengetahui mengenai suatu produk dan berminat
untuk menjadikan produk tersebut sebagai pilihan dan membeli produk tersebut
meningkatkan volume penjualan suatu barang atau jasa dan meningkatkan laba
perusahaan. Menurut Shinta (2011), tujuan promosi dapat dirinci yaitu untuk
diketahui bahwa tujuan dari promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
dan perawatan kaki diabetes, serta mengembangkan dan memperkuat pasar. Hal
ini berarti tujuan dari promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
pasar.
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017
salah satu langkah yang menjadi kunci sukses tidaknya program komunikasi
83
Sehingga sangat disarankan agar pemasar memahami dengan baik langkah yang
ketiga ini untuk mendukung terciptanya pesan yang efektif (Puryadani, 2012).
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2002), ada 4 hal yang harus
diperhatikan dalam merancang pesan yaitu apa yang harus dikatakan (isi pesan),
juga mengatakan bahwa isi pesan, format pesan dan struktur pesan
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah isi pesan. Pemasar harus
memikirkan apa yang perlu dikatakan kepada audiens atau konsumen untuk
promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes adalah pesan yang
ingin disampaikan pada promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
Hal ini tidak sesuai dengan tujuan dari promosi klinik edukasi diabetes dan
pasar. Tujuan yang ingin disampaikan lebih mengajak sasaran untuk berkunjung
ke klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes, namun pesan yang ingin
edukasi diabetes. Sehingga hal ini dianggap kurang sesuai. Dalam menentukan isi
pesan yang terbaik, pemasar perlu mencari daya tarik, tema, ide, atau usulan
84
penjualan yang unik. Pada brosur, pesan yang ditemui hanya berupa penyebutan
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes tanpa ada penjelasannya. Isi
pesan pada website juga menunjukkan bahwa tidak ada penjelasan mengenai
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes, pada website ditemukan
bahwa klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes hanya berupa jadwal
dengan website yang berisi informasi tentang produk yang dijual akan
memberikan penjelasan pada calon konsumen agar membeli produk yang dijual.
Kotler dan Armstrong (2002) juga menyatakan bahwa dalam menentukan isi
pesan yang terbaik, pemasar perlu mencari daya tarik, tema, ide, atau usulan
penjualan yang unik. Dimana ada tiga tipe daya tarik yaitu rasional, emosional
dan moral.
Hal kedua yang perlu diperhatkan dalam perancangan pesan adalah struktur
pesan. Terdapat tiga jenis struktur pesan, yaitu conclusion drawing, one-or-two-
yang digunakan oleh RSIJPK pada brosur dan website adalah conclusion
bentuk pesan. RSIJPK sudah memiliki buku panduan identitas. Buku panduan
identitas tersebut digunakan sebagai pedoman oleh unit humas RSIJPK dalam
85
pada brosur ini tidak ada tanggal publikasi, padahal PERSI (2011) dalam
Pedoman Etika Promosi Rumah Sakit menyatakan bahwa semua promosi dalam
Jadi, pada perancangan pesan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan
kaki diabetes masih belum sesuai dengan tujuan dari promosi klinik edukasi
diabetes dan perawatan kaki diabetes. Pesan yang saat ini terdapat pada promosi
Struktur dari pesan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
masih bersifat conclusion drawing yaitu dimana pesan yang ada hanya
dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari klinik edukasi diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017
tersebut dapat langsung antar pribadi dan kelompok, atau bisa juga melalui
86
telepon dan surat atau email. Komunikasi personal dapat lebih efektif karena
Komunikasi nonpersonal meliputi media massa yang terdiri dari media cetak,
dalam melakukan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
RSIJPK hanya menggunakan komunikasi non personal yaitu media cetak dan
media elektronik serta website. Media cetak yang digunakan yaitu brosur. serta
audiens atau target konsumen. RSIJPK memiliki event yang merupakan suatu
perusahaan.
beberapa hal yang harus diketahui oleh pemasar. Pertama, jangkauan yaitu
jumlah orang atau rumah tangga yang melihat paparan media tertentu setidaknya
jumlah audiens yang menyaksikan, mendengar, atau membaca suatu media massa
dalam periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam suatu jumlah atau angka
absolute (absolute number) atau sebagian suatu fraksi (bagian) dari populasi
(Widyo). Konsep jangkauan telah digunakan secara luas sebagai salah satu alat
87
atau estimasi. Berdasarkan hasil wawancara ditunjukkan bahwa RSIJPK tidak
secara khusus menentapkan jangkauan atau jumlah khusus jumlah orang atau
rumah tangga yang melihat media yang ditentukan. Menurut Widyo, target
perencanaan media karena dapat menunjukan apa yang diterima pemasang iklan
atas uang yang telah dikeluarkan untuk memasang iklan di media massa. Hal
berikutnya yang harus diketahui adalah frekuensi, yaitu jumlah waktu rata-rata
mereka yang terjangkau memiliki peluang terekspos oleh pesan dalam suatu
periode tertentu. Frekuensi adalah salah satu faktor penting agar suatu pesan
ditunjukkan bahwa RSIJPK tidak secara khusus menentapkan frekuensi atau rata-
rata khusus jumlah orang atau rumah tangga yang melihat media yang
ditentukan. Pada dasarnya tidak ada patokan yang pasti mengenai frekuensi
penanyangan iklan.untuk menentukan berapa kali suatu iklan harus muncul pada
diabetes dan perawatan kaki diabetes secara khusus, melainkan masih dilakukan
bersamaan dengan pelayanan dan program lain. Hal berikutnya yang harus
diketahui adalah dampak dari paparan media yang digunakan. Berdasarkan hasil
Selain itu, pemasar juga harus mengetahui waktu penayangan media yang
tepat agar dapat tepat sasaran. Menurut Kotler dan Keller (2016), terdapat empat
88
metode penjadwalan yaitu penjadwalan berkelanjutan (continuity) yaitu mengacu
pada suatu pola penjadwalan iklan berkelanjutan (setiap hari, setiap minggu,
setiap bulan), metode ini mengembangkan suatu pola penjadwalan yang tidak
terputus yaitu tanpa adanya suatu periode tanpa adanya iklan sama sekali. Kedua
iklan dalam satu periode. Metode ketiga adalah flighting yaitu tidak menerapkan
penjadwalan secara teratur ini berarti terdapat suatu periode dengan iklan ada
periode tanpa iklan sama sekali, pada waktu tertentu pemasangan iklan
mengeluarkan biaya besar untuk iklan sehingga frekuensi iklan menjadi tinggi
Pada strategi ini suatu iklan muncul di media massa secara teratur namun pada
menggunakan metode continuity yaitu pada website, dan kombinasi pada brosur.
sebagai informasi bagi pelanggan dan digunakan pada event tertentu, yaitu pada
bahwa brosur yang seharusnya bersifat lifetime dan digunakan sebagai informasi
bagi pelanggan yang seharusnya diletakkan di customer service dan ruang tunggu
pasien tidak diletakkan sebagaimana mestinya seperti jadwal dokter yang berada
pada bagian pendaftaran dan customer service yang juga digunakan sebagai
media promosi oleh RSIJPK, melainkan hanya disimpan di laci unit pemasaran
89
Jadi, saluran komunikasi yang digunakan oleh RSIJPK dalam melaksanakan
tersebut. Selain itu, brosur yang bersifat lifetime dan digunakan sebagai informasi
bagi pelanggan yang seharusnya diletakkan di customer service dan ruang tunggu
pasien tidak diletakkan sebagaimana mestinya Jika kedua hal ini tidak dilakukan
dan tidak diketahui maka pesan yang ingin disampaikan oleh pemasar tidak dapat
yang telah ditetapkan. Hal ini juga akan mempengaruhi biaya yang akan
digunakan untuk melakukan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes.
dan Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi
tahun 2017
merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun tidak ada standar yang pasti
tergantung pada produk dan situasi pasar. Ada empat metode yang digunakan
untuk menyusun anggaran promosi menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong
diketahui bahwa anggaran media promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan
90
kaki diabetes baik yang bersifat online maupun tidak berasal dari total jumlah
anggaran unit humas. Metode yang digunakan oleh RSIJPK dalam menentukan
anggaran promosi adalah metode tujuan dan tugas, yaitu penetapan anggaran
pelaksanaan tugas, yang jumlah dari biaya tersebut menjadi anggaran promosi
tugas-tugas yang harus dilakukan dan besarnya biaya untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dilakukan oleh RSIJPK dimana
penentuan jumlah anggaran promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
anggaran RAPB berdasarkan program kerja yang telah dibuat oleh masing-
masing unit dan berisikan rincian biaya yang akan digunakan, kemudian setelah
mendapat persetujuan dari direksi, dana akan bisa digunakan sesuai dengan
sesuai dengan permintaan, hal ini tentu kurang efektif karena jika sudah habis
namun pembagian brosur tersebut tidak sesuai dengan sasaran maka pesan yang
terkandung akan tidak tersampaikan, dan ketika brosur tersebut masih banyak
namun isi pesan yang terkandung sudah harus diperbarui, maka brosur tersebut
akan sia-sia. Hal ini tentu akan berpengaruh kepada anggaran promosi di
RSIJPK.
91
6.7 Gambaran Penentuan Bauran Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan
Perawatan Kaki Diabetes di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi tahun
2017
promosi adalah satu aspek yang penting dalam menuju pemasaran dan sering
dikatakan sebagai proses lanjut ini disebabkan karena bauran promosi dapat
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes adalah periklanan yaitu
dengan menggunakan media cetak dan website. Untuk media cetak dilakukan
yang terlibat dalam penyajian pesan yang non personal (tidak tertuju pada
seseorang tertentu), baik yang di suarakan (oral) ataupun visual dan di biayai
secara terbuka untuk suatu produk, jasa atau ide yang ditransmisikan ke suatu
khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran,
majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan
92
tersebut disebut sebagai iklan yang bisa disiarkan melalui satu atau lebih media
pasar, jenis produk dan tahap daur ulang produk. Menurut Dharmmesta (2002),
waktu dan lokasi keputuan membeli dibuat dan kerjasama dan bantuan promosi
anggaran yang dimiliki oleh rumah sakit serta keterjangkauan dari media yang
dipilih tersebut cukup luas seperti website. Website merupakan salah satu dari
banyak social media yang ada saat ini. Salah satu kunci manfaat dari website
Konsumen dapat memilih untuk masuk ke dalam situs tersebut dengan mengklik
link atau secara tidak langsung melalui web link. Konsumen juga dapat memilih
tujuan dari lama waktunya di situs tersebut, dan mereka lebih terlibat dengan
proses dan pesan dari suatu brand (Wicaksono, 2013). Website mampu
berpartisipasi pada hal yang diminati. Selain itu, website juga dianggap lebih
menguntungkan dari segi biaya, karena konten pada website dapat terus
diupdate secara langsung dan cepat. Dana yang tersedia merupakan faktor
93
2002). Periklanan dengan menggunakan media internet bersifat dinamis dan
interaktif serta dapat diperbarui kapan saja dengan biaya yang murah dan tepat
waktunya (Citrawati, 2014). Target sasaran juga menjadi salah satu faktor yang
kaki diabetes di RSIJPK. Besaran, lingkup geografis dan tahap dalam proses
Pelanggan Melalui Media Elektronik yaitu melalui radio internal RS, namun
berdasarkan hasil wawancara radio sudah tidak aktif karena kurangnya SDM,
sehingga promosi digunakan dengan menggunakan media lain. Hal ini berarti
tertulis. SOP menurut pandangan Tambunan (2008) dalam Kilis (2015) adalah
sistematis.
facebook, instagram dan twitter, namun ketiga social media tersebut belum
dimanfaatkan dengan maksimal, hal ini terlihat dari post yang berada pada
94
meningkatkan minat kunjungan bagi para pengguna internet yang membaca
tahun 2017
mengetahui apakah proses metode pemasaran yang dilakukan sudah tepat atau
tidak. Setelah itu, ukuran tersebut akan dijadikan perbaikan untuk program-
program yang akan datang. Menurut Kotler dan Amstrong (2002), kegiatan
mengingat pesan yang telah disampaikan, berapa kali mereka melihatnya, hal-
hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan
tersebut, dan sikap mereka yang sebelumnya dan yang sekarang atas produk
dan perusahaan itu. Pemasar harus juga mengumpulkan ukuran perilaku dan
tanggapan sasaran, seperti berapa kali orang membeli produk tersebut, apakah
dilakukan dengan dua pendekatan sesuai dengan tujuan iklan. Pertama ialah
tujuan pemasaran. Dari tujuan ini ada beberapa metode yang bisa diterapkan
95
yaitu peningkatan volume penjualan, peningkatan marketshare dan peningkatan
keuntungan. Tujuan yang kedua ialah komunikasi. Metode ini menilai seberapa
dan perawatan kaki diabetes. Selama ini RSIJPK hanya melakukan evaluasi
sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak (Dharmmesta
menu/berita yang paling sering dibaca, lama kunjungan di website dan asal
metode pengukuran ekeftivitas dari suatu social media yang digunakan oleh
perusahaan dalam melakukan pemasaran tidak ada metodenya. Alat ukur yang
umumnya dipakai oleh para pemasar terhadap social media adalah melihat
berapa jumlah fans dari akun facebook, berapa yang aktif memberi komentar,
memiliki target terhadap sasaran, frekuensi dan jangkauannya. Hal ini dapat
menyulitkan dalam melakukan pengukuran hasil promosi. Karena jika tidak ada
target akan tidak ada acuan dan perbandingan bagi hasil yang telah diperoleh.
96
Jadi, promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes di
kaki diabetes. Berdasarkan hal tersebut maka tidak adanya acuan bagi RSIJPK
dalam melakukan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
perawatan kaki diabetes akan sulit untuk dilakukan dan belum sesuai dengan
97
BAB VII
7.1 Simpulan
2. Sasaran dari promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
adalah pasien dan masyarakat yang menderita DM, serta pasien dan
tahap ini adalah tidak dilakukan identifikasi terhadap jumlah target sasaran
yang diinginkan, jumlah tingkat konsumsi dari sasaran, serta kinerja produk
3. Tujuan dari promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
a) Isi pesan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes
kesimpulannya masing-masing.
98
c) Bentuk pesan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
berlaku di RSIJPK.
5. Promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes RSIJPK hanya
khusus jumlah orang atau rumah tangga yang melihat media yang
ditentukan.
khusus jumlah orang atau rumah tangga yang melihat media yang
ditentukan.
continuity yaitu pada website dan jadwal dokter serta kombinasi pada
brosur.
adalah metode tujuan dan tugas, yaitu penetapan anggaran promosi dengan
tugas, yang jumlah dari biaya tersebut menjadi anggaran promosi yang
diajukan.
edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes adalah periklanan yaitu dengan
99
menggunakan media cetak dan website. Untuk media cetak dilakukan dengan
edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes. Selama ini RSIJPK hanya
7.2 Saran
klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes yang dibuat secara
tertulis.
dan jumlah tingkat konsumsi dari sasaran serta kinerja pemasaran antar
telah dilaksanakan.
100
e. Pihak rumah sakit sebaiknya mengikuti buku panduan identitas serta
pedoman etika promosi rumah sakit dari PERSI dalam membuat media
promosi.
promosi yang akan digunakan agar pesan dapat tersampaikan sesuai dengan
dan perawatan kaki diabetes di rak brosur yang terdapat pada customer
h. Rumah sakit sebaiknya mengikuti SOP yang dimiliki oleh RSIJPK yaitu
ketiga.
telah dimiliki.
lanjut dengan melihat dari sudut pandang lain terkait menurunnya jumlah
101
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa
September 2016)
Astuti, Dora Kusuma. 2010. Pengaruh Sikap Audiens atas Iklan Terhadap Minat
Membeli yang Dimoderasi oleh Tingkat Stres dan Tingkat Konsumsi Layanan
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/72574/1/H14yci.pdf (21
Januari 2017)
Crawford, John. 2000. Evaluation of Libraries and Information Services (Ed 2).
management international.
102
Dalimunthe, Femmy Indriany. 2009. ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN
2017)
Liberty.
Yogyakarta: Liberty.
Djaali, Mulyono Pudji dan Ramly. 2000. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pemasaran_dan_komunikasi/Bab
2017)
103
Elearning Gunadarma. Bauran Promosi. Jakarta :Universitas Gunadarma. (Online).
Tersedia:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/manajemenpemasaran/bab9_baur
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modul_komunikasi_pemasaran/3
BPFE.
Tersedia:
http://www.kemenpar.go.id/userfiles/JKI%20Vol_8%20No_3%202013%20-
%20Potensi%20Media%20Sosial%20Sebagai%20Sarana%20Promosi%20Int
104
Ikawati, Corry Putri. 2011. ANALISIS PENGARUH PESAN IKLAN TEH
(Online). Tersedia:
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/5386/Corry%20P.%2
Indriani, Ririn. 2016. WHO: Penderita Diabetes di Dunia Capai 422 Juta Orang.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/politico/article/download/9688/9274 (26
Februari 2017)
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management. England:
Pearson Education.
Pengendalian (Edisi VI, Jilid I). Diterjemahkan oleh: Jaka Wasana. Jakarta:
Erlangga.
105
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran (Jilid 1). Diterjemahkan oleh:
Lee, Monie dan Carla Johnson. 2007. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam
Madinah dan Deni Yuliansari. 2015. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Terbanyak
http://www.suara.com/health/2015/04/25/200000/jumlah-penderita-diabetes-
Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
106
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). 2011. Pedoman Etika
Pratomo, Ilham Aji dan Dadaan Hardianto. (2008). “Faktor-Faktor Sistem Interaksi
(1), 26-36.
Pusdatin Kemenkes RI. 2014. Waspada Diabetes, Eat well Live Well. (Online).
Tersedia:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
https://lifestyle.sindonews.com/read/1101939/155/penderita-diabetes-di-
Bandung.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&c
ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiDroSuq-
rRAhVBr48KHa9RALcQFghYMAc&url=http%3A%2F%2Fsabilfeb.lecture.
107
ub.ac.id%2Ffiles%2F2014%2F04%2FPerencanaan-dan-Analisa-Media-
Media-Periklanan-
FIX.docx&usg=AFQjCNEr8yA63WJdwk5ACZuXSTinZggcRw&sig2=OSU
Sumatera Utara.
Siregar C. 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori Dan Terapan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Harapan.
108
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Balai Penerbit Andi
Offset.
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Andi Offset.
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/204871/1/9789241565257_eng.pdf.
564.
(Online). Tersedia:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&c
ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjA2MiDvrPSAhWBu48KHQK9CDwQFggk
MAE&url=http%3A%2F%2Fwidyo.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2
Ffiles%2F44061%2FPERENCANAAN%2BMEDIA.doc&usg=AFQjCNGsU
cuqDZ1UOle7g1pKQEi7JB7A9Q&sig2=HMbh_0PUFPB2HmO_yRno1w
109
.
LAMPIRAN
110
LAMPIRAN I
INFORM CONCERN
Gambaran pengembangan promosi pelayanan klinik edukasi diabetes dan
perawatan kaki diabetes di rumah sakit islam jakarta pondok kopi Tahun
(RSIJPK) Tahun 2017”.
Peneliti,
Paramita Maulidah
111
IDENTITAS INFORMAN
Nama Informan :
No. Telepon :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan :
Jabatan/Pekerjaan :
Lama Kerja :
Hari/Tanggal Wawancara :
Dengan ini saya bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian yang berjudul
“Gambaran pengembangan promosi pelayanan klinik edukasi diabetes dan
perawatan kaki diabetes di rumah sakit islam jakarta pondok kopi (RSIJPK)
Tahun 2017”.
Jakarta, __________2017
(……………………………….)
112
LAMPIRAN II
berlangsung
8. Pemberian cindramata
Pedoman Wawancara
1. Sasaran
c. Berapa jumlah target sasaran klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes?
113
d. Berapa banyak tingkat konsumsi target sasaran?
2. Tujuan
a. Apa tujuan pelaksanaan promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes?
3. Merancang Pesan
114
c. Seberapa banyak frekuesi orang atau rumah tangga yang akan melihat media
tersebut?
a. Dari mana anggaran promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes berasal?
anggaran?
a. Bauran promosi apa yang dipilih dalam rangka melakukan promosi terhadap
bauran promosi?
115
Pedoman Wawancara
1. Merancang Pesan
c. Seberapa banyak frekuesi orang atau rumah tangga yang akan melihat media
tersebut?
a. Dari mana anggaran promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes berasal?
anggaran?
116
a. Bauran promosi apa yang dipilih dalam rangka melakukan promosi terhadap
bauran promosi?
Pedoman Wawancara
1. Sasaran
a. Siapa sasaran dari klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki diabetes?
b. Berapa jumlah target sasaran klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes?
a. Dari mana anggaran promosi klinik edukasi diabetes dan perawatan kaki
diabetes berasal?
a. Bauran promosi apa yang dipilih dalam rangka melakukan promosi terhadap
117
LAMPIRAN III
Observasi Media Promosi Klinik Edukasi Diabetes dan Perawatan Kaki Diabetes
1. Brosur master plan RSIJPK, visi dan misi RSIJPK, fasilitas dan pelayanan
118
No. Jenis Media Keterangan
RSIJPK.
3. Media Sosial (Facebook, Twitter, Instagram) Belum dimanfaatkan dengan baik Jarang update.
119
Lampiran IV
Matriks Wawancara, Observasi dan Telaah Dokumen
IDENTIFIKASI SASARAN
Telaah Kesimpulan
Pertanyaan R1 R2 R3 R4 Observasi
Dokumen
khususnya
penderita DM.
120
diabetes dan
perawatan kaki
diabetes?
direktur penunjang.
penunjang untuk
disetujui.
Berapa jumlah Tidak ada jumlah Belum ada Belum ada - - - Belum ada jumlah
121
target sasaran khusus. jumlah khusus. jumlah khusus
diabetes dan
perawatan kaki
diabetes?
Berapa banyak Tidak tahu karena Tidak tahu - - - - Tidak tahu karena
122
kinerja merek identifikasi hal identifikasi hal identifikasi hal
pemasaran yang
satu dengan
yang lain?
123
komplikasi.
pelaksanaan sasaran.
promosi klinik
edukasi diabetes
dan perawatan
kaki diabetes?
PENENTUAN TUJUAN
124
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah Dokumen Kesimpulan
diabetes?
diabetes? sakit.
125
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah Dokumen Kesimpulan
PERANCANGAN PESAN
Telaah
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Kesimpulam
dokumen
Apa pesan yang ingin Penderita DM Edukasi ke Mengenai bahaya, Brosur pelayanan - Pesan yang ingin
126
Telaah
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Kesimpulam
dokumen
pelayanan-
pelayanan yang
terdapat di
RSIJPK.
Pada website,
127
Telaah
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Kesimpulam
dokumen
untuk klinik
edukasi diabetes
dan perawatan
kaki diabetes
hanya terdapat
dokter.
dicetak dan
digunakan sebagai
media promosi
oleh RSIJPK.
Bagaimana stuktur Berdasarkan isi Sturktur berupa isi Unit terkait dengan Struktur terdiri Struktur pesan di
pesan yang akan pesan disesuaikan pesan humas dan dari isi pesan yang RSIJPK berupa
128
Telaah
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Kesimpulam
dokumen
disampaikan? dengan desain dari berkoordinasi mengikuti buku ingin disampaikan isi pesan yang
humas dan buku dengan humas. pedoman identitas. disertakan dengan dilengkapi
sama dengan
humas dan
disesuaikan
dengan buku
pedoman
identitas.
Bagaimana format Berpedoman Humas Berpedoman pada Format pada - Dilakukan oleh
pesan yang akan padabuku panduan berpedoman pada buku panduan website dan brosur humas dengan
disampaikan? identitas. buku panduan identitas, sebelum pelayanan rumah berpedoman pada
129
Telaah
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Kesimpulam
dokumen
Permasalahan seperti Membuat pesan Membuat kata- Kesesuaian konsep - - Membuat pesan
apa yang sering yang simple tapi kata pada pesan yang diminta dari yang mudah
dihadapi berkaitan mudah diingat. agar mudah unit dengan yang diingat dan
dibuatkan.
130
SALURAN KOMUNIKASI
Apa saja saluran Brosur termasuk Brosur, website. Brosur, TV Brosur dan website. - Brosur, jadwal
dalam promosi
klinik edukasi
diabetes dan
perawatan kaki
diabetes?
Seberapa Setiap pasien Tidak ada jumlah Tidak ada - - RSIJPK belum
131
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
melihat media
yang telah
disediakan,
namun RSIJPK
berharap setiap
pasien yang
datang dapat
terpapar oleh
media yang
telah
disediakan.
132
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
jumlah
kunjungan.
Kapan jadwal Brosur bersifat Brosur dibawa Brosur Brosur yang - Brosur bersifat
penayangan lifetime dan ketika melakukan dibuat seharusnya diletakkan lifetime dan
yang tepat agar digunakan penyuluhan. ketika ada pada rak pasien dibawa pada
133
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
ditemukan pada
rak brosur di
customer
service dan
ruang tunggu.
seperti apa yang yang cukup lama besar. editing yang yang cukup
komunikasi
dalam kegiatan
promosi?
134
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
humas
135
Pertanyaan R1 R2 R4 R3 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
kemudian jika
disetujui oleh
direksi maka
dana akan
136
Pertanyaan R1 R2 R4 R3 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
keluar.
penentuan besar,
jumlah persetujuan
diajukan ke
direksi.
137
BAURAN PROMOSI
Bauran promosi Brosur, jadwal Brosur, website. Brosur, Brosur. RSIJPK memiliki Terdapat SPO Brosur,
apa yang dipilih dokter, website. website sosial media Informasi Pelanggan website
Mengapa?
138
Pertanyaan R1 R2 R4 R3 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
biaya
Bagaimana Tidak ada Hanya melihat Belum ada - Pada SPO prosedur Tidak ada
pengukuran hasil pengukuran hasil. jumlah kunjungan pengukuran informasi website RS, pengukuran
promosi klinik Evaluasi hanya pasien, bisa juga karena yaitu evaluasi website promosi klinik
edukasi diabetes dilakukan secara dimaping lingkupnya RS dilakukan setiap edukasi diabetes
dan perawatan keseluruhan bagi demografinya. masih enam bulan yang dan perawatan
kaki diabetes di media tanpa Karena banyaknya internal dan meliputi jumlah kaki diabetes
Mengapa? dampak bagi dimiliki sehingga pasien menu/berita yang paling oleh RSIJPK,
klinik. Karena tidak ada waktu masih sering dibaca, lama pengukuran
139
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
RSIJPK. memperhatikan
apakah kenaikan
atau penurunan
jumlah
kunjungan
berasal dari
promosi yang
telah dilakukan
atau bukan.
Evaluasi hanya
140
Pertanyaan R1 R2 R4 Observasi Telaah dokumen Kesimpulam
dilakukan secara
keseluruhan
bagi media
tanpa
memperhatikan
dampak bagi
klinik.
141
LAMPIRAN V
142
143
LAMPIRAN VI
Brosur
144
145